• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pertumbuhan Perkebunan dan Agroindustri Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian Wilayah Provinsi Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pertumbuhan Perkebunan dan Agroindustri Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian Wilayah Provinsi Lampung"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG

(TESIS)

Oleh :

ANGGRI NOVERTA SARI

NPM : 1124021003

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(2)

ANALYSIS OF GROWTH PALM OIL PLANTATIONS AND AGROINDUSTRY OF

ECONOMIC REGION PROVINCE LAMPUNG

ABSTRACT

By

Anggri Noverta Sari

1

, M.Irfan Affandi

2

, dan Zainal Abidin

2

The research was aimed to: (1) analyze the effect of the palm oil plantations and

agroindustry growth to the economy of the Province Lampung in terms of value of

linkage, (2) analyze the effect of the of the palm oil plantations and agroindustry growth

to the economy of the Province Lampung in terms of multiplier effects, (3) analyze the

impact of changes in final demand (government expenditure, gross fixed capital bruto,

and exports) on sectoral output, sectoral household income, and employment sectors.

The selection of location was purposively selected, consedering that the Province

Lampung is one of palm oil producer which is one of the backers in the MP3EI Sumatra

Corridor plays an important role for the supply of palm oil in Indonesia and the world.

Data used in this reaearch was consist of secondary data. Secondary data were obtained

from various literatures, printed media and some institutiont such as the Central Bureau

of Statistic, the Agency of Plantation, the Agency Cooperative, UMKM Industry and

Trade Province Lampung, Input-Output table of Province Lampung in 2010, and other

reference sources. The research was conducted in February 2013 to July 2014. The data

was analyzed using input-output analysis, software assisted by Input-Output Analysis for

Practitioners (IOAP) version 1.0.1.

The study shows that based on the linkages and the value of the multiplier between the

sector, the palm oil agroindustry and palm oil plantation sector occupies positions of

rank two and five big leading sectors in the economy of the Province Lampung. The

impact of changes in policies that provide the greatest performance of the sectoral

output, household income, and employment were policies increase government spending

by 12% (S1), improvement sectoral gross fixed capital bruto by 18% (S2), and a single

policy comparative improvement sectoral gross fixed capital bruto by 25% (S5).

Keywords: palm oil, input-output, linkage, multiplier, policy

(3)

ANALISIS PERTUMBUHAN PERKEBUNAN DAN AGROINDUSTRI KELAPA

SAWIT TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG

ABSTRAK

Oleh

Anggri Noverta Sari

1

, M.Irfan Affandi

2

, dan Zainal Abidin

2

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis pengaruh pertumbuhan perkebunan dan

agroindustri kelapa sawit terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari

nilai keterkaitan, (2) menganalisis pengaruh pertumbuhan perkebunan dan agroindustri

kelapa sawit terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari efek

penggandanya, (3) menganalisis dampak perubahan permintaan akhir (pengeluaran

pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, dan ekspor) terhadap output sektoral,

pendapatan rumah tangga sektoral, dan kesempatan kerja sektoral.

Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja (

purposive)

dengan pertimbangan bahwa

Provinsi Lampung merupakan salah satu dari penghasil kelapa sawit yang merupakan

salah satu penyokong di dalam MP3EI Koridor Sumatera yang memegang peranan

penting bagi suplai kelapa sawit di Indonesia dan dunia. Data yang digunakan adalah data

sekunder. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, media cetak dan beberapa

instansi seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perkebunan, Dinas Koperasi UMKM

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Tabel Input-Output Provinsi Lampung

Tahun 2010 dan sumber referensi lainnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari

2013 sampai Juli 2014. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis input-output

dengan menggunakan bantuan software

Input-Output Analysis for Practitioners

(IOAP)

versi 1.0.1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai keterkaitan dan nilai pengganda

antarsektornya, sektor agroindustri kelapa sawit dan sektor perkebunan kelapa sawit

masing-masing menempati posisi dua dan lima besar sektor pemimpin dalam

perekonomian wilayah Provinsi Lampung. Adapun dampak kebijakan yang memberikan

perubahan kinerja terbesar terhadap output sektoral, pendapatan rumah tangga sektoral,

dan kesempatan kerja sektoral masing-masing adalah kebijakan peningkatan pengeluaran

pemerintah sebesar 12% (S1), kebijakan peningkatan pembentukan modal tetap bruto

sebesar 18% (S2), dan kebijakan tunggal komparasi peningkatan pembentukan modal

tetap bruto sebesar 25% (S5) yang dialokasikan pada sektor perkebunan dan agroindustri

kelapa sawit secara proporsional.

Kata kunci : kelapa sawit, input-output, keterkaitan, pengganda, kebijakan

Keterangan :

(4)

PEREKONOMIAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG

Oleh

ANGGRI NOVERTA SARI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER SAIN

Pada

Program Studi Magister Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada hari Selasa

tanggal 08 November 1988. Penulis adalah anak pertama

dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Abdullani, S.E.

dan Ibu Rusniati, S.Pd.

Penulis menyelesaikan studi tingkat Sekolah Dasar di SDN 2

Teladan Rawa Laut pada tahun 2000 , tingkat SLTP di SLTPN 19 Bandar

Lampung pada tahun 2003, tingkat SMA di SMA YP Unila Bandar Lampung

pada tahun 2006. Penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Pertanian,

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis pada tahun 2006

melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) dan lulus

mendapat gelar Sarjana Pertanian pada September tahun 2010 dengan predikat

dengan pujian. Penulis melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Lampung,

Fakultas Pertanian, Program Studi Magister Ekonomi Pertanian/ Agribisnis pada

tahun 2011.

Selama di bangku kuliah, penulis pernah menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah

Pengantar Ilmu Ekonomi (PIE) semester ganjil tahun 2007, Asisten Dosen

(9)

di Malang, Bali, dan Yogyakarta.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan

kampus diantaranya: Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian

(HIMASEPERTA) Universitas Lampung periode 2007-2008, Sosek English Club

(SEC) periode 2006-2007. Penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan yaitu

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diselenggarakan oleh

(10)

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdullilahirobbil alamin,

✎ ✏✑ ✒✓✒✔✕ ✖✗✘ ✒✙

y

✒✚ ✏ ✔✒✛ ✒✜ ✓✓✒✘✢

WT, yang telah

memberikan cahaya dan hikmah sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda

Muhammad Rasulullah SAW, yang telah memberikan teladan dalam setiap

kehidupan, juga kepada keluarga, sahabat, dan penerus risalahnya yang mulia.

Dalam penyelesaian tesis yang berjudul

Analisis Pertumbuhan Perkebunan

dan Agroindustri Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian Wilayah Provinsi

Lampung

, banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasehat,

serta saran-saran yang membangun, karena itu dengan rendah hati penulis

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga nilainya kepada :

1.

Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M.Si., sebagai Pembimbing Pertama dan

Pembimbing Akademik, atas bimbingan, masukan, arahan, kesabaran dan

nasihat yang telah diberikan dalam proses penyelesaian tesis ini.

(11)

masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan dalam proses penyelesaian

tesis ini.

4.

Karyawan-karyawan di Program Pascasarjana Magister Agribisnis, Mbak

Maria Sari, Mbak Iin Kuntari, Mas Buchori, dan Mas Ibrahim atas motivasi,

dukungan dan bantuannya.

5.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) atas kesempatan yang telah

diberikan kepada penulis untuk menjadi salah satu penerima Program

Beasiswa Tesis dalam proses penyelesaian tesis ini.

6.

Orang tuaku Tercinta, Ayahanda Abdullani, S.E. dan Mama tersayang

Rusniati, S.Pd., Adikku tercinta Chandra Satria Putra, atas semua limpahan

perhatian, kasih sayang, motivasi, dan doa yang tak henti-hentinya diberikan

kepada penulis hingga tercapainya gelar Magister Sain ini.

7.

Darmawan, S.Kom. yang telah memberikan kesabaran, semangat, perhatian,

motivasi, kasih sayang dan doa selama penulis menyelesaikan pendidikan S2.

8.

Teman-teman MEPA angkatan 2011 (Yuliana Saleh, Shinta Tantri Adisti,

Wieke Diana Wijaya, Suardi, Haryono, Rino Harmawan, Irwan Natakesuma,

Bertilia, Nurma Ningsih, Hasanudin Alam, Amir Hakim, Adi Mulyawan,

Euis Astriawati, Yansen Atik, Agusta, Maria Herawati, Huri Ceria, Upi

Fitriyanti, dan Aang Junaidi) yang senantiasa memberikan dukungan, saran,

masukan, nasehat, dan motivasi dalam menyelesaikan tesis ini serta

(12)

dan keceriaan kepada penulis.

10.

Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya tesis ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan dan memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua. Semoga

karya kecil yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhirnya, penulis meminta maaf jika ada

kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun.

Bandar Lampung,

Januari 2015

Penulis,

(13)

✾✿❀✿❁ ✿❂

✷✸✹✺ ✸✻✺ ✸ ❃❄ ❅❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ✶❇

✷✸✹✺ ✸✻❈✸❉❃✸✻❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❇ ✶✶

✷✸✹✺ ✸✻❅ ✸❉❊✼ ✻✸❋❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❇ ✶✶ ✶

✼● ❊❄❋✷✸❍■❅■✸❋❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❏

❑❆ ▲✿▼✿◆❖ P❀✿◗✿❂❘❙✿❚✿❀✿❯❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❱❆ ❆❱❱❱❱❆❆❱❱❱❱❱❱❆❆❆❱❆ ❏

❖❆ ❲P◆❳ ❁❳❚✿❂❙✿❚✿❀✿❯ ❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱ ❏ ❏

❨❆ ❩ ❳❬ ❳✿❂❲P❂P❀✶▼✶ ✿❂ ❆❆❆ ❆❆❱❱❱❱❱❱❱❱❆❆ ❆❱❱❱❱❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆ ❏❭

❪❆ ❫P❘❳❂ ✿✿❂❲P❂P❀✶▼✶ ✿❂❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❏❭

✼ ✼● ✺✼ ❋❴✸■✸❋❊■✽✺ ✸❵✸✷✸❋❵❄ ✻✸❋❈❵✸❊❄❉✼❵✼✻✸ ❋❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❏❛

❑❆ ❩✶❂ ❬ ✿❳✿❂❲ ❳❚ ▼✿◗✿❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❱❆ ❆❆❆❱❱❱❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆❱❱❱❱❱❱❱❆❆❆❆ ❆❆ ❏❛

❏❆ ❩P❜ ◆✶❝ ◗❜❂❜❁✶❲P❁❞✿❂❘❳❂✿❂❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❱❆ ❏❛

❡ ❆ ❩P❜ ◆✶❙✿◗◆❜ P◗❜❂❜❁✶❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❏❢

❣ ❆ ❩P❜ ◆✶❲P❂ ❤ ✿✐ ✿▼✿❂❥✿❚✶❜❂✿❀❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❡❏

❦❆ ❲P❂❤✿✐✿▼✿❂❪❜❁P❚▼✶◗❧ P❘✶❜❂ ✿❀❖ ◆❳▼❜

(

❲❪❧❖

)

❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❡ ❡ ❭ ❆ ❙✿❚▼ P◆✐ ❀✿❂❲P◆♠P✐✿▼✿❂❤ ✿❂❲P◆❀❳✿❚✿❂❲P❁❞✿❂❘❳❂✿❂❝ ◗❜❂❜❁✶❆ ❆❆ ❡ ❭

❛ ❆ ❲P◆ ◗P❞❳❂✿❂❫P❀✿✐ ✿♥✿♦✶▼ ❱❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❡ ♣

❢ ❆ ❑❘◆❜✶❂ ❤ ❳❚ ▼ ◆✶❫P❀✿✐✿♥✿♦ ✶▼ ❱❱❆ ❆❆❱❱❱❱❱❱❱❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❣ q

r❆ ❑❂✿❀✶❚✶❚s❂✐❳▼ t✉❳▼✐ ❳▼ ❱❱❱❱❱❱❱❱❱❆❱❱❱❱❱❱❆ ❆❆❆❆ ❣ ❣

❖❆ ✾ ✿❚✶ ❀❲P❂P❀✶▼✶ ✿❂❩P◆❤✿❯❳❀❳❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆ ❦❢

❨❆ ❫P◆✿❂❘ ◗✿❲P❁✶◗✶◆✿❂ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❭ ❡

✼ ✼ ✼● ❉❄ ✺ ✈✷❄❊❄ ❋❄❅ ✼ ✺✼ ✸❋❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❭ ❢

❑❆ ❫❜❂❚ P✐❪ ✿❚✿◆❤ ✿❂❪P✇✶❂✶❚✶✉✐P◆✿❚✶❜❂✿❀❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆ ❭ ❢

❏❆❫❜❂❚ P✐❪ ✿❚✿◆❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆ ❭ ❢

❡ ❆❖✿▼✿❚✿❂✉✐P◆✿❚✶❜❂✿❀❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❛❦

❖❆ ▲❜◗✿❚✶❤ ✿❂①✿◗▼❳❲P❂P❀✶▼✶ ✿❂❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆❆❆❆ ❆ ❛ ❢

(14)

②②

➅④⑩❶➆ ➄❷➇⑥❶➆➆❷ ❶⑨ ❷ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➈➉

➊ ④⑩❶❷❸②❹ ②❹ ➋② ➌❽❸❷❹ ② ④④④④ ④④④④ ④④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ➈➍

➎➏➐ ➑➒➓ ➔➒ →➒ ➣↔➓ ↔➓↕➒ ➙ →➒➛➜ ➙➣➙ ➝ ➎➞ ➎➒ ➣➟➟➟➟④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➈➠

⑩④ ➂⑥❷⑨❷ ❷ ❶➡➌❽ ➌➇➃⑧➢② ❶❹ ②➤❷ ➌❼❽ ❶➆④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④➟④④④ ④➟➟➟④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ➈➠

➥ ④ ➂⑧❶⑨②❹ ②➦②❹ ②➄➇➃⑧➢ ② ❶❹ ②➤❷ ➌ ❼❽❶➆④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➁➉

➧ ④ ➂⑥❼⑥❶⑨❽ ⑨❽➄❷ ❶ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➁ ➨

③④ ➇⑥➃⑥➄⑧❶ ⑧➌②❷ ❶➩②❸❷➫❷➭④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➁➯

➲ ④ ➂⑥❷⑨❷ ❷ ❶➡➌❽ ➌➦❷❹ ②❸② ⑦❷❹➇⑥❸❷➫❷ ❶❷ ❶④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➁➈

❺④ ➦❷❹ ②❸② ⑦❷❹➇⑥❸❷➫❷ ❶❷ ❶➲➄⑧❶ ⑧ ➌② ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ➁➈

➉④ ➦❷❹ ②❸② ⑦❷❹➇⑥❸❷➫❷ ❶❷ ❶➇⑥❶⑨②⑨ ②➄❷ ❶ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➁ ➁

➨④ ➦❷❹ ②❸② ⑦❷❹➇⑥❸❷➫❷ ❶❷ ❶➂⑥❹ ⑥➭❷ ⑦❷ ❶④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④ ④④④④ ④④④ ➁➠

➍④ ➦❷❹ ②❸② ⑦❷❹➇⑥❸❷➫❷ ❶❷ ❶➳➃❷ ❶❹ ❼ ⑧➃⑦❷❹② ④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ➁➠

➦④ ➵❷ ➌➅❷➃❷ ❶➡➌❽ ➌➇⑥➃ ➄⑥➅❽❶❷ ❶➂⑥❸❷ ❼❷➋❷ ➸② ⑦➇➃⑧➢ ② ❶❹ ②➤❷ ➌❼❽ ❶➆➟④ ④ ➠❺

❺④ ➇⑥➃ ➄⑥➌➅❷ ❶➆❷ ❶➤❽ ❷❹ ⑩➃⑥❷❸ ➇⑥➃ ➄⑥➅❽ ❶❷ ❶➂⑥❸❷ ❼❷➋❷ ➸② ⑦➟➟➟➟④ ➠❺

➉④ ➇⑥➃ ➄⑥➌➅❷ ❶➆❷ ❶➇➃⑧⑨ ❽➄❹ ②⑤ ②❶➫❷➄➋❷ ➸② ⑦

(

➧➇❿

)

➟ ➟➟➟➟➟➟ ➠ ➉

➵④ ➵❷ ➌➅❷➃❷ ❶➡➌❽ ➌⑩➆➃⑧② ❶⑨ ❽❹ ⑦➃②➂⑥❸❷ ❼❷➋❷ ➸② ⑦➟➟➟➟➟➟➟➟➟ ➠ ➯

➏➐ ➛➒➺ ➎ ➝↕➒ ➣➜ ➙➓ ➔➒➛➒➺➒ ➣➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ➠➁

⑩④ ⑩❶❷❸②❹ ②❹❻ ❶ ❼❽⑦❾❿❽ ⑦❼❽ ⑦➟ ➟➟➟➟④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④➟④④④④➟➟➟④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ➠➁

❺④ ➳❷➅⑥❸❻ ❶ ❼❽⑦❾❿❽⑦❼❽⑦➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④④ ④ ➠➁

➉④ ➂⑥⑦⑥❶❷➆❷➄⑥➃ ➻❷❷ ❶

(Employment)

➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④ ❺➼ ➼

➥ ④ ➂② ❶⑥➃➻❷➋⑥➄⑦⑧➃ ➇⑥➃➄⑥➅❽ ❶❷ ❶⑨❷ ❶⑩➆ ➃⑧② ❶⑨❽ ❹ ⑦➃②➂⑥❸❷ ❼❷➋❷ ➸② ⑦➇➃⑧➢ ② ❶❹ ②

➤❷ ➌❼❽ ❶➆④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ❺➼➉

❺④ ➂⑥⑦⑥➃ ➄❷② ⑦❷ ❶⑩❶⑦❷➃❹ ⑥➄⑦⑧➃➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟ ❺➼➉

❷ ④➂⑥⑦⑥➃ ➄❷② ⑦❷ ❶⑩❶ ⑦❷➃❹ ⑥➄⑦⑧➃ ➄⑥➥ ⑥❸❷➄❷ ❶➆➟➟➟➟➟➟➟➟④④ ④④➟ ❺➼➨

➅④➂⑥⑦⑥➃ ➄❷② ⑦❷ ❶⑩❶⑦❷➃❹ ⑥➄⑦⑧➃➄⑥③ ⑥❼❷ ❶➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟ ❺➼➯

➉④ ③❷➫❷➇⑥❶➫⑥➅❷➃❷ ❶⑨❷ ❶③ ⑥➃❷➻❷ ⑦➂⑥❼ ⑥➄❷❷ ❶➟➟➟➟➟➟➟➟➟④④ ❺❺➼

❷ ④③❷➫❷➇⑥ ❶➫⑥➅❷➃❷ ❶➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④ ④④ ❺❺ ❺

➅④③ ⑥➃❷➻❷ ⑦➂⑥❼ ⑥➄❷❷ ❶➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④④ ❺❺➉

➨④ ➇⑥❶➆➆❷ ❶⑨ ❷⑩❶⑦❷➃❹ ⑥➄⑦⑧➃➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④ ❺❺ ➍

❷ ④➇⑥❶➆ ➆❷ ❶⑨❷❿❽⑦❼❽ ⑦➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④ ❺❺ ➍

➅④➇⑥❶➆➆❷ ❶⑨ ❷➇⑥❶⑨ ❷ ❼❷ ⑦❷ ❶➽❽➌❷➭➳❷ ❶➆➆❷➟➟➟➟➟➟➟➟➟ ❺❺➯

➊ ④➇⑥❶➆ ➆❷ ❶⑨❷➳ ⑥❶❷➆❷➂⑥➃ ➻❷➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟➟④④ ❺❺➈

➧ ④ ➂⑥➅②➻❷➄❷ ❶⑩➆➃②➅②❹ ❶②❹➂⑥❸❷ ❼❷ ➋❷ ➸② ⑦④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ❺➉ ➉

③④ ❻ ➌❼❸②➄❷❹ ②➂⑥➅②➻❷➄❷ ❶③②➋⑥➄⑦⑧➃➇⑥➃ ➄⑥➅❽❶❷ ❶⑨ ❷ ❶⑩➆➃⑧② ❶⑨ ❽❹ ⑦➃②

➂⑥❸❷ ❼❷ ➋❷ ➸② ⑦➳⑥➃➭❷⑨ ❷ ❼➇⑥➃⑥➄⑧ ❶⑧ ➌②❷❶➩②❸❷➫❷➭➇➃⑧➢ ② ❶❹ ②➤❷ ➌❼❽ ❶➆④ ④ ❺➉ ➯

❺④ ❿❽⑦❼❽⑦➋⑥➄⑦⑧➃❷❸ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ❺➉➀

➉④ ➇⑥❶⑨❷ ❼❷ ⑦❷ ❶➽❽➌❷➭➳❷ ❶➆➆❷➋⑥➄⑦⑧➃❷❸ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④④ ④④④ ④ ❺➨ ❺

(15)

➾➾➾

ÝÏ ÞÛßÛÜ❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰❰ÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ Ï Ð Ñà

❒✃áâ✃ ❮➬➮ ➴â✃➹ ✃ÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ ÏÏÏÏ Ð Ñã

(16)

æç

íîï îð ñòóòïòô

1. D

æõ öðæ÷ø õæùð îúø ûúîï ü õ öæû ÷ðø öîýô úîô ü õæòòöòõú òõ òðþ òð ÿ ò÷üð óòû ø ïüôø ðøöóòùòô ÿ òôøõ òþ ò✥✥

...

✁ ✁ ✂üðöøï÷ø þ òôüûîôîïæ ùðîç æô õæõü✄ø ï òöüð òúòôíòõæîôòóöòþ øô

✁☎ ☎✆

-

✁☎ ✝✝

(

✂üðõüô

)

✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥ ✞

✟ ✂üðöøï÷ø þ òôüûîôîïæ õü û öîð òó✂ð îçæôõæ✠òï ùøô ÿöòþ øô ✁☎ ☎✆

-

✁☎✝ ✟

(

✂üð õüô

)

✥✥✥✥✥✥ ✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥ ✡

☛ ✂üð ûüï÷òô ÿ òô óø òõ òðü òóú òô ùðîú øûõæ ùüðû ü ÷øôòôûü óòùòõò☞æö

úæ✂ð îçæôõæ✠òï ùøô ÿ✌òþ øô ✁☎ ☎☎

-

✁☎✝ ✟ ✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥ ✥ ✍

✞ ✂üð÷òô úæô ÿ òôóø òõòðü òóúòô ùð îúø û õæ ùüðû ü ÷ø ô òôû ü óòùòõ ò☞æö

úæ✂ð îçæôõæ✠òï ùøô ÿ✌òþ øô ✁☎ ✝✟✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥

.

✡ ✌ò÷ü óæôùøö

-

îø öùø öø ô öø ûõæõ öüï ùüð üû îô îïæòôúü ôÿ òôô õüû öîð

ùð îúø û õæ✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥ ✟✎

✆ ✂üô ü óæöæòôöüðúòþ ø óø

...

☛✍

✍ ✏ òöòõ òôîùüð òõæîôòó✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥✥ ✥

.

✥ ✡☛

✎ íòïòúòôû îúüõüûöîð ÷üð ú òõ òðûòôòÿð üÿ òõæõüû öîðöò÷ü óæôùøö✑

îø öùø öùð îçæôõæ óòï ùøô ÿöòþ øô✁☎✝ ☎

...

✡✞ ✝ ☎ ✂üôæôÿ û òöòô ùüôÿ ü óø òðòôû îô õøïõæùüï üðæô öòþ✒ùüï ÷üô öø û òô

ï îúòóöü öòùú îïü õ öæûú òôüûõù îðúæ✂ðîç æô õæ✠òïùø ôÿöòþ øô

✁☎ ☎✆✁☎ ✝✝

(

ùüð õüô

)...

✆ ✆ ✝ ✝ ✂üï÷òÿæòô☞æóò✓òþòúïæôæõöðòõæ✂ð îç æô õæ✠òïùø ô ÿ ✥✥✥

.

✥✥✥ ✍☎ ✝✁ ✠ø òõ☞æóò✓òþ✒✔øïóòþùüô úø úø û✒ðøïòþöòô ÿ ÿ òúòôûü ù òú òöòô

✂ðîç æô õæ✠òïùø ôÿïüô øð ø öû ò÷ø ù òöüô ✕ûîöòúòôûüùòúòöòô

(17)

✵ ✶✷✗ ✚✘ ✫✘✢ ✜✘✸✬✘★✛✢ ✯ ✬✚✮ ✫✱✮ ✜✸✘ ✛✘✫✘ ✹✱✣

(

✺✩ ✻

)

✩✜✢✮ ✜ ✦ ✚★ ✘★✼✜ ✫✘✢

✽✜✭✘✢✘

(

✩ ✼✽

)

✦✜✢ ✬✘ ✫✘ ✢✮ ✘★✘ ✬✤✱★✱✫ ✣✢✘ ✣✚✢✣✘ ✧ ✚★✾ ✿✵ ❀

...

❁ ❀ ✵❂✷✗ ✚✘ ✫✘✢ ✜✘✸✬✘★ ✛✢ ✯✬ ✚✮✫✱✮ ✜✸✘ ✛✘✫✘ ✹✱✣

(

✺✩ ✻

)

✩✜✢✮ ✜ ✦ ✚★ ✘★✼✜ ✫✘✢

❃✹✘ ✫ ✣✘

(

✩ ✼❃

)

✦✜✢✬✘ ✫✘✢✮ ✘★✘ ✬✤✱★✱✫ ✣✢✘ ✣✚✢✣✘ ✧ ✚★✾✿✵❀

...

❁✶ ✵❄✷✗ ✚✘ ✫✘✢ ✜✘✸✬✘★ ✛✢ ✯✬ ✚✮✫✱✮ ✜✸✘ ✛✘✫✘ ✹✱✣

(

✺✩ ✻

)

✩✜✢✮ ✜ ✦ ✚★ ✘★✪✘✮❅✘ ✣

(

✩ ✪

)

✦✜✢ ✬✘ ✫✘ ✢✮✘★✘ ✬✤✱★✱✫✣✢ ✘ ✣✚✢✣✘ ✧✚★✾ ✿✵ ❀

...

❁❂ ✵✴✷✽✘✤ ✘✬✘★✮✯✬✜✣✢✘★✫✘✮ ✫✱✱★✛✚ ✣❆✯ ✚✣✛✚ ✣✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭

✣✘ ✧ ✚★✾✿✵✿

...

❁ ❁ ✵✲✷✩✜✢ ✫✜★✣✘ ✫✜ ✛✜★✬✚ ✬✚✮ ✦✜✢✚✤✚✢✵❂✣✘ ✧✚★✮✜✘ ✣✘ ✫✤ ✜★ ✚✢ ✚ ✣✮✘✢ ✘✮✣✜✢✱✫ ✣✱✮

✬✱✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧ ✚★✾✿✵ ✿

...

✵ ✿ ✿ ✵ ❁✷✩✜✢✫✜★✣✘ ✫✜ ✛✜★✬✚ ✬✚✮ ❅✘★✭✦✜✮ ✜✢✙✘✤ ✜★ ✚✢ ✚ ✣✸✘ ✛✘★✭✘★✛✜✮✜✢✙ ✘✘★

✬✱✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧✚★✾ ✿✵ ✿✳✳✳✳✳✷✷✳✳✳✳✳✳✳✳✷✳

..

✵ ✿✵

✾ ✿✷✩✜✢ ✫✜★✣✘ ✫✜ ✛✜★✬✚ ✬✚✮ ❅✘★✭✦✜✮ ✜✢✙✘✤ ✜★ ✚✢ ✚ ✣✸✘ ✛✘★✭✘★✛✜✮✜✢✙ ✘✘★

✛✘ ✬✘✫✜✮✣✯✢

-

✫✜✮ ✣✯✢✜✮✯★✯✤✱✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧✚★✾✿✵✿

...

✵ ✿✾ ✾ ✵

.

❇✜ ✣✜✢ ✮✘✱✣✘★✘★✣✘✢ ✫✜✮ ✣✯✢✮ ✜ ✦✜✸✘✮✘★✭✩✢ ✯ ✖✱★ ✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧✚★✾✿✵✿✷ ✷

...

✵ ✿✶ ✾ ✾

.

❇✜ ✣✜✢✮✘✱✣✘★✘★✣✘✢ ✫✜✮ ✣✯✢✮ ✜ ✬✜ ✛✘★✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★ ✭✣✘ ✧ ✚★✾ ✿✵ ✿✳

...

✵ ✿❄ ✾❀

.

❇✯✤ ✦✱★✘ ✫✱✮✜ ✣✜✢✮ ✘✱✣✘★✘★ ✣✘✢✫✜✮✣✯✢✜✮ ✯★ ✯✤✱✩✢ ✯✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭

✣✘ ✧✚★✾✿✵✿✳✳

.

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✷✷✷ ✵ ✿✲

✾ ✶

.

❈✘❅✘✛✜★❅✜ ✦✘✢ ✘★ ✬✘★ ✬✜✢✘✙✘ ✣✮ ✜ ✛✜✮ ✘✘★ ✫✜✮ ✣✯✢✜✮✯★✯✤✱✩✢✯✖✱★ ✫✱

✗✘✤ ✛✚★✭✣✘ ✧ ✚★✾✿✵✿✳✳

.

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳✷✷✷ ✵✵❀

✾❂

.

✩✜★✭✭✘★ ✬✘✯ ✚✣✛ ✚✣✩✢✯✖✱★ ✫✱✗✘✤✛✚★ ✭✣✘ ✧✚★✾ ✿✵ ✿✳✳✳

..

✳✳✳✳✳✷✷ ✵✵❂ ✾❄

.

✩✜★✭✭✘★ ✬✘✛✜★ ✬✘ ✛✘ ✣✘★✢✚✤ ✘ ✧✣✘★✭✭✘✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤✛✚★ ✭✣✘ ✧ ✚★✾ ✿✵ ✿✷

....

✵✵✴ ✾✴

.

✩✜★✭✭✘★ ✬✘✣✜★ ✘ ✭✘✮✜✢✙ ✘✩✢ ✯ ✖✱★✫✱✗✘✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧✚★✾ ✿✵ ✿✳

....

✳✳✳✳✷✷✷ ✵✵✲ ✾✲

.

✪✜✮ ✘ ✛✱✣✚✸✘ ✫✱✢✘★ ✮✱★ ✭✮ ✜ ✣✜✢✮ ✘✱✣✘★✬✘★✛✜★✭✭✘★ ✬✘ ✫✜✮✣✯✢✜✮ ✯★ ✯✤✱

✩✢✯✖✱★ ✫✱✗✘✤✛✚★✭✣✘ ✧ ✚★✾ ✿✵ ✿✳✳✳✳✳✳

..

✳✳✳✳✳✳✳✳✳✳ ✵✵❁

✾❁

.

✪✜✘✸✱✫✘ ✫✱✘★✭✭✘✢✘★❈✘★✘❈✜✮ ✯★ ✫✜★✣✢✘ ✫✱✬✘★❉ ✚✭✘ ✫✩✜✤✦✘★✣✚✘★❈✱★✘ ✫ ✩✜✢ ✮✜ ✦ ✚★ ✘★✩✢✯✖✱★ ✫✱✗✘ ✤ ✛ ✚★✭✣✘ ✧ ✚★✾ ✿✵✶

(

✪✛✿ ✿✿

)...

✵✾ ✾ ❀ ✿

.

✪✜✘✸✱✫✘ ✫✱✘★✭✭✘✢✘★❈✘★✘❇✱★✜✢ ✙✘❃✘ ✣✚✘★✩✜✢✘★✭✮ ✘ ✣❈✘✜✢ ✘ ✧❈✱★✘ ✫
(18)

❊ ❋

❴❪

.

❵●❍ ■● ❏❏❑▲❋ ▼● ❏●◆❖❑ ❏P◗ ❘❑ ❏◗◆ ◗❍ ❋❙ ❋❚ ❘◗❊ ❋◆❖ ❋❯● ❍■ ❱◆ ❲P❑ ❘❳●❙ ●■

■❑◆ ❙●■ ●P●◆ ❘❱❍ ● ❳P●◆ ❲ ❲●❖ ❑ ❏P◗ ❘●❨P● ❳❱◆ ❪❛❭❛❩❩

...

❩❩❩❩❬❬ ❬❩❩ ❭❴ ❜ ❴ ❴

.

❵●❍ ■● ❏❏❑▲❋ ▼● ❏●◆❖❑ ❏P◗ ❘❑ ❏◗◆ ◗❍ ❋❙ ❋❚ ❘◗❊ ❋◆❖ ❋❯● ❍■ ❱◆ ❲P❑ ❘❳●❙ ●■
(19)

❞❡❡

♥♦♣ ♦q rsts♣s✉

✈ ✇ ①②q③ ②♣④s✉⑤s✉ t⑥s⑦sq②st⑧s✉⑨q ♦⑧⑥③⑦❡⑨②q③ ②④⑥✉ s✉③ ②ts⑨s⑦s⑩❡ ❶

⑧❡①q ♦❞❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤❶s❸⑥✉❹ ❺ ❺❺❻❹ ❺✈❼❽❽❽❽❽❽❽❽✇✇✇ ✇✇❽❽✇✇ ✇ ❾

❹✇ ①②q④s✉⑧❡✉⑤s✉ t⑥s⑦sq②st⑧s✉⑨q ♦⑧⑥③⑦❡⑨②q③ ②④⑥✉ s✉ ③ ②ts⑨s⑦s⑩❡ ❶

⑧❡①q ♦❞❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤ ❶s❸⑥✉❹ ❺✈❼✇✇❽❽❽❽❽❽❽❽✇✇❽❽❽✇✇✇❽✇ ✇✇ ✈❺

❼✇ ❹ ❹❿②⑤❡s❶s✉②③♦✉ ♦♣❡⑥❶s♣s➀①❼➁ ➂✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ❹ ➃

➄ ✇ ①②❶s③♦q❡ ⑧♦q②③♦✉♦♣❡➂✉⑧♦✉②⑦❡s✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ❹➅

➆✇ ❿ ♦q❡ ⑧♦q② ③♦✉ ♦♣❡➇⑥♣ s❶②qs✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇ ❹ ➈

➃✇ ①♦ ❸♦✉❡✉⑧⑥⑦ ❶q❡♣❡✉➉s③⑦s⑩❡ ❶♣②✉❶s❸❽❽❽✇✇❽✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇❽✇✇ ✇❽✇ ❼❹

➅ ✇ ❿②q s✉⑤ ③s⑥♣⑥♣❶s④②t➂❻ ➊✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ❼➃

➈✇ ➋t⑥q③ ②❶②q③s❡ ❶s✉s✉❶sq⑦ ②③ ❶♦q ⑧sts♣⑨ ②q②③♦✉ ♦♣❡s✉❽❽✇✇✇❽❽❽❽✇ ✇✇✇✇ ➄ ➄

❾✇ ❿②q s✉⑤ ③s⑨ ②♣❡ ③❡q s✉ s✉st❡ ⑦❡ ⑦⑨②q❶⑥♣④⑥❸ s✉⑨②q③ ②④⑥✉ s✉⑧s✉

s⑤q ♦❡✉⑧⑥⑦ ❶q❡③ ②ts⑨s⑦s⑩❡ ❶❶②q❸s⑧s⑨⑨②q②③♦✉♦♣❡s✉⑩❡ts➉s❸

①q ♦❞❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ➆ ➃

✈❺✇❿②q s✉⑤ ③s♦⑨②q s⑦❡♦✉st⑨ ②✉②t❡ ❶❡s✉ ❽❽❽❽✇✇❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽✇ ✇ ➅➈

✈✈✇①q ♦❞❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤♣②✉⑥q⑥ ❶③s④⑥ ⑨s❶②✉ ➌③♦❶s✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇✇✇✇ ✇ ➈✈

✈❹✇①②q③ ②♣④s✉⑤s✉ t⑥s⑦sq②st⑧s✉⑨q♦⑧⑥ ③ ⑦❡⑨②q③ ②④⑥✉ s✉③ ②ts⑨s⑦s⑩❡ ❶

⑧❡①q ♦❞❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤❶s❸⑥✉❹ ❺ ❺❺❻❹ ❺✈❼❽❽❽❽❽❽❽✇❽❽❽❽❽ ❾✈

✈❼✇①②q④s✉⑧❡✉⑤s✉ t⑥s⑦sq②st⑨②q③②④⑥✉s✉ ③②ts⑨s⑦s⑩❡ ❶⑧❡①q ♦❞❡✉⑦❡

❷ s♣⑨⑥✉⑤❶s❸⑥✉❹ ❺✈❼❽❽❽❽✇✇✇❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽✇✇ ❾❹

✈➄✇①②q④s✉⑧❡✉⑤s✉⑨q♦⑧⑥ ③ ⑦❡ ♣❡✉➉s③⑦s⑩❡ ❶⑧❡①q♦❞ ❡✉⑦❡❷ s♣⑨ ⑥✉⑤❶s❸⑥✉❹ ❺✈❼ ❾ ❼

(20)

viii

Nomor

Halaman

34. Nama dan kode sektor berdasarkan agregasi sektor tabel input

output Provinsi Lampung tahun 2010... 153

35. Transaksi domestik atas dasar harga produsen menurut 53 sektor

tahun 2010 (juta rupiah)

..

.

... 154

36. Tabel input-output Provinsi Lampung tahun 2010 (juta rupiah)... 165

37. Distribusi input sektor ekonomi Provinsi Lampung tahun 2010... 167

38. Distribusi output sektor ekonomi Provinsi Lampung tahun 2010... 168

39. Keterkaitan ke belakang sektor ekonomi... 169

40. Keterkaitan ke depan sektor ekonomi... 169

41. Keterkaitan sektor ekonomi Provinsi Lampung tahun 2010... 170

42. Daya penyebaran sektor ekonomi... 171

43. Derajat kepekaan sektor ekonomi... 171

44. Daya penyebaran dan derajat kepekaan sektor-sektor ekonomi

Provinsi Lampung tahun 2010... 172

45. Angka pengganda sektor ekonomi...

173

46. Angka pengganda sektor ekonomi dalam sistem perekonomian

terbuka (tipe I) Provinsi Lampung tahun 2010... 174

47. Angka pengganda sektor ekonomi dalam sistem perekonomian

tertutup (tipe II) Provinsi Lampung tahun 2010... 175

48. Simulasi peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 12%...

176

(21)

ix

52. Simulasi peningkatan pembentukan modal tetap bruto sebesar 25%... 180

53. Simulasi peningkatan ekspor sebesar 25%... 181

54. Simulasi peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 12%,

pembentukan modal tertap bruto 18%, dan ekspor 44%... 182

55. Dampak permintaan akhir...

183

56. Daftar perusahaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Lampung...

184

57. Daftar perusahaan pengolahan Tanda Buah Segar (TBS) pengolah

CPO di Provinsi Lampung... 185

58. Nilai ekspor minyak sawit (CPO) Provinsi Lampung tahun 2006-2012 185

59. Daftar perusahaan pengekspor CPO di Provinsi Lampung... 186

60. Daftar perusahaan pengolahan minyak goreng (sawit) di Provinsi

Lampung... 186

61. Realisasi Dana Dekonsentrasi APBN di Dinas Perkebunan Provinsi

Lampung tahun 2010... 187

(22)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mempertimbangkan berbagai potensi yang dimiliki, serta tantangan pembangunan

yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa

percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga

Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan

untuk seluruh rakyat Indonesia. Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk

mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) negara

besar di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang

inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Melalui langkah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) 2011 - 2025, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi

akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan

pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250

USD 15.500 dengan

nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0

4,5 triliun. Untuk

mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4

7,5 persen

(23)

Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar

6,5 persen pada periode 2011

2014 menjadi 3.0 persen pada 2025. Kombinasi

pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju

(Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Distribusi produk domestik bruto Indonesia dalam kurun waktu 2000

2006 atas

dasar harga berlaku menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi produk domestik bruto Indonesia (menurut lapangan usaha)

atas dasar harga berlaku tahun 2000 - 2013.

Lapangan Usaha

2000

(%)

2001

(%)

2002

(%)

2003

(%)

2004

(%)

2005

(%)

2006

(%)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

15,60

15,29

15,46

15,19

14,34

13,13

12,97

Perikanan

a. Tanaman Bahan Makanan

8,08

7,92

8,03

7,83

7,21

6,54

6,42

b. Tanaman Perkebunan

2,34

2,32

2,36

2,32

2,16

2,03

1,90

c. Peternakan

1,82

1,84

1,89

1,86

1,77

1,59

1,53

d. Kehutanan

1,18

1,03

0,97

0,91

0,88

0,81

0,90

e. Perikanan

2,19

2,18

2,21

2,27

2,31

2,15

2,23

2. Pertambangan dan Penggalian

12,07

11,05

8,83

8,32

8,94

11,14

10,98

3. Industri Pengolahan

27,75

29,05

28,72

28,25

28,07

27,41

27,54

4. Listrik, Gas & Air Bersih

0,60

0,66

0,84

0,95

1,03

0,96

0,91

5. Konstruksi

5,51

5,70

6,07

6,22

6,59

7,03

7,52

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

16,15

16,10

17,14

16,64

16,05

15,56

15,02

7. Pengangkutan dan Komunikasi

4,68

4,69

5,38

5,91

6,20

6,51

6,93

8. Keuangan, Real Estate & Jasa

Perusahaan

8,31

8,22

8,48

8,64

8,47

8,31

8,06

9. Jasa-jasa

9,34

9,25

9,09

9,87

10,32

9,96

10,07

Produk Domestik Bruto

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

87,66

89,15

91,07

91,42

90,73

88,61

88,85

Distribusi produk domestik bruto Indonesia dalam kurun waktu 2007

2013 atas

(24)

Tabel 1. Lanjutan

Lapangan Usaha

2007

(%)

2008

(%)

2009

(%)

2010

(%)

2011

(%)

2012*

(%)

2013**

(%)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

13,72

14,48

15,29

15,29

14,71

14,50

14,43

Perikanan

a. Tanaman Bahan Makanan

6,71

7,07

7,48

7,48

7,14

6,99

6,85

b. Tanaman Perkebunan

2,07

2,14

1,99

2,11

2,07

1,98

1,93

c. Peternakan

1,55

1,68

1,87

1,85

1,74

1,77

1,82

d. Kehutanan

0,92

0,82

0,80

0,75

0,70

0,67

0,63

e. Perikanan

2,47

2,77

3,15

3,09

3,06

3,10

3,21

2. Pertambangan dan Penggalian

11,15

10,94

10,56

11,16

11,82

11,80

11,24

3. Industri Pengolahan

27,05

27,81

26,36

24,80

24,34

23,97

23,70

4. Listrik, Gas & Air Bersih

0,88

0,83

0,83

0,76

0,75

0,76

0,77

5. Konstruksi

7,72

8,48

9,90

10,25

10,16

10,26

9,99

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

14,99

13,97

13,28

13,69

13,80

13,96

14,33

7. Pengangkutan dan Komunikasi

6,69

6,31

6,31

6,56

6,62

6,67

7,01

8. Keuangan, Real Estate & Jasa

Perusahaan

7,73

7,44

7,23

7,24

7,21

7,27

7,52

9. Jasa-jasa

10,08

9,74

10,24

10,24

10,58

10,81

11,02

Produk Domestik Bruto

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

89,46

89,47

91,71

92,17

91,60

92,21

92,65

Keterangan:

*

= Angka sementara

**

= Angka sangat sementara

Sumber : BPS Indonesia, 2014

Distribusi PDB Indonesia menurut sektor atau lapangan usaha atas dasar harga

berlaku menunjukkan peran sektor-sektor ekonomi pada tahun tersebut. Tiga

sektor utama yaitu: sektor pertanian, industri-pengolahan, dan perdagangan, hotel,

dan restoran mempunyai peran lebih dari separuh dari total perekonomian yaitu

sebesar 53,78 % pada tahun 2010; 52,85 % pada tahun 2011; 52,43 % pada tahun

2012; dan 52,46 % pada tahun 2013. Pada tahun 2013 sektor industri-pengolahan

memberi kontribusi terhadap total perekonomian sebesar 23,70 %; sektor

pertanian 14,43 %; dan sektor perdagangan-hotel-restoran 14,33 %.

Di dalam MP3EI Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema Sentra Produksi

(25)

Sumatera diharapkan menjadi Gerbang ekonomi nasional ke Pasar Eropa, Afrika,

Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia . Di dalam strategi pembangunan

ekonominya, Koridor Ekonomi Sumatera berfokus pada tiga kegiatan ekonomi

utama, yaitu kelapa sawit, karet, serta batubara yang memiliki potensi yang sangat

besar untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi koridor ini (Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Kegiatan ekonomi utama kelapa sawit di Sumatera memegang peranan penting

bagi suplai kelapa sawit di Indonesia dan dunia. Indonesia adalah produsen

minyak kelapa sawit terbesar di dunia sejak 2007, menyusul Malaysia yang

sebelumnya adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit

adalah sumber minyak nabati terbesar yang dibutuhkan oleh banyak industri di

dunia. Di samping itu, permintaan kelapa sawit dunia terus mengalami

pertumbuhan sebesar 5 persen per tahun. Pemenuhan permintaan kelapa sawit

dunia didominasi oleh produksi Indonesia. Indonesia memproduksi sekitar 43

persen dari total produksi minyak mentah sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia.

Pertumbuhan produksi kelapa sawit di Indonesia yang sebesar 7,8 persen per

tahun juga lebih baik dibanding Malaysia yang sebesar 4,2 persen per tahun.

Dimana 70 persen lahan penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatera

dan membuka lapangan pekerjaan yang luas. Sekitar 42 persen lahan kelapa sawit

dimiliki oleh petani kecil. Di Sumatera, kegiatan ekonomi utama kelapa sawit

memberikan kontribusi ekonomi yang besar untuk PDRB masing-masing daerah

yang berada di koridor Sumatera, terutama Provinsi Lampung (Kementerian

(26)

Perkembangan ekonomi Provinsi Lampung dibandingkan dengan provinsi lain

se-Sumatera dan Nasional, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pertumbuhan konomi provinsi se Sumatera dan Nasional tahun

2007-2011 (Persen)

Provinsi

2007

R

2008

R

2009

R

2010*

R

2011**

R

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

1

Aceh

-2,36

33

-5,24

33

-5,51

33

2,79

32

5,02

29

2

Sumatera Utara

6,90

7

6,39

13

5,07

19

6,35

15

6,58

13

3

Sumatera Barat

6,34

13

6,88

10

4,28

26

5,93

20

6,22

22

4

Riau

3,41

31

5,65

21

2,97

31

4,18

31

5,01

30

5

Kepulauan Riau

7,01

5

6,63

11

3,52

30

7,19

9

6,67

12

6

Jambi

6,82

8

7,16

9

6,39

8

7,35

8

8,54

5

7

Sumatera Selatan

5,84

23

5,07

25

4,11

28

5,63

25

6,50

14

8

Kep.Bangka

Belitung

4,54

28

4,60

29

3,74

29

5,93

21

6,40

20

9

Bengkulu

6,46

11

5,75

20

5,62

12

6,06

19

6,40

19

10

Lampung

5,94

21

5,35

24

5,26

17

5,85

22

6,39

21

Sumatera

4,96

4,98

3,50

5,55

6,16

Nasional

6,35

6,01

4,63

6,20

6,46

Keterangan : R) peringkat nasional terhadap 33 Provinsi

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2013

Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung berada di

atas laju provinsi se-Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung paling

besar terdapat ditahun 2011. Secara umum, pertumbuhan ekonomi seluruh

provinsi se-Sumatera pada tahun 2011 terhitung 6,16 persen terhadap angka

nasional yang memiliki angka pertumbuhan sebesar 6,46 persen, pertumbuhan

Provinsi Lampung sedikit lebih rendah, yaitu sebesar 6,39 persen.

Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera memiliki peran cukup besar

dalam mendorong perekonomian nasional khususnya Pulau Sumatera.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung menurut lapangan usaha pada periode

(27)

Tabel 3. Pertumbuhan ekonomi sektoral Provinsi Lampung tahun 2007-2013

(Persen)

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009

2010

2011

2012**)

2013**)

1. Pertanian

5,52

2,91

2,63

1,14

4,96

4,20

3,95

a. Tanaman Bahan Makanan

4,36

3,15

0,19

2,08

6,02

2,99

5,45

b. Tanaman Perkebunan

3,84

8,11

5,88

-0,46

0,64

5,73

4,85

c. Peternakan

1,11

1,75

9,29

1,69

13,72

7,00

5,71

d. Kehutanan

8,52

-4,78

-0,38

2,06

-0,38

6,60

5,83

e. Perikanan

14,49

-3,60

0,90

0,44

2,69

3,27

-3,81

2. Pertambangan dan Penggalian

-3,02

-1,48

-9,21

-3,41

13,48

4,28

10,66

3. Industri Pengolahan

6,33

6,48

5,88

6,11

4,88

4,39

7,56

4. Listrik, Gas & Air Bersih

10,18

5,97

2,84

10,41

9,86

11,51

10,05

5. Bangunan

5,32

4,68

4,87

3,71

7,77

5,82

2,50

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

4,46

7,00

7,60

4,78

5,50

5,59

4,70

7. Pengangkutan dan Komunikasi

7,94

8,81

11,47

15,42

12,98

13,73

7,83

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan

15,06

13,85

12,91

26,18

7,48

12,44

9,48

9. Jasa-jasa

4,60

5,40

5,59

5,59

8,24

9,42

9,39

PDRB

5,94

5,35

5,26

5,85

6,43

6,53

5,97

PDRB Tanpa Migas

6.14

5,42

5,52

5,99

6,44

6,56

5,88

Keterangan : *

= Angka sementara

** = Angka sangat sementara

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2014

Sektor pertanian Provinsi Lampung dalam lima tahun terakhir terus mengalami

pertumbuhan positif. Bahkan tahun 2011 sektor pertanian tumbuh dengan laju

menguat dari tahun-tahun sebelumnya sebesar 4,96 persen. Hal ini didukung

kenaikan tingkat produksi di semua sub sektornya, salah satunya adalah sub sektor

tanaman perkebunan.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai

peranan cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Provinsi Lampung.

Pengembangan perkebunan kelapa sawit dilakukan untuk mendukung Masterplan

(28)

dicanangkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 26 Mei

2011. Visi MP3EI diselaraskan dengan visi pembangunan nasional seperti yang

terdapat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025, yaitu "Mewujudkan

Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur".

Dalam program MP3EI Koridor Sumatera, Provinsi Lampung mampu menjadi

pemasok kelapa sawit. Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi Provinsi

Lampung untuk mendukung pembangunan ekonomi. Produksi kelapa sawit

memiliki tren kenaikan selama lima tahun terakhir sebesar 0,33% per tahun.

Mengingat banyaknya pembukaan areal baru tanaman kelapa sawit, dan ada

potensi produksi kelapa sawit akan terus meningkat.

Kelapa sawit menempati peringkat pertama komoditas perkebunan Provinsi

Lampung. Akan tetapi kelapa sawit bukan merupakan komoditas basis. Hal ini

dapat dikaitkan dengan produksi kelapa sawit di Provinsi Lampung, dan wilayah

referensi, yaitu Indonesia. Menurut Djalil (2012), rata-rata produksi kelapa sawit

selama tahun 2001 sampai dengan 2010 di Provinsi Lampung, masih relatif kecil

dibandingkan dengan total produksi dari seluruh provinsi di Indonesia, yaitu

hanya sebesar 2,03%. Perkembangan luas areal dan produksi perkebunan kelapa

sawit di Provinsi Lampung dalam kurun waktu 2000

2013 dapat dilihat pada

(29)

Tabel 4. Perkembangan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit di

Provinsi Lampung, tahun 2000

2013

Tahun

Luas/ Area (Ha)

Produksi (Ton)

2000

97.445

132.665

2001

119.803

167.006

2002

131.362

176.563

2003

137.721

189.312

2004

138.710

216.660

2005

142.872

245.000

2006

146.043

340.093

2007

142.369

348.228

2008

147.390

416.294

2009

153.160

364.862

2010

155.367

370.606

2011

194.616

390.906

2012

209.288

442.037

2013

209.758

440.412

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, 2014

Berdasarkan Tabel 4 luas areal perkebunan kelapa sawit di Provinsi Lampung

selama empat belas tahun terakhir cenderung menunjukkan peningkatan yakni

berkisar 0,25 s.d 22,94 persen per tahunnya. Pada tahun 2000 lahan perkebunan

kelapa sawit di daerah Lampung tercatat seluas 97.445 hektar, meningkat menjadi

209.288 hektar pada tahun 2012. Pada tahun 2013 luas areal perkebunan kelapa

sawit meningkat sebesar 3,88 persen dari tahun 2012 menjadi 209.758 hektar.

Sedangkan perkembangan produksi minyak sawit (CPO) meningkat sejalan

dengan luas areal yakni sekitar 2.39 s.d 38.81 persen dari tahun 2000 sampai

dengan 2013. Pada tahun 2000 produksi minyak sawit (CPO) sebesar 132.665ton,

meningkat menjadi 442.037 ton pada tahun 2012. Tahun 2013 produksi minyak

(30)
[image:30.595.115.513.84.274.2]

Gambar 1. Perkembangan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit

di Provinsi Lampung tahun 2000

2013

Perbandingan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit di Provinsi

Lampung tahun 2013 berdasarkan status pengusahaan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perbandingan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit di

Provinsi Lampung tahun 2013

No

Status Pengusahaan

Luas/Area (Ha)

Produksi (Ton)

1

PR

86.570

172.118

2

PBN

12.844

36.628

3

PBS

110.344

231.666

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, 2014

Menurut status pengusahaannya, sebagian besar perkebunan kelapa sawit pada

tahun 2013 diusahakan oleh perkebunan besar swasta yakni 53 persen atau

110.344 hektar, sementara perkebunan besar rakyat mengusahakan 41 persen atau

86.570 hektar dan hanya 6 persen atau 12.844 hektar yang diusahakan oleh

perkebunan besar negara. Sedangkan untuk produksi minyak sawit (CPO)

menurut status pengusahaannya, 53 persen dari produksi minyak sawit (CPO) atau

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

2

0

0

0

2

0

0

1

2

0

0

2

2

0

0

3

2

0

0

4

2

0

0

5

2

0

0

6

2

0

0

7

2

0

0

8

2

0

0

9

2

0

1

0

2

0

1

1

2

0

1

2

2

0

1

3

Produksi (Ton)

[image:30.595.118.512.462.526.2]
(31)

231.666 ton minyak sawit (CPO) berasal dari perkebunan besar swasta, 39 persen

atau 172.118 ton dari perkebunan rakyat dan 8 persen atau 36.628 ton berasal dari

[image:31.595.113.477.188.403.2]

perkebunan besar negara (lihat Gambar 2)

Gambar 2. Perbandingan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit

di Provinsi Lampung tahun 2013

Komoditi kelapa sawit merupakan salah satu andalan komoditi pertanian

Indonesia yang pertumbuhannya sangat cepat dan mempunyai peran strategis

dalam perekonomian nasional. Salah satu hasil olahan kelapa sawit adalah

Minyak Sawit Mentah, MSM (Crude Palm Oil,

CPO

dan

Crude Palm Kernel Oil,

CPKO).

Pemanfaatan minyak sawit mentah sebagai bahan baku industri dapat

memberikan efek berganda meliputi: (a) Pertumbuhan sub sektor ekonomi

lainnya, (b) Pengembangan wilayah industri, (c) Proses alih teknologi, (d)

perluasan lapangan kerja, (e) Perolehan devisa, dan (f) Peningkatan penerimaan

pajak.

0

50000

100000

150000

200000

250000

PR

PBN

PBS

Luas/Area (Ha)

(32)

Hingga saat ini terdapat sekitar 23 jenis produk hilir kelapa sawit yang telah

diproduksi di Indonesia. Mengingat potensi minyak sawit Indonesia saat ini dan

ditambah dengan produksi CPO tahun 2010 yang mencapai 20 juta ton maka

sudah selayaknya diversifikasi produk hilir kelapa sawit ditingkatkan. Dengan

pengolahan minyak sawit mentah ini menjadi berbagai produk turunannya, maka

akan memberikan nilai tambah lebih besar lagi bagi negara karena harga relatif

mahal dan stabil. Penggunaan minyak sawit mentah untuk industri hilirnya di

Indonesia saat ini masih relatif rendah yaitu baru sekitar 55% dari total produksi

(Menteri Perindustrian RI, 2010).

B. Perumusan Masalah

Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema Sentra Produksi dan Pengolahan

Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional . Secara geostrategis, Sumatera

diharapkan menjadi Gerbang ekonomi nasional ke Pasar Eropa, Afrika, Asia

Selatan, Asia Timur, serta Australia . Secara umum, Koridor Ekonomi Sumatera

berkembang dengan baik di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan ekonomi

utama seperti perkebunan kelapa sawit, karet serta batubara.

Kegiatan ekonomi utama kelapa sawit di Sumatera memegang peranan penting

bagi suplai kelapa sawit di Indonesia dan dunia. Kelapa sawit adalah sumber

minyak nabati terbesar yang dibutuhkan oleh banyak industri di dunia. Di

samping itu, permintaan kelapa sawit dunia terus mengalami pertumbuhan sebesar

5 persen per tahun. Di Sumatera, kegiatan ekonomi utama kelapa sawit

(33)

kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatera dan membuka lapangan pekerjaan

yang luas (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011). Melalui

pembukaan lapangan kerja yang luas, maka penggunaan tenaga kerja penuh dapat

terealisir. Sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan

pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat

kesejahteraan.

Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi Provinsi Lampung untuk

mendukung pembangunan ekonominya. Provinsi Lampung sendiri mampu

menjadi pemasok kelapa sawit dalam program MP3EI Koridor Sumatera dengan

pertumbuhan perkembangan luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit

yang mencapai 0,25

22,94 persen per tahunnya. Hal ini dikarenakan banyaknya

pembukaan areal baru tanaman kelapa sawit, dan adanya potensi produksi kelapa

sawit yang terus meningkat dari tahun ke tahun seperti yang dapat dilihat pada

Tabel 4.

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan di Provinsi

Lampung, karena kondisi geografis wilayah Provinsi Lampung memang sangat

cocok untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Pengembangan perkebunan

kelapa sawit di wilayah Provinsi Lampung dapat tumbuh pesat dikarenakan (1)

kebutuhan minyak nabati dunia cukup besar dan akan terus meningkat, sebagai

akibat jumlah penduduk maupun tingkat konsumsi per kapita yang masih rendah,

dan (2) di antara berbagai jenis tanaman penghasil minyak nabati, kelapa sawit

(34)

Selain keunggulan di atas, peluang ekspor pasar minyak sawit dan minyak inti

sawit di dalam negeri juga masih terbuka lebar. Dengan adanya peningkatan

ekspor pada pasar minyak sawit dan minyak inti sawit diharapkan dapat

meningkatkan nilai ekspor bersih dari kelapa sawit itu sendiri (dilihat melalui

pendekatan pengeluaran (expenditure approach)) yang pada akhirnya dapat

meningkatkan nilai pendapatan nasional. Pasar potensial yang akan menyerap

pemasaran minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) adalah industri

fraksinasi

(terutama industri minyak goreng), lemak khusus (cocoa

buttersubstitute), margarine atau

shortening,

oleochemical

dan sabun mandi.

Disamping produk konvensional, minyak kelapa sawit juga merupakan salah satu

bahan yang dapat dijadikan sumber bahan bakar/energi (biodisel) yang terbarukan

untuk menggantikan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi yang semakin tipis

persediaannya. Dimana keunggulan-keunggulan tersebut dapat memberikan

keuntungan bagi Provinsi Lampung sebagai salah satu pemasok kebutuhan kelapa

sawit nasional untuk dapat meningkatkan perekonomian wilayahnya.

Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI (2010) tentang peta panduan (road

map) pengembangan klaster industri hilir kelapa sawit, beberapa produk hilir

turunan CPO dan PKO yang telah diproduksi diantaranya untuk kategori pangan:

minyak goreng, minyak salad,

shortening,

margarine,

Cocoa Butter Substitute

(CBS), vanaspati,

vegetable ghee,

food emulsifier,

fat powder, dan es krim.

Adapun untuk kategori non pangan diantaranya adalah: surfaktan, biodiesel, dan

oleokimia turunan lainnya. Adapun produk turunan lainnya dari minyak kelapa

(35)

Dengan pertimbangan bahwa tanaman perkebunan kelapa sawit merupakan salah

satu andalan yang memegang peranan strategis menjadi

l

eading sector

dalam

pembangunan perekonomian wilayah Provinsi Lampung, maka perlu diketahui

keterkaitan ke depan dan ke belakang serta efek pengganda dari tanaman

perkebunan kelapa sawit ini. Di mana sektor perkebunan dan agroindustri kelapa

sawit tersebut diharapkan berkemampuan daya sebar dan kepekaan yang tinggi

dalam perekonomian sehingga efek yang diberikan bersifat ganda. Pada akhirnya,

semua hal ini akan berguna dalam penentuan kebijakan untuk meningkatkan

perekonomian Provinsi Lampung.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh pertumbuhan perkebunan dan agroindustri kelapa

sawit terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari nilai

keterkaitan?

2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perkebunan dan agroindustri kelapa sawit

terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari efek

penggandanya?

3. Bagaimanakah dampak perubahan permintaan akhir (pengeluaran pemerintah,

investasi, dan ekspor) terhadap output sektoral, pendapatan rumah tangga

(36)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan,

maka penelitian ini memiliki tujuan antara lain :

1.

Menganalisis pengaruh pertumbuhan perkebunan dan agroindustri kelapa

sawit terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari nilai

keterkaitan.

2.

Menganalisis pengaruh pertumbuhan perkebunan dan agroindustri kelapa

sawit terhadap perekonomian wilayah Provinsi Lampung ditinjau dari efek

penggandanya.

3.

Menganalisis dampak perubahan permintaan akhir (pengeluaran pemerintah,

pembentukan modal tetap bruto, dan ekspor) terhadap output sektoral,

pendapatan rumah tangga sektoral, dan kesempatan kerja sektoral.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1.

Tambahan informasi dan bahan kajian tentang gambaran/ informasi tentang

potensi pertumbuhan perkebunan dan agroindustri kelapa sawit di Provinsi

Lampung, sehingga pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan potensi

daerahnya.

2.

Sebagai bahan informasi bagi instansi terkait dalam perencanaan pengelolaan

pertumbuhan ekonomi regional suatu wilayah.

3.

Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi penelitian sejenis atau

(37)

➙➙ ➛ ➜ ➙ ➝➞➟➠➟ ➝➡➠ ➢➜ ➟➤➟➥➟➝➤ ➦ ➧➟ ➝➨➤➟ ➡➦➩➙ ➤➙ ➧➟ ➝

➟ ➛ ➜➫➭➯➲ ➳➲➭➡➲ ➵➲

u

st

➸➛ ➜➺➻➼ ➫

E

➵➻➭➻➽ ➫➡➺➽ ➾➲➭➚ ➳➭➲➭

➪➶➹ ➘➴ ➘➷

T

➬➮ ➱➴➬➮➱✃ ➱❐❒➴ ❮

y

➱➮❰Ï Ð ÐÑÒ Ó❐ ➶➹ Ô ➱➷ ➱Õ➱➹Ö ➱× Ø➱Õ➶ Ö➶➴×➱❮Ù✃ ➱➹

Ú➶❐Ö➱➹ Ô ➘➹ ➱➹➶Õ ➬➹ ➬❐Ù➮Ù➷ ➘➹Û➘ÕÕ➱➹ ➬✃➶×Ü➹ Ù✃ ➱ÙÚ➬Õ➬Õ➱Ù➷ ➘

y

❰↔Ò

Ö➶➴ Õ➶❐ Ö ➱➹ Ô➹

y

➱Õ➶❐➱❐Ú➘ ➱ ➹❐ ➱❮

y

➱➴➱Õ ➱➷➘➹➷ ➘Õ❐➶❐ ➶➹ ➘×ÙÕ ➶ Ö➘➷ ➘×➱➹

Ú➬Õ ➬Õ➹

y

➱❰ Ý

b

a

si

Þßßà á ÒÓ ❰ÏÒ❐➶➹ Ù➹ ÔÕ ➱➷➹➱

y

➴➱❮➱× ➱➴ Ô ➱➮ Ù➴Ù❰ áß âã

-esteem

Ò ❐ ➱❮

y

➱➴ ➱Õ➱➷ ❮➶ Ö➱Ô➱Ù❐ ➱➹➘❮Ù ➱Ó ➮ ➱➹❰ÜÒ❐ ➶➹Ù➹ ÔÕ➱➷➹

y

➱Õ➶❐➱❐Ú➘ ➱➹❐ ➱❮

y

➱➴ ➱Õ➱➷

➘➹ ➷ ➘Õ❐➶❐ Ù✃Ù×❰

freedom from servitude)

y

➱➹Ô❐➶➴➘Ú➱Õ ➱➹❮ ➱✃ ➱×❮ ➱➷ ➘➮➱➴Ù×➱Õ

➱❮➱❮Ù❐➱➹ ➘ ❮Ù ➱ä

➪➶➹ ➘➴ ➘➷❒➴ ❮➱➮

y

❰ÏÐÐ ÑÒ Ó Ú➶❐Ö➱➹ Ô ➘ ➱➹➶Õ ➬➹ ➬❐Ù➮➱Ú➱➷➮Ù➮ ➶åÙ➹Ù ❮ÙÕ ➱➹ ❮➶ Ö➱Ô ➱Ù

Ö➶➴ ÙÕ➘➷æ

➱ä

S

➘ ➱➷ ➘Ú➴ ➬ ❮➶ ❮

y

➱➹ Ô Ö➶➴➱➴➷ÙÚ➶➴ ➘Ö ➱× ➱➹

y

➱➹ Ô➷➶➴Û➱➮ Ù➷➶➴ ➘ ❮❐➶➹➶➴➘❮ä

Öä

U

❮ ➱× ➱ ➘➹ ➷ ➘Õ❐➶➹➱ÙÕÕ➱➹Ú➶➹ ➮ ➱Ú➱➷ ➱➹Ú➶➴ Õ ➱ÚÙ➷➱Ó ➮➱➹

çä è➶➹➱ÙÕ ➱➹Ú➶➹➮➱Ú➱➷ ➱➹Ú➶➴Õ➱ÚÙ➷ ➱Ù➷ ➘×➱➴ ➘❮Ö➶➴✃ ➱➹ Ô ❮ ➘➹ Ô➮ ➱✃ ➱❐Û➱➹ ÔÕ➱

Ú➱➹Û➱➹ Ôä

➮ä é➶➴ Ö ➱ÙÕ ➱➹❮Ù ❮➷➶❐Õ ➶✃➶❐ Ö ➱Ô ➱➱➹➮ Ù ❮➶Ô ➱✃ ➱ÖÙ➮➱➹Ô❰❐ Ù ❮➱✃➹

y

➱➶Õ ➬➹ ➬❐ÙÓ
(38)

íîïðñîò ó ôõîðö÷ ø

y

îòóôõóôïùîð õîúíðù ð íîú ûüï ûîú ðòîò ðýðú ò öðö÷ò ðþíîú

óôïù îð õîú íðù ð íîú ûï ôû ÷ÿîò ðýùîð õÿôûîÿ üï✁îÿ✁î÷ó ÷úðú üï✁îÿþ✂

✄ î íðóô✁ù îúû ÷ú îúôõ üúü✁ð☎îï÷ òíðó îú íîúûò ôù îûîðò÷ îö÷óïüò ôòîû îïò îÿðúû

õôö ôï õîðöîú íîúò îÿðú û✁ô✁ó ôú ûîï ÷ ☎ðîúö îïî î õö üï✆ î õöüï

y

î úû✁ôú û ☎îò ðÿõîú

ó ô✁ùîú û÷ úîúôõüú ü✁ðö ôïò ôù÷ öíîóîö íðÿð ☎îö íîúíðîú îÿðò ðò✂ ✝ôúû îú✞îï î

ö ôïò ôù÷ öùðò îíð õôöî ☎÷ð íôï ôöîúóôïðò öð✟î

y

îú ûöð✁ù÷ÿíîúî õîú✁ô✟÷✠÷íõîú

ó ôú ðúû õîöîúõôûðîöîú ôõüúü✁ðíîúöîïî õôò ô✠î ☎ö ôïîîú✁îòîï î õîö

y

íîïðòîö÷

öî ☎îóó ô✁ùîú û÷ ú îúõ ôöî ☎îóó ô✁ùîú û÷ úîú ùôïð õ÷ öúî✂

y

S

÷îö÷ó ôïôõüú ü✁ðîúíð õîöî õîú✁ôú ûîÿî✁ðóôïö÷✁ù÷☎îúîöî÷ó ôïõô✁ùîú ûî ú

✠ð õîöðú û õîöõôûðîöîú ôõüú ü✁ð

y

îú ûíð ✞îó îð ÿôù ð☎öðú ûûð íîïð✟î õö÷

ò ôùôÿ÷✁úî✂

y

✝ ôú ûîú õîöîÿîðú ✡ó ôïõô✁ùîú ûîú úî

y

ùîï ÷ö ôï✠î íð✠ð õî✠÷✁ÿî ☎

ùîï îú û íîú✠îò îò ô✞îï î ðò ð õîú û

y

íð ☎îòðÿõîúó ôïôõüú ü✁ðîúö ôïò ôù÷ ö

ù ôï öî✁ùî ☎ùôò îïó î íîöî ☎÷ ú✆öî ☎÷ úùôïð õ÷öúî

y

ý☛ïòî í✡

y

ñ☞ ☞✌þ ✂

✍✎ ✏ ✑

o

r

✒✓ ✔✕✖ ✑

r

Gambar

Tabel 1. Distribusi produk domestik bruto Indonesia (menurut lapangan usaha)atas dasar harga berlaku tahun 2000 - 2013.
Tabel 1.  Lanjutan
Tabel 2. Pertumbuhan konomi provinsi se Sumatera dan Nasional tahun2007-2011 (Persen)
Tabel 3. Pertumbuhan ekonomi sektoral Provinsi Lampung tahun 2007-2013(Persen)
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian diperoleh (1) Nilai tambah rata-rata pada agroindustri pengolahan kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Rejosari adalah sebesar Rp 553,90 dengan rasio nilai

KontTibusi Pcrkebunan Kelapa Sawit terhadap Pcmbangunan PcrekonomiaIl di Kabupaten Siak Provinsi Riau2. Berani Purba

KontTibusi Pcrkebunan Kelapa Sawit terhadap Pcmbangunan PcrekonomiaIl di Kabupaten Siak Provinsi Riau2. Berani Purba

Penelitian ini bertujuan: 1) menganalisis karakteristik tipologi dan pemetaan konflik di perkebunan kelapa sawit; 2) menganalisis efektivitas proses-proses penyelesaian konflik

Namun meskipun perkebunan rakyat (PR) memiliki proporsi yang dominan dalam status pengusahaan perkebunan kelapa sawit di Lampung, produksi perkebunan rakyat justru

Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Provinsi Lampung yang terdapat di dalam subsektor perkebunan sedangkan komoditas kelapa, karet, kopi, kakao, dan

dari penelitian yang berjudul: pengaruh kebijakan perkebunan terhadap penanaman modal (PMDN dan PMA) (studi kasus perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau) adalah

Selanjutnya, analisis prospek pengembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah perbatasan dilakukan menggunakan data yang bersumber dari hasil penelitian di tiga provinsi di wilayah