• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2009

Oleh:

AULIA PRADIPTA ZUHRO 05020001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2009

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh

Aulia Pradipta Zuhro 05020001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 28 Agustus 2010

Pembimbing I

dr. Djaka Handaya MPH

Pembimbing II

dr. Hawin Nurdiana,M.kes

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Aulia Pradipta Zuhro ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 28 Agustus 2010

Tim Penguji

dr. Djaka Handaya MPH ,Ketua

dr. Hawin Nurdiana, M.Kes ,Anggota

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul “Hubungan Fakor Perilaku dan Lingkungan dengan Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Dau Kabupaten Malang Periode Januari – Desember 2009” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

4. dr. Tantowi Djauhari, M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Djaka Handaya MPH, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi bimbingan dan mengarahkan serta memberi masukan kepada penulis. Terima kasih banyak dokter, atas kesediaan waktunya untuk membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberi masukan serta memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp THT, selaku penguji saya, yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis untuk memperbaiki tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan tugas akhir ini. sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin...

Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

      Malang, Agustus 2010

(7)

Dalam syukur tak terhingga dy ucapkan

terima kasih

 

1.

ALLAH SWT, yang telah meniupkan ruh-NYA kepadaku,

atas izinMu ku jejakkan langkahku.

2.

Rasullullah SAW yang selalu menjadi inspirasi untuk

menjalini hidup

3.

My Parents :

Artono SH , Dra Eka Surawati

Bapak, Ibu

Senyum indah kalian yang selalu mengiringi berpacunya

putaran fikirku.

4.

Antonius Widiyo Utomo SH. MHum , yang selalu didalam

kubah hatiku....

5.

Irvia Widiya Ramadani, Rifrindra Adeniar Rahmi, Fais

Yusky Naufal

Æ

adek-adekku yang endut endut

6.

Papa, Mama, tante ulin, opiq, yola, riki, cempul, cebil…dan

cetang

7.

Untuk my BlackBerry Torch yang menghibur dikala

jenuhku…

8.

My CLASS…2005. Teman2ku tercinta…

Agung, Adya, Ai, Ani, Ajeng, Andhika, Andhini, Aya’, Ayu,

Bagus, Bhe2, Bom2, Cathie, Chu2, Ci2n, Dea, Delin, Dendy,

(8)

Ida, Ima, Imay, Indha, Irene, Istin, Ita , Komting, Lessy,

Lidta, Lily, Lutfi, Mocha, Najmi, Najwa, Nia, Nora, Ocha,

Pandu, Penny, Pucha, Qarina, Restu, Rica, Rijal, Rosa,

Ryan, Sarah, Sesanti, Syarif, Tantri, Tika, Tita, Tu2k, Umi,

Vanni, Wifaaq, Wisda, Yunni terima ksaih untuk share

ilmunya.

9.

Kakak2 kelasku, dari angkatan 2001-2004, special thanks

to Mbak Kiki Prysta 2004 yang selalu setia menemaniku

dalam menyeslesaikan proposal-kompre... terima kasih

mbak…..

10.

Adek2 kelas 2006 - ……….

11.

Staff TU : Mas Jamil & P. Yono, Laboran UMM : Mbak Tyas,

Mbak Fat, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak dan Staff Perpus.

Makasih

12.

Kepala Pukesmas Dau dan Seluruh staff Pukesmas Dau

Kabupaten malang

13.

Seluruh staff dan masyarakat kecamatan Dau

(9)

ABSTRAK

Zuhro, Aulia Pradipta 2010. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Dau Kabupaten Malang Periode Januari – Desember 2009. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Djaka Handaya, MPH. (2) dr. Hawin Nurdiana, MKes.

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Selain itu dipengaruhi oleh kondisi mobilitas dan kepadatan penduduk, adanya kontainer buatan ataupun alami dan perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat antara lain pengetahuan, sikap, tidakan. Sampai sekarang penyakit Demam berdarah dengue belum ditemukan obat maupun vaksinnya, sehingga satu-satunya cara dengan memutuskan rantai penularan yaitu pengendalian vektor. Faktor lingkungan dan perilaku masyarakat yang mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kejadian penyakit demam berdarah dengue yang sering terjadi selama ini.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit DBD di kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Metode Penelitian: Observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional.

Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh pada 58 responden di Kecamatan Dau, dilakukan uji statistik Chi square hubungan faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit DBD 0.000 (p < 0,01) didapatkan signifikan.

Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara lingkungan dan perilaku dengan kejadian Demam berdarah dengue.

(10)

ABSTRACT

Zuhro, Aulia Pradipta 2010. The Relationship between Environment Factors and Behavior with the occurrence of Dengue Fever in the sub-District Dau Malang during January-December 2009. Final Essay, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Djaka Handaya, MPH. (2) dr. Hawin Nurdiana, Kes.

Background: Dengue is one of infectious diseases environment based. It is also influenced by the conditions of mobility and population density, the presence of natural or artificial containers and public behavior. The conducts of community include knowledge, attitude, an act. Up to present, the disease of dengue hemorrhagic fever has not been curable, either in drug or vaccine, so the only way to break the chain of transmission is vector control. Environmental factors and behavior of people have significant roles on the incidence of dengue fever which often occur during this time.

Research objective: To determine the relationship between environmental factors and human behavior toward the occurrence of dengue in the subdistrict Dau Malang.

Research methods: Observational cross sectional analytic approach.

Research results: Based on the research that has been obtained from58 respondents in Dau, the Chi square test the relationship of environmental and behavioral factors toward the incidence of dengue was 0000 (p <0.01) found to be significant.

(11)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAKS ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Etiologi ... 6

2.1.3 Cara Penularan ... 7

2.1.4 Epidemiologi ... 9

2.1.5 Patogenesis ... 12

2.1.6 Manifestasi Klinis dan Perjalanan DBD ... 13

2.1.6.1 Demam Dengue ... 13

2.1.6.2 Demam Berdarah Dengue ... 14

2.1.7 Kriteria Diagnosis ... 12

2.1.8 Penatalaksanaan ... 18

2.2 Konsep Penyebab Penyakit ... 19

2.2.1 Epidemiological Triangle ... 19

2.2.2 The Health Field Concept ... 21

2.3 Faktor Perilaku ... 23

2.3.1 Definisi Perilaku ... 23

2.3.2 Perilaku Kesehatan ... 24

2.3.3 Klasifikasi Perilaku yang Berhubungan dengan Kesehatan. 25 2.3.4 Domain Perilaku Kesehatan ... 26

2.3.4.1 Pengetahuan ... 27

(12)

2.3.4.3 Tindakan ... 29

2.4 Faktor Lingkungan ... 32

2.4.1 Definisi Lingkungan ... 32

2.4.2 Hubungan Sakit atau Sehat dengan Lingkungan Hidup 32

2.4.3 Upaya Pencegahan dan pemberantasan Sarang Nyamuk .. 34

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

3.2 Hipotesa ... 39

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 40

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

4.3.1 Populasi ... 40

4.3.2 Sampel ... 40

4.3.3 Besar Sampel ... 41

4.3.4 Tehnik Pengambilan Sampel ... 41

4.3.5 Kriteria Sampel ... 41

4.3.5.1 Kriteria Inklusi ... 41

4.3.5.2 Kriteria Eksklusi ... 41

4.3.6 Variabel Penelitian ... 42

4.3.6.1 Variabel bebas ... 42

4.3.6.2 Variabel tergantung ... 42

4.3.6.3 Definisi Operasional ... 42

4.4 Bahan – bahan Penelitian ... 43

4.4.1 Bahan penelitian ... 43

4.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 43

4.5 Analisa Data ... 44

4.6 Skema Alur Penelitian... 46

4.7 Jadwal Penelitian ... 47

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian ... 49

5.2 Data Khusus ... 52

BAB 6 PEMBAHASAN ... 55

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 61

7.2 Saran ... 62

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kasus DBD yang Dilaporkan ke WHO regional offices 1991-1995 . 10

Tabel 2.2 Kasus DBD di Indonesia berdasarkan umur ... 10

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ... 50

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Umur Responden ... 50

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Jenis Kelamin Responden ... 51

Tabel 5.4 Status Pekerjaan ... 51

Tabel 5.5 Faktor Lingkungan Fisik ... 52

Tabel 5.6 Faktor Perilaku ... 53

Tabel 5.7 Crosstabulation antara Faktor Lingkungan dan Faktor Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nyamuk Aedes Aegypty ... 7

Gambar 2.2 Siklus Penularan DBD ... 8

Gambar 2.3 Epidemiological Triangle ... 19

Gambar 2.4 The Health Field Concept ... 21

Gambar 3.1 Skema kerangka konsep ... 40

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Mengenai Sikap Penduduk ... 70

Lampiran 2 Petunjuk Pengisian Form Observasi Lingkungan ... 74

Lampiran 3 Surat Persetujuan responden ... 76

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

Lampiran 5 Hasil Kuisioner Sikap Penduduk ... 79

Lampiran 6 Hasil Observasi Lingkungan ... 82

Lampiran 7 Data Penderita DBD di Kecamatan Dau Tahun 2009 ... 83

Lampiran 8 Nama – nama responden ... 84

Lampiran 9 Hasil Uji Chi Square ... 86

(16)

DAFTAR SINGKATAN

Ab : Antibodi

ABJ : Angka Bebas Jentik CFR : Case Fatality Rate

DBD : Demam Berdarah Dengue DEN 1 : Dengue 1

DEN 2 : Dengue 2 DEN 3 : Dengue 3 DEN 4 : Dengue 4

IR : Insident Rate

KID : Koagulasi Intravaskular Deseminata KLB : Kejadian Luar Biasa

PJB : Pemberantasan Jentik Berkala PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk RES : reticulo endothelial system RL : Ringer Laktat

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SSD : Sindrom Syok Dengue

TPA : Tempat Pembuangan Akhir Sampah WHO : World Health Organization

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Puslitduk, Gadjah Mada University press. Yogyakarta, 1985.

Arikunto, 1993, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depkes RI, 1992, Program Peningkatan PSM dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kabupaten/Kota. Direktorat Jenderal PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 1995. Membina Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Direktorat Jenderal PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 1997. Latihan Kader Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Direktorat Jenderal PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 1999. Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue. Direktorat Jenderal PPM & PL. Jakarta

Depkes RI, 2002. Pedoman Survei Entomologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta:

Departemen Kesehatan

Depkes RI, 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Direktorat Jenderal PPM & PL.

Djoko Wijono. 1997. Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Dina Marini, 2009. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai Demam Berdarah dengue pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan di Kota Medan, Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara.

http:// diakses tgl 29 Oktober 2009

Djunaedi Dj, 2006, Demam Berdarah Dengue, Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesis Diagnosis dan Penatalaksanaanya, UMM Press, Malang

Elizabeth B Hurlock. 1997. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Erik Tapan, 2004. Dokter Internet. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Ester, Monica, 1999. Demam Berdarah Dengue : Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian. World Health Organization. Jakarta : EGC. Hal 13-95. Fathi, Soedjajadi K,2005. Peran Faktor Lingkungan dan perilaku Terhadap Penularan

Demam Berdarah dengue di Kota Mataram. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga.

(18)

Green. L. W. et al. 1998. Health Educational Planning A Diagnostic Approach. Palo Alto California: Mayfield Pub Co.

Guyton A.C and Hall, J.E, 1999, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta Gubler DJ, 1994, Infect Agent Disease, vol 2, USA

Hadinegoro SRH, 2004, Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Departemen Kesehatan RI dan Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

Huda S, 2004, Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Jatim,

http://indonesiannursing.com/2008/05/25/epidemiologi-dbd/ diakses tgl 29 Oktober 2009

Hudson SM, 2009, Dengue : Clinical and Public Health Aspects, viewed Desember 3th, http://www.cdc.gov/nidod/dvbid/dengue.htm

Henry, John Bernard, 2001, Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, USA

Koraka P, Suharti C, Setiati T, 2001, Kinetics of dengue virus specific , vol 39

Marlina, Siti, 2005. Perilaku Keluarga terhadap Usaha Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Lingkungan Rumah di Desa Suka makmur Kecamatan Delitua. Fakultas kedokteran. Universitas Sumatera Utara.

http://addy1557.wordpress.com

Noer S, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta

Notoatmodjo Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Renieka Cipta, Jakarta Pesce, Amadeo.J. and Kaplan, Lawrence.A, 1994, Methods In Clinical Chemistry, St. Louis

Notoatmodjo Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. PT Renieka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo Soekidjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. PT Renieka Cipta, Jakarta.

Pan American Health Organization, 2008, Number of Reported Cases of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Americans, Viewed Desember 3th 2009, http://www.paho.org.english/ad/dpc/cd/dengue-cases-2007.htm

Purnomo Wisnu, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Masyarakat Pasca Sarjana UNAIR, Surabaya

Purwanto Heri, 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Hal 10-20.

Rani A. Soegondo, S dan Nasir, AU, 2001, Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, IPD FKUI, Jakarta Pusat

Robbins and Kumar, 1999, Pathology of Diseases, EGC, Jakarta

Sherlock Sheila, 1990, Diseases of the liver and billiary system, Widya Medika. Jakarta

(19)

Soedarto Y dan Setokoesoemo, M, 1999, Penelitian Entomologik Untuk Menentukan Peranan Sekolah Sebagai Sumber Penularan Demam berdarah Dengue di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Majalah Parasitologi Indonesia 4 ( 1 & 2 ) ; hal 35-40

Soegijanto S, 2004. Demam Berdarah Dengue. Suranaya: Airlangga University Press Sudigdo, S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara, Jakarta,

1995.

Underwood J.C.E, 1999, Patologi Umum dan Sistematik, EGC, Jakarta

Ummi, S, 2007, Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik di RW III Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang. Widmann, 1995, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Lab, EGC, Jakarta

Widyana, 1998, Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten bantul. Jurnal Epidemiologi Indonesia

World Health Organization, 1997, Dengue Haemmoragic Fever : Diagnosis, Treatment, Prevention and Control, Geneva

World Health Organization, 2001, Prevention and Control of Dengue Haemmoragic Fever : Comprihensive Guidellnes. New Delhi

World Health Organization, 2004. Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: EGC.

World Health Organization, 2005, Dengue Haemmoragic Fever and Dengue Shock Syndrome in the context of the intregrated management of childhood illness. Department of Child and Adolescent Health and Development. Geneva

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah yang disebabkan oleh virus dengue (WHO,2004). Salah satu yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk adalah penyakit DBD. Penyakit ini ditemukan nyaris di seluruh belahan dunia terutama di negara tropik dan subtropik baik secara endemik maupun epidemik dengan outbreak yang berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia, epidemik DBD merupakan problem dan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak. Penyakit DBD di Indonesia merupakan salah satu emerging disease dengan insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk (Djunaedi,2006).

(21)

Januari hingga awal April 2007 kasus DBD yang sudah terdata Departemen Kesehatan sudah mencapai 56.180 kasus. Selama 2007, beberapa daerah di Lampung dan Jawa Barat juga sudah dinyatakan sebagai daerah dengan kejadian luar biasa (KLB) DBD (Soegijanto S, 2004).

Jumlah kasus dan kematian DBD di Jawa Timur selama 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif, namun secara umum cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 dan 2004 terjadi lonjakan yang cukup drastis karena terjadi KLB. Pada tahun 2001 sebanyak 8246 penderita (angka insiden 23,5 per 100 ribu penduduk) dan tahun 2004 (sampai dengan Mei) sebanyak 7180 penderita (angka insiden 20,34 per 100 ribu penduduk) (Huda, 2004).

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu lingkungan, perilaku (life style), pelayanan kesehatan dan keturunan (herediter) (Notoatmodjo, 2007). Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Artinya, kejadian dan penularannya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Karena itu upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus ditujukan kepada keempat faktor utama tersebut. Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu letusan KLB dengan angka kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular ( vektor ) penyakit DBD yang penting adalah Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Aedes scutellaris. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, kecuali daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, mobilitas dan kepadatan penduduk, adanya kontainer buatan ataupun alami di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) ataupun di tempat sampah lainnya. Penyuluhan dan perilaku masyarakat, antara lain : pengetahuan, sikap, kegiatan

(22)

menutup,dan mengubur). Sampai sekarang penyakit DBD belum ditemukan obat maupun vaksinnya, sehingga satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya penyakit ini dengan memutuskan rantai penularan yaitu dengan pengendalian vektor. Vektor utama penyakit DBD di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah genangan air yang terdapat dalam wadah (kontainer) tempat penampungan air artifisial misalnya drum, bak mandi, gentong, ember, dan sebagainya; tempat penampungan air alamiah misalnya lubang pohon, daun pisang, pelepah daun ke ladi, lubang batu ataupun bukan tempat penampungan air misalnya vas bunga, ban bekas, botol bekas, tempat minum burung dan sebagainya (Soegijanto, 2004).

Hasil survei Departemen Kesehatan RI di 9 kota besar di Indonesia pada tahun 1986-1987 menunjukkan bahwa satu diantara tiga rumah maupun tempat umum ditempati jentik nyamuk Aedes. Disamping itu, pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang pencegahan penyakit DBD pada umumnya sangat kurang (Ditjen PPM& PL, 1992).

(23)

Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor lingkungan dan perilaku masyarakat yang berperan dalam KLB penyakit BDB di Kabupaten Malang tahun 2009.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit DBD di kecamatan Dau Kabupaten Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku dengan kejadian penyakit DBD di kecamatan Dau Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

2. Mengetahui faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Klinis

(24)

1. Peneltian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan dalam meningkatkan penyuluhan untuk merubah perilaku masyarakat tentang upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan tanaman obat di dalam budidaya ikan tropis air tawar di Indonesia tentunya memiliki berbagai keuntungan diantaranya; 1) sebagai bahan alami pengganti

Peran orang tua sangat dibutuhkan oleh anak dengan memberikan. perhatian dan kasih sayang

Berdasarkan skor rata-rata kemampuan kerja yakni 4,4 masuk kategori penilaian sangat tinggi yang menunjukkan bahwa responden mengetahui waktu pemupukan yang tepat

[r]

#esuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi ntitas eksternal tidak

Setelah kamu melakukan kegiatan tersebut, ternyata suatu bangun datar jika diperbesar dengan skala perbesaran tertentu maka akan diperoleh dua bangun datar yang mempunyai bentuk

1) Memberi kesempatan yang berhasil. Memberikan tugas yang kemungkinan dapat diselesaikan, kemudian memberikan pengakuan dan pujian akan keberhasilannya. Jangan

Istilah “perjanjian” pada awalnya berlatar belakang sosial yang biasa dipergunakan dalam hubungan kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam alam