• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA INDONESIA DAN INDIA DI BIDANG EKONOMI MELALUI COMPREHENSIVE ECONOMIC COOPERATION AGREEMENT (CECA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA INDONESIA DAN INDIA DI BIDANG EKONOMI MELALUI COMPREHENSIVE ECONOMIC COOPERATION AGREEMENT (CECA)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam rangka menghadiri KTT Asia Afrika Kedua dan Peringatan 50 tahun KAA, PM India Manmohan Singh berkunjung ke Indonesia dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 April 2005. Dalam pertemuan tersebut Presiden RI mengharapkan agar kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi dapat ditindaklanjuti dan ditingkatkan. Dalam kunjungan tersebut, kedua kepala Negara telah menandatangani pernyataan bersama yang dikenal dengan nama Joint Declaration between the Republic of Indonesia and The Republic of India.1

Pada kunjungan tersebut, kedua negara sepakat untuk membentuk New

Strategic Partnership (Strategi Kemitraan Baru) yang didasarkan pada kesamaan

nilai-nilai sosial, budaya, komitmen terhadap pluralisme demokrasi, supremasi hukum dan multilateralisme dalam hubungan internasional yang diharapkan dapat memperkuat dimensi hubungan bilateral di sektor ekonomi, sosial dan politik sehingga dapat melayani kepentingan rakyat kedua negara khususnya serta membantu meningkatkan kerjasama keamanan dan stabilitas regional guna mempelajari dan mewujudkan potensi kerjasama menjadi realita yang saling menguntungkan.

1

(2)

Jika dilihat dari sejarahnya, kedua negara mulai bekerjasama di era Orde lama pada saat pemerintahan Soekarno. Presiden (pertama) RI Soekarno dan Presiden India Nehru memiliki komitmen yang sama untuk keluar dari masa penjajahan bangsa-bangsa Barat. Pada tahun 1947, India secara khusus meminta perhatian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap serangan pertama yang dilakukan Belanda atas Indonesia. Akhirnya, PBB ketika itu melakukan campur tangan sehingga agresi Belanda bisa dihentikan. Demikian pula pada waktu serangan militer Belanda yang kedua tahun 1948, India telah menyelenggarakan sebuah konferensi internasional di New Delhi dan mampu menarik simpati internasional terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

(3)

Non-Blok, G-77, G-15 dan kerjasama Selatan-Selatan.2

Kemudian pada era pemerintahan Presiden Soeharto, India yang sebelumnya tidak mendukung Indonesia akhirnya turut juga berperan dalam memberikan dukungan sepenuhnya kepada Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara konfrensi GNB pada September 1992. Dan akhirnya Indonesia menjadi pemimpin GNB dari tahun 1992 sampai tahun 1995.3

Di era reformasi hubungan bilateral Indonesia dan India terjalin kembali yang diawali kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke India pada tanggal 8-9 Februari 2000 yang merupakan tonggak bersejarah dalam usaha memperteguh kerjasama politik, ekonomi, dan kebudayaan kedua negara. Presiden Abdurrahman Wahid menilai bahwa hubungan RI dengan India amat penting dan menduduki tempat tersendiri, mengingat banyak terdapat persamaan yang dimiliki kedua negara, baik dalam bidang kebudayaan, ekonomi, maupun politik. Dalam pertemuan ini telah menghasilkan penandatanganan kesepakatan bersama diberbagai bidang.4

Kemudian, dari pihak India Perdana Menteri Atal Behari Vajpayee melakukan kunjungan balasan ke Indonesia tanggal 10-14 Januari 2001. Kehadiran Vajpayee guna membicarakan hubungan bilateral dengan Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara pejabat dari kedua negara. Kunjungan yang disertai delegasi bisnis yang diorganisir FCCI

2

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3064&Itemid=29 diakses pada 17 Desember

2010

3

Leo Suryadinata. 1998. Politik Luar Negeri Indonesia Di Bawah Soeharto, Jakarta: LP3ES bab 11

4

(4)

telah menghasilkan berbagai kerjasama konkrit perdagangan, investasi, pariwisata. Pada tanggal 1-5 April 2002, Presiden Megawati Soekarno Putri melakukan kunjungan kenegaraan ke India tanggal 1-5 April 2002 dalam rangka memenuhi undangan PM India Atal Bihari Vajpayee. Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kedekatan hubungan bilateral di berbagai bidang, politik, ekonomi dan perdagangan serta bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan kedua negara.5

Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hubungan Indonesia dan India terlihat meningkat tajam. Hal ini terlihat dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21-24 November 2005 dan juga kunjungan Wapres Jusuf Kalla pada 28-31 Januari 2007 yang kedua kunjungan tersebut membahas kesepakatan bersama dalam New Strategic Partnership. Dalam kunjungan Wapres, kesepakatan tersebut diperdalam dengan kerjasama anti terorisme, energi, kelistrikan, penanganan bencana alam, kualitas pemerintahan, pertambangan, dan transportasi6

akan tetapi masih dalam kerangka yang sama. Hal ini yang menarik perhatian penulis mengenai perkembangan dan peningkatan ekonomi dua negara tersebut. Ada hubungan yang berbeda antara Indonesia dan India dalam setiap transisi pemerintahannya.

Asumsi awal penulis, peningkatan kerjasama tersebut didorong oleh adanya kesamaan kedua negara yaitu Indonesia dan India merupakan salah satu kekuatan demokratis terbesar di dunia dengan melihat jumlah penduduk dan sistem pemilihan umum yang bersifat demokrasi. Persamaan sejarah dan

5

http://www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=630&l=id diakses tanggal 14 Januari 2011

(5)

kesamaan visi dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang merupakan modal dasar yang dapat digunakan sebagai peluang peningkatan potensi kerjasama bilateral yang harus tetap terjalin.

Saat ini, India merupakan salah satu pemain penting di Asia disamping Cina. Sejak merdeka pada tahun 1947, perubahan besar terjadi di India berkat reformasi ekonomi pada tahun 1991. Sebelumnya perekonomian India mengandalkan peran perusahaan negara, menolak peran pemodal asing. Peran swasta domestik juga diikutkan akan tetapi dikontrol ketat lewat regulasi pemerintah.7 Dengan menggunakan Model Nehru pada saat itu, jelas India bukan

andalan dan pujian dari segi ekonomi tetapi merupakan korban paradigma pemikiran yang mengutamakan sosialisme tanpa menggunakan mekanisme pasar.8

Inilah yang perlu diperhatikan Indonesia dalam menjalin hubungan kerjasama khususnya dalam hal ekonomi. Indonesia dapat mengambil pelajaran dan pengalaman India dalam sistem penswastaan aset-aset negara dan peningkatan infrastruktur yang mencakup wilayah yang sangat luas. Di samping itu, Indonesia juga bisa mempelajari bagaimana upaya India menghadapi persaingan global dalam rangka melaksanakan berbagai upaya liberalisasi perdagangan.

Melihat pekembangan hubungan kerjasama ekonomi tersebut, pemenuhan kebutuhan baik di Indonesia maupun India dapat ditingkatkan dengan melihat faktor-faktor penyebab peningkatan hubungan kerjasama ekonomi dengan menunjukkan ketersaling-tergantungan kedua negara pada keunggulan komparatif yakni adanya komoditas di tiap-tiap negara yang berbeda.

7

Irwan Suhanda. 2007 India Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon Pemain Utama Dunia di Era Globalisasi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara hal 10

8Ibid

(6)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang ada di atas tentang peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan India di bidang ekonomi maka peneliti akan mengangkat masalah tentang mengapa terjadi peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan India di bidang ekonomi melalui Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA)?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui aspek-aspek kerjasama di bidang ekonomi

antara Indonesia dan India

 Untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

proses peningkatan hubungan kedua negara di bidang ekonomi

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini maka akan memperluas kajian dalam ilmu hubungan internasional yang menekankan pada aktor-aktor serta peran mereka dalam proses menjalin hubungan dengan negara lain.

1.4.2 Manfaat Praktis

(7)

1.5Landasan Berfikir 1.5.1 Teori Interdependensi

Bagi negara-negara terbelakang atau negara-negara berkembang sebenarnya belum terlambat untuk bangkit dari keterbelakangangnya, mempertegas kemampuan dan kapabilitas dirinya sehingga mampu mengubah dari tingkat ketergantungan dengan tingkat saling ketergantungan atau Interdependensi. Intinya adalah melakukan proses transformasi ketergantungan menjadi kerjasama berimbang dalam bidang politik ekonomi yang mengakibatkan saling membutuhkan dan saling melengkapi (komplementasi) satu sama lain. Prinsip teori Interdependensi ini adalah saling pengertian antar satu pihak dengan pihak lain untuk saling melengkapi dalam pemenuhan kebutuhan hidup masing-masing secara adil dan berimbang. Karena pada dasarnya tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang sanggup hidup sendiri tanpa adanya Negara lain yang menjadi relasinya.

Menurut argumentasi Robert Keohane dan Joseph Nye, ide-ide kesalingtergantungan didasarkan atas 2 perspektif dalam memandang distribusi pengorbanan timbal-balik yang dihasilkan oleh hubungan kesalingtergantungan, yakni :

1. Bersifat ekonomi, bahwa kesalingtergantungan akan mempertemukan kekurangan masing-masing pihak melalui keunggulan komparatif masyarakat

(8)

Definisi yang moderat ialah dari Rosecrance dan Arthur Stein yang membaginya atas 3 konsep : 9

1. Kesalingtergantungan, menunjukkan hubungan kepentingan yang apabila posisi satu negara berubah, maka negara lain akan dipengaruhi oleh perubahan itu

2. Kesalingtergantungan, berasal dari aspek ekonomi yang menunjukkan bahwa hubungan itu terjadi ketika terdapat kepekaan nasional terhadap perkembangan ekonomi eksternal

3. Kesalingtergantungan, melibatkan suatu peringkat hubungan tertentu, yang jika terputus akan sangat merugikan di antara mereka

Dengan melihat dari kerangka teori interdependensi seperti yang dijelaskan diatas, CECA merupakan bentuk proses transformasi dari ketergantungan menjadi kerjasama yang seimbang. Dalam hal ini, CECA berperan untuk mengurangi segala bentuk hambatan dalam perdagangan antara Indonesia dan India agar dapat saling melengkapi pemenuhan kebutuhan di masing-masing negara.

1.6Hipotesa

Terdapat keunggulan komoditas di masing-masing negara baik itu Indonesia maupun India yang dapat mengakibatkan meningkatnya hubungan kerjasama ekonomi antara kedua negara tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua negara berupaya menjalin hubungan yang didasarkan pada faktor

9

(9)

ekonomi untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan di masing-masing negara baik Indonesia maupun India.

1.7Ruang Lingkup

Salah satu poin penting dalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan, kita dapat membatasi permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terarah, tidak menimbulkan kerancuan dan tentu saja tepat sasaran. Untuk itu penulis menggunakan 2 batasan yaitu batasan waktu dan batasan materi.

1.7.1 Batasan Materi

Materi yang dibahas pada penelitian ini memfokuskan pada peningkatan kerjasama antara Indonesia dan India dalam bidang ekonomi (sektor perdagangan dan investasi) dalam kerangka Comprehensive Economic Cooperation Agreement.

1.7.2. Batasan Waktu

(10)

1.8Metode Penelitian 1.8.1 Tipe Penelitian

Tipe Penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu Eksplanatif, dengan menjelaskan proses peningkatan hubungan kerjasama Indonesia dan India dalam bidang ekonomi.

1.8.2 Tingkat Analisa

Dalam penelitian yang berjudul ”Peningkatan Hubungan Kerjasama

Antara Indonesia dan India di Bidang Ekonomi Melalui Comprehensive

Economic Cooperation Agreement (CECA)” peneliti menggunakan level analisa

yaitu negara-bangsa. Pada tingkat level analisa ini bahwa pada semua pembuat keputusan di manapun berada akan berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang sama, sehingga dalam tindakan internasional di dominasi oleh negara.10

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu independen dan dependen, variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisa, diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah faktor meningkatnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan India, sedangkan variabel independennya adalah kerjasama ekonomi Indonesia dengan India di era Susilo Bambang Yudhoyono.

1.9Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data peneliti lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

10

(11)

catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti. Data-data yang tertuang dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan hasil kepustakaan yang diperoleh dari literatur atau dokumen yang diperoleh dari: 1. Perpustakaan pusat kota Malang

2. Perpustakaan UMM Malang 3. Perpustakaan Ar Fachrudin 4. Situs-situs Internet

1.10Metode Analisa Data

Analisa data sendiri peneliti lakukan dalam tiga tahap yaitu:

1. Pemeriksaan, yaitu dilakukan untuk melihat apakah data-data yang diperlukan sudah lengkap dan benar atau salah, bila ternyata ada kesalahan atau bahkan kekurangan maka peneliti akan berusaha membenarkan dan melengkapi data yang kurang.

2. Pengolahan, yaitu dilakukan dengan cara memilah-milah sesuai dengan kategorinya masing-masing.

3. Analisa dan interpretasi, yaitu data yang telah dipilah-pilah selanjutnya di interpretasikan oleh peneliti.

(12)

bersifat lebih spesifik. Cara berfikir deduktif ini juga bisa dikatakan sebagai metode yang dimulai dengan teori terlebih dahulu baru kemudian melakukan penelitian.

1.11Sistematika Penulisan

Secara garis besar jika dideskripsikan penulisan dari bab per bab dalam penelitian ini akan menjadi sebagai berikut:

BAB I (PENDAHULUAN)

Dalam Bab ini terdiri atas Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Landasan Berfikir, Hipotesa, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data dan Sistematika Penulisan.

BAB II (SEJARAH KERJASAMA EKONOMI DAN PENINGKATAN HUBUNGAN EKONOMI ANTARA INDONESIA DAN INDIA)

Dalam bab ini peneliti akan membahas fenomena-fenomena peningkatan di bidang ekonomi yang dilakukan antara Indonesia dan India yang menyebabkan terjadinya peningkatan hubungan ekonomi kedua negara tersebut baik dari sektor perdagangan maupun investasi.

BAB III (ANALISA PENINGKATAN HUBUNGAN EKONOMI INDONESIA DAN INDIA DALAM KERANGKA CECA)

(13)

BAB IV (PENUTUP)

Isi dari penutup merupakan kesimpulan dari jawaban rumusan masalah dalam menanggapi peningkatan hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan India di bidang ekonomi melalui Comprehensive Economic Cooperation

(14)

SKRIPSI

PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA

ANTARA INDONESIA DAN INDIA DI BIDANG EKONOMI MELALUI COMPREHENSIVE ECONOMIC COOPERATION AGREEMENT

(CECA)

Di Susun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

INDRA PRASETIYO 05260027

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(15)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Indra Prasetiyo

NIM : 05260027

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA INDONESIA DAN INDIA DI BIDANG EKONOMI

MELALUI COMPREHENSIVE ECONOMIC

COOPERATION AGREEMENT (CECA)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari: Jumat Tanggal: 15 September 2011 Tempat: LAB Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Victory Pradhitama, M.Si ( )

2. Ruli I. Ramadhoan, M.Si ( )

3. M. Syaprin Zahidi, S.IP ( )

(16)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Peningkatan Hubungan Kerjasama Antara Indonesia dan India di Bidang Ekonomi Melalui Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA).

Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswa Hubungan Internasional berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini dalam kajian hubungan internasional, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.

Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat peneliti nantikan.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Bapak Drs. Wahyudi M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dyah Estu Kurniawati M.Si, selaku Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak M. Syaprin Zahidi., S.IP, selaku Dosen Pembimbing pertama yang banyak memberikan pengarahan dan petunjuk selama proses bimbingan. 4. Ibu Amaria Qori’ Ula.,S.IP, selaku Dosen Pembimbing kedua yang

mengajarkan banyak hal kepada penulis dari awal penulisan hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Victory Pradhitama, M.Si, selaku Dosen Penguji pertama yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis.

6. Bapak Ruli I. Ramadhoan, M.Si, selaku Dosen Penguji kedua yang juga telah memberikan saran dan kritik kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membantu dan memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis belajar di Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Ayah dan Ibu tercinta yang tak tergantikan yang telah membangkitkan semangat, doa dan dukungan kepada penulis.

9. Saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan, kritikan dan doa untuk keberhasilan penulis di masa depan.

10.Teman-teman seperjuangan di jurusan Hubungan Internasional angkatan 2005, thanks friends for all.

(17)

Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta doa kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.

Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa hubungan internasional dan kalangan yang tertarik dengan kajian Hubungan Internasional.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 06 Oktober 2011

(18)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv ABSTRAKSI ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1..3.Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1.Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2.Manfaat Praktis ... 6

1.5.Landasan Berfikir ... 7

1.5.1.Teori Interdependensi ... 7

1.6 Hipotesa... .. 8

1.7.Ruang Lingkup ... 8

1.7.1.Batasan Materi ... 9

1.7.2.Batasan Waktu ... 9

1.8.Metode Penelitian ... 10

1.8.1 Tipe Penelitian... . 10

1.8.2 Tingkat Analisa... . 10

1.9.Metode Pengumpulan Data ... 10

1.10.Metode Analisa Data ... 11

(19)

BAB II SEJARAH KERJASAMA EKONOMI DAN PENINGKATAN HUBUNGAN EKONOMI ANTARA INDONESIA DAN INDIA

2.1.Latar Belakang Ekonomi India ... 14

2.2.Latar Belakang Ekonomi Indonesia ... 17

2.3.Sejarah Hubungan Kerjasama Ekonomi India-Indonesia ... 18

2.4.Kerjasama Strategi Kemitraan Baru (New Strategic Partnership) Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) antara Indonesia dan India ... 22

2.4.1.Bidang Perdagangan... 23

2.4.2.Bidang Investasi... 27

2.4.2.1.Peluang Investasi... 29

2.4.2.2.Kebijakan Investasi... 32

2.4.2.3.Arus Investasi... 38

BAB III ANALISA PENINGKATAN HUBUNGAN EKONOMI INDONESIA DAN INDIA DALAM KERANGKA CECA 3.1.Interdependensi Ekonomi Indonesia dan India ... 43

3.2.Faktor Peningkatan Hubungan Ekonomi Indonesia dan India ... 46

3.2.1.Fasilitasi Perdagangan... 47

3.2.1.1.Aturan Asal... .... 47

3.2.1.2.Kerjasama Kepabeanan... .... 50

3.2.1.3.TBT, Sanitary dan Phytosanitary (SPS), Harmonisasi Standar dan Penilaian Kesesuaian ... 51

3.2.1.4.Kesepakatan Pengakuan Bersama (MRAs)... .... 52

3.2.1.5.Mekanisme Penyelesaian Sengketa dan Perdagangan... ... 52

3.2.2.Liberalisasi Tarif... .. 53

3.2.2.1.Hambatan Non-Tarif... ... 54

3.3.Analisa Hubungan Ekonomi Indonesia dan India dalam Kerangka CECA .... 57

3.3.1.Bidang Perdagangan ... 57

3.3.2.Bidang Investasi...……….. .. 59

(20)

3.4.1.Perdagangan... . .60 3.4.2.Investasi ... 61

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan ... 65

(21)

DAFTAR TABEL

1. Perkembangan Perdagangan Indonesia-India Periode 2001-2009 ... 24

2. Produksi Batubara Indonesia ... 26

3. Sektor Utama yang Menarik Persetujuan FDI dari Indonesia (Agustus 1991 - Desember 2008) ... 39

4. Realisasi FDI India di Indonesia (1 Januari 1997 - 31 Mei 2008) .... 40

5. Lokasi Realisasi Proyek India (1 Januari 1997 – 31 Mei 2008) ... 40

6. Realisasi Investasi India di Indonesia ... 41

7. Realisasi Investasi India 2004 – 2009 (Dalam Sektor) ... 41

8. Batasan Tarif Indonesia – India... 54

9. Produk Ekspor Indonesia yang Dituduh Safeguard Oleh India ... 56

(22)

DAFTAR DIAGRAM

(23)

DAFTAR PUSTAKA Buku

A.P Thirwall. 1979.Growth and development, Schenman Company, Cambridge, America

E. Domar. 1947. Expansion and Employment American Economic Review

Griffin, Ricky W. & Pustay, Michael. 2005. Bisnis Internasional. PT. Indeks

Ikbar, Yanuar. 2007. Ekonomi Politik Internasional: Konsep dan Teori. Bandung: PT. Refika Aditama

Ikhsan, Mohamad,dkk. 2002. Ekonomi Indonesia di Era Politik Baru. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara

Mas’oed, Mochtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.

Jakarta: LP3ES

Nugroho SBM. 2008. Evaluasi Terhadap Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di

Indonesia dan Implikasi Kebijakannya. Semarang : MM dan Lembaga Studi

Kebijakan Ekonomi (LSKE) Undip

Paul R. Kraugman dan Maurice Obstfeld. 2002. Ekonomi Internasional: Teori dan

Kebijakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Paul R. Kraugman and Maurice Obstfeld.2000. International Economics Theory and

(24)

Suhanda, Irwan. 2007 India Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon Pemain Utama

Dunia di Era Globalisasi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Suryadinata, Leo. 1998 Politik Luar Negeri Indonesia Di Bawah Soeharto. Jakarta: LP3ES

Website

www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=630&l=id

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3064&Itemi d=29

http://www.berita2.com/ekbis/bisnis/8638-perusahaan-baja-india-bangun-pabrik-di-kalimantan.html

www.nafed.go.idpastdocsMartel_India_Executive_Summary.pdf

http://tritunggal.sch.id/forum/index.php?action=dlattach;topic=2573.0;attach=4120

http://id.voi.co.id/voi-dignitorial/5224-membangun-pola-hubungan-bilateral-baru.html

Miranti, Erminta.Economic Review, No. 214, Desember 2008, hal 3 dalam situs www.bni.co.idPortals0DocumentBatubara.pdf

http://www.primaironline.com/berita/opini/paradoks-surplus-perdagangan/print

(25)

Kisah Ekspansi Saudara Tua,

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/08/24/EB/mbm.20090824.EB13 1232.id.html, diakses pada 27 Juli 2011

Rini, Elly Setyo. 2010, Ekspor CPO Indonesia Naik 10%, dalam situs

http://bisnis.vivanews.com/news/read/81911-2010__ekspor_cpo_indonesia_naik_10_

http://rc5a.ciputra.com/projects.php?p=kolkata

http://www.deplu.go.id/newdelhi/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id

Jurnal/Artikel/Koran/Majalah

Business News, 26 Agustus 2006

Kedutaan Besar India, 2007, Hubungan Perdagangan dan Ekonomi, Jakarta

Lap. Atdag India, Nopember 2006

R.Harrod. 1939. An essay in dynamic theory, Economic journal

Report of the Joint Study Group on the Feasibility of Indonesia - India Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA), September 2009

Suara Karya, 10 Desember 2010

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 (Strata Satu) Pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.

Dari pemaparan diatas, Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis menarik kesimpulan argumen utama sebagai berikut: “Dengan adanya kerjasama antara

Program Conservation International Indonesia di desa Deyah Raya yang dilakukan secara ber­ sama dengan masyarakat telah menciptakan hubungan yang baik antara CI dengan masyara­