SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh
OCKY NURRAHMAN 10506395
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
ii
The economic development of developing countries, pressing the producers today to be more ready and stand-by to meet market needs in large-scale production units. Thus high product sales associated with the role of the purchasing and inventory parts that are interconnected. Inventory parts have an important role as part of the raw materials of information to be used as a goods. Information on the availability of raw goods becomes part of the purchase consideration in the decision to purchase raw materials for production. The purpose of this study was to find out how the admission procedure, expenditures, requests, and ordering raw materials that are being run in PT. IMG, helping institutions to enhance effectiveness in conducting the inventory data processing to minimize the possibility of error that occurred, and make the application inventory system. The result of this study is expected to be useful and serve as a material consideration in efforts to repair problems associated with the Inventory Information System in PT. IMG.
The method used in the design of a structured approach based information system. In the application system development phase, the author uses the classical or a waterfall method, a tool used to design systems such as Data Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagrams, Data Dictionary, Normalization, Entity Relationship Diagram, Relationship Table, and the structure of files. Data collect techniques by observation, interview and documentation. While supporting software using MySQL as database and programming language HTML, JavaScript, and php.
The results of research by the author are to produce an inventory information system to support corporate development and assist the monitoring and making of transaction report which quickly, precisely and accurately.
i ABSTRAK
Perkembangan perekonomian negara berkembang, kini mendesak kepada produsen untuk lebih siap dan siaga memenuhi kebutuhan pasar dalam skala unit produksi yang besar. Maka dari itu penjualan produk yang tinggi berhubungan dengan perananan bagian pembelian dan bagian persediaan barang yang saling berhubungan. Bagian persediaan barang mempunyai peran penting sebagai bagian informasi bahan-bahan baku untuk dijadikan suatu barang. Informasi ketersediaan barang baku menjadi bahan pertimbangan bagian pembelian dalam pengambilan keputusan untuk membeli bahan baku untuk produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana prosedur penerimaan, pengeluaran, permintaan, dan pemesanan bahan material yang sedang berjalan di PT. IMG, membantu lembaga untuk meningkatkan efektifitas dalam melakukan pengolahan data persediaan barang dengan memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi, dan membuat aplikasi sistem persediaan barang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. IMG.
Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi didasarkan pendekatan terstruktur. Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem, penulis menggunakan metode klasik atau waterfall, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Peta Alur Data, Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Kamus Data, Normalisasi, Diagram Hubungan Entitas, Relasi Tabel, dan Struktur File. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan perangkat lunak penunjang menggunakan MySQL sebagai database dan bahasa pemrograman HTML, JavaScript, dan PHP.
Penelitian yang penulis lakukan menghasilkan suatu sistem informasi persediaan barang yang dapat mendukung perkembangan perusahaan dan membantu monitoring dan pembuatan laporan transaksi yang cepat, tepat dan akurat.
vi
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
MOTTO ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Sistem Informasi ... 8
2.1.1. Konsep Dasar Sistem ... 8
2.1.1.1. Komponen Sistem... 8
2.1.1.2. Klasifikasi Sistem ... 11
2.1.2. Konsep Dasar Informasi ... 12
2.1.2.1. Pengertian Data ... 12
vii
2.1.2.3. Siklus Informasi... 13
2.2. Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 14
2.2.1. Manajemen ... 15
2.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 15
2.4. Arsitektur Aplikasi ... 15
2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer... 15
2.4.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 16
2.4.3. Topologi Jaringan Komputer ... 17
2.4.4. Manfaat Jaringan Komputer ... 19
2.5. Client Server ... 19
2.6. Intranet ... 20
2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 20
2.7.1. Dreamweaver 8 ... 20
2.7.2. Personal Home Page (PHP) ... 21
2.7.3. Hypertext Markup Languange (HTML)... 21
2.7.4. Cascading Style Sheets (CSS) ... 22
2.7.5. Javascript ... 22
2.7.6. Web Browser ... 23
2.7.7. Web Server ... 23
2.7.8. Web Server Apache ... 24
2.7.9. My Sql Data Base ... 24
2.8. Pengertian Kasus Yang Dianalisis ... 24
2.8.1. Persediaan Barang ... 24
2.8.2. Penerimaan Barang ... 25
2.8.3. Pemesanan Barang ... 25
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 26
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 26
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 26
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 27
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 27
viii
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 30
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 31
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 31
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 31
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 31
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem ... 33
3.2.4. Pengujian Software ... 39
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 40
4.1.1. Analisis Dokumen ... 40
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 43
4.1.2.1. Flow Map ... 46
4.1.2.2. Diagram kontek ... 52
4.1.2.3. Data Flow Diagram... 53
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 51
4.2. Perancangan Sistem ... 53
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 53
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 53
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 54
4.2.3.1. Flow Map ... 56
4.2.3.2. Diagram kontek ... 58
4.2.3.3. Data Flow Diagram... 59
a. DFD Level 1 Proses 1 ... 60
b. DFD Level 1 Proses 5 ... 60
c. DFD Level 1 Proses 9 ... 61
4.2.3.4. Kamus Data ... 62
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 67
4.2.4.1. Normalisasi ... 68
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 70
ix
4.2.4.4. Struktur File... 71
4.2.4.5. Kodifikasi ... 77
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 80
4.2.5.1. Struktur Menu... 80
4.2.5.2. Perancangan Input ... 82
4.2.5.3. Perancangan Output ... 91
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 93
BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian ... 94
5.1.1. Rencana Pengujian ... 94
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 95
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian... 103
5.2. Implementasi... 103
5.2.1. Batasan Implementasi ... 103
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 104
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ... 104
5.2.4. Implementasi Basis Data ... 104
5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 108
5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 131
5.2.7. Penggunaan Program... 134
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan ... 135
6.2. Saran ... 136
x
Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem
... 11
Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi ... 14
Gambar 2.3 Topologi Ring ... 17
Gambar 2.4 Topologi Star ... 17
Gambar 2.5 Topologi Tree ... 18
Gambar 2.6 Topologi Bus ... 18
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 27
Gambar 3.2 Rekayasa perangkat lunak menggunakan model waterfall .... 33
Gambar 3.3 Hubungan one-to-one ... 38
Gambar 3.4 Hubungan one-to-many ... 38
Gambar 3.5 Hubungan many-to-many ... 39
Gambar 4.1 Flow Map Bahan Material Keluar yang sedang Berjalan ... 46
Gambar 4.2 Flow Map Bahan Material Masuk yang sedang Berjalan ... 47
Gambar 4.3 Flow Map Laporan Persediaan Stok Material Mingguan dan Pembelian Bulanan yang sedang Berjalan ... 48
Gambar 4.4 Diagram kontek yang sedang Berjalan... 49
Gambar 4.5 DFD Level O Sistem Persediaan Barang yang sedang Berjalan ... 49
Gambar 4.6 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 1 yang sedang Berjalan ... 50
Gambar 4.7 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 2 yang sedang Berjalan ... 50
Gambar 4.8 DFD Sistem Persediaan Barang Level 1 Proses 3 yang sedang Berjalan ... 51
Gambar 4.9 Flow Map Prosedur Bahan Material Keluar yang Diusulkan 56 Gambar 4.10 Flow Map Prosedur Bahan Material Masuk yang Diusulkan ... 57
Gambar 4.11 Diagram kontek Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan ... 58
xi
Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses 1 Sistem Informasi Persediaan Barang
yang Diusulkan ... 60
Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses 5 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan ... 60
Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses 9 Sistem Informasi Persediaan Barang yang Diusulkan ... 61
Gambar 4.16 Tabel Relasi ... 70
Gambar 4.17 ERD ... 71
Gambar 4.18 Struktur Menu ... 81
Gambar 4.19 Perancangan Input Login ... 82
Gambar 4.20 Perancangan Input Menu Bagian Gudang ... 83
Gambar 4.21 Perancangan Input Material ... 84
Gambar 4.22 Perancangan Input Material Request Order... 85
Gambar 4.23 Perancangan Input Form Material In ... 85
Gambar 4.24 Perancangan Input Form Material Out ... 86
Gambar 4.25 Perancangan Input Buat Lap. Persediaan Barang ... 86
Gambar 4.26 Perancangan Input Lap. Barang Keluar ... 87
Gambar 4.27 Perancangan Input Buat Lap. Persediaan Barang ... 87
Gambar 4.28 Perancangan Menu Input Bagian Pembelian ... 88
Gambar 4.29 Perancangan Form Input Supplier... 89
Gambar 4.30 Perancangan Form Input Harga Material ... 89
Gambar 4.31 Perancangan Form Input Faktur Penjualan Supplier ... 90
Gambar 4.32 Perancangan Form Input Buat Lap. Pembelian ... 90
Gambar 4.33 Perancangan Output Laporan Pembelian ... 91
Gambar 4.34 Perancangan Output Laporan Persediaan Barang ... 92
Gambar 4.35 Perancangan Output Laporan Bukti Keluar Barang ... 92
Gambar 4.36 Perancangan Output Laporan Bukti Masuk Barang ... 93
Gambar 4.37 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 93
Gambar 5.1 Form Login ... 108
Gambar 5.2 Tampilan Awal Bagian Gudang ... 109
Gambar 5.3 Tampilan Awal Bagian Pembelian ... 110
Gambar 5.4 Form Input Material ... 111
xii
Gambar 5.8 Form Material In ... 115
Gambar 5.9 Show Bukti Masuk Material ... 116
Gambar 5.10 Form Material Out ... 117
Gambar 5.11 Show Bukti Keluar Material ... 118
Gambar 5.12 Form Laporan Material ... 119
Gambar 5.13 Laporan Persediaan Material ... 119
Gambar 5.14 Form Laporan Bukti Barang Masuk ... 120
Gambar 5.15 Laporan Bukti Barang Masuk ... 121
Gambar 5.16 Form Laporan Bukti Barang Keluar ... 122
Gambar 5.17 Laporan Bukti Barang Keluar ... 123
Gambar 5.18 Awal tampilan bagian pembelian ... 124
Gambar 5.19 Form Input Supplier ... 124
Gambar 5.20 Show Data Supplier ... 125
Gambar 5.21 Form Input Harga Material ... 126
Gambar 5.22 Show Data Harga Material ... 127
Gambar 5.23 Form Input Faktur Pembelian Supplier ... 128
Gambar 5.24 Show Faktur Pembelian ... 129
Gambar 5.25 Form Buat Laporan Pembelian Bulanan ... 130
Gambar 5.26 Laporan Pembelian Material ... 130
Gambar 5.27 Instalasi Xampp 1.6.6a WIN 32 tahap 1 ... 131
Gambar 5.28 Instalasi Xampp 1.6.6a WIN 32 tahap 2 ... 131
Gambar 5.29 Instalasi Xampp 1.6.6a WIN 32 tahap 3 ... 132
Gambar 5.30 Proses Instalasi Xampp 1.6.6a WIN 32 ... 132
Gambar 5.31 Proses Instalasi Xampp 1.6.6a WIN 32 selesai ... 133
xiv
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses
Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran dokumen di dalam Flow Map
Aliran Menunjukkan data â data yang mengalir pada sistem
Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam Flow Map
File Store
Merupakan penyimpanan data
menunjukkan data yang disimpan kedalam suatu disk / harddisk dalam Flow Map
Arsip Merupakan pengarsipan data di dalam Flow Map
Dokumen Merupakan simbol yang menandakan dokumen di dalam Flow Map
Entitas Merupakan simbol yang menandakan Entitas di dalam Data Flow diagram
Proses Merupakan simbol yang menandakan Proses di dalam Data Flow diagram
xv
dalam Entity Relationship Diagram
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Waktu Penelitian ... 7
Tabel 4.1. Analisis Dokumen yang sedang Berjalan ... 41
Tabel 4.2. Kamus Data ... 62
Tabel 4.3. Tabel Supplier ... 72
Tabel 4.4. Tabel Material ... 72
Tabel 4.5. Tabel Material Request Detail ... 73
Tabel 4.6. Tabel PO ... 73
Tabel 4.7. Tabel PO Detail ... 74
Tabel 4.8. Tabel FP ... 74
Tabel 4.9. Tabel FP Detail ... 75
Tabel 4.10. Tabel MRP ... 75
Tabel 4.11. Tabel MRP Detail ... 76
Tabel 4.12. Tabel Material Request ... 76
Tabel 4.13. Tabel Staff ... 76
Tabel 5.1. Pengujian Login... 95
Tabel 5.2. Pengujian input data material ... 95
Tabel 5.3. Pengujian input data permintaan pembelian material ... 96
Tabel 5.4. Pengujian input data bukti masuk material ... 97
Tabel 5.5. Pengujian input data keluar material ... 97
Tabel 5.6. Pengujian input data supplier ... 97
Tabel 5.7. Pengujian input data harga material ... 98
Tabel 5.8. Pengujian input data faktur penjualan supplier ... 99
Tabel 5.9. Pengujian Laporan bukti masuk material ... 99
Tabel 5.10. Pengujian Laporan bukti keluar material ... 100
Tabel 5.11. Pengujian Laporan persediaan stok material ... 100
Tabel 5.12. Pengujian Laporan pembelian material ... 101
Tabel 5.13. Pengujian input data supplier ... 101
Tabel 5.14. Pengujian input harga material ... 102
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian di Negara berkembang, kini mendesak kepada
produsen untuk lebih siap dan siaga memenuhi kebutuhan pasar dalam skala unit
produksi yang besar. Produsen disini diartikan sebagai perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualaan dan memproduksi barang jualnya sendiri. Perusahaan
yang maju dapat diketahui dari penjualan produknya yang tinggi dan diterima oleh
masyarakat. Disamping itu, kemajuan teknologi informasi sekarang ini,
berdampak pula pada perubahan sistem kerja suatu perusahaan yang biasanya
dilakukan secara manual, kini mulai beralih pada penggunaan komputer. Hal
tersebut dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan informasi agar lebih efektif dan
meningkatkan efisiensi waktu. Maka dari itu penjualan produk yang tinggi
berhubungan dengan perananan bagian pembelian dan bagian persediaan barang
yang saling berhubungan. Bagian persediaan barang mempunyai peran penting
sebagai bagian informasi bahan-bahan baku untuk dijadikan suatu barang.
Informasi ketersediaan barang baku menjadi bahan pertimbangan bagian
pembelian dalam pengambilan keputusan untuk membeli bahan baku untuk
produksi.
Pada perusahaan yang diteliti oleh penulis, fakta-fakta yang ada terdapat
pada pencatatan persediaan masuk dan keluar bahan baku masih dihadapi dengan
kendala perhitungan, sehingga data barang tidak relevan. Sistem informasi yang
2
terdapat pada perusahaan. Perusahaan dihadapi pada suatu masalah yang
mengakibatkan kurang efisiennya informasi persediaan barang. Penempatan
arsip-arsip yang bersifat rahasiapun kurang tersimpan dengan baik dikarenakan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bahkan hilang dari tempat
penyimpanan. Masalah ini merupakan bagian yang penting untuk kemajuan
perusahaan.
Berdasarkan fakta dan masalah yang ada, maka penulis melakukan
penelitian dan bertujuan untuk dapat memberikan solusi dan jalan keluar
berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Disamping itu,
penelitian ini sangat penting bagi penulis karena merupakan tahap akhir untuk
menyelesaikan jenjang studi Strata-1 di Universitas Komputer Indonesia.
Kembali kepada permasalahan yang dihadapi perusahaan. Kebutuhan
perusahaan pada saat ini adalah suatu sistem informasi persediaan barang secara
komputerisasi. Kebutuhan ini dapat dikatakan sebagai kebutuhan jangka pendek.
Sistem informasi ini masih merupakan bagian dari sistem. Diharapkan untuk
jangka menengah, sistem informasi ini bisa lebih diintegrasikan dengan
sistem-sistem yang lain. Dari sistem-sistem-sistem-sistem yang telah terintregasi ini, semoga dapat
lebih membantu perusahaan.
Untuk masa yang akan datang atau bisa dikatakan jangka panjangnya,
kesatuan sistem yang terintegrasi bisa diimplementasikan dan dapat dijadikan
tolak ukur perusahaan bilamana suatu saat akan membuka cabang di daerah lain
dan memperbesar jangkauan industri gasket di Indonesia. Hal-hal strategis yang
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu pengembangan informasi
persediaan bahan baku untuk proses pengolahan data persediaan bahan-bahan
baku. Dengan demikian maka penyusun mengambil judul âSISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS INTRANET PADA PT. INDONESIA MASTITE GASKET BANDUNGâ.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Setiap perusahaan selalu dihadapkan pada permasalahan dalam menjalankan
suatu kegiatan baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang jual-beli ataupun
jasa. Mulai dari masalah yang sangat sederhana sampai pada masalah yang cukup
kompleks. Semua itu membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih
mendalam agar masalah tersebut dapat teratasi.
Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan adalah :
1. Media penyimpanan masih secara manual, sehingga sulit untuk
mengetahui data bahan material yang diperlukan.
2. Pembuatan laporan data persediaan material masih manual sehingga
sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.
3. Pembuatan laporan data pembelian material masih manual sehingga
sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.
4. Diperlukannya media penyimpanan data yang lebih efektif dan efisien
dalam proses yang terkait dengan proses masuk dan keluar barang di PT.
4
1.2.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dapat
diketahui sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem persediaan barang yang sedang berjalan di PT.
Indonesia Mastite Gasket.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang di PT.
Indonesia Mastite Gasket.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi persediaan barang di PT.
Indonesia Mastite Gasket.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang di PT.
Indonesia Mastite Gasket.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian pada PT. Indonesia Mastite
Gasket (IMG) adalah :
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh atau mengumpulkan
data sebagai bahan penunjang untuk menemukan cara yang tepat dalam
merancang suatu sistem yang menangani persediaan barang sesuai kebutuhan dan
permasalahan yang ada di lingkungan kerja PT. IMG sebagai dasar penyusunan
skripsi dalam rangka menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana,
Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian yang dilakukan, adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penerimaan, pengeluaran,
permintaan, dan pemesanan bahan material yang sedang berjalan di PT.
IMG.
2. Dengan perancangan tersturktur menggunakan alat bantu prosedur sistem
yang baru melalui flow map sebagai prosedural kerja sistem.
3. Membantu lembaga untuk meningkatkan efektifitas dalam melakukan
pengolahan data persediaan barang dengan memperkecil kemungkinan
kesalahan yang terjadi.
4. Membuat aplikasi sistem persediaan barang.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara praktis
maupun akademis, sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem
Informasi Persediaan Barang di PT. IMG.
1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu
menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan
6
memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk
dihadapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbagan pemikiran
kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi
atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di
dalam penulisan.
3. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik
teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam
mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan,
khususnya PT. IMG.
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan terhadap masalah persediaan barang pada PT. IMG antara lain :
1. Analisa dan penelitian yang dilakukan hanya sebatas menangani masalah
pengolahan data persediaan, penerimaan, pengeluaran, dan pemesanan
barang.
2. Pembuatan laporan-laporan yang terkait dengan analisa dan penelitian
sebatas menangani laporan pembelian, persediaan barang, bukti masuk
barang, dan bukti keluar barang.
3. Penerimaan terhadap faktur pembelian dari supplier tidak bisa diterima
4. Sistem informasi ini menggunakan topologi jaringan Local Area Network
(LAN) dengan konsep 2 tingkatan artinya hanya satu komputer yang
bertugas sebagai server dan yang satunya lagi sebagai client.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan objek penelitian di PT. IMG yang berlokasi di Jalan
Soekarno-Hatta 159, Bandung.
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No. Kegiatan 2010
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Analysis
2. Desain
3. Coding
4. Testing
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Sistem Informasi
Dalam berbagai unit kerja yang ada pada setiap organisasi membutuhkan
informasi dari berbagai sumber luar organisasi dan yang bersumber dari unit-unit
kerja lain dari organisasi itu sendiri, sehingga menghasilkan berbagai macam
informasi yang diperlukan.
Sistem Informasi menurut Andri Kristanto (2008:13) yaitu âsuatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukanâ.
Suatu sistem informasi yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang
tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang
dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem menurut Andri Kristanto (2008:1) yaitu âkumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkanâ.
2.1.1.1. Komponen Sistem
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh sistem menurut Edhy Sutanta
(2003:3) dijelaskan sebagai berikut :
1. Mempunyai komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi
dapat berupa subsistem-subsitem yang dapat mempunyai sistem yang
lebih besar (supra system).
2. Mempunyai batas (boundary)
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem
yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk
menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope
tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan (environments)
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.
Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan
untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem
yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal
mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.
4. Mempunyai penghubung/ antar muka (interface) antar komponen
Penghubung/ antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala
sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam
sistem. Penghubung/ antar muka merupakan sarana yang memungkinkan
setiap komponen saling berinteraksi, dan berkomunikasi dalam rangka
menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,
penghubung/ antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog
layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah
10
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut
untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolah (processing)
Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama
mengolah masukkan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para
pemakainya. Pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang
dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut
mampu menerima masukkan, mengolah masukkan, dan menampilkan
hasil olahan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
7. Mempunyai keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam
bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Keluaran
adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan
digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambil keputusan.
8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama
dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin
dicapai oleh sistem untuk jangka waktu relatif pendek. Sedangkan tujuan
merupakan kondisi/ hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk
jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada
9. Mempunyai kendali (control)
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja
sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
10. Mempunyai umpan balik (feed back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke
dalam kondisi normal.
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem
[Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta]
2.1.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandangan, menurut Andri
Kistanto (2008:5) diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistim fisis (physical systems) dan sistem
abstrak (abstract systems). Sistem fisis adalah sistem yang komponennya
12
Sedangkan sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural systems) dan
sistem buatan manusia (human made systems). Sistem alamaiah adalah
sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/ natural tanpa campur
tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia ada sebagai hasil
kerja manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed systems) dan
sistem terbuka (open systems). Sistem tertutup merupakan sistem yang
tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya,
sistem terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh
lingkungannya.
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi dilihat sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer
dalam memiliki nilai yang sama dengan sumber daya lainnya. Informasi sangatlah
berharga karena informasi dapat menunjukan sumber daya lainnya.
Adapun pengertian informasi menurut Edhy Sutanta (2003:10) yaitu âInformasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatangâ.
2.1.2.1. Pengertian Data
Menurut salah seorang pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data
merupakan âkumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya
2.1.2.2. Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yang sangat dominan yaitu
keakuratan informasi, ketepatan waktu, dan relevan. Menurut Andi Kristanta
(2008:11) penjelasan tiga hal tersebut sebagai berikut :
1. Akurat
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
2. Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau
informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak
berguna lagi. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh
terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang
baik.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi
ini akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam
pemecahan suatu permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.2.3. Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan
unit pengolah. Menurut Edhy Sutanta (2003:10) Transformasi data menjadi
informasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Input
14
2. Unit pengolah
Pemroses data menjadi informasi.
3. Output
Informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah di input-kan tersebut.
4. Unit penyimpanan
Sebagai alat penyimpan data.
Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi
[Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta]
2.2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menurut Edhy Sutanta (2003:10) SIM adalah âSistem Informasi Manajemn merupakan kumpulan subsitem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjabersama-sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukkan input berupa data-data, kemudian mengolahnya, dan menghasilkan keluaran berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuanâ.
Tujuan dari sistem informasi manajemen yaitu menyediakan informasi
seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi
organisasi. Kegiatan dari sistem informasi yaitu mengambil, mengolah,
menyimpan dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoperasikan
seluruh kegiatan dalam organisasi.
Input UnitPengolah Output
2.2.1. Manajemen
Menurut Edhy Sutanta (2003:17) manajemen dapat diartikan sebagai
âproses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai
suatu tujuanâ. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam manajemen meliputi
manusia, material, dan modal.
2.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pada awalnya aplikasi komputer utamanya digunakan sebagai pengolahan
data akuntansi dan disebut sebagai pengolahan data. Pada perkembangan
selanjutnya, para manajer dan ilmuwan komputer semakin menyadari, bahwa
potensi yang jauh lebih besar terdapat pada dukungan informasi bagi pengambilan
keputusan.
Aplikasi komputer pertama sebagai suatu sistem informasi disebut sebagai
sistem informasi manajemen, selanjutnya secara berturut-turut adalah diikuti oleh
sistem pendukung keputusan, otomatisasi perkantoran, dan sistem pakar. Kelima
aplikasi tersebut membentuk sistem informasi berbasis komputer.
2.4. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan perancangan pengintegrasian seluruh unit
komputer pada suatu tempat agar seluruh komputer dapat berkomunikasi satu
dengan yang lainnya. Arsitektur jaringan komputer dikategorikan menjadi
beberapa rancangan yang disebut dengan topologi jaringan.
2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Melwin Syafrizal (2005:2) pengertian jaringan komputer adalah
âhimpunan interkoneksi antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan
16
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling
bertukar data, berbagi resource yang dimiliki seperti file, printer, media
penyimpanan. Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui
media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam
jaringan komputer dapat saling bertukar file/ data, mencetak pada printer yang
sama dan menggunakan hardware/ software yang terhubung dalam jaringan
secara bersama-sama. Tiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung
dalam jaringan disebut dengan node.
2.4.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer menurut Edhy Sutanta
(2003:205) dibedakan menjadi :
1. Local Area Network (LAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas
jangkauannya meliputi satu area lokal tertentu. Misal jaringan komputer
di suatu gedung.
2. Metropolitan Area Network (MAN), yaitu suatu jaringan komputer yang
luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota. Misal jaringan
komputer di kota Jakarta.
3. Wide Area Network (WAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas
jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misal jaringan
2.4.3. Topologi Jaringan Komputer
Jenis konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan komputer
menurut Edhy Sutatnta (2003:2003) meliputi jenis topologi :
1. Cincin (ring)
Dalam topologi ring, jaringan membentuk lingkaran tertutup seolah-olah
[image:31.612.248.393.257.405.2]seperti cincin.
Gambar 2.3 Topologi Ring
[Sumber : http://www.brainbell.com/tutorials/Networking/images/01fig04.gif]
2. Bintang (star)
Dalam topologi star, setiap node pada jaringan akan berkomunikasi
melalui node pusat terlebih dahulu sebelum menuju server.
Gambar 2.4 Topologi Star
[image:31.612.253.387.527.660.2]18
3. Pohon (tree)
Dalam topologi tree, komputer pusat dihubungkan ke beberapa
komputer, dan masing-masing komputer ini dihubungkan ke beberapa
komputer lainnya, sehingga membentuk seperti pohon.
Gambar 2.5 Topologi Tree
[Sumber:http://2.bp.blogspot.com/_MSv3pwlbms4/SWwg7ov91DI/AAAAAAAAAVw/xWdYFHdFBvk/s320/tre
e+network.jpg]
4. Bus
Dalam topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu saluran.
Gambar 2.6 Topologi Bus
Berdasarkan topologi diatas, penulis menerapkan topologi jaringan star,
karena jaringan lebih luas dan fleksibel. Selain itu, jika ada salah satu komputer
yang mati tidak akan mempengaruhi komputer yang lain. Hal itu disebabkan
semua komputer langsung terhubung pada hub.
2.4.4. Manfaat Jaringan Komputer
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan jaringan komputer menurut
Edhy Sutanta (2003:201) yaitu :
1. Dapat melakukan pertukaran data atau file.
2. Berbagai sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa
komputer yang terhubung dalam jaringan.
3. Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkup kerja, misalnya dengan
adanya program chatting.
4. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem
atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga
dapat mengakses internet dengan metode sharing connection.
2.5. Client Server
Menurut Wahana (2001:16) client server yaitu âsuatu bentuk arsitektur dimana client adalah perangkat yang menerima (komputer atau workstation) dan server adalah perangkat yang menyediakan (Lan Server atau Mainframe). Client akan menampilkan antar muka pemakai dan menjalankan aplikasi. Server bertindak sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannyaâ.
Jenis layanan client server yaitu :
1. Fileserver yaitu, memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
2. Print server yaitu memberikan layanan fungsi pencetakan.
3. Database server yaitu, proses-proses fungsional mengenai database
20
4. Document Information Processing (DIP) yaitu, memberikan pelayanan
fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
2.6. Intranet
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet dan mulai
diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan intranet adalah LAN
yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas internet, diibaratkan
berinternet dalam lingkungan lokal. Umumnya juga terkoneksi ke internet
sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan intranet
lainnya. Sumber :
http://tegtitan.wordpress.com/2008/07/31/pengertian-internet-dan-intranet/ (31 Maret 2010).
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Dalam merancang dan membangun suatu aplikasi perangkat lunak sistem
informasi, dibutuhkan suatu perangkat lunak pendukung untuk membuat aplikasi
tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak yang digunakan oleh
penulis.
2.7.1. Dreamweaver 8
Dremweaver merupakan sebuah perangkat lunak yang secara khusus dibuat
untuk membuat halaman-halaman web dengan mudah. Dreamweaver pertama kali
diluncurkan (versi 1) pada tahun 1997. Hingga saat ini sudah mencapai versi 8
pada tahun 2004. Dreamweaver dikembangkan oleh perusahaan bernama
Beberapa keunggulan Dreamweaver yang menjadikannya banyak digunakan
dalam membangun situs web, antara lain :
1. Tampilan (interface) mudah dimengerti oleh pengguna dari semua
tingkat keahlian, bahkan bagi orang awam sekalipun.
2. Dreamweaver cukup tangguh untuk membangun berbagai tipe situs web.
3. Dreamweaver merupakan editor berbasis WYSIWYG (what you say is
what you get), maksudnya apa yang tampak di editor, sama seperti apa
yang akan ditampilkan di web browser.
Sumber:http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1
Pendahuluan-dan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).
2.7.2. Personal Home Page (PHP)
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat
disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat
murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform.
Pada awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan variannya, namun kini
dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai
tambah yang luar biasanya karena proses pengembangan program berbasis web
dapat dilakukan lintas sistem operasi.
2.7.3. Hypertext Markup Languange (HTML)
HTML merupakan bahasa mark-up yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah web browser.
Apa yang ditampilkan di browser adalah rangkaian perintah (script) HTML.
HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan
22
HTML mirip dengan dokumen teks biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks
bisa membuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan tag.
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).
2.7.4. Cascading Style Sheets (CSS)
CSS merupakan suatu bahasa style sheets yang digunakan untuk mengatur
tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang
paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan
HTML. Spesifikasi CSS diatur oleh W3C.
CSS digunakan antara lain untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak,
dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk
memisahkan antara isi dokumen dengan presentasi dokumen. Pemisahan ini dapat
meningkatkan akesesbilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol
terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur
isi. Sumber:
http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).
2.7.5. Javascript
Javascript merupakan bahasa pemrograman kecil yang berjalan di sisi client
(browser). Sehingga tidak memerlukan compiler tertentu. Hanya saja untuk
menjalankannya browser harus mendukung javascript. Saat ini hampir semua
browser yang ada sudah mendukung javascript. Sumber:
http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan
2.7.6. Web Browser
Web browser merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk
menampilkan halaman-halaman web. Halaman web yang dimaksud adalah file
HTML dan beberapa file lainnya seperti CSS dan Javascript. Halaman web
tersebut dapat tersimpan di lokal, atau di sebuah server intranet/ internet. Jadi,
web browser tidak selalu terhubung ke internet. Sumber:
http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan
Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).
2.7.7. Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide
web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan
browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program
browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan
memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data
yang diinginkan kembali ke browser.
Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web
server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client
lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui
apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya
memproses semua masukan yang diperolehnya dari web client. Sumber:
http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan
24
2.7.8. Web Server Apache
Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di
internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan
UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan
programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program
pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap
bagi penggunanya.
Sumber:http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10
%3Ajaringan&id=406%3A-web-server &option=com_content&Itemid=15 (31
Maret 2010).
2.7.9. My Sql Data Base
Menurut Yuniar Supardi (2006:27) My sql adalah âperangkat lunak
database server atau kita sebut saja Database Smart. Database ini semakin lama
semakin populer. Dengan menggunakan database ini, data semakin aman dan
berdaya guna. Database ini juga banyak dipakai pada web database dengan
database webâ.
2.8. Pengertian Kasus Yang Dianalisis
2.8.1. Persediaan Barang
Pengertian persediaan menurut Lalu Sumayang (2003:189) adalah sebagai
berikut âinventory atau persediaan merupakan simpanan material yang berupa
bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.â. Perusahaan industri
memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang
Menurut standar akutansi keuangan (SAK) mengartikan persediaan yaitu :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (supplie) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Kesimpulan dari pengertian persediaan yaitu barang yang dimiliki untuk
dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual.
2.8.2. Penerimaan Barang
Menurut Himayati (2008:198) penerimaan barang adalah âtransaksi dimana
Anda menerima barang, yang merupakan titipan dari vendor untuk Anda jual/
gunakan dalam operasional perusahaanâ. Transaksi ini umumnya digunakan
pada perusahaan dagang yang menerima titipan seperti toko, mini market, super
market, grosir, dan lainnya. Umumnya juga digunakan pada perusahaan
konstruksi yang mengambil bahan-bahan bangunan terlebih dahulu dari vendor
dan membayar hanya barang-barang yang digunakan saja, sedangkan sisanya
dikembalikan.
2.8.3. Pemesanan Barang
Menurut Wardah Fazriyati (2008:106) pemesanan barang yaitu âperetail
melakukan pemesanan barang dengan membuat Purchasing Order (PO) dan
mengirimkannya kepada supplier. Kemudian supplier akan mengirim barang
26 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. Indonesia Mastite Gasket (PT. IMG) yang berada di Jl. Soekarno-Hatta 159 Bandung-Indonesia.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Bermula dari pemikiran bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat untuk pendirian industri gasket, maka Korea Mastite Gasket (KMG) yang berkedudukan di Korea, pada Januari 2005 memberikan penawaran kerjasama kepada Sim Kuy Sup (owner of Simsâs International Korea) yang juga warga negara Korea dalam hal pendirian pabrik gasket baru di Bandung.
Pasar yang cukup potensial, mengingat sedikitnya kompetitor yang ada, sementara permintaan akan bahan baku spare part kendaraan cukup tinggi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka pada Februari 2005, berdirilah Indonesia Mastite Gasket yang berkedudukan di Jl. Soekarno Hatta 159 Bandung-Indonesia, dengan pemrakarsa Mr. Suyudi (owner of ATS Comp), dan Mr. Sim Kuy Sup (owner of SIMâS International Korea).
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian â bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
[Sumber : PT. Indonesia Mastite Gasket Bandung]
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Financing
28
2. Purchasing
Melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap bagian, agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuia dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Warehouse
Mencatat barang masuk yang dikirim dari supplier dan bagian penyimpanan bahan baku.
3.2. Metode Penelitian
Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik bila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah, oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi didasarkan pendekatan terstruktur, adapun tahapan-tahapan metode penelitian akan dibahas pada subbab berikutnya.
3.2.1. Desain Peneltian
Dalam melakukan penelitian salah satu yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Gambaran secara umum desain penelitian adalah sebagai berikut :
1. Observasi
2. Pengumpulan Data
Yaitu melakukan wawancara kepada pegawai yang memiliki peranan penting untuk mendapatkan data-data yang akan diteliti dan melakukan survei kepustakaan, yaitu dengan membaca arsip-arsip yang berguna untuk penelitian.
3. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah yang dihadapi perusahaan sebagai bahan perancangan penelitian.
4. Analisis
Menganalisa kumpulan data untuk dijadikan rancangan-rancangan sistem.
5. Perancangan Perangkat Lunak
Merancang desain dan basis data untuk perangkat lunak. 6. Pembuatan Perangkat Lunak
Penulisan kode-kode program di dalam komputer untuk dijadikan perangkat lunak.
7. Penulisan Laporan
Penulisan hasil laporan analisis yang akan dijadikan skripsi. 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
30
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Primer adalah data yang diperoleh langsung dari instansi baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian, data tersebut di peroleh dengan tehnik sebagai berikut :
1. Wawancara
Teknik wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan mengenai masalah yang menjadi objek penelitian. Pada wawancara yang peneliti lakukan, penelititi mewawancara salah satu pegawai yang bekerja di PT. IMG yang bekerja pada bagian keuangan dan menjabat sebagai assistant manager keuangan. Secara garis besar hasil wawancara yang penulis lakukan yaitu mengenai bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan di perusahaan secara umumnya dan bagaimana perhitungan estimasi harga pokok produksi suatu barang
2. Observasi
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku, dokumentasi, dan literatur - literatur yang ada relevansinya. Jenis Data Sekunder yaitu, penulis mendapatkan ide-ide untuk perancangan basis data yang didapat dari dokumen-dokumen perusahaan. Seperti dokumen purchase order (PO), permintaan barang dari produksi ke bagian gudang, permintaan barang dari gudang ke bagian pembelian, laporan persediaan akhir barang, dan laporan persediaan barang harian-mingguan-bulanan.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam skripsi ini, diantaranya metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem ,dan alat bantu analisis dan perancangan, dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Terdapat beberapa alasan menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
32
digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus ini dikenal dengan System Development Life Cycle (SDLC). Dalam penerapan tahapan
pengembangan sistem, penulis menggunakan metode klasik atau waterfall.
Adapun tahapan pengembangan metode waterfall menurut Edhy Sutanta (2003:128) yaitu:
1. Analisis dan Rekayasa Sistem (System Engineering)
Tahap analisis dan rekayasa sistem dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang meluas pada lingkup sistem.
2. Analisis Persyaratan (Analysis)
Bertujuan untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, ketentuan yang ada serta mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
3. Perancangan (Design)
Tahapan perancangan bertujuan menterjemahkan persyaratan menjadi suatu bentuk representasi yang dapat dievaluasi kualitasnya sebelum tahapan coding dilakukan.
4. Coding
Coding merupakan tahap penterjemahan rancangan ke dalam bentuk yang dimengerti komputer.
5. Pengujian (Testing)
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap pemeliharaan meliputi kegiatan-kegiatan koreksi kesalahan dan penyesuaian software terhadap perubahan lingkungannya.
Gambar 3.2 Rekayasa perangkat lunak menggunakan model waterfall
[Sumber : Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu.Yogyakarta]
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem
Untuk merancang suatu sistem diperlukan alat bantu, maka dalam perancangan ini menggunakan alat bantu sebagai berikut ini:
1. Flow Map
Flow map berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
System
Engineering
Analysis
Design
Code
Testing
34
Pembuatan flow map harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.
2. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks menurut Andri Kristanto (2008:70) adalah âsebuah
diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar,
masukkan dan keluaran sistem. Diagram konteks direpresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistemâ.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD menurut Andri Kristanto (2008:61) adalah âsuatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan,
proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenalkan pada data tersebutâ.
Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam sistem DFD menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkan :
a. Eksternal Entity
Eksternal entity dapat merupakan kesatuan (entity) dilingkungan
luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan input-output dari sistem.
b. Data Flow
c. Proses
Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menujukkan proses dari
komputer. d. Data Store
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.
4. Kamus Data
Pengertian kamus data menurut Andri Kristanto (2008:72) adalah âkamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau symbol-simbol yang
digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau
pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistemâ.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data menurut Yakub (2008:3) yaitu âpengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan
data kembali. Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisiensi
yang meliputi speed, space dan accuracy, menangani data dalam jumlah
36
a. Normalisasi
Proses normalisasi menurut Andri Kristanto (2008:82) adalah âsuatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana dalam tabel tersebut terdapat entiti-entiti dan
relasi antar entiti tersebutâ. Dalam proses normalisasi juga
membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah:
i. Bentuk tidak normal
Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data.
ii. Bentuk normal pertama
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. iii. Bentuk normal kedua
haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.
iv. Bentuk normal ketiga
Suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif. Artinya setiap atiribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan, dan bentuk normalisasi ketiga sudah di dapat tabel yang optimal.
b. Tabel Relasi/ Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD menurut Yakub (2008:25) adalah âERD merupakan suatu
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan
antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas
yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasiâ. Adapun
simbol-simbol ERD sebagai berikut :
i. Entitas, yaitu kumpulan dari objek yang dapat diidentifikasikan secara unik.
ii. Relasi, yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara lain; satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak.
38
iv. Hubungan antara entity dengan antributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya.
Dalam ERD juga dikenal dengan derajat relasai/ kardinalitas. Menurut Yakub (2008:33) kardinalitas yaitu âkardinalsitas relasi menunjukkan maksismum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas. Dapat berupa satu ke satu
(one-to-one), satu ke banyak (one-to-many), dan banyak ke banyak
(many-to-many)â. Penjelasan-penjelasan ketiga kardinalitas tersebut, akan
dijelaskan dibawah ini : i. One-to-one
Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.
Gambar 3.3 Hubungan one-to-one
ii. One-to-many
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu.
Gambar 3.4 Hubungan one-to-many 1 M
iii. Many-to-many
Hubungan antara file pertama dan kedua adalah banyak berbanding banyak.
Gambar 3.5 Hubungan many-to-many
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku (behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional.
Pengujian black-box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan, yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih di utamakan pada domain informasi.
40 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan proses untuk menentukan suatu permasalahan
menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah
permasalahan dari suatu sistem informasi, hasil akhir dari analisis sistem
merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem yang
baru.
Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang dianalisis
meliputi analisis prosedur atau aliran data, diagram konteks, dan data flow
diagram. Ini dilakukan untuk mengevaluasi dan memberikan gambaran rencana
pemecahan masalah yang dihadapi.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan
dalam prosedur yang sedang berjalan pada PT. Indonesia Mastite Gasket dibagi
dalam beberapa unit yaitu :
1. Prosedur Bahan Material Keluar.
2. Prosedur Bahan Material Masuk.
3. Prosedur Laporan Stok Material Mingguan, Laporan Produksi Bulanan,
Tabel 4.1. Analisis Dokumen yang sedang Berjalan
No. Nama Dokumen Keterangan
1 MRP (Material
Request Production)
Deskripsi Material Request Production
berisikan detail permintaan
material untuk produksi
Fungsi Sebagai data permintaan material
untuk produksi.
Rangkap 2
Atribut Material name, qty, date
Aliran Data Informasi dari unit produksi
menuju unit gudang.
2 MRF (Material
Request Form)
Deskripsi Dokumen yang digunakan untuk
permintaan material di gudang.
Fungsi Sebagai data permintaan untuk
stok material di gudang
Rangkap 2
Atribut Material name, qty, date
Aliran Data Informasi dari stok material di
gudang untuk meminta pembelian
material menuju unit pembelian.
3 FMI (Form Material
In)
Deskripsi Dokumen pengiriman material
yang disesuaikan dengan Faktur
Pembelian
42
Rangkap 2
Atribut Material name, qty, date, No.
Faktur Pembelian
Aliran Data Dari