• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET 2012"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET

2012

Oleh: ASADULLAH

(08020063)

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

i

POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET

2012

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh: ASADULLAH

(08020063)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAAN

Karya Tulis Akhir oleh Asadullah yang berjudul Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial di RS Dr.Soetomo Periode Januari 2011-Maret 2012.

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal:16 Agustus 2012

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp. PD.

Pembimbing II

dr. Erdi Kuswandana

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Asadullah (08020063) ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 16 Agustus 2012

Tim Penguji

dr. Rahayu, Sp.S. Ketua

dr. Isbandiyah, Sp. PD. Anggota

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang berderang yakni agama islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial Di RS Dr. Soetomo Periode Januari 2011-Maret 2012” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran.

3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran.

4. dr. Iwan Sys, Sp.J, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran. 5. dr. Isbandiyah, Sp. PD, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi informasi dalam penyelesaian penelitian ini. 6. dr. Erdi Kuswandana,, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

banyak waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan penelitian ini.

7. dr. Rahayu, Sp.S, selaku penguji dan dosen pembimbing yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini. 8. Kedua orang tua saya tercinta, Bpk. Eko Agus Subagio, Ibunda Rita

(6)

v

9. Serta teman-teman FK UMM 08’ tersayang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, dan Para Karyawan (TU, SKILL, LAB., PERPUS, dan JUKIR), yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian TA ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan, serta penulis mengharapkan agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat untuk bidang kedokteran.

Malang, 16 Agustus 2012

(7)

vi ABSTRAK

Asadullah, 2012. Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya Periode Januari 2011 – Maret 2012, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr.Isbandiyah, Sp.PD (2) dr.Erdi Kuswandana

Latar Belakang: Pneumonia nosokomial merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang paling tinggi diantara infeksi nosokomial lainnya. Pneumonia nosokomial menyebabkan peningkatan biaya yang harus dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan. Pemberian antibiotik dini dengan memperhitungkan pola bakteri dan resistensi setempat dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.

Tujuan penelitian: Mengetahui pola bakteri penyebab pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya periode Januari 2011 - Maret 2012

Metode Penelitian: Rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data dari rekam medik, diolah secara deskriptif untuk mengetahui pola bakteri penyebab pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram frekuensi dengan interpretasi.

Hasil Penelitian dan Kesimpulan: Jumlah pederita pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo surabaya periode januari 2011-maret 2012 adalah 812 orang. Dari total sampel sebanyak 25 orang diketahui bakteri terbanyak penyebab pneumonia nosokomial adalah pseudomonas aeruginosa sebanyak 24%. Kejadian pneumonia nosokomial terbanyak pada usia lanjut (>50th), sebanyak 28% dari seluruh sampel. Kejadian pneumonia nosokomial menurut waktu terjadinya terbanyak pada awal masa perawatan, yaitu setelah 3-5 (24%) dan 6-8 (24%) hari perawatan. Diagnosis primer terbanyak dari seluruh sampel adalah cedera otak berat (68%). Pasien pneumonia nosokomial akibat pseudomonas aeruginosa memiliki prognosis lebih buruk (50%).

(8)

vii ABSTRACT

Asadullah, 2012. Bacterial Pattern Caused Nosocomial Pneumonia At RS Dr.Soetomo Surabaya Period January 2011 – March 2012, Universitas Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr.Isbandiyah, Sp.PD (2) dr.Erdi Kuswandana

Background: Nosocomial pneumonia is a major cause of mortality and morbidity among other nosocomial infections. Nosocomial pneumonia increased the cost of health care. The early antibiotic treatment considered with bacterial pattern and resistant can decrease mortality and morbidity numbers.

Objective: To know about bacterial pattern caused nosocomial pneumonia at RS Dr.Soetomo Surabaya period January 2011 - March 2012

Method: Descriptive device by cross sectional. Data from medical report, analyze by descriptive method to know about bacterial pattern occurrence of nosocomial pneumonia at RS Dr.Soetomo Surabaya. Data is presented in the table and diagram of frequency with the interpretation.

Result and Conclution: amount of nosocomial pneumonia medical patients at RS Dr. Soetomo Surabaya period January 2011-March 2012 are 812 patients. From 25 of total sample patients known the most bacterial caused nosocomial pneumonia is pseudomonas aeruginosa, 24%. Nosocomial pneumonia have much found at elders (>50th),28% of total sample. Nosocomial pneumonia by the onset happens most in the early treatments, after 3-5 days (24%) and 6-8 days (24%). The most primary diagnose from total sample is severe brain injury (68%). Occurrence of nosocomial pneumonia caused by pseudomonas aeruginosa have the worst prognosis (50%).

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 RS DR.Soetomo Surabaya ... 4

1.4.2 Akademik ... 4

(10)

ix

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Insiden dan Prevalensi ... 5

2.1.3 Etiologi ... 6

2.1.4 Faktor Resiko ... 11

2.1.5 Patofisiologi ... 13

2.1.6 Diagnosis ... 15

2.1.7 Penatalaksanaan ... 17

2.1.8 Pencegahan ... 22

2.1.9 Prognosis ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 25

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Populasi dan Sampel ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Sampel ... 27

3.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel ... 28

3.4 Definisi Operasional ... 28

3.5 Instrumen Penelitian ... 29

3.6 Analisis Data ... 29

3.7 Alur Penelitian ... 29

(11)

x

4.2 Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian ... 32

4.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia ... 32

4.2.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Waktu Terjadinya Pneumonia Nosokomial ... 33

4.2.3Karakteristik Sampel Berdasarkan Penyakit yang Mendasari ... 34

4.2.4 Karakteristik Sampel Berdasar Tempat Perawatan ... 34

4.2.5 Karakteristik Sampel Berdasarkan Prognosis ... 37

BAB 5 PEMBAHASAN ... 39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 46

6.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Resiko Tertentu Pada HAP ... 7 Tabel 2.2 Faktor Resiko Pasien Dengan Resiko MDR ... 11 Tabel 2.3 Pedoman Diagnosis Pneumonia Nosokomial ... 17 Tabel 2.4 Terapi Antibiotik Awal Secara Empirik Untuk HAP dan

VAP Pada Pasien Tanpa Faktor Resiko Patogen MDR, Onset Dini dan Semua Derajat Penyakit ... 20 Tabel 2.5 Terapi Antibiotik Awal Secara Empirik Untuk HAP dan

VAP Pada Pasien Dengan Onset Lanjut atau Terdapat Faktor Resiko Patogen MDR ... 20 Tabel 4.1 Frekuensi Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial ... 31 Tabel 4.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia ... 32 Tabel 4.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan Waktu Terjadinya

Pneumonia Nosokomial ... 33 Tabel 4.4 Karakteristik Sampel Berdasarkan Penyakit yang

Mendasari ... 34 Tabel 4.5 Karakteristik Bakteri di Ruang Observasi Intensif ... 35 Tabel 4.6 Karakteristik Bakteri di Ruang Bedah Flamboyan ... 36 Tabel 4.7 Diagnosa Utama dan Hasil Kultur Bakteri Pada Pasien

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan ... 18

Gambar 2.2 Skema Terapi Empirik ... 21

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 29

Gambar 4.1 Karakteristik Sampel Berdasar Usia ... 32

Gambar 4.2 Karakteristik Sampel Berdasar Waktu Terjadinya ... 33

Gambar 4.3 Karakteristik Sampel Berdasar Penyakit Yang Mendasari ... 34

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Data Sampel

(15)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

HAP : Hospital Acquired Pneumonia VAP : Ventilator Acquired Pneumonia ICU : Intensive Care Unit

MDR : Multi Drug Resistant DHA : Docosahexaeonic Acid ATS : American Thoracic Society

MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus NCHS : National Center for Health Statistics

OprD : Outer Membrane Porin Chanel ESBL : Extended Spectrum Beta-Laktamase PDPI : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia WHO : World Health Organization

(16)

xv

DAFTAR PUSTAKA

American Thoracic Society Documents. Guidelines for the Management of Adults with Hospital-acquired, Ventilator-associated, and Healthcare-associated Pneumonia. Am J Respir Crit Care Med. 2005;171:388-416

Bone C Roger, Huchard Henri. The role that nosocomial pneumonia plays in the outcome of intensive care unit patients. JAMA 2006;275:866-869

Cavanilas A Bueno, Rodriguez M Delgado, Luque A Lopez, Cano S Schaffino, Vargas R Galvez 2004. Influence of nosocomial infection on Mortality rate in an intensive care unit. Department of Preventive Medicine, University of Granada Hospital, Spain. Critical Care Medicine 2004: 55-60

Celis R, Torres A, Gatell J M, Almela M, Rodriguez-Roisin R and Agusti-Vidal A. Nosocomial Pneumonia: A multivariate analysis of risk and prognosis. Chest 2006; 93;318-324

Corwin Elizabeth J, 2009, Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Cunha A Burke 2001. Nosocomial Pneumonia : Diagnostic and therapeutic considerations. The Medical Clinics of North America 2001: 79 – 114 Cunha A Burke, 2011. Nosocomial Pneumonia. http://emedicinemedscape.com/

article/234753-overview

Dahlan Zul, 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam, interna publishing, Jakarta. Dahlan Zul, 2005. Cermin Dunia Kedokteran No. 121

Daud A Shiraz, Kollef H Marin. Hospital-acquired pneumonia. The Washington Manual Pulmonary Medicine Subspecialty Consult. Lippincot Williams & Wilkins. USA, 2006;13:84-7

Drakulovic B Mitra, Torres Antoni, Bauer T Torsten, Nicolas M Jose, Ferrer Miquel. Supine body position as a risk factor for nosocomial pneumonia in mechanically ventilated patients: a randomised trial. The Lancet 2009;354:1851-1858

Ewig S, Bauer Torsten T, Torres Antoni. The pulmonary physician in critical care-4: Nosokomial pneumonia. Thorax 2002;57;366-371

(17)

xvi

Kenneth V.Leeper, Marc Moss. Infectious Lung Disease Bacterial Pneumonia. Current Diagnosis & Treatment in Pulmonary Medicine. McGraw-Hill Int. USA.2003;36:361-9

Kerr M Kim. Hospital-Acquired Pneumonia. Manual of Clinical Problem in Pulmonary Medicine. Edisi ke-6. Lippincott William & Wilkins. USA. 2006; 13:84-7

Koening M. Steven and Jonathon D. Truwit, 2006. Ventilator-associated pneumonia: Diagnosis, Treatment, and Prevention, Pulmonary and critical care medicine, university of virginia, charlottesville, virginia 22908

Leuenberger Phillipe, Koerfer Jacques, Blum Andre, Perret Claude, Spinnler Oliver, Francioli Patrick. Nosocomial pneumonia in mechanically ventilated patients receiving antacid, ranitidine, or sucralfate as prophylaxis for stress ulcer. Ann Intern Med, 2004;120:653-662

Lynch P Joseph. Hospital-acquired pneumonia*risk factor, microbiology, and treatment. Chest, 2001;119:373S-384S

Martin S Gregory, 2005. Hospital-acquired pneumonia. http://www.medscape.com/ view article/506080_2

Mastertoni G, A. Galloway, G. French. Guidelines for the management of hospital- acquired pneumonia in the UK: Report of the Working Party on Hospital-Acquired Pneumonia of the British Society for Antimicrobial Chemotherapy Journal of Antimicrobial Chemotherapy 2008;62:5-34 Muzasti Riri Andri, 2011 . Pneumonia Nosokomial. Departemen ilmu penyakit

dalam fakultas kedokteran universitas sumatera utara.

Niederman MS. Hospital aquired pneumonia in and on out off the intensive care unit. In : Niederman MS, Sarosi GA, Glassroth J ed. Respiratory Infections 2 nd ed. Philadelphia ; Lippincott Williams & Wilkins , 2001:197-214

PDPI, 2005. Pedoman Diagnosis&penatalaksanaan pneumonia nosokomial di Indonesia. Indah Offset Citra Grafika; Jakarta.

Peleg Y Anton, Hooper C David. Hospital-acquired infectious due to gram-negative bacteria. N Engl J Med 2010;362:1804-13

(18)

xvii

Tarsia P, Aliberti S, Cosentini R, Blasi F, 2005. hospital-acquired pneumonia. Institute of Respiratory Diseases University of Milan. IRCCS Fondazione policlinico- Manggiagalli-Regina Elena. Milan, Italy

Waterer W. Grant, Wunderink G. Richard, 2003. Severe Infections Caused by Pseudomonas Aeruginosa Perspectives on Critical Care Infectious Diseases, Volume 7, 37-54. Kluer Academic Publisher

WHO/CDS/CSR/EPH/2002. Prevention of Hospital-Acquired Infection, 12

(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Infeksi nosokomial (acquired hospital infection / nosokomial infection) adalah infeksi yang didapat ketika penderita itu dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab kematian serta meningkatnya lama perawatan di rumah sakit (WHO, 2002). Biaya untuk infeksi nosokomial di Amerika diperkirakan mencapai 5-10 juta dollar setiap tahunnya (Peleg, Hooper, 2010).

Diantara penyebab infeksi nosokomial, pneumonia nosokomial menempati urutan ke-2 setelah infeksi saluran kemih, yaitu 5-50 kasus per 1.000 perawatan di RS setiap tahun. Insiden ini dilaporkan meningkat 5-10 kali jika pasien dirawat di ICU dan menjadi 6-20 kali jika pasien menggunakan ventilator (Leeper, 2003). Pneumonia memang menempati urutan ke-2 diantara penyebab infeksi nosokomial, tapi merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang paling tinggi diantara infeksi nosokomial lainnya (ATS, 2005).

(20)

2

komplikasi pneumonia nosokomial, hanya didapatkan angka mortalitas sebesar 22,4% (Bone, Huchard, 2006).

Mikroorganisme tersering penyebab pneumonia nosokomial adalah bakteri, yang jenisnya berbeda antar negara, antara satu daerah dengan daerah lain pada satu negara, diluar RS dan di dalam RS, antara RS besar / tersier dengan RS yang lebih kecil. Selain itu pneumonia dapat juga disebabkan oleh jamur, protozoa dan virus walaupun ini merupakan keadaan yang tidak lazim (Zubir, 2006) dan sangat jarang pada pasien yang tidak disertai kelainan imun (ATS, 2005).

Terapi pneumonia nosokomial terdiri dari pemberian antibiotik, terapi suportif dan pengelolaan penyakit dasar yang ada. Oleh karena kuman penyebab belum diketahui, maka perlu dilakukan kultur untuk menentukan terapi antibiotik yang spesifik (PDPI, 2005).

Banyak studi telah mengatakan bahwa pemberian antibiotik dini dengan memperhitungkan pola kuman serta resistensi setempat dapat menurunkan angka mortalitas pada penderita pneumonia nosokomial (Niederman, 2001). Angka mortalitas pada pasien yang diberikan antibiotik yang efektif dapat menurun sampai setengah jika dibandingkan dengan yang tidak mendapat antibiotik yang efektif (Fiel, Jones, 2001). Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang pola kuman penyebab dan pola resistensi setempat sebagai acuan terapi empirik selagi menunggu hasil kultur (Niederman, 2001).

(21)

3

aeruginosa sebagai bakteri tersering penyebab pneumonia nosokomial, diikuti oleh klebsiella ssp dan pseudomonas ssp.

Data ini adalah data terakhir yang dapat saya temukan. Mengingat pola kuman yang dapat senantiasa berubah-ubah setiap waktu, seperti yang dikemukakan Joseph P Lynch bahwa di Amerika pola beberapa kuman telah berubah seperti S.aureus yang semula diketahui merupakan patogen penyebab dari 13% pneumonia nosokomial pada tahun 1981 namun pada penelitian selanjutnya pada tahun 1996 kejadian pneumonia nosokomial akibat patogen ini mencapai 19% (Lynch, 2001). Oleh sebab itu saya ingin melakukan penelitian ulang untuk mengetahui pola kuman terbaru penyebab pneumonia nosokomial pada rumah sakit Dr.Soetomo.

1.2Rumusan Masalah

“Bagaimana Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial di RS

Dr.Soetomo di Surabaya periode Januari 2011-Maret 2012” 1.3Tujuan Penelitian

1.3.1) Tujuan umum

1. Untuk mengetahui jumlah kejadian Pneumonia Nosokomial di RS Dr.Soetomo di Surabaya periode Januari 2011-Maret 2012.

2. Untuk mengetahui Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial di RS Dr.Soetomo di Surabaya periode Januari 2011-Maret 2012

1.3.2) Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui distribusi sampel berdasarkan usia

(22)

4

3. Untuk mengetahui distribusi sampel berdasarkan penyakit yang mendasari 4. Untuk mengetahui distribusi sampel berdasarkan tempat perawatan

5. Untuk mengetahui distribusi sampel berdasarkan prognosis 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1) RS Dr.Soetomo Surabaya

1. Memberikan informasi kepada pihak Rumah Sakit tentang bakteri tersering penyebab pneumonia nosokomial sehingga dapat membantu proses terapi.

2. Memberikan informasi kepada pihak Rumah Sakit tentang banyaknya kejadian pneumonia nosokomial.

1.4.2) Akademik

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang bakteri terbanyak penyebab pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak air buah tomat (Lycopersicum esculentum M.) dapat diformulasikan menjadi sediaan masker wajah dalam

Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat menangani data perpustakaan, data peminjaman dan pengembalian, dan membantu user dalam pencarian buku yang ingin

The present study was undertaken to find out the in-vitro effect of potassium iodide (KI) on the production of acid phosphatase by fully characterized strain of S.schenckii

Jumlah Harga (Rp) Berita Acara

Laporan ini disusun untuk Tugas Akhir saya, dengan judul “Pengamanan Jaringan Komputer Pascasarjana UPN “Veteran” Jatim menggunakan metode “IDS (Intrusion Detection

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pati dalam larutan edible coating terhadap mutu dan daya simpan gelamai.. Penelitian ini

Setelah meraih kemenangan atas Kadiri dan merebut Daha, Raden Wijaya memohon ijin kepada pimpinan pasukan Mongol untuk kembali ke Majapahit, dengan dalih untuk