• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT TK. II. Dr. SOEPRAOEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT TK. II. Dr. SOEPRAOEN MALANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT

TK. II. Dr. SOEPRAOEN MALANG

SKRIPSI

Oleh :

BAIQ ELIS RIZKI ASTUTY

NIM. 09060080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

▸ Baca selengkapnya: soal tes masuk kerja perawat di rumah sakit

(2)

PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT

TK. II. Dr. SOEPRAOEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

BAIQ ELIS RIZKI ASTUTY

NIM. 09060080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Baiq Elis Rizki Astuty

NIM : 09060080

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge

Planning pada Pasien Baru di Rumah Sakit TK. II Dr. Soepraoen

Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya

akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 20 Juli 2014

Yang Membuat Pernyatan

(6)

UCAPAN PERSEMBAHAN

Assalamualaikum wr.wb

Allhamdulilahhirobbilallamin, puji syukur yang tak henti-hentinya saya ucapkan kepada allah s.w.t atas kebesarannya & ridhonya dalam keadaan sesulit apapun allah maha segalanya yang mempunyai kehendak dan rencana dengan kelemahan saya, saya mampu menyelesaikan dan menyusun tugas akhir saya. Tak hentinya saya mengucap syukur atas nikmat bahagia ini. Terimakasih juga atas rezeki mu yallah, terimakasih atas rezeki dari QUEENSHOOP dan para custemer karena berkat kalian aku bisa meringankan beban kedua orang tuaku sampai aku lulus saat ini. Allhamdulilah

Terimaksih dan rasa hormat saya, kepada kedua orang tua saya (Ibu BAIQ SRIANAH & Bpk LALU ALI IMRAN) dan adik saya (BAIQ CHESA APRILIANA) atas kasih sayang, tulus cintanya, tulus pengorbanannya yang tak hentinya mensuport, mendoakan, dan berjuang demi apa yang di cita-citakan anaknya. “Ayah & ibu ku, ckup kau tau tak pernah sedikit stetes air mata pun mampu untuk tertahan didalam sujud dan doa saya ketika saya mengingat pengorbanan kalian untuk mencukupi kebutuhan sekolah saya. Ayah & Ibu, terimakasih atas perjuangan mu, terimakasih atas pengorbanan mu, terimakasih karena kalian bagai malaikat tanpa sayap. Ayah & ibu ku, aku bangga memiliki kalian 

Terimakasih untuk kedua dosen pembimbing saya yang saya banggakan (Bpk. SUNARDI.,M.Kep & Ibu NURUL AINI.,M.Kep) begitu juga untuk dosen penguji saya (IBU TRI LESTARI H.,M.Kep,Sp.Mat & RENI ILMIASIH.,M.Kep,Sp.Kep.An) serta dosen yang menjadi inspirasi saya, terimakasih atas suport, nasihat, dan motivasinya ibu Ledy Martha Ardiana.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Tak Lupa terimakasih juga untuk sahabat-sahabat saya seperjuangan, salam sayang, peluk mesrah KOMPAS (KOMplotan mahasiswa PAS-pasan) selaluh dihati :*Mbaknaa (Regina Desi Silfka S.kep), Mpena (Suci Khartsiyanti S.kep), Endut (Iis Afriyanti S.kep), Wawaw (Risha Farah Fadilah S.Kep) ummy (Titin Sakinah S.kep), Aming (Indra Dwi stiawan S.kep), Ucok ( Hafiez Indra Kusuma S.kep), Ipee (Febriansyah S.kep), Kurrr (Indra Kurniawan), dan Bryant Idham terimakasih ayang’s buat persahabatan yang insyaallah jangan sampai luntur ini, terimakasih sudah menjadi bagian teristimewa.

Daaaaan terimakasih juga untuk cinta lokasi KKN ku Ismail Jaya S.T  terimakasiiiiiih banyak untuk segala bantuannya, terimakasih banyak buat ketulusannya, kesabarannya,

suport dan bimbingannya. “tanpa mu aku butiran kapuk abaaang aillll.... ;p” ma’aaciiih

yaaa

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Beban Kerja Perawat

Terhadap Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Baru Di Rumah Sakit TK. II Dr. Soepraoen Malang”. Tugas akhir skripsi ini dibuat sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini, dengan hati yang tulus perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Nurul Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan proposal ini.

4. Bapak Sunardi,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan proposal ini.

(8)

v

pendidikan, serta adik dan keluarga besar saya yang selalu memberikan semangat.

6. Kepada Pimpinan, Kepala Instaldik, Kepala Ruangan dan Perawat Pelaksana Rumah Sakit Dr. Soepraoen , yang telah meluangkan waktu untuk memberikan data dan informasi serta mengisi kuesioner yang telah disediakan.

7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.

8. Teman-teman PSIK 2009.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan.

Malang, 20 Juli 2014

(9)

vii

PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT

TK. II Dr. SOEPRAOEN MALANG

Baiq Elis Rizki Astuty1, Nurul Aini.,S.Kep.Ns.M.Kep2, Sunardi,S.Kep.Ns.M.Kep3

INTISARI

Latar Belakang : Pelaksanaan discharge planning merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit, dalam

pelaksanaan discharge planning di Rumah Sakit TK.II dr.Soepraoen kurang optimal.

Penyebab kurang optimalnya pelaksanaan discharge planning ini di faktori karena beban kerja perawat. Beban kerja perawat akan mengganggu performa perawat dalam memberikan pelayanan yang profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui adakah pengaruh beban kerja perawat terhadap pelaksanaan discharge

planning pada pasien baru di Rumah Sakit TK.II dr. Soepraoen Malang.

Metode Penelitian : Desain penelitian Cross sectional dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh antara beban kerja perawat terhadap pelaksanaan discharge

planning pada pasien baru di Rumah Sakit Dr. Soepraoen Malang. Populasi Penelitian adalah Perawat pelaksana di 4 Ruang rawat inap Rumah Sakit Dr. Soepraoen Malang sebanyak 45 orang.

Hasil Penelitian : Hasil analisis menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p=value 0,009 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh

yang signifikan antara beban kerja perawat dengan pelaksanaan discharge planning pada

pasien baru di Rumah Sakit TK.II dr. Soepraoen Malang. Pelaksanaan discharge

planning yang kurang optimal dikarenakan perawat hanya melakukan poin-poin yang

penting saja pada subvariabel pelaksanaan discharge planning seperti pengkajian, dan

pada subvariabel persiapan discharge planning saja.

Kesimpulan : Beban kerja pada perawat dapat mengakibatkan stress yang akan

menurunkan performa perawat dalam memberikan pelayanan pelaksanaan discharge

planning secara optimal dan profesional.

Kata Kunci : Beban Kerja Perawat, Discharge Planning

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

(10)

viii

THE INFLUENCE OF RENSPONSIBILITY OF NURSE JOB IN IMPLEMENTING OF DISCHARGE PLANNING TO NEW PATIENT IN

HOSPITAL OF TK. II Dr. SOEPRAOEN MALANG

Baiq Elis Rizki Astuty1, Nurul Aini.,S.Kep.Ns.M.Kep2, Sunardi,S.Kep.Ns.M.Kep3

ABSTRACT

Background of Study: The implementation of discharge planning is the one of nursing act that can improve service quality in the hospital, in implementing discharge planning in the hospital of TK.II dr.Soepraoen not optimum enough. The causes of this discharge planning did not optimum yet is the responsibility of nurse. The responsibility of nurse will distract the performance of nurse in giving a professional service. The purpose of this study is to know is there the influence of the responsibility of nurse in implementing discharge planning to new patient in the hospital of TK.II dr. Soepraoen Malang or not.

Research Methodology: This study is using Cross sectional design in purposing to

know the influence between responsibilities of nurse in implementing discharge

planning to new patient in hospital of Dr. Soepraoen Malang. The population of this study is nurse implementer in 4 rooms at Dr. Soepraoen Malang as many as 45 people.

Result of Study: The result of the analysis is using Pearson Corelation experiment is getting score p=value 0,009 means smaller than 0.05. So, it can be concluded there is relations significant influence between responsibilities of nurse in implementing discharge planning to new patient in hospital of TK.II dr.Soepraoen Malang. The

implementation of discharge planning that not optimum yet because of the nurse just

did the important points on sub variable of implementing discharge planning like on

assessment and preparation of implementing discharge planning.

Conclusion: The responsibility of nurse can make stress that will decrease of nurse’s performance in giving service of implementation of discharge planning optimally and professionally.

Key Word: Responsibility of nurse job, Discharge Planning

1. Students of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer in Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

3. Lecturer in Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of

(11)

viii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iii

Kata Pengantar ... v

Abstract ... vi

Intisari ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Umum ... 8

1.3.2 Tujuan Khusus ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit ... 9

1.4.2 Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan ... 9

1.4.3 Manfaat Bagi Pasien dan Keluarga ... 10

1.5 Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Konsep Beban Kerja Perawat ... 12

2.1.1 Definisi Beban Kerja Perawat ... 13

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Perawat ... 13

2.1.3 Dampak Beban Kerja Perawat ... 14

2.1.4 Penilaian Beban Kerja Perawat ... 15

2.2 Konsep Discharge Planning ... 18

2.2.1 Definisi Discharge Planning ... 18

2.2.2 Tujuan Discharge Planning ... 19

2.2.3 Pemberian Layanan Discharge Planning ... 20

2.2.4 Peran Perawat PelaksanaanDischarge Planning ... 21

2.2.5 Prinsip Discharge Planning ... 23

2.2.6 Proses Pelaksanaan Discharge Planning ... 23

2.2.7 Unsur-Unsur Discharge Planning ... 28

2.2.8 Cara Mengukur Discharge Planning ... 29

2.2.9 SOP (Standart Operasional Prosedur) Discharge Planning. 30

2.2.10 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Discharge Planning... 32

(12)

ix

2.3 Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge

PlanningPada Pasien ... 37

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 39

3.1 Kerangka Konsep ... 41

3.2 Hipotesis Penelitian ... 42

BAB IV METODE PENELITIAN ... 43

4.1 Desain Penelitian ... 44

4.2 Kerangka Kerja ... 45

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 45

4.3.1 Populasi ... 45

4.3.2 Sampel ... 45

4.3.3 Teknik Sampling ... 45

4.4 Variabel Penelitian ... 46

4.4.1 Variabel Independen ... 46

4.4.2 Variabel Dependen ... 46

4.5 Definisi Operasional ... 46

4.6 Tempat Penelitian ... 48

4.7 Waktu Penelitian ... 48

4.8 Instrumen Penelitian ... 48

4.9 Uji Validitas dan UjiReliabilitas ... 50

4.9.1 Uji Validitas ... 50

4.9.2 Uji Reliabilitas ... 50

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 51

4.10.1 Tahap Persiapan ... 51

4.10.2 Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 51

4.10.3 Tahap Pengelolaan Data ... 52

4.11 Analisa Data Penelitian ... 53

4.11.1 Analisa Univariat ... 54

4.11.2 Analisa Bivariat ... 54

4.12 Etika Penelitian ... 54

4.12.1 Informed Consent ... 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Analisis Univariat ... 57

5.1.1 Karakteristik Responden ... 57

5.1.2 Gambaran Beban Kerja Perawat ... 58

5.1.3 Gambaran Pelaksanaan Discharge Planning ... 59

5.1.4 Tabulasi Silang Antara Beban Kerja Perawat dengan Pelaksanaan discharge planning Pada Pasien Baru ... 62

5.2 Hasil Analisis Bivariat ... 62

5.2.1 Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge Planning di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang 63

(13)

x BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Karateristik Umur, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan

Responden ... 65

6.2 Gambaran Beban Kerja Perawat di Rumah Sakit dr.Soepraoen Malang... 67

6.3 Gambaran Pelaksanaan Dicharge Planning Pada Pasien Baru di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang... 70

6.4 Gambaran Crosstab Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Baru di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang... 74

6.5 Analisis Hubungan Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Baru di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang... 76

6.6 Keterbatasan Penelitian ... 77

6.4 Implikasi Untuk Keperawatan ... 78

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 79

7.2 Saran ... 80

Daftar Pustaka ... 81

Lampiran ... 84

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Tiap Ruangan... 44

Tabel 4.2 DefinisiOperasional ... 45

Tabel 4.3 JadwalPelaksanaanPenelitian ... 47

Tabel 4.4 Kisi-kisiKuesionerBebanKerjaPerawat ... 48

Tabel 4.5 SOP PelaksanaanDischarge Planning ... 48

Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Lama Bekerja Perawat di Rumah Sakit dr. Soepraon Malang ... 57

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Beban Kerja Perawat di Rumah Sakit dr. Soepraon Malang... 58

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Pelaksanaan Discharge Planning pada pasien baru di Rumah Sakit dr. Soepraon Malang... 59

Tabel 5.4 Tabulasi Silang antara Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Baru di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang... 61

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 40 Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 42 Gambar 4.2 KerangkaKerjaPenelitian ... 43 Gambar 5.1 Subvaribel Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit

dr. Soepraoen Malang... 59 Gambar 5.2 Aspek-Aspek Pelaksanaan Discharge Planning

(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Surat Setudi Pendahuluan dan penelitia ... 84

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah MelakukanPenelitian ... 85

Lampiran 3 Informd Concent………86

Lampiran 4 Kuesioner Beban Kerja Perawat ... 89

Lampiran 5 KuesionerPelaksanaan Discharge Planning ... 92

Lampiran 6 Data Mentah Kuesioner Discharge planning ... …...93

Lampiran 7 Data Mentah Pelaksanaan Beban kerja Perawat……… 95

Lampiran 8 Frequency Tabel ... …...97

Lampiran 9 Tabulasi Silang Beban Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Discharge planning ... …...99

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas dan Uji Statistik ... …...100

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... …...101

Lampiran 12 Foto Dokumentasi Penelitian ... …...105

(17)

81

DAFTAR PUSTAKA

Almborg, HA. 2010. Discharge after stroke-importan factore for health. Realeted Quality of Life. Journal of clinical nursing.19. 2196.

Anjaswarni, T. 2002. Analisis tingkat kepuasan klien terhada prilaku caring perawat di

RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Tesis Program Pascasarjana FIK-UI. Jakarta. Tidak dipublikasikan.

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahrul, Ilmi. 2003. Pengaruh Stress Kerja terhadap Prestasi Kerja. (Online), (www//http : adln.lib.unair.ac.id, diakses tanggal 20 Mei 2014).

Caroll A & Dowling. 2007. Discharge planning: Comunication, education and patient participation. British Journal of Nursing. Vol 16.

Carpenito, L.J. 2000. Nursing care plants & documentation. Nursing diagnoses and

collaborative problems (Rencana asuhan keperawatan). 2/E. Philadelphia : Lippincott Raven Publishers.

Departemen Kesehatan. 2006. Beban Kerja Secara Nasional, Jakarta.

Discharge Planning Assotiation. 2008. Discharge Planning. (Online),

(http://www.dischargeplanning.org.au/index.htm,diakses tanggal 27 Oktober 2013).

Departemen Kesehatan RI. 1995. Standar Pelayanan Rumah Sakit, Edisi 1, Jakarta.

Gillies, Dee Ann.1994. Nursing Management A Systems Approach. Third edition

Philadelphia. W.B Saunders Company.

Hidayat, Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Herniyatun, Nurlaila. 2009. Efektivitas Program Discharge Planning Terhadap Tingkat

Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Vol5.

Huber. Diane L. 2000. Leadership and Nursing Care Management, third edition. Philadelphia. W.B. Saunders Company.

Ilyas, Y. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit : Teori, Penilaian dan penelitian. Jakarta.

Badan Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Irwandy. . Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Beban Kerja. (Onlie),

(18)

82

Jenny.M.,Louise,W. 2011. Registered nurses perceptions of the discharge palnning process for adult patients in acute hospital. Journal of Nursing.vol2.

Kozier, B., et al. 2004. Fundamental of Nursing Concepts Process and Practice. 1st volume, 6

th edition. New Jersey : Pearson/Prentice Hall

Kusmiati. (2003). Hubungan Persepsi Beban Kerja dan Stress Kerja Perawat. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada; Yogyakarta.tidak diterbitkan.

Kasmarani, Murni Kurnia.2011. Pengaruh Beban Kerja Fisik dan Mental Terhadap

Stress Kerja Pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Cianjur. Journal

Kesehatan Masyarakat Vol 1.

Mudayana,Ahmad. (2012). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kinerja Karyawan

Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta; 6:1-74

Marquis,B.L.,Huston,C. 2006. Leadership roles and management function in nursing : theory

and application.5th Ed. Philadelphia : Lippincot

Nursalam. 2000. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta;

Salemba Medika

Nursalam & Efendi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo,Suekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Prihatini, Lilis Dian. 2007. Analisis Hubungan Beban Kerja dengan stress Kerja Perawat di

Tiap Ruang Rawat Inap RSUD (Tesis). Universitas Sumatera Utara,Medan.

Pitoyo, J., Susilaningsih., & Supriyanto, A. 2003. Hubungan Beban Kerja Perawat dengan

Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Jurnal Kesehatan Politeknik Kesehatan Malang; 1: 35-42.

Perry, AG. & Potter, PA. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Volume 1, Edisi 4. Jakarta : EGC

Perry, AG & Potter PA. 2006. Clinical Nursing skill & technique.6 th edition. Missouri : Mosby Inc

Purnamasari. 2014. Evaluasai Pelaksanaan Pulang. Journal of nursing studies. Vol 1

Royalmarsden.org. 2004. Discharge planning. (Online),

(19)

83

Setyowati T. 2011. Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat Pada Pasien di Ruang

Syaraf dan Bedah Syaraf Gedung Kemuning Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Belum dipublikasikan.

Suryadi, Riza Firman. 2013. Hubungan Peran Educator Perawat Dalam Discharge Planning

dengan Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Inap Untuk Kontrol di RS.Paru Kabupaten Jember. (Online),

(http://hdl.handle.net/123456789/3285 diakses tanggal 15 agustus 2014).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan ke-4. Bandung :

Alfabeta.

Supratman. 2009. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ditinjau Dari Beban Kerja

Perawat. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan; 1: 7-12

Syaer, Syafruddin. 2010. Beban Kerja Perawat Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang Tahun 2010. viewed 27 November 2013, http://www.syafruddinsyaer.blogspot.com.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja (Edisi 3). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Yosafianti.,Alfianti, Dera. 2010. Pengaruh Pendidikan Persiapan Pulang Terhadap Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan di RS Romania Semarang . (Online),

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran

yang strategis. Peran utama rumah sakit terhadap masyarakat adalah memberikan

pelayanan yang bermutu. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.659/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Rumah Sakit Indonesia

Kelas Dunia, rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit

diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan tenaga medis yang mampu

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Ilyas (2000), menyatakan perawat merupakan salah satu tenaga medis di

rumah sakit yang memberikan pelayanan untuk menunjang kesembuhan pasien,

dapat dikatakan bahwa perawat merupakan sebagai titik tombak pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit, dikarenakan perawat memiliki waktu yang lama dalam berinteraksi

dengan pasien. Kapasitas kerja dan waktu berinteraksi dengan pasien yang dimiliki

perawat relatif lebih banyak dibanding dengan tenaga kesehatan yang lain menjadikan

salah satu aspek yang mengakibatkan beban kerja bagi perawat.

Tenaga keperawatan merupakan proporsi terbesar (50-60%) dari tenaga

kesehatan lainnya di rumah sakit dan bertanggung jawab untuk memberikan

pelayanan perawatan yang berkualitas terhadap pasien selama 24 jam secara

(21)

2

Kusmiati (2003), menyatakan bahwa yang mempengaruhi beban kerja

perawat adalah kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan

yang di butuhkan untuk memberikan pelayanan langsung pada pasien, serta

banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat sehingga

dapat menganggu penampilan kerja dari perawat tersebut. Beban kerja seorang

perawat juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerjanya dan tugas tambahan (non

keperawatan) yang di terima oleh perawat misalnya seperti mengisi perlengkapan

administrasi pasien, membersihkan ruang kerja, dan memberikan penyuluhan

kesehatan.

Standar beban kerja tenaga kesehatan berdasarkan standar nasional Depkes

RI tahun 2006 yaitu jumlah jam kerja perawat dalam satu minggu adalah 40 jam, bila

hari kerja efektif 5 hari perminggu maka 40/5 = 8 jam perhari, bila hari kerja efektif 6

hari perminggu, maka 40/6 = 6,6 jam perhari dibulatkan menjadi 7 jam perhari.

Perbandingan sumber daya dalam merawat pasien di ruang inap berdasarkan

peraturan Menteri Kesehatan No.282/Menkes/Per/VIII/1997 dengan rasio 1:1 yang

artinya satu orang perawat merawat satu orang pasien.

Pekerjaan seorang perawat dapat di katagorika berat. Perawat harus

menjalankan tugas yang menyangkut kelangsungan hidup pasien yang dirawatnya.

Keadaan psikologis perawat sendiri juga harus tetap terjaga, kondisi seperti ini dapat

menimbulkan tambahan beban kerja, akibatnya kinerja mereka jadi buruk dan secara

langsung berpengaruh terhadap organisasi dimana mereka bekerja (Nursalam, 2009).

Beban kerja perawat yang berat akan memungkinkan timbulnya emosi perawat yang

tidak diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan yang akan mempengaruhi

(22)

3

stress bagi seorang perawat yang akan mengganggu interaksi sosialnya baik dengan

rekan kerja, dokter, pasien maupun keluarga pasien (Kasmarani, 2012).

Kegiatan pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari

pelayanan yang diselenggarakan di rumah sakit mempunyai peran yang besar dalam

pencapaian mutu, citra dan efisiensi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kualitas

asuhan keperawatan dapat mencapai hasil yang optimal apabila beban kerja dan

sumber daya perawat yang ada memiliki proporsi yang seimbang dengan jumlah

tenaga yang ada (Aviantono, 2009).

Kegiatan pelayanan keperawatan yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas

pelayanan kesehatan salah satunya adalah pelaksanaan discharge planning. Program

discharge planning atau perencanaan pemulangan pada dasarnya merupakan suatu

proses keperawatan yang sistematik dan mempunyai tujuan, yang dapat membantu

klien memperoleh kembali, mempertahankan atau meningkatkan kesehatanya (Potter

& Perry, 2005). Discharge planning adalah suatu proses dalam mempersiapkan pasien

untuk mendapatkan kontinuitas perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun

dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk

kembali kelingkungannya dan harus dimulai sejak awal pasien datang ke pelayanan

kesehatan (Cawthorn, 2005).

Almborg, et al. (2010), menyatakan bahwa pemberian discharge planning dapat

meningkatkan kemajuan kesembuhan pasien, membantu pasien untuk mencapai

kualitas hidup yang optimum sebelum dipulangkan. Hasil penelitian meta-analisis

oleh Philips, et al. (2004) bahwa discharge planning secara signifikan mengurangi

kunjungan ulang pasien ke rumah sakit. Pelaksanaan discharge planning telah menjadi

bagian penting dari perawatan (Driscoll, 2000). Perawat memiliki peran sebagai

(23)

4

pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang pasien), pelaksanaannya

memerlukan komunikasi yang baik dan terarah sehingga apa yang disampaikan dapat

dimengerti dan berguna untuk proses perawatan dirumah (Nursalam, 2009).

Pasien dan keluarga harus mengetahui bagaimana cara memanajemen

pemberian perawatan di rumah dan mengetahui apa yang diharapkan di dalam

memperhatikan masalah fisik yang berkelanjutan sebelum menghadapi pemulangan,

sehingga pada saat pulang pasien harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan

sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi perawatan dirinya (Perry & Potter, 2005).

Pasien perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan dengan melakukan dischange

planning, bertujuan pasien mampu melakukan perawatan diri di rumah demi

kesembuhannya dan tercapainya kualitas hidup yang baik setelah perawatan dirumah

sakit. Dalam pelaksanaan discharge planning, tenaga kesehatan melibatkan pasien dan

keluarga agar memiliki pemahaman tentang proses penyakitnya, mengetahui cara

penanganan serta kontinuitas perawatan pada fase rehabilitasi dan adaptasi yang

disusun dalam suatu discharge planning ( Almborge et al, 2009).

Perawat ditantang untuk memberikan pendidikan klien yang efektif dalam

rentang waktu kontak dengan klien yang terbatas. Klien yang masuk kerumah sakit

untuk waktu kurang 23 jam harus mendapatkan pendidikan atau harus diberi intruksi

tentang masalah prioritas sebelum mereka pulang kerumah. Pemila (2011),

menyatakan discharge planning yang berhasil dilaksanakan dengan baik, maka

kepulangan klien dari rumah sakit tidak akan mengalami hambatan,dapat mengurangi

hari atau lama perawatan pasien, mencegah kekambuhan, meningkatkan kondisi

kesehatan pasien, menurunkan beban keluarga pasien, dan menurunkan angka

mortalitas dan morbiditas, sebaliknya discharge planning yang tidak dilaksanakan dengan

(24)

5

Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan

untuk medapatkan informasi yang komperhensif tentang kebutuhan pasien yang

berubah-ubah, peryataan diagnose perawatan, perencanaan untuk memastikan

kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan

(Kozier, 2004). Faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan pelaksanaan discharge

planning ini salah satunya di picu karena beban kerja perawat yang tergolong tinggi.

Beban kerja berkaitan erat dengan produktivitas tenaga kesehatan, dimana 53,2%

waktu yang benar-benar produktif digunakan pelayanan kesehatan langsung dan

sisanya, 46,8% digunakan untuk kegiatan penunjang (Ilyas, 2000).

Hasil riset yang dilakukan oleh Purnamasari (2012), di RSUD Tugurejo

Semarang pada bulan Desember terhadap enam perawat dengan cara wawancara

didapatkan data bahwa seluruh perawat tersebut melaksanakan perencanaan pulang

pada saat pasien akan meninggalkan rumah sakit. Perawat-perawat tersebut berasumsi

bahwa perencanaan pulang yang dilakukan dari awal pasien masuk atau saat pasien

akan pulang hasilnya sama saja dan hanya menambah beban pekerjaan mereka,

sehingga mereka beranggapan akan lebih efisien jika perencanaan pulang dilakukan

saat pasien akan pulang.

Penelitian mengenai perencanaan pulang sebelumnya telah dilaksanakan di

ruang syaraf dan bedah syaraf gedung Kemuning Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)

Dr. Hasan Sadikin Bandung oleh Setyowati (2011). Hasil penelitian menyatakan

bahwa pada indikator perencanaan pulang klien, perawat yang melakukan

perencanaan pulang sebayak (84,22 %). Perawat yang melakukan perencanaan pulang

pada indikator persiapan kepulangan klien sebanyak (73 %) dan pada hari kepulangan

klien sebanyak (89,47 %). Penelitian yang dilakukan di dua rumah sakit yang berbeda

(25)

6

melaksanan discharge planning (perencanaan pulang) pada pasien (Fahruji et. al, 2006),

dan di rumah sakit Y, 20% dari perawat tidak melaksanakan discharge planning (Ramie

et.al., 2006).

Penelitian tentang beban kerja pernah diteliti oleh Pitoyo, Susilaningsih, dan

Supriyanto (2003), di Rumah Sakit Syaiful Anwar. Pengukuran beban kerja dengan

menggunakan metode time motion dengan self-assesment. Hasil penelitian diketahui

70% perawat mempunyai beban kerja yang berat. Perawat yang mempunyai beban

kerja yang berat ternyata memiliki waktu lebih sedikit untuk memberikan pendidikan

kesehatan pada pasien (Supratman, 2009).

Rumah sakit sebagai tempat perawat bekerja yang bersifat sosial ekonomi

mempunyai fungsi dan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan penuh

tanggung jawab. Kualitas pelayanan dirumah sakit bergantung dari kualitas tenaga

kesehatan yang bertugas di insitusi pelayanan kesehatan tersebut. Perawat sebagai

tenaga kesehatan yang merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat

dibutuhkan untuk mencapai tujuan rumah sakit, sekaligus derajat kesehatan

masyarakat yang optimal.

Rumah Sakit TK. II. dr. Soepraoen dibangun dari ide yang penuh dengan

semangat idealisme yang ingin memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi

seluruh lapisan masyarakat. Rumah Sakit dr. Soepraoen merupakan rumah sakit

umum pemerintah kelas B di wilayah KODAM V/BRAWIJAYA terakreditas 12

pelayanan pada tahun 2012 berdasarkan SK dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Timur Nomor : 445/11942/101.4/2011 tanggal 23 Desember 2011 tentang Ijin

Operasional tetap Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang.

Rumah Sakit TK. II dr. Soeparoen telah berdiri selama 86 tahun, berdiri pada

(26)

7

yang bertugas di Jawa Timur. Perkembangan yang di capai Rumah Sakit Dr.

Soepraoen cukup pesat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai dengan Visi yaitu

“Menjadikan Rumah Sakit TK II. dr. Soepraoen sebagai rumah sakit kebanggaan

prajurit dan masyarakat pengguna” dan misi “memberikan pelayanan kesehatan yang

terbaik bagi perajurit, pegawai negri sipil, dan keluarganya beserta masyarakat umum

dan memberikan pelayanan kesehatan terpadu dengan menempatkan pasien bukan

sebagai obyek melainkan sebagai mitra”.

Hasil studi pendahuluan yang saya lakukan dengan menggunakan kuisioner

pada 20 responden perawat pelaksana di Rumah Sakit dr. Soepraoen secara acak

didapatkan data bahwa dalam memberikan asuhan keperawatan discharge planning

,perawat yang tidak menguasai standart plaksanaan discharge planning sejumlah 38,5%,

perawat yang tidak melakuka plaksanaan discharge planning sesuai dengan prosedur

sejumlah 42,30 % dan perawat yang tidak mengetahui manfaat pelaksanaan discharge

planning bagi perawat, pasien dan keluarga sejumlah 24,3%. Hasil tersebut

memberikan gambaran bahwa kurangnya pemahaman perawat mengenai manfaat

pelaksanaan discharge planning sehingga kurang optimalnya pelaksaanaan discharge

planning yang dilakukan oleh perawat.

BOR (Bed Occupancy Ratio) Rumah Sakit pada tahun 2012 yang tinggi sebesar

70% dibutuhkan banyak perawat, serta dukungan manajemen berupa fasilitas dan alat

kerja memadai untuk menunjang pelayanan kesehatan yang maksimal. Perawat juga

dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan yang profesional, sehingga kepala

ruangan hendaknya mempertimbangkan kebutuhan tenaga perawat, mengontrol

kegiatan perawat serta memberikan penjelasan kembali mengenai uraian tugas pokok

(27)

8

mengakibatkan penurunan kinerja perawat dalam melaksanakan tugasnya. Di peroleh

data, perawat merasa terbebani dengan diberikan tugas-tugas tambahan sejumlah

33%, perawat yang tidak dapat berperan secara optimal dalam melaksanakan dan

menyelesaikan fungsi utama keperawatan sejumlah 38% dan jumlah tenaga perawat

yang tidak sebading dengan jumlah pasien yang di rawat setiap harinya sejumlah

28,34%. Perawat memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan discharge planning

dengan peyampaian informasi dan pemberian pendidikan yang jelas kepada pasien

dan keluarga, sehingga seluruh hasil dari intervensi yang diharapkan dapat tercapai.

Pasien dan keluarganya mendapatkan pemahaman yang jelas dan mampu melakukan

perawatan secara mandiri pasca hospitalisasi.

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh beban kerja terhadap pelaksanaan

discharge planning pada pasien baru.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dirumuskan permasalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh beban kerja perawat terhadap

pelaksanaan discharge planning pada pasien baru.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh beban

(28)

9

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karatristik demografi perawat meliputi usia, jenis kelamin,

lama bekerja dan tingkat pndidikan di Rumah Sakit dr.Soepraoen Malang.

b. Mengidentifikasi beban kerja perawat di Rumah Sakit dr.Soepraoen Malang.

c. Mengidentifkasi pelaksanaan dischange planning yang dilakukan pada pasien

baru di Rumah Sakit dr.Soepraoen Malang. .

d. Menganalisis hubugan antara beban kerja perawat terhadap pelaksananaan

discharge planning pada pasien baru di Rumah Sakit dr.Soepraoen Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Rumah sakit

a. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi Rumah Sakit untuk dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terhadap

perencanaan ketenagaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

b. Memberikan masukan tentang pentingnya pelaksanaan dischange planning pada

pasien sehubungan dengan pentingnya informasi dan pemahaman yang akan

diterima oleh pasien/keluarga mengenai manajemen perawatan mandiri

dirumah pasca perawatan dirumah sakit, guna mengurangi tingkat

hospitalisasi ulang.

1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu keperawatan

Sebagai pembuktian hubungan beban kerja perawat terhadap pelaksanaan

dischange planning pada pasien yang akan menambah wawasan pengetahuan

(29)

10

1.4.3 Bagi Pasien dan Keluarga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah pengetahuan dan

informasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada pasien

dan keluarga, serta memberikan ilmu pada keluarga mengenai manajemen

perawatan secara mandiri pasca hospitalisasi.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang relevan dengan judul ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh:

1. Penelitian Marthalena Siahaan (2009), bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh

discharge planning yang dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan pasien pasca

bedah akut abdomen menghadapi pemulangan di ruang rawat inap bedah

(Rindu B2) rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan. Jenis penelitian yang

digunakan desain quasi-eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan

purposive sampling dengan jumlah 7 orang. Hasil Penelitian menggunakan

analisa statistik non parametrik yaitu sign rank test, hasil data menunjukan t

hitung sebesar -2,371 dan nilai signifikasi 0,018 yang berarti nilai t hitung <

nilai t tabel (-2,37 < 2) dan signifikansi (p value < 0,05) segingga disimpulkan

secara parsian ada pengaruh discharge planning yang dilakukan oleh perawat

terhadap kesiapan pasien pasca bedah akut abdomen menghadapi

pemulangan sebesar 71,43 %. Berbeda dengan penelitian saya, penelitian

Marthalena Siahaan (2009) untuk variabel discharge planning termasuk dalam

variabel independen, sedangkan pada penelitian saya termasuk pada penelitian

(30)

11

2. Penelitian Ferry Tugas Pangestu (2012), dengan judul “Hubungan Tindakan

Discharge Planning Perawat Dengan Angka Kekambuhan Pada Pasien

Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodoningrat Lawang.

Desain Penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan pendekataan

retrospektif. Jumlah sampel 53 perawat. Dari hasil penelitian didapatkan

kesimpulan terdapat hubungan antara tindakan discharge planning dengan

angka kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa, dengan nilai p=0,048.

Berbeda dengan penelitian yang saya lakukan. Ferry Tugas Pangestu (2012)

menggunakan desain penelitian observasional analitik sedangkan saya

menggunakan desain deskriptif analitik.

3. Penelitian Djalema Saragi (2011) , dengan tujuan untuk menganalisis

pengaruh beban kerja perawat terhadap komunikasi terapeutik pada pasien di

rumah sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitian menggunakan

deskriptif. Kuatitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 58 orang dari

jumlah populasi sebanyak 138 orang. Hasil Penelitian menggunakan analisisi

korelasi variabel dengan menggunakan Persamaan Regrese Linier diperoleh

dengan tingkat keyakinan 99% (α=0,01) diperoleh t hitung (0,509) > t tabel

(0,336). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,259 yang berarti 25,9%

komunikasi terapeutik dipengaruhi oleh beban kerja perawat. Berbeda dengan

penelitian saya, pada penelitian Djalema Saragi (2011) variabel dependennya

adalah komunikasi terapeutik, sedangkan pada penelitian saya variabel

Gambar

Gambar 3.1   Kerangka Konseptual  .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat di Kawasan Segitiga Emas Jakarta dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkatnya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan naskah akademik berbasis karya yang berjudul

collaborative learning, 2) nilai-nilai karakter peduli dan semangat maju bersama atau caring community. Learning community juga membangun kreativitas bagaimana guru

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa. 2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, dan merupakan kebutuhan umum manusia. 3)

1. Praktik yang dilaksanakan di PT Indonesia Pondasi Raya memberikan pengalaman yang nyata kepada Praktikan untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Memerlukan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, kekuatan, petunjuk dan ijin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”

2 di media sosial Facebook pada Pilpres 2014 secara tidak langsung merepresentasikan kondisi Indonesia dalam perspektif Facebook Jokowi yang terdapat dalam sebuah