1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan zaman dan sistem kerja perusahaan tentunya diikuti pula dengan berkembangnya sistem pelaksanaan pendidikan yang mulai mengubah sistem pembelajaran yang “monoton” menjadi sistem pembelajaran yang mana para pengajar menyiapkan para peserta didik untuk siap bekerja. Dari hal itu lembaga-lembaga pendidikan menerapkan sistem pendidikan dengan mengenalkan para peserta didik untuk terjun langsung melihat system kerja dari setiap perusahaan melalui sistem pendidikan praktek kerja lapangan, yang artinya memberikan pelatihan kepada peserta didik untuk mengetahui bahkan memahami sistem kerja perusahaan sehingga dapat diaplikasikan dengan baik.
BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ) merupakan sebuah badan pemerintahan yang bergerak pada pelayanan kepada masyarakat, tepatnya BBPPK ini merupakan lembaga yang berfungsi untuk memberikan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi kewirausahaan serta teknologi tepat guna di bidang pertanian, industri dan jasa. Badan kelembagaan milik pemerintah ini menjadi tempat yang cukup menarik untuk dijadikan suatu objek dalam melakukan suatu pembelajaran bagi peserta didik.
2 cukup rumit, sebagai contoh admin yang akan mengupload satu kegiatan harus melakukan login dua kali yaitu melakukan login website BBPPK untuk menginputkan data artikel yang akan diupload dan juga melakukan login di CPanel untuk menginputkan data gambar yang akan diupload. Oleh Karena itu pula yang menjadi suatu alasan untuk melakukan praktek kerja lapangan ini.
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang terjadi, diantaranya:
1. Belum efektifnya penggunaan website yang sudah dibangun, dikarenakan sistem yang berjalan pada website cukup rumit untuk dapat dikelola oleh admin.
2. Informasi yang ditampilkan oleh sistem yang sudah ada, tidak dapat mencakup semua kegiatan yang meliputi :
- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,
- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,
- Kerjasama kelembagaan,
- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).
3 b. Rumusan Masalah
Didasarkan atas identifikasi masalah diatas, tentunya ada beberapa rumusan masalah sesuai dengan identifikasi diatas, diantaranya;
1. Bagaimana mengefektifkan penggunaan Website yang telah dibangun pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) agar admin dapat mengelola website tersebut dengan sangat mudah userfriendly.
2. Bagaimana system dapat menampilkan seluruh kegiatan yang ada di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) yang meliputi :
- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,
- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,
- Kerjasama kelembagaan,
- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).
Serta bagaimana sistem website dapat menampilkan informasi tentang kepegawaian BBPPK berupa profil pegawai.
1.3Maksud dan Tujuan
4 1. Untuk meneliti dan menganalisa penggunaan serta sistem kerja website
yang telah dibangun di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja).
2. Untuk membuat perancangan sistem website baru dengan lebih efektif serta efiesien yang pada akhirnya dapat di implementasi bila disetujui oleh pihak kepala Balai BBPPK.
3. Untuk dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai profil pegawai serta dapat memberikan informasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BBPPK meliputi:
- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,
- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,
- Kerjasama kelembagaan,
- Pendayagunaan TKS (Tenaga Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).
1.4Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah pada laporan ini yaitu:
- Sistem dapat memberikan informasi-informasi tentang aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh BBPPK,
- Dan sistem hanya dapat menampilkan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak Balai,
- Serta sistem dapat menampilkan biodata seluruh pegawai BBPPK.
1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
5 222, Bandung Barat 40391, Jawa Barat Telp.022-2786053 Fax.022-2788612 email:bbppklembang@gmail.com, website:www.bbppklembang.com. Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli – 12 Agustus 2010, dengan jadwal kegiatan praktek kerja lapangan tertera pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai
suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya,
yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu
kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan
bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun
elemen sistem yang ada adalah:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi
dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada
rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas
sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku
sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan
umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan
sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain
yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya:
1. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem
fisik (physical system)
2. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem
buatan manusia (human made system)
3. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system)
4. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system)
2.2Pengertian Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam
sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW)
di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper
Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui
web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut
Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki,
meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan
memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.
Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa
mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa
situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa
mengakses situs tersebut.
2.2.1 Macam-macam Website
Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya:
1. Website statik
Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan
untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintanance secara manual oleh
beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor
yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :
- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML
diubah didalam program editor tersebut.
- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia
Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan
format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.
- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb,
dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya
langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML.
Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar
atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat
membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.
2. Website dinamik
Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini
atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan
cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server
menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman
tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari
permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang
berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi
yang berkaitan dengan user.
Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic
Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active
Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu
untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk
didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga
menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga
secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk
dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk
menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.
2.3Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya
dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.
1. Metode Pendekatan Terstruktur
Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur
(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari
sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik
dan jelas.
Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan
2. Metode Pendekatan Berobjek
Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem
perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan
memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang
berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai
dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat
mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan
dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem
diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode
pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat
membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK
(Diagram Konteks)
2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:
1. Perencanaan Sistem (systems planning )
2. Analisis Sistem (systems analysis )
3. Perancangan Sistem (systems design )
4. Seleksi Sistem (systems selection )
5. Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )
Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan
sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah -
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )
Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan
ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan
pengerjaan sistem website usulan:
1. Pengumpulan Kebutuhan
Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan
pengumpulan data-data baik berbentuk dokumen ataupun file dari BBPPK yang berkaitan
langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk
membangun sebuah website.
2. Membangun Prototype
Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar
dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem
tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.
3. Evaluasi Prototype
Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginan admin.
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi
dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan
memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat
digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak
boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan
dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang
memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan
informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.
2) Data Flow Diagram
DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal
yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan
dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus
data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi
semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam
diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua
tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.
Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam
komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang
menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang
dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile,
DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD
juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
3) Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi
yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai
pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.
Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang
mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan
lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan
perancangan suatu sistem.
Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis
sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke
sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap
perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.
Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur
data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa
menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara
terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.
4) Perancangan Basis Data
a) Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah
tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu
ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan
(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam
macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk
normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :
• a. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data
dikumpulkan apa adanya.
• b. Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom
bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup
diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
• c. Bentuk normal kedua
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya
terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci
primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer
yang sama.
• d. Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan
secara transitif terhadap kunci primer.
b) Tabel Relasi
Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.4Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai
suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya,
yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu
kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan
bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.
2.4.1 Elemen Sistem
Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun
elemen sistem yang ada adalah:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi
dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas
sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku
sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat
mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan
umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan
sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain
yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.4.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari
5. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem
fisik (physical system)
6. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem
buatan manusia (human made system)
7. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system)
8. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system)
2.5Pengertian Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam
sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW)
di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper
Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui
web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah
jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut
Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki,
meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan
memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.
Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa
mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa
situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa
mengakses situs tersebut.
2.5.1 Macam-macam Website
Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya:
3. Website statik
Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan
beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor
yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :
- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML
diubah didalam program editor tersebut.
- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia
Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan
format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.
- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb,
dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya
langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML.
Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar
atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat
membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.
4. Website dinamik
Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini
bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies
atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan
cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server
menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman
tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari
permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang
berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi
yang berkaitan dengan user.
Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic
Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active
Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu
untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk
didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga
menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga
dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk
menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.
2.6Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
2.6.1 Metode Pendekatan Sistem
Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya
dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.
3. Metode Pendekatan Terstruktur
Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur
(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari
sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik
dan jelas.
Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan
DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
4. Metode Pendekatan Berobjek
Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem
perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan
memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang
berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai
dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat
mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan
dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem
diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode
pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat
membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK
2.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:
6. Perencanaan Sistem (systems planning )
7. Analisis Sistem (systems analysis )
8. Perancangan Sistem (systems design )
9. Seleksi Sistem (systems selection )
10.Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )
Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan
sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah -
langkah utamanya akan dijelaskan pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )
Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan
ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan
pengerjaan sistem website usulan:
4. Pengumpulan Kebutuhan
Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan
langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk
membangun sebuah website.
5. Membangun Prototype
Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar
dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem
tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.
6. Evaluasi Prototype
Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginan admin.
2.6.3 Alat Bantu Analisa 5) Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi
dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan
memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat
digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak
boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan
dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang
memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan
informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.
6) Data Flow Diagram
DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal
yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan
dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus
semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam
diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua
tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.
Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam
komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang
menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang
dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile,
harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).
DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD
juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
7) Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi
yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai
pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.
Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang
mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan
lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan
perancangan suatu sistem.
Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis
sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke
sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap
perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.
Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur
menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara
terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.
8) Perancangan Basis Data
c) Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah
tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu
ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan
(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam
basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk
normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :
• a. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data
dikumpulkan apa adanya.
• b. Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom
bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup
diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya
terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci
primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer
yang sama.
• d. Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan
secara transitif terhadap kunci primer.
d) Tabel Relasi
Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1Tinjauan Perusahaan
BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) didirikan pada tanggal 3 agustus
1950 semula bernama Djawatan Kursus Usaha Tani di bawah kementrian Perburuhan.
Sejak mulai berdiri sampai sekarang sudah 8 kali perubahan nama, di antaranya 7 kali
perubahan status dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Kemudian pada perubahan kedelapan
terjadi perubahan yang signifikan yaitu status balai dari eselon III menjadi eselon II B dengan
lingkup kerja lebih luas menjadi Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja berada di
bawah Ditjen Binapenta dengan uraian sebagai berikut:
1. Djawatan Kursus Usaha Pertanian (1950 – 1969) di bawah Kementrian Perburuhan.
2. Pusat Latihan Kejuruan Pertanian (1969 – 1973) di bawah Departemen Tenaga Kerja.
3. Pusat Latihan Kerja Pertanian (1973 – 1978) di bawah Departemen Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Tenaga Kerja.
4. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (1978 – 1983) dibawah Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
5. Balai Latihan Kerja Lembang (1983 – 1997) dibawah Departemen Tenaga Kerja.
6. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang (1997 – 2001) dibawah Departemen
Tenaga Kerja.
7. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (2001 – April 2006) dibawah Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
8. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ( April 2006 – sekarang) dibawah Ditjen
Binapenta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Visi
Menjadi lembaga pengembangan dan perluasan kerja yang profesional dan mandiri.
Misi
2. Membangun dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder.
3. Menyiapkan petugas teknis lapangan/pemandu/pendamping/fasilitator TTG( Teknologi
Tepat Guna) dan kewirausahaan di bidang pertanian, industri dan jasa.
4. Menggali potensi sumber daya ekonomi masyarakat dan membuka serta mengembangkan
akses berbagai unit ekonomi produktif.
5. Memberikan layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis kewirausahaan dan TTG
(Teknologi Tepat Guna) bidang pertanian, industri dan jasa.
3.1.1 Struktur Organisasi
Pada gambar 3.1 merupakan bentuk struktur organisasi yang masih berjalan dengan baik
pada Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BBPPK
3.2Deskripsi Tugas
Tugas Pokok
Melaksanakan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi
kewirausahaan dan teknologi tepat guna (TTG) di bidang pertanian, industri dan jasa.
Adapun fungsi pokok yang direncanakan meliputi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana, program anggaran;
b. Melaksanakan bimbingan teknis bagi pemandu, pendamping wirausaha, TTG di bidang
pertanian, industri dan jasa;
c. Pemberian layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis dan promosi kewirausahaan dan
TTG di bidang pertania, industri dan jasa.
d. Pengembangan program, sarana, peralatan teknologi, metoda, model, perekayasaan,
pengkajian, uji coba penerapan TTG di bidang pertanian, industri dan jasa.
e. Kerjasama kelembagaan dan permasyarakatan, program kewirausahaan dan TTG di
bidang pertanian, industri dan jasa.
BAB IV
ANALISA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan
Website yang telah dibangun dan diaplikasikan oleh BBPPK ini cukup baik, namun
website yang digunakan ini terlihat komplek bagi user (BBPPK) dimana user ini merupakan
admin, oleh sebab itu pula diusulkan sebuah website yang mudah dipahami dalam artian
website yang user friendly yang dikelola oleh admin.
Terlihat sekali sistem kerja yang berjalan di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan
Perluasan Kerja) kurang maksimal dalam menggunakan website yang telah dibangun
sebelumnya, sebagai contoh:
1. Setiap kegiatan yang diadakan oleh BBPPK terkadang tidak di upload ke website Balai,
karena sistem website yang komplek.
2. Informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan ataupun berita-berita mengenai
BBPPK tidak diupload ke website Balai.
4.1.1. Analisis Dokumen
Terdapat beberapa kebutuhan dalam melakukan analisis, diantaranya yaitu analisis
dokumen, berikut analisis dokumen yang dapat membantu:
1. Nama Dokumen : Buku Pamflet
Fungsi : Mempelajari dan memahami aktifitas &
informasi mengenai profil BBPPK
Lembang.
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang
Jumlah : 2 (Dua)
Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010
Item Data : Selayang pandang, sejarah singkat BBPPK
organisasi, tugas pokok dan fungsi kegiatan
BBPPK, fasilitas BBPPK serta mitra kerja.
2. Nama Dokumen : Biodata Pegawai
Fungsi : Data Pegawai yang akan di inputkan pada
profil didalam website BBPPK yang
diusulkan.
Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang
Jumlah : 1 (Satu)
Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010
Item Data : Foto pegawai, nip, nama, jabatan,golongan,
pendidikan formal, tempat tanggal lahir
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Berdasarkan pada analisa mengenai prosedur-prosedur yang berjalan di BBPPK,
kami deskripsikan prosedur tersebut, berikut deskripsinya:
1. Admin mendapatkan file ataupun dokumentasi kegiatan yang sudah dilaksanakan
dari berbagai bidang, yang bertujuan untuk dapat di upload kedalam website
BBPPK.
2. File / dokumentasi tersebut diserahkan kepada kepala bagian kegiatan untuk di
seleksi, bilamana file / dokumentasi tidak perlu untuk di upload maka file /
dokumentasi tersebut diserahkan kembali kepada admin, dan jika file /
dokumentasi disetujui maka file / dokumentasi tersebut akan dievaluasi oleh
kepala bagian kegiatan.
3. File / dokumentasi yang telah dievaluasi diserahkan kepada Kepala Balai untuk
mendapatkan pengesahan atau persetujuan untuk dapat di upload kedalam website
BBPPK. Dan apabila tidak disetujui maka file / dokumentasi dikembalikan kepada
kepala bagian kegiatan untuk dijadikan arsip. Sedangkan jika disetujui maka file /
dokumentasi tersebut diberikan kepada kepala bagian kegiatan untuk selanjutnya
diserahkan kepada admin untuk ditampilkan di dalam system website BBPPK
4. Admin menerima file / dokumentasi yang valid untuk ditampilkan kedalam
website tersebut dan segera melakukan login untuk dapat menginputkan file
ataupun dokumentasi kedalam database dan selanjutnya file tersebut diinputkan
kedalam sistem website.
5. Admin memvalidasi file / dokumentasi yang telah diinputkan kedalam sistem web
untuk ditampilkan di halaman website BBPPK.
6. Setelah selesai menginputkan, amin melakukan logout untuk keluar dari halaman
admin.
7. Selain diinputkan kedalam database web, file / dokumen yang didapatkan oleh
admin disimpan sebagai arsip.
4.1.2.1. Diagram Kontek
Pada gambar 4.1 merupakan arus data yang berjalan pada sistem website,
terdapat beberapa entitas dalam diagram konteks, diantaranya entitas eksternal berupa
Admin atau pegawai BBPPK yang mengelola website BBPPK dimana Admin inilah
yang melakukan penginputan di dalam website dan juga user berperan sebagai entitas
eksternal yang dapat menerima informasi yang diberikan oleh system website tersebut.
Adapun entitas internal berupa database yang berada pada website BBPPK, database
website ini yaitu database kegiatan serta database info balai.
Selain entitas-entitas yang terdapat pada website, terdapat pula input serta
output data yang ada pada website, yang menjadi input serta ouput yaitu kegiatan
bimbingan teknis, kegiatan workshop, kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan
inkubasi bisnis,sejarah BBPPK, Visi,Misi & Strategi, Mitra Kerja, Kontak
Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan.
Berikut deskripsi pada Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan :
• Admin menginputkan data-data kegiatan, seperti : kegiatan bimbingan teknis, workshop,
seminar, sosialisasi, dan inkubasi bisnis kedalam database kegiatan.
• Selain menginputkan kegiatan-kegiatan, admin menginputkan juga data-data Balai,
seperti Sejarah, visi misi dan strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai
kedalam database info_balai.
• Setelah data-data tersimpan kedalam database kegiatan dan info_balai, maka sistem
memberikan informasi Balai, berupa kegiatan bimbingan teknis, kegiatan workshop,
kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan inkubasi bisnis, sejarah, visi misi dan
strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai kepada user.
4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD Level 1)
Pada gambar 4.2 menerangkan bentuk aliran proses sistem secara terperinci
sehingga dapat diketahui arus data yang berjalan secara detail dan lengkap. Berikut
1.1 Menginput
F.Kegiatan bimbingan teknis F.Kegiatan seminar
F.Sejarah BBPPK
Gambar 4.2 Data Flow Diagram sistem yang berjalan
4.1.2.4 Kamus Data
Nama arus data : Kegiatan bimbingan teknis
Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan bimbingan teknis kedalam database
kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.1, Proses 1.1 – F.Kegiatan bimbingan teknis,
F.Kegiatan bimbingan teknis– Proses 1.2, Proses 1.2 – Entitas User.
Tabel 4.1 Struktur Tabel Kegiatan Bimbingan Teknis.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null
2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null
3 Artikel_kegiatan Longtext - Null
4 Lokasi Varchar 50 Null
5 Waktu Time - Null
6 Tanggal Date - Null
Nama arus data : Kegiatan workshop
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan workshop kedalam database
kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.3, Proses 1.3 – F.Kegiatan workshop ,
F.Kegiatan workshop – Proses 1.4, Proses 1.4 – Entitas User.
Tabel 4.2 Struktur Tabel Kegiatan Workshop.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null
2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null
3 Artikel_kegiatan Longtext - Null
4 Lokasi Varchar 50 Null
5 Waktu Time - Null
Nama arus data : Kegiatan seminar
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan seminar kedalam database
kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.5, Proses 1.5 – F.Kegiatan seminar ,
F.Kegiatan seminar – Proses 1.6, Proses 1.6 – Entitas User.
Tabel 4.3 Struktur Tabel Kegiatan Seminar.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null
2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null
3 Artikel_kegiatan Longtext - Null
4 Lokasi Varchar 50 Null
5 Waktu Time - Null
6 Tanggal Date - Null
Nama arus data : Kegiatan Inkubasi bisnis
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan inkubasi bisnis kedalam database
kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.7, Proses 1.7 – F.Kegiatan inkubasi bisnis,
F.Kegiatan inkubasi bisnis – Proses 1.8, Proses 1.8 – Entitas User.
Tabel 4.4 Struktur Tabel Kegiatan inkubasi bisnis.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null
2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null
3 Artikel_kegiatan Longtext - Null
4 Lokasi Varchar 50 Null
5 Waktu Time - Null
Nama arus data : Kegiatan sosialisasi
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan sosialisasi kedalam database
kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.9, Proses 1.9 – F.Kegiatan sosialisasi ,
F.Kegiatan sosialisasi – Proses 1.10, Proses 1.10 – Entitas User.
Tabel 4.5 Struktur Tabel Kegiatan sosialisasi.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null
2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null
3 Artikel_kegiatan Longtext - Null
4 Lokasi Varchar 50 Null
5 Waktu Time - Null
6 Tanggal Date - Null
Nama arus data : Sejarah
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai sejarah kedalam database info
balai yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.11, Proses 1.11 – F.sejarah BBPPK , F.sejarah
BBPPK – Proses 1.12, Proses 1.12 – Entitas User.
Tabel 4.6 Struktur Tabel Sejarah.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Judul_artikel Varchar 50 Null
2 Isi_artikel Longtext - Null
3 Gambar_sejarah Varchar 100 Null
Nama arus data : Visi misi dan strategi
Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai visi misi dan strategi kedalam
database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.13, Proses 1.13 – F.visi misi dan strategi,
F.visi misi dan strategi – Proses 1.14, Proses 1.14-Entitas User.
Tabel 4.7 Struktur Tabel Visi misi dan strategi.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Judul_artikel Varchar 50 Null
2 Isi_artikel Longtext - Null
Nama arus data : Mitra Kerja
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput data-data mitra kerja kedalam database info balai
yang kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.15, Proses 1.15 – F. mitra kerja , F. mitra kerja
– Proses 1.16, Proses 1.16 – Entitas User.
Tabel 4.8 Struktur Tabel Mitra Kerja.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Nama_lembaga Varchar 30 Null
2 Gambar_mitrakerja Varchar 10 Null
3 Artikel_mitrakerja Longtext - Null
Nama arus data : Kontak perusahaan
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput kontak perusahaan kedalam database info balai yang
kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.17, Proses 1.17 – F.Kontak perusahaan ,
Tabel 4.9 Struktur Tabel Kontak perusahaan.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 judul_artikel_kontak Varchar 50 Null
2 artikel_kontak Longtext - Null
Nama arus data : Info Balai
Alias : -
Deskripsi : Admin menginput info balai kedalam database info balai yang
kemudian di tampilkan kepada user.
Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.19, Proses 1.19 – F.Info balai, F.Info balai –
Proses 1.20, Proses 1.20-Entitas User.
Tabel 4.10 Struktur Tabel Info balai.
No Nama Field Type Size Keterangan
1 judul_artikel Varchar 50 Null
2 artikel_kontak Longtext - Null
4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan
Berdasarkan pada perancangan yang telah tertera pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 , dan
Gambar 4.3 terlihat bahwa sistem website cukup baik, namun banyak aktivitas-aktivitas
bisnis yang tidak diimplementasikan pada sistem website yang berjalan di BBPPK. Pada
tabel 4.3 akan menjelaskan rencana penyelesaian dari kekurangan-kekurangan sistem
website yang telah berjalan.
Tabel 4.11 Evaluasi sistem yang berjalan.
No Permasalahan Rencana Penyelesaian
1. Admin mengalami kesulitan dalam
mengakses/mengupload atau
memvalidasi sistem web,
dikarenakan web yang sudah berjalan
menggunakan joomla yang
penggunaannya cukup kompleks.
Admin akan mengalami kemudahan
dalam mengakses (mengupload)
maupun memvalidasi sistem web,
dikarenakan web yang diusulkan cara
penggunaanya cukup sederhana serta
2. Desain tampilan web tidak menarik
(hampir sama dengan blog), banyak
halaman yang kosong dalam artian
banyak beberapa halaman yang tidak
dipergunakan.
Desain tampilan website yang
diusulkan cukup menarik dan tidak
banyak halaman yang kosong.
3. Prosedur aliran data belum
terkoordinasikan dengan baik,
sehingga file ataupun dokumen yang
akan diupload hanya diseleksi oleh
kepala bagian kegiatan saja.
Prosedur aliran data terkoordinasi
dengan baik, karena file atau
dokumen yang akan diupload
diseleksi dahulu dari masing-masing
bagian, lalu diserahkan kepada admin
untuk diupload ke website.
4.2. Usulan Perancangan Sistem
Usulan perancangan sistem website pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan
Perluasan Kerja) ini digambarkan dengan menggunakan Diagram Konteks, Data Flow
Diagram, Kamus Data sampai dengan pada ERD.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan perancangan sistem dari website yang akan diusulkan diantaranya:
1. Meminimalisir menu dan submenu pada setiap menu halaman website dengan
desain yang lebih menarik
2. Mempermudah admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem website agar file
yang akan di upload ke dalam sistem website BBPPK tidak rumit
3. Mengurangi biaya pengeluaran dalam maintenance website BBPPK
4.2.1. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan sistem website yang diusulkan ini dideksripsikan sebagai berikut:
1. Admin memiliki file prototype (contoh) desain website baru dan memberikan file
tersebut kepada Kepala Balai.
2. Kepala Balai menyeleksi prototype web yang di usulkan. Jika Kepala Balai tidak
admin untuk dibuatkan prototype web baru. Sedangkan jika disetujui, maka
Kepala Balai memberikan file prototype kepada admin untuk memposting website
yang sudah disempurnakan.
3. Setelah website di posting dan siap dipergunakan, Kepala Bagian Tata Usaha
memberikan file / dokumen kepada admin yang berisikan data-data visi, misi, dan
strategi juga struktur organisasi dari BBPPK untuk di inputkan kedalam database
BBPPK.
4. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam
database. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat di halaman
website yang sudah disediakan.
5. Kepala Bagian Kegiatan memberikan file / dokumen berbagai kegiatan yang
dilaksanakan di BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database
kegiatan.
6. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database
kegiatan. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman
kegiatan didalam menu website yang sudah disediakan.
7. Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan data-data
mitrakerja BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database mitrakerja.
8. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database
mitrakerja. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman
kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.
9. Selanjutnya Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen yang
berisikan fasilitas-fasilitas yang ada di BBPPK kepada admin untuk di inputkan
10.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database
fasilitas. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman
kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.
11.Selain itu Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen kembali kepada
admin yang berisikan biodata-biodata pegawai BBPPK untuk di inputkan kedalam
database pegawai.
12.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database
pegawai. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman
kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.
13.Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan berbagai
informasi kepada admin untuk diinputkan kedalam database informasi.
14.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database
informasi. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman
kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.
4.2.2.1Diagram Kontek
Sesuai dengan perancangan prosedur diatas, diajukan pula sistem yang
akan diusulkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Didalam
Gambar 4.3
Diagram Konteks system informasi yang diusulkan
• Admin menginputkan data-data seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur
organisasi, informasi BBPPK, kontak balai ke dalam database info_balai.
• Pada data-data kegiatan, admin menginputkan data kegiatan ke dalam database kegiatan. • Admin menginputkan data mitrakerja kedalam database mitrakerja.
• Admin juga menginputkan data berita kedalam database berita. • Admin menginputkan data fasilitas kedalam database fasilitas.