EFEKTIVITAS
PENERAPAN
KURIKULUM
TINGKAT
SATUAN
PENDIDIKAN
(KTSP)
TERHADAP
PROSES
PEMBELAJARAN
AQIDAH
AKHLAK
KELAS
V
DI
MADRASAH
IBTIDAIYAH
RAUDLATUL
FALAH
KEBAGUSAN
PASAR
MINGGU
SKRIPSI
DiajukanKepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan
UntukMemenuhiSyaratGelarSarjanaPendidikan
Oleh
YULIANTI
NIM809011000418
PROGRAM
DUAL
MODE
SYSTEM
JURUSAN
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
DAN
ILMU
KEGURUAN
UIN
SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
SURATPERNYATAANKARYAILMIAH
Yangbertandatangandibawahini:
Nama :Yulianti
NIM :809011000418
Jurusan/Prodi :PendidikanAgamaIslam
Alamat :Jl.KebagusanNo.11Rt.006/001Gg.WaruPasarMinggu
JakartaSelatan
MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA
Bahwa Skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat
SatuanPendidikan(KTSP)PadaProsesPembelajaranAqidahAkhlakdiMadrasah
RaudlatulFalahKebagusanPasarMingguJakartaSelatan”adalahbenarhasilkarya
sendiridibawahbimbingandosen:
NamaPembimbing :Drs.AchmadAbdulGholib,MA
NIP :195410151979021001
Jurusan/ProgramStudi :PendidikanAgamaIslam
Dengansuratpernyataaninisayabuatdengan sesungguhnyadansaya siap
menerimasegala konsekuensi apabilaterbukti bahwaskripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta,26 September2013
Yangmenyatakan
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi ini berjudul Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP)TerhadapProsesPembelajaranAqidahAkhlakdiMadrasah
Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu disusun oleh Yulianti
Nomor Induk Mahasiswa 809011000418. Diajukan kepada Fakultas Ilmu
TarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakartadantelahdinyatakan
lulusdalamUjianMunaqasahpadatanggal2Januari2014dihadapandewan
penguji.KarenaitupenulisberhakmemperolehgelarSarjana(S1)(S.Pd.I).
Jakarta,28Juli2013
PanitiaUjianMunaqasah
LEMBARPERSETUJUANPEMBIMBING
UNTUKPENDAFTARANUJIANSKRIPSI
NamaMahasiswa :Yulianti
NIM :809011000418
Jurusan :PAI
JudulSkripsi :EfektivitasPenerapanKurikulumTingkatSatuan
Pendidikan(KTSP)padaProsespembelajaranAqidah
AkhlakdiMadrasahIbtidaiyahRaudlatulFalah
KebagusanPasarMinggu.
Jakarta,28Juli2013
Menyatakan mahasiswa tersebut di atas sudah selesai masa Bimbingan
Skripsi,dandisetujuiuntukpendaftaranUjianSkripsi.
DosenPembimbingI
(Drs. Achmad Gholib, MA) NIP:195410151979021001
LEMBARPENGESAHANPEMBIMBINGSKRIPSI
Skripsi berjudul Efektifitas Penerapan KTSP pada Proses
Pembelajaran Aqidah Akhlak disusun oleh Yulianti, NIM. 809011000418,
JurusanPendidikanAgamaIslam(PAI),FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan,
UniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullahJakarta.Telahmelaluibimbingan
dandinyatakansahsebagaikaryailmiahyangberhakuntukdiujikanpadasidang
munaqasahsesuaiketentuanyangditetapkanolehfakultas.
Jakarta,28Juli2013
Yangmengesahkan,
DosenPembimbing
(Drs. Achmad Gholib, MA) NIP:195410151979021001
ABSTRAK
Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) TerhadapProsesPembelajaranAqidahAkhlakdiMadrasahIbtidaiyahRaudlatul FalahKebagusanPasarMinggu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya efektivitas penerapanKTSPterhadapprosespembelajaranaqidahakhlak.Variabelterikat (X)dalampenelitianiniadalahefektivitaspenerapanKTSP,sedangkanvariabel bebasnya(Y)adalahpembelajaranaqidahakhlak.
Jenispenelitianyangdilakukanadalahdeskriftifkualitatif.Karenametode ini, menurut penulis yang paling cocok dan relevan dengan objek penelitian. Populasi yang dalam penelitian ini adalah semua guru MI. Raudlatul Falah KebagusanPasarMinggu.
Daripenelitianyangdiperolehpenulismendapatkanhasilsebanyak50% (sangatsetuju),35%(setuju),12%(kurangsetuju)dan3%(tidaksetuju).Dalam memperolehdatayangdiperlukanpenulismenggunakanteknikpengambilandata melaluipenelitiankepustakaan(libraryresearch)danpenelitianlapangan(field
research)padaobjeknya.
KATAPENGANTAR
PujisyukurkitapanjatkankehadiratAllahSWTyangtelahmemberikan
rahmat dan inayah_Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “ Efektivitas Penerapan KTSP terhadap proses pembelajaran aqidah
akhlakdiMadrasahIbtidaiyahRaudlatulFalahKebagusanPasarMingguJakarta
Selatan“.Penulismenyadarisepenuhnyabahwaselesainyaskripsiinitidaklepas
dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkanterimakasihkepada:
1.Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D selaku DEKAN UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2.BapakBahrissalim,M.AgselakuKaprodiPAIUINSyarifHidayatullah
Jakarta
3.Bapak Drs. Achmad Gholib, selaku pembimbing yang telah
memberikanbimbinganpetunjuksertamotivasiyangsangatberharga
kepadapenulisdalammenyelesaikanskripsi
4.Segenap Dosen, Staf dan Karyawan perpustakaan UIN Syarif
HidayatullahJakarta,yangtelahmembantupenulisdalammenyediakan
datauntukmenyelesaikanskripsiini.
5.BapakHaris,S.Ag,selakuKepalaSekolahdansegenapdewanguruMI.
RaudlatulFalahKebagusanPasarMingguJakartaSelatan,yangtelah
membantu penulis dalam mengumpulkan data sebagai pendukung
terselesaikannyaskripsiini.
6.OrangtuatercintaBapakH.AsmaridanIbundaHj.Hasanahyangtelah
mendidik dan mendo’akan penulis, sehingga dapat menyelesaikan
skripsiini.
7.Ibu Mertua saya Ibunda Juriah dan adik-adik saya Khairunnisa dan
FanyAjengLestariyangtelahmembantupenulisdanmenyelesaikan
skripsiini
8.SuamiTercintaRiskiOktafiantodananak-anakakuFriankaFauziyah
dan Yalhan Nahis Adnan yang telah memberikan motivasi sehingga
penulisdapatmenyelesaikanskripsiini.
9.Kepadasemuapihakyangtidakdapatdisebutkansatupersatunamanya
yang telah membantu, memberikan dorongan dan kemudahan dalam
menyelesaikanskripsiini.
Begitu banyak pengelaman berharga yang penulis dapatkan selama ini
didalamperkuliahan.Penulisberharapskripsiinidapatbermanfaatbagisemua
pihak, dan peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif dan konstruktif
sangatdiharapkandemikemajuanyangakandatang.
Jakarta,28Juli2013
Penulis
Yulianti
DAFTAR
ISI
SURATPERNYATAANKARYAILMIAH
LEMBARPENGESAHAN...i
LEMBARPERSETUJUANPEMBIMBING...ii
LEMBARPENGESAHANPEMBIMBING...iii
ABSTRAK...iv
KATAPENGANTAR...v
DAFTARISI...vii
DAFTARTABEL...x
DAFTARLAMPIRAN...xii
BABI PENDAHULUAN A.LatarBelakangMasalah...1
B.IdentifikasiMasalah...4
C.PembatasandanPerumusanMasalah...5
D.TujuandanManfaatPenelitian...6
BABII KAJIANTEORI A.Efektivitas...7
1.PengertianEfektivitas...7
2.KarakteristikEfektifitas...8
B.KurikulumTingkatSatuanPendidikan...10
1.PengertianKurikulum...10
2.KurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP)...13
3.PenerapanKTSP...18
4.IndikatorKeberhasilanKTSP...19
C.PelajaranAqidahAkhlak...21
1.PengertianAqidah/akhlak...21
2.RuangLingkupPelajaranAqidahAkhlak...25
3.FungsiPelajaranAqidah/Akhlak...25
4.PendekatanPelajaranAqidahAkhlak...26
5.AlokasiWaktu...27
6.TujuanPelajaranAqidah/Akhlak...27
7.KemampuanDasar...27
D.HasilPenelitianYangRelevan...28
E.PengajuanHipotesa...32
BABIII METODOLOGIPENELITIAN A.TempatdanWaktuPenelitian...33
B.MetodePenelitian...33
C.TeknikPengumpulandanPengolahanData...33
D.AnalisisData...39
BABIV HASILPENELITIAN A.DeskripsiDataPenelitian...40
1.Sejarah, Visi dan Misi MI. Raudlatul Falah KebagusanPasarMingguJakartaSelatan...40
2.KeadaanGuru,SiswadanKaryawan...41
3.SaranadanPrasarana...43
4.StrukturOrganisasiMI.RaudlatulFalah...44
5.Fakta-faktadanTemuandiLapangan...46
B.PengujianHipotesis...49
1.EfektivitasPenerapanKTSP...49
2.ProsesPembelajaranAqidahAkhlak...55
3.PembahasanHasilPenelitian...61
4.KeterbatasanPenelitian...62
BABV PENUTUP A.Kesimpulan...63
B.Implikasi...63
C.Saran-saran...64
DAFTARPUSTAKA...66
LEMBARUJIREFERESNI
BIODATAPENULIS
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTARTABEL
Tabel1 Kisi-kisiinstrumentangketsiswa...35
Tabel2 Kisi-kisiinstrumentwawancaraguruaqidahakhlakkelasV...36
Table3 Kisi-kisiinstrumentangketsiswa...37
Tabel4 KeadaansekolahMI.RaudlatulFalah...41
Tabel5 KeadaanGuruMI.RaudlatulFalah...42
Tabel6 KeadaanSiswaMI.RaudlatulFalah...42
Tabel7 KeadaanEkstrakurikulerMI.RaudlatulFalah...43
Tabel8 SaranadanPrasaranaMI.RaudlatulFalah...43
Tabel9 DataNilaiAqidahAkhlakSiswaKelasVMI.RaudlatulFalah...48
Tabel10 PenerapanKTSPdiperlukandalampembelajaranaqidahakhlak. 49 Tabel11 GuruaqidahakhlaksudahmenyampaikanmaterisesuaiKTSP...50
Tabel12 Penjabaran KTSP harus dicapai secara bertingkat agar prosesevaluasiBelajaryangtepat...50
Tabel13 PelaksanaanKTSPdapatdilaksanakandenganbaik...51
Tabel14 TingkatkeberhasilanhasilbelajarsiswasesuaidenganKTSP...51
Tabel15 PengembanganKTSPbertujuanuntukmemandirikanmadrasah. 52 Tabel16 Guru dan siswadapat meningkatkan interaksinya dalam prosespembelajarankarenapenerapanKTSP...53
Tabel17 Pengembangan KTSP perlu diawali dengan melakukan analisiskonteks...53
Tabel18 PembelajaranaqidahakhlaksudahsesuaidenganKTSP...54
Tabel19 Gurumengadakanevaluasiterhadappembelajaranaqidahakhlak 54
[image:12.595.54.548.131.725.2]Tabel20 Pelajaranaqidahakhlakadalahpelajaranyangmenyenangkan.... 55
Tabel21 Pelajaranaqidahakhlakadalahpelajaranyangsulit...56
Tabel22 Guruaqidahakhlakdalammenyampaikanpelajaranselalu
menyenangkan...56
Tabel23 Dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak guru
menggunakanmetodepembelajaran...57
Tabel24 Guruaqidahakhlakseringmenggunakanlebihdarisatu
metodepembelajaranketikamengajar...58
Tabel25 Guruaqidahakhlakselalumemberikanjamtambahanjika
materitidaktuntas...58
Tabel26 Guruaqidahakhlakselalumemberikantugasdalamproses
pembelajaran...59
Tabel27 Siswa membaca materi aqidah akhlak sebelum proses
pembelajaranberlangsung...59
Tabel28 Pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat dalam
kehidupansehari-hari...60
Tabel29 Setelah mempelajari aqidah akhlak terdapat perubahan
sikappadadirisiswadalamkehidupansehari-hari...60
[image:13.595.57.549.94.701.2]DAFTARLAMPIRAN
Lampiran1 StrukturOrganisasiMI.RaudlatulFalah...
Lampiran2 DenahSekolahMI.RaudlatulFalah...
Lampiran3 LembarAngket...
Lampiran4 LembarWawancara...
Lampiran5 LembarUjiReferensi...
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
SejakTahun2001,berdasarkanUndang-UndangNomor22Tahun1999,
telah diberlakukan otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan. Visi
pokokdariotonomidalampenyelenggaraaanpendidikanbermuarapadaupaya
pemberdayaan (empowering) terhadap masyarakat setempat untuk menentukan
sendirijenisdanmuatankurikulum,prosespembelajarandansystempenilaian
hasilbelajar,gurudankepalasekolah,fasilitasdansaranabelajarputra–putri
mereka. Peran pemerintah baik diwakili oleh Departemen Teknis maupun
Departemen Daerah (pemda) adalah memberikan dukungan baik berupa dana,
fasilitas,danekspertisagardapatterselenggaranya pelayananpendidikan yang
bermanfaatbagipembangunankehidupanriildimasyarakatdandilakukanoleh
masyarakatsendiridenganmengacupadastandarmutuakademiksecararasional
maupuninternasional.
Otonomi penyelenggaraan pendidikan tersebut pada gilirannya
berimplikasi kepada perubahan sistem manajemen pendidikan dari pola
sentralisasi ke desentralisasi dalam pengelolaan pendidikan. Sebagai implikasi
selanjutnya ialah dikembangkannya pendidikan yang demokratis dan
non-monopolistic dalam menentukan jenis dan muatan kurikulum, proses
pembelajarandansistempenilaianhasilbelajar,fasilitasdansaranabelajar,dan
lain-lain.Bersamaandenganotonomipenyelenggaraanpendidikantersebut,maka
manajemen yang dikembangkan lebih mengarah pada manajemen berbasis
2
sekolah/madrasah, yakni model manajemen yang memberikan otonomi lebih
besarkepadasekolah/adrasahdanmendorongpengambilankeputusanpartisipasi
yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah/madrasah atau
stakeholdersuntukmeningkatkanmutusekolah/madrasah.
Diantaraotonomi yanglebihbesardiberikankepadasekolah/madrasah
adalah menyangkut pengembangan kurikulum, yang kemudian disebut dengan
KTSP(KurikulumTingkatSatuanPendidikan),yaknikurikulumoperasionalyang
disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan
(sekolah/madrasah).1Sedangkanpemerintahpusathanyamemberirambu-rambu
yangperludirujukdalampengembangankurikulum.
TimpenyusunKTSPpadaSD/MIterdiriatasguru,konselor,dankepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam KTSP, kiprah guru lebih
dominanlagi,terutamadalammenjabarkanstandardkompetensidankompetensi
dasar,tidaksajadalamprogramtertulis,tetapijugadalampembelajarannyatadi
kelas. KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih
familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki
tanggungjawab yangmemadai.Penyempurnaankurikulum yangberkelanjutan
merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan
kompetitif.2
Peserta didik yang berkualitas dan berpotensi itu dapat dikembangkan
melalui penerapan KTSP. KTSP dibuat oleh guru disetiap satuan pendidikan
untuk menggerakkan mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. Pada
1Muhaimin,PengembanganModelKTSPpadaSekolahdanMadrasah,(Jakarta,PTRaja
GrafindoPersada,2008),hal1&2
2Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,
3
kurikuluminipesertadidikdapatmengembangkanaktivitasdankreativitasyang
dimilikinya serta peserta didik ditanamkan pendidikan agama yang mendasar
yaituakhlak,walaupuntidaksebanyakyangdiberikanolehpendidikannonformal
sepertipendidikanpesantren.
TujuanPendidikanNasionaljugamerupakanTujuanPendidikanAgama
Islam,tujuanpendidikannasionalsuatubangsamenggambarkanmanusia yang
baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu. Bagi bangsa
Indonesia,manusiayangbaikadalahmanusiapembangunanyangpancasila,sehat
jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat
mengembangkan kreatifitas dan bertanggung jawab, dapat menyuburkan sikap
demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang
tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan sesama
manusia.3
Secara substansial pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu
konservasinilai-nilaidankulturyangdijunjungtinggimasyarakat,danadaptasi
terhadap berbagai tuntutan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.
Dengandemikianpendidikanmempunyaiperandanfungsistrategissebagaiagen
perubahansosial,takterkecualipendidikanyangdilaksanakanolehinstitusiyang
berada dalam naungan Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen
Agama.4 Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan terkait dalam proses
pendidikan perlu terus menerus berupaya meningkatkan relevansi pendidikan
sesuaidengankondisidankebutuhanmasyarakat.
3Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikanNasional, Jakarta2003
4Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta : Gemawindu
4
Pendidikan agama dapat dikembangkan melalui pembelajaran aqidah
akhlak.Pembelajaranaqidahakhlakmempunyaitujuansebagaiberikut:
1. Mengetahuidanmeyakinirukunimanyangenam.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk mau
mengamalkanakhlakyangbaikdanmenjauhiakhlakyangburuk.
3. Memberikanbekalkepadasiswatentangaqidahdanakhlaksebagai
bekaluntukmelanjutkankejenjangpendidikanyanglebihtinggi.
Pembelajaran aqidah akhlak mempunyai peranan penting dalam
membentukpesertadidikyangberimandanbertaqwakepadaAllahSWT,berbudi
pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup
tentangislam, terutama sumberajaran dan sendi-sendi Islam lainnyasehingga
dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata
pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin
ditimbulkanolehilmudanmatapelajarantersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan judul : “EFEKTIVITAS
PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)TERHADAPPROSESPEMBELAJARANAQIDAHAKHLAKDI
MADRASAHIBTIDAIYAHRAUDLATULFALAHKEBAGUSANPASAR
MINGGU”.
B. IdentifikasiMasalah
5
1. KurangnyaprofesionalismegurudalampenerapanKTSPdiMI.Raudlatul
FalahKebagusanPasarMingguTahunPelajaran2012/2013.
2. Kurangnya evaluasi dalam penerapan KTSP di MI. Raudlatul Falah
KebagusanPasarMingguTahunPelajaran2012/2013.
C. PembatasandanPerumusanMasalah
1. PembatasanMasalah
Agarpenelitianinilebihterarahkepadapermasalahanyangakandibahas,
makaperluadanyabatasan-batasanpermasalahan.Adapunbatasanpermasalahan
pada penelitian ini dibatasi pada keefektifan penerapan KTSP dalam mata
pelajaranaqidahakhlakkelasVpadatahunpelajaran2012/2013.
2. PerumusanMasalah
Dariuraianlatarbelakangmasalahdiatas,adaduamasalahyangperlu
dicarijawabannyadalampenelitianini:
a. BagaimanapenerapankegiatanbelajarmengajardenganKTSPpada
matapelajaranaqidahakhlakdiMadrasahIbtidaiyahRaudlatulFalah
KebagusanPasarMingguTahunPelajaran2012/2013?
b. Bagaimana efektivitas penerapan KTSP pada pembelajaran aqidah
akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar
6
D. TujuandanManfaatPenelitian
1. TujuanPenelitian
Dalampenelitianiniadaempattujuanyangingindicapai:
a. Mendeskripsikan tentang penerapan KTSP untuk siswa, guru, dan
kepalasekolah.
b. Mendeskripsikantentangpenerapankegiatanbelajarmengajardengan
KTSPyangberlangsung,untukmatapelajaranaqidahakhlak.
c. Mendeskripsikan tentang penilaian yang terjadi di sekolah dengan
menggunakanKTSP.
d. Mendeskripsikan tentang hambatan-hambatan yang terjadi dengan
menggunakanKTSP.
2. ManfaatPenelitian
a. Bagipeneliti,dapatmenambahwawasanpengetahuanpenulistentang
penerapanKTSPbidangPAI.
b. Bagipembaca,dapatmenambahwawasantentangpenerapan KTSP
dankegunaannyakhususnyauntukmatapelajaranPAI.
c. Bagisekolah/Guru,dapatdijadikanpertimbangandanpedomandalam
penerapanKTSPdalampembelajaran.
d. BagiUniversitasIslamNegriJakarta,hasilpenelitianinidiharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi penelitian-penelitian
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Efektifitas
1.PengertianEfektifitas
Secarabahasa,Efektifitasmerupakanasalkatadari“efektif”dalambahasa
inggrisnyaeffective,yangsecarasederhanadapatdidefinisikan sebagai“coming
intouse“(mendatangkanhasil).KamusbesarbahasaIndonesiamendefinisikan
efektif sebagai adanya efek, (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), atau dapat
membawahasildanberhasilguna.
Berbicaratentangefektif,efektifitasataukeefektifitasan,makatidakbisa
dilepaskandaribahasantentangorganisasi.Karenakebanyakanparaahliketika
berbicara tentang efektifitas mereka pasti mengaitkannya dengan organisasi,
lembaga, perusahaan atau sejenisnya dimana di dalamnya terdapat seorang
manajer,pimpinan,karyawandanberanekaragammanajemendantujuan.Secara
umum,teorikeefektifitasanberorientasipadatujuan.
Menurut Handoko, efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih
tujuanyangtepatataumemilihperalatanyangtepatuntukmencapaitujuanyang
telahditetapkan.Dengankatalain,seorangmanajeryangefektifdapatmemilih
pekerjaanyangharusdilakukanataumemilihmetodeataucarayangtepatuntuk
mencapaitujuan.1
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas
adalahukurankeberhasilanseseorangatausuatukelompokmelakukankegiatan
1
T.HaniHandoko,Manajemen,(Yogyakarta:BPEF–Yogyakarta,1986),Cet.2,h.7
8
atau perbuatan dengan tujuan tertentu. Dikatakan efektif apabila sasaran atau
tujuannyadapattercapaisesuaidenganyangdirencanakansebelumnya.Dengan
demikian,makasesuatudikatakanefektifapabilaproseskegiatanituwaktunya
singkat,membutuhkansedikittenaga,hematbiaya,tetapihasilnyasesuaitarget.
2.KarakteristikEfektifitas
Konsepefektifitasolehparaahlibelumadakeseragamanpandangan,hal
tersebutdikarenakansudutpandangyangdilakukandenganpendekatandisiplin
ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam
pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah
mengungkapkanapadanbagaimanamengukurefektifitasitu.2
Dalamsebuahlembagaatauinstitusi,efektifitasbisadibedakankedalam
beberapatingkatanatausubunit.Adanyatingkatanatausubunitinidimaksudkan
untuk memperoleh kemajuan yang lebih besar dari pada yang lain dan ini
merupakanintidariefektifitas.Salahsatuciridalamhaliniadalahadanyaupaya
untuk menemukan faktor-faktor kausal yang mengarahkan pada peningkatan
efektifitas.
Tony Bush dan Marianne Coleman menyatakan bahwa tidak ada
karakteristikefektifitasorganisasi,perusahaandanlembaga(termasuksekolah)
yang secara jelas sama. Namun sekurang-kurangnya, ada satu daftar yang
merefleksikan penelitian internasional dan bukti inspeksi, dan merangkum
literatur British, yang menyampaikan sebelas faktor kunci terkait efektifitas
pendidikan,yaitu:
2TonyBushdanMarianne Coleman,ManajemenStrategis.KepemimpinanPendidikan,
9
a. Kepemimpinanprofessional,tegasdanmemilikitujuantertentu.
b.Visidantujuan,kesatuantujuan,konsistensipraktekdankebersamaan
yangakrab.
c. Lingkungan, suasana yang tertib dan rapi dan lingkungan yang
antraktif.
d.Konsentrasi terhadap pengajaran dan pembelajaran, maksimalisasi
waktubelajar,penekananakademikdanfokusterhadappresentasi.
e. Harapanyangtinggidanmenyeluruh,mengkomunikasikanharapandan
memberikantantanganintelektual.
f. Penguatanyangpositif,disiplinyangadildanjelas.
g.Memonitorkemajuan,mengevaluasiperformasekolah.
h.Hakdantanggungjawabanak.
i. Pengajaran yang memiliki tujuan, termasuk di dalamnya organisasi
yangefesien,kejelasantujuan,pelajaranyangterstrukturdanpraktek
yangadaptif.
j. Organisasibelajar.
k.Kerjasamasekolah-rumahtermasukketerlibatanorangtua.3
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa ciri-ciri atau karakteristik
efektifitassuatukegiatandapatdiketahuijikakegiatantersebutberhasilmencapai
tujuan dengan benar sesuai target yang telah direncanakan, dan mampu
memanfaatkan serta memberdayakan seluruh elemen-elemen agar berfungsi
secaraoptimalsehinggamenghasilkantujuanyangmemuaskan.Darisinidapat
3Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan,
10
diketahuibahwaefektifitastidakhanyadilihatdaritecapainyatujuansemat,akan
tetapi sinergita dari berbagai komponen-komponen yang membantu tercpainya
tujuantersebut.
B. KurikulumTingkatSatuanPendidikan
1.PengertianKurikulum
Kurikulumadalahseperangkatrencanadanpengaturanmengenaiisidan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatanbelajarmengajar.Secaratradisionalkurikulumbiasadimengertisebagai
serangkaianprogram yangberisirencana-rencanapelajaran yangtelah disusun
sedemikianrupayangdapatdipakaisecaralangsungolehguruuntukmengajar.
Dalamartikontemporerkurikulumdiartikansecaralebihluaskarenakurikulum
tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang dimiliki
topik-topik yang telah disusun tapi lebih menekankan kepada
pengalaman-pengalamanprosesbelajarmengajaryangdapatdiberikankepadamuriddalam
konteksdimanamurid-muridberada.4
Istilah kurikulum mulai dikenal di Amerika Serikat sejak tahun 1920
ditinjaudariasalkatanyakurikulumberasaldaribahasalatindarikatacurereyang
artinya lari. Dengan demikian maka kurikulum pada awalnya mempunyai
pengertian course of race (arena pacuan). Secara tradisional, kurikulum
4Dakir,PerencanaandanPengembanganKurikulum,(Jakarta,RinekaCipta,2010),hal2
11
mempunyai pengertian yaitu mata pelajaran atau arena pelatihan untuk suatu
produksipendidikan.5
Beberapapengertiankurikulumyanglain:
a. Kumpulan materi yang harus disampaikan pelatih atau yang harus
dipelajariolehpesertadidikuntukmenjaditerampil.6
b.Seperangkatrencanadanpengaturanmengenai tujuan,isidanbahan
pelajaransertacarayangdigunakansebagaipedomanpenyelenggaraan
kegiatanpembelajaranuntukmencapaitujuanpendidikan.7
Kurikulummempunyaifungsiyangterdiridari:
1.FungsiPenyesuaian(TheadductiveofAdaptiveFunction)
Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena
lingkungansendirisenantiasaberubahdanbersifatdinamis,makamasing-masing
individupunharusmemilikikemampuanmenyesuaikandirisecaradinamispula.
Di balik itu, lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan.
Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga individu
bersifatwell-adjusted.
2.FungsiIntegrasi(TheIntegratingFunction)
Kurikulumberfungsimendidikpribadi-pribadiyangterintegrasi.Karena
individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang
5Dakir,PerencanaandanPengembanganKurikulum,(Jakarta,RinekaCipta,2010),hal
2&3
6PusdiklatKesehatan,PengembanganKurikulum,(2000)
12
terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau
pengintegrasianmasyarakat.
3.FungsiDiferensiasi(TheDifferentiatingFunction)
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan di antara
setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong
orangberfikirkritisdankreatif,sehinggaakanmendorongkemajuansosialdalam
masyarakat.Akantetapi,adanyadiferensiasitidakberartimengabaikansolidaritas
sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya
stagnasisosial.
4.FungsiPersiapan(ThePrepardeuticFunction)
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan
studilebihlanjutuntuksuatujangkauanyanglebihjauh,misalmelanjutkanstudi
ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat.
Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat diperlukan, mengingat
sekolahtidakmungkinmemberikansemuayangdiperlukansiswaatauapapun
yangmenarikperhatianmereka.
5.FungsiPemilihan(TheSelectiveFunction)
Perbedaan (deferensiasi) dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang
salingberkaitan.Pengakuanatasperbedaanberartimemberikankesempatanbagi
seseoranguntukmemilihapayangdiinginkandanmenarikminatnya.Keduahal
tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem
demokratis. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut, maka
13
6.FungsiDiagnotis(TheDiagnosticFunction)
Salahsatusegipelayananpendidikanadalahmembantudanmengarahkan
siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat
mengembangkanseluruhpotensiyangdimilikinya.Halinidapatdilakukanjika
siswamenyadarisemuakelemahandankekuatanyangdimilikinyamelaluiproses
eksplorasi.Selanjutnyasiswasendiriyangmemperbaikikelemahantersebutdan
mengembangkan sendiri kekuatan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi
diagnosiskurikulumdanakanmembimbingsiswauntukdapatberkembangsecara
optimal.8
2.KurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP)
MulyasamenyatakanbahwaKTSPadalahsebuahkurikulumoperasional
pendidikanyangdisusundandilaksanakandimasing-masingsatuanpendidikan.
KTSP ditandatangani pada23 Mei 2006 dan diberlakukan di Indonesia mulai
tahun ajaran 2006/2007. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan,strukturdanmuatankurikulumtingkatsatuanpendidikan,kalender
pendidikan,dansilabus.9
KTSPdiamanatkanolehUndang-UndangNomor20Tahun2003tentang
SistemPendidikanNasionaldanPeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor
19Tahun2005tentangStandarNasionalPendidikan.KTSPberlakupadajenjang
pendidikandasar(SekolahDasardanSekolahMenengahPertama)danmenengah
(Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan) dan disusun oleh
8
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Aplikasi KTSP di Sekolah, (Jogjakarta, Bening, 2010).Hal36-38
9E.Mulyasa,KurikulumTingkatSatuanPendidikan, (Bandung,PTRemajaRosdakarya,
14
satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
KompetensiLulusan(SKL)sertaberpedomanpadapanduanyangdisusunoleh
BadanStandarNasionalPendidikan(BSNP).
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkandalamkompetensitamatan,kompetensibahankajian,kompetensimata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi merupakan pedoman untuk
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat : kerangka
dasardanstrukturkurikulum,bebanbelajar,kurikulumtingkatsatuanpendidikan,
dankalenderpendidikan.Standarkompetensilulusan(SKL)digunakansebagai
pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompokmatapelajaran.Kompetensilulusanmerupakankualifikasikemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standarnasionalyangtelahdisepakati.
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, tujuan pendidikan dasar
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
sertaketerampilanuntukhidupmandiridanmengikutipendidikanlebihlanjut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian,akhlakmulia,sertaketerampilanuntukhidupmandiridanmengikuti
pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilanuntukhidupmandiridanmengikutipendidikanlebihlanjutsesuai
15
Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 24 Tahun 2006. Penyusunan KTSP SD, SMP, SMA dan SMK
terdiri atas guru. konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber
dengankepalasekolahsebagaiketuamerangkapanggota,dandisupervisioleh
kabupaten/kotadanprovinsiyangbertanggungjawabdibidangpendidikan.10
LandasanKTSP
KurikulumTingkatSatuanPendidikandilandasiolehundang-undangdan
peraturanpemerintahsebagaiberikut:
1.Undang-undangNomor20Tahun2003tentangSisdiknas.
2.PeraturanPemerintahNomor19Tahun2005tentangStandarNasional
Pendidikan.
3.PermendiknasNo.22Tahun2006tentangStandarIsi.
4.Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5.PermendiknasNo.24Tahun2006tentangPelaksanaanPermendiknas
No.22danNo.23.11
AcuanoperasionalpenyusunanKTSP:
1.Peningkatanimandantakwasertaakhlakmulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukankepribadianpesertadidiksecarautuh.Kurikulumdisusun
yang memungkinkan setiap mata pelajaran dapat menunjang
peningkatanimandantakwasertaakhlakmulia.
10SutiahdanSugengListyoPrabowo,PengembanganModelKurikulum TingkatSatuan PendidikanpadaSekolahMadrasah, (Jakarta,RajawaliPers,2008),hal3
11Masnur Muchlis, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta, PT. Bumi
16
2.Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangandankemampuanpesertadidik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual dan emosional peserta didik
secaraoptimalsesuaidengantingkatperkembangannya.
3.Perkembanganpotensidankarakteristikdaerahdanlingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragamankarakteristiklingkungan,olehkarenaitukurikulumharus
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikankontribusibagipengembangandaerah.
4.Tuntutanpembangunandaerahdannasional.
Pengembangankurikulumharusmemperhatikankeseimbangantuntutan
pembangunandaerahdannasional.
5.Tuntutanduniakerja.
Kurikulum harus memuatkecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
pesertadidikdankebutuhanduniakerjakhususnyabagimerekayang
tidakmelanjutkankejenjangyanglebihtinggi.
6.Perkembanganilmupengetahuan,teknologi,danseni.
Kurikulumharusdikembangkansecaraberkaladanberkesinambungan
sejalandenganperkembanganilmupengetahuan,teknologi,danseni.
7.Agama.
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
17
8.DinamikaPerkembanganGlobal.
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing
secaraglobaldanhidupberdampingandenganbangsalain.
9.Persatuannasionaldannilai-nilaikebangsaan.
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan
persatuannasionaluntukmemperkuatkeutuhanbangsadalamNegara
KesatuanRepublikIndonesia.
10.Kondisisosialbudayamasyarakatsetempat.
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragamanbudaya.
11.Kesetaraanjender.
Kurikulumharusdiarahkankepadapendidikanyangberkeadilandan
mendorongtumbuhkembangnyakesetaraanjender.
12.Karakteristiksatuanpendidikan.
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi,dancirikhassatuanpendidikan.12
Ciri-ciripentingKTSP:
1.KTSP menganut prinsip fleksibilitas, yaitu sekolah diberi kebebasan
menambah 4 jam pelajaran tambahan per minggu, yang bisa diisi
denganapasajabaikyangwajibataumuatanlokal.
2.KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk
mengubahkebiasaanlamayaknikebergantunganpadabirokrat.
12
18
3.Gurukreatifdansiswaaktif.
4.KTSP menganut prinsip diversifikasi, artinya dalam kurikulum ini
standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dibuat BSNP itu
dijabarkan dengan memasukkan muatan lokal, yakni lokal provinsi,
lokalkabupaten/kota,danlokalsekolah.
5.KTSPsejalandengankonsepdesentralisasipendidikandanmanajemen
berbasissekolah(school-basedmanagement).
6.KTSPtanggapterhadapperkembanganiptekdanseni.
7.KTSPberagamdanterpadu.13
TeknikpenilaiandalamKTSP:penilaiantertulis,penilaianpenampilan
(missal:penampilandalampraktekpidato,praktekolahraga,danlain-lain),tugas
danproyek,penilaianproduk(penilaianhasilkerjasiswayangmenitikberatkan
padaketerampilandanhasilakhir).
3.PenerapanKTSP
Kurikulumsekolahsatudenganyanglainnyabisasajaberbeda.Pasalnya,
penerapan KTSP mulai tahun 2006/2007 memberi peluang sekolah menyusun
kurikulum sendiri. Hanya menurut anggota BSNP, Prof. Dr. Mungin Eddy
Wibowo,M.PdKons,kurikulumyangdibuatsekolahtetapmengacupadaBSNP.
Menurut beliau, KTSP sebagai kurikulum operasional sekolah disusun
berdasarkan standar isi dan kompetensi lulusan yang dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi. Dikatakan, kurikulum harus disesuaikan dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Meski sekolah memiliki
19
kewenangan luas, acuan tetap pada BSNP sesuai standar isi dan kompetensi
lulusan.
DalamKTSP,pihaksekolahmemilikikewenanganmenentukanmuatan
lokal.Selamainimuatanlokaladatiga,yaknidariprovinsi,kabupaten/kota,dan
pihak sekolah. Dengan menentukan sendiri, seharusnya menjadi keunggulan
sekolahitusendiri.DenganpemberlakuanKTSP,pemberdayaangurupunakan
lebih baik. Sebagai contoh, guru yang selama ini hanya mengajar karena
kurikulumnya sudah tersedia akan dituntun memiliki kemampuan menyusun
kurikulumyangsesuaidantepatbagipesertadidiknya.
Menurut pakar kurikulum Dr. Karnadi dari Universitas Negeri Jakarta
(UNJ)danProf.Dr.AnsyardariUniversitasNegeriPadang(Unan).Penerapan
KTSP di sekolah akan membuat guru semakin pintar, karena mereka dituntut
harus mampu merencanakan sendiri materi pelajarannya untuk mencapai
kompetensiyangtelahditetapkan.Kurikulumyangselamainidibuatdaripusat,
menyebabkankreativitasgurukurangterpupuktetapidenganKTSPkreativitas
gurubisaberkembang.
4.IndikatorKeberhasilanKTSP
Keberanian siswa untuk bertanya dan berdebat adalah indikator
keberhasilan belajar dengan menerapkan KTSP. Evaluasi untuk program
pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan indikator
keberhasilansebagaitolakukurpencapaianpelaksanaankurikulum.
Indikatorkeberhasilankurikulummencakup:
20
Indikatorkeberhasilankurikulum,antaralain:sekolahmenyatakansiap
melaksanakankurikulumtersebut,gurumemahamikurikulumtersebut,danguru
dapatmengimplikasikannyadalamkegiatanbelajarmengajar.
b.Indikatorkeberhasilanpenyusunansilabus
Indikatorkeberhasilanpenyusunansilabus,antaralain:silabusdisusun
berdasarkankerangkadasarkurikulumdanstandarkompetensilulusan,dibawah
supervise dinas kabupaten/kota/provinsi yang bertanggung jawab dibidang
pendidikan guru memahami semua perangkat yang berhubungan dengan
penyusunansilabussepertistandarisiyangberhubungandenganmatapelajaran
yangbersangkutandanstandarkompetensilulusansertaKTSP.
c. Indikatorkeberhasilanpenyusunanprogramtahunandansemester.
Indikatorkeberhasilanpenyusunanprogramtahunandansemester,antara
lain:adanyakesesuaianantarahasilpelaksanaankegiatanpembelajarandengan
program semester dan tahunan yang dirancang berdasarkan kemampuan awal
siswa,programtahunandansemesterdapatdijadikanpanduanbagisekolah.
d.IndikatorKeberhasilanpenyusunanrencanapembelajaran
Indikator keberhasilan rencana pembelajaran, antara lain : rencana
pembelajaranyangdisusunsesuaidengansilabusatauberpedomanpadasilabus
yang telah disusun sebelumnya, memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran,materiajar,metodepengajaran,sumberbelajardanpenilaianhasil
belajar.
e. Indikatorkeberhasilanpenyusunanbahanajar
Indikatorkeberhasilanpenyusunanbahanajar,antaralain:menimbulkan
21
untuk berlatih, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi
formal,menjelaskancaramempelajaribahanajar,danlain-lain.
f. Indikatorpelaksanaankegiatanbelajarmengajar
Indikatorpelaksanaankegiatanbelajarmengajar,antaralain:pesertadidik
memilikikemampuanmembacalebihcepatdanlebihbanyak,mempunyairasa
ingintahuyangkuat,mempunyaiminatyangluas,memberikanjawabanyang
baik,memberikanbanyakgagasan,berpikirkritis,dayaingat yangkuat,tidak
cepatpuasdenganprestasinya,danlain-lain.14
C. PelajaranAqidahAkhlak
1.PengertianAqidahAkhlak
a.PengertianAqidah
Kata“aqidah”diambildarikatadasar“al-„aqdu”yaituar-rabth(ikatan),
al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh,
kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk
(pengokohan),al-muraashah(erat/rapat)danal-itsbaatu(penetapan).Diantaranya
jugamempunyaiartial-yaqiin(keyakinan)danal-jazmu(penetapan).15
SepertidalamfirmanAllahTa’ala,Al-qur’anSurahAl-Maidahayat89
ُ م
ُ عا
إِط ْ
ُ كَفا
ُ ت ه ْ
ف ْ
ُ ن
اأ
ُ ْ ي
ُ ا
ُ ْ ت
ُ ْ
ُ د
َُق
ُ ع
ُِِْب
ُ ا
ُ م
ُ ك
ُ ذ
ُِخ
ي
ُ ْ ؤا
ُ ن
ُِك
ل ُْ و
ُ م
ُ ك
أ
ُ ْ ْ ي
ُ انِْ
ُِِْف
ُِو
ُ غ
بِال ْ ْ
الَه ْ
ُ م
ُ ك
ُ ذ
ُِخ
ي
ُ ْ ؤا
ا
ُ د
ُ ِْْ ي
ُ ْ ل
ُ ْ
ُ ن
ُ م
ف ْ
ُ رق
ُ ٍْةُ ب
ُ رُِري
ُ ْ ْ ت
ُ ْ وأ
ُ م
ُ ه
ُ ُْ وت
ُ س
كِْ
ُ ْ وأ
ُ م
ُ ك
ُ هلِي
أ ْ
ُ ن
ُ مو
ت ط عِْ
ُ ما
ُِط
ُ س
ُ ْ وأ
ُ ن
ُِم
ُ ني
ُ ساكِْ
ُ م
ُِةُ ر
ُ ش
ُ ع
ُ م
ُ ك
ل ْ
الَه ْ
ُ ني
ن
ُ ب ْ
ُ ك ُ ذلِْ
ُ ك
ُ م
ُ ك
أ
ُ ْ ْ ي
ُ ان ْ
ُ ح
ظ واُ ف
ُ وا
ُ م
ُ ل
ُ ْ ف
ت ْ
ُ ذا
إِْ
ُ م
ُ ك
أ
ُ ْ ْ ي
ُ انِْ
ُ ك
َُفا
ة ُْ ر
ُ ك ُ ذلِْ
ٍُمأ يَا
ث اث
ُ ِْة
ُ م
ُِص
ي ا
ف ْ
)
٨٩
(
ُ ن
ُ ك
وُ ر
ُ ْ
ش
ت ْ
ُ ْ
م
ُ ك
ل ْ
ُ ْ
ع
ل ْ ْ
ه
14http://etd.eprints.ums.ac.id/736/1/A410040201.pdf
22
Artinya:Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu
yangtidakdimaksud(untukbersumpah),tetapiDiamenghukum
kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka
kaffarat(melanggar)sumpahitu,ialahmemberiMakansepuluh
orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan
kepadakeluargamu,ataumemberipakaiankepadamerekaatau
memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup
melakukanyangdemikian,Makakaffaratnyapuasaselamatiga
hari.yangdemikianituadalahkaffaratsumpah-sumpahmubila
kamubersumpah(dankamulanggar).danjagalahsumpahmu.
DemikianlahAllahmenerangkankepadamuhukum-hukum-Nya
agarkamubersyukur(kepada-Nya).[Qs.Al-Maidah(5):89].
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambilkeputusan.Sedangpengertianaqidahdalamagamamaksudnyaadalah
berkaitandengankeyakinanbukanperbuatan.SepertiaqidahdenganadanyaAllah
dandiutusnyapadaRasul.16
PengertianAqidahSecaraIstilah
yaituperkarayangwajibdibenarkanolehhatidanjiwamenjaditenteram
karenanya,sehinggamenjadisuatukenyataanyangteguhdankokoh,yangtidak
tercampuriolehkeraguandankebimbangan.
Dengankatalain,keimananyangpastitidakterkandungsuatukeraguan
apapunpadaorang yangmeyakininya.Danharussesuaidengankenyataannya
yangtidakmenerimakeraguanatauprasangka.Jikahaltersebuttidaksampaipada
tingkatkeyakinanyangkokoh,makatidakdinamakanaqidah.Dinamakanaqidah,
karenaorangitumengikathatinyadiatashaltersebut.
23
b.PengertianAkhlak
Akhlaksecaraterminologiberartitingkahlakuseseorangyangdidorong
olehsuatukeinginansecarasadaruntukmelakukansuatuperbuatanyangbaik.
Akhlakmerupakanbentukjamakdarikatakhuluk,berasaldaribahasaArabyang
berartiperangai,tingkahlaku,atautabiat.TigapakardibidangakhlakyaituIbnu
Maskawaih, Al-Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah
perangaiyangmelekatpadadiriseseorangyangdapatmemunculkanperbuatan
baiktanpamempertimbangkanpikiranterlebihdahulu.17
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku
tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali
melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat
dikatakanberakhlakjikatimbuldengansendirinyadidorongolehmotivasidari
dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbanganyangseringdiulang-ulang,sehinggaterkesansebagaiketerpaksaan
untukberbuat.Apabilaperbuatantersebutdilakukandenganterpaksabukanlah
pencerminandariakhlak.
c. DefinisiAqidahAkhlak
Pengertianaqidahakhlakitusendirisangatlahluas.Namundaripengertian
sebelumnyadapatdiartikanbahwaaqidahakhlakmerupakankepercayaanyang
diyakinikebenarannyadidalamhati,yangdiikrarkandenganlisandandiamalkan
denganperbuatanyangterpujisesuaidenganajaranal-qur’anhadits.18
17http://id.wikipedia.org
24
Aqidah dan akhlak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Maka
menjaga aqidah akhlak merupakan hal yang penting. Hal-hal yang dapat kita
lakukan antara lain dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah
akhlak, hal-hal yang dapat merusak aqidah akhlak, menjauhkan
perbuatan-perbuatanyangdapatmerusakaqidahakhlakdanmengamalkanilmuyangtelah
dipelajari.
Mengingat pentingnya aqidah akhlak ini, maka semua sekolah islam
memasukkanaqidahakhlakinikedalammatapelajaran.Karenausiaanak-anak
sekolahmerupakanusiayanglabil,makaperluditanamkansejakdiniagarmereka
mempunyaiaqidahyangbaikdanakhlakyangterpuji.
Dalam UU No.2tahun 1989 tentangSistem Pendidikan Nasional pada
penjelasanpasal39ayat(2)disebutkanbahwa:
“Pendidikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaanterhadap TuhanYangMahaEsasesuaidengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutanuntukmenghormatiagamalaindalamhubungankerukunanantar umatberagamadalammasyarakatuntukmewujudkanpersatuannasional”.
Padakurikulummadrasah,pendidikanagamadibagimenjadilimamata
pelajaran.Halinisesuaidenganpenjelasanayat(3):... satuunsurdapatdibagi
menjadilebihdarisatumatapelajaran.19
MatapelajaranAqidahAkhlakmerupakansalahsatumatapelajarandari
unsurpendidikan agama yangadadi madrasah. Matapelajaran ini membahas
kajian tentang peristiwa-peristiwa penting berkenaan dengan perkembangan
agama islam yang memungkinkan terjadinya pengenalan, penghayatan dan
25
penanaman nilai pada peserta didik atas ajaran dan semangat islam sebagai
rahmatanlilalamin.
2.RuangLingkupPelajaranAqidahAkhlak
Ruanglingkuppelajaranaqidahakhlakinimeliputi:
a. Masalahkeimanansepertirukuniman(imankepadaAllah,Rasul-rasul
Allah,hariakhirdanimankepadaqododanqodar)
b.CeritaparaNabidanRasulAllahyangshaleh
c. Masalah akhlak. Pembahasan masalah akhlak ini meliputi akhlak
mahmudah yang harus diupayakan menjadi kebiasaan dan akhlak
madzmumahyangmutlakharusdihindari.20
3.FungsiPelajaranAqidahAkhlak
DiMadrasahIbtidaiyah,matapelajaranaqidahakhlakinimemilikifungsi
sebagaiberikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa
dalammeyakinikebenaranajaranislamyangtelahdilaksanakandalam
lingkungankeluarga.
b.Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan
pemahamandanpengamalanajaranislamdalamkehidupansehari-hari
c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari siswa dan
menghambatperkembangannyamenujumanusiaIndonesiaseutuhnya
26
d.Pemahaman,yaitumenyampaikanilmupengetahuancaramembacadan
menulisAl-Qur’an,sertakandunganAl-Qur’andanHadits.21
4.PendekatanPelajaranAqidahAkhlak
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam mata pelajaran
AqidahAkhlakiniadalah:
a. Pendekatanrasa(kalbu),yaitupendekatanuntukmenggugahperasaan
siswa dalam memahami dan meyakini kebenaran ajaran dan syariat
islam dengan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah
islam.
b.Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan peranan rasio
(akal)dalammemahamiperistiwasejarahdanperkembanganperadaban
islam.
c. Pendekatan keteladanan, yaitu usaha menanamkan nilai melalui
keteladanan,baikyanglangsungmelaluipenciptaankondisipergaulan
yangakrabantarpersonalsekolah,perilakuparapendidikdantenaga
kependidikanlain,maupundenganmenampilkankisah-kisahteladan.
Adapunpendekatanyangtepatuntukpelajaranakhlakadalahpendekatan
keteladanan, pembiasaan dan pengalaman. Sedangkan pendekatan yang cocok
untukaqidahadalahpendekatanemosionaldanrasional.
Atas dasar penentuan pendekatan-pendekatan tersebut, guru dapat
menentukan metode pengajaran atau pembelajaran yang dianggap tepat dan
efektif.
27
Beberapametodeyangdapatdigunakanantaralain:
1.Metodeceramah/bercerita
2.MetodeTanyajawab
3.Metodesosiodrama
4.Metodediskusi
5.AlokasiWaktu
DiMadrasahIbtidaiyah,matapelajaranaqidahakhlakdibagimenjadidua
semester.Pengaturanwaktuyangtersediatidakmerupakansesuatuyangkaku,
tetapibersifatluwesdenganmenyesuaikanpadatarafperkembangansiswadan
kondisisekolah.
6.TujuanPelajaranAqidahAkhlak
Sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam di Madrasah, pelajaran
aqidahakhlakbertujuan:
a. Mengetahuidanmeyakinirukunimanyangenam
b.Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk mau
mengamalkanakhlakyangbaikdanmenjauhiakhlakyangburuk
c. Membe