1
SISTEM INFORMASI PENYALURAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ITQAN
BANDUNG
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Informatika Jenjang D3 (Diploma) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Karina Khairiyyah 10912008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
company with the aim to empower communities. Baitul Maal wat Tamwil Itqan (BMT Itqan), is a form of business charity partner for the agency or agencies both government and private sector in the implementation of CSR. The presence of CSR is expected to create a balance between the company, the community and the environment. This research aims to generate a Information System for fund distribution CSR web-based which is expected to facilitate the control and distribution of CSR funds so that the funds are used can be right on target.
The method used in this research is the method of action (Action Research), which is a method that does the approach to systems and procedures that are running. To approach the system using a structured method illustrated through several analysis tools such as: flow map, context diagrams, data flow diagrams, data dictionaries, normalization table, table relationships, Entity Relationship Diagram. For the development system using the prototype method. The programming language used in the design of this system is the PHP Hypertext Preprocessor with MySQL database. The software used in the design of the application is Adobe Dreamweaver CS5.5 and Xampp.
It is expected to be achieved in this research is can produce Information System for fund distribution CSR web-based to help BMT Itqan in controlling and planning the distribution of funds for easier, more effective, targeted and appropriate.
Keyword: Information System for fund distribution, Corporate Social Responsibility (CSR), Web.
I. PENDAHULUAN
Teknologi Informasi dan komunikasi saat ini berjalan sangat pesat. Informasi dapat diperoleh dengan mudah seiring berjalannya teknologi yang semakin berkembang. Bukan hal yang tidak mungkin dalam dunia perekonomian menerapkan teknologi informasi untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan. Munculnya teknologi informasi sangat membantu dalam pemecahan masalah-masalah, terutama dalam prosedur suatu ruang lingkup sistem. Hampir semua instansi-instansi, baik instansi yang bersifat pemerintah maupun swasta telah banyak menerapkan teknologi informasi untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dan mempermudah pekerjaan.
3 BMT (Baitul Maal wat Tamwil) itQan, merupakan bentuk amal usaha mandiri. Bmt itQan adalah jenis usaha yang dikembangkan dengan harapan dapat mengangkat perekonomian (baitut tamwil) sekaligus juga dapat mendayagunakan dana sosial zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf untuk kepentingan kaum dhuafa. Pemberdayaan kaum dhuafa merupakan misi utama bmt itQan, sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW : “khairunnaas ‘anfauhum linnaas” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT itQan merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen yang pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. CSR juga merupakan sebuah tanggung jawab dari perusahaan untuk memperhatikan aspek lingkungan dan aspek sosial baik secara internal maupun eksternal. BMT itQan memiliki misi yaitu menjadi mitra bagi lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta dalam penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT itQan ini melibatkan baitut tanwil itQan, baitul maal itQan dan cabang-cabang BMT itQan yang terdiri dari 6 cabang. Cabang-cabang tersebut tersebar di wilayah Jawa Barat. Sasaran yang dituju untuk penerima manfaat dari program CSR BMT itQan, adalah anggota-anggota yang berada di sekitar wilayah cabang, maka dari itu pengajuan kegiatan CSR diajukan oleh cabang-cabang BMT itQan.
Pada saat ini dalam proses pengajuan dan persetujuan program CSR di BMT itQan, masih belum terintegrasi satu sama lain. Data pengajuan kegiatan dari cabang seperti usulan kegiatan CSR ke baitul maal masih menggunakan lembaran-lembaran kertas yang dikirim melalui email atau diantar langsung oleh pegawai cabang ke baitul maal. Dalam proses persetujuannya membutuhkan waktu yang lama karena harus melewati beberapa tahapan prosedur. Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari pengajuan cabang, pengkoordinasian kegiatan di manajemen pusat, survey lapangan oleh baitul maal dan dibuatkan rincian teknis kegiatan csr dan selanjutnya dibuatkan proposal pengajuan kegiatan CSR oleh baitul maal. Terdapat kekeliruan dari alur tahapan prosedur pengajuan kegiatan CSR tersebut, proposal pengajuan kegiatan CSR seharusnya dibuat dan diajukan oleh cabang, bukan oleh baitul maal.
Dari beberapa kendala yang telah dianalisis maka, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengatasi kendala-kendala yang telah diuraikan diatas agar nantinya program CSR dapat benar-benar dilaksanakan secara efektif dalam menjalankan fungsi sosial namun tidak melupakan tujuan dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga dari sisi penyaluran dana CSR diharapkan dapat dikontrol, dikendalikan dan direncanakan dengan bijak sehingga dana tersebut dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna.
baitul maal masih menggunakan lembaran-lembaran kertas yang dikirim melalui email atau diantar langsung oleh pegawai cabang ke baitul maal. 2. Dalam proses persetujuannya membutuhkan waktu yang lama karena
harus melewati beberapa tahapan prosedur. Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari pengajuan cabang, pengkoordinasian kegiatan di manajemen pusat, survey lapangan oleh baitul maal dan dibuatkan rincian teknis kegiatan csr dan selanjutnya dibuatkan proposal pengajuan kegiatan CSR oleh baitul maal.
3. Terdapat kekeliruan dari alur tahapan prosedur pengajuan kegiatan CSR tersebut, proposal pengajuan kegiatan CSR seharusnya dibuat dan diajukan oleh cabang, bukan oleh baitul maal.
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka penulis menguraikan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana sistem yang berjalan pada penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung?
2. Bagaimana membangun sistem informasi penyaluran dana CSR yang dapat disalurkan tepat sasaran dan tepat guna?
3. Bagaimana implementasi rancangan program setelah dilakukannya perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung?
4. Bagaimana pengujian aplikasi sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung?
Maksud dari penelitian ini adalah merupakan salah satu syarat kelulusan dari program studi manajemen informatika dan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat diperkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya dilapangan. Sedangkan tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di BMT ItQan Bandung yang berkaitan dengan penyaluran dana CSR.
b. Untuk mengusulkan membangun sistem informasi penyaluran dana CSR yang dapat disalurkan tepat sasaran dan tepat guna.
c. Untuk mengintegrasikan seluruh data-data yang terlibat pada penyaluran dana CSR.
5 pengaruh perilaku user terhadap kebutuhan sistem informasi yang akan dibangun. Kegunaan penelitian bagi Perguruan Tinggi sendiri adalah sebagai bahan dokumen yang nantinya akan berguna untuk acuan sivitas akademika.
Untuk mempermudah dalam penyelesaian masalah, maka batasan masalah pada analisis hanya dilakukan pada program Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT ItQan Bandung. Adapun batasan masalah yang akan dibahas didalamnya adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini mengelola usulan kegiatan CSR dari 6 cabang, persetujuan kegiatan CSR, jumlah donasi CSR serta laporan dari kegiatan CSR.
2. Analisis dan perancangan dilakukan untuk mengusulkan pengembangan sistem informasi yang baru mengenai penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR).
3. Validasi pada penentuan persetujuan kegiatan CSR dan nominal dana yang disalurkan masih diinput manual oleh pihak divisi pendayagunaan baitul maal.
4. Penyaluran dana CSR diutamakan untuk anggota cabang BMT itQan. Maka dari itu pelaksanaan kegiatan CSR ini lebih diutamakan di kantor-kantor cabang BMT itQan.
5. Admin hanya melakukan monitoring dan menerima data laporan kegiatan CSR.
6. Validasi pengajuan CSR dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali. II. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari porsedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto 2005)
Pada intinya dari uraian diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang berhubungan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
2. Pengertian Informasi
Definisi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005)
Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu: (Kusrini, Koniyo 2009) 1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. (Al – Bahra 2005)
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Al – Bahra 2005)
Secara umum sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling bekerja sama dalam pengolahan data mentah menjadi informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan.
4. Pengertian Penyaluran
Penyaluran adalah cara merealisasikan untuk mencapai hasil dari apa yang direncanakan dalam periode tertentu. Dalam hal ini realisasi untuk melihat sejauh mana perencanaan yang telah ditetapkan dapat dicapai atau hasil yang diperoleh. (Kartika 2011)
5. Pengertian Dana
Dana adalah uang tunai dan/atau aktiva lainnya yang segera dapat diuangkan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu. Dalam dunia perbankan, dana tidak hanya ditentukan oleh besar jumlahnya, tetapi juga ditentukan oleh struktur sumber dana itu sendiri. Selain itu cara pengalokasian dana dapat memaksimalkan pendapatan sekaligus menyehatkan tingkat likuiditasnya.( Frianto 2012)
6. Pengertian Penyaluran Dana
7 berlaku. Panduan penyaluran dana setidaknya mencakup penerima dana, ruang lingkup bidang sasaran, sifat penyaluran, prosedur pengeluaran dana, dan pertanggungjawaban atas penggunaan dana. (Nurul 2010)
7. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi sosial dan lingkungan. (Hendrik 2008)
CSR adalah suatu moral yang baik dan sangat penting bagi dunia usaha serta baik bagi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen bisnis perusahaan terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen, karyawan, investor, pemasok, dan komunitas lokal. (Eddy Soeryanto Soegoto 2014)
Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Prinsip dasar CSR adalah sebagai pemberdayaan masyarakat setempat yang notabene miskin agar terbebas dari kemiskinan.
8. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
Baitul Mail Wa Tamwil (BMT) merupakan badan usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan lembaga bait al-mal wa altamwil yakni, merupakan lembaga usaha masyarakat yang mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi dalam skala kecil dan menengah. (Hendi 2014)
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu: baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit seperti zakat, infak, shadaqoh, sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dana dan penyaluran dana komersial.
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BMT itQan didirikan Tahun 2007. Saat itu beberapa orang yang dulunya merupakan kelompok pengajian di Bandung, berinisiatif untuk membentuk suatu amal usaha bersama yang bertujuan mengimplementasi nilai-nilai kebenaran agama islam dalam wujud nyata di bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan.
BMT (Baitul Maal wat Tamwiil), merupakan bentuk amal usaha yang dipilih karena dalam bmt jenis usaha yang dapat dikembangkan diharapkan dapat mengangkat perekonomian (baitut tamwil) sekaligus juga dapat mendayagunakan dana sosial zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf untuk kepentingan kaum dhuafa. Pemberdayaan kaum dhuafa merupakan misi utama bmt itQan, sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW : “khairunnaas ‘anfauhum linnaas” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya.
pembiayaan mikro pola kelompok oleh Prof. Yunus di Grameen Bank Bangladesh dan studi banding dengan lembaga keuangan mikro lainnya yang mempraktekkan pola grameen bank di Indonesia, akhirnya pengawas dan pengurus memutuskan untuk mengadopsi pola pembiayaan grameen yang dimodifikasi menjadi pola syariah.
Dengan metodologi yang diterapkan, hasilnya ternyata lebih efektif dalam menjangkau nasabah keluarga pra sejahtera. Karena pola yang digunakan tidak mengharuskan memiliki agunan serta benar-benar fokus untuk menggarap segmen masyarakat miskin yang nota bene selalu mendapatkan diskriminasi dalam memperoleh akses pembiayaan formal yang murah dan profesional.
Visi dari BMT ItQan menyediakan akses pembiayaan mikro syariah bagi sebanyak-banyaknya keluarga pra sejahtera dengan amanah dan profesional. Misi dari BMT ItQan pengentasan kemiskinan melalui pembiayaan mikro syariah. Dan untuk tujuannya sendiri yaitu: memberikan akses pembiayaan yang mudah, aman dan nyaman bagi sebanyak-banyaknya keluarga miskin terutama wanita, membudayakan kejujuran, kedisiplinan, keberanian dan kerjasama diantara anggota, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anggota, menyelenggarakan pengelolaan bmt yang amanah dan professional
Desain penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan adalah dengan menggunakan penelitian tindakan atau disebut juga Action Research. Dengan penelitian tindakan ini, penulis mengembangkan sebuah program baru dengan melakukan pendekatan terhadap sistem dan prosedur bisnis yang sedang berjala di BMT itQan. Tujuan dilakukannya desain penelitian tindakan ini untuk memecahkan beberapa masalah-masalah mengenai penyaluran dana CSR di BMT itQan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini, mencakup data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau dari objek yang dianalisis, baik itu dengan wawancara dan observasi. Peneliti melakukan analisis dengan observasi secara langsung dan juga dengan melakukan wanwancara dengan manajer HRD BMT itQan. Selain data primer, analisis juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku-buku, artikel dan media cetak. Pengumpulan data sekunder ini, dilakukan melalui kegiatan studi kepustakaan dan studi literatur sejenis.
Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan adalah metode terstruktur atau berorientasikan data. Dalam metode ini terdapat beberapa alat bantu dalam menganalisis dan merancang sebuah sistem, yaitu : diagram alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (DFD), kamus data dan tabel relasi. Sebelum menganalisis, ada beberapa langkah dasar yang dilakukan dalam perancangan sebuah sistem, yaitu: mengidentifikasi masalah, memahami sistem yang sedang berjalan di BMT itQan, menganalisis sistem dan membuat laporan hasil analisis.
9 metode prototipe. Metode prototipe yang dilakukan pada perancangan sistem informasi ini terdiri dari tiga tahapan. Berikut penjelasan tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dilakukan penulis:
1. Analisis Kebutuhan Spesifikasi Aplikasi
Prototipe pertama dimulai dengan menganalisis kebutuhan-kebutuhan untuk spesifikasi aplikasi yang akan dirancang. Spesifikasi aplikasi ini berupa data-data apa saja yang nantinya diperlukan dalam perancangan aplikasi.
2. Perancangan Basis Data dan Penulisan Kode Program
Setelah penulis mengetahui kebutuhan-kebutuhan data apa saja untuk spesifikasi aplikasi yang akan dirancang, penulis melanjutkan ke tahapan kedua yaitu perancangan aplikasi. Perancangan aplikasi ini terdiri dari perancangan basis data dan penulisan kode program untuk aplikasi yang diusulkan dengan menggunakan alat bantu analisis, perancangan basis data, perancangan antar muka, dan perancangan arsitektur jaringan.
3. Pengujian dan Implementasi
Selanjutnya, setelah perancangan aplikasi selesai dilakukan, maka penulis melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu pengujian dan implementasi aplikasi. Pengujian dan implementasi ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang dihasilkan dari aplikasi yang telah dibangun.
Beberapa alat bantu (tools) yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan adalah sebagai berikut:
a. Diagram Alir Dokumen (Flowmap)
Diagram Alir Dokumen (Flowmap) digunakan untuk menganalisis alur dokumen dari prosedur sistem penyaluran dana CSR di BMT itQan .
b. Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk memberi gambaran tentang keseluruhan sistem penyaluran dana CSR di BMT itQan. Diagram konteks juga menggambarkan ruang lingkup sistem prosedur yang terjadi di BMT itQan .
c. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan model dari sistem informasi penyaluran dana CSR ke modul-modul yang lebih kecil. Tujuannya agar memudahkan user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang nantinya akan dikerjakan. Pada perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan pembuatan Data Flow Diagram, digambarkan sampai tahap level terkecil.
e. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah langkah untuk membuat basis data yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan yang akan dirancang, perancangan basis data digambarkan dengan membuat normalisasi dan tabel relasi.
Pengujian perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode black box. Pengujian black box memungkinkan pengembang memilih input yang valid dan tidak valid serta menentukan output yang benar. Pada metode pengujian black box ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa kebutuhan dari spesifikasi aplikasi. 2. Melakukan pemilihan input yang akan dieksekusi. 3. Menentukan output yang akan dihasilkan dari aplikasi. 4. Melakukan eksekusi atau pengujian.
5. Melihat hasil pengujian. 6. Mengevaluasi hasil pengujian.
IV. HASIL PENELITIAN
Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan dari analisis prosedur sistem yang berjalan dari suatu proses bisnis di perusahaan untuk dirancang suatu sistem yang baru yang tentunya lebih efektif dan efisien dari sistem sebelumnya. Pada perancangan sistem ini, penulis menguraikan mengenai tujuan dari perancangan sistem, gambaran umum sistem yang akan dibangun, serta perancangan-perancangan prosedur sistem yang diusulkan hingga tahapan pengujian dan implementasi.
Tujuan utama dari perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung adalah untuk membangun suatu sistem informasi yang dapat mengatasi kendala-kendala dari sistem penyaluran dana CSR yang sedang berjalan agar nantinya kegiatan CSR dapat benar-benar dilaksanakan secara efektif dalam menjalankan fungsi sosial namun tidak melupakan tujuan dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga dari sisi penyaluran dana CSR diharapkan dapat dikontrol, dikendalikan dan direncanakan dengan bijak sehingga dana tersebut dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna.
11 pusat, dan masyarakat umum. Dan yang bertindak sebagai admin dalam sistem informasi ini adalah bagian manajemen pusat.
Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahapan lanjutan dari analisis pengembangan sistem yang berjalan. Perancangan prosedur yang baru ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dari sistem yang sebelumnya berjalan. Berikut perancangan prosedur yang diusulkan untuk penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung:
1. Bagian manajemen pusat yang bertindak sebagai admin melakukan login untuk mengolah data-data baitul maal dan data cabang.
2. Kepala cabang dan divisi pendayagunaan baitul maal diberikan hak akses untuk mengakses aplikasi berupa username dan password.
3. Kepala cabang melakukan login untuk masuk kedalam aplikasi, setelah login kepala cabang melakukan pengajuan kegiatan CSR dengan mengisi beberapa form yang ada di web dan mengunggah proposal kegiatan CSR yang akan diajukan.
4. Kemudian, divisi pendayagunaan baitul maal melakukan login ke aplikasi, dan melihat data kegiatan CSR yang telah diajukan oleh cabang. Divisi pendayagunaan akan mempertimbangkan pengajuan dari cabang tersebut, jika disetujui maka akan tampil status pengajuan disetujui, dan jika tidak disetujui maka akan tampil status pengajuan tidak disetujui.
5. Status pengajuan tersebut dapat dilihat oleh kepala cabang, divisi pendayagunaan baitul maal dan oleh pihak manajemen.
6. Dari proposal pengajuan yang telah disetujui, dibuat sebuah artikel yang di unggah oleh divisi pendayagunaan baitul maal. Artikel ini berfungsi sebagai berita bahwa akan dilaksakan kegiatan CSR dan masyarakat umum yang berkunjung ke web dapat melakukan donasi.
7. Sebelum melakukan donasi, masyarakat umum dapat melihat terlebih dahulu artikel kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan di Baitul Maal itQan. Setelah itu masyarakat umum melakukan donasi dengan mentransfer dana ke nomor rekening yang telah tertera di web.
8. Lalu masyarakat umum diwajibkan untuk melakukan registrasi akun terlebih dahulu, setelah melakukan registrasi akun, masyarakat umum melakukan konfirmasi donasi dengan mengunggah bukti transfer ke dalam sistem.
9. Data konfirmasi donasi tersebut akan dilihat oleh pihak divisi pendayagunaan baitul maal dan manajemen pusat.
10. Setelah itu, dari data kegiatan CSR dan data donasi dapat ditampilkan laporan yang dapat dilihat dan dicetak oleh divisi pendayagunaan baitul maal dan manajemen pusat
Diagram Konteks
Data Flow Diagram
Berikut ini data flow diagram level 1 dari sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan :
Gambar 4.2: Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Penyaluran Dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan
Halaman:18
Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram atau disingkat ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data. ERD terdiri dari entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berkaitan. Berikut ini merupakan gambar ERD dari sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan:
Gambar 4.3: Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Penyaluran Dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan
Halaman:18 Relasi Tabel
Relasi tabel dalam basis data merupakan hubungan antara satu tabel dengan tabel lainnya yang berfungsi sebagai pengatur operasi basis data. Hubungan tabel yang terjadi pada sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4: Relasi Tabel Sistem Informasi Penyaluran Dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan
Halaman: 19 Perancangan Input
Perancangan input adalah rancangan tampilan untuk data masukan. Perancangan input ini digunakan sebagai antar muka antara pengguna dengan sistem. Berikut ini beberapa perancangan input dari aplikasi sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan, diantaranya:
1. Login Donatur
13 Gambar 4.5: Rancangan Form Login Donatur
Halaman:19 2. Konfirmasi Donasi
Perancangan form konfirmasi ini berfungsi untuk donatur melakukan konfirmasi donasi. Konfirmasi ini dilakukan setelah donatur melakukan transfer pembayaran donasi ke nomor rekening yang telah tertera di aplikasi.
Konfirmasi donasi ini dilakukan dengan mengunggah file bertipe .jpg. File tersebut adalah berupa bukti transfer. Berikut ini ketentuan dari konfirmasi donasi:
a. Format file bertipe .jpg b. Ukuran foto maks.1MB
c. Format penamaan file: nomor rekening_judul artikel d. Contoh 0234178_Penyuluhan Narkoba.jpg
Gambar 4.6: Rancangan Form Konfirmasi Donasi Halaman:19
3. Pengajuan CSR
Perancangan ini merupakan gambaran dari proses pengajuan kegiatan CSR yang dilakukan oleh kepala cabang. Dalam prosedur pengajuan CSR ini kepala cabang diharuskan mengunggah proposal yang berisi tentang gambaran kegiatan CSR yang diusulkan. Pengajuan CSR dilakukan 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Berikut ini perancangan form pengajuan kegiatan CSR:
Gambar 4.7: Rancangan Form Pengajuan CSR Halaman:20
4. Persetujuan Kegiatan CSR
Perancangan form ini adalah form untuk persetujuan kegiatan CSR yang nantinya disediakan dihalama baitul maal. Persetujuan kegiatan CSR ini berdasarkan pertimbangan dari pihak baitul maal sebelumnya. Pada form ini juga terdapat form keterangan, yang berfungsi sebagai penjelasan disetujui atau tidak disetujuinya kegiatan CSR.
Gambar 4.8: Rancangan Form Persetujuan Kegiatan CSR Halaman:20
Perancangan Output
Gambar 4.9: Rancangan Form Bukti Donasi Halaman: 20
2. Data Kegiatan CSR
Perancangan ini merupakan perancangan data kegiatan CSR yang nantinya akan dapat dilihat oleh baitul maal dan admin manajemen.
Gambar 4.10: Rancangan Output Data Kegiatan CSR Halaman:21
3. Data Jumlah Donasi
Perancangan ini merupakan perancangan data jumlah donasi yang nantinya akan dapat dilihat oleh baitul maal dan admin manajemen. Jumlah donasi ini dilihat berdasarkan kegiatan CSR.
Gambar 4.11: Rancangan Output Data Jumlah Donasi Halaman:21
4. Laporan Kegiatan CSR
Perancangan ini merupakan perancangan laporan kegiatan CSR yang nantinya akan dapat dilihat oleh baitul maal dan admin manajemen. Laporan ini dilihat
berdasarkan periode.
Gambar 4.12: Rancangan Output Laporan Kegiatan CSR Halaman:21
Perancangan Arsitektur Jaringan
Sistem informasi penyaluran dana CSR ini berbasis web dengan menggunakan jaringan client server. Adapun kebutuhan untuk mendukung perancangan arsitektur jaringan ini yaitu menggunakan tipe jaringan MAN (Metropolitan Area Network), karena pada sistem informasi penyaluran dana CSR ini mencakup suatu daerah kota atau negara. Berikut gambaran arsitektur jaringannya sebagai berikut:
15 Pengujian
Tahap pengujian merupakan tahap yang penting dalam pembangunan sebuah sistem informasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kualitas dari sistem dan juga untuk mengetahui kelemahan dari sistem informasi yang telah dibuat. Pada pengujian sistem informasi penyakuran dana CSR ini menggunakan metode pengujian black box, dimana metode pengujiannya yaitu dengan melihat proses input dan output sistem tersebut tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunaknya.
Pada pengujian ini data diuji dengan diinputkan lalu data tersebut dieksekusi oleh sistem dan kemudian output dari proses sistem dicek apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Berikut ini tabel rencana pengujian.
Tabel 4.1: Rencana Pengujian Halaman:22
Berdasarkan hasil pengujian dengan menguji sampel diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi penyaluran dana CSR yang dibangun ini secara fungsional sudah berjalan dengan baik.
Implementasi
Implementasi adalah tahapan penerapan dari rancangan program yang sudah dibuat sebelumnya kedalam sebuah sistem informasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahapan implementasi ini akan dibahas mengenai implementasi perangkat lunak yang digunakan, implementasi perangkat keras yang digunakan, implementasi basis data, implementasi antar muka, implementasi instalasi program dan implementasi penggunaan program.
Dalam implementasi pembuatan sistem informasi penyaluran dana CSR yang diusulkan ini, perangkat lunak yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem operasi: Windows 7 Professional 2. Program: Xammp versi 1.7.2
3. Database: MySQL 4. Browser: Google Chrome
5. Text Editor: Adobe Dreamweaver CS.5 6. DFD Modeler: Microsoft Visio 2010
Implementasi perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR ini menggunakan perangkat keras dengan spesifikasi yang mampu mendukung kinerja aplikasi yang dibuat. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam proses implementasi sistem informasi penyaluran dana CSR diantaranya:
Program ini merupakan program berbasis web yang dapat dioperasikan oleh banyak user dengan menggunakan perangkat komputer dan koneksi internet. Dengan perangkat komputer dan jaringan internet itulah user dapat mengakses aplikasi dan mendapatkan informasi dengan mudah.
Sedangkan untuk bagian adminnya sendiri, admin memiliki hak akses yang berbeda dalam penggunaan web ini. Admin manajemen pusat hanya melakukan pengelolaan data baitul maal dan cabang.
1. Tampilan Halaman Utama
Tampilan halaman utama ini merupakan halaman awal untuk masyarakat umum atau pengunjung yang mengujungi web aplikasi penyaluran dana CSR BMT itQan.
Gambar 4.13: Tampilan Halaman Utama Pengunjung Halaman:22
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan melalui tahapan analisis dan pengumpulan data, serta perancangan sistem, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Setelah dirancangnya sistem perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR, maka proses pengajuan kegiatan CSR dari cabang ke baitul maal, seperti usulan kegiatan CSR telah menjadi saling terintegrasi.
2. Proses persetujuan kegiatan CSR lebih cepat diproses karena tahapan-tahapan yang dilewati sudah terintegrasi satu sama lain.
3. Alur dari proses pengajuan kegiatan CSR sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu pihak cabang BMT itQan yang menyerahkan proposal ke baitul maal untuk pengadaan kegiatan CSR.
Penulis menyadari bahwa pada perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT itQan masih memiliki banyak kekurangan. Adapun saran yang dapat diambil guna pengembangan sistem lebih lanjut sebagai berikut:
1. Diharapkan adanya pengembangan lagi yang secara otomatis memvalidasi penentuan persetujuan kegiatan CSR dan nominal dana yang disalurkan dari pihak baitul maal ke cabang.
17 3. Diharapkan adanya laporan neraca dari kegiatan CSR yang telah dilaksanakan, sehingga nantinya dapat terlihat jumlah dana yang masuk ke baitul maal dan dana yang keluar dari baitul maal untuk kegiatan CSR.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Al – Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta: (9-13)
Budi Untung, Hendrik Dr, SH. 2008. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika. Jakarta: (16).
Isnaini Lutviana. Nurul. 2010. Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat (Studi pada LAZIS Masjid Sabilillah Malang Tahun 2006-2008 [online]. Available: https://www.academia.edu/1335123/EVALUASI_PENGHIMPUNAN_DAN_PENYA LURAN_DANA_ZAKAT_Studi_pada_LAZIS_Masjid_Sabilillah_Malang_Tahun_20 06-2008_(16)
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta: (1-7).
Kusrini dan Koniyo, Andi. 2009. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server+CD. Andi. Yogyakarta : (8).
Pandia, Frianto, SE, MM. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. : Rineka Cipta. Jakarta: (1-2)
Situmeang. Kartika. 2011. Analisis Penyaluran Dana Jaminan Sosial Kesehatan Sumatera Selatan Semesta (JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA) Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011” [online]. Available: www.akademik.unsri.ac.id/paper3/download/.../TA_07081001035.doc. (3).
Soeryanto Soegoto. Eddy, DR.IR. 2014. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta: (539).
Suhendi. Hendi, H. Drs. MM. 2014. BMT dan Bank Islam instrument lembaga keuangan syariah. Pustaka Bani Quraisy. Jakarta: (29).
LAMPIRAN GAMBAR DAN TABEL
Gambar 4.2: Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Penyaluran Dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan
19
Gambar 4.4: Relasi Tabel Sistem Informasi Penyaluran Dana CSR di BMT ItQan Bandung yang diusulkan
Gambar 4.5: Rancangan Form Login Donatur
Gambar 4.7: Rancangan Form Pengajuan CSR
Gambar 4.8: Rancangan Form Persetujuan Kegiatan CSR
21
Gambar 4.10: Rancangan Output Data Kegiatan CSR
Gambar 4.11: Rancangan Output Data Jumlah Donasi
Gambar 4.12: Rancangan Arsitektur Jaringan
Tabel 4.1: Rencana Pengujian
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132 KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132
BIODATA MAHASISWA
Jenjang Pendidikkan : Program Diploma (Diploma - III)
IPK : 3.22
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,
DATA PRIBADI
Nama : Karina Khairiyyah Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 September 1994 Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Islamic Centre 4 Kab.Bandung Nomer Telephone : 08973704374
E-mail : karinatyyah@gmail.com
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2012 – 2015 : FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER MANAJEMEN INFORMATIKA
PROGRAM DIPLOMA 3
UNIVERRSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011 – 2012 : PKBM CSBI
i
Abstrak
Salah satu tanggung jawab dari sebuah perusahaan yaitu memperhatikan aspek lingkungan dan aspek sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat. Baitul Maal wat Tamwil itQan (BMT itQan), merupakan bentuk amal usaha yang menjadi mitra bagi lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta dalam penyelenggaraan program Corporate Social
Responsibility (CSR). Adanya CSR diharapkan mampu menciptakan keseimbangan
antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem informasi penyaluran dana CSR berbasis website di BMT itQan yang diharapkan dapat memudahkan dalam mengendalikan dan merencanakan penyaluran dana CSR agar dana yang digunakan untuk kegiatan sosial dapat tepat sasaran dan tepat guna.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan (Action Research), yaitu suatu metode yang melakukan pendekatan terhadap sistem dan prosedur kerja yang berjalan. Untuk pendekatan sistemnya menggunakan metode terstruktur atau berorientasikan data yang digambarkan melalui beberapa alat bantu analisis seperti:
flow map, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, normalisasi tabel, relasi
tabel, Entity Relationship Diagram. Untuk pengembangan sistemnya menggunakan metode prototype. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah PHP Hypertext Preprocessor dengan database MySQL. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan aplikasi ialah Adobe Dreamweaver CS5.5 dan Xampp.
Hal yang diharapkan dapat tercapai pada penelitian ini yaitu, dapat dibuatnya sistem informasi penyaluran dana CSR berbasis web yang membantu BMT itQan dalam mengendalikan dan merencanakan penyaluran dana agar lebih mudah, lebih efektif, tepat sasaran dan tepat guna.
Kata Kunci: Sistem Informasi Penyaluran Dana, Corporate Social Responsibility
ii
Itqan), is a form of business charity partner for the agency or agencies both government and private sector in the implementation of CSR. The presence of CSR is expected to create a balance between the company, the community and the environment. This research aims to generate a Information System for fund distribution CSR web-based which is expected to facilitate the control and distribution of CSR funds so that the funds are used can be right on target.
The method used in this research is the method of action (Action Research), which is a method that does the approach to systems and procedures that are running. To approach the system using a structured method illustrated through several analysis tools such as: flow map, context diagrams, data flow diagrams, data dictionaries, normalization table, table relationships, Entity Relationship Diagram. For the development system using the prototype method. The programming language used in the design of this system is the PHP Hypertext Preprocessor with MySQL database. The software used in the design of the application is Adobe Dreamweaver CS5.5 and Xampp.
It is expected to be achieved in this research is can produce Information System for fund distribution CSR web-based to help BMT Itqan in controlling and planning the distribution of funds for easier, more effective, targeted and appropriate.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan komunikasi saat ini berjalan sangat pesat. Informasi
dapat diperoleh dengan mudah seiring berjalannya teknologi yang semakin
berkembang. Bukan hal yang tidak mungkin dalam dunia perekonomian menerapkan
teknologi informasi untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan. Munculnya
teknologi informasi sangat membantu dalam pemecahan masalah-masalah, terutama
dalam prosedur suatu ruang lingkup sistem. Hampir semua instansi-instansi, baik
instansi yang bersifat pemerintah maupun swasta telah banyak menerapkan teknologi
informasi untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dan mempermudah
pekerjaan.
Pada dasarnya penerapan teknologi informasi dalam sebuah perusahaan
maupun instansi, tidak luput dari peranan sistem informasi. Sistem informasi adalah
sekumpulan komponen-komponen yang saling bekerja sama dalam pengolahan data
mentah menjadi sebuah informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan.
BMT (Baitul Maal wat Tamwil) itQan, merupakan bentuk amal usaha mandiri.
perekonomian (baitut tamwil) sekaligus juga dapat mendayagunakan dana sosial
zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf untuk kepentingan kaum dhuafa. Pemberdayaan
kaum dhuafa merupakan misi utama bmt itQan, sejalan dengan hadits Nabi
Muhammad SAW : “khairunnaas ‘anfauhum linnaas” yang berarti sebaik-baik
manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT itQan merupakan
bentuk tanggung jawab dan komitmen yang pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. CSR juga
merupakan sebuah tanggung jawab dari perusahaan untuk memperhatikan aspek
lingkungan dan aspek sosial baik secara internal maupun eksternal. BMT itQan
memiliki misi yaitu menjadi mitra bagi lembaga atau instansi baik pemerintah
maupun swasta dalam penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility
(CSR).
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT itQan ini
melibatkan baitut tanwil itQan, baitul maal itQan dan cabang-cabang BMT itQan
yang terdiri dari 6 cabang. Cabang-cabang tersebut tersebar di wilayah Jawa Barat.
Sasaran yang dituju untuk penerima manfaat dari program CSR BMT itQan, adalah
anggota-anggota yang berada di sekitar wilayah cabang, maka dari itu pengajuan
3
Pada saat ini dalam proses pengajuan dan persetujuan program CSR di BMT
itQan, masih belum terintegrasi satu sama lain. Data pengajuan kegiatan dari cabang
seperti usulan kegiatan CSR ke baitul maal masih menggunakan lembaran-lembaran
kertas yang dikirim melalui email atau diantar langsung oleh pegawai cabang ke
baitul maal. Dalam proses persetujuannya membutuhkan waktu yang lama karena
harus melewati beberapa tahapan prosedur. Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari
pengajuan cabang, pengkoordinasian kegiatan di manajemen pusat, survey lapangan
oleh baitul maal dan dibuatkan rincian teknis kegiatan csr dan selanjutnya dibuatkan
proposal pengajuan kegiatan CSR oleh baitul maal. Terdapat kekeliruan dari alur
tahapan prosedur pengajuan kegiatan CSR tersebut, proposal pengajuan kegiatan
CSR seharusnya dibuat dan diajukan oleh cabang, bukan oleh baitul maal.
Dari beberapa kendala yang telah dianalisis maka, diperlukan suatu sistem
informasi yang dapat mengatasi kendala-kendala yang telah diuraikan diatas agar
nantinya program CSR dapat benar-benar dilaksanakan secara efektif dalam
menjalankan fungsi sosial namun tidak melupakan tujuan dari perusahaan yang
bersangkutan. Selain itu juga dari sisi penyaluran dana CSR diharapkan dapat
dikontrol, dikendalikan dan direncanakan dengan bijak sehingga dana tersebut dapat
tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna.
Kendala-kendala yang telah diuraikan sebelumnya menjadi gagasan untuk
dijadikan tema dalam tugas akhir ini dengan judul “Sistem Informasi Penyaluran
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasakan analisis dari prosedur bisnis yang berjalan, ditemukan beberapa
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di
BMT ItQan Bandung.
1.2.1. Identifikasi Masalah
1. Data pengajuan kegiatan dari cabang seperti usulan kegiatan CSR ke
baitul maal masih menggunakan lembaran-lembaran kertas yang dikirim
melalui email atau diantar langsung oleh pegawai cabang ke baitul maal.
2. Dalam proses persetujuannya membutuhkan waktu yang lama karena
harus melewati beberapa tahapan prosedur. Tahapan-tahapan tersebut
terdiri dari pengajuan cabang, pengkoordinasian kegiatan di manajemen
pusat, survey lapangan oleh baitul maal dan dibuatkan rincian teknis
kegiatan csr dan selanjutnya dibuatkan proposal pengajuan kegiatan CSR
oleh baitul maal.
3. Terdapat kekeliruan dari alur tahapan prosedur pengajuan kegiatan CSR
tersebut, proposal pengajuan kegiatan CSR seharusnya dibuat dan
diajukan oleh cabang, bukan oleh baitul maal.
1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem yang berjalan pada penyaluran dana CSR di BMT
5
2. Bagaimana membangun sistem informasi penyaluran dana CSR yang
dapat disalurkan tepat sasaran dan tepat guna?
3. Bagaimana implementasi rancangan program setelah dilakukannya
perancangan sistem informasi penyaluran dana CSR di BMT ItQan
Bandung?
4. Bagaimana pengujian aplikasi sistem informasi penyaluran dana CSR
di BMT ItQan Bandung?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah merupakan salah satu syarat kelulusan dari
program studi manajemen informatika dan untuk mengimplementasikan pengetahuan
yang didapat diperkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya dilapangan. Sedangkan
tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di BMT ItQan Bandung
yang berkaitan dengan penyaluran dana CSR.
b. Untuk mengusulkan membangun sistem informasi penyaluran dana CSR
yang dapat disalurkan tepat sasaran dan tepat guna.
c. Untuk mengintegrasikan seluruh data-data yang terlibat pada penyaluran
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu, kegunaan praktis dan kegunaan akademis.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian bagi BMT ItQan yaitu, sebagai bahan
masukan dalam pelaksanaan prosedur bisnis yang sedang berjalan.
Kegunaan penelitian bagi peneliti yaitu:
a. Menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian yang
berhubungan dengan bidang Informatika.
b. Mengetahui sistem yang sedang berjalan ditempat objek yang
diteliti, sehingga akan didapat suatu usulan sistem baru yang
dapat mengatasi permasalahan dari sistem yang lama.
c. Mengetahui pengaruh perilaku user terhadap kebutuhan
sistem informasi yang akan dibangun.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan penelitian bagi Perguruan Tinggi adalah sebagai
bahan dokumen yang nantinya akan berguna untuk acuan sivitas
7
1.5. Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam penyelesaian masalah, maka batasan masalah
pada analisis hanya dilakukan pada program Corporate Social Responsibility (CSR)
di BMT ItQan Bandung. Adapun batasan masalah yang akan dibahas didalamnya
adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini mengelola usulan kegiatan CSR dari 6 cabang, persetujuan
kegiatan CSR, jumlah donasi CSR serta laporan dari kegiatan CSR.
2. Analisis dan perancangan dilakukan untuk mengusulkan pengembangan
sistem informasi yang baru mengenai penyaluran dana Corporate Social
Responsibility (CSR).
3. Validasi pada penentuan persetujuan kegiatan CSR dan nominal dana
yang disalurkan masih diinput manual oleh pihak divisi pendayagunaan
baitul maal.
4. Penyaluran dana CSR diutamakan untuk anggota cabang BMT itQan.
Maka dari itu pelaksanaan kegiatan CSR ini lebih diutamakan di
kantor-kantor cabang BMT itQan.
5. Admin hanya melakukan monitoring dan menerima data laporan kegiatan
CSR.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Baitul Maal ItQan Bandung yang beralamat di Jalan
Padasuka nomor 160 Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada periode bulan
Februari sampai dengan Juni 2015.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang uraian latar belakang masalah
yang dijadikan gagasan dalam pengambilan tema laporan, identifikasi dan
rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian baik
secara praktis maupun secara akademis, batasan masalah serta lokasi dan
9
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang tinjauan teori yang mendeskripsikan
pengertian, jenis-jenis, karakteristik dari sistem, informasi, sistem informasi
dan Corporate Social Responsibility (CSR).
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang profil dari perusahaan yang dijadikan objek
penelitian. Selain itu juga bab ini berisi mengenai desain penelitian, jenis dan
metode pengumpulan data, metode pengembangan dan pendekatan sistem,
penjelasan mengenai alat bantu analisis dan perancangan serta analisis dari
sistem yang berjalan di perusahaan yang berupa analisis dokumen, analisis
prosedur yang berjalan, flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan
evaluasi sistem yang sedang berjalan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang usulan dari perancangan sistem yang
diajukan. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai tujuan perancangan sistem,
gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan prosedur yang
diusulkan, perancangan basis data dan perancangan antar muka (interface).
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran
yang perlu disampaikan penulis kepada pihak-pihak yang berkepentingan
10
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari porsedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. [1,p.1]
Pada intinya dari uraian diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa
pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang berhubungan erat
dan membentuk suatu kesatuan yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
yang sama.
2.2. Pengertian Informasi
Definisi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
11
Gambar 2.1: Siklus Informasi
Sumber: (Analisis dan Desain Sistem Informasi [1,p.7])
2.2.1. Kualitas Informasi
Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu: [2,p.8]
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun
menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat
dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Didalam
bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan
keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi
perusahaan.
3. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi
harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai
informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of
information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang
digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. [3,p.9]
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang
13
manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [3,p.13]
Secara umum sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen
yang saling bekerja sama dalam pengolahan data mentah menjadi informasi yang
bertujuan untuk pengambilan keputusan.
2.4. Pengertian Internet
Internet merupakan singkatan dari interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin “Inter” yang berarti antara. Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari definisi internet sendiri adalah hubungan antara berbagau jenis komputer dan jaringan didunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP/IP (Transmision Control/Internet Protocol). [4,p.60]
2.5. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program
penggunaan bersama perangkat keras seperti: harddisk dan sebagainya. Selain itu
jaringan komputer bisa diartikan sebagai sejumlah terminal komunikasi yang berada
2.5.1. MAN (Metropolitan Area Network)
Wireless Metropolitan Area Networks memungkinkan pengguna untuk
membangun koneksi nirkabel melalui jaringan public maupun privat. Koneksi ini
mencakup suatu daerah kota atau negara melalui beberapa antena atau satelit. [6,p.7]
2.5.2. Jaringan Client Server
Pada jaringan client-server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai
server sedangkan komputer-komputer yang lain berfungsi sebagai client. Sesuai
namanya komputer server berfungsi dan bertugas melayano seluruh komputer yang
terdapat dalam jaringan, sedangkan komputer-komputer client menerima pelayanan
dari komputer server. [7,p.4-5]
2.6. Perangkat Lunak Pendukung
Dalam perancangan aplikasi, penulis menggunakan beberapa perangkat lunak
pendukung untuk membuat aplikasi web Sistem Informasi Penyaluran Dana
Corporate Social Responsibility (CSR) di BMT ItQan. Berikut beberapa peragkat
lunak pendukung yang digunakan:
2.6.1. Pengertian Web Server
15
Web Server adalah suatu software yang bertindak melayani pengaksesan
aplkasi web. Contoh software yang berfungsi sebagai web server antara lain: Apache,
IIS, dan Xitami. Perangkat lunak ini dipasang pada komputer yang berkedudukan
sebagai server . [9,p.4]
2.6.2. Pengertian PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat disisipkan
dengan mudah ke halaman HTML (Hypertext Markup Language). PHP memberikan
solusi sangat murah (karena gratis) dan dapat berjalan diberbagai jenis platform.
[8,p.17]
2.6.3. Pengertian Adobe Dreamweaver
Dreamweaver adalah sebuah 1HTML editor profesional untuk mendesain web
secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Pada dreamweaver CS5 terdapat
beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi
juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. [10,p.2]
1
HTML Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa pemrograman dalam bentuk skrip yang
2.6.4. Pengertian MySQL
Salah satu database untuk web server adalah 2MySQL. Jenis database ini
sangat popular dan digunakan pada banyak website diinternet sebagai bank data.
MySQL menggunakan SQL dan bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar untuk
menggunakan). [10,p.288]
2.6.5. Pengertian XAMPP
XAMPP merupakan sebuah tools yang menyediakan beberapa paket
perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak
perlu lagi melakukan konfigurasi web server. Karena didalam XAMPP sudah tersedia
Apache web server, MySQL Database server, PHP Support dan beberapa modul
lainnya. [12,p.2]
2.7.Pengertian Penyaluran
Penyaluran adalah cara merealisasikan untuk mencapai hasil dari apa yang
direncanakan dalam periode tertentu. Dalam hal ini realisasi untuk melihat sejauh
mana perencanaan yang telah ditetapkan dapat dicapai atau hasil yang diperoleh.
[13,p.3]
2
MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management Server) yang mengelola database
17
2.8.Pengertian Dana
Dana adalah uang tunai dan/atau aktiva lainnya yang segera dapat diuangkan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu. Dalam dunia perbankan, dana tidak hanya ditentukan oleh besar jumlahnya, tetapi juga ditentukan oleh struktur sumber dana itu sendiri. Selain itu cara pengalokasian dana dapat memaksimalkan pendapatan sekaligus menyehatkan tingkat likuiditasnya.[14,p.1-2]
2.9.Pengertian Penyaluran Dana
Penyaluran dana adalah kegiatan membagikan dana dari petugas pengelola
dana kepada masyarakat yang berhak menerimanya sesuai dengan aturan yang
berlaku. Panduan penyaluran dana setidaknya mencakup penerima dana, ruang
lingkup bidang sasaran, sifat penyaluran, prosedur pengeluaran dana, dan
pertanggungjawaban atas penggunaan dana. [15,p.16]
2.10. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia
bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi sosial dan lingkungan. [16]
CSR adalah suatu moral yang baik dan sangat penting bagi dunia usaha serta
baik bagi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen
bisnis perusahaan terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, yang
Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Prinsip
dasar CSR adalah sebagai pemberdayaan masyarakat setempat yang notabene miskin
agar terbebas dari kemiskinan.
2.11. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
Baitul Mail Wa Tamwil (BMT) merupakan badan usaha mandiri terpadu yang
isinya berintikan lembaga bait al-mal wa altamwil yakni, merupakan lembaga usaha
masyarakat yang mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi dalam skala kecil dan menengah. [18,p.29]
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu: baitul maal dan
baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan
penyaluran dana non profit seperti zakat, infak, shadaqoh, sedangkan baitul tamwil
19 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat BMT ItQan
BMT itQan didirikan Tahun 2007. Saat itu beberapa orang yang
dulunya merupakan kelompok pengajian di Bandung, berinisiatif untuk
membentuk suatu amal usaha bersama yang bertujuan mengimplementasi
nilai-nilai kebenaran agama islam dalam wujud nyata di bidang ekonomi,
sosial, pendidikan dan kesehatan.
BMT (Baitul Maal wat Tamwiil), merupakan bentuk amal usaha yang
dipilih karena dalam bmt jenis usaha yang dapat dikembangkan diharapkan
dapat mengangkat perekonomian (baitut tamwil) sekaligus juga dapat
mendayagunakan dana sosial zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf untuk
kepentingan kaum dhuafa.
Pemberdayaan kaum dhuafa merupakan misi utama bmt itQan, sejalan
dengan hadits Nabi Muhammad SAW : “khairunnaas ‘anfauhum linnaas”
yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya
Awalnya bmt itQan hanya mengelola sebagian kecil dana zakat dan
membuat payment point listrik sebagai sumber utama untuk menggaji
karyawan yang awalnya hanya 1 orang teller. Dengan berkembangnya
kepercayaan dari masyarakat maka bmt itQan sejak awal 2008 mulai
menggulirkan pembiayaan untuk usaha mikro dengan jumlah pinjaman awal
berkisar Rp. 200 ribu sampai Rp. 1 juta.
Tahun 2010, setelah melakukan studi literatur tentang keberhasilan
metodologi pembiayaan mikro pola kelompok oleh Prof. Yunus di Grameen
Bank Bangladesh dan studi banding dengan lembaga keuangan mikro lainnya
yang mempraktekkan pola grameen bank di Indonesia, akhirnya pengawas
dan pengurus memutuskan untuk mengadopsi pola pembiayaan grameen yang
dimodifikasi menjadi pola syariah.
Dengan metodologi yang diterapkan, hasilnya ternyata lebih efektif
dalam menjangkau nasabah keluarga pra sejahtera. Karena pola yang
digunakan tidak mengharuskan memiliki agunan serta benar-benar fokus
untuk menggarap segmen masyarakat miskin yang nota bene selalu
mendapatkan diskriminasi dalam memperoleh akses pembiayaan formal yang
21
3.1.2. Visi Misi dan Tujuan BMT itQan
a. Visi
Menyediakan akses pembiayaan mikro syariah bagi
sebanyak-banyaknya keluarga pra sejahtera dengan amanah dan profesional.
b. Misi
Pengentasan kemiskinan melalui pembiayaan mikro syariah.
c. Tujuan
1. Memberikan akses pembiayaan yang mudah, aman dan nyaman
bagi sebanyak-banyaknya keluarga miskin terutama wanita
2. Membudayakan kejujuran, kedisiplinan, keberanian dan kerjasama
diantara anggota
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anggota
4. Menyelenggarakan pengelolaan bmt yang amanah dan professional
3.1.3. Struktur Organisasi BMT itQan
Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan atau instansi sangatlah
berperan penting. Struktur organisasi menjelaskan mengenai tanggung jawab
dan wewenang dalam pembagian tugas disuatu perusahaan atau instansi serta
menjelaskan kedudukan seseorang diperusahaan atau instansi. Berikut struktur
Gambar 3.1: Struktur Organisasi Baitut Tamwil ItQan
(Sumber: Manajer HRD BMT ItQan)
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Baitul Maal ItQan
23
3.1.4. Deskripsi Kerja Baitut Tamwil itQan
1. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan yang dibentuk untuk
melakukan fungsi pengawasan kesyariahan. Oleh karena itu badan ini bekerja
sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan oleh Majelis Ulama
Indonesia, dalam hal ini Dewan Syariah Nasional (DSN). Dewan Pengawas
Syariah (DPS) harus terdiri dari para alim-ulama di bidang syariah muamalah
yang juga memiliki pengetahuan umum di bidang “baytut tamwiil” (keuangan
bank dan atau koperasi). Persyaratan lebih lanjut mempertimbangkan ketentuan
Dewan Syariah Nasional (DSN). Fungsi utama jabatan adalah melakukan
pengawasan terhadap keseluruhan aspek organisasi dan usaha koperasi BMT
itQan sehingga benar-benar sesuai dengan prinsip syariah Islam.
2. Manajemen Pusat
Fungsi Utama Jabatan dari manajemen pusat, adalah sebagai berikut:
a. Memimpin Usaha Koperasi bmt itQan di wilayah kerjanya sesuai
dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan Koperasi
bmt itQan.
b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh
aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan
lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama
dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.
c. Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam
tanggung jawabnya.
d. Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain
(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan
pelayanan yang lebih baik.
e. Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan
para pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya (Dep Kop
UKM, INKOPSYAH, Dinas Pasar, Perusahaan Pengelola Pasar dan
lain-lain) maupun secara internal dengan seluruh aparat pelaksana,
demi meningkatkan produktifitas usaha.
3. Pengawasan Internal (Auditor Internal)
Melakukan pengawasan atau kontrol terhadap semua kegiatan usaha
operasional dan pembiayaan koperasi bmt itQan agar tujuan dan sasaran Koperasi
bmt itQan dalam mengamankan dan mengembangkan asset dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya. Sekaligus agar pelaksanaan operasional & pembiayaan Koperasi
bmt itQan dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan
serta tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
4. Manajer Operasional
25
aktivitas dibidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal
maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme koperasi bmt itQan
khususnya dalam pelayanan terhadap mitra maupun anggota koperasi bmt itQan.
5. Manajer Bisnis
Fungsi utama dari jabatan manajer bisnis adalah merencanakan,
mengarahkan serta mengevaluasi target financing dan funding serta memastikan
strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk
dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah . Berikut ini tanggung jawab dari
jabatan manajer bisnis:
6. Manajer SDM (Sumber Daya Manusia) dan Umum
Fungsi utama dari jabatan manajer SDM dan umum yaitu:
1) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan, serta
hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan (absensi, cuti dan lain-lain),
pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan.
2) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum lainnya yang
tidak termasuk dalam kegiatan bidang operasional koperasi yang telah
diatur secara khusus dalam bidang pemasaran, operasional dan lain-lain.
7. Manager Funding
Fungsi utama dari jabatan layanan nasabah adalah memberikan pelayanan
yang dimiliki oleh koperasi bmt itQan, dalam hal ini simpanan lancar (tabungan)
dan simpanan berjangka (deposito). Selain itu, fungsi utama dari jabatan layanan
nasabah yaitu, memberikan informasi hak dan kewajiban anggota secukupnya dan
informasi lain yang diperlukan dan mengarahkan anggota/calon anggota pada
pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
8. Account Officer
Fungsi utama dari jabatan account officer adalah mengelola admisnistrasi
keuangan hingga ke pelaporan keuangan. Berikut ini tanggung jawab dari bagian
pembukuan/ akuntansi:
a. Pembuatan laporan keuangan.
b. Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan
secara langsung dengan keuangan.
c. Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan
lembaga.
d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas.
9. Teller
Fungsi utama dari jabatan teller adalah merencanakan dan melaksanakan
seluruh transaksi yang sifatnya tunai. Berikut ini tanggung jawab dari bagian
27
3.1.5. Deskripsi Kerja Baitul Maal itQan
1. Direktur
Mengelola, mengatur dan mengontrol jalannya kegiatan di baitul maal
itQan. Direktur juga dapat meminta pertimbangan kepada Corporate Secretary
ketika ada agenda acara, begitu pun sebaliknya.
2. Corporate Secretary
Tugas seorang Corporate Secretary adalah menjaga keseimbangan lembaga
BMT itQan serta menjadi mediator lembaga BMT itQan dengan lembaga
lainnya.
3. Divisi Pendayagunaan
Divisi pendayagunaan merencanakan dan membuat beberapa program
penyaluran dana dimasyarakat. Program-program tersebut diantaranya: kesehatan,
pendidikan ekonomi dan charity (santunan untuk yatim piatu).
4. Divisi Penghimpunan
Divisi penghimpunan bertugas menghimpun dana dari masyarakat, baik
perorangan maupun instansi. Dana tersebut meliputi beberapa hal yaitu: zakat,
infak, sedekah, wakaf, dan lain-lain.
Divisi keuangan bertugas mengelola dana masuk dan keluar di BMT
itQan.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
penyaluran dana CSR di BMT itQan adalah dengan menggunakan penelitian
tindakan atau disebut juga Action Research. Dengan penelitian tindakan ini,
penulis mengembangkan sebuah program baru dengan melakukan pendekatan
terhadap sistem dan prosedur bisnis yang sedang berjala di BMT itQan.
Tujuan dilakukannya desain penelitian tindakan ini untuk memecahkan
beberapa masalah-masalah mengenai penyaluran dana CSR di BMT itQan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini, mencakup data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
atau dari objek yang dianalisis, baik itu dengan wawancara dan observasi.
Peneliti melakukan analisis dengan observasi secara langsung dan juga
dengan melakukan wanwancara dengan manajer HRD BMT itQan. Selain
data primer, analisis juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari jurnal, buku-buku, artikel dan media cetak. Pengumpulan data
sekunder ini, dilakukan melalui kegiatan studi kepustakaan dan studi literatur