• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU BAND INDIE PANDAI BESI (Studi Semiotik Terhadap Lirik Lagu “Debu - Debu Berterbangan, Hujan Jangan Marah, Menjadi Indonesia” Dalam Album Daur, Baur 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU BAND INDIE PANDAI BESI (Studi Semiotik Terhadap Lirik Lagu “Debu - Debu Berterbangan, Hujan Jangan Marah, Menjadi Indonesia” Dalam Album Daur, Baur 2013)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL

DALAM LIRIK LAGU BAND INDIE PANDAI BESI

(Studi Semiotik Terhadap Lirik Lagu “Debu - Debu Berterbangan, Hujan

Jangan Marah, Menjadi Indonesia” Dalam Album Daur, Baur 2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Yheyhen Suprapto

NIM : 09220406

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Ucapan syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang tak henti-hentinya memberikan petunjuk dan kelancaran dalam setiap langkah dan keputusanku. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW tokoh terbaik sepanjang masa.

Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat saya kasihi dan saya sayangi kepada :

1. Bapak dan Ibu Terhormat

Tak henti-hentinya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu saya yang telah memberi kasih sayang, segala dukungan, pengorbanan, kesabaran, dan motivasi. Semua tak akan terbalas hanya dengan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awalku untuk memberikan yang terbaik kepada Bapak dan Ibu yang selalu membuat semangat dan selalu

mendo’akan langkah saya. Terima kasih

2. Adik-adik Saya

Saya mengucapkan rasa sayang kepada adik-adik saya Novia Wulandari dan Nadia Putri Rahmadani dalam kebersamaan, dukungan, perhatian, do’a dan kasih sayang. Terima kasih

3. Kawan-kawan Saya

Kepada semua kawan-kawan saya di Malang yang tidak bisa saya sebut namanya satu persatu, kalian sungguh istimewa.

4. Titi tripusfina sari

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’amin, segala puji bagi Allah yang senantiasa maha memberi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU BAND INDIE PANDAI BESI (Studi Semiotik

Terhadap Lirik Lagu “Debu - Debu Berterbangan, Hujan Jangan Marah, Menjadi

Indonesia” Dalam Album Daur, Baur 2013) sebagai tugas akhir sekaligus syarat untuk meraih gelas Sarjana Ilmu Komunikasi pada Progam Studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari semua pihak khususnya oleh dosen pembimbing Bapak Novin Farid Setyo W, M.Si dan juga Ibu Isnani Dzuhrina, M.Adv yang dengan kesabarannya membimbing penulis. Untuk itu penulis sangat berterima kasih banyak.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah sebuah pembelajaran. Kritik dan saran senantiasa diharapkan demi memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Malang, 3 Mei 2014

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Representasi ... 8

2.2 Lirik Lagu ... 10

2.3 Kritik Sosial ... 14

2.3.1 Sebab Kritik ... 16

2.3.2 Bentuk Kritik ... 16

2.4 Lirik Lagu Sebagai Bentuk Komunikasi ... 17

2.5 Komunikasi Massa dan Musik ... 18

2.6 Teks Dalam Lirik Lagu ... 21

2.7 Semiotika ... 22

(7)

2) Sintaktik 3) Pragmatik

2.9 Semiotika Roland Barthes ... 28

2.10 Pembacaan Kode Semiotika ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Pendekatan Penelitian ... 35

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 36

3.3 Analisi Teks ... 36

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.5 Teknik Analisis Data ... 39

3.6 Unit Analisis ... 42

BAB IV SAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 45

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 46

4.1.1 Sejarah terbentuknya Pandai Besi ... 46

4.1.2 Personil ... 47

4.1.3 Album Daur, Baur ... 48

4.2 Makna dan Pembacaan Kode ... 52

4.2.1 Tabel Pemaknaan Lirik Lagu ... 52

4.2.2 Tabel Pembacaan Kode ... 54

4.3 Sistem Mitos ... 58

4.4 Makna dan Interpretasi Lirik Lagu ... 66

(8)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel

Tabel 2.1 Signifikasi dua tahap (two order of signification) ... 28

Tabel 2.2 Peta Tanda Roland Barthes ... 30

Tabel 3.1 Daftar Judul Album Pandai Besi ... 38

Tabel 3.2 Daftar Lagu yang di Analisis ... 38

Tabel 3.3 Peta Tanda Roland Barthes ... 40

Tabel 3.4 Perbandingan antara Konotasi dan Denotasi ... 41

Tabel 3.5 Tabel Kerja Analisis ... 43

Tabel 4.2.1 Tabel Pemaknaan Lirik Lagu ... 52

Tabel 4.2.2 Tabel Pembacaan Kode ... 54

Gambar Gambar 4.1 Personil Pandai Besi ... 47

Gambar 4.2 Album Daur, Baur 2013 ... 49

Gambar 4.3 Pandai Besi rekaman di Lokananta ... 50

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

AlQur, Mushaf. 2009 Al-Qur’an dan Terjemahan Bludru. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta

Budiman, Kris. 2004. Semiotika Visual. Buku Baik. Yogyakarta

Boedhisantoso. 1982 Kesenian dan Nilai-nilai Budaya. Depdikbud RI. Jakarta Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1991. PT. Cipta Adi Pustaka. Jakarta

Fransisco Budi Hardiman. 1990. Kritik Ideologi, Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Koentjaraningrat. 1986 Pengantar Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta DEPDIKBUD. 1996 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta

Karlinah Siti, Betty Soemirat, dan Lukiati Komala. 2002. Komunikasi : Massa. Universitas Terbuka, Jakarta.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Indonesiatera. Magelang

Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung. M. S, Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Ghalia Indah. Bogor.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Morissan, 2013. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Nurani, Soyomukti. 2010. Pengantar ilmu komunikasi. Ar-ruzz Media. Jogjakarta. Nurgiyantoro, Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Rendra, W, S. 2001. Penyair dan Kritik Sosial. Yogyakarta: KEPEL Press Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Rosda Karya. Bandung.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Rosda Karya. Bandung.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(10)

Jurnal dan Skripsi:

Adhy, Pramudya. 2011. Representasi Nilai-nilai Moral dalam Lirik Lagu Rap (Studi Semiotika Lagu “Ngelmu Pring” yang dipopulerkan oleh Group Musik Rap Rotra). Skripsi tidak diterbitkan: UPN Veteran Yogyakarta.

Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu Laskar Pelangi Karya Nidji. Jurnal tidak diterbitkan Vol 2: Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman.

Oksinata, Hantisa. 2010. Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul. Skripsi tidak diterbitkan. UNS: Surakarta.

Safarudin, Muhamad. 2014. Lirik Lagu Sebagai Pesan Moral (Analisis Semiotika Pada Lirik Lagu “Kenakalan Remaja Di Era Informatika” Efek Rumah Kaca). Skripsi tidak diterbitkan. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta.

Sepriana Yolandi Ataupah. 2012. Analisis Panggilan Yehezkiel Sebagai Penjaga Israil Berdasarkan Teori Kritik Sosial.Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.

Wulandari, Putri. 2013. Representasi Budaya Indonesia Pada Iklan Kopi Kapal Api (Analisis Semiotika Representasi Budaya Indonesia Pada Iklan Kapal Api Versi “Secangkir Semangat untuk Indonesia” di Televisi Swasta). Skripsi tidak diterbitkan: Digilib USU.

Internet :

- http://www.rudimenulis.com/2012/04/antara-musik-indie-dan-mainstream-di.html diakses pada 2 April 2014 jam 21.00

- http://www.djarumcoklat.com/coklatnews/ketika-musik-berbicara-kritik-sosial, diakses pada 2 April 2014 jam 21.10

-

http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/02/27/-indie-ekspresi-perlawanan-terhadap-budaya-mainstream-532764.html, diakses pada 2 April 2014 jam 20.20

- http://efekrumahkaca.net/en/crowdfunding-pandai-besi#.UzGJNvmSwz1, diakses pada 23 November 2013, jam 19.00

(11)

- http://gigsplay.com/interview-pandai-besi-berawal-dari-kebosanan/, diakses pada 2 April 2014 jam 20.00

- http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/2013/06/130628_forum_kabutasap.sht ml, diakses pada 4 April 2014 jam 16.55

- http://musik.kapanlagi.com/berita/6-lagu-musisi-nasional-yang-menyuarakan-kritik-sosial-c5cc2c-6.html, diakses pada 5 April 2014 jam 14.02

- http://www.merdeka.com/tag/k/kebakaran-hutan/, diakses pada 5 April 2014 jam 23.28

- http://www.wri.org/blog/kebakaran-hutan-di-indonesia-mencapai-tingkat-tertinggi-sejak-kondisi-darurat-kabut-asap-juni, diakses pada 5 April 2014 jam 21.45

- http://efekrumahkaca.net/en/news/erk-s-latest-news/item/744-free-download-

single-pandai-besi-laki-laki-pemalu-dan-full-streaming-album-daur-baur#.U0mCp_mSx_s, diakses pada 2 april 2014 jam 22.45

- http://nasional.news.viva.co.id/news/read/464074-januari-2014--puncak-banjir-dan-longsor-nasional, diakses pada 5 April 2014 jam 21.53

- http://www.anneahira.com/kiamat-menurut-islam.htm, diakses pada 14 April 2014 jam 21.45

- http://infokorupsi.com/id/artikel.php?ac=1&l=korupsi-milik-kita-semua, diakses pada 17 April 2014 jam 20.42

-

Daewoo. 2012. Representatif.

(12)

1 1.1 Latar Belakang

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan. Komunikasi tidak hanya dilakukan secara langsung atau tatap muka. Komunikasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media. Media yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, misalnya dengan menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter, smartphone, dan lain-lain. Jejaring sosial tersebut sedikit banyak mempengaruhi perkembangan media massa. Dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana komunikasi media massa menyuguhkan segala informasi dan hiburan guna memenuhi kebutuhan informasi kepada masyarakat.

Istilah “media massa” merujuk pada alat atau cara terorganisasi untuk

berkomunikasi secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang atau (khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.1 Media massa biasanya digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu content yang terdapat dalam media massa adalah sebuah musik. Musik merupakan unsur kebudayaan.2 Begitu juga musik merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah lepas dari masyarakat.3

(13)

2 masih menggunakan musik sebagai komersialitas semata. Namun, kebanyakan masyarakat akhirnya kesulitan dalam mendapatkan referensi musik yang beragam.4

Musik terus mengalami perkembangan, sesuai dengan perkembangan teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Sudah tidak asing lagi jika musik sekarang dapat menjadi medium dalam menyampaikan aspirasi rakyat, itu artinya musik dan media massa sangat erat kaitannya. Media massa yang berbentuk media elektronik seperti televisi yang mampu menyuguhkan gambar bergerak, rekaman video yang mampu menyentuh indera pandang-dengar, serta program radio yang mampu merangsang indera dengar. Sama halnya dengan musik yang mampu menjadi media penyalur komunikasi massa, melalu bait lirik serta alunan lagu yang disajikan dapat dimanfaatkan untuk penyampaian kritik atau sindiran secara tak langsung.

Berdasarkan uraian tersebut musik dapat dijadikan media komunikasi massa oleh manusia. Sebagai media komunikasi massa, musik dapat merekam realitas dalam melancarkan pesan-pesan maupun kritik sosial, media ini dapat menjadi sarana opini publik tentang kenyataan yang terjadi pada masanya. Hal tersebut dilatarbelakangi karena lirik lagu dalam musik dapat mengisahkan

4Rudi Ardiansyah,Antara Musik Indie dan Mainstream di

(14)

3 Di sisi lain, dengan perkembangannya muncul musik indie sebagai alternatif terhadap budaya mainstream karena tidak bergantung pada mayoritas keinginan pasar. Jika dilihat dari sejarah dan pergerakannya, musik indie pertama kali muncul di Inggris pada pertengahan tahun 80-an. Ketika band-band dibawah perusahan rekaman besar (major label) mengkomersilkan lagu-lagu bertemakan cinta, band-band indie cenderung menawarkan isu-isu seperti politik, sosial, lingkungan, hingga feminisme. Untuk mengetahui musik indie secara lebih

mendalam, tidak cukup hanya berhenti pada taraf “menikmati” saja atau sikap

mengidolakan terhadap band tertentu namun juga tertarik tentang isu yang diangkat oleh band indie tersebut.6

Dalam ranah musik indie di Indonesia, hadir salah satu band indie yang kental menggunakan nuansa isu-isu sosial yaitu Pandai Besi. Band yang berasal dari Jakarta ini mulai terbentuk di tahun 2013, dalam album “Daur, Baur” terdapat sembilan lagu dengan tema-tema yang tidak biasa, dari beberapa diantaranya mengenai permasalahan sosial, psikologis, politik, lingkungan. Pandai Besi adalah

5“Ketika Musik Berbicara Kritik Sosial“, http://www.djarumco

klat.com/coklatnews/ketika-musik-berbicara-kritik-sosial(diakses pada 2 April 2014 jam 21.10)

6Erda Kurniawan, “Indie: Ekspresi Perlawanan terhadap Budaya Mainstream”

(15)

4 merupakan representasi sosial, budaya maupun idealisme dari band itu sendiri. Band indie mayoritas digawangi oleh mereka yang mempunyai musikalitas luar biasa, punya idealisme tinggi, cerdas, dan peka terhadap kejadian dan fenomena yang terjadi di sekitarnya.

Dengan merilis album “Daur, Baur” secara Live di studio Legendaris Lokananta Solo pada bulan Maret 2013 serta membawakan kembali sembilan lagu dari dua album lama milik band Efek Rumah Kaca, Pandai Besi berekplorasi membuat konsep yang berbeda sehingga dengan materi lama dan aransemen baru bisa menciptakan keindahan yang berbeda, lagu yang sama, lirik yang sama, ketika diaransemen ulang bisa memberikan makna atau interpretasi yang berbeda.

Berkaitan dengan kritik sosial dalam lirik lagu, terdapat tiga lirik lagu Pandai Besi yang menarik penulis untuk diteliti diantaranya, “Debu - Debu Berterbangan, Hujan Jangan Marah, Menjadi Indonesia”. Menurut peneliti lirik lagu tersebut adalah tema-tema yang merupakan bentuk kepedulian terhadap fenomena sosial yang sedang terjadi. Salah satunya yaitu “Debu - Debu

Berterbangan” dalam kutipan isi liriknya; “Demi masa sungguh kita tersesat

sungguh kita terhisap, Pada saatnya nanti, Tak bisa bersembunyi, Kita pun

7“CROWDFUNDING : Pandai Besi Rekaman di Lokananta” http://musik

(16)

5 Pandai Besi berusaha membingkai peristiwa di dunia nyata dan kemudian dituturkan dalam bait-bait lirik. Pandai Besi membuat karya musik sebagai potret zaman, kritik sosial seperti menjadi ciri khas dari lagu-lagu mereka yang membuat mereka terlihat berbeda dari grup musik kebanyakan. Pesan dalam lirik lagu merupakan realitas yang dilihat atau dirasakan oleh penulis lagu kemudaian diproses, diinterpretasikan secara pribadi, disesuaikan dengan pola pemikiran lalu di kemas dalam bentuk simbol-simbol lirik tersebut. Lirik tersebut akan di maknai secara interpretatif oleh pendengarnya.

Senada dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safaruddin

(2014) yang berjudul “Lirik Lagu Sebagai Pesan Moral (Analisis Semiotika Pada

Lirik Lagu kenakalan Remaja di Era Informatika Ciptaan Efek Rumah Kaca)” hasil dari penelitian tersebut adalah dalam lirik lagu tersebut terdapat nilai-nilai moral, penuh pesan moral-moral dari masyarakat pada umumnya dan moral remaja khususnya, terkait dengan teknologi yang berkembang saat ini. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji analisis semiotika pada lirik sebuah lagu, sedangkan perbedaan penelitian ini adalah pada penelitian terdahulu memaparkan pesan moral yang terkandung dalam lirik lagu, sedangkan pada penelitian ini lebih ditekankan pada kritik sosialnya.

(17)

6 makna sebuah lirik lagu atas fenomena sosial yang terjadi.

Lagu Pandai besi yang akan dipilih oleh peneliti adalah lagu yang berjudul

“Debu-debu Berterbangan, Hujan Jangan Marah, dan Menjadi Indonesia”.

Melalui ketiga lagu tersebut peneliti akan memaparkan kritik sosial yang ada pada lirik lagu Pandai Besi tersebut.

Untuk dapat memberikan pemaknaan pada lirik lagu, peneliti menggunakan metode semiotika sebagai acuan untuk menganalisa peristiwa atau kejadian yang dianggap sebagai tanda dari proses komunikasi. Lebih jelasnya untuk mengetahui makna dan membongkar tanda yang mengandung kritik sosial.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang muncul yaitu bagaimana representasi kritik sosial dalam lirik lagu band indie Pandai Besi melalui kajian semiotik?

1.3 Tujuan Penelitian

(18)

7 Penelitian ini di harapkan dapat menambah literatur penelitian ilmu komunikasi khususnya pada kajian analisis makna tanda-tanda berupa lirik lagu untuk mengetahui representasi kritik sosial. Dengan menggunakan pendekatan semiotik khususnya semiotik Roland Barthes.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

regresi yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan hasil bahwa, secara bersama-sama ke dua variabel Kemampuan dan Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap tingkat

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan telah dikembangkan multimedia pembelajaran interaktif fisika berbasis

maka akan semakin sulit manajemen akan memprediksi lingkungan akan berubah. Ketidakmampuan manajemen dalam memprediksi perubahan lingkungan, akan memburuk citra perusahaan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan penyusunan laporan yang berjudul

We will certainly offer the best means and also recommendation to get guide 100 Edible Mushrooms By Michael Kuo Even this is soft data book, it will be simplicity to lug 100

terhadap kemampuan berpikir kritis di MA NU Mazro’atul Huda Karanganyar Demak).. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

33 M. Noor Ghufron, Op.cit, hlm.. pergaulannya dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep diri. 2) Harga diri, dari konsep diri yang positif

Pada Crossdraft gasifier , udara disemprotkan ke dalam ruang bakar dari lubang arah samping yang saling berhadapan dengan lubang pengambilan gas sehingga pembakaran dapat