• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 4 MEDAN T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 4 MEDAN T.P. 2014/2015."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NEGERI 4 MEDAN T.P. 2014/2015

Oleh :

Adventa Sinta Marito NIM 4113321001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah berbantu Multimedia Interaktif dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Medan

T.P. 2014/2015”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana. Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang setulusnya kepada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M. Pd selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran

serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.

Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S, Bapak Drs. Usler

Simarmata, M.S, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd, selaku

Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf

pegawai jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramly, M.Pd, sebagai kepala sekolah SMA

Negeri 4 Medan, dan terutama Bapak Drs. Tao Nainggolan, M.Si, sebagai guru

Fisika di SMA Negeri 4 Medan yang telah membantu selama penelitian ini.

Teristimewa diucapan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda

Pdt.Tumpal Hutahaean, S.Th dan Ibunda Leli Supriati br. Napitupulu , kakak-kakak

tercinta; Ester br.Hutahaean, S.Kep., Ns, Lidia br.Hutahaean, A.Md, Agnes

Novianti br Hutahaean, S.Sos, serta adik-adik tercinta ; Esli Sihol Maribot

br.Hutahaean, dan Marten Kurniawan Letare Hutahaean, serta sepupu saya Irma

Riana br. Tobing yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan, memberikan

(4)

v

sampaikan kepada semua teman-teman Organisasi RNHKBP di gereja Bethesda

Resort Bethesda yang selalu memberikan dukungan Semangat dan doa.

Kepada semua teman-teman kelas Ekstensi 2011, teman-teman angkatan

2011 seluruhnya, abang-kakak senior Fisika yang telah banyak sekali mendukung

studi penulis. Sahabat-sahabat terbaikku ; Halimatus Sakdiah Pelawi, Imelda

br.Nadeak, Selly Fitriyani br. Hasibuan, dan Tiodor br. Purba.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015

Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Pengenalan materi secara autentik disertai dengan kegiatan belajar yang aktif merupakan proses belajar yang sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning berbantu multimedia interaktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes essay 8 soal yang telah diuji validitas isinya. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 4 Medan sedangkan sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas XI PIA 2 dan kelas XI PIA 4 yang diambil secara random dimana kelas XI PIA 2 sebagai kelas eksperimen diajar dengan Model Problem Based Learning sedangkan kelas XI PIA 4 sebagai kelas kontrol diajar dengan pengajaran Konvensional.Data penelitian yang diambil dalam bentuk hasil belajar pada bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk data hasil belajar diawali dengan uji normalitas dan homogenitas. Dengan data yang sudah telah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf signifikan α= 0,05. Rata-rata hasil belajar kelas

Eksperimen adalah 33,87 sedangkan kelas kontrol adalah 34,97.

Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 75,17 sedangkan kelas kontrol sebesar 60,90. Jadi, perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas sebesar 14,27 satuan. Dari hasil uji thitung > ttabel (6,23 > 1,668), maka Hoditolak

dan Ha di terima dengan kata lain bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari hasil belajar kelas kontrol, berarti Ada pengaruh model Problem Based Learning berbantu multimedia interaktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 4 Medan T.P 2014/2015.

(6)

vi

2.1.2. Problem Based Learning (PBL) 10

2.1.2.1 Ciri Utama Problem Based Learning 11

2.1.2.2 Tahapan Model Problem Based Learning 12

2.1.3. Media Pembelajaran 13

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

(7)

3.8.1. Validasi Tes 30

3.9. Teknik Analisis Data 31

3.9.1. Analisis Data Hasil Belajar 31

3.9.2. Uji Normalitas 31

3.9.3. Uji Homogenitas Data 32

3.9.4. Uji Hipotesis 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengolahan dan Analisis Data Pretest 36

4.2 Pelaksanaan Perlakuan 38

4.2.1. Penilaian Afektif 39

4.2.2. Penilaian Psikomotorik 39

4.2.3. Pengolahan dan Analisis Data Postest 40

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 49

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Problem Based Learning 12

Tabel 2.2. Tabel hasil penelitian terdahulu. 16

Tabel 3.1. Desain Penelitian 27

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 29

Tabel 3.3. Pedoman PenskoranTes Hasil Belajar 29

Tabel 3.4. Kategori Hasil Belajar 29

Tabel 4.1. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 37

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 37

Tabel 4.4. Uji Hipotesis Data Pretest 38

Tabel 4.5. Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol 39

Tabel 4.6. Penilaian Kinerja Kelas Eksperimen 40

Tabel 4.7. Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol 40

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Postest 41

Tabel 4.9. Uji Homogenitas Data Postest 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Konsep Multimedia 15

Gambar 2.2. Aliran Lurus Atau Laminar 20

Gambar 2.3. Aliran Turbulen 21

Gambar 2.4. Massa FluidaYang Mengalir Persatuan Waktu 21

Gambar 2.5. Persamaan Bernoulli Pada Fluida Bergerak Dalam Pipa 22

Gambar 2.6. Fluida Yang Keluar Dari Dasar Wadah 23

Gambar 4. 1 Diagram Batang Data Pre-test Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 36

Gambar 4.7 Diagram Batang Data Post-test Kelas Eksperimen dan

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peradaban manusia akan sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi akan bersumber pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan

ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam. Fisika sebagai salah satu

unsur dalam IPA mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis

dalam pengembangan teknologi masa depan, oleh karena itu dalam memacu

ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran fisika perlu mendapat

perhatian yang lebih mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Fisika adalah

cabang ilmu pengetahuan alam yang menggunakan metode ilmiah dalam

prosesnya.

Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah khususnya pada fisika guru

sering menggunakan metode pembelajaran yang cenderung monoton dan

kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan suatu konsep dalam proses

pembelajaran berlangsung sehingga pembelajaran pun lebih bersifat

teacher-centered, guru hanya menyampaikan fisika sebagai produk dan siswa menghafal

informasi faktual, serta kecenderungan penggunaan soal-soal yang hanya

berorientasi pada penggunaan rumus daripada pemahaman konsep-konsep fisika.

Proses pembelajaran pun lebih didominasi dengan pembelajaran yang

konvensional dengan menggunakan metode ceramah, tugas dan kerja kelompok.

Pembelajaran yang seperti itu akan mengakibatkan pemahaman konsep fisika

siswa rendah dan ketidaktahuan pada diri siswa mengenai proses maupun sikap

dari konsep fisika yang mereka peroleh.

Hasil observasi penulis pada tanggal 12 Januari 2015, yang menggunakan

intrumentasi berupa angket kepada siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 4 Medan

secara umum minat siswa untuk belajar fisika sangatlah rendah, dikarenakan

kondisi dalam proses pembelajaran yang kurang menyenangkan dan lingkungan

(11)

menyenangkan dibutuhkan sebuah perencanaan. Perencanaan yang baik

melibatkan kegiatan mengalokasikan penggunaan waktu, memilih metode

pengajaran yang tepat guna, menciptakan minat siswa, dan membangun

lingkungan belajar yang produktif (Arends, 2008 : 96).

Siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Medan secara umum tidak

mengemari pelajaran fisika. Terbukti dari 46 siswa hanya 3 orang yang

menggemari dan 43 tidak menggemari. Hal ini dikarenakan cara guru dalam

mengajar hanya mencatat, mengerjakan soal, dan menjelaskan materi di papan

tulis sehingga membuat siswa menjadi bosan. Hal tersebut membuat siswa

menggangap pelajaran fisika sulit dan membosankan. Rata-rata nilai yang

diperoleh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Medan masih rendah dengan 2

orang nilai (91-100), 5 orang nilai (81-90), 10 orang nilai (75-80), dan 29 orang

nilai (< 75). Tetapi siswa yang mencapai standart KKM (nilai 75) tersebut lebih

banyak mendapatkan pelajaran fisika diluar sekolah melalui bimbingan belajar

atau private.

Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar (outcomes) yang

diperoleh pebelajar yang diajar dengan PBL yaitu: (1) inkuiri dan ketrampilan

melakukan pemecahan masalah, (2) belajar model peraturan orang dewasa (adult

role behaviors), dan (3) ketrampilan belajar mandiri (skills for independent

learning). Pembelajaran yang melakukan inkuiri dalam pembelajaran akan

menggunakan ketrampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking

skill) dimana mereka akan melakukan operasi mental seperti induksi, deduksi,

klasifikasi, dan penalaran (reasoning). Karakteristik lingkungan belajar model

pembelajaran PBL adalah: keterbukaan, keterlibatan peserta didik secara aktif,

dan atmosfir kebebasan intelektual.

PBL dimulai dengan suatu masalah yang memicu ketidaksetimbangan

kognitif pada diri pebelajar. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu

sehingga memunculkan bermacam-macam pertanyaan disekitar masalah.

Tan (dalam Rusman, 2012 : 229) menyatakan pembelajaran berbasis

(12)

3

berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau

tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji,

dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Peneliti

membahas tentang aplikasi-aplikasi berbagai fenomena fisika dalam kehidupan

sehari-hari di kelas, peneliti menemukan bahwa sebenarnya ada ketertarikan dan

keinginan dari siswa untuk mengembangkan potensinya dalam pemecahan

masalah-masalah fisika menyangkut kehidupan sehari-hari namun hal ini sering

kali tidak tersalur akibat penggunaan model dan metode yang biasa digunakan di

dalam kelas. Peneliti juga menemukan bahwa penggunaaan media di kelas

sangatlah minim padahal sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang

memadai untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik bahkan cukup mampun

untuk menggunakan media-media modern menggunakan infokus sehingga dapat

memproyeksikan berbagai media seperti multimedia interaktif misalnya. Hal ini

sebagian besar adalah pengaruh dari kurangnya perhatian dalam proses

pembelajaran yang digunakan yang secara umum masih berpusat pada guru.

Hasil observasi yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya suatu

pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa

dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat

pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam

kehidupan sehari-hari, serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan

hasil belajar siswa tersebut. Tentu dengan menggunakan model pembelajaran

yang mendukung serta media pembelajaran yang mendukung.

Bertolak dari latar belakang tersebut, maka dalam rangka meningkatkan

hasil belajar perlu dilakukan penelitian berjudul “Pengaruh Model

(13)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

beberapa masalah dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa

2. Kurangnya minat siswa-siswi dalam pembelajaran fisika

3. Penggunaan metode/model mengajar yang kurang bervariasi

4. Kurangnya guru melibatkan siswa-siswi dalam proses pembelajaran fisika.

1.3.Batasan Masalah

Dengan identifikasi masalah tersebut, maka perlu adanya pembatasan

masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning

untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas

kontrol.

2. Objek penelitian pada siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Medan Tahun

Pelajaran 2014/2015.

3. Materi pokok yang diterapkan adalah Fluida Dinamis.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning berbantu multimedia interaktif pada materi

pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 4 Medan T.P

2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester II

(14)

5

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

berbantu multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 4 Medan T.P

2014/2015?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Problem Based Learning berbantu multimedia interaktif pada materi

pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 4 Medan T.P

2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI

semester II SMA Negeri 4 Medan T.P 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based

Learning berbantu multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 4

Medan T.P 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dihararapkan bermanfaat untuk:

1. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan menambah

kompetensi peneliti sebagai calon pendidik.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi

guru dalam memilih model pembelajaran.

3. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning berbant multimedia interaktif pada

materi pokok Fluida Dinamik kelas XI semester II di SMA Negeri 4

(15)

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mempresifikasikan atau

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut

(Nasir, 1988). Dalam penelitian ini, digunakan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Model problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah

merupakan suatu pendekatan sekaligus model pembelajaran di mana siswa

diajarkan pembelajaran yang autentik dengan maksud untuk menyusun

pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan

berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri

(Arends, 2008).

2. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat

metode-metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab dan

diskusi yang pembelajarannya berpusat pada guru (Sumarno, 2011).

3. Multimedia Interaktif adalah suatu media yang sangat kompleks

dengan penggabungan dari beberapa unsur media seperti teks, grafik,

gambar, foto, video, dan animasi secara berkala sehingga menjadi suatu

kesimpulan yang menarik dan dapat mengalihkan perhatian siswa untuk

melihatnya (Susilana, 2012 : 216).

4. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau

(16)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning

(PBL) khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata

dengan kategori sangat baik dan peningkatan hasil belajar dengan kategori

sedang.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional khususnya pada materi fluida dinamis memberikan rata-rata

dengan kategori cukup baik dan peningkatan hasil belajar dengan kategori

sedang.

3. Rata-rata hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran berbasis

masalah berbantu multimedia interaktif pada materi fluida dinamis di kelas

XIPIA Semester II SMA Negeri 4 Medan T.P 2014/2015 lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yaitu thitung> ttabel(6,23 >

1,668).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka beberapa

hal yang dapat penulis sarankan adalah :

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan

kelas khususnya pada saat eksperimen dan diskusi berlangsung agar

kondisi kelas kondusif dan menambah jumlah observer dari jurusan yang

sama dengan peneliti untuk membantu dalam eksperimen.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PBL, ada

baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan

mempresentasikan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Seven Editions, McGraw-Hill, New York.

Arikunto, S.,( 2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Celik, Pinar,. Onder, Fatih,. Silay, Ilhan,.2011. The Effects of Problem Based Learning On The Students Success in Physics Course. Depertmant of Physics Education, Dokuz Eylul University Izmir, Turkey. Procedia-Social and Behavioral Sciences 28, 656-660

Dahar, R. W., (1989) Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Hewitt, Paul G., (2012), Conceptual Physical Science Fifth Edition, Pearson, City Collage of San Francisco

Hosnan, M., (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia Indonesia ,Jakarta

Giancoli, D., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Kennedy. 2009. Perbedaan Hasil belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) dengan Konvensional pada Materi Pokok Pemuaian di SMA Negeri 4 Kisaran T.A. 2008/2009. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed

Khanifiyah. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Intruction Berbantuan Media Audio-Visual Dalam Meningkatkan Kemampuan Menganalisis dan Memecahkan Masalah Fisika. Unnes Physics Education Jurnal.

Krathwohl, David R., (2002), A Revision of Bloom’s Taxonomy An Overview. College of Education Jurnal

Meltzer, D. E. (2002). “The Relationshif between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pre-test Score”.Am,J.Phys.70,(2), 1259-1267.

Munir, (2009), Kurikulum Berbasis Teknologi Infornasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(18)

50

Sembiring, S. 2014. Efek Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan Animasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Kabanjahe T.P. 2013/2014. . Skripsi.Medan : FMIPA Unimed

Siagian, L. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A 2008/2009. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Sihotang, S.P. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Sekolah Menengah Atas Kelas X. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed

Siregar, D. S. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkakan Aktivitas Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Sekolah Menengah Atas Kelas X. Skripsi. Medan : FMIPA Unimed

Sitanggang, N. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI MAN 1 Medan T.P 2011/2012. Skripsi. Medan: FMIPA Unimed

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Suardani, Nyoman., Swasta., Widiyanti. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemapuan Pemecahan Masalah dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesa Volume 4.

Sudarma, M., ( 2013), Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, PT Raja Grafindo Persada ,Jakarta

Sudijono, A., 1995, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada , Jakarta

Sudjana, N., (1989)., Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sudjana.,( 2012) Metoda Statistika, Penerbit Tarsito ,Bandung

Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika, Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu ,Jakarta

Gambar

Gambar 2.1.Konsep Multimedia
gambar, foto, video, dan animasi secara berkala sehingga menjadi suatu

Referensi

Dokumen terkait

Indikator yang dijadikan tolok ukur dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah daya serap terhadap pelajaran yang di ajarkan dan perilaku siswa2. Hasil

berarti bahwa pengetahuan manajemen mempunyai sumbangan efcktif yang lebih kecil d iband ingkan komitmen organisasi dalam menjelaskan (mempengaruhi ) kinelja para kepala

diangkat sebagai kepala sekolah adalah guru yang telah mempunyai sertifikasi. dan pengalaman kerja

[r]

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK.. KANAK SALSABILA NOGOSARI BOYOLALI TAHUN

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]