KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA
POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN
TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
UNTUK SMA KELAS X
SKRIPSI
DISUSUN OLEH : NUR FITRI RAHMAWATI
201110070311078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA
POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN
TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
UNTUK SMA KELAS X
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH : NUR FITRI RAHMAWATI
201110070311078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang dengan judul “Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan Kabupaten Trenggalek Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk SMA Kelas X” Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan dan penulisan hingga selesainya skripsi ini
penulis telah banyak mendapat bantuan tenaga, informasi, bimbingan, motivasi, pengarahan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Rr. Eko Susetyarini, M. Si selaku Pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk
serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Lud Waluyo, M.Kes. selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Ibu Dra. Roimil Latifah, M.M., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang
selalu sabar.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
7. Prof. Dr. Dra Utami Sri Hastuti, M.pd selaku dosen Pembimbing dalam proses
8. Semua teman-teman asisten Mikrobiologi Universitas Negeri Malang yang
membantu dalam penelitian.
9. Orang tuaku Ibunda Kasiyah dan Ayahanda Jumilan, atas segala kasih sayang, pengorbanan, bantuan moril serta do’a yang tiada batasnya sepanjang masa. 10.Semua teman-teman Biologi Angkatan 2011, khususnya kelas B yang
memberikan dukungan semangat, motivasi, bantuan..
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 05 Februari 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL LUAR ... i
LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAKSI ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN.. ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Masalah ... 7
1.6 Definisi Istilah ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi Air ... 10
2.1.1 Kualitas Mikrobiologi Air... ... 10
2.1.3 Peranan Air dalam Penyebaran Penyakit ... 16
2.2 Kualitas Air... ... 19
2.2.1 Kualitas Air Bersih ... 19
2.2.2 Macam-Macam Sumber Air ... 25
2.2.3 Sumur sebagai Sumber Air ... 27
2.3 Uji Mikrobiologik Air Menggunakan Metode MPN (Most Probable Number).. ... 33
2.4 Tinjauan Tentang Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek ... 35
2.5 Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar biologi SMA untuk Kelas X... ... 37
2.5.1 Fungsi Sumber Belajar... 40
2.9 Kerangka Pemikiran. ... 41
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 42
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
3.3 Populasi dan Sampel... 42
3.3.1 Populasi ... 42
3.3.2 Sampel ... 43
3.3.3 Teknik Sampling. ... 45
3.4 Indikator Penelitian ... 46
3.5 Definisi operasional variabel Penelitian ... 46
3.6 Prosedur penelitian ... 48
3.6.1 Persiapan penelitian ... 48
3.7 Metode Pengumpulan Data... ... 54
3.8 Metode Analisis Data.. ... 55
3.9 Pemanfaatan Hasil penelitian sebagai Sumber Belajar. ... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 59
4.1.1 Hasil Penelitian... 59
4.1.2 Hasil Analisis Data ... 67
4.2 Pembahasan... 70
4.2.1 Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek ... 70
4.2.2 Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan PERMENKES RI/492/MENKES/ Per/IV tahun 2010 ... 71
4.2.3 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Materi Peranan Bakteri yang Merugikan untuk Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Berbentuk Modul... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Beberapa Penyakit yang Ditularkan Melalui Air ... 18
Tabel 2.2 Persyaratan Air Minum Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum ... 20
Tabel 2.3 Persyaratan Kesehatan Sarana Air Bersih ... 31
Tabel 2.4 Jumlah desa, Dusun dan Luas Kecamatan di Kabupaten Trenggalek ... 36
Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Desa Munjungan ... 37
Tabel 4.6 Penduduk di Setiap Dusun ... 37
Tabel 3.1 Nilai MPN (Most probable number) ... 55
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Uji Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa Berdasarkan Nilai MPN (Most Probable Number) Koliform ... 60
Tabel 4.2 Hasil olah Data Pemeriksaan MPN (Most Probable Number) Tes Pendugaan dan Tes Penegasan Bakteri Koliform berdasarkan Standar Permenkes No.492/Menkes/Per/1V/2010 ... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Gambar 2.1 Sumur Gali Tanpa Pompa ... 29
Gambar 2.2 Jarak Sumur Gali yang Sehat ... 30
Gambar 3.1 Teknik Pengenceran dan Inokulasi Sampel Air Minum pada
Medium Kaldu Lactose, BGLB dan MCA ... 61
Gambar 4.1 Keadaan Air sumur gali dilihat dari Parameter Mikrobiologik
bakteri Total Koliform dan Escherichia coli di Desa Munjungan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Tabel MPN (Most probable number) Perhitungan ... 90
Lampiran 2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Tabel MPN ... 91
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 97
Lampiran 4 Silabus ... ... 99
Lampiran 5 RPP ... 102
Lampiran 6 Modul ... 117
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian... ... 152
DAFTAR PUSTAKA
Anggir, Retno. 2015. Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau dari Jumlah Bakteri Patogen di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Sebagai Sumber belajar Biologi. Jurusan Matematika dan Pendidikan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Malang. Malang (Skripsi)
Bambang, adrian. G. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air isi Ulang dari depot di Kota Manado.Jurnal llmiah Farmasi no.3 vol 3Agustus 2014. ISSN Hal 325-334
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo.
Dwidjoseputro. D, 1987. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta. Dwidjoseputro. D, 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Dwidjoseputro. D, 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta.
Efendi, 2003. Peranan air Bagi kehidupan. Penerbit Gramedia, jakarta.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan sekolah Tenaga Kesehatan yang sederajad.Penerbit Citra adytya Bakti, Bandung.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IPB.Bogor
Fardiaz dan Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Fitri, Nur Lailatul. 2015. Pengaruh Ekstrak Buah Ceplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus Mulucus) Hyperglikemia sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas XI. Jurusan Matematika dan Pendidikan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Malang. Malang (Skripsi)
Garrity.M. George.dkk. 2004. Taxonomi Outline of the Prokaryotes Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology Secon Edition. New York Berlin Heidelberg. America
Hasnawi, Heryani. 2012. Pengaruh Konstruksi Sumur Terhadap Kandungan Escherichia coli pada Air sumur Gali di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol.Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo(Skripsi)
Hadi, siswanto. 2003. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ildayat doni afrizal, 2013. Perbedaan Kualitas Air Sumur Gali dan Sumur Bor Perumahan Griya Cahaya 2 Gunung Sariak Kota Padang. Jurnal Cived ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013. Hal 147-158.
Jalaluddin, 2012. Analisa Bakteri Escherichia coli di Kolam Renang Waterboom Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Akademi Analis Kesehatan Aceh, Aceh.
Kelly. F. C, et al, 1951. Microbiology, Edition 2. Appleeton Century – Crofts, New York. p 379 – 380
Mahanal, Susriyati, dkk. 2009. Pengaruh Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Malang. Malang: Jurnal Universitas Negeri Malang.
Marsono, 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologi Air Sumur Gali di Pemukiman. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, Semarang (Tesis).
Nandi. 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan. Jurnal GEA Jurusan Pendidikan geografi, No. 1 Vol. 6
April 2006 Hal. 1-9.
Nining. 2007. Pengaruh Kondisi Lingkungan terhadap Kandungan Bakteriologis air Sumur Gali di Desa Manjung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Klaten (Tesis).
Pelczar, M.J dan E.C.S. Chan. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid Penerbit UI Press, Jakarta.
Pelczar, M.J dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Penerbit UI Press, Jakarta.
Prajawati, R.2008. Hubungan Konstruksi dengan Kualitas Mikrobiologi air Sumur Gali. Ruwa Jurai Vol 2
Purbowarsito, Hariyono. 2011. Uji Bakteriologis Air sumur di Kecamatan Semampir Surabaya. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Surabaya, Surabaya.(Skripsi ).
Purnawijayanti, A.Hiasinta. 2001. Sanisitas, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Rahayu, C. S., Setiadi, O., & Nurjazuli. (2013). Faktor Risiko Pencemaran Mikrobiologi pada AIr Minum Isi Ulang di Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 12 No. 1
Randa, Mirna sari. 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non fekal) pada Air Sumur di Komplek Roudi Manokwari. Program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua. Manokwari (Skripsi).
Radjak, Nurmala Febiyanti. 2003. Pengaruh Jarak Septic tank dan Kondisi Fisik Sumur Terhadap Keberadaan Bakteri Escherichia Coli. Universitas Negeri Gorontalo (Skripsi).
Rifda, S.H. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar. Program studi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanudin, Makasar (Skripsi).
Riza, Rafikhul. 2012. Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan Keadaan Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Semarang (Skripsi).
Santyasa, I Wayan, 2007. Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan Banjar Angkan Klungkung. Universitas Pendidikan Genesha. Kalimantan. Workshop.
Saudah, Siti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 3E Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia (PTK pada siswa Kelas X6 SMA AL-Kautsar Bandar Lampung. Fakultas KIP Universitas Lampung. Lampung. (Skripsi)
Siddik, M. 2009. Karakteristik Media dalam Pembelajaran Pendidikan AgamaNIslam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA), (online), (http://sumut.kemenag.go.id/ diakses 02 November 2015).
Sitorus, Berlin. 2011. Kualitas sumber air Bersih Penduduk Kebayoran lama. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik, No.2 vol 7 September 2011 hal.34-45
Smith-Keary P. F., 1988, Genetic Elements in Escherichia coli, Macmillan Molecular biology series, London, p. 1-9, 49-54
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Utami, Sri Hastuti. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. UMM Press, Malang.
Volk dan Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar Edisi ke Lima. Erlangga. Jakarta, hal 95.
Waluyo, L., 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang
Waluyo, L., 2012. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang
Waluyo, L., 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press, Malang
Waluyo, L., 2013. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press, Malang
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh
manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, dan kakus.
Kebersihan air adalah syarat utama bagi kesehatan, namun banyak hal yang
menjadi masalah, diantaranya kepadatan penduduk dan kegiatan manusia yang
menyebabkan pencemaran air, sehingga berakibat akan memiliki dampak buruk
bagi lingkungan. Air yang digunakan penduduk tidak selalu sesuai dengan syarat
kesehatan. Faktor-faktor penyebab pencemaran diantaranya lokasi sumber air dan
model konstruksi yang tidak sesuai standar dan seringkali menjadi perantara
berbagai penyakit yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Pernyataan
tersebut didukung oleh penelitian Sirait (2010), pencemaran air yang
mengakibatkan masalah kesehatan manusia melalui perantara air sumur gali
dipengharuhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi geografis, arah aliran air
tanah maupun kontruksi bangunan fisik sumur gali.
Faktor alamiah dan faktor aktifitas manusia dapat menyebabkan penurunan
kualitas air, sehingga berakibat sumber air tidak layak konsumsi. Hasil penelitian
Marsono (2009), menunjukkan bahwa ada korelasi antara kandungan
bakteriologis air sumur gali dengan konstruksi atau bangunan sumur. Rifda
(2013), hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air sumur
2
kualitas air bersih tingkat pencemaran air di wilayah penelitian tergolong tercemar
berat sehingga perlu diperhatian baik pada konstruksi sumur maupun kondisi
lingkungan di sekitar sumur.
Bambang (2014), mengungkapkan syarat air minum harus aman, artinya
bebas dari mikroba patogen dan zat yang berbahaya, terutama oleh kontaminasi
mikroba yang berbahaya seperti bakteri koliform. Bakteri koliform adalah salah
satu bakteri yang keberadaannya merupakan indikator keberadaan bakteri
patogenik yang lazim digunakan, dimana keberadaan bakteri ini menentukan
suatu sumber air telah terkontaminasi patogen atau tidak. Sehingga, semakin
tinggi tingkat kontaminasi koliform, maka semakin tinggi pula tingkat
pencemaran kualitas air oleh bakteri berbahaya. Air bersih seharusnya tidak
mengandung mikroorganisme patogen apapun, akan tetapi masih banyak air
bersih yang tercemar mikroorganisme berbahaya, sehingga air bersih sampai saat
ini masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat dan seringkali menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui
PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, tentang kualitas air yang
memenuhi syarat fisik, kimia dan biologi yang meliputi ; air harus jernih, tidak
berbau dan tidak berasa maupun berwarna, tidak mengandung bahan kimia dan
bebas dari bakteri yang berbahaya, begitupula air yang digunakan sebagai
kebutuhan sehari-hari hendaknya air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan
3
Dwijoseputro (2005), mengungkapkan sifat bakteri patogen yang dapat
mencemari air dapat dibagi menjadi dua yaitu koliform fekal dan koliform non
fekal. Koliform fekal contohnya Escherichia coli yang keberadaannya
menandakan telah tekontaminasi feses manusia dan mungkin mengandung
patogen usus. Bakteri patogen yang secara normal ada dalam saluran pencernaan
manusia dan hewan ialah bakteri Escherichia coli. Escherichia coli adalah salah
satu jenis spesies utama bakteri gram negatif yang umumnya dapat menyebabkan
masalah bagi kesehatan manusia seperti diare, muntaber, muntah-muntah dan
masalah pencernaan lainnya (Entjang, 2003).
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi sumber air bersih
terhadap pencemaran bakteriologis, salah satunya dengan mengetahui jasat yang
terbiasa menjadi indikator pencemaran. Salah satu indikator pencemaran dalam air
ialah adanya bekteri koliform seperti Escherichia coli. Escherichia coli menjadi
patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada
di luar usus. Penularannya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
melalui air yang terkontaminasi dari kotoran manusia atau hewan. Oleh karena itu
air dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, disentri,
dan kolera. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah
Salmonella typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma (Randa, 2012).
Mayoritas masyarakat di Desa biasanya menggunakan sumur gali tanpa
pompa sebagai alternatif sumber air bagi kehidupan sehari-hari mereka, sebab di
Desa biasanya jarang bahkan tidak pernah mendapat pelayanan air bersih.
4
layak untuk dikonsumsi karena terdapat endapan kapur yang berwarna putih dan
keruh. Sama halnya keadaan air yang ada di daerah Desa Munjungan, Kabupaten
Trenggalek. Penggunaan sumber air sumur gali tanpa pompa tersebut umumnya
tidak sesuai dengan standar kualitas yang ada. Letak sumber pencemar juga
mempengaruhi kualitas air yang dikonsumsi. Menurut Suryana (2013), contoh
sumber pencemar adalah jamban, air kotor atau comberan, tempat pembuangan
sampah, kandang ternak, dan saluran peresapan. Salah satu daerah yang memiliki
sumber air dekat dengan sumber pencemar adalah Desa Munjungan. Desa ini
dipilih karena kebanyakan penduduknya menggunakan air minum yang berasal
dari sumur gali tanpa pompa dan mayoritas penduduknya memelihara ternak yang
lokasinya dekat dengan sumur, sehingga diduga sumur tersebut terkontaminasi
mikroba berbahaya, karena kotoran ternak dan manusia umumnya mengandung
bakteri patogen usus seperti Escherichia coli, akan tetapi banyak masyarakat yang
tidak paham tentang keadaan tersebut.
Berdasarkan PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, air
minum yang dikonsumsi manusia mempunyai batas ambang untuk bakteri
Escherichia coli dan radioaktivitas sehingga jika kedua aspek tersebut tidak
diperhatikan maka akan membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini juga
dapat digunakan sebagai sumber belajar yang berfungsi untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Proses dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber belajar biologi SMA kelas X. Dalam suatu proses pembelajaran
diperlukan sebuah sumber belajar yang berupa media, benda, data, fakta untuk
5
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran ( Yusuf, 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian tentang uji
‘’Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan,
Kabupaten Trenggalek sebagai Sumber Belajar Biologi untuk SMA Kelas X’’ menjadi penting.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek?
1.2.2 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES
RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010?
1.2.3 Bagaimanakah pemanfaatan penelitian kualitas mikrobiologi air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek sebagai
sumber belajar biologi dalam bentuk modul untuk siswa SMA kelas X?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
6
1.3.2 Menganalisis kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES
RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010.
1.3.3 Mengetahui pemanfaatan hasil penelitian kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan
standar PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Teoritis
Menambah khazanah pengetahuan di bidang ilmu mikrobiologi air dan
menambah wawasan berfikir peneliti serta keterampilan dalam melakukan
penelitian serta memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah
Mikrobiologi Umum, Kesehatan Masyarakat, dan Metodologi Penelitian.
1.4.2 Praktis
a. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan tambahan sebagai
sumber belajar SMA kelas X pada materi peranan bakteri, karena jumlah
bakteri Escherichia coli yang terdapat pada air sumur gali dalam jumlah
yang melebihi batas yang ditentukan dapat menyebabkan penyakit.
b. Aspek pendidikan, guru dan siswa dapat memanfaatkan media modul.
sebagai sumber belajar yang dikembangkan dari hasil penelitian kualitas
mikrobiologik air sumur ditinjau dari pencemaran bakteri Escherichia coli
7
c. Manfaat Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kelayakan air sumur di
lingkungannya dan memberikan informasi sanitasi konstruksi yang harus
diperhatikan karena sanitasi yang buruk akan berdampak negatif bagi
lingkungan kesehatan sehingga dapat mendorong dan membangkitkan
kesadaran masyarakat sehingga dapat mengenali dan memahami kondisi
sarana air bersihnya dalam upaya melindungi dan memanfaatkan air
bersih.
1.5Batasan Masalah
Untuk memberikan penjelasan dari permasalahan guna memudahkan
dalam menganalisa, maka terdapat batasan masalah yang diberikan pada penulisan
Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gaili Tanpa Pompa Di Desa Munjungan
Kabupaten Trenggalek antara lain:
1.5.1 Sampel air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur gali tanpa pompa yang ada di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek.
1.5.2 Penelitian yang akan dilakukan hanya untuk mengidentifikasi bakteri koliform dan jumlah bakteri Escherichia coli.
1.5.3 Metode yang digunakan adalah uji analisis mikrobiologi MPN (Most Probable number).
8
1.5.5 Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah parameter bakteriologis meliputi terbentuknya gas dan perubahan warna pada tabung
reaksi.
1.5.6 Standar pengujian kualitas air dengan parameternya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.6Definisi Istilah
1.6.1 Kualitas Mikrobiologi adalah tingkat standar keberadaan jumlah suatu organisme hidup yang berukuran mikroskopis yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang (mikroorganisme, jasad renik, mikroba dan protista)
(Waluyo, 2012).
1.6.2 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar tertentu yang dibutuhkan mahluk hidup (Siswanto,
2003).
1.6.3 Sumur adalah salah satu model kontruksi sumber air yang umum digunakan dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
1.6.4 Bakteri adalah organisme berukuran mikroskopik yang biasanya berukuran mikrometer (µm) atau setara dengan 10-3 mm. Bakteri yang paling umum
dipelajari adalah Escherichia coli, bakteri ini biasanya berukuran 0,6 x
9
1.6.5 Escherichia coli adalah salah satu bakteri koliform yang mempunyai sifat motil tak berspora coccobacili pendek, berbentuk menyerupai tongkat
dengan ukuran 0,5 X 2,0 μ (waluyo, 2012).