SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN
PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN
PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL
MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi
Disetujui Dan Disahkan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi
Pada Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Universitas Islam Negeri Jakarta
Oleh
ADHITYA KUKUH PRIBADI
NIM : 106093003047
Menyetujui,
Pembimbing I
Bayu Waspodo, MM
NIP. 19740812 200801 1 001
Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI
NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Sistem Informasi
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “
Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran Zakat dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus: Baitul Maal wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug)”
yang ditulis oleh Adhitya Kukuh Pribadi,
106093003047 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada hari Senin, 28 Februari 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem
Informasi.
Jakarta, Maret 2011
Menyetujui,
Mengetahui,
Penguji I
Zulfiandri, MMSI
NIP. 19700130 200501 1 003
Penguji II
Bakri La Katjong, Ir, MT, M.Kom
NIP. 470 035 764
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Sistem
Informasi
Nur Aeni Hidayah, MMSI
NIP. 19750818 200501 2 008
Pembimbing I
Bayu Waspodo, MM
NIP. 19740812 200801 1 001
Pembimbing II
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Maret 2011
iii
ABSTRAK
ADHITYA KUKUH PRIBADI, Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran
Zakat dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus Baitul Maal wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug). Di bawah bimbingan BAYU
WASPODO dan NUR AENI HIDAYAH.
BMT Masjid Al-Azhar merupakan lembaga keuangan yang memiliki kegiatan salah satunya sebagai menggalang dana khususnya zakat. Pengelolaan data untuk muzaki, penerimaan, dan penyaluran dan laporannya sudah terkomputerisasi, namun memiliki kekurangan yaitu belum terintegrasi satu sama lain dan masih menggunakan satu komputer yang akan mengurangi efisiensi waktu pengelolaan ditambah beberapa fitur yang kurang seperti pembuatan tanda bukti donasi dan laporan. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat berbasis client-server yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem sebelumnya. Adapun pengembangan yang dilakukan pada sistem informasi ini adalah mengintegrasikan antara data Muzaki, data donasi, dan data penyaluran dengan pengelompokan distribusinya yaitu konsumtif dan produktif, memberi informasi jumlah penerimaan dan pemasukan, ketersediaan tanda bukti donasi yang langsung dapat di cetak, kemudahan dan keakuratan dalam mendapatkan informasi, tersedianya laporan periodik yang realtime, dan aplikasi yang dapat diakses dalam waktu yang bersamaan. Dalam pengembangan sistem ini, penelitian menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem. Untuk metodologi analisis maupun perancangan sistem, penelitian menggunakan pendekatan dengan metodologi Object Oriented Analisis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). Dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya. Aplikasi Sistem Informasi Zakat ini diuji menggunakan metode pengujian perangkat lunak dengan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Harapannya, penelitian ini dapat membantu BMT Masjid Al-Azhar cabang Ciledug dalam pengelolaan data Muzaki, Donasi dan Penyalurannya yang lebih baik sehingga penghimpunan dan penyaluran zakat pun bisa lebih dioptimalkan dan aktivitas karyawan dalam mengelola zakat ini bisa lebih efektif dan efesien dalam menghasilkan informasi yang akurat.
V Bab +xviii Halaman + 183 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran, 2011
Buku Acuan (18,1999 - 2010)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas
akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin.
Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Program Reguler Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul
tugas akhir ini adalah SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN
PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF (Studi Kasus : Baitul Maal Wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug).
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
bantuan baik dari segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan Ibu
Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Sekretaris Program studi Sistem
Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah banyak
ii
3. Bapak Bayu Waspodo,MMSI selaku pembimbing I yang telah
memberi banyak pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Sapuah Zainuddin, selaku Kepala Cabang BMT Mesjid
Al-Azhar cabang Ciledug beserta jajarannya Mbak Sulis, Mas Wawan,
Mas Tri yang telah meluangkan waktunya selama penelitian.
5. Yang terkasih Ayahanda Indra dan Ibunda Mis Effeni,
“Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhummaa kamaa
rabbayaanii shaghiiraa..” keluarga besarku, atas doa, motivasi,
dukungan, nasehat yang tak ternilai harganya.
6. Nindi, Mela, K’ Indri, K’ Siti, Dudung, Feri, Adi, Lia, Farah, Agus,
Cosmas dan sahabat lainnya di kelas A SIAP yang terlalu banyak
penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas tahun - tahun menyenangkan bersama kalian.
Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak
luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini.
Kritik dan saran dapat disampaikan melalui adityakukuh@gmail.com. Semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.
Tangerang, 01 Maret 2011
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat ... 5
1.4.1 Tujuan ... 5
1.4.2 Manfaat ... 5
1.5 Metodologi Penelitian ... 7
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 7
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11
2.1.1 Pengertian Sistem ... 11
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 13
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15
2.2.1 Definisi Informasi ... 15
v
2.2.3 Nilai Informasi ... 18
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat ... 20
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 20
2.4.2 Pengertian Zakat ... 20
2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat ... 23
2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif ... 24
2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT) ... 25
2.5.1 Peran BMT ... 25
2.5.2 Fungsi BMT ... 26
2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT ... 27
2.6 Rapid Application Development (RAD) ... 30
2.6.1 Konsep Dasar RAD ... 30
2.6.2 Fase dalam RAD... 30
2.6.3 Keuntungan menggunakan RAD ... 31
2.7 Basis Data ... 32
2.7.1 Pengertian Basis Data ... 32
2.7.2 Database Management System (DBMS) ... 35
2.7.3 Structured Query Language (SQL) ... 36
2.8 Unified Modelling Language (UML) ... 36
2.8.1 Pengertian UML ... 36
2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML ... 37
2.9 Metodologi Pengembangan Sistem ... 44
2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain SI ... 45
2.9.2 Pendekatan analisis Sistem ... 46
2.9.3 Sistem Informasi OO ... 47
2.10 Konsep Dasar Internet ... 50
2.10.1 Pengertian Internet ... 50
2.10.2 Sejarah Internet ... 51
vi
2.11 Konsep Dasar Jaringan Komputer... 55
2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 55
2.11.2 Klasifikasi Jaringan Komputer ... 55
2.11.3 Topologi Jaringan Komputer ... 59
2.12 Perangkat Aplikasi Web ... 61
2.12.1 Aplikasi Web ... 61
2.12.2 HyperText Transport Protocol (HTTP) ... 62
2.12.3 Web Browser ... 63
2.12.4 HyperText Markup Language (HTML) ... 63
2.12.5 HyperText Preprocessor (PHP) ... 64
2.12.6 MySQL ... 66
2.12.7 XAMPP ... 70
2.13 Penelitian Sejenis ... 70
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 71
3.1.1 Pengamatan ... 71
3.1.2 Wawancara ... 71
3.1.3 Studi Pustaka ... 72
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 74
3.2.1 Requirment Planning ... 74
3.2.2 Workshop Design ... 74
3.2.3 Implementation ... 75
3.3 Kerangka Pemikiran ... 75
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 78
4.1.1 Latar Belakang Sejarah ... 78
4.1.2 Gambaran Umum KS-BMT ... 80
4.1.3 Struktur Organisasi ... 82
4.1.4 Logo BMT ... 82
vii
4.2.1 Analisa Proses Bisnis ... 83
4.2.2 Identifikasi Masalah... 85
4.3 Workshop Design ... 87
4.3.1 Usecase Diagram ... 87
4.3.2 Activity Diagram ... 104
4.3.3 Class Diagram ... 117
4.3.4 Sequence Diagram ... 118
4.3.5 Statechart Diagram ... 125
4.3.6 Database Design ... 130
4.3.7 Perancangan Interface ... 136
4.4 Implementation ... 152
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ... 159
5.2 Saran ... 160
DAFTAR ISTILAH ... 161
DAFTAR PUSTAKA ... 163
viii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Tahapan Rapid Application Development ... 9
2.1 Siklus Informasi ... 16
2.2 Kualitas Informasi ... 17
2.3 Tahapan RAD ... 29
2.4 Jenjang dari Data ... 32
2.5 Contoh Use Case Diagram ... 40
2.6 Contoh Class Diagram ... 40
2.7 Contoh Class ... 41
2.8 Contoh Sequence Diagram ... 41
2.9 Contoh Statechart Diagram ... 42
2.10 Contoh Activity Diagram ... 43
2.11 Topologi Bus ... 58
2.12 Topologi Ring ... 58
2.13 Topologi Star ... 59
2.14 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ... 61
2.15 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen PHP ... 63
3.1 Kerangka Pemikiran ... 77
4.1 Struktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar ... 82
4.2 Logo BMT Masjid Al-Azhar ... 82
4.3 Use case Diagram Sistem Berjalan ... 83
4.4 Activity Diagram Sistem Berjalan ... 84
4.5 Alur Bisnis Sistem Berjalan ... 85
4.6 Use case Diagram Sistem Usulan ... 92
4.7 Proses Bisnis Sistem Usulan ... 93
4.8 Diagram Aktivitas dari Use case Bayar Donasi ... 104
ix
4.10 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Bukti Donasi ... 106
4.11 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki ... 107
4.12 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Tipe Muzaki ... 108
4.13 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi ... 109
4.14 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Mustahik ... 110
4.15 Diagram Aktivitas dari Use case Konfirmasi Penyaluran ... 111
4.16 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Penyaluran ... 112
4.17 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 113
4.18 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 114
4.19 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ... 115
4.20 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran ... 116
4.21 Class Diagram Sistem Usulan ... 117
4.24 Sequence Diagram dari Use case Bayar Donasi ... 118
4.23 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Donasi ... 119
4.24 Sequence Diagram dari Use case Cetak Bukti Donasi ... 119
4.25 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Muzaki ... 120
4.26 Sequence Diagram dari Use case Buat Tipe Muzaki ... 120
4.27 Sequence Diagram dari Use case Buat Jenis Donasi ... 121
4.28 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Mustahik ... 121
4.29 Sequence diagram dari Use case Konfirmasi Penyaluran ... 122
4.30 Sequence diagram dari Use case Buat Data Penyaluran ... 122
4.31 Sequence Diagram dari Use case Lihat Data Mustahik ... 123
4.32 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 123
4.33 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 124
4.34 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ... 124
4.35 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran... 125
4.36 State Chart Diagram Muzaki ... 126
4.37 State Chart Diagram Donasi ... 127
4.38 State Chart Diagram Mustahik ... 128
4.39 State Chart Diagram Penyaluran ... 128
4.40 State Chart Diagram Cetak Laporan ... 129
x
4.42 Gambar tabel user di database ... 131
4.43 Gambar tabel muzaki di database ... 132
4.44 Gambar tabel donasi di database ... 132
4.45 Gambar tabel tipe_muzaki di database ... 133
4.46 Gambar tabel jenis_donasi di database ... 133
4.47 Gambar tabel mustahikkonsumtif di database ... 134
4.48 Gambar tabel mustahikproduktif di database ... 134
4.49 Gambar tabel penyaluran kon di database ... 135
4.50 Gambar tabel penyaluran pro di database ... 135
4.51 Halaman Login pada Browser ... 136
4.52 Halaman Utama Administrator ... 137
4.53 Halaman Utama Muzaki (Administrator) ... 137
4.54 Halaman Form Input Data Muzaki (Administrator) ... 138
4.55 Halaman Utama Tipe Muzaki (Administrator) ... 138
4.56 Halaman Form Input Data Tipe Muzaki (Administrator) ... 139
4.57 Halaman Form Edit Data Tipe Muzaki (Administrator) ... 139
4.58 Halaman Jenis Donasi (Administrator) ... 140
4.59 Halaman Form Input Jenis Donasi (Administrator) ... 140
4.60 Halaman Utama User Penghimpun ... 141
4.61 Halaman ubah pengguna (admin) ... 141
4.62 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ... 142
4.63 Halaman Input Data Donasi (Penghimpun) ... 142
4.64 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ... 143
4.65 Halaman Lihat penerimaan detail (Manajemen) ... 143
4.66 Halaman Utama Manajemen ... 144
4.67 Halaman Laporan data muzaki (Manajemen) ... 144
4.68 Halaman Laporan data penerimaan (Manajemen) ... 145
4.69 Halaman Acc Mustahik awal (Manajemen) ... 145
4.70 Halaman Pembuatan Acc Mustahik (Manajemen)... 146
4.71 Halaman Laporan data Penyaluran (Manajemen) ... 146
4.72 Halaman Utama Bagian Umum ... 147
xi
4.74 Halaman Konfirmasi data Penyaluran (Umum) ... 148
4.75 Bukti Donasi Untuk Muzaki ... 148
4.76 Laporan Donasi ... 149
4.77 Laporan penyaluran ... 149
4.78 Laporan Mustahik ... 150
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Daftar Sumber Daya pada Internet ... 54
2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ... 58
4.1 Identifikasi Aktor ... 87
4.2 Identifikasi Use case ... 91
4.3 Narasi dari use case Bayar Donasi ... 94
4.4 Narasi dari use case Buat Data Donasi ... 94
4.5 Narasi dari use case Cetak Bukti Donasi ... 95
4.6 Narasi dari use case Buat Data Muzaki ... 96
4.7 Narasi dari use case Input Tipe Muzaki ... 96
4.8 Narasi dari use case Buat Jenis Donasi ... 97
4.9 Narasi dari use case Buat Data Mustahik ... 98
4.10 Narasi dari use case Konfirmasi Penyaluran ... 99
4.11 Narasi dari use case Buat Data Penyaluran ... 100
4.12 Narasi dari use case Lihat Data Mustahik ... 100
4.13 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 101
4.14 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 102
4.15 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Donasi ... 102
4.16 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Penyaluran ... 103
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Surat Keterangan Riset ... 165
2 Lembar Wawancara ... 166
3 Tampilan GUI ... 168
xiii
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
xiv
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the
Process
Synchronization Bar
xv
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Class Ket:
1 class name
2 attributes
3 behaviors
Association
Agregation
Generalization
xvi
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
xvii
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Object
Lifeline
Messages
xviii
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
State
Transition Paths
Initial State
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer
sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya
hampir di setiap aspek kehidupan. Informasi yang cepat dan akurat serta tertata
dalam suatu struktur yang jelas akan sangat mendukung kelancaran operasional
atau manajemen perusahaan. Tanpa informasi perusahaan tidak dapat
beroperasi dengan lancar dan mengambil keputusan manajerial secara objektif,
karena perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi di lapangan
(Oetomo, 2002).
Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan
sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar
antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data
yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan
data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah, 2007).
Namun penerapan teknologi informasi untuk zakat ini juga bukan tanpa
kendala. Kendala yang biasa dihadapi dalam penerapan informasi teknologi
(IT) adalah pemborosan biaya dalam membangunnya, sulitnya edukasi sumber
daya manusianya, dan pada saat implementasinya. Ditambah lagi, belum semua
2 Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang
lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang
tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat
dibutuhkan (Nugroho, 2005).
Saat ini, dalam pengelolaan data di BMT Masjid Al-Azhar sudah
terkomputerisasi dalam hal penanganan data Muzaki, Muzaki berdonasi, dan
pembuatan laporan. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan
diantaranya masing-masing fungsi ini belum terintegrasi satu sama.
Pada pengelolaan data muzaki masih banyak terdapat pengulangan
berupa data ganda yang muncul karena tiap petugas melakukan pendataan
muzaki yang sama untuk tiap jenis zakat yang akan dibayarkan untuk
memperbaikinya harus dengan mengeceknya satu persatu. belum akurat dan
lambat dalam melakukan pencarian sehingga menyita waktu yang cukup lama
ketika pencarian sedangkan tidak memungkinkan dicari satu persatu mengingat
data yang ada cukup banyak dan beragam. Dan juga penyaluran yang belum
tepat dengan tujuan zakat sebagai sarana peningkatan masyarakat yang
produktif yang menyebabkan penyaluran hanya kepada konsumtif yang
berlebihan.
Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengelolaan data zakat secara
terkomputerisasi lengkap dan terintegrasi dengan berbagai fitur yang
dibutuhkan serta laporan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak
3 berhubungan dengan pengelolaan zakat dapat diatasi, maka proses pengelolaan
data zakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien, dilengkapi dengan data
penyaluran yang mengatur kepada fungsinya .
Melihat kenyataan di atas maka peneliti ingin merancang sebuah sistem
informasi berbasis web dinamis untuk menangani hal ini. Selain itu, dengan
sistem informasi ini, diharapkan BMT Masjid Al-Azhar tidak merasa kesulitan
dalam menginformasikan laporan keuangan dan tidak akan terjadi redudansi
data muzaki maupun mustahik. maka peneliti mengaplikasikannya dengan
penelitian Tugas Akhir dengan judul SISTEM INFORMASI
PENERIMAAN DAN PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF (STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat
dirumuskan masalaah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang aplikasi penerimaan dan penyaluran zakat
yang pengelolaan datanya saling terintegrasi dengan baik sehingga
memudahkan user untuk mengakses di beberapa komputer.
2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan laporan dengan
4
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, namun dapat
mencapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup
pembahasan sebagai berikut :
1. Sistem ini hanya mengelola data muzaki, donasi yang dibayarkan oleh
muzaki, pengelolaan data mustahik beserta pendataan penyaluran
donasi sesuai dengan kelompok distribusinya.
2. Sistem ini menyediakan informasi berupa laporan (data Muzaki,
penerimaan donasi, penyaluran donasi) bagi pihak manajemen.
3. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Zakat adalah aplikasi yang untuk saat ini hanya skala
jaringan LAN (Local Area Network).
4. Aplikasi yang akan dibuat bersifat internal, yaitu hanya dapat di akses
oleh karyawan, manajer dan administrator yang mempunyai hak akses
tertinggi tanpa melibatkan muzaki dan mustahik sebagai pengguna
sistem.
5. Dalam perancangan sistem informasi ini, akan menggunakan PHP
sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database server. Dan
Apache sebagai webserver, Microsoft Visio, Adobe Photoshop dan
Dreamweaver sebagai aplikasi Pendukung.
6. Sistem ini tidak akan membahas masalah protocol, jaringan,
5 mustahik dan sistem akuntansi atau perhitungan zakat yang lebih
kompleks.
7. Pada tahap implementasi sistem pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Zakat ini tidak dilakukan tahap mengoperasikan sistem,
melainkan hanya dilakukan tahap membangun, dan menguji aplikasi.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan
1. Tujuan penulisan skripsi ini adalah merancang sistem informasi
manajemen zakat untuk memberikan kemudahan dalam sistem kerja
penghimpunan dan penyaluran zakat pada BMT Masjid Al-Azhar.
1.4.2 Manfaat 1.4.2.1 Bagi Peneliti
1. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah terutama pada
bidang manajemen Sistem Informasi.
2. Menambah wawasan peneliti didalam mengembangkan suatu aplikasi
sistem informasi khususnya dalam pengelolaan data pada perusahaan.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem
Informasi Bisnis Syariah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
6
1.4.2.2 Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
1.4.2.3 Bagi BMT Masjid Al-Azhar
1. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Zakat yang sudah terintegrasi dan
mudah digunakan dalam melakukan manipulasi data seperti
menambah, menyimpan, mengubah, menghapus, mencari dan
menghasilkan laporan.
2. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi
data muzaki, data mustahik dengan proses yang cepat dan tepat.
3. Melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang mensejahterakan umat.
4. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Muzaki yang menyediakan
fitur-fitur baru seperti laporan sehingga membantu pihak manajemen dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
yang tepat dan akurat.
1.4.2.4 Bagi Pihak Lain
Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau
pembaca sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki
7
1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Pengumpulan Data
1. Metode pengamatan yaitu dengan cara pengumpulan data dan
informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung
kegiatan di lapangan.
2. Metode wawancara memungkinkan peneliti sebagai pewawancara
(interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung
dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Hal ini membuat
peneliti dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam.
3. Studi pustaka yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan
mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai
buku, jurnal, literatur, dan website yang berhubungan dengan materi
skripsi ini.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan
Sistem Informasi Manajemen Zakat adalah pendekatan berorientasi objek
dengan metodologi Rapid Application Development (RAD) menggunakan tools
dari Unified Modelling Language (UML).
Menurut Kendall (2003), ada tiga fase dalam RAD yaitu :
1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang
menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan
8 batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan
masalah.
2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan
desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.
3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya
sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti
oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit
[image:32.612.113.526.132.548.2]program.
Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development
(Sumber: Kendall&Kendall:2003)
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima
9
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang beberapa hal diantaranya latar
belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian, metodologi
pengumpulan data, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian dan penjelasan mengenai
pengertian BMT, Zakat, Sistem Informasi, metode
pengembangan sistem yang digunakan, Database (Basis Data),
World Wide Web (WWW), HTTP, HTML, PHP, Apache Web
Server, Database server MySQL dan Penelitian sejenis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti dalam
menyusun skripsi ini, yaitu metodologi pengembangan sistem
dengan RAD, analisis sistem dengan Object Oriented Analisis
(OOA), metode perancangan sistem dengan Object Oriented
Design (OOD), tahapan-tahapan dalam implementasi sistem
seperti instalasi perangkat, pemrograman/ pengkodean, dan
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan inti dari penyusunan skripsi yang
menguraikan profil perusahaan, analisis sistem yang sedang
berjalan, analisis permasalahan dan diikuti dengan analisa
pemecahan masalahnya, dan perancangan sistem.
BAB V PENUTUP
Bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling
berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang
saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain
(Alfatta, 2007).
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003).
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
(Jogiyanto, 2005)
1. Komponen-Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut
dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
12 untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
sistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup. Sedangkan lingkungan yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem, di mana dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
13 supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah input menjadi output.
8. Sasaran sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya
sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
14 Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem informasi merupakan contohnya,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak
15 Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak diluarnya.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi,
yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada
pemakai (Kadir, 2003).
Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi
menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
16 menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus
informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data
(data processing cycle) (Jogiyanto, 2005). Secara ringkas siklus informasi
[image:40.612.113.538.212.521.2]dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005)
2.2.2 Kualitas Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi
dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar (Jogiyanto, 2005).
Proses (Model)
Output (Informasi)
Penerima Input
(Data)
Data (Ditangkap)
Hasil Tindakan
17
Gambar 2.2 Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005).
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang
berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut: (Kadir, 2003)
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat,
karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal
atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.
3. Relevan (relevance)
Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai
18
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan
dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok dasar data (database block) dan blok
kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut
19 untuk mencapai sasarannya (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto,
2005).
Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung
sebuah organisasi (Whitten dkk, 2004).
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti
(Kadir, 2003):
1. Perangkat keras (hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program
Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk
memproses data.
3. Prosedur
Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang (brainware)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
20 Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai
secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada
level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan
laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari pemrosesan transaksi dan
mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan
manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu
SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang
dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
(Alfatta, 2007)
2.4.2 Pengertian Zakat
Suci, Bersih, dan tumbuh (Zaka). Menurut istilah Syara’ ialah
mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yag
21 Zakat merupakan salah satu rukun islam yan lima dan hukumnya adalah wajib
(Kamus Keuangan dan ekonomi syariah, 2007).
Menurut Bahasa (lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan
atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau
mensucikan (Al Qur’an Surat At-Taubah : 10).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka,
Muzaki diartikan sebagai orang yang (wajib) membayar zakat. Dimana Muzaki
memiliki syarat-syarat sebagai berikut(Ringkasan Ihya Ullumuddin):
a. Muslim
b. Aqil
c. Baligh
d. Memiliki harta yang mencapai nishab
Sedangkan yang menerima zakat disebut mustahik. Dikelompokkan menjadi:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf (Orang yang masuk Islam)
5. Budak
6. Gharim (Orang yang terbelit hutang)
7. Sabilillah (Orang yang berjuang di jalan Allah)
8. Musafir
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
22 (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah
diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Seperti firman
Allah SWT dalam Al Qur’an Surat At Taubah: 9
####
ρρρρ
IIII©
©
©
©####
M
M
M
M
≈≈≈≈ƒƒƒƒ
$$$$
↔↔↔↔
////
!
!
!
!####
$$$$
ΨΨΨΨϑ
ϑϑ
ϑ
OOOO
ξ
ξ
ξ
ξŠŠŠŠ====%%%%
####
ρρρρ
‰
‰Á
‰
‰
Á
Á
Áùùùù
ã
ã
ã
ã
‹‹‹‹
6666™
™
™
™
ΝΝΝΝκκκκΞΞΞΞ
))))
$$$$™
™
™
™
$$$$
ΒΒΒΒ
####
θθθθΡΡΡΡ
$$$$
2
2
2
2
β
ββ
βθθθθ====ϑ
ϑϑ
ϑ
èèèè
ƒƒƒƒ
∩∩∩∩∪∪∪∪
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2.4.2.1 Landasan Syar’i
1. Al-Quran
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.(QS. Adz Dzariat : 19).
“…Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
23 Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik. (Q.S. Al Baqarah : 267).
2. Al-Hadits
Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka
dengan kekeringan dan kelaparan. (H.R. Thabrani ).
Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta
itu. (H.R. Al Bazar dan Baehaqi).
3. Ijma’
Kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram
mengingkarinya.
2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat
Sistem Informasi Manajemen Zakat merupakan sistem yang mengolah
data Zakat dan melibatkan antara Muzzaki, Mustahik, nishab dan administrasi
zakat dengan memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi untuk
menghasilkan informasi dalam rangka mendukung kegiatan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dengan didukung teknologi yang dapat mengelola data muzaki yang
membayar donasinya, donasi yang dibayarkan, hingga penyaluran yang
dilakukan kepada mustahik, laporan yang diperoleh akan sangat menunjang
perkembangan dari BMT dan memudahkan langkah manajemen untuk
24
2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif
Menurut Mufraini (2006), distributif konsumtif adalah penyaluran dana
yang dibagikan atau diberikan untuk dimanfaatkan secara langsung, sedangkan
distribusi produktif adalah penyaluran yang diberikan untuk dimanfaatkan
untuk jangka waktu yang lama dan dapat menghasilkan sesuatu yang produktif.
Dalam hal penyaluran dana zakat, dalam buku pedoman zakat yang
diterbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama(2002),
bentuk distributif dikategorikan dalam empat bentuk sebagai berikut:
Distributif bersifat ‘konsumtif tradisional’, yaitu zakat yang dibagikan
kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang
diberikan pada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat
maal yang dibagikan pada korban bencana alam.
Distributif bersifat ‘konsumtif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam
bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat
sekolah ataupun beasiswa.
Distributif bersifat ‘produktif tradisional’, dimana zakat diberikan dalam
bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan
sebagainya. Pemberian ini diharapkan dapat menciptakan suatu usaha yang
membuka lapangan pekerjaan bagi fakir miskin.
Distributif bersifat ‘produktif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam
bentuk permodalan dana baik untuk proyek sosial atau menambah modal
pedagang kecil.
25
1. Upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi dasar dari para mustahik.
2. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan tingkat
kesejahteraan sosial dan psikologis.
3. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan peningkatan sumber
daya manusia agar dapat bersaing hidup dialam transisi ekonomi dan
demokrasi sebuah negara.
2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT)
BMT terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Maal dan Baitut Taamwil.
Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran
dana yang non profit, seperti zakat, infak dan sedekah. Sedangkan baitut
tamwil sebagai usaha pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial
Usaha – usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT
sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan
berlandaskan syariah.
2.5.1 Peran BMT
1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non – Syariah. Aktif
melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem
ekonomi Islami. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan – pelatihan
mengenai cara – cara bertransaksi yang islami, misalnya supaya ada bukti
dalam transaksi, dilarang curang dalam menimbang barang, jujur
26
2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap
aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya
dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan
terhadap usaha – usaha nasabah atau masyarakat umum.
3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih
tergantung renternir disebabkan renternir mampu memenuhi keinginan
masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka BMT harus
mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya selalu tersedia dana
setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain sebagainya.
4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.
Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks
dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah – langkah untuk
melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus
diperhatikan, misalnya dalam masalah pembiayaan, BMT harus
memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis
pembiayaan.
2.5.2 Fungsi BMT
1. Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di BMT, uang
tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit surplus
(pihak yang memiliki dana berlebih) dan unit defisit (pihak yang
27
2. Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat pembayaran
yang sah yang mampu memberikan kemampuan untuk memenuhi
kewajiban suatu lembaga/perorangan.
3. Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan
memberi pendapatan kepada para pegawainya.
4. Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat mengenai
risiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut.
2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT
BMT sebagai alternatif Bank-bank konvensional, memiliki
keunggulan-keunggulan yang juga merupakan perbedaan dan perbandingan jika dengan
perbankan konvensional. Disamping hal tersebut muncul juga
kelemahan-kelemahan karena sebagai pemain baru dalam dunia lembaga keuangan.
2.5.3.1 Keunggulan BMT
1. BMT Islam memiliki dasar hukum operasional yakni Al Qur’an dan Al
Hadist. Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar seperti diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti yang
dicontohkan Rasulullah SAW.
2. BMT Islam mendasarkan semua produk dan operasinya pada
prinsip-prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan.
3. Adanya kesamaan ikatan emosional keagamaan yang kuat antara
28 kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil.
4. Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam
BMT Islam akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengalaman ajaran
agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa
berkah.
5. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Mudharabah dan Al Musyarakah) yang
tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya
secara tetap, hal ini memberikan kelonggaran physichologis yang
diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan
bersungguh-sungguh.
6. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Murabahah dan Al Ba’i Bitsaman Ajil)
yang lebih mengutamakan kelayakan usaha dari pada jaminan (kolateral)
sehingga siapa pun baik pengusaha ataupun bukan mempunyai jaminan
kesempatan yang luas untuk berusaha.
7. Tersedia pembiayaan (Qardu Hasan) yang tidak membebani nasabah
dengan biaya apapun, kecuali biaya yang dipergunakan sendiri seperti
bea materai, biaya notaris, dan sebagainya. Dana fasilitas ini diperoleh
dari pengumpulan zakat, infak dan sadaqah, para amil zakat yang masih
mengendap.
8. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, maka
29 kemampuan ekonominya sehingga akseptabilitas BMT Islam menjadi
luas.
9. Dengan adanya sistem bagi hasil, maka untuk kesehatan BMT yang bisa
diketahui dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.
10. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil, maka persaingan antar BMT
Islam berlaku wajar yang diperuntukkan oleh keberhasilan dalam
membina nasabah dengan profesionalisme dan pelayanan yang baik.
2.5.3.2 Kelemahan BMT
1. BMT Islam rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik sehingga
diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima
pembiayaan dari BMT Islam karena tidak dikenal bunga, denda
keterlambatan dan sebagainya.
2. Sistem bagi hasil yang adil memerlukan tingkat profesionalisme yang
tinggi bagi pengelola BMT untuk membuat penghitungan yang cermat
dan terus-menerus.
3. Motivasi masyarakat muslim untuk terlibat dalam aktivitas BMT Islam
adalah emosi keagamaan, ini berarti tingkat efektifitas keterlibatan
masyarakat muslim dalam BMT Islam tergantung pada pola pikir dan
sikap masyarakat itus sendiri.
4. Semakin banyak umat Islam memanfaatkan fasilitas yang disediakn
BMT Islam, sementara belum tersedia proyek-proyek yang bisa di biayai
30
maka BMT Islam akan menghadapi ”kelebihan likuiditas”
(Sumitro,2001).
2.6 Rapid Application Development (RAD)
2.6.1 Konsep Dasar RAD
RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap
pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak (Kendall&Kendall: 2003). RAD menggunakan
[image:54.612.113.508.100.524.2]pemodelan berorientasi objek, diantaranya:
Gambar 2.3 Tahapan RAD
(Sumber: Kendall&Kendall:2003)
2.6.2 Fase dalam RAD
Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall&Kendall: 2003):
1. Requirement Planning
Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan
sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan
31 sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis
digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk
mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.
2. Workshop Design
yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan
dalam arsitektur sistem informasi.
3. Implementation
Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh
mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah
XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai
bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu,
juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++
sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi
yang telah dibuat.
2.6.3 Keuntungan Menggunakan RAD
Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan
32
1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses
pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga
user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang
pada saat yang bersamaan.
4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim
secara keseluruhan.
5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena
cenderung mengabaikan kualitas.
6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software -
software pendukung.
2.7 Basis Data
2.7.1 Pengertian Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1999).
Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang
33
Gambar 2.4 Jenjang dari Data (Jogiyanto, 1999)
1. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter
numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters)
yang membentuk suatu item data atau field.
2. Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.
Kumpulan dari field membentuk suatu record.
Ada empat tipe field yang dapat disimpan, yaitu: (Whitten dkk, 2004)
1) Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah
record di dalam sebuah file.
2) Secondary / alternate key adalah sebuah field yang
mengidentifikasikan record tunggal atau sebuah subset dari
record-record yang terkait.
3) Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam file
34 4) Descriptive field adalah field yang bukan kunci.
3. Record / tuple merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu
record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file mahasiswa,
tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap mahasiswa.
4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data
yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data tentang semua mata
kuliah yang ada.
Adapun tipe file dan tabel konvensional antara lain: (Whitten dkk, 2004)
1) Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali
record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam
sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah, tetapi
individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files yaitu
customers, products dan suppliers.
2) Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan
business events. Dalam sistem informasi, transaction record
biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh
transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.
3) Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document
files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review
tanpa regenerating dokumen.
4) Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan
35 5) Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif statis
dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi dan
meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax tables
dan income tax tables.
6) Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file lain,
khususnya master files dan transaction files.
5. Database merupakan kumpulan dari file membentuk suatu database.
2.7.2 Database Management System (DBMS)
DBMS atau sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak
komputer khusus yang digunakan untuk membuat, mengontrol, dan mengelola
sebuah database (Whitten dkk, 2004).
Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespon
command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca,
meng-update serta menghapus record di dalam database.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database
harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS
menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database
(Jogiyanto, 1999).
Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language).
36
2.7.3 Structured Query Language (SQL)
SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
database. Menurut American National Standards Institute (ANSI), bahasa ini
merupakan standar untuk Relational Database Management System (RDBMS)
(Sidik, 2005).
Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti:
Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL, dsb.
Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda,
namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.
Perintah-perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan
"Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan
untuk memanipulasi sebuah database.
2.8 Unified Modelling Language (UML)
2.8.1 Pengertian UML
Berikut ini definisi UML menurut para ahli:
1. UML adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak
berbasis objek (Nugroho : 2005).
2. UML merupakan standard modeling language yang terdiri dari
kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para
pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas
seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi
37
3. UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan
oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented
Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat
terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini
menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative,
yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantic dari
hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi
(Munawar, 2005).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau
gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis
OO (Object Oriented).
Pendekatan UML memiliki nilai yang sangat baik dalam penyelidikan
dan penelitian. Perangkat UML distandarkan sebagai peralatan untuk dokumen
analisa dan perancangan dari sistem perangkat lunak. Peralatan UML termasuk
diagram yang memberikan seseorang untuk menampilkan konstruksi dari
sebuah sistem object oriented.
2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML
Bangunan dasar UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk
mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu
(Nugroho : 2005) :
38 1. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML. Bagian
yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik
maupun konseptual.
2. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model UML, biasanya
merupakan kata kerja dari model UML, yang mencerminkan
perilaku sepanjang ruang dan waktu.
3. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML. Dalam
penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran
paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian
dapat dide