• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM BERKAS

N/A
N/A
N/A

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM BERKAS"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Silabus

1. Pendahuluan

2.

Manajemen Data dan Konsep Database

3.

Media Penyimpanan Berkas

4.

Parameter Media Penyimpanan Sekunder dan

5.

Metode Blocking

6.

Organisasi File

7.

Collision

2 * File Pile

* File Sequensial

* File Indeks Sequensial

* File Indeks Majemuk * File Hash

(3)

Daftar Pustaka

1. Gio Wiederhold, File Organization for Database Design, Mc Graw Hill Int. Editions, 1987

2. Alan L. Tharp, File Organization and Processing, John Wiley & Sons, 1988

3. C. J. Date. An Introduction to Database Systems. (6th ed). Addison Wesley 1994

4. Bambang H, Pengarsipan dan Akses pada Sistem Berkas, Informatika - Bandung, 2000

5. Dewi Handayani, Sistem Berkas, J & J Learning – Yogyakarta, 2001

(4)

1. Dapat memahami organisasi berkas serta manipulasinya.

2. Dapat menjelaskan organisasi berkas dan manajemen.

3. Dapat menjelaskan file storage.

4. Dapat menjelaskan macam-macam device

5. Manipulasi file : sorting dan merging.

6. Mampu bekerja dengan berbagai jenis organisasi berkas.

4

(5)

Pendahuluan

Konsep Sistem Berkas

Representasi Data

Klasifikasi Data

Definisi Umum

Macam – Macam File

Model Akses File

Organisasi File & Teknik Pengaksesan

Model penggunaan

Model Operasi File

(6)

1. Tujuan proses komputasi : menghasilkan informasi yang dibutuhkan (sesuai dengan requirement user) dalam waktu yang masih dapat diterima oleh user.

2. Waktu komputasi pada volume data yang diproses/diolah.

3. Pengelolaan data dalam jumlah besar membutuhkan effort lebih, baik dalam hal storage device dan pengelolaannya (cara penyimpanan dan pengaksesannya). Data tsb harus :

– dapat diakses oleh multi user

– selalu tersedia setiap saat dibutuhkan untuk pemrosesan

– waktu pengaksesan relatif cepat

– tersimpan dalam media penyimpanan sekunder

6

(7)

Secara Umum :

Sistem Berkas : sistem penyimpanan, pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu

Lebih spesisfik :

Sistem Berkas dan Akses berkaitan dengan bagaimana cara melakukan insert data, update serta reorganisasi data

7

(8)

Ada dua jenis yaitu :

Secara Lojik

Penggambaran data di level konseptual, misal

penggambaran data dengan metode E-R, model objek,

model semantik, dan lain-lain.

Secara Fisik

Penggambaran data di level fisik, bagaimana data

direpresentasikan dalam media penyimpanan

8

(9)

1. Data Tetap

– Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang lama.

– Contoh : Data pribadi mahasiswa. 2. Data Tidak Tetap

– Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.

– Contoh : Data rencana studi mahasiswa. 3. Data Yang bertambah menurut waktu

– Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan data tak tetap.

– Contoh : Data transkrip.

9

(10)

1.

Basis data (Database)

Sekumpulan data yang saling berhubungan. Data yang tersimpan dalam data base merupakan kumpulan dari beberapa file. Data base dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

 Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah;

 Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan;

 Kumpulan file yang saling berhubungan yang tersimpan dalam media penyimpanan elektronis

.

10

(11)

2. File

Sekumpulan record yang menyatakan kumpulan entitas yang terogranisir dan tersimpan pada media penyimpanan elektronis

Karakteristik File

Persistance (Bertahan Lama)

Suatu kemampuan untuk dapat diakses pada masa yang akan datang;  Sharability (Multi User)

Dapat digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai dan program komputer;

Size (Ukuran)

Memiliki ukuran yang relatif cukup besar dibandingkan memory utama

11

(12)

3.

Record

Sekumpulan field yang saling berhubungan dan terorganisir dengan baik didalam File.

Klasifikasi Record

Fixed Length

Semua field didalam record yang mempunyai panjang yang tetap

Variable Length

Field – field yang terdapat didalam record memiliki panjang yang

berbeda-beda

12

(13)

4.

Field

 Berisi nilai dasar (basic values) yang membentuk suatu record

 Atribut yang berisi suatu item data tertentu

 Terdiri dari komponen tipe data dan nilai (value).

Klasifikasi Field

Fixed Length Field

Field dengan ukuran tetap;

Variable Length Field

Field dengan ukuran yang berbeda-beda.

13

(14)

Ada beberapa macam file, diantaranya adalah :

- Master File (File Induk)

- Transaction File (File Transaksi)

- Report File (File Laporan)

- Work File (File Kerja)

- Program File (File Program)

- Text File (File Teks)

- Dump File (File Tampung)

- Library File (File Pustaka

)

14

(15)

1. Master File (File Induk ), File induk yang menjadi acuan utama

suatu proses; Contoh Master File dalam organisasi sebuah pabrik : * Payroll Master File * Customer Master File

* Personnel Master File * Inventory Master File Ada 2 jenis Master File :

1. Reference Master File;

– File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.

– Contoh : Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening, nama dan alamat.

2. Dynamic Master File;

– File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.

– Contoh : * Berkas stock barang * Berkas pemesanan tempat duduk

15

(16)

2.

Transaction File

(File Transaksi)

 File yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file induk.

 Dalam suatu periode tertentu dilakukan reorganisasi file induk yang melibatkan file transaksi dan menghasilkan file induk yang baru.

3.

Report File

(File Laporan)

 Adalah file yang berisi data untuk keperluan pembuatan laporan

 File tersebut dapat dicetak pada kertas atau hanya ditampilkan di layar.

16

(17)

4.

Work File

(File Kerja)

 Merupakan file sementara dalam sistem.

 Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.

5.

Program File

(File Program)

 Adalah file yang berisi instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada memori utama.

 Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN, BASIC, dan lain-lain), bahasa assembler dan bahasa mesin

.

17

(18)

6.

Text File

(File Teks)

 Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang

digunakan oleh sebuah text editor program.

Text file hanya dapat diproses dengan text editor

7.

Dump File

(File Tampung)

 Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

.

18

(19)

8.

Library File

(File Pustaka)

 Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya

9.

File Histori

 Merupakan file yang menyimpan data dalam suatu periode waktu tertentu yang telah lampau, biasanya digunakan

untuk menyusun laporan statistik atau rekapitulasi

19

(20)

Ada 3 model akses yang dilakukan oleh sebuah program terhadap file, yaitu :

 Input, file yang hanya dapat dibaca dengan program. Contoh :

Transaction file merupakan input file untuk meng-update program

Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler

20

(21)

 Output, adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program.

Contoh :

Report file merupakan output dari program yang meng-update master file.

 Input / Output File, adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis selama eksekusi program.

Contoh :

Master File (Berkas Induk)

Work File (Berkas Kerja)

21

(22)

1. Organisasi File

 Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk

menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.

Ada beberapa teknik dasar organisasi file, yaitu : * File Pile

* File Sequensial

* File Indeks Sequensial * File Indeks Majemuk * File Hash

* File Multiring

22

(23)

2. Teknik Pengaksesan

Ada 2 jenis teknik pengaksesan, yaitu :

Direct Access

Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk

Sequential Access

Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului dengan pengaksesan record-record di depannya. Contoh : Magnetic Tape

23

(24)

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file adalah :

1. Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan

2. Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses

3. Respontime yang diperlukan

Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :

1. Model Penggunaannya

2. Model Operasi File

24

(25)

Ada 2 cara, yaitu :

a. Batch;

Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.

b. Interactive;

Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record

25

(26)

Model operasi file ada 4 cara :

1. Creation;

 Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.

 Membuat file dengan cara merekam record demi record

2. Update;

 Untuk menjaga agar file tetap up to date.

 Update yang dilakukan antaranya Insert / Add, Modification, Deletion

26

(27)

3.

Retrieval;

Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi.

Inquiry;

• Volume data

rendah, model proses interactive.

Report Generation;

• Volume data

tinggi, model proses batch

27

(28)

File Retrieval terbagi 2, yaitu :

a. Comprehensive Retrieval;

– Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file. Contoh : * Display all

* List nama, alamat

b. Selective Retrieval;

– Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.

– Contoh : * List for gaji = 100000

* List nama, npm, for angkatan = 93

28

(29)

4. Maintenance

Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.

 Restructuring

• Perubahan struktur file.

• Misalnya : Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.

 Reorganization

• Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu menjadi organisasi file yang lain.

• Misalnya :– Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.

29

(30)

MANAJEMEN DATA

DAN

(31)

MANAJEMEN DATA

Pengertian dan Tujuan Manajemen

Data

Kegiatan Manajemen Data

(32)

PENGERTIAN DAN TUJUAN MANAJEMEN

DATA

Manajemen Data adalah bagian dari manajemen

sumber daya informasi yang mencakup semua

kegiatan yang memastikan bahwa data :

Data Akurat

Up to Date (mutakhir)

Aman

Tersedia bagi pemakai (user)

(33)

KEGIATAN MANAJEMEN DATA (1)

Kegiatan manajemen data mencakup :

Pengumpulan Data

Integritas dan pengujian

Penyimpanan

Pemeliharaan

Keamanan

Organisasi

Pengambilan

(34)

KEGIATAN MANAJEMEN DATA (2)

KETERANGAN :

 Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem.

 Integritas dan pengujian

Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.

 Penyimpanan

Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetik atau piringan magnetik.  Pemeliharaan

Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tiak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.

 Keamanan

Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.  Organisasi

Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.  Pengambilan

Data tersedia bagi pemakai.

(35)

KONSEP DATABASE

Pengertian Database

Perangkat Lunak Database

Menciptakan Database

Menggunakan Database

(36)

PENGERTIAN DATABASE

Database adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan atau berelasi merepresentasikan suatu organisasi dan

tersimpan dalam media penyimpanan eksternal. Tujuan utama dari database adalah :

 Menghindari pengulangan data (redudansi)

 Mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat

perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data ). Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program.

(37)

PERANGKAT LUNAK DATABASE

 Perangkat Lunak yang menetapkan dan memelihara

integritas logis antar file , baik eksplisit maupun

implisit, disebut sistem manajemen database (DBMS)

 Inovasi DBMS menampilkan perangkat lunak

relasional, dan sejumlah paket awal ditujukan bagi pemakai mainframe.

 SQL/DS (Structure Query Language/ Data Systems)

dan QBE (Query by Example) dari IBM dan Oracle dari Relational Software Inc.

(38)

MENCIPTAKAN DATABASE

Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu :

 Menentukan Kebutuhan Data

Pada langkah ini dilakukan pendefinisian masalah, pemecahan masalah, dan pemrosesan untuk menetapkan data.

 Menjelaskan data

Setelah elemen – elemen data yang diperlukan ditentukan, mereka dijelaskan dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah suatu

ensiklopedi dari informasi mengenai tiap elemen data. Sistem kamus data dapat berupa kertas dan file komputer. Jika berupa file,

perangkat lunak khusus diperlukan untuk menciptakan dan memeliharanya, serta mempersiapkannya untuk digunakan. Perangkat lunak tersebut disebut sistem kamus data.

 Memasukan data

Setelah skema dan sub skema diciptakan, data dapat dimasukan kedalam database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik

data langsung kedalam DBMS, membaca data dari pita atau piringan, atau men-scan data secara optis. Data siap digunakan setelah berada dalam database.

(39)

MENGGUNAKAN DATABASE

Pemakai database dapat berupa orang / program aplikasi.

 Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan

mengambil data dan informasi dengan menggunakan query laguage. Query adalah permintaan informasi dari database, dan query laguage adalah bahasa khusus yang user friendly yang memungkinkan komputer dapat menjawab query.

 Program aplikasi menggunakan/mengambil database atau

menyimpan data kedalamnya, data manipulation language (DML) khusus digunakan. Pernyataan – pernyataan DML ditanamkan dalam program aplikasi di titik-titik yang perlu.

(40)
(41)

Media Penyimpanan Berkas

2

 Pendahuluan

 Internal Memory

a. ROM

b. RAM

 Eksternal Memory

a. Magnetic Tape

(42)

Pendahuluan (1)

3

 Media penyimpanan berkas dalam komputer disebut memori

atau storage atau gudang

 Media penyimpanan menentukan kemampuan komputer dalam

hal penyimpanan data

 Media penyimpanan berkas ada 2 macam yaitu Internal memori

dan Eksternal memori

 Internal memori merupakan memori yang terletak didalam CPU

(Main memory)

 Eksternal memori merupakan memori yang terletak diluar CPU

(43)

Pendahuluan (2)

4

Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau file

program di dalam storage, yaitu :

1. Volatile Storage

Berkas data atau program akan hilang, bila listrik

dipadamkan.

2. Non Volatile Storage

Berkas data atau program tidak akan hilang, sekalipun

(44)

Internal Memory

5

 Komponen elektronik yang digunakan untuk

menyimpan instruksi, data dan hasil pengolahannya

 Kecepatan akses tinggi, kapasitas lebih kecil dan berharga mahal

 Setiap data yang disimpan akan ditempatkan dalam suatu alamat (address) tertentu yang bersifat unik untuk mempercepat dalam pencarian data

 Satuan data memori adalah Byte, KB, MB, GB, TB

(45)

ROM (

Read Only Memory

) (1)

6

 Untuk menyimpan berbagai program yang berasal dari pabrik pembuat komputer

 Sifatnya hanya bisa dibaca oleh pemakai

 Berisi instruksi / program khusus untuk memaksimalkan kerja komputer

 Berupa program BIOS (Basic Input Output System) yang berfungsi :

1. Untuk mengendalikan perpindahan data antara

microprocessor dengan komponen lain seperti keyboard, monitor, dsb.

2. Mempunyai sifat self-diagnotik yaitu kemampuan untuk

memeriksa kondisi yang ada didalam dirinya

(46)

ROM (

Read Only Memory

) (2)

7

Tipe-tipe dari ROM adalah :

1. PROM (Programmable Read Only Memory)

Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat diprogram oleh user / pemakai, data yang

diprogram akan disimpan secara permanen.

2. EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)

Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus dan diprogram ulang.

3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

(47)

RAM (

Random Access Memory

)

8

 Adalah bagian dari memori yang bisa digunakan oleh pemakai untuk menyimpan program dan data (dalam bentuk sinyal-sinyal listrik)

 Sifatnya bisa dihapus/diedit dan berbentuk sebuah chip

 Terbagi menjadi 4 area yaitu :

1. Input Area : untuk menampung data input yang akan diolah

2. Program Area : untuk menampung program untuk pengolahan data 3. Working Area : untuk menampung kegiatan pengolahan data dan hasil

pengolahannya

4. Output Area : untuk menampung hasil pengolahan data yang akan

(48)

9

 Merupakan media penyimpanan yang digunakan untukmenyimpan data, program dan hasil

pengolahan yang dapat digunakan dimasa yang akan datang

 Disebut juga secondary storage

 Memiliki kecepatan akses rendah, memiliki kapasitas besar dan berharga lebih murah

 Data – data yang disimpan sifatnya permanen

 Media yang digunakan biasanya media magnetik untuk menyimpan datanya (guratan-guratan

magnetik)

(49)

10

Jenis Secondary Storage :

1.

Serial/Sequential Access Storage Device

(SASD)

Contoh : Magnetic tape, punched card,

punched paper tape.

2.

Direct Access Storage Device

(DASD)

Contoh : Magnetic disk, Optical disk

(50)

Serial/Sequential Access Storage Device

(SASD)

11

Ada beberapa jenis yaitu :

Punch card

Paper tape

(51)

Punch Card

12

 Dikembangkan tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith

 Pertama kali digunakan untuk memproses data sensus di Amerika tahun 1890

 Terdiri dari 80 kolom, tiap kolom untuk merekam 1 karakter satu kartu menampung 80 karakter

 Tiap kolom terdiri dari 12 baris horizontal

 Karakter yang direkam tiap kolom dilakukan dengan melubangi baris-baris tertentu sesuai kode yang

digunakanHollerinth code

 Kumpulan kartu plong disebut deck

 Deck dari kartu plong sejenis akan membentuk file

(52)

Paper Tape

13

Merupakan lembaran kertas kontinous yang

umumnya berukuran lebar 2.5 cm (1 inch) atau 7/8

inch

Karakter direkam dengan cara melubanginya,

dengan menggunakan paper tape punch

(53)

Magnetic Tape (1)

14

 Merupakan model pertama dari pada secondary memory

 Merupakan media rekaman yang terbuat dari pita tape tipis yang dilapisi partikel besi oksida/chrom

 Oxide atau partikel lain yang bersifat magnetis

 Data disimpan dalam frame yang membentang sepanjang lebar tape. Frame-frame dikelompokkan dalam blok atau record yang dipisahkan dengan gap.

 Perekaman pada tape dilakukan dengan mengalirkan

sinyal listrik melalui head, menghasilkan jejak magnetik pada tape.

(54)

Magnetic Tape (2)

15

 Lebar pita 0.5 inch, tebal 0.15 inch

 Panjang pita : 300, 600, 1200, 2400 feet setiap reel

 Kapasitas dinyatakan dalam bit per inch, yang diukur pada tiap track

 Macamnya : reel to reel tape, cassette tape, microcassette tape

 Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang digunakan.

 Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter.

(55)

Magnetic Tape (3)

16

 Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah Density (kepadatan) dimana data disimpan.

 Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tape.

 Satuan yang digunakan density adalah bytes per-inch (bpi).

(56)

Magnetic Tape (4)

17

 Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu group karakter disebut block.

 Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat

ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record.

 Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai Gap (interblock gap). Bagian dari tape yang menunjukkan data block dan interblock gap.

 Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat mempengaruhi jumlah data/record yang dapat

(57)

Magnetic Tape (5)

18

Keuntungan penggunaan magnetic tape :

 Panjang record tidak terbatas

 Density data tinggi

 Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah

 Kecepatan transfer data tinggi

 Sangat efisien bila semua/kebanyakan record dari sebuah

tape file memerlukan pemrosesan seluruhnya (bersifat serial / sequential)

Keterbatasan penggunaan magnetic tape :

 Akses langsung terhadap record lambat

 Masalah lingkungan

(58)

Direct Access Storage Device

(DASD)

19

Ada beberapa jenis yaitu :

Floppy Disk

Hardisk

(59)

20

 Lempengan plastik bundar dimana permukaannya dilapisi magnet sebagai tempat untuk menyimpan guratan-guratan data

 Untuk pembacaan dan penulisan membutuhkan suatu drive yang disebut disk drive (shaft dan drive motor dengan kecepatan 360-500 rpm)

 Signal elektronik yang datang dari sistem kontrol menyebabkan read/write bergerak

 Tempat penyimpanan data didisket terbagi menjadi beberapa track

 Setiap track terdiri dari beberapa sector

 Sector adalah bagian terkecil dimana data disimpan (1 sector dapat menampung 256 karakter)

 Secara fisik ukuran disket adalah 8 inci, 5,2 inci dan 3,5 inci

 Kapasitas menampung data tergantung pada density (kerapatan penyimpanan data)

(60)

21

 Media penyimpanan yang memiliki kapasitas tinggi

 Bentuk umum terpasang dan menyatu dalam CPU (fixed disk)

 Terdapat lempengen – lempengan logam bundar yang disusun berlapis - lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam dan read/write head - nya

 Jenis hard disk ada yang menggunakan piringan tunggal, tetapi ada pula yang menggunakan beberapa disk yang dikemas dalam satu bentuk (disk - pack)

 Kelebihan dari hard disk adalah kemampuan

menampung data yang sangat besar dan kecepatan akses data yang tinggi

(61)

22

 Bentuk berupa lempengan cakra

 Dapat menyimpan data dengan kecepatan dan kapasitas tinggi

 Harga relatif lebih murah

 Membutuhkan CD-ROM drive

(62)

Representasi data & Pengalamatan

23

Data pada disk juga di block seperti data pada

magnetic tape.

Pemanggilan sebuah block adalah banyaknya data

yang diakses pada sebuah storage device.

Data dari disk dipindahkan ke sebuah buffer pada

main storage komputer untuk diakses oleh sebuah

program.

(63)

Keuntungan & Kerugian

24

Keuntungan :

Keuntungan PenggunaanMagnetic Disk

Akses terhadap suatu record dapat dilakukan

secara sequential atau direct.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu

record lebih cepat.

Respon time cepat.

Kerugian :

(64)

1. Jelaskan dan beri contoh apa yang dimaksud tentang file, record, field

dan juga karakter !!!

2. Apakah perbedaan dari direct access dan sequential access dan berilah

contohnya !!!

3. Kegiatan menejemen data mencakup apa saja sebutkan dan jelaskan

dengan singkat !!!

4. Jelaskan dan bandingkan apa yang dimaksud dengan :

a. Master file dan transaction file b. File Sequential dan file random c. Dump file dan library file

5. Apa yang anda ketahui tentang:

a. sistem berkas b. Data

c. Perangkat Lunak d. Query

(65)
(66)

File Sequensial

2

Pendahuluan

(67)

Pendahuluan

3

• Adanya keberurutan rekord-rekord di file menurut kriteria tertentu  ordered file

• Karakteristik :

– Rekord berisi semua nilai data atribut dengan posisi yang sama

– Adanya aturan/kriteria tertentu yang menjadi kunci pengurutan data. Kunci bersifat unik

• Pengaksesan Record

Sequential search until record is found

(68)

PENDAHULUAN (2)

4

• Nama atribut tidak perlu ditulis di tiap rekord, tapi muncul pada file header.

• Dengan adanya konstrain sekuens dan rekord tetap maka terjadi peningkatan effesiensi , tapi ada penurunan

fleksibilitas.

• Rekord-rekord harus dijaga berdasar atribut kunci

• Penyisipan dilakukan di akhir file atau di slot kosong akibat penghapusan record

• Penyisipan dilakukan dengan menggunakan file

(69)

Pendahuluan

(3)

5

 Secara periodik dilakukan merge antara file log dan file utama/master file

 Komponen :

– File Utama

(70)

Performansi File Sequensial

6

• R = a V

a : jumlah atribut pada satu rekord

V : Panjang rata-rata nilai atribut (byte) • Fetch Rekord (TF)

– Pencarian menggunakan atribut bukan kunci (Sequensial) *Belum ada File Log rata-rata, ½ file akan ditelusuri

TF = ½ waktu pencarian seluruh blok

= ½ b. B/t’ = ½. n R/t’

*Sudah ada file Log

o’ = ½ o

TFo= oI + (R/t)

= ½ o (R/t’)

(71)

Performansi File Sequensial

(2)

7

 Pencarian menggunakan atribut kunci (pencarian biner) *Belum terbentuk log

TF = 2log (b) (s + r + btt + c)

= 2log (n/Bfr) (s + r + btt+ c) *Sudah terbentuk log

(72)

Performansi File Sequensial (3)

8

• TN = waktu transfer 1 blok x peluang ditemukannya rekord dalam blok yang sama

= btt . 1/Bfr = R/t

• TI (Waktu Penyisipan rekord baru)

– Cari, geser, sisip

TI = TF + ½ (n/Bfr) (btt + TRW)

– Memakai log file

(73)

Performansi File Sequensial (4)

9

• Waktu Update

– Bukan kunci TU = TF + TRW

– Terhadap Kunci : find rekord, hapus rekord, sisipkan rekord TU = TF(main) + TI (file log)

• Waktu Pembacaan Seluruh Rekord (Tx) Tx = Tsort(o) + (n+o) R/t’

• Waktu Reorganisasi File (Ty)

Ty = Tsort (o) + nold(R/t’) + o(R/t’) + nnew(R/t’) = Tsort (o) + 2(n+o)(R/t’)

• Waktu untuk pengurutan dengan metoda merge sort TSORT(o) = 2b * btt + 2b(2log b) btt

(74)

Tugas

10

Diketahui File sequensial : Parameter Hardisk

- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms

- Transfer rate = 2048 byte/ms

- TRW = 2r

Parameter Penyimpanan - Ukuran blok = 4096 byte - Ukuran Pointer blok = 8 byte

- IBG = 1024 byte

Parameter File

- Jumlah rekord di file = 100000 rekord

- Jumlah field = 8 field

- Panjang nilai = 25 byte

Parameter Reorganisasi

- Jumlah rekord file log = 5000

rekord

Parameter Pemrosesan

- Waktu pemrosesan = 2 ms Hitung :

R, TF, TN, TI, TU, Tx, Ty jika metode bloking :

1. Fixed

(75)
(76)

2

Pendahuluan

Struktur dan Manipulasi

(77)

Struktur File yang sangat dasar dan

sederhana

Jarang digunakan tapi merupakan dasar

analisis untuk struktur file lain

Panjang record dapat saja tidak seragam dan

elemen datanya tidak perlu sama

Struktur file Pile biasanya data ditumpuk dan

tak ada keterkaitan antara ukuran record dan

blok

(78)

Salah satu organisasi file yang tidak

terstruktur

Tiap elemen data di pile berbentuk pasangan

nama atribut

nilai atribut (attribute name

value pair)

Record baru akan ditambahkan diakhir file

Record dapat memiliki field yang berbeda

Pencarian secara linier keseluruh record akan

dilakukan ketika akan mencari sebuah record

(79)
(80)

1.

R : Ukuran record yang akan disimpan dalam file

Pile

2.

TF : Waktu yang dibutuhkan untuk mengambil

(fetch)

satu rekord

3.

TN : Waktu untuk mendapatkan satu rekord

berikutnya

4.

TI : Waktu insert satu rekord

5.

TU : Waktu update satu rekord

6.

Tx : Waktu pembacaan seluruh rekord

7.

TY : Waktu reorganisasi file

(81)

• Record Size R , rekord size rata-rata - R = a’ A+V+ ,

- dimana :

a’ = rata-rata jumlah atribut

A = ukuran rata-rata atribut (field) V = ukuran rata-rata nilai

2 = nilai separator/ konstanta untuk pemisah antar field dan antar record

• Fetch Record TF

- Data tidak tersusun baik, maka TF relatif tinggi

- Rekord dicari secara serial, blok per blok atau record per record (jumlah record yang ada)

-TF = / b B/t’ atau TF= / n R/t’ - Dimana :

TF = waktu pengambilan record tertentu b= jumlah blok di pile B = ukuran blok n= jumlah record

R = ukuran record t’= bulk transfer time

(82)

• Get next Record (TN)

Tidak ada pengurutan dalam pile, TN = TF

• )nsert Time T)

- Record baru disimpan di akhir file - TI = s + r + btt + Trw

• Update Time TU

- Bila ukuran rekord tetap TU = TF + Trw - Bila berubah TU = TF + Trw + TI

• Baca seluruh File Tx = n TF • Reorganization Time (Ty)

-Ty = n+o R/t’ + n+o-d R/t’

- file akan bertambah dari n ke n+o-d

o : jumlah rekord yang ditambahkan ,o =ninsert+ v ninsert: jumlah rekord yang diinsert

V : jumlah rekord yang diupdate dengan menandai yang didelete dan menambah rekord baru.

d : jumlah rekord yang ditandai untuk didelete

(83)

Diketahui data suatu sistem dikelola menggunakan struktur Pile dengan

- Jumlah rekord di file = 10.600 rekord - Jumlah field rata-rata = 5 field

- Panjang nama field rata-rata = 7 byte - Panjang nilai rata-rata = 15 byte

Data tersebut akan disimpan pada harddisk dengan karakteristik - Putaran disk = 6000 rpm

- Seek time = 5 ms

- Transfer rate = 2048 byte/s

- Waktu untuk pembacaan dan penulisan (TRW) = 2r - Ukuran Blok = 1024 byte

- Ukuran pointer blok = ukuran record mark = 8 byte - Ukuran IBG = 512 byte

- Jumlah record yang ditambah = 600 record

- Jumlah record yang ditandai dihapus =120 record

- Metode blocking yang digunakan adalah variable length spanned blocking

(84)

Hitunglah :

a. Panjang rekord

b. Waktu Fetch sebuah rekord

c. Waktu mendapatkan next record

d. Waktu Insert sebuah rekord

e. Waktu Update

f. Waktu baca seluruh file

g. Waktu Reorganisasi

(85)

PARAMETER MEDIA

(86)

PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN SEKUNDER

2

Tujuannya digunakan untuk menganalisis

performansi struktur file berkas

Secara umum ada 2 jenis parameter yaitu :

1.

Waktu Pengaksesan Acak

(87)

Waktu Pengaksesan Acak (1)

3

Ada 2 parameter utama yaitu :

1. Access Delay Time

Adalah waktu yang diperlukan untuk mencari lokasi penyimpanan data pada media penyimpanan sekunder. Access Delay Time ditentukan dua parameter yaitu :

a. Seek Time (s)

Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai track/jalur lokasi data pada media penyimpanan sekunder.

dimana : sc : Waktu pengkondisian Awal i : Jarak yang ditempuh

δ : Waktu pergerakan antar track

b. Rotational Latency (r)

Adalah waktu pergerakan head untuk mencapai blok data pada media penyimpanan sekunder.

r = ½ * ((60 * 1000)/RPM), dimana RPM : Jumlah putaran per menit

i

(88)

Waktu Pengaksesan Acak (2)

4

2. Data Transfer Time

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer data. Proses transfer data dapat diukur dengansatuan byte/detik, kbyte/detik atau mbyte/detik.

Terdapat dua parameter utama yang bergantung kepada transfer rate yaitu

a. Record Transfer Time

Adalah waktu transfer record dengan panjang record adalah R yaitu :

TR = R/t dimana : R= Ukuran Record

t = Transfer Rate

b. Block Transfer Time

Adalah waktu transfer satu blok data.

Btt = B/t dimana : B = Ukuran Blok

t = Transfer Rate

(89)

Waktu Pengaksesan Acak (3)

5

 Nilai transfer rate (t) diinformasikan oleh pembuat media penyimpanan sekunder.

 Pembacaan dan penulisan berurut sederetan blok pada data besar maka

operasi pemindahan data harus melewati gap dan daerah-daerah bukan data.

 Kemudian diakhir tiap track harus dilakukan seek. Selama seek time tidak ada data yang ditransfer.

 Untuk pembacaan data yang cukup besar didefinisikan bulk transfer time (t’).

t’ = (t/2) * {R/(R+W)}

dimana : R = Ukuran rekord

(90)

Kecepatan Transfer Data (1)

6

Waktu Pembacaan atau penulisan data pada media penyimpanan sekunder bergantung kepada :

1. Ukuran blok

Ukuran blok yang sama pada media penyimpanan dapat menyebabkan pemborosan ruang penyimpanan. Ukuran blok harus dipilih secara hati-hati agar meminimumkan pemborosan. Ada beberapa metode blocking yaitu :

a. Fixed Blocking

Adalah satu blok terdiri dari sejumlah record dengan panjang record tetap. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = B/R

dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record

R1 R2 R3 R4 R5 R6 …

Block Size

(91)

Kecepatan Transfer Data (2)

7

b. Variable Length Spanned Blocking

Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap, apabila satu record tidak dapat dimuat di satu blok, sebagian record disimpan di blok lain. Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B-P)/(R+P)

dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer

Keuntungan :

• Dapat menampung record-record dengan ukuran yang lebih besar dari blok size

• Tidak ada pemborosan ruang karena blocking

Kerugian :

• Sulit dalam implementasi

• Record yang berada pada 2 blok membutuhkan waktu yang lama dlm pencarian

• File sulit diup-date

R1 R2 R3 R3 R4 R5 R6 …

Block Size

(92)

Kecepatan Transfer Data (3)

8

c. Variable Length Unspanned Blocking

Blok berisi record-record dengan panjang yang tidak tetap. Setiap record harus dimuat disatu disatu blok ( tidak dipotong - potong atau direntangkan ke blok lain). Sehingga nilai blocking factornya : Bfr = (B - 1/2 R)/(R+P)

dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record P = Pointer

Keuntungan :

• Implementasi lebih mudah dibandingkan dengan spanned blocking

• Jumlah record perblock bervariasi

Kerugian :

• Banyak ruang terbuang karena proses blocking

• Ada kemungkinan recordnya panjang dan ada ruang kosong

R1 R2 R3 R4 R5 R6 …

Block Size

(93)

Kecepatan Transfer Data (4)

9

2. Track dan kapasitas

 Penggunaan track apabila satu track sebagai satu blok maka panjang track sama dengan blok terbesar yang dimungkinkan; sedangkan jika tidak maka panjang track sama dengan jumlah blok dikalikan ukuran blok per track.

 Interblock gap untuk mekanisme persiapan pengaksesan berikutnya dan

dapat mengurangi kapasitas penyimpanan yang sebenarnya. Blok berukuran kecil meningkatkan jumlah gap yang berarti pemborosan.

(94)

Kecepatan Transfer Data (5)

10

3. Pemborosan Ruang

Adalah besar ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data. Pemborosan ruang terbagi menjadi :

a. Pemborosan karena gap (WG) b. Pemborosan karena bloking (WR)

Nilai pemborosan ruang untuk tiap metode bloking adalah sebagai berikut :

Fixed Blocking

W = WG + WR atau W  WG = G/Bfr

Variable Length Spanned Blocking

W = P + (P+G)/Bfr

Variable Length Unspanned Blocking

(95)
(96)

File Sequensial Berindeks

Pengertian

Struktur File Sequensial Berindeks

Indeks dan Parameter Indeks

Algoritma Push-Trough

Parameter Performansi File

(97)

File Sequensial Berindeks

File sequensial berindeks

menambahkan

fasilitas sebuah indeks tunggal terhadap file

sequens sehingga pencarian dan pembaharuan

rekord berdasarkan atribut yang diindeks-kan

menjadi lebih efesien

Ditujukan untuk keperluan akses data secara

langsung dan juga sequensial

(98)

Struktur File Sequensial

Berindeks

4

Komponen File Sequensial Berindeks :

Main/Primary File (File Utama)

Indeks

(99)

Struktur File Sequensial Berindeks

Contoh ilustrasi :

(100)

Indeks dan Parameter Indeks

Indeks berisi pasangan nilai atribut dengan pointer

acuan

File Indeks adalah kumpulan isian indeks untuk

mengacu record di file utama

Jenis Indeks ada 2 yaitu :

a.

Indeks Statis

indeks yang diciptakan saat

reorganisasi dan tidak berubah karena

pembaharuan. Record baru ditempatkan difile

overflow dan dikaitkan kerecord sebelumnya

b.

Indeks Dinamis

Pembaharuan dilakukan pada file

utama bukan pada overflow

(101)

Indeks dan Parameter Indeks

Ada dua tipe pengaksesan pada indeks :

a.

Block Anchor

Indeks tidak menunjuk

langsung ke record tetapi ke blok yang

memuat record

b.

Record Anchor

Indeks menunjuk langsung

ke record

Jika terdapat n rekord data, maka banyak entri

indeks diperlukan = n/Bfr

Tiap entri berukuran V+P byte (V=atribut

kunci, P = TID Pointer)

(102)

Parameter indeks

(103)

Algoritma Push-Trough

Rekord baru diinsert di posisi yang

sesuai

Rekord sisa setelah rekord baru di-push

hingga akhir block

Jika melebihi akhir block, push ke

overflow area

(104)

Contoh Implementasi Algoritma Push-Trough

(105)

Contoh Implementasi Algoritma Push-Trough

(106)

Parameter Performansi File

Ukuran Rekord (R)

R = aV+P

a : jumlah atribut

V : panjang rata-rata nilai atribut

P : ukuran pointer

Jumlah rekord file sekuensial berindeks (n)

n = nm + o’

nm : jumlah rekord di file utama

o’ :

jumlah rekord di overflow area

(107)

Parameter Performansi File

(108)

Parameter Performansi File

(109)

Parameter Performansi File

(110)

Parameter Performansi File

(111)

Parameter Performansi File

(112)

Parameter Performansi File

(113)

Tugas

Diketahui File sequensial berindeks:

Parameter Hardisk

- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms

- Transfer rate = 2048 byte/ms

- TRW = 2r

Parameter Penyimpanan - Ukuran blok = 4096 byte - Ukuran Pointer blok = 8 byte

- IBG = 1024 byte

Parameter File

- Jumlah rekord di file = 1000000 rekord

- Jumlah field = 8 field

- Panjang nilai = 25 byte

Parameter indeks

- Ukuran indeks (V+P)= 20 byte Parameter Reorganisasi

- File log transakasi = 5000 rekord

Parameter Pemrosesan

- Waktu pemrosesan block = 2 ms Hitung :

fan-out (y), height (x), RTotal, TF, TN, TI, TU, Tx, Ty jika metode bloking : Variable length spanned blocking !

(114)

Tugas

Diketahui File sequensial berindeks:

Parameter Hardisk

- Putaran disk = 8000 rpm - Seek time = 5 ms

- Transfer rate = 2048 byte/ms

- TRW = 2r

Parameter Penyimpanan - Ukuran blok = 4096 byte - Ukuran Pointer blok = 8 byte

- IBG = 1024 byte

Parameter File

- Jumlah rekord di file = 1000000 rekord

- Jumlah field = 8 field

- Panjang nilai = 25 byte

Parameter indeks

- Ukuran indeks (V+P)= 20 byte Parameter Reorganisasi

- File log transakasi = 5000 rekord

Parameter Pemrosesan

- Waktu pemrosesan block = 2 ms Hitung :

fan-out (y), height (x), RTotal, TF, TN, TI, TU, Tx, Ty jika metode bloking : Variable length spanned blocking !

(115)

 Struktur File Indeks Majemuk  BTree Insertion Algorithm

 BTree Deletion Algorithm

(116)

 Terdiri dari main file dan file-file index file

berindeks majemuk

 Tidak ada rantai overflow

 Tidak dikenal konsep atribut kunci  tidak

ada keterurutan berdasarkan atribut kunci

 Pengubahan data langsung dilakukan terhadap

main file

(117)

• Index bersifat multiple index, dinamis,record

anchored

• Entri index terdiri dari atribut dan TID

• Entri index terurut berdasarkan nilai atributnya

• Next record diakses berdasarkan keterurutan

entri pada index-nya

• Tiap index dapat bersifat multilevel

• TID pada indeks berisi alamat block dan posisi

record

• Perubahan pada main file berimplikasi terhadap

indeks-nya

• Struktur indeks menggunakan BTree

(118)

• Cari posisi yang sesuai bagi rekord baru, mulai

dari root BTree.

• Jika tersedia space, insert new record sesuai

urutan, jika tidak terjadi overflow

• Jika terjadi overflow :

- split menjadi dua node

- Pilih node tengah untuk naik ke level berikutnya

- set pointer dari parent node ke child node

(119)

 Diketahui BTree dengan kapasitas order d = 1  Gambarkan hasil Insert data :

cat, ant, dog, cow, rat, pig dan gnu

pada

BTree tersebut.

(120)
(121)
(122)
(123)

• Menghapus node daun (leaf node), tidak

melanggar kapasitas minimum

• Menghapus non leaf node, ganti dengan satu

rekord dari daun, tidak melanggar kapasitas minimum

• Menghapus leaf node, melanggar kapasitas,

perbaiki dengan redistribusi rekord

• Menghapus leaf node, melanggar kapasitas,

perbaiki dengan coalescing node

(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)

File Hash

Konsep File Hash

Fungsi Hash

Collision

(131)

Konsep File Hash

Merupakan organisasi file dengan metode akses

langsung (direct acsess), yang menggunakan suatu

fungsi untuk memetakan key menjadi address

(132)

Konsep File Hash(2)

Fungsi yang digunakan disebut fungsi hash/KAT (key

to address transformation)

Address yang dihasilkan dari hasil perhitungan fungsi

hash disebut dengan istilah home address

Jadi, terdapat dua komponen dalam file hash :

- Ruang rekord, yang terdiri atas m slot address

- Fungsi hash, yang mentransformasi key menjadi

address

Transfomasi key akan mudah jika key telah berupa nilai

integer, untuk key berupa karakter alphanumerik

terdapat proses prakondisi untuk mengubahnya

menjadi suatu nilai integer

(133)

Fungsi Hash

Ada beberapa fungsi hash yang dapat digunakan, seperti :

 Key Mod N, dengan N = jumlah slot address (ukuran tabel data) Contoh : 25 mod 11 = 3

25 (mod 7) = 4 3 (mod 8) = 3

jika key bernilai negatif, maka bagi |key| dengan N untuk dapatkan sisa r :

- untuk r = 0, maka k mod N = 0 - untuk r <> 0, maka k mod N = N-r Contoh : -26 (mod 7) = 7 – 5 = 2

-371 (mod 8) = 8 – 3 = 5

(134)

Fungsi Hash(2)

 Truncation/substring, cara transformasi yang dilakukan dengan mengambil hanya sebagian digit dari key

 Misal

Nomor Kartu anggota club MAKRO Bandung 05

533107 70.

Apabila diinginkan dipetakan ke tabel 10000 alamat,

maka 4 digit nomor dapat digunakan untuk alamat,

yaitu misal 3107

(135)

Fungsi Hash (3)

Folding (Metoda Pelipatan), dapat dilakukan dengan cara:

• Folding by boundary

contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit address dengan teknik folding by boundary dapat dilakukan

dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah melipat batas pembagian digit seperti berikut :

3 2 1 4 5 6 9 8 7 + 6 5 4

• apabila kode – kode itu ditambahkan (tanpa carry) , maka diperoleh 654.

(136)

Fungsi Hash(4)

Folding (Metoda Pelipatan), dapat dilakukan dengan cara:

• Folding by boundary

contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit address dengan teknik folding by boundary dapat dilakukan

dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah melipat batas pembagian digit seperti berikut :

3 2 1 4 5 6 9 8 7 + 6 5 4

• apabila kode – kode itu ditambahkan (tanpa carry) , maka diperoleh 654.

(137)

Fungsi Hash(5)

• Folding by shifting

contoh jika key = 123456789, maka transformasi ke 3 digit address dengan teknik folding by boundary dapat

dilakukan dengan membagi digit key tsb dengan cara seolah-olah menggeser batas pembagian digit seperti berikut :

1 2 3

4 5 6

7 8 9 +

2 5 8

apabila kode

kode itu ditambahkan (tanpa carry) ,

maka diperoleh 258

(138)

Fungsi Hash (5)

Squaring

1. Metoda menentukan alamat dengan cara pengkuadratan kunci kemudian hasilnya akan dilakukan truncation

2. Cara ini dilakukan agar terjadi kombinasi nilai kunci terdistribusi dengan baik keseluruh alamat yang mungkin

3. Fungsi mid square adalah menghitung kwadrat key dan kemudian menggunakan string bit tengah dari hasil sebagai alamat ke tabel

Contoh :

Key enam digit : 123456

Dikwadratkan : 15241383936

Apabila dikehendaki alamat 3 digit, maka dapat dipilih posisi 5 sampai dengan 7, dengan demikian menghasilkan alamat 138.

(139)

Fungsi Hash (6)

Radix Conversion

Pada metoda ini kunci dianggap berbasis selain 10 dan kemudian dikonversi dalam basis 10 Contoh :1234 dianggap berbasis 11 berarti :

= (1*113) +(2*112)+(3*111)+(4*110)

= 1331 + 242 + 33 + 4 = 1610

Multiplicative Hashing

Floor dan Cell

x adalah bilangan bulat terbesar yang tidak melebihi x

x adalah bilangan bulat terkecil yang tidak lebih keci dibanding x

apabila x adalah bilangan bulat maka :

x = x = x

apabila x bukan bilangan bulat maka : x + 1 = x

contoh :

3.14 = 3

3.14 = 4

(140)

File multiring berorientasi pada pemrosesan subset

record yang efisien. Subset record didefinisikan sebagi kelompok record berisi satu nilai yang sama.

Pendekatan multiring banyak digunakan pada sistem basis data.

 Subset record secara eksplisit dihubungkan dengan

menggunakan pointer. Penghubung mendefinisikan urutan anggota dari subset. Satu record dapat menjadi aggota dari beberapa subset. Tiap subset memiliki record header yang beri informasi mengenai record-record anggotanya. Record-record-record header untuk

himpunan subset juga dapat dihubungkan dengan satu penghubung.

 Pada file multiring semua record mempunyai struktur

yang serupa tetapi isi dan ukurannya merupakan

(141)

Performansi File Multiring

1. Ukuran Record (R)

Proses pengestimasian akurat hanya dapat diperoleh dengan

mendaptarkan emua tipe serta frekuensi dan ukurannya karena tipe tipe record berbeda yang berada pada file multiring.

R = a’ V

2. Waktu Pengambilan Rekord Tertentu (Tf)

Beberapa hal yang mendukung waktu pengambilan adalah jumlah

penghubung yang dicari dan panjang penghubung.

 Pencarian untuk memperoleh record lengakap, sehingga x tingkat

harus dilewati. Panjang multiring (y) bergantung ukuran dari file, jumlah tingkat dan cara pemartisian file menjadi multiring. Apabila satu record akan di ambil, jumlah field hirarki harus seimbang dengan jumlah argumen pencarian aF pada kunci pencarian. Untuk

pengambilan normal maka aF = x = ylog n dan guna penelusuran satu tingkat, diperlukan pengaksesan y/2 record sedangkan untuk

pengaksesan record tingkat bawahmaka ditelusuri Sx.y record.

(142)

3. Waktu Pengambilan Record Berikutnya (TN)

 Proses pengambilan record berikutnya dilakukan mengikuti

penghubung.

TN= s + r + btt

4. Waktu Penyisipan Record (TI)

Proses penyisipan record waktunya dapat ditentukan dengan

menentukan terlebih dahulu ruang kosong yang sesuai dan

mencarisemua predesesor record yang baru. Kemudian ambil nilai link yang tetapat. Setelah itu menset nilai tersebut ke record baru dan

menempatkan nilai posisi record baru kedalam area link pendahulu.

TI = a’link(TF + TRW) + s + r + btt + TRW

Dimana

(143)

5. Waktu Pembaruan Record (TU)

Pada proses pembaruan record dilakukan pertama kali adalah mencari

rekord yang akan diperbarui dan kemudian melakukan penulisan ulang.

TU = TF + TRW

6. Waktu Pembacaan Seluruh Record (TX)

 Pada proses ini diperlukan rancangan file yang baik agar tidak ada

recor yang dibaca lebih dari satu kali. Penelusuran terurut ruang tidak mudah karena format record beragam. Kegiatan teknik yang terjadi aitu pengaksesan terhadap header, kemudian pengaksesan terhadap record anggota dan mengulangi untuk header berikutnya.

 TX = n (1 + 1/y)(s + r + btt)

7. Waktu Reorganisasi File (TY)

(144)

C

OLLISION

 Collision merupakan kondisi dimana terdapat lebih

dari satu key yang menempati slot address yang sama

 Collision dapat diminimalisir dengan cara :

- Mengganti fungsi hash

- Mengurangi packing factor

 Packing Factor / packing density / load factor

adalah perbandingan antara jumlah data yang tersimpan terhadap jumlah slot address yang tersedia

(145)

C

OLLISION

R

ESOLUTION

 Mengganti fungsi hash atau mengurangi packing

factor hanyalah suatu teknik untuk mengurangi terjadinya collision, tetapi tidak mengeliminasinya

 Karenanya, diperlukan Collision Resolution, yaitu

prosedur untuk menempatkan data yang memiliki home address yang sama, sedemikian hingga

banyaknya akses dari home address seminimum mungkin

(146)

C

OLLISION

R

ESOLUTION

 Misalnya kita memiliki record A, B, dan C yang

sinonim dengan home addressnya ada di r, maka kita membuat link untuk memindahkan record B ke posisi s dari posisi r, kemudian record C akan menempati lokasi t, sedangkan linknya diisi dengan ^ atau null.

Dengan Link Tanpa Link

3

Record Link

r A S

s B T

t C ^

(147)

M

ETODA

C

OLLISION

R

ESOLUTION

Metoda collision resolution diklasifikasikan

sebagai berikut :

Collision Resolution with Link

Coalesced Hashing

Collision Resolution without Link

Progresive Overflow, Linear Qoutient, Binary Tree, Brent’s

method

Collision Resolution with pseudolinks

Computed Chaining
(148)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITH

L

INK

C

OALESCED

H

ASHING

1. LISCH (Late Insertion Standart Coalesced Hashing)

 Suatu metode dimana record baru yang disisipkan akan

menempati pada posisi terakhir dari probe chain.

 Contoh : dengan menggunakan metode collision dan fungsi

hash : Hash (key) = key mod 11, dimana 11 adalah ukuran table.

 Record yang akan dimasukkan dengan key : 27, 18, 29, 28,

39, 13 dan 16.

 Hasil address dari 0 sampai 10 dari record tersebut yaitu :

Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6, Hash(39)=6, Hash(13)=2, Hash(16)=5.

(149)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITH

L

INK

C

OALESCED

H

ASHING

6

(150)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITH

L

INK

C

OALESCED

H

ASHING

2. EISCH (Early Insertion Standart Coalesced Hashing)

 Suatu metode dimana record baru yang disisipkan diletakkan

pada posisi tengah setelah record sinonimnya dengan merubah nilai link dari record sinonimnya.

 Contoh : dengan menggunakan metode collision dan fungsi

hash : Hash (key) = key mod 11, dimana 11 adalah ukuran table.

 Record yang akan dimasukkan dengan key : 27, 18, 29, 28,

39, 13 dan 16.

 Hasil address dari 0 sampai 10 dari record tersebut yaitu :

Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6,

Hash(39)=6, Hash(13)=2, Hash(16)=5, Hash(42)=9 dan Hash(17)=6 .

(151)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITH

L

INK

C

OALESCED

H

ASHING

8

(152)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

1. Progresive Overflow

 Kerugian dari coalesced hashing adalah diperlukannya storage

tambahan untuk menyimpan field link.

 Untuk mengatasinya dapat menggunakan bentuk sederhana dalam

menyimpan record dengan metode progressive overflow

 Progressive overflow :

- Record yang akan disimpan diletakkan pada lokasi berikutnya dari record pada posisi home addressnya.

- Apabila lokasi yang dipergunakan untuk menyisipkan lebih besar dari

ukuran table maka lokasinya dikembalikan keposisi pertama dari tabel,

- Dan seterusnya sampai ditemukan lokasi kosong untuk menyimpan record tersebut.

(153)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

 Contoh : dengan menggunakan fungsi hash : Hash (key) = key mod 11,

dimana 11 adalah ukuran table.

 Misal kita memiliki record dengan key : 27, 18, 29, 28, 39, 13 dan 16.

 Dapat dicari nilai masing-masing address dari 0 sampai 10 dari record

tersebut yaitu : Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6, Hash(39)=6, Hash(13)=2, Hash(16)=5

 Bentuk gambaran penyisipan setiap langkah Progresive Overflow

adalah :

(154)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

2. Use Of Bucket

 Metode ini digunakan untuk menghindari collision dengan cara

membuat lokasi penyimpanan diperbolehkan untuk menyimpan multiple record yang berbentuk bucket (atau blok atau page)

 Jumlah record yang boleh disimpan dalam suatu bucket disebut

blocking factor

 Contoh : penyimpanan record dengan blocking factor 2, dari

record key : 27, 18, 29, 28, 39, 13 dan 16

 Dengan menggunakan metode collision dan fungsi hash : Hash

(key) = key mod 11, dimana 11 adalah ukuran table

 Hasil address dari 0 sampai 10 dari record tersebut yaitu :

Hash(27)=5, Hash(18)=7, Hash(29)=7, Hash(28)=6, Hash(39)=6, Hash(13)=2, Hash(16)=5

(155)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

12

(156)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

3. Linear Quotient

 Perbedaaan utama dari linear Quotient collision resolution dan

progressive overflow adalah bahwa dalam Linear Quotient kita menggunakan variable increment dari sebuah konstanta dengan pertambahan 1

 Sehingga dalam menyisipkan record baru diperlukan dua buah fungsi

hash sebagai berikut :

H1 (Key ) = Key Mod P

H2 = Quotient(Key/P) Mod P atau

H1 (Key ) = Key Mod P

H2 = (Key Mod (P-2)) , dimana P adalah ukuran tabel

 Contoh dengan menggunakan fungsi hash : H1(key)= key mod 11

 Tentukan lokasi dengan menggunakan linear quotient dari record key

(157)

C

OLLISION

R

ESOLUTION WITHOUT

L

INK

14

Referensi

Dokumen terkait

 Object file : yaitu urutan dari byte-byte yang diatur menjadi blok-blok yang dapat dipahami oleh penghubung system..  Executable file : adalah kumpulan dari bagian- bagian kode

Ada 4 teknik dasar dari organisasi berkas untuk menyimpan record dalam sebuah file , yaitu :.

Berapakah home address kunci rekaman nomor induk pegawai 140325036 dengan metode hashing shifthing menjadi 3 digit, menggunakan carry?.. Berapakah home address kunci rekaman 2017

Sistem file logik memanggil modul organisasi file untuk memetakan I/O direktori ke dalam nomor- nomor blok dari disk.

Organisasi multi-list file berbeda dengan inverted file, dimana dalam indeks inversi untuk sebuah nilai key mempunyai sebuah penunjuk untuk sebuah

 Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain.. Biasanya file ini dibuat pada waktu

Model ini menyusun record-record dalam suatu hirarki seperti struktur organisasi. Setiap file dari flat file menjadi tipe record atau node dalam hirarki, dan

Spesifikasi file Produk Nama Database : wwfurniture Nama File : Tabel Produk Akronim : produk.MYD Tipe File : File Master Akses File : Random Organisasi File : Index Sequential