• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran biro perjalanan Haji dalam meningkatkan jumlah jamaah : Studi PT.Diyo-Siba Tours & Travel dan PT.Alkhalid Jaya Megah Tours & Travel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran biro perjalanan Haji dalam meningkatkan jumlah jamaah : Studi PT.Diyo-Siba Tours & Travel dan PT.Alkhalid Jaya Megah Tours & Travel"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH JAMAAH

(Studi : PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours & Travel)

!

"#$#%&'#'&()

!

"#$#%&'#'&()

!

"#$#%&'#'&()

!

"#$#%&'#'&()

JURUSAN MUAMALAT / PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMAAH

(Studi: PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh : BALQIS NIM. 203046101679

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd Muhammad Maksum, MA

NIP. 150 204 484 NIP. 150 326 921

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan masa kuliah di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia keluar dari kubangan lumpur jahiliyah menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH., MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag., Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AH. Azharudin Latif, Sekertaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA., dan Bapak Drs. Ahmad Yani, M.Ag., Ketua dan Sekertaris Program Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Drs. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Bapak Muhammad Maksum, M.Ag., dosen pembimbing, terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(4)

7. Para staff umrah & haji dari PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel, yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai.

8. Kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Anshor S.sos.i dan Ibunda Hj. Nuraini yang telah mencurahkan kasih sayang kepada penulis dan yang membiayai kuliah selama ini.

9. Juga kepada kakakku Khaulah S.E dan Uswah S.sos.i serta adikku Faisal Kemal dan Nayla yang telah memberikan motivasinya.

10.Seluruh staf bagian perpustakaan utama dan syariah yang telah membantu penulis merampungkan skripsi ini.

11.Teman-teman Jurusan Muamalat Program Non-Reguler angkatan 2003 diantaranya Lia, Aini, Mila, Cika, Olin, Yanti, dll.

12.Serta kepada Rahman yang selama ini banyak meluangkan waktu&tenaganya untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini,

Akhirnya, kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya. Penulis berharap semoga sekripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, Agustus 2008

(5)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Permusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Kajian Pustaka

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Ibadah Haji 1. Pengertian haji 2. Tujuan Haji

3. Macam-macam Haji 4. Rukun Haji

B. Strategi Pemasaran 1. Pengertian strategi 2. Pengertian Pemasaran 3. Strategi Pemasaran

(6)

b. Perumusan Strategi Pemasaran C. Strategi Pemasaran Islam

BAB III GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURS&TRAVEL DAN

PT. ALKHALID JAYA MEGAH TOURS&TRAVEL

A. Sejarah Berdiri B. Visi dan Misi C. Struktur Organisasi

D. Status Hukum Biro Perjalanan Haji

BAB IV PENGARUH STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN

HAJI PT. DIYO-SIBA TOURS&TRAVEL DAN PT. ALKHALID

JAYA MEGAH TOURS&TRAVEL DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH JAMA’AH

A. Strategi Pemasaran PT. Diyo-Siba Tours&Travel

B. Strategi Pemasaran PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel C. Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran PT. Diyo-Siba

Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

D. Analisis Perbandingan Peningkatan jumlah Jamaah PT. Diyo-Siba dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

BAB V PENUTUP

(7)

DAFTAR PUSTAKA

(8)

! ! "

! " # $ % &

' " % ()*"+ % % ! " #

)",-"

' $ " . " *- )* " % ", )*"/ % % & /

0

*% %- % ' # ' # 1 $ ) 2

0 !,

+ , " 3 " 4* $ % ) 2 # $ ' !

*- #

, " 3 " 4* 5

6 & 6 # ) 2

# $ ' ! *- # , " 3 " 4* $

%

&

'( )**+

) 2 # $ ' !

*- #

% ! %

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya di wajibkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat islam yang telah mencapai istitho’ah (mampu). Disebut aktivitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara total kepada Allah baik secara fisik – material maupun spiritual. Haji merupakan kegiatan berkunjung ke baitullah

(ka’bah) untuk mengerjakan ibadah haji dengan cara, tempat, waktu, atau masa tertentu. Maksud dari cara tertentu tersebut adalah ihram, wukuf di arafah, thawaf ifadhah dan sa’i.1

Haji dalam hal ini telah menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dicermati, yakni apakah ibadah haji bagi muslim Indonesia merupakan kebutuhan primer atau bukan, mengingat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, sedangkan ibadah Haji merupakan yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu hanya sekali seumur hidupnya, namun tetap saja Haji menjadi idaman setiap muslim sehingga jumlah jama’ah Haji tetap ada bahkan semakin bertambah. Bagi masyarakat Arab Saudi, Haji mungkin di anggap sebagai ibadah yang relatively “biasa”. Namun sebagian besar kaum muslimin yang tinggal diluar wilayah Arab apalagi di negara-negara yang jauh, Haji jelas

1

(10)

merupakan ibadah yang istimewa. Tidak hanya kesiapan mental spiritual, Haji bagi penduduk yang jauh dari Arab juga membutuhkan kesehatan fisik.

Berdasarkan UU No.17 tahun 1999 bahwa penyelenggaraan haji dilaksanakan oleh pemerintah. Kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan haji tersebut dilaksanakan oleh dan lembaga-lembaga lainnya yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan urusan haji dengan cara koordinasi interdepartemental yang dalam hal ini menteri agama bertindak sebagai penanggung jawab.

Banyaknya jumlah jamaah haji dalam suatu biro haji pun menjadi faktor yang sangat penting, maka untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan promosi yang dapat memberikan kepuasan terhadap para jamahnya. Promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu menggugah naluri ingin memiliki sesuatu produk tertentu.2 Dengan adanya promosi yang sesuai dengan minat para jamaah haji, tentu akan tercipta grand image, di mana jamaah akan merasa puas terhadap pelayanan juga fasilitas yang dipromosikan oleh biro perjalanan haji. Dengan demikian, para jamaah haji akan selalu percaya pada biro perjalanan haji tersebut, bahkan para jamaah hajipun tak segan-segan untuk mempromosikan kepada orang lain.

Akan tetapi, seiring dengan pesatnya perkembangan biro perjalanan haji di Indonesia, persainganpun tak dapat dihindari. Maka dengan demikian pihak biro perjalanan haji harus mempunyai strategi yang menjadikan usahanya tetap unggul, survive dan jamaah hajinya tetap banyak. Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh perjalanan haji adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran

2

(11)

adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.3

Perusahaan biro perjalanan haji yang sekarang ini tetap survive dan setia melayani jama’ahnya ditengah ketatnya persaingan, diantaranya adalah PT. Diyo-Siba Tours & Travel yang berdiri pada tanggal 14 Desember 1993 dengan memperoleh ijin haji pada tanggal 23 April 2003 dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel yang berdiri pada tanggal 8 Oktober 1990. Sejak didirikannya PT. Diyo-Siba tours&travel maupun PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel langsung mendapatkan respon yang baik dari masyarakat untuk dapat memakai jasa layanannya, sehingga setiap tahunnya PT. Diyo-Siba Tours&Travel maupun PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel berhasil memberangkatkan jamaah hajinya. 4

PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel harus terus berupaya untuk meningkatkan jumlah jama’ahnya, karena kuantitas jama’ah pada suatu biro perjalanan haji adalah salah satu prioritasnya. Oleh karena itu sebagai sebuah perusahaan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel perlu meningkatkan strategi pemasaran yang tepat, agar jumlah jama’ah semakin meningkat dan bisa menciptakan grand image

yang baik kepada para jama’ahnya agar jamaahnya dapat mensosialisasikan tujuan dari usahanya.

3

Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke. vii, h. 168.

4

(12)

Atas dasar inilah setiap biro perjalanan haji memerlukan strategi untuk dapat meningkatkan jumlah jama’ahnya, agar biro perjalanan hajinya menjadi yang terbaik dalam meningkatkan mutu pelayanan.

Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang "STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH (Studi Pada: PT. Diyo-Siba

Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel)".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas dan agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan tidak melebar, maka penulis membatasinya hanya pada strategi pemasaran yang diterapkan oleh biro perjalanan haji PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel pada tahun 2005-2007. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran apa yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tour&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel ?

2. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel terhadap peningkatan jumlah jama’ah?

3. Apakah sistem pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel sesuai dengan prinsip syariah?

(13)

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel.

b. Untuk mengetahui peningkatan jumlah jama’ah PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

c. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel sesuai dengan prinsip syariah

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada biro perjalanan haji tersebut mengenai langkah strategis pemasaran untuk kedepannya. b. Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah khasanah

intelektual bagi berbagai pihak tentang strategi pemasaran yang dilakukan pada biro perjalanan haji.

c. Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh biro perjalanan haji dan dapat mengaplikasikannya dikemudian hari.

D. Kajian Pustaka

(14)

1. Nurhasanah (102046125307),Strategi pemasaran produk tabungan mudharabah dalam menarik minat masyarakat (Studi kasus : PT. BPRS

Wakalumi Ciputat Tangerang). Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 M / 1427 H. 2. Nurhidayati (1984615060), Strategi pemasaran usaha Multi-level

marketing dalam perspektif ekonomi islam (sebuah analisa terhadap PT.

Ahad-Net internasional).Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003 M / 1424 H.

3. Ibnu Hamim (202046101277), Strategi pemasaran pembiayaan musyarakah dalam upaya menarik minat masyarakat (studi pada BMT

AL-FATH Pamulang). Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 / 1427 H.

(15)

dan melihat sejauh mana pembiayaan musyarakah yang ada di BMT tersebut dapat menarik masyarakat untuk menjadi nasabahnya.

Sedangkan penelitian yang penulis bahas adalah tentang strategi pemasaran pada Biro Perjalanan Haji PT. Diyo-Siba Tour&Travel dan Biro Perjalanan Haji PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel dalam meningkatkan jumlah jama’ah, dimana akan diketahui strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel. Melihat apakah strategi yang diterapkan itu dapat meningkatkan jumlah jama’ahnya, serta melihat prospek pengembangannya kedepan. Dan melihat apakah strategi pemasaran yang diterapkannya itu sudah sesuai dengan pemasaran dalam islam.

E. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsep

Kerangka teori atau landasan teori dari penulisan ini adalah tentang strategi pemasaran dalam penulisan ini berpedoman pada buku yang berjudul strategi pemasaran yang ditulis oleh Fandy Tjiptno, Yogyakarta pada tahun 2001.

Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau sebagai pola tanggapan dan respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif/berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.5 Sedangkan pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.

5

(16)

Jadi strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu usaha. Yang mana tujuan dari strategi pemasaran yaitu menetapkan arah kegiatan perusahaan, memberikan informasi kepada manajamen puncak dalam meneruskan tujuan, sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

Sedangkan pengertian strategi pemasaran islami itu sendiri tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan para ahli konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam islam dilandasi dengan moral dan etika islam, serta tidak terlepas dari rule-rule yang ditetapkan al-Qur’an dan as Sunnah.

F. Metode penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian lapangan (Field Researech). Dalam penelitian lapangan (Field Researech) peneliti menggunakan metode deskriptif (menggunakan data kualitatif),6 yang dimaksud dengan deskriptif adalah peneliti berusaha menjelaskan tentang strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tour&Travel

6

(17)

dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel dalam meningkatkan jumlah jamaah.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah PT. Diyo-Siba Tour&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel sedangkan yang menjadi obyek penelitian ini adalah strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah jamaah.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di PT. Diyo-Siba Tour&Travel yang beralamat di Jl. Pemuda No. 9A Rawamangun Jakarta Timur Kode Pos 13220 Ph. (021)4713748 – 50 Fax. (021) 4713747 e-mail:diyo_siba@yahoo.com dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel yang beralamat di Jl. Panglima Polim Raya No.21 C Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Ph. (021) 72789049 / 7223030 Fax. (021) 7234343. Adapun waktu penelitiannya adalah pada bulan Februari s.d. Maret 2008

4. Teknik Pengumpulan Data

(18)

a. Observasi atau pengamatan langsung, dalam hal ini peneliti terjun langsung ke tempat penelitian untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba Tour&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel dalam meningkatkan jumlah jamaah.

b. Wawancara, hal ini dilakukan oleh peneliti agar dapat menggali informasi dan mendapatkan data yang akurat pengurus PT. Diyo-Siba Tour&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel yang berkaitan dengan penelitian ini.

c. Dokumentasi, peneliti melakukan penelusuran data ini dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Analisis Data

Setelah data diperolah, selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu metode dalam penulisan sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.7 Tujuan dari deskriptif ini adalah untuk berusaha menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.

6. Teknik Penulisan Skripsi

7

(19)

Penulisan skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syahid Jakarta Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan, pada bab ini berisi Latar belakang masalah, Pembatasan dan Perumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, Kerangka teori, Metode penelitian, serta Sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teoritis, pada bab ini membahas tentang ibadah haji yang terdiri dari pengertian haji, macam-macam haji, syarat-syarat haji, rukun haji, pengertian strategi pemasaran yang terdiri atas pengertian strategi, pengertian dan konsep pemasaran, serta perumusan strategi pemasaran, dan strategi pemasaran islami.

BAB III Profil PT. Diyo-Siba Tours&Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel. Membahas tentang sejarah singkat pendirian biro perjalanan haji, visi dan misi, serta struktur organisasi, dan status hukum biro perjalanan haji.

(20)
(21)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Haji

1. Pengertian Haji

Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan hukumnya wajib dilakukan oleh setiap orang beragama Islam yang mempunyai kesanggupan serta dilakukan sekali dalam seumur hidup (QS. 3:97).8

!

"# $%!"&' (

)%*%+

,"- . /

013%4

56

7 89':

;<=

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap

Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke

Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka

Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari

semesta alam".

Dalam buku ketentuan umum tentang haji dan umroh, Ibadah haji terbagi atas kata ibadah dan haji yaitu menyengaja suatu perbuatan. 9 Dalam buku Fiqh Praktis, Muhammad Baqir al-Hasby menyatakan bahwa haji berasal dari bahasa Arab: "Hajj" atau "Hijj", yang berarti menuju atau

8

Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ickhtiar Baru Van Hoeve), Cet. Ke-4, h. 60.

9

(22)

mengunjungi sesuatu (biasanya digunakan untuk mengunjungi sesuatu yang dihormati).10 Ahmad thib Raya dan Siti Musdah Mulia dalam bukunya juga menyebutkan bahwa Haji berarti berniat pergi, bermaksud, atau menuju kesuatu tempat tertentu.11 Dalam buku Fiqh Empat Madzhab bagian ibadat (Puasa, Zakat, Haji, Kurban), Abdurrahman Al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan "Haji" secara bahasa adalah menuju kemuliaan.12 Sedangkan pengertian haji secara terminologi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. M. Bagir Al-hasby menyebutkan bahwa haji adalah mengunjungi Ka'bah dan sekitarnya dikota makkah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sai, wukuf di arafah dan sebagainya, semata-mata demi melaksanakan perintah Allah dan meraih keridhaan-Nya.13

b. Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia menyebutkan dalam bukunya bahwa haji ialah menuju ke Ka'bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Atau dengan perkataan lain bahwa haji adalah mengunjngi suatu tempat tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu.14

10

M. Bagir Al-hasby, Fiqh Praktis, (Bandung: Mizan, 1999), h. 377

11

Ahmad thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk Beluk Ibadah Dalam Islam,

(Jakarta, Prenada Media, 2003), cet. I, h. 227

12

Abdurrahman al-Zaziri, Fiqh Empat Madzhab bagian Ibadat (Puasa, Zakat, haji, Kurban), (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), cet. Ke-1, h. 177

13

Al-Hasby, Fiqh Praktis, h. 377.

14

(23)

c. Abdurrahman al-Zaziri juga berpendapat bahwa haji adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula.15

d. Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen agama RI dalam Ketentuan Umum tentang Haji dan Umrah menyebutkan bahwa haji adalah kegiatan berkunjung ke Baitulah (Ka'bah) untuk mengerjakan ibadah haji dengan cara, tempat, waktu, atau masa tertentu. Maksud dari cara tertentu tersebut adalah ihram, wukuf di arafah, thawaf ifadhah dan sa'i.16

Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa haji adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Ka'bah (Baitullah) yang dilakukan pada waktu tertentu dan syarat-syarat yang telah ditentukan atau ditetapkan yang kesemuanya itu dilakukan dalam rangka mentaati perintah Allah dan untuk mencapai Ridha-Nya.

Ibadah haji merupakan ibadah besar yang tidak setiap saat orang dapat menunaikannya, karena membutuhkan kekuatan fisik disamping kekuatan dana bagi orang-orang yang jauh dari makkah. Oleh karena itu allah mewajibkan bagi orang yang mampu saja (Istitho'ah).

Menurut menteri Agama RI Isthito'ah berarti mampu yang mempunyai maksud maupun melaksanakan ibadah haji ditinjau dari segi:17 a. Jasmani

15

Abdurrahman al-Zaziri, Fiqh Empat Mazhab Bagian Ibadah (Puasa, Zakat, Haji, Kurban), h. 177

16

Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Departemen agama RI, h. 3

17

(24)

Sehat dan kuat, agar tidak sulit melakukan ibadah haji. b. Rohani

1) Mengetahui manasik haji.

2) Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah haji dengan perjalanan jauh.

c. Ekonomi

1) Mampu membayar ONH

2) ONH bukan sekedar sumber kehidupan yang apabila dijual menyebabkan kemudharatan bagi diri sendiri dan keluarga.

3) Memiliki biaya hidup bagi keluatga yang ditinggalkan. d. Keamanan

1) Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.

2) Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan dan tidak terhalang/ mendapat izin untuk melaksanakan perjalanan haji.

2. Tujuan Haji

(25)

baitullah (ka'bah) sebagai kiblat, pedoman umat Islam diseluruh dunia mengarahkan shalatnya kearah yang satu, untuk menyembah Tuhan yang satu (Esa), mempunyai kiblat yang satu, kitab suci yang satu.

Dalam pelaksanaan ibadah haji, semua umat dapat menimbulkan suatu perasaan ukhuwah islamiyah yang sangat didambakan dan diperlukan dewasa ini. Semua umat dari berbagai Negara dalam suku bangsa berkumpul dan bertemu muka. Sudah sewajarnya bagi jamaah haji seluruhnya, mendapat rahmat dan nikmat dari ibadah haji yang telah diajarkan, dilaksanakan oleh rasulullah SAW sebagai nabi umat manusia diseluruh dunia.

Selain itu, dapat mengubah sikap dan tingkah laku manusia yang buruk dan sombong kepada sifat dan akhlak yang terpuji dan berjiwakan hati yang ikhlas pemurah sesama bagi sesamanya kaum muslimin dalam masyarakatnya. Ini dikatakan dan maksud Haji Mabrur yaitu haji yang diterima di sisi allah Taala. Haji Mabrur itulah yang kita kejar, semoga menjiwai hati jamaah haji.18

3. Macam-macam Haji

Ditinjau dari cara pelaksanaannya, ibadah haji dibedakan dalam tiga jenis berdasarkan tata cara atau urutan pelaksanannnya: 19

a. Haji Ifrad merupakan melaksanakan secara terpisah antara haji dan umrah, dimana masing-masing dikerjakan sendiri, dalam waktu

18

Amir Taat Nasution, Pedoman Manasik Haji dan Umrah, (Jakarta: Pedoman ilmu jaya, 1996), Cet ke-6, h. 42-43.

19

(26)

berbeda tetapi tetap dalam satu musim haji. Pelaksanaan ibadah haji dilakukan terlebih dahulu, selanjutnya melakukan umrah dalam satu musim haji untuk mengerjakan cara ini tidak dikenakan denda (dam).

b. Haji Qiran merupakan melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjan umrahnya sudah tercakup dalam pekerjaan haji, dan apabila mengunakan cara ini dikenakan denda (dam).

c. Haji Tamattu yaitu melakukan umrah terlebih dahulu dan setelah selesai baru melaksanakan haji. Banyak jamaah yang memilih haji ini karena relatif lebih mudah.

4. Rukun Haji

Rukun Haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah Haji dan tidak dapat digantikan dengan yang lain, walaupun dengan

dam (denda) jika ditinggalkan maka tidak syah hajinya. Adapun beberapa rukun haji adalah sebagai berikut:

a. Niat dengan mengenakan pakaianan ihram b. Wukuf di Arofah

c. Thawaf ifadah d. Sa'i

(27)

f. Tertib.20

5. Haji Sebagai Potensi Usaha

Momentum ibadah haji sebagai pertemua sejati kaum muslimian untuk memnuhi panggilan Allah SWT merupakan kebahagiaan yang tak terkira. Kebahagiaan itu terekspresikan ketika jamaah haji menginjakkan kaki di tanah suci dan memasuki Ka’bah di Masjidil Haram sembari mengucapkan Labbaik Allahumma Labbaik, “Ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu”. Sebuah pernyataan fitrah hamba kepada penciptanya.

Para tamu Allah (dhuyufur rahman) pada musim haji hendaknya mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya karena berkesempatan menunaikan ibadah haji pada saat orang lain antri menunggu pada musim haji berikutnya. Bersyukur diberi kelapangan, di tengah banyaknya kaum muslim yang terhimpit beban ekonomi yang berat. Potensi haji, Allah berikan bukan hanya untuk mereka yang “beruntung” tersebut, Allah juga memberikan kebahagiaan untuk kaum dhuafa’, kaum fakir dan miskin, bahkan seluruh lapisan masyarakat muslim. Tentu menarik kalau kita juga memaknai Ibadah Haji dan Qurban dari perspektif ekonomi sebagai sebuah momentum dan instrument untuk pembangunan ekonomi umat. Karena ini adalah momentum yang kolosal dan berulang setiap tahun.

a. Potensi Usaha Hewan Qurban

Setiap Hari Raya Qurban, jutaan hewan qurban di sembelih. Tentu secara ekonomi, hal ini adalah potensi yang sangat besar. Tetapi sayangnya potensi ini belum dipandang dalam perspektif strategik dalam kerangkan

20

(28)

perencanaan pembangunan untuk membangkitkan kekuatan ekonomi umat. Sebagai contoh setiap tahun Arab Saudi membutuhkan 3 Juta ekor domba pada musim haji, dari kebutuhan tiap tahun nasionalnya sebesar 10 juta ekor domba. Ironisnya, domba-domba itu justru dipasok bukan dari Negara muslim. Selama ini semua kebutuhan itu diimpor, terutama dari Selandia Baru, Swis, dan Swedia. Kemungkinan besar hal yang sama juga terjadi pada negeri-negeri petro-dollar yang lain seperti; Kuwait, Yordan, Uni Emirat dll. Kalau Indonesia bisa memenuhi 2 juta saja, khusus musim haji niscaya Negara haji akan memperoleh devisa yang sangat besar. Jika setiap domba dihargai 100 dollar AS, maka devisa yang masuk mencapai 2 juta dollar (sekitar 2 Trilliun). Tentu saja hal ini bukan jumlah yang kecil, dan kebutuhan tersebut bersifat rutin dam pasti. Selain menghasilkan devisa, proyek peternakan domba akan menciptakan lapangan kerja. Menurut perhitungan, untuk memelihara 5 ekor domba memerlukan satu orang tenaga kerja. Jadi, kalau total 2 juta ekor domba menyerap tenaga kerja tak kurang dari 400 ribu orang. Tentu hal ini sangat membantu mengurangi tingginya angka pengangguran yang terjadi. Bahkan dengan strategi dan manajemen yang baik, tentu akan dapat mengentaskan kemiskinan. Apalagi kalau target ekspor domba ini ditingkatkan dan juga masuk target segmen pasar Negara-negara muslim pengimpor lainnya. b. Potensi Usaha Travel Haji

(29)

Untuk pembayaran peserta haji saja setidaknya terdapat dana sebesar Rp. 5,5 Triliun per tahun. Tak heran kalau banyak pebisnis yang mencoba memanfaatkan peluang ini untuk membuka Travel Haji. Jumlah Biro Perjalan Ibadah Haji (BPIH) khusus yang sebelumnya dikenal ONH plus sudah lebih dari 170-an. Jumlah ini belum termasuk ribuan yayasan atau ormas keagamaan yang menyelenggarakan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) sendiri. Jumlah KBIH diberikan telah mencapai 1.878 kelompok yang tersebar di seluruh Indonesia. Biasanya pembiayaan untuk jamaah pada KBIH antara Rp. 2 juta – Rp. 3 juta, atau setiap tahun sekitar Rp. 300 milyar (asumsi 50 % peserta ikut program KBIH).21.

B. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani " Strategos"

(Stratos = militer dan Ag = memimpin) yang berarti " generalship" yaitu

sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk memenagkan perang. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang.22 Sedangkan secara terminologi strategi menurut beberapa ahli sangat beragam, diantaranya adalah sebaga berikut:

21

Abdul Aziz Setiawan, Potensi Bulan Haji, artikel diakses pada 10 September 2008 dari http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/2094.

22

(30)

a. MF fauzi menjelaskan bahwa strategi adalah rencana, metode atau serangkaian maneuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.23

b. Maman Suparman memberikan pengertian strategi yaitu suatu skema ataupun scenario untuk mencapai sasaran yang akan dituju.24

c. Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.25

Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan tentang strategi yaitu :

a. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi.

b. Strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang harus dipertimbangkan dan harus dipilih.

23

MF. Fauzie, Konsep Stretagi dalam Pemasaran, Artikel diambil pada 15 September 2008 dari http://allohomoraku.blogspot.com/2006/01/konsep-strategi-dalam-pemasaran_06.html.

24

Maman Suparman, Strategi atau Hanya Keberuntungan Belaka, artikel diakses pada 10 September 2008 dari http://www.bussinesreview.co.id

25

(31)

d. Strategi yang dipilih harus diimplementasikan oleh organisasi dan akhirnya harus dievaluasi terhadp strategi tersebut.

Karena strategi merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat: 26

a. Menyatu (Unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam perusahaan

b. Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan.

c. Integral (Integrated), yaitu strategi akan cocok/sesuai dari seluruh tingkatan.

Sedangkan pemasaran merupakan semua kegiatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dalam pasar. Pemasaran berarti bekrja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran juga merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran agar organisasi dapat berjalan dengan lancar.

Pemasaran tidak hanya mencakup penjualan atau iklan. Pemasaran merupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan

26

gustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Stratejik,

(32)

barang atau jasa yang tepat dan pada waktu serta tempat yang tepat. Hal ini bagi pembeli merupakan suatu keuntungan, sebab dapat memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan sesuai dengan keinginannya, sedangkan bagi penjual berarti memperoleh keuntungan. Semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati penjual dan pembeli, maka akan semakin sering pula kedua belah pihak tersebut mengadakan transaksi bisnis dalam kegiatan pemasaran.

Apakah arti istilah pemasaran? Sebagian besar orang mengidentikkan pemasaran secara keliru dengan penjualan dan promosi. Hal ini tidak berarti penjualan dan promosi itu tidak penting, tetapi keduanya adalah bagian dari marketing mix yang lebih besar bagian dari seperangkat alat-alat pemasaran yang harus dimainkan untuk mendapatkan dampak maksimum terhadap pasar. Adapun definisi pemasaran menurut asosiasi pemasaran Ammerika (Amerika Marketing Association-AMA), dalam buku cravens, mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide-ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran segmentasi pasar dan target pasar yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.27

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan aktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang menekan pada kualitas, nilai dan kepuasan konsumen bukan pada orientasi produk (produk oriented) tapi pada orientasi pelanggan (customer

27

(33)

orinted) oleh karena itu kegiatan pemasaran haruslah terpadu atau terintergrasi (integrated marketing activites) antara tujuan konsumen dan tujuan perusahaan.

(34)

implementasi serta pengawasan.28 Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan dijelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup beberapa hal analisis atau kesempatan, pemilihan sasaran, mengembangkan strategi, perumusan rencana, implementasi serta pengawasan. 29 Sofyan Assuari juga berpendapat bahwa strategi pemasaran adalag rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.30 Adapun manfaat penggunaan strategi pemasaran adalah agar lebih mudah mencapai tujuan organisasi, agar dapat memanfaatkan biaya pemasaran dengan efektif dan agar menyipkan diri untuk menghadapi perubahan yang terjadi di pasar.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan, dan aturan memberi arah kepada usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu. Pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

2. Perumusan Strategi Pemasaran

28

Irwan dani, bagaimana memperbaiki pemasaran usaha anda, (Jakarta: Freidrich Ebert Stiflung. 1999), Cet. 1, h. 30

29

Save. M. Dagub, Kamus Besa Ilmu Pengtahuan, (Jakarta: LPKN, 2000) cet. 2, hal. 804

30

(35)

Beberapa strategi pemasaran menurut Irwan Dani adalah menembus pasar, pengembangana pasar, pengembangan produk, diverifikasi, biaya murah dan pemfokusan pasar.31 Dengan penjelasan sebagai berikut :

1) Menembus Pasar

Strategi ini digunakan apabila diketahui bahwa masih ada sasaran yang belum mengetahui/memakai produk (barang maupun jasa) yang disebabkan antara lain karena pesaing lebih agresif sehingga mereka lebih tertarik dengan produk pesaing atau sasaran yang pembeli belum mempunyai kesempatan membeli. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk pada sasaran pembeli, baik yang pernah menggunakan produk maupun yang belum sama sekali dengan jalan menambah lokasi dan staf penjualan, meningkatkan periklanan, promosi penjualan (pemberian diskon atau voucer).

2) Pengembangan pasar

Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembeli lama telah dapat dicapai baik oleh produk kita maupun oleh produk pesaing, sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru, sementara produksi lama masih berjalan dengan cara memperluas daerah pemasaran, seperti dari pasar kota ke pasar daerah dan pelosok, dari pasar lokal ke pasar international (ekspor).

31

(36)

3) Pengembangan produk

Strategi ini mencakup usaha perubahan produk, tetapi menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang masa edar produk atau tatkala pembeli bosan dengan produk yang ditawarkan sehingga kita harus melakukan kreasi atas produk lama.

4) Diversifikasi

Startegi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengn produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Misalkan, bila suatu lembaga pendidikan pada awalnya hanya menyiapkan kursus/pendidikan dikelas untuk orang-orang usia sekolah, sekarang menyediakan juga pendidikan jarak jauh dengan menggunakan modul-modul untuk orang yang bekerja. Strategi ini sangat efektif untuk mengisi sasaran yang terabaikan/kosong, sehingga mereka mengikuti pesaing.

5) Biaya murah

Strategi ini didasarkan pada input rendah, sehingga dapat menghasilkan produk yang murah pula, namun dengan kualitas dan standar yang tinggi. Hal ini biasa dilakukan dengan pemilikan modal yang besar serta teknologi tinggi maupun bergabung dalam wadah koperasi misalnya.

(37)

Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan pelayanan kepada kelompok pembeli khusus. Sehinga pelayanan yang diberikan sangat terbatas, kelompok pembeli ditentukan dengan jelas agar pelayanan lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, bauran pemasaran (marketing mix) seperti produk, harga, distribusi dan promosi harus dikonsentrasikan pada pembentukan dan pemeliharaan kelompok pasar khusus ini.

3. Konsep Pemasaran Jasa

a. Definisi Pemasaran Jasa

Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai macam permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.32

b. Karakteristik Jasa

Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu intangibility (tidak tampak), perishability (tidak dapat disimpan),

hetereginity (bervariasi), inseparability (tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi) people based (sangat tergantung pada kinerja karyawan) dan

32

(38)

contact customer (hubungan dengan konsumen secara langsung).33 Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara langsung karyawan dalam delivery process sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi, ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact

yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya bisnis perbankan pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan Phone Banking untuk membatnu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.

C. Strategi Pemasaran Islam

Pemasaran (marketing) yang ditinjau dari syari'ah Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan para ahli ekonomi konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam Islam dilandasi dengan moral dan etika Islam, serta tidak terlepas dari rule-rule yang ditetapkan al-Qur'an dan as-sunnah. Pemasaran Islam merupakan kegiatan dari serangkaian bisnis atau perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen yang ditujukkan untuk pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh laba dan kepuasan konsumen dengan dilandasi oleh nilai-nilai Islam dan jiwa Islam yang berdasarkan pada al-Qur'an dan As-sunnah.

33

(39)

Al-Quran merupakan sekian banyak kegiatan bisnis karena al-quran memberi perhatian dan mendorong umat Islam untuk mencari harta, hal ini karena di dalam al-Quran terdapt jumlah pengulangan kata mal (harta) sebanyak 85 kali.34

Kegiatan pemasaran suatu perusahaan yang sesuai dengan jiwa dan nilai-nilai Islam dapat disebut sebagai pemasaran secara Islami. Begitu juga starategi pemasaran yang direncanakan dan dilakukan oleh management pemasaran, apabila sesuai dengan etika dagang dalam Islam dan tidak menyimpang dalam al-Qur'an dan as-sunnah maka dapat dikatakan juga pemasaran secara Islami, strategi dalam Islam mempunyai empat dimensi yaitu melengkapi mekanisme pasaran dengan filter moral, memotivasi individu yang ikut menanggung kepentingan social, restrukturisasi sosio-ekonomi dan peranan positif pemerintah.35

Pemasaran Islami haruslah dilakukan oleh pelaku pemasaran atau marketer yang Islami dan memiliki moral dan etika yang baik. Hal ini sangat penting karena itulah yang membedakan antara pemasaran Islami dan konvensional. Aspek moral dan etika ini kemudian tidak hanaya berguna bagi hubungan bermuamalat di dunia saja namun juga lebih dari itu akan berimbas pada akhirat nanti, yaitu dengan pahala yang diterimanya.

34

M. Quraish Shihab, Berbisnis dengan Allah, (Tanggerang: Penerbit Lentera Hati, 2008), h. 6

35

(40)

Strategi pemasaran dalam Islam termasuk kepada lingkup mualamat yaitu hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya. Hukum asal dari muamalat dalam kaidah Ushuliyah adalah jaiz/boleh, selama tidak ada hukum yang melarangnya. Apabila terdapat hukum yang melarangnya maka hal tersebut menjadi haram. Hal ini membuat strategi pemasaran yang dilakukan oleh konvensional dapat dilakukan pada usaha syariah selama tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam.

Strategi pemasaran yang masuk ke dalam sebuah perekonomian yang diatur secara islami bila diterapkan dengan disiplin, tidak akan pernah ada praktek yang tidak sehat dalam bisnis karena tidak bertentangan dengan ajaran–ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Prinsip bertransaksi atau berdagang menurut Islam bahwa setiap transaksi perdagangan harus menjauhi hal-hal yang mengandung unsur-unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian, keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan, dan pasar gelap.36

Pemasaran merupakan suatu bagian dari kegiatan didunia perdagangan, dalam Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan ataupun jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang mengerjakan usaha perdagangan secara Islami dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya yang mengatur bagaimana seharusnya seorang muslim berusaha dibidang perdagangan agar mendapat berkah dan ridha Allah SWT didunia dan diakhirat.

36

(41)

Dalam aturan main perdagangan Islami terdapat berbagai etika, norma agama dan prikemanusiaan dan prinsip dasar yang telah ditetapkan Islam mengenai perdagangan dan niaga adalah tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan, dan keputusan. Etika perdagangan Islam menjamin baik perdagang maupun pembeli, masing-masing akan mendapat keuntungan.

Bauran pemasaran atau yang biasa disebut dengan marketing mix (4p =

product, price, promotion, dan place) di elaborasi dalam konsep Islam terikat dengan etika perdagangan Islam adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk Jasa

Dalam ajaran Islam semua aspek kehidupan manusia diatur dengan sempurna termasuk bidang ekonomi yang diantaranya adalah produksi. Produk merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen .37

Sebagai seorang muslim dalam menjalankan aktivitas ekonomi harus senantiasaa berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kebajikan, sesuai dengan firman Allah SWT, yang berbunyi:

>

?@ AB9 C

?DE F/

G

H I

J G

HLHJ+ ?D6

MNH F

J

'@>

OP QR

ST#

"U G VW

XYO&

Z)[\ C

,

]^I%/

_XH F

`W a

G

HJ

@:

(

G

HJ

@[

H:c

d ) F a

37

(42)

ef H #P 8

G G

HO#

/

(

`g"#

/

h)"&'i

'7"U

?gH:8'7:

=

Artinya: "Hai orang yang beriman hendaklah kamu jadi

orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi

dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu

kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena

adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan strategi pemasaran yang ada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dari produk yang dihasilakan tersebut dapat tercapai. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Strategi Produk yang dapat mencakup keputusan tentang acuan atau bauran produk (produc mix) yang terdiri dari:

a. Merek (Brand)

(43)

suatu produk, sehingga para konsumen mengenal merek dagang yang berbea dengan produk lain. Kedua, untuk menarik calon pembeli. b. Kemasan (Packing)

Kemasan atau pembungkus mempuyai arti penting karena kemasan tidak hanya digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik. Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna, dan lain-lain agar menarik para konsumen serta dapat memberi image bahwa produk tersebut bermutu.

c. Pelayanan (service)

Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik buruknya pelayanan yang diberikan oeh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.

2. Strategi penetapan harga

Untuk membangun strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan menggunakan variabel-variabel yang diantaranya adalah penetapan harga, Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan.38 Pada dasarnya Islam memberikan kebebasan dalam perdagangan dan dalam menetapkan harga pada suatu produk baik berupa barangmaupun jasa, tetapi yang dimaksud dengan kebebasan menurut Islam adalah berpegang pada prinsip keadilan dan kemanusiaan.

38

(44)

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.39 Sedangkan unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya pengeluaran. Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagi perusahan, karena harga mempengaruhi kinerja keuangan serta persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi satu ukuran mengenai mutu produk, bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks.

Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi, keduanya tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.

Penetapan harga selalu merupakan masalah bagi setiap perusahaan karena bukan merupakan kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari seorang pengusaha. Dengan penetapan harga, perusahaan dapat menciptakan hasil peneriman penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, peraturan-peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung namun erat hubungannya dalam penetapan harga adalah harga produk subtitusi dan produk komplemener, serta

39

(45)

potongan untuk para penyalur dan konsumen.40 Oleh karena itu seorang produsen harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam penentuan kebijakan harga produk yang dipasarkan.

Penetapan harga oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkan harus didasarkan pada konsep harga Islami dalam artian harga yang ditetapkan tidak mejerat konsumen. Disamping itu penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan harus bebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan konsumen dengan menetapkan harga yang tinggi ketika produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Penetapan harga juga harus diwarnai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang terdiri dari :41

a. Talaqqi Rukban,42 ini dilarang karena akan menimbulkan harga pasar yang tidak kompetitif.

b. Ba’i Najasy atau transaksi najas, ini dilarang karena penjual menyuruh orang lain untuk memuji atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.

c. Ihtikar (Monopoli) juga dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.

40

Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, h. 224

41

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007). edisi. Ke.3, h. 153,

42

(46)

d. Ghabban Faahisy (besar) dilarang pula karena menjual di atas harga pasar.43

Selain prinsip di atas penentuan harga juga harus sesuai dengan prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip Ketuhanan

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan, system ini bertolak dari Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Allah.44 Firman allah SWT, yang berbuyi:

H:c

f

F/

Vk':'3

YJe

lXmno

WHJ

p G

HOq

.

"5

>

=r

+

G

H:8J+

s

F tum G

!

"#

vmHOqI

x"=

Artinya; Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,

Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian

dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)

dibangkitkan.

Prinsip ini memberikan pandangan kepada perusahaan untuk tidak mengambil keuntungan yang berlebihan terhadap penetapan harga konsumen dan menghindari Dario segala macam bentuk eksploitasi

43

Ghabban adalah selisih antara harga yang disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli akan harga. Ghabban kecil diperbolehkan sedangkan ghabban besar dilarang

44

(47)

hargaa terhadap konsumen. Dikarenakan hal-hal tersebut akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir.

b. Prinsip keseimbangan

Prinsip ini mengajarkan kepada perusahaan agar tidak melakukan monopoli dan pemusatan kegiatan ekonomi pada satu tangan. Hal yang dapat menggangu prinsip keseimbangan adalah penimbunan barang dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, penimbunan yang dimaksud untuk menahan barang yang dijual dengan niat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan membuat kelangkaan barang.

c. Prinsip Kebebasan

Dalam Islam segala jenis usaha tidak dibatasi, pembatasan hanya diberikan pada pelaksanaannya saja agar tidak menjalankan usaha yang haram dan yang mengandung unsure kebatilan.

d. Prinsip Tanggung jawab

Prinsip ini memberikann batasan pada kebebasaan perusahaan dalam menetapkan harga tidak menguntungkan pihaknya saja. Karena nanti akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

'7 .

Xk'7: C

y

#$

d^Nm p

z) !'i {

) C

<=

Xk'7: C

y

#$

0^Nm p

|)%/ {

) C

=

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang

mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat

(48)

3. Strategi promosi

Startegi promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan target sasaran lainnya. Strategi promosi mengkombinasikan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dalam hubungannya masyarakat, dan hubungan langsung dalam program terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan pembeli dan pihak lainya yang mempengaruhi keputusan pembelian. Aktivitas promosi memberi pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan perusahaan.

(49)

Promosi lebih luas dari saekedar iklan, keputusannya dapat berupa salah satu kombinasi dari penggunanan keempat elemen berikut:45

a. Promosi penjualan diantaranya melalui pertandingan, kontes, contoh gratis, pameran perdagangan, harga promosi.

b. Ikalan cetak, iklan tayangan, iklan billboard, serta logo informasi pada kemasan.

c. Publisitas, seperti mencetak atau menayangkan berita dimedia laporan tahunan, juga pidato karyawan.

d. Penjualan personal, seperti presentasi penjualan secara perorangan atau pemasaran jarak jauh.

4. Strategi distribusi

Strategi distribusi merupakan strategi yang terkait erat dengan upaya produsen untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya kepada konsumen. Oleh karena itu peranan saluran distribusi atau saluran pemasaran sebagai perantara produk dari produsen ke konsumen sangat penting. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling terlibat dalam usaha menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.46 Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan biasanya melalui grosir, distributor, pengecer dan lain-lain. Saluran distribusi memiliki fungsi-fungsi utama seperti informasi,

45

Husai Umar, Strategic managemen in action: konsep dan teknik menganalisis managemen strategis (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2001)h. 321

46

(50)

promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, pemilikan fisik, pembayaran, dan hak milik. Oleh karena itu saluran distribusi sangat penting, karena memiliki keunggulan efisiensi dalam membuat barang-barang tersedia luas dan mudah diperoleh dipasar sasaran. Dalam operasi distribusi pertama-tama barang diambil digudang kemudian barang diambil digudang kemudian barang fdikirim dengan transportasi dan logistic dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan terakhirt barang beredar dan siap dikonsumsi.47

Prinsip utama strategi distribusi dalam pandangan Islam adalah adil dan baik pada saluran distribusi pelaku bisnis muslim sekali-kali tidak akan pernah melakukan tindakan kezaliman terhadap pesaing lain, melakukan suap untuk melincinkan saluran pasarnya, tindakan menghalalkan segala cara lainnya. Sebagaimana baginda Rasulullah Saw memberikan ketauladanannya kepada umatnya dalam berbuat dan bersikap, dalam hal ini Rasulullah melarang orang bertindak zalim kepada orang lain. Dalam hadits Rasulullah SAW. Bersabda : Janganlah kamu mencegat dari orang-orang yang akan ke pasar sebelum mereka mencapai

kepasar (mutafaq 'alaih),hal tersebut tidak diperbolehkan karena dapat merugikan gerakan pemasaran dan barang tidak sampai dipasaran, oleh karena itu, ketika perusahaan memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dipandanag efektif dan efisien untuk menghubungakn produsen dan konsumen tanpa harus menzalimi pesaing lain.

47

(51)

Adapun Karakteristik pemasaran yang islami menurut Jafril Khalil adalah sebagai berikut:48

1. Theistis (Rabbaniyyah), yaitu bersifat religius dan berpandangan dunia akhirat. Sehingga tidak hanya demi untuk memenuhi kebutuhan saja akan tetapi lebih dari itu sebagai bekal untuk akhirat nanti. Keadaan tersebut menjadikan para pelaku pemasaran dapat menyeimbangkan antara kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Yaitu melakukan pemasaran untuk mendapatkan untung secara materi untuk kebutuhan didunia dan juga berbuat dengan baik secara syariah dalam pemasarannya untuk mendapatkan pahala diakhirat nanti. Dengan terpenuhinya kebutuhan dunia akhirat ini maka pelaku pemasaran dapat bekerja dengan tenang dan baik serta mendapatkan ketentraman hati. Tentunya hal ini dapat membuat kinerja perusahaan menjadi semakin baik sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini pula membuat pelaku pemasaran menghindari hal-hal yang tidak baik dalam pemasaran.

2. Etis (akhlaqiyyah), memperhatikan dan menonjolkan masalah akhlak (moral, etika) sehingga dapat dihindari hal-hal yang dapat merugikan dalam kegiatan muamalat. Dengan hal ini maka ha-hal yang seharusnya dihindari dalam pemasaran dapat dihindari oleh para pelaku pemasaran. Seperti penipuan, gharar, kata-kata promosi yang menjebak, dan perbuatan-perbuatan marketer yang buruk lainnya. Hal pastinya dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan karena masyarakat pasti akan lebih

48

(52)

respect dan suka dengan perusahaan tersebut. Maka selain keuntungan perusahaan yang didapat nilaitambah perusahaan juga didapat dari hal tersebut.

3. Realistis (Waqi'iyyah), yaitu bersifat fleksibel dan luwes dalam tafsir hokum dan implementasinya karena didasarkan pada kaidah "memudahkan urusan dan menghapus bahaya". Dengan ini maka sebenarnya pemasaran Islami tersebut merupakan hal yang fleksibel/ luwes karena tujuannya pun memenuhi kebutuhan seseorang dengan baik. Keluwesan tersebut dibalut dengan moral dan etika maka akan semakin mempertegas cirri Islaminya.

(53)
[image:53.612.112.510.143.523.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURS & TRAVEL

DAN PT. ALKHALID JAYA MEGAH TOURS & TRAVEL

E. Sejarah Berdiri

1. Sejarah PT. Diyo-Siba Tours & Travel

PT. PT. Diyo-Siba Tours & Travel berdiri sejak tahun 1990 sebagai perusahaan komersial yang kemudian mengkhususkan kegiatannya pada pengelolaan ibadah haji dan umroh dengan tujuan untuk mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu sebagai perusahaan yang profit orientid secara duniawi dan pelayanan ibadah secara ukhrawi. 2. Sejarah PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

Berawal dari melihat perkembangan kepariwisataan ditanah air yang semakin hari semakin meningkat, menggugah para pendiri perusahaan ini untuk membentuk suatu perusahaan yang akan melayani kebutuhan-kebutuhan konsumen dalam hal pariwisata, maka didirikanlah sebuaah perseroan terbatas dengan nama PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel

(54)

sebuah gedung berlantai 4 dijalan panglima Polim Raya No. 21 C yang masih aktif dipergunakan hingga saat ini.

F. Visi dan Misi

1. Visi dan misi PT. Diyo-Siba Tours & Travel a. Visi PT. Diyo-Siba Tours & Travel

Visi PT. Diyo-Siba Tours & Travel adalah perjalanan haruslah punya banyak makna bagi yang melakukannya.

b. Misi PT. Diyo-Siba Tours & Travel

Misi PT. Diyo-Siba Tours & Travel adalah mengaktualisasikan kenyamanan dan keamanan perjalanan dengan penuh perencanaan, agar sebuah perjalanan dapat memberikan hasil yang optimal bagi pelakunya.

2. Visi dan misi PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel a. Visi PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

Visi PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel untuk membantu pemerintah dalam menjalankan dan mengembangkan kepariwisataan di Indonesia.

b. Misi PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

Misi PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel adalah menjalankan usaha biro perjalanan umum dengan lingkup kegiatan usaha yang meliputi:

(55)

2) mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan dan atau kelompok orangyang diurusnya.

3) Melayani pemasangan akomodasi restoran dan sarana wisata lainnya

4) Menyelenggarakan pemanduan perjalanan wisata 5) Mengurus dokumen perjalanan

G. Struktur Organisasi

Sebagai suatu biro perjalanan wisata, PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel mempunyai susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan yang tidak berbeda dengan biro perjalanan wisata yang lain. Adapun susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel adalah sebgai berikut:

1. PT. Diyo-Siba Tours & Travel

Susunan susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan PT. Diyo-Siba Tours & Travel adalah sebagai berikut:

a. Komisaris Utama : Hj. Arifah Nawawi b. Direktur Utama : Hj. Syamira Ahmad c. Direktur Operasional : H.M. Suud

d. Direktur Keuangan : H. Khalid Azhari e. Ticketing : Indri

(56)

g. Bag, Umroh dan haji : H. Teguh Budiono h. Adm. Keuangan : Hj. Isrofah Yasa 2. PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

Susunan susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel adalah sebagai berikut:

a. Komisaris Utama : Hj. Arifah Nawawi

b. Direktur Utama : H. Muhammad Zaki Azhari, Bsc c. Direktur : Hj. Syamira Azhari

d. Direktur keuangan : H.M.Kholid Azhari

e. Manager Keuangan : Hj. Nirmala Dewi Syakerani

f. Staff accounting : Lisa Perdede dan Kartika Maya Sari g. Manager Umroh dan Haji : H. Tegoeh Budiono

h. Staf Umroh dan Haji : Hj. Wahdaniah, Rita Sahara dan Nani Mulyani

i. Messenger Umroh dan Haji: Muhammad Yamin j. Manager Ticketting : Tetty Gultom

k. Staf Ticketting : Ahmad Dhani dan Annisa l. Messenger Ticketing : Mulyanto dan Adjat Sudrajat m. Manager marketing : Temmy maulana

H. Status Hukum Biro Perjalanan Haji

(57)

1. PT. Diyo-Siba Tours & Travel

a. Nama Perusahaan : PT. Diyo Siba

b. Nama Dagangf : Diyo-Siba Tours & Travel c. S\IUP : 05/D2/BPW/VII/90 d. NPWP : 1.933.290.7-003

e. Ijin Umroh : SK Meneg RI No. 365 / 2004 f. Ijin Haji Khusus : Sk Meneg RI No. D/458/2006 g. Asosiasi : ASITA No. 05/XXVIII/DPP/97

AMPHURI No. 075 2. PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel

a. Nama Perusahaan : PT. Alkhalid Jaya Megah

b. Nama Dagang : PT. Alkhalid Jaya Megah Tours&Travel c. SIUP : 761/D2/BPW/I/97

d. NPWP : 1.358.064.5-001

e. Ijin Umroh : SK Meneg RI No. D /365 / 2004 f. Ijin Haji Khusus : Sk Meneg RI No. D/353/2005 g. Asosiasi : ASITA No. 359/VIII/DPP/94

(58)

BAB IV

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI

PT. DIYO-SIBA TOURS&TRAVEL DAN PT. ALKHALID JAYA

MEGAH TOURS&TRAVEL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH

JAMA’AH

A. Strategi Pemasaran PT. Diyo-Siba Tours&Travel

3. Strategi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu pasar sasaran dan memberi manfaat serta kekuasan dalam bentuk barang, jasa, organisasi, tempat, orang, ide, dan segalanya.

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan strategi pemasaran yang ada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dari produk yang dihasilakan tersebut dapat tercapai. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

PT. Diyo-Siba Tours&Travel dalam menerapkan strategi produk yang dapat memberikan kepuasan pada jamaahnya mencakup:

a. Merek Dagang (Brand)

(59)

mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari penjual atau sekelompok penjual dan yang membedakan dari produk saingan. Adapun merek yang diterapkan oleh PT. Diyo Siba adalah logo yang bertuliskan DS yang dibawahnya tertulis DIYO-SIBA tours dan travel.. Merek ini mempunyai dua fungsi, pertama, memberikan identifikasi terhadap suatu produk / perusahaan, sehingga para jamaah mengenal merek dagang yang berbeda dengan produk/perusahaan lain. Kedua, untuk menarik calon jamaah

b. Kemasan (Packing)

Kemasan atau pembungkus mempuyai arti penting karena kemasan tidak hanya digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik. Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna, dan lain-lain agar menarik para konsumen serta dapat memberi image bahwa produk tersebut bermutu, adapun kemasan produk jasa yang dilakukan PT. Diyo Siba untuk menarik calon jamaah adalah membuat map yang sangat menarik dan enak dilihat yang didalamnya berisi daftar harga paket haji khusus, persyaratan, fasilitas dan kelengkapan haji dan jadwal rencana perjalanan haji yang sangat detail sehingga jika calon jamaah membacanya sangat mengerti dan langsung faham.

Adapun layanan & jasa yang ditawarkan oleh PT. Diyo Siba adalah sebagai baerikut:

(60)

2) Paket perjalanan wisata ibadah

3) Tiket penerbangan domestic dan internasional 4) Dokumen perjalanan

5) Pemesanan kamar hotel 6) Jasa Transportasi c. Pelayanan (service)

Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik buruknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya. Pelayanan yang

Gambar

GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURS & TRAVEL
Tabel. 3
Tabel. 4 Jumlah Jamaah Haji Tahun 2005-2007

Referensi

Dokumen terkait

Selama Januari–November 2012 penumpang luar negeri yang datang di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 12,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama

Organisasi dengan budaya adaptability akan sesuai orang yang memiliki need for achievement yang tinggi, yang mana budaya adaptability adalah budaya menuntut organisasi untuk

Peserta yang lulus evaluasi administrasi sebanyak 3 (tiga) peserta kemudian dilakukan evaluasi. teknis, dengan hasil 3 (tiga) peserta gugur tersebut dalam evaluasi

Keywords: Soil compaction; Soil structure; Relative bulk density; Degree of compactness; Aeration; Penetration resistance; Matric water tension; Crop growth; Machinery

Berdasarkan analisis data kuantitatif secara umum dapat disimpulkan bahwa areal tutupan dominan pohon buah di hutan tembawang ampar memiliki keanekaragaman jenis vegetasi (flora)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi tegakan yang belum ditebang dan mengetahui tingkat kerusakan pohon akibat penebangan dan pembuatan jalan angkut

Asas praduga tidak bersalah ( presumption of innocent ) dalam penyidikan merupakan perlindungan hak-hak terhadap tersangka yang diberikan oleh KUHAP dan sangat

Sifat- sifat dari pribadi manusiawi yang dewasa tersebut mereka butuhkan supaya mampu untuk menjadi pribadi yang seimbang, kuat, dan bebas dalam menanggung beban