• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penyelanggaraan Kegiatan Di Balai Besar Pengembangan Dan Perluasaan Kerja (BBPPK) Lembang Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penyelanggaraan Kegiatan Di Balai Besar Pengembangan Dan Perluasaan Kerja (BBPPK) Lembang Jawa Barat"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan zaman dan sistem kerja perusahaan tentunya diikuti pula dengan berkembangnya sistem pelaksanaan pendidikan yang mulai mengubah sistem pembelajaran yang “monoton” menjadi sistem pembelajaran yang mana para pengajar menyiapkan para peserta didik untuk siap bekerja. Dari hal itu lembaga-lembaga pendidikan menerapkan sistem pendidikan dengan mengenalkan para peserta didik untuk terjun langsung melihat system kerja dari setiap perusahaan melalui sistem pendidikan praktek kerja lapangan, yang artinya memberikan pelatihan kepada peserta didik untuk mengetahui bahkan memahami sistem kerja perusahaan sehingga dapat diaplikasikan dengan baik.

BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ) merupakan sebuah badan pemerintahan yang bergerak pada pelayanan kepada masyarakat, tepatnya BBPPK ini merupakan lembaga yang berfungsi untuk memberikan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi kewirausahaan serta teknologi tepat guna di bidang pertanian, industri dan jasa. Badan kelembagaan milik pemerintah ini menjadi tempat yang cukup menarik untuk dijadikan suatu objek dalam melakukan suatu pembelajaran bagi peserta didik.

(2)

2 cukup rumit, sebagai contoh admin yang akan mengupload satu kegiatan harus melakukan login dua kali yaitu melakukan login website BBPPK untuk menginputkan data artikel yang akan diupload dan juga melakukan login di CPanel untuk menginputkan data gambar yang akan diupload. Oleh Karena itu pula yang menjadi suatu alasan untuk melakukan praktek kerja lapangan ini.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang terjadi, diantaranya:

1. Belum efektifnya penggunaan website yang sudah dibangun, dikarenakan sistem yang berjalan pada website cukup rumit untuk dapat dikelola oleh admin.

2. Informasi yang ditampilkan oleh sistem yang sudah ada, tidak dapat mencakup semua kegiatan yang meliputi :

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

(3)

3 b. Rumusan Masalah

Didasarkan atas identifikasi masalah diatas, tentunya ada beberapa rumusan masalah sesuai dengan identifikasi diatas, diantaranya;

1. Bagaimana mengefektifkan penggunaan Website yang telah dibangun pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) agar admin dapat mengelola website tersebut dengan sangat mudah userfriendly.

2. Bagaimana system dapat menampilkan seluruh kegiatan yang ada di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) yang meliputi :

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

Serta bagaimana sistem website dapat menampilkan informasi tentang kepegawaian BBPPK berupa profil pegawai.

1.3Maksud dan Tujuan

(4)

4 1. Untuk meneliti dan menganalisa penggunaan serta sistem kerja website

yang telah dibangun di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja).

2. Untuk membuat perancangan sistem website baru dengan lebih efektif serta efiesien yang pada akhirnya dapat di implementasi bila disetujui oleh pihak kepala Balai BBPPK.

3. Untuk dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai profil pegawai serta dapat memberikan informasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BBPPK meliputi:

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Tenaga Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

1.4Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah pada laporan ini yaitu:

- Sistem dapat memberikan informasi-informasi tentang aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh BBPPK,

- Dan sistem hanya dapat menampilkan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak Balai,

- Serta sistem dapat menampilkan biodata seluruh pegawai BBPPK.

1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

(5)

5 222, Bandung Barat 40391, Jawa Barat Telp.022-2786053 Fax.022-2788612 email:bbppklembang@gmail.com, website:www.bbppklembang.com. Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli – 12 Agustus 2010, dengan jadwal kegiatan praktek kerja lapangan tertera pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai

suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan.

Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya,

yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem

yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu

Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu

kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan

bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun

elemen sistem yang ada adalah:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan

(7)

tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang

lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud

(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah

bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya

permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi

dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada

rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di

luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau

kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan

keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh

pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas

sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat

(8)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan

sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan

supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan

tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,

masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk

satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau

subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya

atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

(9)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya

lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu

kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk

subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk

mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan

sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam

sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang

tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah

keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

(10)

baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain

yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem

fisik (physical system)

2. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem

buatan manusia (human made system)

3. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak

tentu (probabilistic system)

4. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

(open system)

2.2Pengertian Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam

sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW)

di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper

Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang

menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui

web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah

(11)

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut

Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki,

meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan

memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa

mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa

situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa

mengakses situs tersebut.

2.2.1 Macam-macam Website

Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya:

1. Website statik

Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan

untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintanance secara manual oleh

beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor

yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :

- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML

diubah didalam program editor tersebut.

- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia

Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan

format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.

- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb,

dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya

langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML.

Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar

atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat

membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

2. Website dinamik

Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini

(12)

atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan

cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server

menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman

tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari

permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang

berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi

yang berkaitan dengan user.

Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic

Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active

Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu

untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk

didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga

menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga

secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk

dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk

menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.

2.3Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya

dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.

1. Metode Pendekatan Terstruktur

Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur

(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan

teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari

sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik

dan jelas.

Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan

(13)

2. Metode Pendekatan Berobjek

Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem

perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan

memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang

berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai

dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat

mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan

dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem

diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode

pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat

membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK

(Diagram Konteks)

2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:

1. Perencanaan Sistem (systems planning )

2. Analisis Sistem (systems analysis )

3. Perancangan Sistem (systems design )

4. Seleksi Sistem (systems selection )

5. Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )

Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan

sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah -

(14)

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )

Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan

ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan

pengerjaan sistem website usulan:

1. Pengumpulan Kebutuhan

Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan

pengumpulan data-data baik berbentuk dokumen ataupun file dari BBPPK yang berkaitan

langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk

membangun sebuah website.

2. Membangun Prototype

Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar

dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem

tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.

3. Evaluasi Prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah

sesuai dengan keinginan admin.

(15)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi

dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan

memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat

digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak

boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan

dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang

memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan

informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

2) Data Flow Diagram

DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal

yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program

dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan

dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus

data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi

semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam

diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua

tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam

komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang

menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang

dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile,

(16)

DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD

juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

3) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi

yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai

pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang

mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan

lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan

perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis

sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke

sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap

perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur

data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa

menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara

terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

4) Perancangan Basis Data

a) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah

tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu

ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan

(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam

(17)

macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk

normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

• a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data

dikumpulkan apa adanya.

• b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom

bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup

diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

• c. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya

terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci

primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer

yang sama.

• d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan

secara transitif terhadap kunci primer.

b) Tabel Relasi

Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.4Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai

suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan.

Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya,

yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem

yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

(19)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu

Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu

kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan

bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.

2.4.1 Elemen Sistem

Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun

elemen sistem yang ada adalah:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan

inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi

tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang

lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud

(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah

bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya

permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi

dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada

(20)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di

luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau

kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan

keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh

pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas

sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat

mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan

sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan

supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan

tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

(21)

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,

masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk

satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau

subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya

atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya

lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu

kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk

subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk

mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

(22)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan

sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam

sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang

tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah

keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan

baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain

yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.4.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari

(23)

5. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem

fisik (physical system)

6. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem

buatan manusia (human made system)

7. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak

tentu (probabilistic system)

8. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

(open system)

2.5Pengertian Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam

sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW)

di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper

Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang

menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui

web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah

jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut

Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki,

meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan

memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa

mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa

situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa

mengakses situs tersebut.

2.5.1 Macam-macam Website

Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya:

3. Website statik

Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan

(24)

beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor

yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :

- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML

diubah didalam program editor tersebut.

- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia

Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan

format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.

- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb,

dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya

langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML.

Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar

atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat

membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

4. Website dinamik

Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini

bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies

atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan

cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server

menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman

tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari

permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang

berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi

yang berkaitan dengan user.

Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic

Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active

Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu

untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk

didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga

menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga

(25)

dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk

menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.

2.6Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.6.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya

dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.

3. Metode Pendekatan Terstruktur

Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur

(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan

teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari

sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik

dan jelas.

Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan

DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).

4. Metode Pendekatan Berobjek

Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem

perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan

memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang

berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai

dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat

mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan

dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem

diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode

pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat

membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK

(26)

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:

6. Perencanaan Sistem (systems planning )

7. Analisis Sistem (systems analysis )

8. Perancangan Sistem (systems design )

9. Seleksi Sistem (systems selection )

10.Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )

Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan

sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah -

langkah utamanya akan dijelaskan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )

Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan

ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan

pengerjaan sistem website usulan:

4. Pengumpulan Kebutuhan

Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan

(27)

langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk

membangun sebuah website.

5. Membangun Prototype

Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar

dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem

tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.

6. Evaluasi Prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah

sesuai dengan keinginan admin.

2.6.3 Alat Bantu Analisa 5) Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi

dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan

memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat

digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak

boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan

dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang

memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan

informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

6) Data Flow Diagram

DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal

yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program

dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan

dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus

(28)

semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam

diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua

tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam

komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang

menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang

dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile,

harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).

DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD

juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

7) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi

yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai

pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang

mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan

lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan

perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis

sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke

sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap

perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur

(29)

menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara

terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

8) Perancangan Basis Data

c) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah

tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu

ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan

(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam

basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk

normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

• a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data

dikumpulkan apa adanya.

• b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom

bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup

diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

(30)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya

terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci

primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer

yang sama.

• d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan

secara transitif terhadap kunci primer.

d) Tabel Relasi

Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu

(31)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1Tinjauan Perusahaan

BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) didirikan pada tanggal 3 agustus

1950 semula bernama Djawatan Kursus Usaha Tani di bawah kementrian Perburuhan.

Sejak mulai berdiri sampai sekarang sudah 8 kali perubahan nama, di antaranya 7 kali

perubahan status dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Kemudian pada perubahan kedelapan

terjadi perubahan yang signifikan yaitu status balai dari eselon III menjadi eselon II B dengan

lingkup kerja lebih luas menjadi Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja berada di

bawah Ditjen Binapenta dengan uraian sebagai berikut:

1. Djawatan Kursus Usaha Pertanian (1950 – 1969) di bawah Kementrian Perburuhan.

2. Pusat Latihan Kejuruan Pertanian (1969 – 1973) di bawah Departemen Tenaga Kerja.

3. Pusat Latihan Kerja Pertanian (1973 – 1978) di bawah Departemen Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

4. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (1978 – 1983) dibawah Departemen Tenaga

Kerja dan Transmigrasi.

5. Balai Latihan Kerja Lembang (1983 – 1997) dibawah Departemen Tenaga Kerja.

6. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang (1997 – 2001) dibawah Departemen

Tenaga Kerja.

7. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (2001 – April 2006) dibawah Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

8. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ( April 2006 – sekarang) dibawah Ditjen

Binapenta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Visi

Menjadi lembaga pengembangan dan perluasan kerja yang profesional dan mandiri.

Misi

(32)

2. Membangun dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder.

3. Menyiapkan petugas teknis lapangan/pemandu/pendamping/fasilitator TTG( Teknologi

Tepat Guna) dan kewirausahaan di bidang pertanian, industri dan jasa.

4. Menggali potensi sumber daya ekonomi masyarakat dan membuka serta mengembangkan

akses berbagai unit ekonomi produktif.

5. Memberikan layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis kewirausahaan dan TTG

(Teknologi Tepat Guna) bidang pertanian, industri dan jasa.

3.1.1 Struktur Organisasi

Pada gambar 3.1 merupakan bentuk struktur organisasi yang masih berjalan dengan baik

pada Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BBPPK

3.2Deskripsi Tugas

Tugas Pokok

Melaksanakan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi

kewirausahaan dan teknologi tepat guna (TTG) di bidang pertanian, industri dan jasa.

(33)

Adapun fungsi pokok yang direncanakan meliputi sebagai berikut :

a. Menyusun rencana, program anggaran;

b. Melaksanakan bimbingan teknis bagi pemandu, pendamping wirausaha, TTG di bidang

pertanian, industri dan jasa;

c. Pemberian layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis dan promosi kewirausahaan dan

TTG di bidang pertania, industri dan jasa.

d. Pengembangan program, sarana, peralatan teknologi, metoda, model, perekayasaan,

pengkajian, uji coba penerapan TTG di bidang pertanian, industri dan jasa.

e. Kerjasama kelembagaan dan permasyarakatan, program kewirausahaan dan TTG di

bidang pertanian, industri dan jasa.

(34)

BAB IV

ANALISA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

Website yang telah dibangun dan diaplikasikan oleh BBPPK ini cukup baik, namun

website yang digunakan ini terlihat komplek bagi user (BBPPK) dimana user ini merupakan

admin, oleh sebab itu pula diusulkan sebuah website yang mudah dipahami dalam artian

website yang user friendly yang dikelola oleh admin.

Terlihat sekali sistem kerja yang berjalan di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan

Perluasan Kerja) kurang maksimal dalam menggunakan website yang telah dibangun

sebelumnya, sebagai contoh:

1. Setiap kegiatan yang diadakan oleh BBPPK terkadang tidak di upload ke website Balai,

karena sistem website yang komplek.

2. Informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan ataupun berita-berita mengenai

BBPPK tidak diupload ke website Balai.

4.1.1. Analisis Dokumen

Terdapat beberapa kebutuhan dalam melakukan analisis, diantaranya yaitu analisis

dokumen, berikut analisis dokumen yang dapat membantu:

1. Nama Dokumen : Buku Pamflet

Fungsi : Mempelajari dan memahami aktifitas &

informasi mengenai profil BBPPK

Lembang.

Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang

Jumlah : 2 (Dua)

Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010

Item Data : Selayang pandang, sejarah singkat BBPPK

(35)

organisasi, tugas pokok dan fungsi kegiatan

BBPPK, fasilitas BBPPK serta mitra kerja.

2. Nama Dokumen : Biodata Pegawai

Fungsi : Data Pegawai yang akan di inputkan pada

profil didalam website BBPPK yang

diusulkan.

Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang

Jumlah : 1 (Satu)

Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010

Item Data : Foto pegawai, nip, nama, jabatan,golongan,

pendidikan formal, tempat tanggal lahir

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Berdasarkan pada analisa mengenai prosedur-prosedur yang berjalan di BBPPK,

kami deskripsikan prosedur tersebut, berikut deskripsinya:

1. Admin mendapatkan file ataupun dokumentasi kegiatan yang sudah dilaksanakan

dari berbagai bidang, yang bertujuan untuk dapat di upload kedalam website

BBPPK.

2. File / dokumentasi tersebut diserahkan kepada kepala bagian kegiatan untuk di

seleksi, bilamana file / dokumentasi tidak perlu untuk di upload maka file /

dokumentasi tersebut diserahkan kembali kepada admin, dan jika file /

dokumentasi disetujui maka file / dokumentasi tersebut akan dievaluasi oleh

kepala bagian kegiatan.

3. File / dokumentasi yang telah dievaluasi diserahkan kepada Kepala Balai untuk

mendapatkan pengesahan atau persetujuan untuk dapat di upload kedalam website

BBPPK. Dan apabila tidak disetujui maka file / dokumentasi dikembalikan kepada

kepala bagian kegiatan untuk dijadikan arsip. Sedangkan jika disetujui maka file /

dokumentasi tersebut diberikan kepada kepala bagian kegiatan untuk selanjutnya

diserahkan kepada admin untuk ditampilkan di dalam system website BBPPK

(36)

4. Admin menerima file / dokumentasi yang valid untuk ditampilkan kedalam

website tersebut dan segera melakukan login untuk dapat menginputkan file

ataupun dokumentasi kedalam database dan selanjutnya file tersebut diinputkan

kedalam sistem website.

5. Admin memvalidasi file / dokumentasi yang telah diinputkan kedalam sistem web

untuk ditampilkan di halaman website BBPPK.

6. Setelah selesai menginputkan, amin melakukan logout untuk keluar dari halaman

admin.

7. Selain diinputkan kedalam database web, file / dokumen yang didapatkan oleh

admin disimpan sebagai arsip.

4.1.2.1. Diagram Kontek

Pada gambar 4.1 merupakan arus data yang berjalan pada sistem website,

terdapat beberapa entitas dalam diagram konteks, diantaranya entitas eksternal berupa

Admin atau pegawai BBPPK yang mengelola website BBPPK dimana Admin inilah

yang melakukan penginputan di dalam website dan juga user berperan sebagai entitas

eksternal yang dapat menerima informasi yang diberikan oleh system website tersebut.

Adapun entitas internal berupa database yang berada pada website BBPPK, database

website ini yaitu database kegiatan serta database info balai.

Selain entitas-entitas yang terdapat pada website, terdapat pula input serta

output data yang ada pada website, yang menjadi input serta ouput yaitu kegiatan

bimbingan teknis, kegiatan workshop, kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan

inkubasi bisnis,sejarah BBPPK, Visi,Misi & Strategi, Mitra Kerja, Kontak

(37)

Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan.

Berikut deskripsi pada Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan :

• Admin menginputkan data-data kegiatan, seperti : kegiatan bimbingan teknis, workshop,

seminar, sosialisasi, dan inkubasi bisnis kedalam database kegiatan.

• Selain menginputkan kegiatan-kegiatan, admin menginputkan juga data-data Balai,

seperti Sejarah, visi misi dan strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai

kedalam database info_balai.

• Setelah data-data tersimpan kedalam database kegiatan dan info_balai, maka sistem

memberikan informasi Balai, berupa kegiatan bimbingan teknis, kegiatan workshop,

kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan inkubasi bisnis, sejarah, visi misi dan

strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai kepada user.

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD Level 1)

Pada gambar 4.2 menerangkan bentuk aliran proses sistem secara terperinci

sehingga dapat diketahui arus data yang berjalan secara detail dan lengkap. Berikut

(38)

1.1 Menginput

F.Kegiatan bimbingan teknis F.Kegiatan seminar

F.Sejarah BBPPK

Gambar 4.2 Data Flow Diagram sistem yang berjalan

4.1.2.4 Kamus Data

Nama arus data : Kegiatan bimbingan teknis

(39)

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan bimbingan teknis kedalam database

kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.1, Proses 1.1 – F.Kegiatan bimbingan teknis,

F.Kegiatan bimbingan teknis– Proses 1.2, Proses 1.2 – Entitas User.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Kegiatan Bimbingan Teknis.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Kegiatan workshop

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan workshop kedalam database

kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.3, Proses 1.3 – F.Kegiatan workshop ,

F.Kegiatan workshop – Proses 1.4, Proses 1.4 – Entitas User.

Tabel 4.2 Struktur Tabel Kegiatan Workshop.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

(40)

Nama arus data : Kegiatan seminar

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan seminar kedalam database

kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.5, Proses 1.5 – F.Kegiatan seminar ,

F.Kegiatan seminar – Proses 1.6, Proses 1.6 – Entitas User.

Tabel 4.3 Struktur Tabel Kegiatan Seminar.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Kegiatan Inkubasi bisnis

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan inkubasi bisnis kedalam database

kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.7, Proses 1.7 – F.Kegiatan inkubasi bisnis,

F.Kegiatan inkubasi bisnis – Proses 1.8, Proses 1.8 – Entitas User.

Tabel 4.4 Struktur Tabel Kegiatan inkubasi bisnis.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

(41)

Nama arus data : Kegiatan sosialisasi

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan sosialisasi kedalam database

kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.9, Proses 1.9 – F.Kegiatan sosialisasi ,

F.Kegiatan sosialisasi – Proses 1.10, Proses 1.10 – Entitas User.

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kegiatan sosialisasi.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Sejarah

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai sejarah kedalam database info

balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.11, Proses 1.11 – F.sejarah BBPPK , F.sejarah

BBPPK – Proses 1.12, Proses 1.12 – Entitas User.

Tabel 4.6 Struktur Tabel Sejarah.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_artikel Varchar 50 Null

2 Isi_artikel Longtext - Null

3 Gambar_sejarah Varchar 100 Null

Nama arus data : Visi misi dan strategi

(42)

Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai visi misi dan strategi kedalam

database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.13, Proses 1.13 – F.visi misi dan strategi,

F.visi misi dan strategi – Proses 1.14, Proses 1.14-Entitas User.

Tabel 4.7 Struktur Tabel Visi misi dan strategi.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_artikel Varchar 50 Null

2 Isi_artikel Longtext - Null

Nama arus data : Mitra Kerja

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data mitra kerja kedalam database info balai

yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.15, Proses 1.15 – F. mitra kerja , F. mitra kerja

– Proses 1.16, Proses 1.16 – Entitas User.

Tabel 4.8 Struktur Tabel Mitra Kerja.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_lembaga Varchar 30 Null

2 Gambar_mitrakerja Varchar 10 Null

3 Artikel_mitrakerja Longtext - Null

Nama arus data : Kontak perusahaan

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput kontak perusahaan kedalam database info balai yang

kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.17, Proses 1.17 – F.Kontak perusahaan ,

(43)

Tabel 4.9 Struktur Tabel Kontak perusahaan.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 judul_artikel_kontak Varchar 50 Null

2 artikel_kontak Longtext - Null

Nama arus data : Info Balai

Alias : -

Deskripsi : Admin menginput info balai kedalam database info balai yang

kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.19, Proses 1.19 – F.Info balai, F.Info balai –

Proses 1.20, Proses 1.20-Entitas User.

Tabel 4.10 Struktur Tabel Info balai.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 judul_artikel Varchar 50 Null

2 artikel_kontak Longtext - Null

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Berdasarkan pada perancangan yang telah tertera pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 , dan

Gambar 4.3 terlihat bahwa sistem website cukup baik, namun banyak aktivitas-aktivitas

bisnis yang tidak diimplementasikan pada sistem website yang berjalan di BBPPK. Pada

tabel 4.3 akan menjelaskan rencana penyelesaian dari kekurangan-kekurangan sistem

website yang telah berjalan.

Tabel 4.11 Evaluasi sistem yang berjalan.

No Permasalahan Rencana Penyelesaian

1. Admin mengalami kesulitan dalam

mengakses/mengupload atau

memvalidasi sistem web,

dikarenakan web yang sudah berjalan

menggunakan joomla yang

penggunaannya cukup kompleks.

Admin akan mengalami kemudahan

dalam mengakses (mengupload)

maupun memvalidasi sistem web,

dikarenakan web yang diusulkan cara

penggunaanya cukup sederhana serta

(44)

2. Desain tampilan web tidak menarik

(hampir sama dengan blog), banyak

halaman yang kosong dalam artian

banyak beberapa halaman yang tidak

dipergunakan.

Desain tampilan website yang

diusulkan cukup menarik dan tidak

banyak halaman yang kosong.

3. Prosedur aliran data belum

terkoordinasikan dengan baik,

sehingga file ataupun dokumen yang

akan diupload hanya diseleksi oleh

kepala bagian kegiatan saja.

Prosedur aliran data terkoordinasi

dengan baik, karena file atau

dokumen yang akan diupload

diseleksi dahulu dari masing-masing

bagian, lalu diserahkan kepada admin

untuk diupload ke website.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Usulan perancangan sistem website pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan

Perluasan Kerja) ini digambarkan dengan menggunakan Diagram Konteks, Data Flow

Diagram, Kamus Data sampai dengan pada ERD.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem dari website yang akan diusulkan diantaranya:

1. Meminimalisir menu dan submenu pada setiap menu halaman website dengan

desain yang lebih menarik

2. Mempermudah admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem website agar file

yang akan di upload ke dalam sistem website BBPPK tidak rumit

3. Mengurangi biaya pengeluaran dalam maintenance website BBPPK

4.2.1. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan sistem website yang diusulkan ini dideksripsikan sebagai berikut:

1. Admin memiliki file prototype (contoh) desain website baru dan memberikan file

tersebut kepada Kepala Balai.

2. Kepala Balai menyeleksi prototype web yang di usulkan. Jika Kepala Balai tidak

(45)

admin untuk dibuatkan prototype web baru. Sedangkan jika disetujui, maka

Kepala Balai memberikan file prototype kepada admin untuk memposting website

yang sudah disempurnakan.

3. Setelah website di posting dan siap dipergunakan, Kepala Bagian Tata Usaha

memberikan file / dokumen kepada admin yang berisikan data-data visi, misi, dan

strategi juga struktur organisasi dari BBPPK untuk di inputkan kedalam database

BBPPK.

4. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam

database. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat di halaman

website yang sudah disediakan.

5. Kepala Bagian Kegiatan memberikan file / dokumen berbagai kegiatan yang

dilaksanakan di BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database

kegiatan.

6. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

kegiatan. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman

kegiatan didalam menu website yang sudah disediakan.

7. Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan data-data

mitrakerja BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database mitrakerja.

8. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

mitrakerja. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman

kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

9. Selanjutnya Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen yang

berisikan fasilitas-fasilitas yang ada di BBPPK kepada admin untuk di inputkan

(46)

10.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

fasilitas. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman

kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

11.Selain itu Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen kembali kepada

admin yang berisikan biodata-biodata pegawai BBPPK untuk di inputkan kedalam

database pegawai.

12.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

pegawai. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman

kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

13.Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan berbagai

informasi kepada admin untuk diinputkan kedalam database informasi.

14.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

informasi. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman

kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

4.2.2.1Diagram Kontek

Sesuai dengan perancangan prosedur diatas, diajukan pula sistem yang

akan diusulkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Didalam

(47)

Gambar 4.3

Diagram Konteks system informasi yang diusulkan

• Admin menginputkan data-data seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur

organisasi, informasi BBPPK, kontak balai ke dalam database info_balai.

• Pada data-data kegiatan, admin menginputkan data kegiatan ke dalam database kegiatan. • Admin menginputkan data mitrakerja kedalam database mitrakerja.

• Admin juga menginputkan data berita kedalam database berita. • Admin menginputkan data fasilitas kedalam database fasilitas.

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BBPPK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bagian Pemberdayaan Perempuan Sekretariat Daerah Kabupaten Ende mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

Saya yang bertandatangan,di,bawah ini Pejabat Pengadaan pada DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH dengan ini menetapkan calon pemenang penyedia barang

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Juni tahun Dua Ribu Lima Belas Pokja Polres Lombok Timur pada Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Polsek Jerowaru telah melaksanakan.

[r]

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja IV LPBJ Kabupaten Lampung Tengah menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku, maka berdasarkan

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen