• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karsinoma Papiler Pada Payudara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Karsinoma Papiler Pada Payudara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

K ARSI N OM A PAPI LER PADA

PAY U DARA

OLEH :

Dr.FI T RI AN I LU M ON GGA

DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENDAHULUAN

Karsinoma papiler merupakan salah satu jenis tumor ganas pada payudara yang jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 1 -2 % dari seluruh karsinoma payudara pada wanita. Karsinoma ini juga dapat terjadi pada pria dan mempunyai persentase yang lebih tinggi. Karsinoma ini termasuk dalam karsinoma intraduktal dengan gambaran papil-papil pada beberapa duktus, tumor papil yang soliter, karsinoma kistik papiler, dan karsinoma invasif dengan gambaran pertumbuhan papil.

Karsinoma papiler ini terdiri dari dua tipe yaitu invasif karsinoma papiler serta non invasif karsinoma papiler. Pada karsinoma ini terdapat juga dua variant yaitu karsinoma papiler kistik dan karsinoma papiller solid.

Pada penelitian didapatkan bahwa karsinoma papiler dapat timbul setelah dilakukan tindakan simple mastektomi pada papilloma ( kurang dari 5 % ). Karsinoma papiler ini sering dihubungkan dengan tumor jinak payudara. Karsinoma ini dapat juga timbul pada payudara disisi lainnya. 1,2,3,9

INSIDEN

Karsinoma papiler payudara merupakan karsinoma yang jarang terjadi, hanya 1–2 % dari seluruh karsinoma payudara.

Karsinoma ini terjadi pada usia yang lebih tua bila dibandingkan dengan karsinoma jenis lainnya, yaitu rata-rata antara umur 63 - 67 tahun.

Tidak terdapat laporan bahwa kanker ini berhubungan dengan ras tertentu. 1,3,9

ETIOLOGI

(3)

Usia pada saat menarche

Pada studi didapatkan bahwa wanita yang mengalami menarche pada usia lebih awal memiliki resiko untuk menderita karsinoma lebih tinggi

Usia pada saat menopause

Wanita yang mengalami menopause sebelum usia 45 tahun mempunyai resiko untuk menderita kanker payudara lebih rendah bila dibandingkan pada wanita yang mengalami menopause pada usia lebih dari 55 tahun. Pada wanita yang mengalami artifisial menopause melalui bilateral oophorectomy ataupun radiasi pada pelvik juga dapat terjadi penurunan resiko terjadinya kanker payudara.

Berat badan

Terdapat hubungan yang kuat antara berat badan dan resiko terjadinya kanker payudara.

Penyakit tumor jinak payudara.

Type yang paling sering mengalami perubahan dari lesi jinak menjadi ganas adalah kronik kistik . fibrokistik dan fibroadenoma. Pada keadaan ini mempunyai resiko 2-3 kali menjadi ganas. Wanita dengan lesi jinak payudara yang disertai dengan perubahan epitel atipik mempunyai resiko 5 kali lipat menjadi ganas.

Riwayat keluarga

(4)

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa karsinoma papiler pada payudara perlu dilakukan beberapa

pemeriksaan , antara lain :

1. Pemeriksaan Klinis

2. Pemeriksaan Radiologi

3. Pemeriksaan Patologi

1. Pemeriksaan Klinis

Pada pemeriksaan klinis dadapatkan gejala dan tanda dari karsinoma papiler

antara lain :

- Teraba massa pada payudara, lokasi tumor paling sering pada bagian

sentral dari payudara , yaitu dibawah puting , sampai ke kuadran lateral

atas.

- Keluar cairan dan darah pada puting

- Terjadi retraksi dari puting

Kadang-kadang tumor ini tidak menimbulkan gejala klinis, hanya dapat terlihat

melalui skrining mamografi. 1,3,9

2. Pemeriksaan Radiologi

(5)

Pada pemeriksan USG tumor terlihat sebagai massa salid yang hipoecoid atau massa yang kompleks dengan komponen kistik dan nodular solid serta peningkatan akustik posterior. Perdarahan pada kista sering terjadi oleh karena pecahnya pembuluh darah kapiler pada dinding kista ataupun oleh infark pada sel tumor. Keadan ini dapat dilihat sebagai aliran darah intramural melalui USG Colour Doppler.

Pada Mamografi sulit dibedakan antara karsinoma duktal invasif dan insitu. Pada karsinoma papiler in situ tampak gambaran satu atau beberapa kelompokan kalsifikasi , kadang- kadang disertai dengan dilatasi duktus ataupun massa yang bulat tunggal ataupun multipel. 5,6

3. Pemeriksaan Patologi

Gambaran Makroskopis

Tumor bentuk bulat, dengan ukuran 2 – 10 cm . Pada tumor yang solid , tampak multi nodular terdiri dari jaringan granular dan lunak dengan focus nekrosis dan perdarahan. Pada tumor yang kistik dapat tunggal ataupun multilobular dengan rongga kista yang berisi jaringan nekrotik dan cairan darah. Pada lesi yang intra kistik dapat tunggal ataupun multifokal yang melekat pada dinding kista. 5,9

Gambaran Mikroskopis Jaringan Tumor

(6)

disekitar duktus. Pada pembesaran rendah tampak gambaran massa tumor seperti daun dan berpapil-papil. Sel epitel berbentuk kuboid- kolumnar tumbuh tidak teratur dan berlapis-lapis terutama dekat membran basal serta sudah kehilangan polaritas .Sitoplasma jernih ataupun sedikit eosinofilik. Inti sel hiperkromatin , N/C rasio meningkat. Banyak dijumpai sel yang mengalami mitosis,

Pada karsinoma papiler yang solid, dijumpai pada beberapa area terdapat proliferasi sel yang menjadi padat oleh karena pertumbuhan yang berlebihan pada bagian basal. Tumor yang solid ini terjadi akibat duktus terisi sebagian besar atau seluruhnya oleh proliferasi neoplastik yang solid. Seluruh komponen neoplastik ini ditunjang oleh anyaman halus stroma fibrovaskular yang ujungnya menembus epitel. Adanya anyaman stroma fibrovaskular ini merupakan karakteristik dari karsinoma papiler solid.

Pada karsinoma papiler variant kistik dijumpai daerah yang berbentuk kista dengan dindingnya terdiri dari jaringan ikat fibrous. Varian ini sulit dibedakan dari papilloma, tetapi pada karsinoma papiler ini terdapat fibrovaskular stalk tanpa lapisan sel myoepitel. 1,6,7,9

(7)

Pemeriksaan Sitologi FNAB

Pada pemeriksaan sitologi FNAB sulit untuk membedakan antara karsinoma papiler dengan papiloma intra duktal serta sulit juga untuk membedakan tumor yang invasif dengan yang non invasive. Oleh karena itu pemeriksaan sitologi ini hanya sebagai pemeriksaan penunjang saja, sedangkan diagnosa akhir harus dengan pemeriksaan histologi.

Pada pemeriksaan sitologi karsinoma papiler payudara akan dijumpai gambaran berupa :

1. Smear dengan selularitas yang tinggi

2. Papil yang aggregat , kadang-kadang tampak fibrovaskular core pada bagian sentral.

3. Sel kolumnar yang membentuk palisade

(8)

6. Makrofag dan sel epitel dengan sitoplasma yang bervakuol. 7. Berkurangnya kohesi antar sel 5,10

8. Adanya nekrosis

TERAPI

Terapi utama pada karsinoma papiler payudara ini adalah dengan tindakan bedah mastektomi. Disamping itu juga diberikan terapi ajuvan berupa kemoterapi dan radioterapi. Pada penelitian ditemukan bahwa penderita yang mendapat ajuvan terapi mengalami penurunan angka rekuren sebesar 28 % dan penurunan angka kematian sebesar 16%. 5,9

PROGNOSIS

Penderita karsinoma papiler yang invasif sering mengalami metastase ke kelenjar limfe diaksila, dan biasanya metastase ini tidak lebih dari tiga lymph node. Prognosis pada pasien ini sangat bervariasi. Veronesi’s studi meneliti bahwa 52 % pasien dengan karsinoma papiler invasif dapat bertahan hidup sekitar 5 tahun. Kraus dan Neubeker melaporkan bahwa 43 % dari seluruh kasus karsinoma papiler payudara dapat berkembang menjadi rekuren ataupun mengalami metastase. Pada penderita yang menjalani radikal mastektomi dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun. 1,2,9

(9)

Karsinoma papiler payudara 3

Higher magnification of papillary carcinoma to demonstratenuclear atypia and increased mitotic

activity 3

Papillary carcinoma forming complex papillary structures, some of which are supported by

(10)

LAPORAN KASUS

No. PA 070293

Pasien : M , wanita , 68 thn

Klinis : Benjolan pada payudara , mobile

Pemeriksaan :

1. Makroskopis

Tumor bentuk kistik, diameter 8 x 6 cm, isi cairan warna coklat

2. Mikroskopis

Sediaan jaringan sebagian mengalami fragmentasi, dengan pelapis epitel kubus yang sebagian mengalami proliferasi membentuk struktur papil-papil (papiler), disorganisasi, inti membesar polimorfik dan sebagian vesikuler, kromatin kasar dan sitoplasma eosinofilik. Pada beberapa tempat tampak sel yang mengalami mitosis.

Tampak struktur kelenjar bentuk bulat, dilatasi, sebagian lumen berisi massa amorf eosinofilik dengan sebagian pelapis epitel kubus dan yang mengalami proliferasi, inti membesar sebagian hiperkromatik dan sebagian vesikuler , kromatin kasar dan sitoplasma sedikit. Sel myoepithel tidak terlihat.

Stroma gembur terdiri dari jaringan ikat fibrous dan kolagen dengan sebukan ringan sel-sel radang limfosit.

Pembuluh darah mengalami proliferasi , sebagian dilatasi dan kongesti.

(11)

DISKUSI

Karsinoma papiler payudara merupakan jenis karsinoma pada payudara yang jarang dijumpai , hanya 1 – 2 % dari seluruh karsinoma payudara. Karsinoma ini cenderung terjadi pada wanita dengan usia yang lebih tua , yaitu rata-rata usia 63 – 67 tahun.

Secara klinis karsinoma papiler ini ditandai dengan adanya benjolan terutama pada bagian tengah payudara serta adanya discharge pada nipple. Tetapi ada kalanya tumor ini tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga hanya dapat terlihat pada skrining mamografi.

Gambaran makroskopis pada karsinoma ini berbentuk bulat , solid ataupun kistik dengan berisi jaringan nekrotik dan cairan darah. Pada gambaran mikroskopis tampak adanya papil-papil dan adanya intranuklear vakuol. Pada varian yang kistik terlihat adanya fibrovaskular stalk tanpa lapisan sel myoepitel.

Pada sitologi FNAB, sulit dibedakan antara papilloma dan karsinoma papiler oleh karena mempunyai gambaran yang sangat mirip serta tidak bisa terlihat adanya invasi sel kanker pada kapsul maupun pembuluh darah. Diagnosa pasti dapat dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi oleh karena dapat terlihat adanya invasi ke pembuluh darah maupun ke kapsul yang merupakan tanda keganasan pada karsinoma papiler.

(12)

Gambaran Histopatologi Pada Kasus Karsinoma Papiler Pada Payudara

karsinoma papiler payudara, tampak gambaran seperti papil-papil

(13)

DAFTAR PUSTAKA

ogy. 9th ED. Vol 2.

lli

h Organization Classification of Tumours.

. 2nd Ed. Lippincott Williams & Wilkins.

8 –9 Needle Aspiration Cytology.

sion of the

online

1. McDivitt RW. Breast. In:Kissane JM, ed. Anderson’s Pathol The C.V. Mosby Company. Philadelphia.1990: p.1743 – 4

2. MacGrogan M, Moinfar F, Raju U. Intraductal Papillary Neoplasm. In : Tavaso FA, Devilee P,editors. Pathology and Genetics of Tumours of the Breast and Female Genitale Organs,World Healt

IARC Press, Lyon. 2003 : p.76 – 80 3. Rosen PP. Rosen’s Breast Pathology

Philadelphia. 2001: p.1-15, 381-403

4. Sloane JP. Infiltrating Carcinoma- Pathological Type. In:Biopsy Pathology of the Breast , In: Biopsy Pathology Series 24. 2nd Ed. Arnold . London. 2001: p.18 5. Orell SR, Breast . In :Manual and Atlas of Fine

3rdEd. Churchill Livingstone. 1986 :p.103 – 4

6. Aphrodite Nonni et al , A 96 Year-Old Woman With a Tumorous Le Right Breast , available at : http://arpa.allenpress.com/arpa

le at : 7. Faripour F , Papillary Carcinoma of Breast , availab

http://radiology.uchc.edu/eAtlas/Breast/1712b.htm

8. M Muttarak et al , Intracystic Papillary Carcinoma of the Breast, available at :

http://www.biij.org/2005/1/e5/default.asp

9. MS Soo et al , Papillary Carcinoma of The Breast : Imaging Finding , available at

321

: http://www.ajronline.org/cgi/content/abstract/164/2/

able at : 10. Papillary Carcinoma of The Breast , avail

http://www.bhj.org/journal/april2005/htm

11. Schnitt SJ et al. The Breast . In :Mills SE, Sternberg’s Diagnostic Surgical Pathology. 4th Ed. Vol 1. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia, 2204 :

Gambar

Gambaran inti sel yang polimorfik

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, Investor yang dimaksud dalam skripsi ini adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal pada produk investasi atau efek reksa dana dimana

Laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pengelolaan Usaha Jasa Desain Banner Dan Cetak Undangan Menggunakan Framework Code Igniter Pada Percetakan Muria Grafis

Nilai parameter yang digunakan dalam tiap tahapan proses di perlihatkan pada Gambar 1. sangat bergantung pada lokasi analisis. Seperti misalnya luas hutan yang dikonversi

Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi kemampuan konsumen dalam mencicil kendaraan roda dua di Adira Finance Lubuk Pakam menggunakan data konsumen dari jenis

• Tumor ganas kelopak mata yang paling umum adalah karsinoma sel basal pada ras Kaukasia dan karsinoma kelenjar sebasea pada orang Asia.. • Lesi epitel jinak, karsinoma sel

Mencakup 5-8% dari seluruh karsinoma payudara. Kanker tipe medular bertumbuh dari duktus yang besar dari payudara serta memiliki infiltrasi limfosit yang padat. Tumor

Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang paling banyak dijumpai di antara tumor ganas THT di Indonesia, dimana karsinoma nasofaring termasuk dalam lima besar tumor ganas

Ekspresi tinggi MMP-9 dapat digunakan sebagai penanda tingkat agresivitas tumor yang didiagnosis berdasarkan derajat histologis, dimana berkaitan dengan faktor