• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DENGAN RASA KESEPIAN PADA ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DENGAN RASA KESEPIAN PADA ANAK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYADENGAN RASA KESEPIAN

PADA ANAK

Oleh: IKA PUSPITARINI (01810153) Psychology

Dibuat: 2006-07-12 , dengan 3 file(s).

Keywords: Penerimaan Teman Sebaya, Rasa Kesepian

Penerimaan teman sebaya dibutuhkan pada usia kanak-kanak karena mulai bergaul dengan teman sebaya dengan orang lain di luar lingkup keluarga, seperti ayah, ibu dan keluarga dekat. Anak yang memperoleh penerimaan teman sebaya anak akan merasa berharga, dan berarti serta dibutuhkan oleh kelompoknya sehingga menimbulkan rasa senang, gembira dan bahagia yang pada gilirannya menimbulkan keberanian dan kesukaan untuk berinisiatif. Sedangkan anak yang tidak memperoleh penerimaan teman sebaya akan merasa sedih, tidak puas, frustasi dan akhirnya akan merasa kesepian. Apabila rasa kesepian itu dibiarkan berlarut-larut anak akan menjadi depresi dan juga akan mempengaruhi proses belajar pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penerimaan teman sebaya dengan rasa kesepian pada anak.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa siswi SDN Kemiri I Pacet yang duduk di kelas V dan VI. Total sampel yang digunakan sebanyak 62 orang siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan karakteristik usia 10-13 tahun, anak usia sekolah masa kelas tinggi yaitu kelas V dan VI, siswa siswi sekolah dasar. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah dengan

menggunakan skala yaitu skala rasa kesepian yang berjumlah 35 item serta sosiometri untuk penerimaan teman sebaya. Teknik analisa data menggunakan uji korelasi product moment, dengan bantuan program SPSS versi 10.00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara penerimaan teman sebaya dengan rasa kesepian (r = -0,316 p = 0,012) yang artinya semakin tinggi

penerimaan teman sebaya maka rasa kesepian pada anak semakin rendah dimana sumbangan efektif penerimaan teman sebaya terhadap rasa kesepian 10% sedangkan 90% disebabkan oleh faktor lain

Abstract

Peer acceptance is required in childhood because it began hanging out with peers with others outside the family, such as father, mother and close family. Children who gain peer acceptance of children will find it valuable, and meaningful and needed by the group that creates a feeling of happy, excited and happy, which in turn raises the courage and joy for the initiative. While children who do not obtain peer acceptance would feel sad, dissatisfied, frustrated and eventually will feel lonely. If the sense of

loneliness was allowed to drag on the child will become depressed and will also affect the learning process in children. The purpose of this study to determine peer acceptance relationship with a sense of loneliness in children.

(2)

purposive sampling with the characteristic age of 10-13 years, school age children during the high class of the class V and VI, elementary school students. The instrument used to retrieve data is by using a

scale that is the loneliness scale, amounting to 35 items and sociometry for peer acceptance. Data analysis technique using product moment correlation test, with the help of SPSS version 10.00 for windows.

The results showed that there was a significant negative relationship between the acceptance of peers with a sense of loneliness (r = -0.316 p = 0.012) which means the higher the acceptance of peers, the sense of loneliness in children where the lower the effective contribution of peer acceptance of

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif pada remaja di SMAN 2 Ngawi. Interaksi teman sebaya

Kesimpulan hasil penelitian yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penerimaan teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada remaja wanita yang mengalami

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi teman sebaya dengan kreativitas verbal pada anak obes di SDN Bromantakan Surakarta. Metode dalam penelitian

Model hubungan yang ditemukan di atas adalah bahwa kecanduan gim daring semakin tinggi terjadi pada mereka yang mempersepsikan dirinya tidak diterima oleh teman sebaya..

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi teman sebaya dengan perilaku sosial anak, mengetahui perilaku sosial anak usia dini, serta mengetahui

dengan pola makan anak baik terdapat 1 responden, perilaku teman sebaya kategori. cukup dengan pola makan anak cukup terdapat 30 responden, perilaku

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelekatan dengan teman sebaya dengan kecenderungan anak menjadi pelaku dan

Sementara kepribadian introvert dan kesepian dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap kelekatan teman sebaya.. Penelitian ini menunjukkan bahwa