SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA PERDAGANGAN
INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG NON MIGAS
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1
Ilmu Hubungan Internasional
Disusun oleh :
SL.M. Agung Bintari Astuti Utami
09260073
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNGKAPAN PRIBADI/ MOTTO
“Tidak ada kata terlambat untuk seseorang yang ingin menjadi yang terbaik,
teruslah berusaha dengan iringan doa dan niat yang kuat maka semua pintu
kesuksesan akan terbuka bagimu. Dan apapun yang terjadi tetaplah berpegang
teguh pada keyakinan dan harapan……☺”
Ucapan terimakasih ini saya persembahkan untuk:
1. Kepada Ida shang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan
pertolongan-Nya dengan melancarkan segala urusan dan cobaan untuk
menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
2. Kepada orang tua yang sudah melahirkan, membesarkan, menafkahi dan
sebagai penyemangat hidup dan selalu mendukung dalam doa yang tidak
bisa dibalas dengan apapun. Lelaki terhebat yang paling saya sayangi
Bapak Si Ketut Siarta dan wanita terhebat yang sudah melahirkan dan
mengajarkan banyak hal tentang arti kasih sayang dan selalu mengerti
dengan sejuta kesabarannya Ibu Frederika L.A Djara, I love you so much
more than everything.
3. Kakak tercinta SL. Putu Sri Agung Yeni Putri Utami yang paling saya
sayangi dan adik tersayang SL.Komang Tri Agung Saraswati Utami,.
Keponakan tercinta Carol Agung Putra Sura dan Sesco Agung De Chantal
Sura, Nenek Andung Bitu Ata Simba, Oma, Opa, Matius Oli, Mas his dan
membantu dan mendukung saya baik dalam doa, moril dan materi. Kalian
adalah keluarga terhebat ku.
4. Yang tercinta, tersayang, pendukung setia dan yang terbaik. My boyfriend,
my hero and my everything Anwar Bin Thalib, terima kasih sudah selalu
sabar menemani dan mengantar untuk bimbingan skripsi selama ini dan
juga kepada Baba Fuad Bin Thalib, Tante Fairus Thalib yang sudah
mendukung secara moril.
5. The sexi girl and Hot mami Siska Monika Pramanik dan Erlis Nurul
Hidayah yang sedang menjalani masa bimbingan skripsi. Terima kasih
sudah mendoakan saya dengan sejuta doa tahajudnya dan maaf saya lulus
duluan daripada kalian..hahahahahahah…
6. Teman-teman seperjuangan yang paling the best Mba Kiki Atamimi, Ria,
Rifan, Tata, Dwi Rahma, Ika, Mulyadi, Vike dan Asti, dan Crew The
Rempira. Dan juga Sarif dan Chotita selaku part time Kajur Hubungan
Internasional yang sudah banyak membantu dan juga teman-teman HI
terutama kelas B angkatan 2009.
7. Teman-teman seatap kosan Baiduri Pandan 1/19 yang sudah banyak
membantu yang tercantik dan tersayang Mutiara Rozina, Putri Manoarva,
Alwysa Dhale, Mace Erna Bienal, Angela, Rosalia Uly, Puput Soedrajat,
Marchelina dan calon suaminya Unez Sadega yang tidak habis-habis
gentengnya. Dan semua pihak yang telah membantu yang belum bisa saya
sebutkan satu-satu namanya, terimah kasih sebanyak-banyak dan
KATA PENGANTAR
Om Swasti Astu
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa,
atas berkat dan karunia pertolongan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir yaitu Skripsi dengan Judul Upaya Peningkatan Kerjasama
Perdagangan Indonesia dan India dalam Bidang Non Migas. Dengan demikian
terpenuhinya salah satu persyaratan akademis untuk mendapatkan gelar sarjana
Strata-1 (S1), pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadyah Malang.
Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis akan menyampaikan terima
kasih sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya atas segala bantuan dan
dukungan yang sudah diberikan kepada saya baik moril maupun materi dari
semua pihak agar dapat menyelesaikan Skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini
saya akan menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dan
membantu dalam penyelesaian Skripsi ini
1. Kepada Drs. Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas
Muhammadyah Malang.
2. Bapak Gonda Yumitro. MA, selaku pembimbing I saya. Terimakasih
telah memberikan semangat untuk melanjutkan sidang skripsi ini dan juga
terima kasih untuk saran yang diberikan.
3. Bapak M. Syaprin Zahidi. MA, sebagai pembimbing II saya. Terima kasih
telah membantu saya dengan memberikan saran, nasehat, dan berbagai
4. Dan juga kepada Ibu Peggy Puspa H., S.Sos. M.SC dan Ibu Helmiah
Asyathri, S.IP selaku dosen penguji skripsi saya dan juga telah berhasil
mengerjai dengan acting yang luar biasa membuat air mata saya menetes
dan terseduh-seduh.
5. Bapak Dr. Asep Nurjaman. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bapak Gonda Yumitro. MA, selaku ketua jurusan ilmu Hubungan
Internasional terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini.
7. Para dosen Hubungan Internasional yang telah mengajar dengan sepenuh
hati, terimah kasih atas ilmu yang diberikan. Staff Administrasi yang ada
di kantor jurusan HI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang dan Semua pihak yang telah
membantu baik secara materiil maupun moril dalam penyusunan skripsi
ini.
Dengan penyusunan Skripsi ini yang sudah saya tulis, semoga dapat
bermanfaat bagi semua orang yang telah membaca dan juga sangat mengharapkan
kritik maupun saran dari pembaca jika skripsi ini masih dianggap kurang
sempurna. SUKRIYA, MATUR SUKSMA, MATUR SUWUN dan TERIMA
KASIH.
Malang, 12 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Cover/Sampul Dalam... i
Lembar Persetujuan Skripsi ... ii
Lembar Pengesahan Skripsi ... iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv
Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v
Ungkapan Pribadi/Motto ... vi
Abstraksi ... ix
Kata Pengantar ... xi
Daftar Isi ... xiv
Daftar Tabel ... xvii
Daftar Grafik ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 5
1.3.Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ... 6
1.5 Tinjauan Pustaka ... 7
1.5.1 Penelitian Terdahulu ... 7
1.6 Kerangka Pemikiran Landasan teori ... 12
1.6.1 Kerangka teoritis ... 12
1.6.1.1 Teori Keunggulan Komparatif ... 12
1.7 Metode Penelitian ... 14
1.7.1 Jenis Penelitian ... 14
1.7.2 Teknik Analisa Data ... 14
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ... 14
1.8.1 Batasan Materi ... 15
1.8.2Batasan Waktu Penelitian ... 15
1.9. Argumen Dasar ... 16
1.10 Sistematika Penulisan ... 17
BAB II KERJASAMA PERDAGANGAN NON MIGAS INDIA DENGAN INDONESIA 2.1 Latar Belakang Ekonomi India ... 18
2.2 Latar Belakang Ekonomi India ... 20
2.3 Kerjasama Perdagangan Non Migas India dan Indonesia... 22
2.4 Perkembangan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan India ... 29
2.5 Analisa Pendorong Peningkatan Kerjasama dan Hambatan Hubungan Kerjasama Indonesia dan India ... 31
2.5.1 Faktor Pendorong Kerjasama Non Migas India dan Indonesia ... 31
2.5.2Hambatan Kerjasama Non Migas India dan Indonesia ... 33
BAB III UPAYA POLITIK DALAM PENINGKATAN KERJASAMA INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG NON MIGAS 3.1 Kemitraan Strategis India dan Indonesia 2005 ... 36
3.2 Hubungan Indonesia dan India Tahu 2007 ... 38
3.3 Kunjungan Kepresidenan Tahun 2008 ... 39
3.4 Kerjasama Indonesia dan India Tahun 2010 ... 40
3.5 Kerjasama Indonesia dan India Tahun 2011 ... 41
3.6 KunjunganTingkat Mentri India dan Indonesia Tahun 2012 ... 43
3.7 Kerjasama India dan Indonesia Tahun 2013 ... 44
3.8 Kepentingan Politik Kedua Negara ... 47
BAB IV UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG EKONOMI
4.1 Upaya Peningkatan Kerjasama Ekonomi Indoesia dan India ... 52
4.1.1 Isi Memoramdum of Understanding 2005 ... 52
4.1.2 Isi Memorandum of Understanding 2007 ... 53
4.1.3 Isi Memorandum of Understanding 2011 ... 53
4.1.4 Isi Memorandum of Understanding 2013 ... 54
4.2. Kerjasama Indonesia dan India Melalui AIFTA ... 54
4.2.1 Terbentuknya AIFTA ... 54
4.2.2 Perjanjian Perdagangan AIFTA ... 57
4.2.3 Sektor Perdagangan ... 59
4.3 Manfaat dan Keuntungan ... 63
BAB V PENUTUP ... 68
Lampiran ... 71
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1. Penelitian Terdahulu ... 10
Tabel. 2.1. Neraca Perdagangan Indonesia- India 2006- 2010 ... 25
Tabel. 2.2. Tambahan Output Liberalisasi Perdagangan Indo- India ... 27
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1.Neraca Perdagangan India-Indonesia 2006-2010 ... 26
Daftar Pustaka
Sumber Buku dan Skripsi
Mohamad Sadli, 2002, Ekonomi Indonesia di Era Politik Baru ,cet 1, Jakarta : Penerbit Buku Kompas.
Naota A. Parongko. 2012. Suatu Analisis Kerjasama Free Trade Area Asean-India Dan Pengaruhnya Terhadap Industri Domestik Indonesia (Studi Kasus: Industri Kelapa Sawit). Skripsi. Fakultas Ilmu Politk Dan Ilmu Pemerintahan. Universitas Hasanuddin, Makasar
Haryo Prasodjo, 2013, Liberaslisasi Ekonomi dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang.
Siti Rabi. 2011. Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional, Universitas Hasanudin Makasar.
Arisa Permata Siwi , 2010 .Hubungan Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA .Skripsi .Hubungan Internasional .Universitas Airlangga
Waren J. Keegan. 1996. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta. PT Prenhallindo.
Sumber Internet
Johar Arifin, 2008 “Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral
IndonesiaIndia”http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&t
ask=view&id=3064&Itemid=29,
International Labour Organization. 2013. Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiga Negara (China, India, dan Australia) Terhadap Kinerja Ekspor-Impor, Output Nasional dan Kesempatan Kerja di Indonesia: Analisis Simulasi Social Accounting
Matrix (SAM) dan the SMART Model. Cetakan Pertama. ILO, halaman 3.
Tjahja Gunawan, 2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan India” http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30& gi=
Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik India Ke Indonesia 28 November-3
Desember2008”http://www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=630
Ananda Teresia, 2012. India Siap Genjot Investasi di Indonesia.
http://kemenperin.go.id/artikel/7206/India-Siap-Genjot-Investasi-di-Indonesia.
Septian Deny, 2013 “Indonesia Harus Benahi 12 Sektor Hadapi Pasar Bebas
Asean”
,http://bisnis.liputan6.com/read/773376/indonesia-harus-benahi-12-sektor-hadapi-pasar-bebas-asean.
Hubungan Bilateral dan Mulititeral Pemerintah dengan Negara-Negara ASEAN,
dalam http://politik.kompas.hubungan-bilateral-dan-multilateral-pemerintah-indonesia-dengan-negara-negara-di-asean.html.
Andi Suruji, Krisis Ekonomi 1998 Tragedi Tak Terlupakan, http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm,
Palupi Anisa Auliani. 2009.Indonesia Pasti Bisa Atasi Ekonomi Saat Ini , http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/09/1049305/Bank.Dunia.In donesia.Pasti.Bisa.Atasi.Ekonomi.Saat.Ini
Prospek peningkatan Hubungan dan Kerjasama Bilateral India dan Indonesia:
Suatu Tinjauan,
http://kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-NewsLike.aspx?l=id&ItemID= 63c44d61-2c80-40cf-b6d3-c0bde2bb26d1. Wirgantoro,“Rahasia Sukses Ekonomi China dan India “,hal 4-6 ,
http://www.insteps.or.id/File/media/Rahasia%20Sukses%20Ekonomi%20C hina%20dan%20India.pdf
Kunto Wibisono, 2009 “Made in India Tampilkan Produk India”,
http://www.antaranews.com/berita/150178/made-in-india-tampilkan-produk-unggulan-india
Tjahja Gunawan,2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan India” http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30& gid=1
Priyambodo RH. 2007 “RI-India Perluas Kerjasama Ekonomi, Energi dan
Hukum
”,.http://www.antaranews.com/berita/66799/ri-india-perluas-kerjasama-ekonomi-energi-dan-hukum,
Chairil. 2013.Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013, http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=676 5,
Suryanto. 2012. Indonesia Buka Peluang Bisnis Bagi India, http://www.antaranews.com/berita/309652/indonesia-buka-peluang-bisnis-bagi-pengusaha-india,
Peningkatan Investasi dan ekspor Non Migas,
http://www.bappenas.go.id/files/2113/5228/3473/bab-17-peningkatan-investasi-dan-ekspor-non-migas.pdf hal,30
Dany Presetya. 2011. Indonesia-India akan kurangi hambatan dagang dengan
penyederhanaan aturan.
http://industri.kontan.co.id/news/indonesia-india-akan-kurangi-hambatan-dagang-dengan-penyederhanaan-aturan-1,
Joint Statement on five initiatives for strengthening the India-Indonesia Strategic
Partnership, http://pib.nic.in/newsite/erelease.aspx?relid=100004.
Prashant Parameswaran. 2013. “Enhancing the India-Indonesia Strategic Partnership” http://cogitasia.com/enhancing-the-india-indonesia-strategic-partnership/
Parlina Ina .2013.The Future of Indonesia-India Relationship http://www.thejakartapost.com/news/2008/08/15/the-future-of-indonesiaindia-relationship.html.
Johar Arifin. 2008. Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral
Indonesia-India,
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=30 64.
Fajar Nugraha. 2013. Besarnya Peran Diaspora India di Indonesia. http://international.okezone.com/read/2013/07/19/411/839294/besarnya-peran-diaspora-india-di-indonesia.
Aulia Akbar. 2013. Pejabat DPR India Berkunjung ke Indonesia. http://international.okezone.com/read/2013/04/13/411/790861/pejabat-dpr-india-berkunjung-ke-indonesia.
Joint Statement - Five initiatives for strengthening the India-Indonesia Strategic
Partnership. http://pib.nic.in/newsite/erelease.aspx?relid=100004,
Bhanu Singh. 2014“India-Indonesia: Is there a Case for a Special
Relationship?”. http://www.idsa.in/IndiaIndonesiaRelations
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Hubungan kerjasama antara India dan Indonesia sudah berlangsung sejak
lama, yaitu semenjak masa kerajaan Hindu-Budha.Pertukaran ilmu, budaya,
ekonomi, dan politik, bisa dilihat bahwa kedua negara telah memiliki fondasi
dasar yang kuat serta banyaknya persamaan untuk meningkatkan
hubungan bilateral.Di samping itu juga kedua negara memiliki kesamaan dalam
kemajemukan suku bangsa sebagai kekuatan nilai sosial dan budaya didasarkan
pengalaman sejarah dan secara bersama telah memelopori kebangkitan baru
negara–negara Asia Afrika dengan dibentuknya Konferensi Asia Afrika di
Bandung pada tahun 1955. Selain itu kedua negara memiliki perhatian yang
sama dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam
forum-forum internasional Gerakan Non-Blok,G-77,G-15 dan kerjasama
Selatan-Selatan. 1
Liberalisasi perdagangan dibagi menjadi tiga bentuk kerjasama, yaitu
kerjasama bilateral, kerjasama regional dan multiteral. Terdapat tiga faktor
pendorong utama, yang menjadi alasan suatu negara melakukan perdagangan
internasional dan kemudian membentuk kerjasama perdagangan bebas, yang
pertama adalah adanya keuntungan dari pertukaran antar negara yang terlibat,
keuntungan dari sisi produksi adalah, produsen memiliki insentif lebih banyak
1
Johar Arifin, 2008 “Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral Indonesia-India”
2
untuk berproduksi karena pasar tidak terbatas pada pasar domestik saja dan
kelebihan hasil produksi dapat dijual di pasar internasional. Dan yang terakhir dari
sisi konsumsi, konsumen domestik memiliki banyak pilihan akan hadirnya
barang-barang impor di pasar domestik.Hal ini dapat berdampak pada terciptanya
harga barang yang makin kompetitif dan cenderung akan meningkatkan surplus
konsumen. 2
Hubungan bilateral Indonesia dan India telah berlangsung sejak dibukanya
hubungan diplomatik pada 3 Maret 1951 dan berkembang semakin
pesat.Terutama setelah Indonesia menerapkan prinsip-prinsip demokrasi secara
penuh, hubungan kerjasama kedua negara ditandai dengan beberapa kunjungan
kepala negara Indonesia. Seperti kunjungan kenegaraan ke India, pada masa
pemerintahan K.H. Abdurahman Wahid pada di tahun 2000 tanggal 8-9 Februari,
dimana merupakan tonggak bersejarah dalam usaha memperteguh kerjasama
politik, ekonomi dan kebudayaan kedua negara, kemudian dari pihak India
Perdana Menteri Atal Behari Vajpayee melakukan kunjungan balasan ke
Indonesia tanggal 10-14 Januari 2001. Presiden Megawati Soekarno Putri
mengadakan kunjungan kenegaraan ke India tanggal 1-5 April 2002 dan
kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerjasama politik, ekonomi,
khususnya perdagangan, investasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi kedua
2
3
negara, dari kunjungan tersebut Indonesia dan india terdapat data data pada bulan
juni-sepetember 2002.3
Ekonomi India dan Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, hal ini bisa
dilihat dari kunjungan Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21-14 November
2005, dimana kedua kunjungan tersebut, membahas kesepakatan bersama dalam
New Strategic Partnership. Presiden Republik India YM Pratibha Devisingh Patil
juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 28
November-3 Desember 2008. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan
dan kerjasama RI dengan India terutama di bidang politik, ekonomi, perdagangan,
investasi dan pariwisata. Pada pertemuan akan direncanakan penandatanganan
empat Memorandum of Understanding (MoU) yakni di bidang kerjasama Pemuda
dan Olah Raga, Minyak dan Gas, Pertanian, Program Pertukaran Pendidikan.4
Tahun 2011 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi negara India
sekaligus memenuhi undangan dan menjadi tamu utama (Chief Guest) dalam
acara Hari Republik India pada tanggal 26 januari. Undangan tersebut merupakan
pengulangan sejarah karena pada perayaan Hari Republik yang pertama kali di
tahun 1950, Presiden Pertama RI Soekarno juga hadir. Pada tahun 50 dan 60-an,
Indonesia yang dipimpin Soekarno dan India yang dipimpin Nehru, memang
punya hubungan yang sangat erat. Kedua negara saling mendukung dalam
perjuangan kemerdekaan masing-masing. Kunjungan Presiden SBY ke India di
3
Tjahja Gunawan, 2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan
India”http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30&gid=1 diakses pada tanggal 27 januari 2014 jam 12.00
4
“Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik India Ke Indonesia 28 November-3 Desember 2008”
4
Hari Republik itu, dimanfaatkan bukan hanya untuk merawat hubungan baik
kedua negara, namun juga untuk mengembangkan hubungan dan kerjasama di
berbagai bidang dan menandatangani 11 nota kesepahaman atau Memorandum of
Undertanding.5
India melihat pasar Indonesia mempunyai peluang investasi yang sangat besar
dari sisi populasi dan meningkatnya konsumen kelas menengah. India akan
berfokus pada sektor-sektor yang memang sudah menjadi andalannya di
Indonesia, antara lain infrastruktur, otomotif, obat-obatan,dan energi 6. Kemudian
Indonesia sendiri melihat sudut pandang pasar India sangat menguntungkan
dengan berinvestasi atau mengeksport hasil-hasil bumi yang menjadi keunggulan
yaitu di sektor pertanian, petambangan, dan perhutanan akan tetapi Indonesia juga
harus membenahi 12 sektor perdagangan yang mencakupi electronics, healthcare,
agro-based products, rubber based products, wood based products, automotives,
textiles and apparels, fisheries, air travel, tourism, dan logistics.7
Duta Besar India Gujurit Singh mengatakan, bahwa tahun 2013 merupakan
tahun yang baik bagi hubungan bilateral India-Indonesia dan kita mengerjakan
banyak hal bersama. Pertanda hubungan baik ini dibuktikan oleh adanya
kunjungan Perdana Menteri Manmohan Singh 2013. Tidak hanya itu kedatangan
sejumlah Menteri Indonesia bersatu jilid II juga melakukan kunjungan balasan ke
India dan semakin menujukan penguatan hubungan kedua negara. Penguatan
5
ibid
6
Ananda Teresia, 2012 India Siap Genjot Investasi di Indonesia.
http://kemenperin.go.id/artikel/7206/India-Siap-Genjot-Investasi-di-Indonesia. diakses 4 januari 2014 pukul 09.30
7
5
hubungan terjadi dalam sejumlah sektor termasuk dengan sektor politik dan
ekonomi. Penguatan ini akan terus berlanjut kedepannya dan India menganggap
Indonesia sebagai mitra penting mereka di wilayah Asia Tenggara.8
Asumsi awal penulis adalah peningkatan hubungan kerjasama tersebut dengan
adanya beberapa persamaan diantara kedua negara tersebut yaitu Indonesia dan
India yang merupakan salah satu kekuatan demokratis terbesar di dunia dengan
melihat jumlah penduduk dengan sistem pemilihan umum yang bersifat
demokrasi, persamaan sejarah dan kesamaan visi dalam memperjuangkan
kepentingan negara berkembang merupakan modal dasar yang dapat digunakan
sebagai peluang peningkatan potensi kerjasama bilateral yang terjalin selama ini.
Berdasarkan informasi diatas, penulis akan melakukan penelitian yang
dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Upaya peningkatan Hubungan
Kerjasama Indonesia dan India Dalam Bidang Non Migas”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang terjadi di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya peningkatan hubungan
kerjasama Indonesia dengan India dalam bidang non migas?
8 Andreas Gerry Tuwo , 2014 “Bilateral RI-INDIA Meningkat di
6
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang di lakukan oleh
kedua negara untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara India dan Indonesia
dalam bidang non migas.
1.4Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan akan memperluas khasanah
kajian Ilmu Hubungan Internasional bagi para akademisi yang menekankan pada
aktor-aktor serta peran mereka dalam proses menjalin hubungan kerjasama
dengan negara lain khususnya dalam regionalisasi kawasan yang sedang menjadi
topik hangat dalam Kajian Hubungan Internasional.
1.4.2 Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini maka akan memperluas khasanah kajian Ilmu
Hubungan Internasional yang meliputi hubungan kerjasama antara Indonesia
dengan India dalam bidang non migas, serta melihat faktor-faktor pendorong
kerjasama dan upaya-upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama bilateral
ini yang dapat bermanfaat bagi kedua negara masing-masing.
1.5Tinjauan Pustaka
1.5.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan untuk
7
A.Parongko9,yang menjelaskan tentang suatu analisis kerjasama Free Trade Area
ASEAN-India dan Pengaruhnya Terhadap Industri Domestik Indonesia Studi
Kasus Industri Kelapa Sawit. Naoto menjelaskan kerjasama Free Trade
ASEAN-India atau lebih dikenal dengan AIFTA dan pengaruhnya terhadap industri kelapa
sawit Indonesia dalam produk Crude Palm Oil (CPO). Secara spesifik penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ASEAN-India Free Trade Area
terhadap industri domestik Indonesia khususnya industri kelapa sawit, strategi
kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi AIFTA guna melindungi
industri kelapa sawit nasional, peluang dan tantangan yang dihadapi produk
kelapa sawit Indonesia pasca diberlakukannya AIFTA.
Peneliti kedua adalah Haryo Prasodjo dalam skripsinya yang berjudul
Liberaslisai Ekonomi dan Look East Policy Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya
Kerjasama ASEAN-India Free Trade Agreement. Dalam penelitan dijelaskan
bahwa terdapat faktor pendorong lahirnya AIFTA yaitu, dengan adanya
liberalisasi menjadikan pasar domestik dan internasional semakin terbuka. Selain
itu, kebijakan liberalisasi ekonomi memungkinkan semua pihak untuk melakukan
investasi langsung. Dengan demikian setiap pelaku ekonomi India memiliki
kesempatan yang sama untuk berkompetisi sehingga terbentuk iklim ekonomi
kawasan yang dinamis yang nantinya akan memicu pertumbuhan ekonomi yang
signifikan dan dengan kebijakan look east, India memandang ASEAN merupakan
kawasan regional yang strategis guna perluasan pasar dan kerjasama luar negeri
8
India. Sehingga ASEAN menjadi salah satu mitra strategis India dalam orientasi
kebijakan luar negeri India. 10.
Selain dari tulisan Haryo dan Noata ada juga tulisan dari Siti Rabi11. Tulisan
yang berjudul Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di
Kawasan Samudera Hindia, penulis menjelaskan bahwa terdapat banyak
kepentingan Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia. Kepentingan
Indonesia dan India di kawasan ini antara lain, yaitu pemanfaatan isi dasar
samudera yang diyakini memiliki 65 persen kandungan minyak mentah dan 31
persen gas alam diseluruh dunia. Dengan angka yang fantastis ini, maka Indonesia
dan India sebagai dua negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia
ingin mengambil manfaat dari samudera tersebut. Dalam pencapaian kepentingan
nasionalnya, Indonesia dan India juga melakukan strategi yang diyakini dapat
mempermudah jalan dalam mencapai kepentingan nasional masing-masing negara
di Kawasan Samudera Hindia. Strategi yang diterapkan kedua negara tersebut
akan menjadi suatu peluang dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung
di Samudera Hindia dalam jangka waktu yang panjang.
Peneliti yang keempat adalah Arisa Permata Siwi yang berjudul Hubungan
Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA12. Peneliti menjelaskan
bahwa perdagangan antar kedua negara ini sama-sama ada untung ruginya dan
10Haryo Prasodjo,2013,Liberaslisasi Ekonomi dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement.Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang.
11
Siti Rabi, 2012 Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional, Universitas Hasanudin Makasar.
12
Arisa Permata Siwi , 2010 .Hubungan Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA
9
adapula sisi positif negatifnya akan tetapi Cina telah menjadi sorotan utama
perdagangan di ASEAN. China sendiri lebih banyak mengekspor barang
dibandingkan dengan mengimpor barang dari Indonesia kondisi tersebut tentunya
merupakan keuntungan bagi negara China dan otomatis Indonesia mengalami
kerugian dari tahun ke tahun akan tetapi Indonesia tidak tinggal diam,Indonesia
pun mereview kembali kenapa hal ini terjadi dan kemudian jawaban dari ini
semua adalah dikarenakan barang dari china sangat murah dibanding dengan
produk luar negri.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa Ekonomi China yang sudah lebih
fleksibel dibandingkan dengan ekonominya terdahulu membuat perkeonomian
China saat ini jauh lebih terbuka. Terbukanya perekonomian China merupakan
salah satu cara bagi China untuk semakin mengembangkan ekonominya salah
satunya dengan lebih mengutamakan kepentingan asing terutama dalam hal
perdagangan dengan negara lain ini juga merupakan salah satu cara untuk semakin
meningkatkan pertumbuhan perekonomian China dan dengan murahnya
barang-barang China semakin menjadi point plus bagi negara ini.
Hal mendasar yang menjadi pembeda penelitian ini dengan
penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian-penelitian sebelumnya membahas tentang
keuntungan dan kepentingan nasional antara negara-negara yang saling
bekerjasama, sedangkan dalam penelitian ini nantinya peneliti akan memberikan
ulasan tentang sejarah kerjasama, latar belakang ekonomi kedua negara kemudian
hambatan dan upaya dari segi politik maupun ekonomi kedua negara agar
10
akan membahas tentang bagaimana upaya kedua negara yaitu India dan Indonesia
melakukan peningkatan hubungan kerjasama dalam bidang non migas.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
Nama /Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Naota. A. Parongko
“Suatu Analisis
Pengaruh Kerjasama Free Trade ASEAN-India dan Pengaruhnya Terhadap Domestik Indonesia (Studi Kasus
Industri Kelapa Sawit)”
Deskriptif dan konsep Kepentingan Nasional.
Berlakunya AIFTA mempengaruhi Industri kelapa sawit khususnya komoditi CPO, yaitu peningkatan dalam total produksi dan ekspor CPO ke India.Peningkatan ekspor tidak terlepas dari meningkatnya permintaan CPO dari India yang merupakan importir terbesar CPO Indonesia. Strategi kebijakan pemerintah dalam
menghadapi AIFTA guna melindungi industri kelapa sawit yaitu dilakukan dengan menaikkan bea keluar CPO dan membuat road map pengembangan industri kelapa sawit serta menyesuaikan kebijakan bea keluar ketika ada protes dari negara-negara tujuan ekspor komoditi kelapa sawit seperti CPO.
Haryo Prasodjo
“Liberaslisasi Ekonomi
dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement”
Landasan Teori Neo Liberaslisme, konsep free trade dan look east policy.
11
(AIFTA) Siti Rabi “Peluang dan
Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia”
Deskriptif dan
Kepentingan Nasional
Kepentingan Indonesia dan India di kawasan ini antara lain, yaitu
pemanfaatan isi dasar samudera yang diyakini memiliki 65 persen kandungan minyak mentah dan 31 persen gas alam diseluruh dunia. Dengan angka yang fantastis ini, maka Indonesia dan India sebagai dua negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ingin mengambil manfaat dari samudera tersebut, beberapa tantangan yang dihadapi kedua negara ini dalam proses pencapaian kepentingan nasional masing-masing negara, seperti kejahatan lintas laut, pembajakan kapal dan aksi teror yang kerap terjadi di sekitar Kawasan Samudera Hindia
Arisa Permata Siwi “Hubungan
Perdagangan Indonesia –China dalam Kerangka ACFTA”
Deskriptif dan Teori Kerjasama Regional.
12
SL.M.Agung B.A.Utami “Upaya Peningkatan Hubungan Kerjasama Indonesia dengan India dalam Bidang Non Migas”
Deskriptif, teori bilateral dan Interdependensi
Peneliti menemukan adanya beberapa upaya yang dilakukan oleh masing-masing negara untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama bilateral khusunya dalam bidang non migas.
1.6Kerangka Pemikiran Landasan Teori 1.6.1Kerangka Teoritis
1.6.1.1 Teori Keunggulan Kompratif
Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah pembuktian
bahwa sebuah negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu
mempunyai kekurangan absolut dalam memproduksi semua barang, atau sebuah
negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu mempunyai
kelebihan absolut dalam memproduksi semua barang 13. Hal ini memungkinkan
antara kedua negara yang bekerjasama akan fokus pada produk inti
keunggulannya untuk memaksimalkan keuntungan dan mendorong pendapatan
bagi negara itu sendiri.
David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi bila
ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara dan dari keunggulan
komparatif tersebut akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lainnya. Teori ini didasarkan akan eksistensi dan kemampuan
13
13
khusus suatu bangsa dalam melakukan produksi komoditas yang dapat bersaing di
pasar dunia berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya.14
Dari kerangka teori keunggulan komparatif seperti yang dijelaskan di atas,
hubungan perdagangan internasional India dan Indonesia sendiri memiliki produk
keunggulan masing-masing yang memang sudah menjadi produk andalan kedua
negara, dimana negara India sendiri unggul dengan industri otomotif (TVS dan
Bajaj) dan Indonesia unggul di sektor pertanian dan pertambangan (kelapa sawit
dan batu bara). Dimana dalam kerjasama ini telah memberi dampak yang baik dan
saling menguntungkan bagi kedua negara.
1.7Metode Penelitian 1.7.1Jenis Penelitian
Tipe yang digunakan peneliti dalam tulisan ini yaitu deskriptif, dimana peneliti
mencoba menggambarkan bagaimana kedua negara yaitu Indonesia dan India
mengupayakan untuk terjadinya peningkatan kerjasama dalam bidang non migas.
1.7.2 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu
berbagi informasi tentang fenomena atau permasalahan yang disimbolkan dalam
bentuk tulisan, angka, dan data statistik. Akan tetapi data yang dimaksud
berorientasi pada makna dan hubungan antar variabel yang membentuk
permasalahan dibahas. Data-data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui
studi pustaka dan memilik korelasi positif dengan permasalahan penelitian serta
14
14
kerangka berfikir akan ditempatkan serta dicari tingkat kohorensinya yang
seterusnya akan diolah dan kemudian diubah alam kalimat yang kemudian
digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab dan menjelaskan rumusan
masalah.
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka atau library research, dimana
data atau informasi yang dicari dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu berupa
data dari buku, majalah, artikel, jurnal, catatan, e-book, internet, skripisi maupun
tesis. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah, dan diidentifikasi yang
kemudian akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam penulisan serta uraian
peneliti dalam menjawab rumusan masalah tersebut.
1.8Ruang Lingkup Penelitian
Salah satu bagian terpenting dalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang
lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan kita dapat membatasi
permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terfokus dimana
tidak akan timbulnya keracuan pada masalah yang akan dibahas.
1.8.1 Batasan Materi
Materi yang akan dibahas pada penelitian ini memfoskuskan pada kerjasama
bilateral antara India dan Indonesia yang membahas tentang upaya peningkatan
kerjasama kedua negara dalam bidang non migas, dengan sasaran utama untuk
menciptakan kerjasama perdagangan yang lebih baik untuk memajukan
15
1.8.2 Batasan Waktu Penelitian
Batasan waktu yang digunakan adalah pada tahun 2005 sampai dengan tahun
2013, terhitung sejak Presiden RI berkunjung ke India untuk kemitraan strategis
dan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudyono terjadi peningkatan kerjasama
16
1.9Argumen Dasar
Indonesia dan India adalah negara berkembang yang mempunyai potensi
sumber daya alam yang cukup baik dalam melakukan perdagangan bebas dengan
memajukan perdagangan unggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara.
Kedua negara sepakat melakukan kerjasama bilateral melihat perkembangan
hubungan kerjasama ekonomi sebagai pemenuhan kebutuhan baik di Indonesia
maupun India. Upaya untuk menjaga hubungan kerjasama antara kedua negara ini
sudah dilakukan yaitu dengan melakukan kunjungan kepala negara untuk
membicarakan kerjasama yang akan dibangun dalam bidang politik, ekonomi,
pembangunan, keamanan serta tentang kebudayaan.
Dalam pelaksanaan implementasi kerjasama kedua negara telah melakukan
berbagai macam upaya salah satunya dengan mengikuti kerjasama regional yaitu
ASEAN-India Free Trade Agreement, dimana dalam kerjasama tersebut
menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat
17
1.10 Sistematika Penulisan
Penulisan ini akan disusun menjadi lima bab dimana masing-masing bab akan
menyajikan penjelasan yang berbeda, hal yang dimaksudkan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian dan memenuhi tujuan dari penelitian ini.
Bab 1 merupakan bagian pendahuluan yang menggambarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dimana untuk
menjelaskan perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian terdahulu. Bab
ini menyajikan landasan konsep dan teori yang digunakan sebagai kerangka
menganalisis permasalahn dan menjawab rumusan masalah kemudian peneliti
juga memakai metode penelitian, ruang lingkup, argumen dasar sebagai jawaban
sementara penelitian ini dan diakhiri dengan sistematika penulisan sebagai
gambaran alur penulisan bab-bab berikutnya.
Bab II penelitian menyajikan latar belakang ekonomi kedua negara tersebut, sejarah hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi dan faktor-faktor pendorong
kerjasama, kemudian akan dijelaskan juga tentang hambatan dan peluang dalam
melakukan kerjasama bilateral ini
Bab IIImenjelaskan tentang upaya politik dalam peningkatan kerjasama antara Indonesia dan India.
Bab IV Peneliti akan menjelaskan tentang upaya Indonesia dan India dalam melakukan hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi.