HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN
GANGGUAN POLA TIDUR MASYARAKAT SEKITAR
INDUSTRI PEMBUATAN PANCI DI DESA X KABUPATEN
PASURUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
FIRDAUSI NUZULA
(201010420311063)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kebisingan
Dengan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri Pembuatan Panci
Di Desa X Kabupaten Pasuruan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih yang setulus tulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep. Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom., selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Nurlailatul Masruroh S.Kep., Ns., M.N.S., selaku Pembimbing II Terima
kasih atas semua ilmu, arahan, masukan dan motivasi yang telah diberikan dan
sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.
5. Ketua RW Desa Sumber Suko Gempol yang berkenan memberikan ijin untuk
studi pendahuluan dan penelitian.
memberikan informasi selama studi pendahuluan dan penelitian.
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
selama masa belajar.
8. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan
kesehatan masyarakat.
Wassalamu‘alaikum. Wr. Wb.
Malang, Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
MOTTO ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Kebisingan ... 10
2.1.1 Karakteristik Suara ... 11
2.1.2 Mekanisme Mendengar ... 12
2.1.3 Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan ... 17
2.2 Konsep Gangguan Pola Tidur ... 19
2.2.1 Manfaat dan Tujuan Tidur ... 21
2.2.2 Jenis-Jenis Tidur ... 23
2.2.3 Dampak Dari Kurang Tidur ... 25
2.2.4 Macam-Macam Gangguan Tidur ... 25
2.3 Hubungan Antara Kebisingan Industri Terhadap Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 27
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 30
3.1 Kerangka Konseptual ... 30
3.2 Hipotesis Penelitian ... 31
BAB VI METODE PENELITIAN ... 32
4.1 Desain Penelitian ... 32
4.2 Kerangka Penelitian ... 32
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 34
4.3.1 Populasi Penelitian ... 34
4.3.3 Teknik Sampling ... 34
4.4 Variabel Penelitian ... 35
4.4.1 Variabel Independen (bebas) ... 36
4.4.2 Variabel Dependen (terikat) ... 36
4.5 Definisi Operasional ... 36
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 37
4.7 Instrumen Penelitian ... 37
4.7.1 Lembar Kuisioner... 37
4.7.2 Sound Level Meter ... 38
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 38
4.9 Prosedur Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ... 39
4.9.1 Teknik Pengolahan Data ... 40
4.9.2 Analisa Data ... 41
4.10Etika Penelitian ... 42
4.10.1 Lembar Persetujuan ... 42
4.10.2 Tanpa Nama ... 42
4.10.3 Kerahasiaan ... 43
4.10.4 Hak Untuk Ikut Atau Tidak Menjadi Responden ... 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 44
5.1 Karakteristik Responden ... 44
5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Konsumsi Obat Tidur, Konsumsi Kopi ... 45
5.2 Lama Tinggal, Jarak Rumah dan Jenis Bangunan ... 46
5.3 Frekuensi Tingkat Kebisingan yang Terjadi di Sekitar industri ... 47
5.4 Frekuensi Tingkat Kebisingan dengan Lama Tinggal ... 48
5.5 Gangguan Tidur Masyarakat Sekitar Industri ... 49
5.6.Hasil Analisa Data Hubungan antara Kebisingan Industri dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 49
BAB VI PEMBAHASAN ... 49
6.1 Identifikasi Tingkat Kebisingan Industri Pada Daerah Sekitar Industri ... 51
6.2 Identifikasi Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri ... 52
6.3 Hubungan antara Kebisingan Industri Dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar ... 53
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 54
6.5 Implikasi Keperawatan ... 55
BAB VII PENUTUP... 59
7.1 Kesimpulan ... 57
7.2 Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Standar Kebisingan Menurut Satwiko ... 18
4.5 Definisi Operasional Variabel ... 36
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Konsumsi Obat Tidur ... 46
5.2. Lama Tinggal, Jarak Rumah dan Jenis Bangunan Rumah ... 47
5.3. Frekuensi Tingkat Kebisingan Yang Terjadi di Sekitar Industri ... 48
5.4. Frekuensi tingkat kebisingan dengan lama tinggal ... 48
5.5. Gangguan Tidur Masyarakat Sekitar Industri di Desa Sumber Suko ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Peta Daerah Terdampak Kebisingan ... 5
3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian. ... 30
4.1 Kerangka Kerja Penelitian. ... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. SOP Sound Level Meter ... 65
2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 66
3. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden... 67
4. Lembar Kuisioner ... 68
5. Lembar Tabel Hasil Rekapan Kuisioner ... 71
6. Lembar Hasil Uji Analisa Data Chi Square ... 73
7. Lembar Surat Izin Penelitian dari Univ.Muhammadiyah Malang ... 75
8. Lembar Surat Permohonan Izin Penelitian ... 76
9. Lembar Surat Balasan sudah melakukan penelitian di Desa Sumber Suko Gempol Pasuruan ... 77
10-11 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 78
Daftar Pustaka
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Alimul, Aziz. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik ed.2. Jakarta: Salemba Medika.
Agbalagba E.O. (2013). Investigation of Noise Pollution Levels of Four Selected
Sawmill Factories in Delta State, Nigeria: Advances in Applied Acoustics
(AIAAS) Volume 2.
Alrefaee. (2013). Noise Pollution an its Effect on The Profitability of Industrial
Companies a Study From Cement Factories in Jordan : Global Journal of
Management and Business Research Interdisciplinary.
Ali, ahmad & Hamman Garandawa. (2012). Noise-Incuded Hearing Loss at Cement
Company. Nigeria : Online Journal of Medicine and Medical Science Research.
Abdel M., Guafar., Omayama. (2009). Auditory and Respiratory Health Disorders Among
Workers in An Iron and Steel Factory.
Adelina, Octavia. (2013). Pengaruh Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja Terhadap Waktu
Reaksi Karyawan di PT. PLN: (online) http://www.e-jurnal.com/2014/10/pengaruh-intensitas-kebisingan.html (diakses
September 2014).
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Adeleyna, Noviani. (2008). Analisis Insomnia: FPSI Universitas Indonesia.
Amalia lia, lanjahi gunawan.(2008). pengaruh intensitas kebisingan dan lama tinggal terhadap
derajat gangguan pendengaran masyarakat sekitar kawasan pltd telag kota gorontalo: kesehatan masyarakat fakultas ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan universitas negri gorontalo.
Basner, & Samuel. (2005). Effects of Nocturnal Aircraft Noise on Sleep Structure:
Somnologie.
Clark, Charolette & Stephen A. (2007). The Effect of Transportasion Noise On
Health and Cognitive Development: International journal of comparative
psychology.
Chandra, Budiman. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.
Griefahn, Spreng. ( 2004). Disturbed Sleep Patterns and Limitation of Noise: Noise Health.
David Tomb. (2000). House officer series psychiatry. Jakarta: EGC Kedokteran
Dashwin, nurdiana. (2013). Pengaruh Kafein Terhadap Kualitas tidur mahasiswi fakultas
kedokteran universitas Sumatra utara: Universitas Sumatra Utara.
Gianto, Kamajaya. (2007). Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
HCN (The Health Council of The Netherlands). (2004). The Influence of
Night-Time Noise on Sleep and Health, The Hague: Health Council of the Netherlands.
Publication.
Hidayat, Alimul Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika.
Jeyaratnam. (2009). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta : EGC.
Jones. (2009). Aircraft Noise and Sleep Disturbance : Civil Aviation Authority.
Jennibabba. (2007). Hubungan Antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan Kerja dengan
Peningkatan Tekanan Darah. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Konsentrasi Kesehatan Lingkungan Industri.
Kawada, Tomuyaki. (2011). Noise and Healt Sleep Disturbance in Adults: Journal of
Occupational Health.
Muzet, Alain. (2007). Environmental Noise, Sleep and Health. Elsefier: Sleep Medicine
Reviews.
Mubarak, dan Cahyatin Nurul. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.
MNDEME, & MKOMA. (2012). Assessment of Work ZoneNoise Levels at A
Cement Factory in Tangga Tanzania: Ethiopian Journal of Environmental Studies
Michaud, Fidell, Pearsons, Campbell, & Keith. (2007). Review of Field Studies of
Aircraft Noise-Induced Sleep Disturbance: Journal of the Acoustic Society of
America.
Mediastika, Christina. (2004). Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelegi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekodjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekodjo.(2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodelegi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Ohrstrom, Hadzibajramovic, Holmes, & Svensson. (2006). Effects of Road Traffic
Noise on Sleep: Studies on Children and Adults: Journal of Environmental
Psychology.
Prabu. (2009). Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan. (online)
http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/dampak-kebisingan-terhadap-kesehatan/ (di akses juni, 2014).
Perwita, Ratih. (2010). Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada
Tenaga Kerja Bagian Sreening CV. Mekar Sari Wonosari Klaten : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Putilov. (2005). Onischenko MA The 52-item sleep-wake pattern assessment
questionnaire: evaluation of its psychometric features. Ergonomia: An
International Journal of Ergonomis and Human Factors. Diakses dari:
http://iimed.ru/assets/files/1/3%20SWPAQ-eng.pdf pada tanggal (11-12-2014)
Permaningtyas, laras dyah. (2011). Hubungan LAMA KERJA DENGAN
KEJADIAN NOISE induced hearing loss pada pekerja home industry knalpot di kelurahan purbalingga lor: fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan universitas jenderal sudirman.
Rafknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Sobbotova L. (2006). Community Noise Annoyance Assessment in an Urban Agglomeration: Bratisi lek listy.
Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Setiawan, Fatoni. (2010). Jurnal Tingkat Kebisingan Pada Perumahan di Perkotaan:
UNNES.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung:
Alfabeta.
Sugian, Syahu. (2006). Kamus Manajemen Mutu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Satwiko, Prasasto. (2004). Fisika Bangunan 1, Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.
Sasongko D.P Hadiyarto A, Sudharto P Hadi, Asmoro Hadi, Subagiyo Hadi. (2000). Kebisingan Lingkungan. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Tartowo, dan Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Wariyono, sukis. (2008). Ilmu Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Wilkinson, & Pickett. (2007). The Problems of Relatife Deep Privation Why Some
Societies Do Better Than Others: Social Science & Medicine.
Wilkinson, Judith. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.
W Ying. (2005). Characterization of the genetic variability of human arylalklamine-N-acetyl
transferase (AA-NAT) and its potential effects on melatonin Production and the sleep pattern.Diakses dari :
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki
(Suma’mur, 2009). Secara umum dipahami bahwa bising mengganggu aktifitas
sehari-hari dan komunikasi, gangguan bising dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak
menyenangkan yang ditimbulkan oleh bising, hal ini merupakan status psikis, yang
muncul dari pengaruh persepsi yang tidak diharapkan atau pada subordinasi terhadap
keadaan dengan sikap negatif, karena bising tersebut mengganggu privasi,
mengganggu performa aktifitas sehingga dapat mempengaruhi kualitas istirahat dan
tidur (Sobbotova, 2006). Sumber kebisingan dapat berasal dari lingkungan sekitar
yang terkait dengan aktifitas manusia sehari-hari misalnya dari aktivitas industri. Hal
ini berdasarkan dari pendapat Chandra (2009) yang menyatakan bahwa sumber
kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industri atau pabrik,
tempat umum, bandara dan rel kereta api. Efek kebisingan dibidang kesehatan
dilaporkan semakin meningkatkan sensitivitas tubuh, berupa peningkatan
kardiovaskuler seperti kenaikan tekanan darah dan denyut jantung, apabila hal ini
terjadi dalam waktu yang lama maka akan dapat mengakibatkan hilangnya
konsentrasi, salah satu dampak negatif dari kebisingan adalah terkait dengan
gangguan tidur yang berpengaruh pada pola tidur.
Tidur merupakan jeda bagi tubuh, selama waktu tidur organ-organ tubuh
bekerja lebih ringan dibanding selama terjaga. Tidur bukan berarti “time out” dari
2 dan keselamatan (Rafknowledge, 2004). Tidur adalah keadaan fisiologis yang
dibutuhkan makhluk hidup untuk memulihkan diri secara normal. Saat tidur
seseorang akan sangat sensitif terhadap lingkungan yang dapat menganggu atau
mengurangi jumlah tidurnya. Keadaan sensitif tersebut salah satunya adalah
kebisingan, kebisingan adalah sebuah rangsangan eksternal yang masih diproses oleh
fungsi sensorik tidur, meskipun presepsi non-sensorik sadar akan adanya kebisingan
tersebut (Muzet, 2007). Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang dibatasi waktu
dalam jumlah dan kualitas (Wilkinson, 2007).
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh banyak hal atau bersifat holistik, penyebab
gangguan tidur sangat kompleks dan memerlukan investigasi yang cermat dalam
mencari penyebab gangguan tidur itu sendiri, yang mempengaruhi gangguan tidur
adalah biopsikososial yaitu dari faktor genetik, psikologis dan kebisingan lingkungan,
termasuk di dalamnya akibat dari kebisingan industri (Adelyna, 2008). Keadaan
lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur, dalam
lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang untuk tidur dengan nyenyak,
sedangkan dalam lingkungan yang ribut, bising dan gaduh akan menghambat
seseorang untuk tidur. Selama waktu tidur terjadi perubahan tingkat kesadaran yang
berfluktuasi. Tingkat kesadaran pada organ-organ pengindraan pada orang yang
tertidur berbeda-beda, organ pengindraan yang mengalami penurunan kesadaran
yang paling mendalam adalah indra penciuman, sedangkan indra yang mengalami
tingkat penurunan kesadaran paling kecil adalah indra pendengaran dan rasa sakit, hal
ini menjelaskan mengapa orang-orang yang sakit dan berada dalam lingkungan yang
bising seringkali mengalami susah tidur (Asmadi, 2008). Seseorang yang sering
terpapar kebisingan dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti, gangguan
3 Paparan kebisingan adalah salah satu gangguan yang paling dikeluhkan
masyarakat yang tinggal di kota-kota besar (Muzet, 2007). Dalam paparan kebisingan
ditemukan bahwa dampak terus menerus terpapar oleh kebisingan dapat
mengganggu gangguan tidur REM (Phasscier et al, 2002 dalam Clark et al, 2007).
Secara keseluruhan studi yang dilakukan untuk memeriksa masalah yang timbul dari
kebisingan didapatkan hasil bahwa efek langsung kebisingan dapat menganggu
kualitas tidur (HCN, 2004).
Paparan kebisingan dimalam hari berpotensi untuk mengganggu kemampuan
untuk tertidur, mempersingkat durasi tidur, terbangun saat tidur dan mengurangi
kualitas tidur (Michaud et al, 2007). Masalah tidur terkadang membuat kehidupan
sehari-hari terasa lebih menekan atau menyebabkan seseorang menjadi kurang
produktif. Menurut National Sleep Foundation (NSF) di Amerika, orang-orang yang
mengaku mempunyai kesulitan tidur dilaporkan lebih sulit berkonsentrasi, mudah
marah dan emosional (Rafknowledge, 2004).
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang
tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu
dan apatis, kehitaman disekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah,
mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau
mengantuk. Kualitas tidur juga meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan
aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Hidayat, 2006).
WHO melaporkan pada tahun 1988 dan disampaikan oleh Ditjen PPM dan PLP,
Depkes RI (1995), menyatakan bahwa 8–12% penduduk dunia telah menderita
4 akan meningkat dan pada tahun 2001 diperkirakan 120 juta penduduk dunia telah
mengalami gangguan akibat kebisingan (Nanny, 2007). Kesehatan adalah keadaan
fisik yang sejahtera, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak adanya
penyakit dan kecacatan (Jones, 2009). Jurnal yang ditulis oleh Jones (2009) yang
berjudul noise and sleep disturbance menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat
berkurang oleh adanya kebisingan, dalam sebuah survei sosial dilakukan pada
orang-orang yang tinggal di London saat ini 22% mengatakan bahwa mereka terus
terbangun dari tidur karena kebisingan dan terus meningkat hingga 50%, penulis juga
menuliskan bahwa penting untuk membatasi kebisingan selama malam hari ketika
orang tertidur.
Banyak faktor yang mempengaruhi pada efek kebisingan terhadap gangguan tidur
seperti, tingkat suara, durasi, waktu kejadian, jangka kebisingan. Kebisingan sendiri
dapat berdampak mengganggu kemampuan seseorang untuk tidur, mengurangi durasi
tidur, mengurangi kualitas tidur, membangunkan orang saat tidur dan meningkatkan
gerakan tubuh selama tidur (Michaud et al, 2007). Ohrstrom et al, (2006) mempelajari
efek dari kebisingan lalu lintas jalan raya pada kualitas tidur masyarakat di Swedia dan
didapatkan hasil bahwa 160 anak-anak antara usia 19-12 dan 160 orang dewasa yang
telah diwawancarai, didapatkan hasil yang signifikan bahwa hubungan paparan efek
dari kebisingan berhubungan dengan kualitas tidur dan terbangun.
Adapun salah satu kegiatan industri yang menghasilkan kebisingan dan
mengganggu masyarakat sekitar adalah industri pembuatan Panci yang berada di Desa
Sumber Suko, Gempol, Pasuruan. Pada industri pembuatan panci, proses produksi
dilakukan setiap hari dan menggunakan mesin-mesin besar yang digunakan untuk
5 mengganggu masyarakat sekitar, ditambah dengan proses produksi panci yang
[image:17.595.117.513.140.562.2]dilakukan selama 24 jam.
Gambar 1.1 Peta Daerah Terdampak Kebisingan Industri Panci
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekitar industri pembuatan Panci di
Desa Sumber Suko, Gempol, Pasuruan, ditemukan bahwa warga masyarakat sekitar
merasa terganggu akibat suara dari industri. Suara tersebut berasal dari suara mesin
pencetakan panci. Warga sekitar juga mengatakan bahwa kebisingan itu terjadi selama
24 jam secara terus–menerus dan sangat mengganggu kenyamanan, aktifitas
sehari-hari, terutama saat tidur.
Berdasarkan ulasan diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak
memenuhi persyaratan berdirinya sebuah industri yang dapat menghasilkan polusi
suara atau kebisingan, seperti tidak adanya alat peredam suara di sekitar peralatan
industri, yang dapat berdampak pada warga masyarakat sekitar industri. Oleh karena
itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Dengan
Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar Industri Pembuatan Panci di Desa Sumber
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang ada pada latar belakang di atas, maka
adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola tidur
masyarakat sekitar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan dan menganalisis adakah hubungan antara kebisingan industri
pembuatan panci dengan gangguan pola tidur masyarakat sekitar, di Desa Sumber
Suko, Gempol, Pasuruan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Identifikasi karakteristik responden derdasarkan usia jenis kelamin, konsumsi
obat tidur dan konsumsi kopi
2. Mengidentifikasi lama tinggal, jarak rumah dan jenis bangunan rumah
masyarakat di sekitar pabrik pembuatan panci.
3. Mengidentifikasi tingkat kebisingan di sekitar Pabrik Pembuatan Panci.
7
5. Menganalisis hubungan antara kebisingan industri dengan gangguan pola
tidur pada masyarakat sekitar industri.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan baru khususnya
di Desa tempat penelitian tentang Hubungan Antara Kebisingan Industri
Pembuatan Panci dan Gangguan Pola Tidur Masyarakat Sekitar.
2. Industri
Memberikan informasi atau masukan untuk industri agar menjadi industri
yang tidak merugikan warga sekitar akibat kebisingan yang di timbulkan.
3. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi
institusi pendidikan S1 keperawatan terutama di bidang kesehatan masyarakat
dan juga sebagai data penunjang untuk penelitian selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan baru terutama dalam penelitian
yang dilakukan di komunitas dan kesehatan masyarakat tentang hubungan
antara kebisingan dengan meneliti tentang gangguan pola tidur masyarakat.
1.5 Keaslian Penelitian
Pada penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013), didapatkan hasil bahwa status
tingkat kebisingan di tempat industri ini tidak sesuai dengan standar yang telah di
8 menyebabkan gangguan pendengaran pengaruh ini juga bisa berdampak terhadap
orang-orang yang berada di lingkungan industri. Analisis juga menunjukkan bahwa
kebisingan juga berpengaruh terhadap efek psikologis lainnya dan ketidaknyamanan
sosial, dan peneliti telah merekomendasikan untuk dibuatnya alat pengontrol dan
pereda efek polusi suara yang mengancam kesehatan ini. Variabel yang digunakan
dalam penelitian tersebut adalah Investigasi Tingkat Polusi Kebisingan dari Empat
Pabrik Sawmill Terpilih di Delta State, Nigeria, dengan sampel orang dewasa.
Perbedaan antara penelitian E.O Agbalagba Dkk (2013) dengan penelitian ini
adalah variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable
penelitian ini adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur
masyarakat sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan
random dengan metode sampling acak. Dengan sampel warga masyarakat Desa
Sumber Suko Gempol Pasuruan.
Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh MNDEME, F.G. Dkk (2012). Penilaian kebisingan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia di daerah perkotaan. Variable yang di
gunakan dalam penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variable independen
dan kesehatan manusia sebagai variable dependen.
Perbedaan antara penelitian MNDEME, F.G. Dkk (2012) dengan penelitian ini
adalah variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam
penelitian ini adalah kebisingan sebagai variabel independen dan gangguan pola tidur
masyarakat sebagai variabel dependen.pada penelitian ini,peneliti menggunakan
rancangan penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekatan
9 Peneliti ketiga Adelina Octavia (2013), Pengaruh Intensitas Kebisingan
Lingkungan Kerja Terhadap Waktu Reaksi Karyawan di PT.PLN didapatkan hasil
adanya hubungan antara kebisingan dengan waktu reaksi pekerja. Variabel yang di
gunakan pada penelitian tersebut kebisingan lingkungan sebagai variabel independen
dan waktu reaksi pekerja sebagai variabel dependen.
Perbedaan antara penelitian Adelina Octavia (2013), dengan penelitian ini adalah
variable yang di gunakan tempat dan waktu yang penelitian. Variable penelitian ini
adalah kebisingan sebagai variable independen dan gangguan pola tidur masyarakat
sebagai variable dependen. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan
penelitian deskriptif analitik dan study epidemologi dengan pendekata random
dengan metode sampling acak. Dengan sample warga masyarakat Desa Sumber Suko