Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24 Desember 2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
Wien Hesthi Rahayu
201010040311343
Dosen Pembimbing: 1. Jamroji, M.Comm
2. Nasrullah, M.Si
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Nama : Wien Hesthi Rahayu
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul : Konstruksi Media Online Tentang Perempuan Koruptor
(Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Ratu Atut
Chosiyah pada Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24
Desember 2013)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP dan dinyatakan LULUS sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom)
Pada tanggal 3 Mei 2014
Dihadapan Dewan Penguji
Dewan Penguji:
1. Sugeng Winarno, MA ( )
2. Winda Hardyanti, M.Si ( )
3. Jamroji, M.Comm ( )
4. Nasrullah, M.Si ( )
Mengetahui, Dekan Fakultas
iii KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG PEREMPUAN KORUPTOR
(Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah pada
Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24 Desember 2013).
Terselesaikannya tugas akhir ini, maka peneliti patut mengucapkan syukur
dan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu selama proses
pengerjaan tugas ini hingga selesai. Berkat jasa dan dukungan tersebut, akhirnya
pengerjaan tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih, peneliti sampaikan kepada :
1. Allah SWT atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti
diberi kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Muhammad SAW. atas sikap teladannya yang menjadi acuan bagi
peneliti untuk terus memperbaiki diri.
2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM). Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si
selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM.
Bapak Sugeng Winarno, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi (Ikom) FISIP UMM.
3. Bapak Jamroji, M.Comm selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Nasrullah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
memberi arahan dan bimbingan serta meluangkan waktu hingga
terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Segenap dosen prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan segala
ilmunya kepada mahasiswa, khususnya peneliti.
5. Kedua orang tua Bapak Winarto dan Ibu Sri Iriwanti Rahayu yang
selalu mendoakan, mendukung, dan memberi semangat untuk
iv 6. Wien Setya Budhi Irawan selaku kakak kandung peneliti dan seluruh
keluarga yang turut mendukung, memberikan pengarahan dan
mendoakan kelancaran perkuliahan di UMM.
7. Teman-teman BBC: Heny Maslukhah, Siti Rumiani, As’ari, Aldila
Fitri Saraswati, Rakhmad Aprilian Jatmiko, Renanda Muhtasyar
Fahmi, dan Bagus Ardi Setyoko. Mereka yang selalu menyemangati
peneliti dari awal hingga akhir perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu Rokim selaku pemilik kos. Auliyana Zulfika
Rahmawati, Nurfitriana, dan semua teman-teman kos yang selalu
mendampingi peneliti hingga tugas akhir ini selesai.
9. Kepada Firman Hidayat Choirul Fattah, Farahiya Nabila, Dynar Bugi
Mawarni, Alfian Akbar, Putra Pamungkas, Alif Dewantara, dan
seluruh teman-teman KKN 49 yang menjadi penyemangat.
10.Dini Septyana Rahayu dan alumni Kelas Khusus Generasi ke-4 SMAN
5 Madiun yang mendukung terselesaikannya tugas akhir ini.
11.Kru Laboratorium Ilmu Komunikasi: Noor Julviar Anggraini, Riri
Anggono, dan Afrianto.
12.Bapak Nurudin, M.Si selaku Wakil Pimpinan Redaksi, Najamuddin
Khairur Rijal, Yogie Prasetyo Adi, Muh. Rifaul Yahya, dan seluruh
kru Koran Kampus Bestari yang memberikan banyak pengalaman dan
pelajaran selama peneliti belajar di UMM.
Tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak guna perbaikan di masa mendatang.
Malang, 29 April 2014
Peneliti
v DAFTAR ISI
COVER ... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR BAGAN ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I Pendahuluan . ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian . ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II Tinjauan Pustaka ... 10
A. Media Massa dan Konstruksi Realitas ... 10
1. Media Massa ... 11
2. Media Online ... 12
3. Media sebagai Agen Konstruksi Realitas ... 13
4. Pengaruh Isi Media ... 16
vi
1. Jurnalisme Sensitif Gender ... 18
2. Perempuan dalam Media Massa . ... 20
3. Perempuan dalam Pemberitaan Korupsi . ... 22
4. Teori Kelompok Bungkam (Muted Group Theory). ... 23
C. Wartawan dan Pembingkaian Media . ... 24
D. Berita sebagai Hasil Konstruksi Media . ... 26
1. Nilai Berita . ... 26
2. Korupsi dalam Pemberitaan . ... 28
E. Analisis Framing . ... 29
1. Konsep Framing . ... 25
2. Analisis Framing sebagai Studi Analisis Teks Media... 31
3. Model Framing Zhongdhang Pan dan Gerald M. Kosicky . 32 BAB III Metode Penelitian . ... 35
A. Jenis Penelitian . ... 35
B. Dasar Penelitian . ... 35
C. Ruang Lingkup Penelitian. ... 36
D. Teknik Pengumpulan Data. ... 36
E. Teknik Analisis Data. ... 38
BAB IV Gambaran Umum Subjek Penelitian. ... 40
A. Deskripsi Detik.com. ... 40
1. Profil Detik.com. ... 40
2. Visi dan Misi Detik.com. ... 41
3. Rubrikasi Detik.com. ... 41
4. Struktur Organisasi Detik.com. ... 43
5. Alamat Redaksi Detik.com. ... 46
B. Deskripsi Kompas.com. ... 46
1. Profil Kompas.com. ... 46
2. Visi dan Misi Kompas.com. ... 47
3. Rubrikasi Kompas.com. ... 48
4. Struktur Organisasi Kompas.com. ... 49
5. Alamat Redaksi Kompas.com. ... 50
vii
A. Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah. ... 51
B. Frame Detik.com tentang Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah 1. Ngaku Sakit, Atut Batal Lantik Wali Kota Tangerang. ... 55
2. Soal Pemeriksaan Atut Besok, Pengacara: Tersangka Kan Punya Hak Ingkar . ... 63
3. Berjilbab Hitam, Atut Penuhi Panggilan KPK. ... 70
4. Ini Alasan Atut Tak Mau Disatukan dengan Tahanan Narkoba. ... 74
5. Jadi Gubernur Wanita Pertama Tersangkut Korupsi, Atut Cederai Hari Ibu. ... 80
6. Soal Pasal Pencucian Uang Bagi Atut, KPK: Tak Masalah. 87 7. Atut Kangen, Doakan Diberi Kelancaran. ... 94
C. Frame Kompas.com tentang Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah 1. Atut Batal Lantik Wali Kota Tangerang. ... 102
2. Jika Sehat, Atut Penuhi Panggilan Pemeriksaan KPK Besok. ... 111
3. Ke KPK, Atut Berkerudung LV dan Bersepatu New Balance. ... 123
4. Ratu Atut Minta Tak Satu Sel dengan Tahanan Narkoba. ... 133
5. Hari Ibu, Megawati “Sentil” Ratu Atut’. ... 139
6. KPK Akan Jerat dengan Pasal Pencucian Uang. ... 147
7. Kangen Keluarga, Atut Menangis. ... 158
D. Perbandingan Frame Detik.com dan Kompas.com dalam Mengonstruk Realitas... 165
BAB VI Penutup. ... 171
A. Kesimpulan. ... 171
B. Saran. ... 175
1. Akademisi. ... 175
2. Praktisi. ... 176
3. Kritik Sosial. ... 176
Daftar Pustaka ... 177
viii DAFTAR BAGAN
ix DAFTAR TABEL
TABEL 1 Skema Hasil Peliputan/ Pemberitaan ... 20 TABEL 2 Daftar Judul Berita ... 37 TABEL 3 Skema Analisis Framing Zhongdhang Pan dan Gerald M.
Kosicky ... 38
TABEL 4 Strategi Berita Frame: Ngaku Sakit, Atut Batal Lantik Wali
Kota Tangerang. ... 60
TABEL 5 Struktur Berita Ngaku Sakit, Atut Batal Lantik Wali Kota
Tangerang ... 61
TABEL 6 Strategi Berita Frame: Soal Pemeriksaan Atut Besok,
Pengacara: Tersangka Kan Punya Hak Ingkar ... 67
TABEL 7 Struktur Berita Soal Pemeriksaan Atut Besok, Pengacara:
Tersangka Kan Punya Hak Ingkar ... 68
TABEL 8 Strategi Berita Frame: Berjilbab Hitam, Atut Penuhi Panggilan KPK ... 72
TABEL 9 Struktur Berita Berjilbab Hitam, Atut Penuhi Panggilan KPK. 73 TABEL 10 Strategi Berita Frame: Ini Alasan Atut Tak Mau Disatukan
dengan Tahanan Narkoba ... 78
TABEL 11 Struktur Berita Ini Alasan Atut Tak Mau Disatukan dengan
Tahanan Narkoba………… ... 79
TABEL 12 Strategi Berita Frame: Jadi Gubernur Wanita Pertama
Tersangkut Korupsi, Atut Cederai Hari Ibu. ... 85
TABEL 13 Struktur Berita Jadi Gubernur Wanita Pertama Tersangkut
Korupsi, Atut Cederai Hari Ibu. ... 85
TABEL 14 Strategi Berita Frame: Soal Pasal Pencucian Uang Bagi Atut, KPK: Tak Ada Masalah…… ... 92 TABEL 15 Struktur Berita Soal Pasal Pencucian Uang Bagi Atut, KPK:
Tak Ada Masalah…………. ... 92 TABEL 16 Strategi Berita Frame: Airin: Atut Kangen, Doakan Diberi
x TABEL 17 Struktur Berita Airin: Atut Kangen, Doakan Diberi Ketaba-
Han………. ... 100
TABEL 18 Strategi Berita Frame: Ratu Atut Batal Lantik Wali Kota Tangerang………. ... 108
TABEL 19 Struktur Berita Ratu Atut Batal Lantik Wali Kota Tange- rang……… ... 109
TABEL 20 Strategi Berita Frame: Jika Sehat, Atut Penuhi Panggilan Pemeriksaan KPK Besok….. ... 117
TABEL 21 Struktur Berita Jika Sehat, Atut Penuhi Panggilan Pemeriksaan KPK Besok ... 118
TABEL 22 Strategi Berita Frame: Ke KPK, Atut Berkerudun LV dan Bersepatu New Balance ... 129
TABEL 23 Struktur Berita Ke KPK, Atut Berkerudun LV dan Bersepatu New Balance. ... 130
TABEL 24 Strategi Berita Frame: Ratu Atut Minta Tak Satu Sel dengan Tahanan Narkoba. ... 137
TABEL 25 Struktur Berita Ratu Atut Minta Tak Satu Sel dengan Tahanan Narkoba. ... 137
TABEL 26 Strategi Berita Frame: Hari Ibu, Megawati “Sentil” Ratu Atut. ... 144
TABEL 27 Struktur Berita Hari Ibu, Megawati “Sentil” Ratu Atut. ... 145
TABEL 28 Strategi Berita Frame: KPK Akan Jerat dengan Pasal Pencucian Uang. ... 153
TABEL 29 Struktur Berita KPK Akan Jerat dengan Pasal Pencucian Uang. ... 154
TABEL 30 Strategi Berita Frame: Kangen Keluarga, Atut Menangis. ... 162
TABEL 31 Struktur Berita Kangen Keluarga, Atut Menangis. ... 162
xi DAFTAR LAMPIRAN
xii DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Armando, Ade dkk. 2013. Jurnalisme Keberagaman. Sejuk Press.
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cahaya, Suhandi dan Surachmin. 2011. Strategi dan Teknik Korupsi, Mengetahui Untuk Mencegah. Jakarta: Sinar Grafika.
Djuraid, Husnun N. 2009. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Eriyanto. 2009. Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media). Yogyakarta: LKis Printing Cemerlang.
Hikmat, Mahi M. 2010. Komunikasi Politik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2009. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Masha, Nasihin, dkk. 2010. Cerita di Balik Berita, 99 Kisah Wartawan Republika. Jakarta: Harian Umum Republika.
Moleong, Lexy. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nimmo, Dan. 1993. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.
_______. 2012. Tuhan Baru Masyarakat Cyber di Era Digital. Malang: Aditya Media Publishing.
xiii Shoemaker, Pamela J. 1996. Mediating the Message: theories of influences on
Mass Media Content. New York: Longman Publisher.
Strentz, Herbert. 1993. Reporter dan Sumber Berita, Persekongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Terba, Sudirman. 2005. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia.
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wazis, Kun. 2012. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Malang: Aditya Media Publishing.
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
B. Jurnal dan Skripsi
Hasfi, Nurul. 2010. Representasi Perempuan Pelaku Kejahatan di Media Massa: Analisa Pemberitaan Malinda Dee. Jurnal Komunikasi Massa (Volume 4, No.2). Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/33331/ Diakses 28 Januari 2014, 14.50WIB.
Kencono, Dewi Sekar dan Bhakti Wisnu Wardhana. 2012. Perempuan dan Korupsi Pada Ranah Publik (Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan, Politik, Agama, Psikologi dan Budaya Ketimuran). Jurnal Politika (Volume 3, No.2). Diunduh dari
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/4863/4411 Diakses 1 Februari 2014, 12.04WIB.
Musta’in. 2013. Sisi Lain Perempuan dalam Sorotan Media; Tinjauan Teori Kelompok Bungkam (Muted Group Theory). Jurnal Studi Gender Indonesia (Volume 4, No.1). Diunduh dari
http://jurnalgender.uinsby.ac.id/index.php/jurnalgender/article/view/10/5 Diakses 8 Mei 2014, 13.33WIB
Prihasanto, Eko. 2012. Bingkai Media dalam Pemberitaan Mengenai Kader Partai Demokrat (Analisis Framing Harian Kompas edisi 4-10 Februari 2012 pasca ditetapkannya Angelina Sondakh menjadi tersangka Kasus Suap Wisma Atlet). Malang: UMM.
xiv Siregar, Ashadi. 2004. Ketidakadilan Konstruksi Perempuan di Film dan Televisi.
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Volume 7, No.3, 335-349).
Yusuf, Iwan Awaluddin. 2004. Peningkatan Kepekaan Gender dalam Jurnalisme. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Volume 7, No.3, 351-376).
C. Media Massa dan lain-lain
Alexa Internet. 2014. Top Sites by Country. Diunduh dari
http://www.alexa.com/top sites/countries/ID. Diakses 21 Januari 2014, 13.15WIB.
Detik. Redaksi Detikcom Digital Life. Diunduh dari http://dapur.detik.com/ Diakses 17 Maret 2014, 14.30 WIB
Kompas. About Us. Diunduh dari http://inside.kompas.com/about-us. Diakses 17 Maret 2014, 14.15 WIB.
Liputan 6. 2013. Diunduh dari
http://m.liputan6.com/search?page=25&q=atut+chosiyah Diakses 24 April 2014, 14.06 WIB.
Farodillah. 2012. Perempuan Korban Paling Menderita Akibat Korupsi. Diunduh dari
http://www.antikorupsi.org/id/content/perempuan-korban-paling-menderita-akibat-korupsi. Diakses 28 Januari 2014, 12.50 WIB.
Fauzi, Indra dan Unay Sunardi. 2013. Transaksi Atut di Luar Negeri. Diunduh dari http://www.tempo.co/read/flashgrafis/2013/11/04/575/transaksi-Atut-di-Luar-Negeri Diakses 23 April 2014, 15.08 WIB
Soetjipto, Ani. 2012. Perempuan dan Korupsi. Diunduh dari
http://www.antikorupsi.org/id/content/perempuan-dan-korupsi Diakses 28 Januari 2014, 13.09 WIB
Taufik, Mohammad. 2013. Kronologi Kasus yang Menjerat Ratu Atut. Diunduh dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-kasus-yang-menjerat-ratu-atut/berawal-dari-kasus-penangkapan-akil-dan-wawan.html. Diakses 21 Januari 2014, 13.14 WIB.
Tirta. 2013. Ratu Atut Wanita Berdandan 1 Miliar. Diunduh dari
1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan korupsi sudah menjadi hal yang lazim didengar oleh masyarakat
Indonesia. Dalam hal ini, banyak wakil rakyat yang melakukan tidak pidana
korupsi. Hal yang harus dilakukan wakil rakyat yaitu membantu rakyat untuk
mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, ada banyak wakil rakyat yang justru
menyalahgunakan jabatannya untuk menodai tugas mulia tersebut.
Segala hal yang berhubungan dengan politik adalah hal yang paling diminati
media untuk menjadi bahan berita. Pergulatan partai politik, pelaku politik, naik
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai, serta segala kasus terkait tentang
politik tidak pernah lepas dari sorotan media. Media selalu ikut serta dan selalu
hadir dalam pasang surutnya sistem perpolitikan di Indonesia.
Dunia politik menjadi semakin popular ketika memasuki tahun politik,
seperti tahun 2014 ini. Tahun dimana akan terjadi pemilihan Presiden Republik
Indonesia. Sejak tahun 2013 pun, pemberitaan mengenai dunia politik tidak pernah
surut. Bahkan, pemberitaan mengenai politik selalu menjadi bahan yang selalu
hangat dibicarakan. Dari berbagai macam pemilihan umum, pemilihan legislatif
menjadi pemilihan yang sering disoroti. Tidak heran jika pejabat yang duduk di
dewan legislatif juga mendapat perhatian khusus dari media. Mulai dari kebijakan
yang dibuat, apakah itu baik atau buruk, hingga kesalahan yang dilakukan oleh
2 yaitu sebagai gubernur. Ratu Atut Chosiyah adalah perempuan yang menduduki
posisi tersebut. Sebelum menjadi Gubernur Banten, Atut menjabat sebagai Wakil
Gubernur (Wagub) Banten dengan Gubernur Djoko Munandar. Atut terpilih
menjadi wagub pada 11 Januari 2002. Namun, pada perjalanan memimpin Banten,
Djoko Munandar tersangkut kasus korupsi yang membuat Atut ditunjuk sebagai
Pelaksana Tugas Gubernur Banten. Pada Pemilihan Gubernur selanjutnya, Atut
mencalonkan diri sebagai Gubernur dengan wakilnya Mohammad Masduki.
Mereka berdua dilantik 11 Januari 2007. Akan tetapi, dalam masa
kepemimpinannya, Atut memiliki perjalanan yang nyaris sama dengan Djoko
Munandar. Dirinya terlibat pula dengan kasus korupsi.
Hasil penelitian yang dilakukan Transparency International’s Global
Corruption Barometer tahun 2009 dalam Kencono, menunjukkan di lebih 60.000
rumah tangga di lebih 60 negara membuktikan, perempuan lebih sedikit menyuap
dibandingkan laki-laki. Hal ini tentu menjadi pertimbangan khusus bahwa sejatinya
perempuan yang mempunyai jabatan di pemerintahan juga lebih sedikit melakukan
korupsi. Namun, faktanya pemberitaan di media semakin gencar mengisukan
perempuan mulai banyak yang terlibat kasus suap menyuap. Seperti mantan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom yang divonis tiga tahun
penjara karena suap cek pelawat; mantan anggota DPR Wa Ode Nurhayati divonis
enam tahun penjara karena kasus suap alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur
Daerah; Anggota DPR sekaligus artis Angelina Sondakh yang divonis 12 tahun
3 subsidi perumahan Griya Lawu Asri.
Studi Bank Dunia (1999) dalam Soetjipto (2012) menunjukkan, perempuan
membayar suap lebih jarang dan korupsi akan turun kalau lebih banyak perempuan
terwakili di parlemen. Logikanya, di Indonesia yang ternyata perempuannya
memiliki minat untuk memenuhi keterwakilan perempuan sebanyak 30%,
seharusnya dapat mengurangi tingkat korupsi. Namun, beberapa tahun ini, media
massa justru kerap memberitakan kasus korupsi yang sebagian pelakunya adalah
perempuan. Terdapat hal yang kontradiktif dari hasil penelitian dengan pemberitaan
di media massa.
Berawal di Bulan Oktober 2013, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil
Mochtar ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus
suap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak di MK. Pada saat itu, ada lima nama
yang ditangkap oleh KPK. Selain Akil, KPK juga menangkap Tubagus Chaeri
Wardana alias Wawan, adik kandung Gubernur Banten. Sehari setelah
penangkapan, yakni tanggal 3 Oktober 2013, Wawan ditetapkan sebagai tersangka.
Atas dasar penetapan itu, KPK kemudian juga menyeret Gubernur Banten karena
diduga terlibat dalam kasus korupsi yaitu Ratu Atut Chosiyah.
Atut kemudian diperiksa oleh KPK sebagai saksi atas kasus suap sengketa
Pilkada Lebak. Ketika pemeriksaan kedua kalinya oleh KPK terhadap Atut, adik
kandungnya Wawan ditetapkan sebagai tersangka pada kasus suap sengketa alat
4 pada proses penggeledahan di rumah Atut. Kemudian, pada tanggal 17 Desember
2013 dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus pengadaan alat
kesehatan di Provinsi Banten.
Melihat permasalahan yang menyangkut perempuan pertama yang berhasil
menjabat sebagai gubernur di Indonesia, tentu saja mendapat perhatian dari
berbagai media. Tidak hanya media cetak, tetapi juga media elektronik hingga
media online. Media massa (cetak dan elektronik) punya pengaruh kuat yang
membekas dalam pikiran masyarakat (Nurudin, 2012: 59). Ini berarti, media massa
memiliki peranan penting dalam kehidupan di masyarakat. Opini publik terhadap
seseorang, sekelompok, atau suatu hal dapat terbentuk dari media massa.
Media harus selektif dalam memilih kata-kata dalam medianya (Nurudin,
2012: 87). Setiap media selalu mempunyai cara pandang dalam mengemas sebuah
berita. Pengemasan berita tersebut didasarkan pada ideologi yang dianut suatu
media serta bagaimana jurnalis menyajikan beritanya. Sehingga, bisa saja terjadi
kemungkinan bahwa sebuah berita lebih menjurus ke pemahaman yang dianut oleh
sang jurnalis.
Baali dan Wardi dalam Nurudin (2009: 124) menjelaskan, pandangan
manusia dipengaruhi tiga faktor yaitu pandangan kultural, kedudukan sosial, dan
kecenderungan personal. Berdasarkan ketiga faktor tersebut, kecenderungan
personal seorang jurnalis tentu menjadi alasan bagaimana sebuah berita tersaji.
5 dibangun dalam suatu berita itu dipengaruhi oleh ideologi jurnalis.
Sesuai dengan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers pada pasal 3 dijelaskan
bahwa pers adalah badan yang memiliki fungsi sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Sehingga, dalam menjalankan fungsinya
sebagai media informasi, pers perlu menyampaikan informasi yang benar dan tidak
menyesatkan.
Sebuah penelitian mengenai pemberitaan korupsi dilakukan oleh Eko
Prihasanto (2012) dengan judul “Bingkai Media dalam Pemberitaan Mengenai
Kader Partai Demokrat (Analisis Framing Harian Kompas edisi 4-10 Februari 2012
pasca ditetapkannya Angelina Sondakh menjadi tersangka Kasus Suap Wisma
Atlet)”. Penelitian tersebut mengkaji tentang sosok kader sebuah partai yang
melakukan tindak pidana korupsi. Penelitian itu juga mengamati Angelina Sondakh
sebagai perempuan koruptor. Dari penelitian tersebut, terdapat kesimpulan bahwa
Kompas secara halus menginginkan Angelina Sondakh mengundurkan diri dari
Partai Demokrat agar tidak menghancurkan nama baik partai.
Nurul Hasfi (2010) dalam penelitiannya dengan judul “Representasi
Perempuan Pelaku Kejahatan di Media Massa: Analisa Pemberitaan Malinda Dee”
menemukan ketidakadilan dalam mengonstruk pemberitaan seorang perempuan
koruptor yaitu Malinda Dee. Dalam penelitian tersebut Malinda Dee digambarkan
sebagai perempuan kaya raya, cantik, berpendidikan tinggi, namun memiliki sisi
6 Hal ini tentu menjadi sebuah kecurigaan bahwa media tidak hanya
menyampaikan informasi yang objektif, tetapi juga sesuai dengan ideologi dari
media itu sendiri. Apalagi, media online adalah media yang sistem kerjanya dituntut
oleh kecepatan. Berbeda dengan media cetak seperti koran harian. Koran harian
menyajikan berita dalam hitungan 24 jam, namun media-media online tidak
memandang waktu. Media online harus cepat dalam menyajikan sebuah berita.
Sehingga, bisa saja terjadi media online menyajikan informasi yang terpenggal.
Munculnya kecanggihan teknologi, berdampak pada munculnya jurnalisme
online serta media online. Media online dapat diakses oleh siapa saja menembus
batas ruang dan waktu. Media online yang berbasis pada jaringan internet mampu
menambah referensi publik untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Passante
(2008: 209) menjelaskan, internet adalah medium yang besar, tanpa batas, bebas
dan makin kompetitif. Sehingga, dapat diketahui bahwa kehadiran media online
menjadi media yang paling mudah diakses oleh masyarakat, dengan syarat harus
memiliki jaringan internet.
Kini banyak bermunculan portal berita di Indonesia. Kehadiran portal-portal
berita tersebut melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa
contoh portal berita di Indonesia yaitu detik.com, kompas.com, okezone.com,
tempo.co dan lain-lain. Bahkan, program berita di televisi atau stasiun televisi kini
juga tidak ingin ketinggalan teknologi. Mereka juga ikut meramaikan jaringan di
7 Setiap portal berita memiliki visi dan misi dalam pemberitaan yang
dimuatnya. Dari sekian banyak portal berita yang ada di Indonesia, Detik.com
adalah portal berita pertama yang hadir yaitu berdiri pada 9 Juli 1998. Detik.com
menjadi pelopor portal berita yang saat ini ramai di Indonesia. Hadirnya Detik.com
dipelopori oleh Budiono Darsono yang kini menjabat sebagai Direktur Utama.
Detik.com saat ini berada di bawah naungan CT Corp yang dimiliki oleh Chairul
Tanjung. Adapun portal berita lain yang tidak kalah pengunjungnya yaitu
Kompas.com. Tidak ingin kalah dengan Detik.com, Kompas.com juga hadir dalam
layanan di jejaring sosial. Kompas.com merupakan perluasan dari Harian Kompas.
Kompas.com dikelola oleh PT Kompas Cyber Media. Kompas.com berada di
bawah sang pemilik yaitu Jakob Oetama. Dari unsur kepemilikan, pemilik
Detik.com maupun Kompas.com tidak terlibat dalam kasus yang menimpa Ratu
Atut Chosiyah. Kedua pemilik tersebut pun juga tidak terlibat dalam dunia politik
ataupun memiliki sangkut paut terhadap Partai Golkar yang merupakan partai Ratu
Atut Chosiyah.
Berdasarkan ranking website yang paling sering dikunjungi, portal berita di
Indonesia yang paling sering dibuka adalah Detik.com dan Kompas.com. Kedua
portal berita tersebut menempati urutan teratas dibanding dengan portal berita lain.
Detik.com menempati urutan ke sembilan sebagai website yang paling sering
dikunjungi, sedangkan Kompas.com menempati urutan ke 15. Ranking tersebut
diperoleh dari Alexa Internet. Alexa Internet adalah perusahaan sumber informasi
8 pengunjung.
Berdasarkan pemaparan di atas, timbul ketertarikan peneliti untuk
melakukan penelitian tentang pemberitaan kasus korupsi Atut pada Detik.com dan
Kompas.com, dengan judul Konstruksi Media Online tentang Perempuan
Koruptor (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah
pada Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24 Desember 2013).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Detik.com membingkai berita kasus korupsi Ratu Atut
Chosiyah sebagai perempuan koruptor?
2. Bagaimana Kompas.com membingkai berita kasus korupsi Ratu Atut
Chosiyah sebagai perempuan koruptor?
3. Bagaimana perbandingan antara Detik.com dan Kompas.com dalam
membingkai pemberitaannya mengenai kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah
sebagai perempuan koruptor?
C. Tujuan Penelitian
9 2. Mengetahui konstruksi yang dibentuk oleh Kompas.com dalam
memberitakan kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah sebagai perempuan
koruptor.
3. Mengetahui perbedaan yang ada di antaran Detik.com dan Kompas.com
dalam membingkai pemberitaannya tentang kasus korupasi Ratu Atut
Chosiyah sebagai perempuan koruptor.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
bagi pelaku media dalam menyajikan berita. Peneliti berharap agar hasil dari
penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi media agar dapat memperbaiki
kualitas berita yang disajikan kepada masyarakat. Selain itu, dapat pula
dijadikan cerminan bahwa setiap media memiliki bingkai-bingkai tersendiri
dalam membuat beritanya. Sehingga, pelaku-pelaku dapat memberitakan
informasi yang memang diperlukan oleh publik atau masyarakat.
2. Manfaat Akademis
Dalam bidang akademis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi
masukan serta dapat memperluas wawasan ilmu komunikasi, khususnya
dalam hal pembingkaian berita sebuah media. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah sumbangan pemikiran terhadap ilmu-ilmu