• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KINERJA PRAMA-PRAMI DENGAN KEPUASAN KONSUMEN KELAS EKSEKUTIF PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KINERJA PRAMA-PRAMI DENGAN KEPUASAN KONSUMEN KELAS EKSEKUTIF PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsumen merupakan harta paling berharga bagi sebuah perusahaan. Dalam survey yang dilakukan oleh sebuah perusahaan jasa pos pengiriman, Gage mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pelayanan Pelanggan” bahwa dalam perhitungannya seorang pelanggan atau konsumen memiliki nilai seharga 3850 dolar. Bisa dibayangkan bagaiman jika perusahaan kehilangan sebanyak 100 pelanggan maka berapa banyak kerugian yang diterima oleh perusahaan. Hal ini senada pula dengan yang dikemukakan oleh Kotler (2002), semisal perusahaan mempunyai 64.000 pelanggan, kemudian perusahaan tersebut kehilangan 5% dari pelanggannya tahun ini karena pelayanan yang buruk, hal itu berarti kehilangan 3.200 pelanggan (0,05 x 64.000). Rata-rata pelanggan yang telah hilang itu mencerminkan $40.000 penurunan pendapatan. Akibanya, perusahaan kehilangan penerimaan $128.000 (3.200 x $40.000). Semisal laba perusahaan adalah 10%, maka perusahaan kehilangan laba $12.800.000 (0,10 x $128.000.000) tahun ini. Karena para pelanggan beralih sebelum waktunya, kerugian perusahaan sepanjang waktu sesungguhnya jauh lebih besar.

Sementara itu, Hasil riset yang dilakukan oleh Technical Assistance Research Program (TARP) (dalam Tjiptono, 2007) menemukan empat temuan

penting. Pertama, 96% konsumen yang mengalami masalah dengan small-ticket products (contohnya small packaged goods) tidak menyampaikan komplain

kepada pihak pemanufaktur, tetapi 63% diantara mereka tidak akan membeli lagi. Kedua, 45% konsumen yang mengalami masalah dengan small-ticket services (seperti jasa TV kabel atau telepon lokal) tidak melakukan komplain,

namun 45% dari mereka tidak akan membeli lagi. Sementara itu, hasil temuan ketiga menunjukkan bahwa hanya 27% konsumen yang tidak puas dengan large-ticket durable products (seperti mobil, komputer, dan rumah) yang tidak

(2)

2

asuransi) tidak melakukan komplain dan separuh diantaranya tidak akan membeli lagi. Oleh karena itulah maka memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi konsumen haruslah menjadi bentuk perhatian dari sebuah perusahaan.

Kotler (2002) mengemukakan beberapa fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru, biayanya bisa mencapai lima kali lipat lebih besar daripada biaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan pelanggan. Diperlukan banyak usaha untuk membujuk pelanggan yang puas agar beralih dari pemasok mereka yang sekarang. Rata-rata perusahaan kehilangan 10% dari pelanggannnya setiap tahun. Pengurangan sebesar 5% dari tingkat kehilangan pelanggan dapat meningkatkan laba sebesar 25% sampai 85%, tergantung pada industrinya. Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat selama hidup pelanggan yang tetap bertahan itu.

Kenyamanan dan kepuasan konsumen begitu penting bagi perusahaan. Konsumen yang merasa puas terhadap suatu perusahaan akan cenderung loyal terhadap perusahaan tersebut. Bahkan kepuasan tersebut memungkinkan konsumen untuk menceritakan atau merekomendasikan produk tersebut kepada orang-orang terdekatnya. Hal ini tentu saja akan menguntungkan bagi perusahaan. Sebaliknya, jika seorang pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan tersebut akan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang-orang terdekatnya yang bisa jadi mereka adalah calon pelanggan bagi perusahaan. Hal ini tentu saja berakibat perusahaan menjadi kehilangan calon pelanggan.

Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2007), umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada sebelas orang lain. Angka ini lebih besar dibandingkan penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa setiap pelanggan yang tidak puas rata-rata menyampaikan masalahnya kepada 8-10 orang lain (Le Boef, 1987). Sementara itu, Zamke menyatakan bahwa pelanggan yang kecewa menyampaikan pengalaman buruknya dengan perusahaan jasa tertentu kepada 10 sampai 20 orang lain. Riset Becker & Wellins mengindikasikan bahwa sekitar 75% pelanggan restoran menceritakan pengalaman jasa yang mengecewakan kepada orang lain.

(3)

3

dari biaya mendapatkan seorang pelanggan baru. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa mendatang. Seorang konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh karena itu pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik (Bayus dalam Tjiptono, 2008).

Kepuasan pelanggan menurut Majid (2009) adalah suatu kondisi yang menggambarkan terpenuhinya, bahkan terlampauinya harapan pelanggan atas suatu produk atau layanan yang dilakukan oleh pihak produsen/ pelaku usaha. Ketika harapan pelanggan lebih besar daripada pengalaman yang diterimanya terhadap produk/jasa tertentu, maka pelanggan akan kecewa. Ketika pengalaman yang didapatkan sama dengan harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas. Pelanggan akan merasa sangat puas ketika pengalamannya memiliki nilai lebih tinggi daripada harapannya.

Persepsi menurut Rakhmat Jalaludin (1998), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Proses persepsi bukan hanya proses psikologi semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis yang dikenal sebagai sensasi.

Menurut Budiastuti (dalam Praptiwi 2009) kepuasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan. Menurut Cravens (1996) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah persaingan, performa produk/jasa, citra, hubungan harga-nilai, kinerja/prestasi karyawan, dan sistem pengiriman.

(4)

4

kemungkinan yang bisa dilakukan pelanggan, yaitu (1) tidak melakukan apa-apa, pelanggan yang tidak puas tidak melakukan komplain, tetapi mereka praktis tidak akan membeli atau menggunakann jasa perusahaan yang bersangkutan lagi; (2) ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak, yaitu (a) derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan, (b) tingkat ketidakpuasan pelanggan, (c) manfaat yang diperoleh, (d) pengetahuan dan pengalaman, (e) sikap pelanggan terhadap keluhan, (f) tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, (g) peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.

Setiap perusahaan akan bersaing dengan perusahaan lainnya yang memiliki produk yang sama. Levitt dalam Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Setiap perusahaan tersebut memiliki strategi tertentu untuk memuaskan pelanggannya. Salah satu strategi yang dipakai adalah dalam segi performa kinerja karyawan dalam melayani pelanggannya.

Transportasi angkutan umum adalah sarana yang umum banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas. Dalam industri penyedia jasa transportasi sendiri terdapat banyak macam, mulai dari transportasi darat, udara, dan laut. Pada transportasi darat itu sendiri pun memiliki banyak alternatif, seperti angkutan umum kota, taxi, travel, bus, dan kereta api. Kereta api adalah sarana transportasi yang bisa dikatakan tua di Indonesia. Untuk terus tetap bertahan demi eksistensinya, jasa kereta api harus banyak melakukan inovasi, terutama dalam menciptakan kepuasan pelanggan.

(5)

5

PT. KAI (PERSERO) dalam menjalani usahanya di bidang jasa sarana transportasi memiliki visi menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Dan memiliki misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama, yaitu; keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan (www.kereta-api.co.id).

PT. KAI (PERSERO) yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan

jargon „Anda adalah Prioritas Kami‟ pada kenyataannya saat ini masih mendapat

banyak keluhan, seperti rasa kecewa pelanggan kereta api di Jakarta yang diungkapkan oleh Komunitas pengguna Kereta Rel Listrik (KRL Mania) yang mengadukan mengenai rendahnya pelayanan KRL ke Ombudsman Republik Indonesia. Mereka menilai manajemen KRL tidak serius memperbaiki standar pelayanan minimal (SPM) kereta api. (Edwin-09/03/12-www.detiknews.com).

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12-16 April 2012 kepada 15 orang konsumen kereta api kelas eksekutif, sebanyak 46.67% menggunakan jasa kereta api untuk tujuan wisata atau liburan, 26.67% untuk keperluan studi, dan 20% untuk keperluan keluarga. Konsumen memilih menggunakan jasa kereta api dengan alasan kenyamanan perjalanan sebanyak 46.67% dan lebih cepat sampai tujuan serta harga tiket yang terjankau sebanyak 20%. Sebanyak 60% puas menggunakan jasa kereta api, 33.33% cukup puas, dan 6.67% tidak puas. Tempat duduk yang nyaman dan luas (33.33%), perjalanan yang lebih simple (20%), dan tempat yang bersih (20%) adalah beberapa hal yang membuat konsumen merasa puas. Selain itu terdapat pula beberapa hal yang membuat konsumen merasa tidak puas, yaitu fasilitas hiburan yang kurang menarik (20%), keamanan barang (20%), dan pelayanan prama-prami (20%).

(6)

6

merasakan ketidakadilan (fairness) terhadap layanan yang mereka terima. Mereka mendapat layanan lebih buruk dari konsumen di jalur lain, padahal membayar dalam jumlah yang sama (Abdinagoro, KONTAN Harian, Rabu, 6 Juni 2007 hal. 23).

Berbicara mengenai pelayanan konsumen, khususnya pelayanan di dalam kereta pada saat konsumen menggunakan jasa kereta api, prama-prami merupakan ujung tombak dari jasa pelayanan tersebut. Prama-prami adalah petugas di dalam kereta api yang banyak berinteraksi langsung dengan penumpang atau konsumen kereta api. Prama-prami adalah petugas yang bertanggung jawab untuk melayani konsumen selama perjalanan di dalam kereta api. Oleh karena itu, penilaian konsumen terhadap pelayanan di dalam kereta api sangat bergantung terhadap kinerja prama-prami.

Sehubungan dengan hal di atas, maka terdapat kebersinggungan antara kepuasan konsumen dengan performa kinerja karyawan suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud mengajukan penelitian

dengan judul “Hubungan antara Persepsi terhadap Kinerja Prama-Prami dengan

Kepuasan Konsumen Kelas Eksekutif PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara persepsi terhadap kinerja prama-prami dengan kepuasan konsumen kelas eksekutif PT. KAI?

C. Tujuan Penelitian

(7)

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam kajian akademis di bidang ilmu psikologi industri dan organisasi, khususnya dalam bidang psikologi konsumen.

2. Manfaat Praktis

(8)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KINERJA PRAMA-PRAMI DENGAN KEPUASAN KONSUMEN KELAS EKSEKUTIF

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

SKRIPSI

Oleh: Ayu Dhiaswati

08810161

FAKULTAS PSIKOLOGI

(9)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KINERJA PRAMA-PRAMI DENGAN KEPUASAN KONSUMEN KELAS EKSEKUTIF

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh: Ayu Dhiaswati

08810161

FAKULTAS PSIKOLOGI

(10)
(11)
(12)
(13)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis diberikan kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Adapun maksud penyusunan skripsi berjudul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)” ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psiklogi di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini didasari atas pentingnya kepuasan konsumen bagi suatu perusahaan, terlebih bagi jasa transportasi kereta api. Sebagaimana kita ketahui, kereta api merupakan transportasi yang bisa dikatakan cukup tua dibanding jasa transportasi lainnya. Oleh karena itu, untuk mempertahankan eksistensinya jasa kereta api harus bersaing dengan jasa transportasi lainnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak pencerahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk arahan, saran, dan bimbingan yang diberikan.

3. Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan membangkitkan semangat penulis hingga akhirnya penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk arahan, saran, dan bimbingan yang diberikan.

(14)

5. Segenap Dosen dan staff Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Terimakasih atas ilmu yang diberikan kepada penulis.

6. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 8 dan Stasiun Malang Kota. Terimakasih atas dukungan dalam terlaksananya penelitian ini.

7. KINE, BEMFAPSI 09-10, CC, dan PLP, lembaga yang telah mengajarkan banyak hal. Terimakasih atas ilmu yang diberikan.

8. Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Ayudhi Triarso dan Ibunda Raspiawati. Terima kasih untuk setiap kepercayaan, dukungan moril maupun materiil, kesabaran, nasihat serta doa yang selalu terpanjatkan.

9. Adik-adikku tersayang, Yufi, Gandhi, dan Agil. Terimakasih telah menjadi api kecil saat semangat mulai redup.

10.Abah Kahar, terimakasih untuk setiap waktu, semangat dan dukungan yang diberikan.

11.Umi dan Ismi terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan selama ini. “Setiap pangkal pasti ada ujungnya”, akhirnya skripsi ini selesai.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan pembaca pada umumnya.

Malang,14 Agustus 2012 Penulis

(15)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

INTISARI ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Kepuasan Konsumen ... 8

1. Pengertian Konsumen ... 8

2. Jenis-jenis Konsumen ... 8

3. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 9

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen . 12 5. Teori dan Model Kepuasan Konsumen ... 14

6. Dimensi dalam mengevaluasi Kepuasan Konsumen ... 17

7. Konsep Mengukur Kepuasan Konsumen ... 18

8. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 19

9. Ketidakpuasan Konsumen ... 21

10. Penyebab Pelanggan Tidak Puas atau Kecewa ... 22

11. Manfaat Program Kepuasan Pelanggan ... 23

B. Persepsi terhadap Kinerja Karyawan ... 24

1. Pengertian Persepsi ... 24

2. Proses Persepsi ... 25

3. Jenis Persepsi ... 26

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen ... 26

5. Pengertian Kinerja Karyawan ... 28

6. Persepsi terhadap Kinerja Karyawan ... 29

7. Klasifikasi Ukuran Kinerja ... 29

8. Indikator Kinerja Karyawan ... 32

9. Penilai Kinerja Karyawan ... 33

C. Kerangka Pemikiran ... 36

D. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 38

B. Variabel Penelitian ... 38

1. Identifikasi Variabel Penelitian ... 38

2. Definisi Operasional ... 38

(16)

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 40

1. Jenis Data ... 40

2. Metode Pengumpulan Data ... 40

E. Prosedur Penelitian ... 44

1. Tahap Persiapan ... 44

2. Tahap Pelaksanaan ... 45

3. Tahap Penulisan Laporan Penelitian ... 46

F. Validitas dan Reliabilitas ... 46

1. Validitas ... 46

2. Reliabilitas ... 49

G. Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 52

B. Analisis Data ... 54

C. Pembahasan ... 55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Alternatif Devinisi Kepuasan Pelanggan ... 11

Tabel 2 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan tentang Kualitas ... 27

Tabel 3 : Skor Pilihan Jawaban ... 41

Tabel 4 : Blue Print Persepsi terhadap Kinerja Prama-Prami ... 43

Tabel 5 : Blue Print Kepuasan Konsumen ... 44

Tabel 6 : Data Perolehan Subjek Selama Waktu Penelitian ... 45

Tabel 7 : Hasil Uji Validitas Skala Persepsi terhadap Kinerja Prama-Prami 48 Tabel 8 : Hasil Uji Validitas Skala Kepuasan Konsumen ... 49

Tabel 9 : Hasil Uji Reliabilitas Skala ... 50

Tabel 10: Rekapitulasi Data Subjek ... 52

Tabel 11: Tabel Sebaran Skor T untuk Variabel Persepsi terhadap Kinerja Prama-Prami ... 53

Tabel 12: Tabel Sebaran Skor T untuk Variabel Kepuasan Konsumen ... 54

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala ... 67 Lampiran 2 : Data Penelitian ... 73 Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi terhadap

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Burhanuddin. (2005). Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Alwi, Syafaruddin. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan validitas (Cetakan Kesepuluh). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________ (2010). Sikap Manusia (Cetakan Keempatbelas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cravens, David W. (1996). Pemasaran Strategis-Jilid 1. (ed. keempat). (Terj. Lina Salim). Jakarta: Erlangga.

Gage, Susan M. (2000). Strategi Pelayanan Pelanggan. (Terj. Vivi). Yogyakarta: ARGO .

Kerlinger, Fred N. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. (ed. ketiga). (Terj. Landung R. Simatupang). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran Jilid 1. (ed. kesepuluh). (Terj. Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.

Majid, Suharto Abdul. (2009). Customer Service dalam Bisnis Jasa Transportasi. Jakarta: Rajawali Pers.

(20)

Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1. (ed. kesepuluh). (Terj. Bayu Airlangga). Jakarta: Erlangga.

Nasution, M. N. (2004). Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Peter, J. Paul, & Olson, Jerry C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran jilid 2. (ed. empat). (Terj. Damos Sihombing).

Jakarta: Erlangga.

Rivai, Veithzal., & Sagala, Ella Jauvani. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari teori ke Praktik. (ed. kedua). Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Saleh, Akh Muwafik. (2010). Public Sevice Communication. Malang: UMM Press.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum dalam lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.

Thoha, Miftah. (2003). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tjiptono, Fandy. (2007). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

---. (2008). Strategi Pemasaran. (ed. ketiga). Yogyakarta: ANDI.

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. (ed. ketiga). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan sini akan membahas secara lebih lanjut tahapan radikalisme politik kelas menengah Muslim yang terjadi di Indonesia mulai dari munculnya godly nationalism, konteks

Hasil analisis disimpulkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas berpengaruh bagi auditor dalam memberikan opini audit going concern , sedangkan reputasi

Cara kerja rangkaian adalah sebagai berikut: selama setengah siklus positip tegangan input dioda konduksi, dengan demikian kita dapat membayangkan dalam kondisi ini dioda

Bagi Anda yang pertama kali memasuki halaman ini dan belum mendaftarkan produk yang Anda jual, Anda akan melihat tampilah Dasbor dengan pilihan-pilihan pengisian

(3) Dalam hal pada hari terakhir penyampaian laporan dan/atau koreksi Laporan KPPK beserta dokumen pendukung, Laporan KPPK yang telah melalui Prosedur Atestasi, informasi

Distribusi langsung yang diterapkan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam melakukan proses pemasaran susu sapi murni melalui dua cara yaitu konsumen

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Pemenang akan mengambil laibiliti dan bertanggungjawab penuh sekiranya berlaku sebarang liabiliti, kecelakaan, kecederaan, kerugian, kerosakan, tuntutan atau kemalangan