• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL S2 SIEMENS SIMATIC S7 200 PRAKTIKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODUL S2 SIEMENS SIMATIC S7 200 PRAKTIKU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL S2

SIEMENS SIMATIC S7-200

PRAKTIKUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI (IND 314-2)

SEMESTER GENAP 2013/2014

Anggota Kelompok:

1. Yuvita Wahyudi (2011610045)

2. Bara Dias Silaban

(2011610048)

3. Muhammad Gilang

(2011610152)

Shift / Kelompok : 1 / D10

Asisten: Arvin Prasetya Tanoto

LABORATORIUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

(2)

PENDAHULUAN

I.1 Bagian-Bagian PLC

PLC pada dasarnya adalah sebuah alat pengendali proses industri yang dapat mengatur urutan proses berdasar atas data/informasi logik yang diterima. Program yang telah dibuat dalam aplikasi 7 Micro/win dimasukkan dan didowload kedalam PLC. Dalam kasus kali ini terdapat dua kasus untuk pembuatan program PLC berupa Ladder diagram. Dimana kasus pertama pada sebuah rumah kaca dapat dilakukan penutupan rumah kaca secara otomatis. Ada dua cara yang dilakukan yaitu dapat mendeteksi adanya salju dan mendeteksi tingginya temperature. Pada saat salju akan turun pada atap rumah maka atap rumah kaca akan tertutup pada waktu tertentu dan kemudian terbuka lagi selama waktu tertentu. Tidak hanya dapat mendeteksi adanya turun salju namun atap rumah kaca dapat mendeteksi suhu, jika terjadi ketinggan temperature, maka secara manual juga atap rumah dapat menutup dengan sendirinya. Input pada kasus pertama yaitu salju yang turun pada atap rumah dan cara kedua yaitu tingginya temperature kemudian atap rumah kaca tersebut selama waktu tertentu akan terututup dan terbuka lagi selama waktu tertentu.

Dalam kasus kedua terdapat crane yang dapat secara otomatis berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas yang lainnya. Crane yang dimulai dapat langsung secara otomatis mengulangi aktivitasnya dan pada saat ditekan tombol stop maka crane akan berhenti melakukan semua aktivitasnya. Input pada kasus ini hanya satu yaitu tombol start untuk memulai menggerakan crane dan output yang dikeluarkan yaitu ketiga aktivitas crane. Untuk melakukan kedua kasus tersebut output yang diberikan harus menggunakan dummy dimana dummy

(3)

BAB II

PROGRAM DAN ANALISIS

II.1 Program Ladder Diagram untuk Kasus Pertama

Kasus pertama terdapat dua cara untuk melakukan penutupan atap rumah pada rumah kaca secara otomatis yaitu mendeteksi adanya salju yang jatuh pada atap rumah kemudian atap rumah kaca tertutup dan mendeteksi tingginya tempertare kemudian atap rumah kaca akan terutup. Pada kasus pertama dilakukan perumapamaan untuk tiap input dan output. Untuk input pada kasus ini diperumpamakan sebagai tombol pertama dan tombol kedua dimana pada saat tombol ditekan selama beberapa detik maka lampu pada lampu merah yang merupakan output akan menyala dan berarti atap rumah pada kasus tersebut akan tertutup selama beberpa detik. Untuk input yang kedua yaitu tombol kedua dimana input pada kasus yaitu temperature yang semakin meningkat dan akan menyalakan lampu kuning dimana atap rumah akan tertutup juga. Lampu kuning akan menyala selama beberapa detik dan kemudian mati untuk seterusnya. Pada kasus pertama dapat dibuat Ladder diagram seperti berikut:

Input yang digunakan pada kasus ini yaitu I0.0 dan I0.1 dimana I0.0 merupakan salju yang turun dan I0.1 yaitu temperature.

1. Pertama masukkan input I0.0 yang merupakan input dari ladder diagram 2. Kemudian buat latch untuk output Q0.3 dan Q0.5.

3. I0.1 dibuat dengan normally close supaya pada saat tombol kedua atau

input kedua tertekan maka lampu kuning akan menyala.

4. Output yang dihasilkan yaitu Q0.0 dimana atap rumah kaca akan tertutup secara otomatis

5. Pada kasus ini output yang dikeluarkan yaitu Q0.0, dimana output ini dapat dilakukan pemanggilan pada rung kedua.

6. Dimana terdapat waktu dan jeda selama 2 detik.

7. Pembuatan latch Q0.3 merupakan dummy dimana seharusnya Q0.3 ini bukanlah output yang dihasilkan.

8. Waktu jeda T63 selama dua detik pada rung kedua dijadikan sebagai

variable input pada rung ketiga sehingga lampu merah menyala dengan jeda waktu 2 detik dan menggunakan dummy Q0.3. Pada rung ke empat Q0.3 yang awalnya output dijadikan input pada rung ke empat untuk menyalakan output Q0.4.

(4)
(5)

1. Masukkan input I0.0 sebagai tombol start pada crane yang akan dijalankan.

2. Kemudian buat output untuk lampu merah yaitu Q0.0

3. Q0.0 tersebut akan dipanggil pada rung kedua dimana pada saat input

ditekan makan lampu merah akan menyala selama beberapa detik. Output lampu merah yaitu Q0.0 dan dilakukan latch Q0.3 untuk mematikan merah. Q0.3 merupaka dummy, sehingga dummy tersebut dapat dipanggil pada network selanjutnya untuk menyalakan lampu yang lain setelah lampu merah tersebut mati.

4. Q0.3 pada rung kedua dipanggil untuk menyalakan lampu kuning selama dua detik. yang dihasilkan oleh rung keenam. Jadi pada saat lampu merah telah mati langsung dilanjutkan ke lampu selanjutnya.

8. Lampu hijau akan menyala selama dua detik dan kemudian akan berlanjut ke lampu awal lagi yaitu lampu merah, sehingga dibuat input

dengan dummy Q0.5 untuk dan pada rung yang terakhir yaitu rung

sepuluh dibuat sebagai input dan Q0.6 sebagai output. Jadi pada saat lampu hijau mati, akan dilanjutkan kelampu merah.

9. Pada rung awal yaitu rung untuk lampu merah dibuat latch untuk Q0.6 dimana Q0.6 ini akan dipanggil pada rung pertama dan lampu merah akan mulai menyala lagi.

(6)

Gambar

Gambar II.1 Ladder Diagram Kasus Pertama
Gambar II.2 Ladder Diagram Kasus Crane

Referensi

Dokumen terkait

Jika diambil dua kelereng satu persatu dari dalam kotak itu, maka terambilnya 1 kelereng merah pada pengambilan pertama dan satu kelereng putih pada pengambilan kedua, dengan

Dalam hal ini selang waktu yang digunakan ialah selama 3 detik dimana keadaaan tersebut pada saat saklar normally open (NO) ditekan maka output nya akan menyala dan outputnya akan

Perberdaan tersebut terletak pada bahan yang digunakan dimana pada percobaan pertama digunakan NaCl berupa padatan dan pada percobaan kedua digunakan H 2 SO 4 berupa cairan..

Pada rangkaian gerbang NAND Gate , jika kedua input dalam keadaan high (1), maka lampu LED akan mati (0), dimana gerbang ini merupakan kombinasi dari maka lampu LED akan mati

Berdasarkan rencana keperawatan dalam tinjauan kasus pada pasien pertama dan kedua dengan tujuan dan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

Analisis : Output dari FFT terhadap sinyal input dan hasil konvolusi zt denag sinyal pertama berwarna biru merupakan spektrum amplitudo dari xf, sinyal kedua berwarna merah merupakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada studi kasus ini dilakukan implementasi selama 4x kunjungan yaitu pada hari pertama memberikan inform consent dan melakukan pengkajian pada keluarga, hari