• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA

POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN

TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

UNTUK SMA KELAS X

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : NUR FITRI RAHMAWATI

201110070311078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KUALITAS MIKROBIOLOGIK AIR SUMUR GALI TANPA

POMPA DI DESA MUNJUNGAN KABUPATEN

TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

UNTUK SMA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH : NUR FITRI RAHMAWATI

201110070311078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,

rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Malang dengan judul “Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan Kabupaten Trenggalek Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk SMA Kelas X” Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan dan penulisan hingga selesainya skripsi ini

penulis telah banyak mendapat bantuan tenaga, informasi, bimbingan, motivasi, pengarahan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Rr. Eko Susetyarini, M. Si selaku Pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk

serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Lud Waluyo, M.Kes. selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Ibu Dra. Roimil Latifah, M.M., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang

selalu sabar.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

7. Prof. Dr. Dra Utami Sri Hastuti, M.pd selaku dosen Pembimbing dalam proses

(6)

8. Semua teman-teman asisten Mikrobiologi Universitas Negeri Malang yang

membantu dalam penelitian.

9. Orang tuaku Ibunda Kasiyah dan Ayahanda Jumilan, atas segala kasih sayang, pengorbanan, bantuan moril serta do’a yang tiada batasnya sepanjang masa. 10.Semua teman-teman Biologi Angkatan 2011, khususnya kelas B yang

memberikan dukungan semangat, motivasi, bantuan..

11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin.

Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan

saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 05 Februari 2016

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.. ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi Air ... 10

2.1.1 Kualitas Mikrobiologi Air... ... 10

(8)

2.1.3 Peranan Air dalam Penyebaran Penyakit ... 16

2.2 Kualitas Air... ... 19

2.2.1 Kualitas Air Bersih ... 19

2.2.2 Macam-Macam Sumber Air ... 25

2.2.3 Sumur sebagai Sumber Air ... 27

2.3 Uji Mikrobiologik Air Menggunakan Metode MPN (Most Probable Number).. ... 33

2.4 Tinjauan Tentang Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek ... 35

2.5 Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar biologi SMA untuk Kelas X... ... 37

2.5.1 Fungsi Sumber Belajar... 40

2.9 Kerangka Pemikiran. ... 41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 42

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3 Populasi dan Sampel... 42

3.3.1 Populasi ... 42

3.3.2 Sampel ... 43

3.3.3 Teknik Sampling. ... 45

3.4 Indikator Penelitian ... 46

3.5 Definisi operasional variabel Penelitian ... 46

3.6 Prosedur penelitian ... 48

3.6.1 Persiapan penelitian ... 48

(9)

3.7 Metode Pengumpulan Data... ... 54

3.8 Metode Analisis Data.. ... 55

3.9 Pemanfaatan Hasil penelitian sebagai Sumber Belajar. ... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 59

4.1.1 Hasil Penelitian... 59

4.1.2 Hasil Analisis Data ... 67

4.2 Pembahasan... 70

4.2.1 Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek ... 70

4.2.2 Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan PERMENKES RI/492/MENKES/ Per/IV tahun 2010 ... 71

4.2.3 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Materi Peranan Bakteri yang Merugikan untuk Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Berbentuk Modul... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Beberapa Penyakit yang Ditularkan Melalui Air ... 18

Tabel 2.2 Persyaratan Air Minum Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum ... 20

Tabel 2.3 Persyaratan Kesehatan Sarana Air Bersih ... 31

Tabel 2.4 Jumlah desa, Dusun dan Luas Kecamatan di Kabupaten Trenggalek ... 36

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Desa Munjungan ... 37

Tabel 4.6 Penduduk di Setiap Dusun ... 37

Tabel 3.1 Nilai MPN (Most probable number) ... 55

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Uji Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa Berdasarkan Nilai MPN (Most Probable Number) Koliform ... 60

Tabel 4.2 Hasil olah Data Pemeriksaan MPN (Most Probable Number) Tes Pendugaan dan Tes Penegasan Bakteri Koliform berdasarkan Standar Permenkes No.492/Menkes/Per/1V/2010 ... 63

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1 Sumur Gali Tanpa Pompa ... 29

Gambar 2.2 Jarak Sumur Gali yang Sehat ... 30

Gambar 3.1 Teknik Pengenceran dan Inokulasi Sampel Air Minum pada

Medium Kaldu Lactose, BGLB dan MCA ... 61

Gambar 4.1 Keadaan Air sumur gali dilihat dari Parameter Mikrobiologik

bakteri Total Koliform dan Escherichia coli di Desa Munjungan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Tabel MPN (Most probable number) Perhitungan ... 90

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Tabel MPN ... 91

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 97

Lampiran 4 Silabus ... ... 99

Lampiran 5 RPP ... 102

Lampiran 6 Modul ... 117

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian... ... 152

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anggir, Retno. 2015. Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau dari Jumlah Bakteri Patogen di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Sebagai Sumber belajar Biologi. Jurusan Matematika dan Pendidikan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Malang. Malang (Skripsi)

Bambang, adrian. G. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air isi Ulang dari depot di Kota Manado.Jurnal llmiah Farmasi no.3 vol 3Agustus 2014. ISSN Hal 325-334

Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo.

Dwidjoseputro. D, 1987. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta. Dwidjoseputro. D, 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Dwidjoseputro. D, 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta.

Efendi, 2003. Peranan air Bagi kehidupan. Penerbit Gramedia, jakarta.

Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan sekolah Tenaga Kesehatan yang sederajad.Penerbit Citra adytya Bakti, Bandung.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IPB.Bogor

Fardiaz dan Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Fitri, Nur Lailatul. 2015. Pengaruh Ekstrak Buah Ceplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Kadar SGPT dan SGOT Mencit Putih Jantan (Mus Mulucus) Hyperglikemia sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas XI. Jurusan Matematika dan Pendidikan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Malang. Malang (Skripsi)

(14)

Garrity.M. George.dkk. 2004. Taxonomi Outline of the Prokaryotes Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology Secon Edition. New York Berlin Heidelberg. America

Hasnawi, Heryani. 2012. Pengaruh Konstruksi Sumur Terhadap Kandungan Escherichia coli pada Air sumur Gali di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol.Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo(Skripsi)

Hadi, siswanto. 2003. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Ildayat doni afrizal, 2013. Perbedaan Kualitas Air Sumur Gali dan Sumur Bor Perumahan Griya Cahaya 2 Gunung Sariak Kota Padang. Jurnal Cived ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 2, Juni 2013. Hal 147-158.

Jalaluddin, 2012. Analisa Bakteri Escherichia coli di Kolam Renang Waterboom Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Akademi Analis Kesehatan Aceh, Aceh.

Kelly. F. C, et al, 1951. Microbiology, Edition 2. Appleeton Century – Crofts, New York. p 379 – 380

Mahanal, Susriyati, dkk. 2009. Pengaruh Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Malang. Malang: Jurnal Universitas Negeri Malang.

Marsono, 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologi Air Sumur Gali di Pemukiman. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, Semarang (Tesis).

Nandi. 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan. Jurnal GEA Jurusan Pendidikan geografi, No. 1 Vol. 6

April 2006 Hal. 1-9.

Nining. 2007. Pengaruh Kondisi Lingkungan terhadap Kandungan Bakteriologis air Sumur Gali di Desa Manjung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Klaten (Tesis).

Pelczar, M.J dan E.C.S. Chan. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid Penerbit UI Press, Jakarta.

Pelczar, M.J dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Penerbit UI Press, Jakarta.

Prajawati, R.2008. Hubungan Konstruksi dengan Kualitas Mikrobiologi air Sumur Gali. Ruwa Jurai Vol 2

(15)

Purbowarsito, Hariyono. 2011. Uji Bakteriologis Air sumur di Kecamatan Semampir Surabaya. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Surabaya, Surabaya.(Skripsi ).

Purnawijayanti, A.Hiasinta. 2001. Sanisitas, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rahayu, C. S., Setiadi, O., & Nurjazuli. (2013). Faktor Risiko Pencemaran Mikrobiologi pada AIr Minum Isi Ulang di Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 12 No. 1

Randa, Mirna sari. 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non fekal) pada Air Sumur di Komplek Roudi Manokwari. Program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua. Manokwari (Skripsi).

Radjak, Nurmala Febiyanti. 2003. Pengaruh Jarak Septic tank dan Kondisi Fisik Sumur Terhadap Keberadaan Bakteri Escherichia Coli. Universitas Negeri Gorontalo (Skripsi).

Rifda, S.H. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar. Program studi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanudin, Makasar (Skripsi).

Riza, Rafikhul. 2012. Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan Keadaan Nitrit Air Sumur Gali Di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Semarang (Skripsi).

Santyasa, I Wayan, 2007. Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan Banjar Angkan Klungkung. Universitas Pendidikan Genesha. Kalimantan. Workshop.

Saudah, Siti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 3E Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia (PTK pada siswa Kelas X6 SMA AL-Kautsar Bandar Lampung. Fakultas KIP Universitas Lampung. Lampung. (Skripsi)

Siddik, M. 2009. Karakteristik Media dalam Pembelajaran Pendidikan AgamaNIslam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA), (online), (http://sumut.kemenag.go.id/ diakses 02 November 2015).

Sitorus, Berlin. 2011. Kualitas sumber air Bersih Penduduk Kebayoran lama. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik, No.2 vol 7 September 2011 hal.34-45

(16)

Smith-Keary P. F., 1988, Genetic Elements in Escherichia coli, Macmillan Molecular biology series, London, p. 1-9, 49-54

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

Utami, Sri Hastuti. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. UMM Press, Malang.

Volk dan Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar Edisi ke Lima. Erlangga. Jakarta, hal 95.

Waluyo, L., 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang

Waluyo, L., 2012. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang

Waluyo, L., 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press, Malang

Waluyo, L., 2013. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press, Malang

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh

manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, dan kakus.

Kebersihan air adalah syarat utama bagi kesehatan, namun banyak hal yang

menjadi masalah, diantaranya kepadatan penduduk dan kegiatan manusia yang

menyebabkan pencemaran air, sehingga berakibat akan memiliki dampak buruk

bagi lingkungan. Air yang digunakan penduduk tidak selalu sesuai dengan syarat

kesehatan. Faktor-faktor penyebab pencemaran diantaranya lokasi sumber air dan

model konstruksi yang tidak sesuai standar dan seringkali menjadi perantara

berbagai penyakit yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Pernyataan

tersebut didukung oleh penelitian Sirait (2010), pencemaran air yang

mengakibatkan masalah kesehatan manusia melalui perantara air sumur gali

dipengharuhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi geografis, arah aliran air

tanah maupun kontruksi bangunan fisik sumur gali.

Faktor alamiah dan faktor aktifitas manusia dapat menyebabkan penurunan

kualitas air, sehingga berakibat sumber air tidak layak konsumsi. Hasil penelitian

Marsono (2009), menunjukkan bahwa ada korelasi antara kandungan

bakteriologis air sumur gali dengan konstruksi atau bangunan sumur. Rifda

(2013), hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air sumur

(18)

2

kualitas air bersih tingkat pencemaran air di wilayah penelitian tergolong tercemar

berat sehingga perlu diperhatian baik pada konstruksi sumur maupun kondisi

lingkungan di sekitar sumur.

Bambang (2014), mengungkapkan syarat air minum harus aman, artinya

bebas dari mikroba patogen dan zat yang berbahaya, terutama oleh kontaminasi

mikroba yang berbahaya seperti bakteri koliform. Bakteri koliform adalah salah

satu bakteri yang keberadaannya merupakan indikator keberadaan bakteri

patogenik yang lazim digunakan, dimana keberadaan bakteri ini menentukan

suatu sumber air telah terkontaminasi patogen atau tidak. Sehingga, semakin

tinggi tingkat kontaminasi koliform, maka semakin tinggi pula tingkat

pencemaran kualitas air oleh bakteri berbahaya. Air bersih seharusnya tidak

mengandung mikroorganisme patogen apapun, akan tetapi masih banyak air

bersih yang tercemar mikroorganisme berbahaya, sehingga air bersih sampai saat

ini masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan

masyarakat dan seringkali menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui

PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, tentang kualitas air yang

memenuhi syarat fisik, kimia dan biologi yang meliputi ; air harus jernih, tidak

berbau dan tidak berasa maupun berwarna, tidak mengandung bahan kimia dan

bebas dari bakteri yang berbahaya, begitupula air yang digunakan sebagai

kebutuhan sehari-hari hendaknya air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan

(19)

3

Dwijoseputro (2005), mengungkapkan sifat bakteri patogen yang dapat

mencemari air dapat dibagi menjadi dua yaitu koliform fekal dan koliform non

fekal. Koliform fekal contohnya Escherichia coli yang keberadaannya

menandakan telah tekontaminasi feses manusia dan mungkin mengandung

patogen usus. Bakteri patogen yang secara normal ada dalam saluran pencernaan

manusia dan hewan ialah bakteri Escherichia coli. Escherichia coli adalah salah

satu jenis spesies utama bakteri gram negatif yang umumnya dapat menyebabkan

masalah bagi kesehatan manusia seperti diare, muntaber, muntah-muntah dan

masalah pencernaan lainnya (Entjang, 2003).

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi sumber air bersih

terhadap pencemaran bakteriologis, salah satunya dengan mengetahui jasat yang

terbiasa menjadi indikator pencemaran. Salah satu indikator pencemaran dalam air

ialah adanya bekteri koliform seperti Escherichia coli. Escherichia coli menjadi

patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada

di luar usus. Penularannya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung

melalui air yang terkontaminasi dari kotoran manusia atau hewan. Oleh karena itu

air dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, disentri,

dan kolera. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah

Salmonella typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma (Randa, 2012).

Mayoritas masyarakat di Desa biasanya menggunakan sumur gali tanpa

pompa sebagai alternatif sumber air bagi kehidupan sehari-hari mereka, sebab di

Desa biasanya jarang bahkan tidak pernah mendapat pelayanan air bersih.

(20)

4

layak untuk dikonsumsi karena terdapat endapan kapur yang berwarna putih dan

keruh. Sama halnya keadaan air yang ada di daerah Desa Munjungan, Kabupaten

Trenggalek. Penggunaan sumber air sumur gali tanpa pompa tersebut umumnya

tidak sesuai dengan standar kualitas yang ada. Letak sumber pencemar juga

mempengaruhi kualitas air yang dikonsumsi. Menurut Suryana (2013), contoh

sumber pencemar adalah jamban, air kotor atau comberan, tempat pembuangan

sampah, kandang ternak, dan saluran peresapan. Salah satu daerah yang memiliki

sumber air dekat dengan sumber pencemar adalah Desa Munjungan. Desa ini

dipilih karena kebanyakan penduduknya menggunakan air minum yang berasal

dari sumur gali tanpa pompa dan mayoritas penduduknya memelihara ternak yang

lokasinya dekat dengan sumur, sehingga diduga sumur tersebut terkontaminasi

mikroba berbahaya, karena kotoran ternak dan manusia umumnya mengandung

bakteri patogen usus seperti Escherichia coli, akan tetapi banyak masyarakat yang

tidak paham tentang keadaan tersebut.

Berdasarkan PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, air

minum yang dikonsumsi manusia mempunyai batas ambang untuk bakteri

Escherichia coli dan radioaktivitas sehingga jika kedua aspek tersebut tidak

diperhatikan maka akan membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini juga

dapat digunakan sebagai sumber belajar yang berfungsi untuk menyampaikan

pesan pembelajaran. Proses dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumber belajar biologi SMA kelas X. Dalam suatu proses pembelajaran

diperlukan sebuah sumber belajar yang berupa media, benda, data, fakta untuk

(21)

5

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran ( Yusuf, 2010).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian tentang uji

‘’Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan,

Kabupaten Trenggalek sebagai Sumber Belajar Biologi untuk SMA Kelas X’’ menjadi penting.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan

rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek?

1.2.2 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES

RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010?

1.2.3 Bagaimanakah pemanfaatan penelitian kualitas mikrobiologi air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek sebagai

sumber belajar biologi dalam bentuk modul untuk siswa SMA kelas X?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(22)

6

1.3.2 Menganalisis kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES

RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010.

1.3.3 Mengetahui pemanfaatan hasil penelitian kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan

standar PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Teoritis

Menambah khazanah pengetahuan di bidang ilmu mikrobiologi air dan

menambah wawasan berfikir peneliti serta keterampilan dalam melakukan

penelitian serta memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah

Mikrobiologi Umum, Kesehatan Masyarakat, dan Metodologi Penelitian.

1.4.2 Praktis

a. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan tambahan sebagai

sumber belajar SMA kelas X pada materi peranan bakteri, karena jumlah

bakteri Escherichia coli yang terdapat pada air sumur gali dalam jumlah

yang melebihi batas yang ditentukan dapat menyebabkan penyakit.

b. Aspek pendidikan, guru dan siswa dapat memanfaatkan media modul.

sebagai sumber belajar yang dikembangkan dari hasil penelitian kualitas

mikrobiologik air sumur ditinjau dari pencemaran bakteri Escherichia coli

(23)

7

c. Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kelayakan air sumur di

lingkungannya dan memberikan informasi sanitasi konstruksi yang harus

diperhatikan karena sanitasi yang buruk akan berdampak negatif bagi

lingkungan kesehatan sehingga dapat mendorong dan membangkitkan

kesadaran masyarakat sehingga dapat mengenali dan memahami kondisi

sarana air bersihnya dalam upaya melindungi dan memanfaatkan air

bersih.

1.5Batasan Masalah

Untuk memberikan penjelasan dari permasalahan guna memudahkan

dalam menganalisa, maka terdapat batasan masalah yang diberikan pada penulisan

Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gaili Tanpa Pompa Di Desa Munjungan

Kabupaten Trenggalek antara lain:

1.5.1 Sampel air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur gali tanpa pompa yang ada di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

1.5.2 Penelitian yang akan dilakukan hanya untuk mengidentifikasi bakteri koliform dan jumlah bakteri Escherichia coli.

1.5.3 Metode yang digunakan adalah uji analisis mikrobiologi MPN (Most Probable number).

(24)

8

1.5.5 Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah parameter bakteriologis meliputi terbentuknya gas dan perubahan warna pada tabung

reaksi.

1.5.6 Standar pengujian kualitas air dengan parameternya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum.

1.6Definisi Istilah

1.6.1 Kualitas Mikrobiologi adalah tingkat standar keberadaan jumlah suatu organisme hidup yang berukuran mikroskopis yang tidak bisa dilihat

dengan mata telanjang (mikroorganisme, jasad renik, mikroba dan protista)

(Waluyo, 2012).

1.6.2 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu

atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

pada kondisi standar tertentu yang dibutuhkan mahluk hidup (Siswanto,

2003).

1.6.3 Sumur adalah salah satu model kontruksi sumber air yang umum digunakan dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

1.6.4 Bakteri adalah organisme berukuran mikroskopik yang biasanya berukuran mikrometer (µm) atau setara dengan 10-3 mm. Bakteri yang paling umum

dipelajari adalah Escherichia coli, bakteri ini biasanya berukuran 0,6 x

(25)

9

1.6.5 Escherichia coli adalah salah satu bakteri koliform yang mempunyai sifat motil tak berspora coccobacili pendek, berbentuk menyerupai tongkat

dengan ukuran 0,5 X 2,0 μ (waluyo, 2012).

Gambar

Gambar 4.1 Keadaan Air sumur gali dilihat dari Parameter Mikrobiologik

Referensi

Dokumen terkait

 Unit usaha kontraktor penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 29,2 triliun atau turun 26% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 39,31 triliun.. 

Orang tua dengan tingkat pendidikan rendah khususnya buta huruf tidak akan dapat memberikan perawatan yang tepat pada anak diare karena kurangnya pengetahuan

Pengaruh risiko pasar diukur dengan IRR terhadap ROA dapat positif dan negatif.Karena apabila IRR mengalami kenaikan maka terjadi peningkatan IRSA lebih besar dari

Kriteria penilaian sungai diperoleh dengan 3 kategori berdasarkan penilaian fungsi rata-rata aspek yaitu BAIK dengan rata-rata fungsi 80% - 100%, CUKUP dengan

Hasil penelitian menunjukkan pemberian NAA pada konsentrasi 20 ppm dan pupuk daun 1 g/L terbaik untuk pertumbuhan tinggi tanaman, panjang daun terpanjang, lebar daun terlebar,

penyediaan layanan di Kantor Desa Kotabaru Seberida belum mencapai standar pelayanan minimal dan pola layanan dalam penyampaian jasa di Kantor Desa Kotabaru Seberida masih

Hal ini terjadi karena masih lemahnya sumber daya manusia (SDM), penegakan hukum, dan tingginya tingkat kemiskinan penduduk Indonesia. Untuk mengurangi atau menekan

Set-up komponen untuk pengukuran nilai stress & displacement dengan metode Moiré dapat dilihat pada Gambar 4, dimana komponen pengukuran terdiri dari kamera