• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadist Mengenai Keberadaan Allah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadist Mengenai Keberadaan Allah"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadist Mengenai Keberadaan Allah

Dalil yang menyatakan Allah menetap tinggi di atas langit tidaklah bertentangan dengan keyakinan Allah itu dekat. Adapun dalil-dalil yang mendukung keyakinan Allah menetap tinggi di atas langit adalah:

1. Ayat tegas yang menyatakan Allah beristiwa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy. ‘Arsy adalah makhluk Allah yang paling tinggi dan paling besar.

Contoh ayat tersebut adalah,

ىووتوسسا ششرسعولسا ىلوعو ننموحسررولا

(Yaitu) Rabb Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy .” (QS. Thaha: 5)

Qs. Al A’raf ayat 54

” Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia berkuasa dan mengatur segala yang diciptakan-Nya, sehingga berfungsi sebagaiman ynag ia kehendaki yaitu Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang ataupun sebaliknya dan silih berganti dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang masing-masig tunduk kepada perintah-Nya, yakni alah menetapkan hukkum yang berlaku atasnnya dan benda-benda itu tidak dapat mengelak dari hokum-hukum yang ditetapkan Allah itu.

(2)

Di atas langit.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Siapa saya?” Budak tersebut menjawab, “Engkau adalah Rasulullah.” Lantas Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Merdekakanlah dia karena dia adalah seorang mukmin.” (HR. Muslim)

3. Dalil yang menyatakan bahwa Allah menceritakan mengenai Fir’aun yang ingin menggunakan tangga ke arah langit agar dapat melihat Tuhannya Musa. Lalu Fir’aun mengingkari keyakinan Musa mengenai keberadaan Allah di atas langit. Allah Ta’ala berfirman,

)

بوابوسسأولسا غنلنبسأو يلرشعولو اححرسصو يلش نشبسا ننامواهو ايو ننوسعورسفش لواقووو

36

(

تشاوواموسرولا بوابوسسأو

ابحذشاكو هننرنظنأولو ينرشإشوو ىسوومن هشلوإش ىلوإش عولشطروأوفو

Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta”.” (QS. Al Mu’min: 36-37)

Ibnu Abil ‘Izz mengatakan, “Mereka jahmiyah yang mendustakan ketinggian Dzat Allah di atas langit, mereka itu termasuk pengikut Fir’aun. Sedangkan yang menetapkan ketinggian Dzat Allah di atas langit, merekalah pengikut Musa dan pengikut Muhammad.”

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr –Radhiyallahu’anhuma- Rasulullah –Shallallahu’alayhi wa ‘ala alihi wa sallam– bersabda:

ءشاموسرولا يفش نسمو مسكنمنحورسيو ضشرسأولسا يفش نسمو اومنحورساش ،نشمحسررولا منهنمنحورسيو نووسمنحشاررلا

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, beriman kepada apa yang telah Allah namakan dari kitab-kitab-Nya, seperti Al-Qur’anul karim yang diturunkan kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sungguh orang ini telah melihat rasa takut." Kemudian orang tersebut berkata: "Demi Allah,

perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan

Arti “tambahan” dalam aya t ini ditafsirkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih, yaitu kenikmatan melihat wajah Allah

radhiyallahu ‘anha mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan, sampai Allah ‘azza wa jalla mewafatkan beliau.

Apabila engkau melaksanakan shalatmu sebagaimana yang aku sifatkan kepadamu tentang shalat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka aku mengharapkan kepada

Telah diriwayatkan di dalam Ash-Shahihain dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau memberikan wasiat kepada Abu Hurairah dengan tiga perkara, “Shalat dhuha,

Telah diriwayatkan di dalam Ash-Shahihain dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau memberikan wasiat kepada Abu Hurairah dengan tiga perkara, “Shalat dhuha,