• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETIDAKSERTAAN IBU MENGIKUTI POSYANDU

DI BINJAI ESTATE TAHUN 2008

OLEH :

NOOR AFNI

075102048

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D - IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN USU

(2)

LEMBARAN PENGESAHAN KTI

Judul KTI : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu

Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate tahun

2008.

Nama : NOOR’AFNI

Nim : 075102048

Program Studi : D IV Bidan Pendidik FK USU Medan

Pembimbing

NIP:

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul KTI : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu

Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate tahun

2008.

Nama : NOOR’AFNI

Nim : 075102048

Program Studi : D IV Bidan Pendidik FK USU Medan

Menyetujui Pembimbing

Dr. Christoffel L. Tobing, SpoG (K)

Penguji I Penguji II

(4)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa

karena berkat dan rahmat Karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih

gelar sarjana Sains Terapan pada Program Studi D-VI Bidan Pendidik

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Faktor –

Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di

Kelurahan Binjai Estate tahun 2008”.

Dalam Penyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

diselesaikan.Untuk itu dengan sepenuh hati,pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof.Dr.Gontar A.Siregar, Sp.PD-KEGH, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr.Murniati Malik, M.Sc, Sp.KK selaku Ketua Program Studi D-VI

bidan Pendidik FK USU.

3. Ibu Dewi Elizadiani Suza, SKP. MNS.selaku koordinator Karya Tulis

Ilmiah Program Studi D-VI Bidan Pendidik FK.USU.

4. Dr. Christoffel L. Tobing, Sp.OG (K), selaku Pembimbing dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan

(5)

5. Bapak Kepala Puskesmas Binjai Estate yang telah memberikan izin

kepada peneliti untuk meneliti.

6. Seluruh Dosen Pengajar pada Progaram Studi D-VI Bidan Pendidik

FK.USU, yang telah membekali penulis dengan ilmu dari awal

bangku kuliah sampai selesainya pendidikan ini.

7. Suami tercinta yang telah memberikan dukungann kepada penulis

baik moril dan materil dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Ayah dan Ibu tersayang serta keluraga yang telah memberikan

dukungan kepada penulis baik moril maupun material dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Rekan - rekan seperjuangan D-VI Bidan Pendidik FK.USU yang

telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Karya Tulis

Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

masih belum sempurna. Hal ini disebabkan karena adanya batasan

kemampuan, pengalaman dan penetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan

saran begitu diharapkan penulis untuk mendapatkan Karya Tulis Ilmiah

yang lebih baik. Akhirnya penulis dengan segala kerendahan hati

mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, Juni 2008 Penulis

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal kegiatan (Time table)

2. Rencana Biaya Penelitian

3. Surat izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

4. Surat Balasan penelitian dari Puskesmas Binjai Estate

(7)

LEMBAR KONSUL KARYA TULIS ILMIAH (KTI) MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK-USU

Hari/Tanggal Materi Saran

Tanda Tangan

Pembimbing Mahasiswa

20-09-2007 Pengajuan judul dan latar

belakang

- Cari reverensi ± 20 buku

yang terbaru < 5 tahun

terakhir

25-09-2007 BAB 1 Latar Belakang Ditambah

27-09-2007 BAB 2 Menambah materi bab 2

02-10 -2007 BAB 2 - Perbaikan penulisan bab 1

dan bab 2.

15-10-2007 BAB 3 BAB 1 dan BAB 2 ACC,

BAB III perbaikan.

13-11-2007 BAB III dan

BAB IV

BAB III dan BAB IV ACC

Selasa,

13-11-2007

Mengajukan Kuesioner ACC, Perbaiki Tentang Kuesi

Sikap

Dosen Pembimbing

NIP:

(8)

LEMBAR KONSUL KARYA TULIS ILMIAH (KTI) MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK-USU

Hari/Tanggal Materi Saran

Tanda Tangan

Pembimbing Mahasiswa

15-12-2008 Memperbaiki kuesioner - instrumen pengetahuan

- instrumen pelayanan kes.

10-03-2008 Memperbaiki bab 3 Defenisi Operasional

27-09-2007 Memperbaiki bab 4 Perbaiki instrumen penelitian

01- 04 -2008 BAB 5 - Hasil dan pembahasan

pengetahuan.

- Perbaiki pembahasan sikap

05-4-2008 BAB 5 Perbaiki pembahasan tentang

Pelayanan kesehatan.

12-06-2008 BAB 6 Tambah saran dan perbaiki

kesimpulan

18-6-2008 Bab 1,2,3,4,5,6 KTI ACC

Dosen Pembimbing

NIP:

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Pertanyaan Penelitian ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Posyandu ... 6

2.1.1. Defenisi Posyandu ... 6

2.1.2. Tujuan Pokok Posyandu ... 6

2.1.3. Manfaat Posyandu ...

2.1.4. Sasaran Pelaksanaan Posyandu ...

2.1.5. Persyaratan Pendirian Posyandu ...

2.1.6. Lokasi/ Letak Posyandu ...

(10)

2.1.8. Sistem Lima Meja ...

2.2. Pelayanan Kesehatan ... 9

2.2.1 Jenis Pelayanan di Posyandu……….. 9

2.2.2. Perencanaan Program Posyandu……… 2.3. Imunisasi... 11

2.3.1. Pengertian Imunisasi ... 2.3.2. Kebijakan Imunisasi ... 2.3.3. Sasaran ... 2.3.4. Jadwal Imunisasi ... 2.4. Pengetahuan ... 11

2.5.Sikap ... 12

BAB III. KERANGKA PENELITIAN ... 19

3.1. Kerangka Konseptual ... 19

3.2. Defenisi Operasional ... 19

BAB IV. METODELOGI PENELITIAN ... 22

4.1. Desain Penelitian... 22

4.2. Populasi dan Sampel ... 22

4.2.1. Populasi ... 4.2.2. Sampel ... 4.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

(11)

4.4. Pertimbangan Etik ... 23

4.5. Teknik Pengumpulan Data ... 23

4.6. Instrumen Penelitian ... 26

4.7. Pengumpulan Data ... 27

4.7.1. Data Primer ... 4.7.2. Data Sekunder ... 4.8. Pengolahan Data ... 4.9. Analisa Data ... BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

5.1. Hasil Penelitian ...

5.1.1. Karakteristik Responden ...

5.1.2. Pengetahuan ...

5.1.3. Sikap ...

5.1.4. Pelayanan Kesehatan ...

5.2. Pembahasan ...

5.2.1. Pengetahuan Ibu Terhadap Pelaksanaan Pelayanan

Kesehatan di Posyandu ...

5.2.2. Sikap Ibu Terhadap Pelaksanaan Pelayanan

Kesehatan di Posyandu ...

(12)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...

6.1. Kesimpulan ...

6.2. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA

(13)

Nama : Noor’afni NIM : 075102048

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

ABSTRAK

Posyandu merupakan salah satu perwujudan dari upaya kesehatan bersumber daya masyarakat serta sebagai pos pelayanan terpadu (posyandu) KB-kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan. Berdasarkan data kunjungan ibu balita ke posyandu satu tahun terakhir tahun 2007 rata-rata sebesar 46,6% dari seluruh balita (128 0rang). Pada waktu pelaksanaan kegiatan posyandu sebagian besar dari sasaran posyandu tidak hadir secara rutin bahkan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan posyandu sehingga setiap bulannya pencapaian kunjungan masih jauh dari target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti posyandu di Kelurahan Binjai Estate tahun 2008. Faktor - faktor tersebut meliputi pengetahuan, sikap dan pelayanan kesehatan. Subjek penelitian adalah seluruh ibu yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan responden berpedoman kepada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukan dari 25 responden yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu, sebanyak 10 orang (40%) berpengetahuan kurang baik, 8 orang (32%) berpengetahuan cukup baik dan 7 orang (28%) berpengetahuan kurang baik. Sementara sebanyak 11 orang (44%) bersikap kurang baik, 9 orang (36%) bersikap cukup baik dan 5 orang (20.0%) bersikap kurang baik. Pada pelayanan kesehatan sebanyak 13 orang (52%) mengkategorikan kurang baik, 10 orang (40%) mengkategorikan cukup baik dan hanya 2 orang (8%) mengkategorikan baik.

Berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan keikutsertaan ibu dalam kegiatan posyandu, perlu diadakan peningkatan upaya penyuluhan sehubungan dengan pemanfaatan program pelayanan di posyandu oleh pihak yang terkait dalam pengelolaan posyandu.

(14)

Nama : Noor’afni NIM : 075102048

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

ABSTRAK

Posyandu merupakan salah satu perwujudan dari upaya kesehatan bersumber daya masyarakat serta sebagai pos pelayanan terpadu (posyandu) KB-kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan. Berdasarkan data kunjungan ibu balita ke posyandu satu tahun terakhir tahun 2007 rata-rata sebesar 46,6% dari seluruh balita (128 0rang). Pada waktu pelaksanaan kegiatan posyandu sebagian besar dari sasaran posyandu tidak hadir secara rutin bahkan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan posyandu sehingga setiap bulannya pencapaian kunjungan masih jauh dari target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti posyandu di Kelurahan Binjai Estate tahun 2008. Faktor - faktor tersebut meliputi pengetahuan, sikap dan pelayanan kesehatan. Subjek penelitian adalah seluruh ibu yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan responden berpedoman kepada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukan dari 25 responden yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu, sebanyak 10 orang (40%) berpengetahuan kurang baik, 8 orang (32%) berpengetahuan cukup baik dan 7 orang (28%) berpengetahuan kurang baik. Sementara sebanyak 11 orang (44%) bersikap kurang baik, 9 orang (36%) bersikap cukup baik dan 5 orang (20.0%) bersikap kurang baik. Pada pelayanan kesehatan sebanyak 13 orang (52%) mengkategorikan kurang baik, 10 orang (40%) mengkategorikan cukup baik dan hanya 2 orang (8%) mengkategorikan baik.

Berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan keikutsertaan ibu dalam kegiatan posyandu, perlu diadakan peningkatan upaya penyuluhan sehubungan dengan pemanfaatan program pelayanan di posyandu oleh pihak yang terkait dalam pengelolaan posyandu.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2003 Indonesia menduduki urutan

ke – 112 dari 174 negara dan hal ini tentunya erat hubungannya dengan pertumbuhan

dan perkembangan anak. Jumlah penduduk menurut SUSENAS 2001 adalah :

202.707.418 jiwa. Anak usia 0 – 4 tahun 5,8 % - 11.757.030 jiwa, anak usia sekolah 5

– 14 tahun 20,76 % atau 42.082.059 jiwa, usia diatas 64 tahun 4,6% atau 9.324.541

jiwa. Masa bayi, balita bahkan sejak dalam kandungan merupakan “periode emas”

karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangannya tidak dipantau

dengan baik dan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan maka tidak akan

dapat diperbaiki pada periode selanjutnya sampai usia dewasa.

Di Indonesia 153.681 bayi mati setiap tahun. Itu berarti setiap harinya ada 421

orang bayi yang mati sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit. 54 % penyebab

kematian bayi adalah latar belakang gizi. Kita bisa melihat data selanjutnya pada

kondisi Indonesia saat ini : 27,3% balita Indonesia gizi kurang, 8 % dari mereka gizi

buruk, 50% balita Indonesia kekurangan vitamin A, 48,1% balita anemia gizi, 36 %

anak Indonesia tergolong pendek, 11,1% anak sekolah menderita GAKY, 50% ibu

hamil kurang gizi.

(16)

Pengembangan posyandu merupakan strategi tepat untuk melakukan pembinaan

kelangsungan hidup dan perkembangan anak (Depkes, 1991).

Berdasarkan survei awal di Kelurahan Binjai Estate diperoleh jumlah

kunjungan ibu balita ke posyandu satu tahun terakhir tahun 2007 rata-rata sebesar

46,6% dari seluruh balita (128 0rang). Pada waktu pelaksanaan kegiatan posyandu

sebagian besar dari sasaran posyandu tidak hadir secara rutin bahkan tidak pernah

ikut serta dalam kegiatan posyandu sehingga setiap bulannya pencapaian kunjungan

masih jauh dari target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%.

Untuk meningkatkan jumlah sasaran yang berkunjung/ terlibat dalam kegiatan

posyandu serta kualitas pelayanan di posyandu itu sendiri sudah jelas dipengaruhi

oleh banyak faktor antara lain seperti perilaku, pendidikan, pekerjaan, sosial

ekonomi, geografi, alat transportasi dan lain-lain.

Hanafiah (2004) membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara

pengetahuan, pendidikan, penampilan kader dan jarak posyandu terhadap frekuensi

pemanfaatan posyandu di Desa Matang Tepah Kecamatan Bandah Aceh Tamiang.

Menurut Notoatmodjo (2003) ada dua faktor yang mempengaruhi penggunaan

pelayanan kesehatan yaitu meliputi 1) faktor sistem pelayanan seperti kelengkapan

program, tersedianya tenaga dan fasilitas medis, adanya hubungan komunikasi

petugas kesehatan dengan masyarakat, 2)faktor konsumen yang menggunakan

(17)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti Posyandu di

Kelurahan Binjai Estate tahun 2008.

1.2.Pertanyaan Penelitian

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti

Posyandu di Kelurahan Binjai Estate.

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan

ibu mengikuti Posyandu.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh ketidaksertaan ibu mengikuti

Posyandu ditinjau dari tingkat pengetahuan.

b. Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh ketidaksertaan ibu mengikuti

Posyandu ditinjau dari tingkat sikap .

c. Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh ketidaksertaan ibu mengikuti

(18)

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Posyandu

Memberi masukan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan agenda

kerja Posyandu dalam memberi informasi yang tepat guna sehingga terjadi

peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat terutama ibu dalam

pemanfaatan Posyandu .

1.4.2. Bagi Instansi Pendidikan

Merupakan masukan yang dapat digunakan sebagai karya ilmiah untuk

perpustakaan Fakultas Kedokteran Program D – IV Bidan Pendidik.

1.4.3. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dengan

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. POSYANDU

2.1.1. Defenisi Posyandu

Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan

angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

Jaya,2004 ).

Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan keluarga berencana yang

dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknik

dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera (NKKBS). ( Syahlan,1996 ).

2.1.2. Tujuan Pokok Posyandu

Menurut Nasrul Effendy tahun 1998 bahwa tujuan pokok posyandu adalah :

a. Mempercepat Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

c. Mempercepat penerimaan NKKBS.

d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang peningkatan

(20)

e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam

usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk

berdasarkan letak geografis.

f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi untuk swakelola usaha – usaha kesehatan masyarakat.

2.1.3. Manfaat Posyandu

a. Tiap program dapat mencapai hasil program yang optimal walaupun sumber

dayanya terbatas, dan juga dapat diperoleh bersama kearah yang lebih baik.

b. Masyarakat memperoleh kemudahan pelayanan di satu kesempatan dan satu

tempat sekaligus.

c. Dapat dihindari pemborosan waktu dan sumber daya diharapkan.

d. Tingkat partisipasi masyarakat mencapai target yang diharapkan .

e. Cakupan pelayanan dapat diperluas sehingga dapat mempercepat terwujudnya

peningkatan derajat ibu, bayi dan anak balita serta terwujudnya NKKBS.

( www.KMPK.com ).

2.1.4. Sasaran Pelaksanaan Posyandu

Sasarannya antara lain yaitu :

a. Balita

b. Ibu hamil dan ibu menyusui

(21)

2.1.5. Persyaratan Pendirian Posyandu

Untuk mendirikan Posyandu mempunyai persyaratan antara lain yaitu :

a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita.

b. Terdiri dari 120 kepala keluarga.

c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa).

d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok

tidak terlalu jauh.

2.1.6. Lokasi / Letak Posyandu

Mempunyai kriteria sebagai berikut yaitu :

a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat .

b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.

c. Dapat merupakan lokal tersendiri.

d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai rakyat,

pos RT / RW atau pos lainnya.

2.1.7. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu mempunyai tujuh kegiatan atau disebut Sapta Krida

Posyandu yaitu :

a. Kesehatan Ibu dan Anak

b. Keluarga Berencana

c. Imunisasi

(22)

e. Penanggulangan Diare

f. Sanitasi Dasar

g. Penyediaan obat esensial

2.1.8. Sistem Lima Meja

Posyandu mempunyai sistem lima meja yaitu :

a. Meja I

Pada meja I dilakukan pencatatan atau pendaftaran.

b. Meja II

Pada meja II dilakukan penimbangan balita dan ibu hamil.

c. Meja III

Pada meja III dilakukan penerangan dan pendidikan

d. Meja IV

Pada meja IV peningkatan tentang gizi / ASI

e. Meja V

Pelayanan kesehatan ( pemeriksaan hamil, imunisasi balita, anak dan ibu

hamil, program keluarga berencana, dan pemberian tablet besi dan vit.A ).

( Manuaba, 1998 ).

2.2. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara

sendiri, bersama – sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

(23)

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok/masyarakat.

( Prawirohardjo, 2002 ).

Pelayanan kesehatan indikator yang sensitif terhadap fasilitas,

pemanfaatan, dan kualitas pelayanan. Sedangkan pemanfaatan adalah penggunaan

fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan,

rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau bentuk kegiatan lain

dari pemanfaatan pelayanan kesehatan. ( Http://www.Riau )

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi kesehatan bentuk dan jenis pelayanan sangat beraneka ragam, dan

keseluruhannya ditentukan oleh :

1. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan sendiri – sendiri atau

bersama – sama dalam suatu organisasi.

2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan

kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit,

pemulihan kesehatan, atau kombinasi.

3. Sasaran pelayanan kesehatan, apakah untuk perseorangan, kelompok ataupun

masyarakat secara keseluruhan.

Sesuai dengan hal tersebut diatas, maka pelayanan kesehatan baik individu

maupun masyarakat luas harus memiliki persyaratan pokok untuk dapat disebut

suatu pelayanan kesehatan yang baik. Persyaratan pokok itu dibedakan atas tiga

macam, yaitu :

1. Sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa

(24)

3. Sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kedokteran.

Berdasarkan persyaratan diatas suatu tempat pelayann kesehatan dapat berjalan

dengan baik apabila didukung oleh unsur – unsur petugas kesehatan yang

memenuhi syarat.

2.2.1. Jenis –jenis Pelayanan di Posyandu

Jenis pelayanankesehatan yang dijalankan di Posyandu yaitu :

a. Pemeliharaan Kesehatan Bayi dan Balita

a). Penimbangan bulanan.

b). Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang.

c). Imunisasi bayi 3 – 14 bulan.

d). Pemberian oralit untuk menanggulangi diare.

e). Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.

b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur

antara lain yaitu :

a). Pemeriksaan kesehatan umum.

b). Pemeriksaan kehamilan dan nifas.

c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah

darah.

d). Imunisasi TT untuk ibu hamil.

e). Penyuluhan kesehatan dan KB.

f). Pemberian alat kontrasepsi KB.

(25)

h). Pertolongan pertama pada kecelakaan. ( Nasrul, 1998 ).

2.2.2. Perencanaan Program Posyandu

Perencanaan Program Posyandu terdiri dari lima langkah penting yaitu :

a. Menjelaskan berbagai masalah.

b. Menentukan prioritas masalah

c. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilannya.

d. Mengkaji hambatan dan kendala.

e. Menyusun rencana kerja operasional

2.3. Immunisasi

2.3.1 Pengertian Imunisasi

Immunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kekebalan

tubuh manusia terhadap penyakit tertentu. Proses immunisasi ialah memasukkan

vaksin atau serum kedalam tubuh manusia, melalui oral atau suntikan. Tubuh

dirangsang membentuk antibodi yang dapat memproduksi anti toksin. Kehadiran

anti toksin dapat menetralisir toksin yang dikeluarkan oleh kuman penyakit yang

masuk kedalam tubuh manusia.

2.3.2. Kebijakan Immunisasi

Beberapa kebijakan operasional immunisasi yang ditetapkan oleh

(26)

a. Jangkauan pelayanan ditingkatkan. Semua Puskesmas dan puskesmas

pembantu memberikan pelayanan immunisasi.

b. Skrining secara ketat dilaksanakan untuk menghindari hilangnya kesempatan

immunisasi.

c. Pelaksanaan program dilakukan secara efesien untuk menekan ”drop out”.

d. Satu jarum dan satu syringe steril digunakan untuk tiap suntikan.

e. Supervisi dilakukan dengan ”checklist” secara rutin.

f. Penyuluhan dilakukan untuk menunjang program.

g. Dampak program terhadap penyakit yang dapat diatasi melalui immunisasi.

h. Pemantauan kegiatan immunisasi secara lintas program dan sektor.

2.3.3 Sasaran

Sasaran vaksinasi adalah :

a. Bayi (umur 0 – 11 bulan)

b. Calon pengantin wanita dan ibu hamil untuk mencegah tetanus neonatorum

c. Anak SD kelas satu, pemberian DPT dan DT

(27)

2.3.4 Jadwal immunisasi bagi bayi

Jadwal immunisasi bagi bayi yang datang ke Posyandu / Puskesmas :

Umur Antigen

HB3, Polio 4, Campak

(Syahlan, 1996)

2.4. Pengetahuan

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2002) adalah merupakan hasil dari

tahu dan ini terjadi setelah seseorang itu melakukan penginderaan terhadap suatu

obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan,

yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu merupakan tingkat pengetahuan

(28)

yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

dalam konteks atau situasi lain.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya ( real). Aplikasi disini dapat

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

bahan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian didalam suatu kemampuan untuk menyusun

(29)

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria – kriteria yang telah ada.(Notoatmodjo,2003).

2.5. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap sesuatu stimulasi atau objek.(Notoatmodjo,2003).Dari batasan ini dapat

disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya

dapat ditafsirkan terlebih dahulu dan prilaku yang tertutup. Sikap seorang nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi tertentu yang

dalam kehidupan sehari – hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulasi sosial.

Menurut Notoatmodjo (2003) yang mengutip dari Allport bahwa sikap

mempunyai 3 komponen pokok, yakni :

1. Kepercayaan

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behaviour)

Ketiga komponen ini secara bersama – sama membentuk sikap yang utuh.

Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi

memegang peranan penting.

Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :

(30)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus

yang diberikan (objek).

2. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Menghargai (Valving)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi tingkat tinggi.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan resiko

adalah merupakan sikap paling tinggi.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan secara langsung dan tidak

langsung. Secara langsung dapat dinyatakan pendapat dan pertanyaan responden

(31)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan pustaka maka kerangka

penelitian dari faktor – faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti

posyandu adalah sebagai berikut :

3.2. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu sehubungan dengan

poyandu meliputi pengertian, tujuan, jenis dan manfaat kegiatan di

posyandu.

2. Sikap adalah Suatu reaksi atau respon yang ditanggapi oleh ibu tentang

ketidaksertaannya menguikuti posyandu.

3. Pelayanan kesehatan adalah suatu pelaksanaan program posyandu meliputi

kemudahan ibu mendapatkan pelayanan, kelengkapan saran dan prasarana

posyandu, sikap petugas kesehatan adanya manfaat posyandu dan

lain-lain.

• Pengetahuan

• Sikap

• Pelayanan Kesehatan

Faktor – faktor yang

mempengaruhi ketidaksertaan

(32)

Variabel pengetahuan, sikap dan pelayanan kesehatan menggunakan skala

interval yang masing-masing terdiri dari 10 pertanyaan dan 2 pilihan jawaban.

Jawaban ”ya” diberi nilai 2 dan ”tidak” diberi nilai 1. Berdasarkan interpretasi

total skor responden terhadap seluruh pertanyaan, maka baik pengetahuan, sikap

dan pelayanan kesehatan dibagi atas 3 kategori yaitu:

a. Kategori ”baik”,apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden ≥ 76

% atau dengan interval 15 - 20

b. Kategori ”cukup”,apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 56 - 75 %

atau interval 12 -14

c. Kategori ”kurang”, apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden ≤ 55 %

(33)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan desain deskriptif yang dilakukan dengan

pendekatan cross sectional. Ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekaligus pada suatu saat. Dengan membagikan kuesioner kepada responden yang

akan dibagikan kepada masing – masing responden yaitu ibu – ibu yang tidak

mengikuti posyandu.

4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentunya yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2004). Pada penelitian

ini populasi adalah seluruh ibu yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karekteristik yang dimiliki oleh populasi. (Hidayat,2007). Sampel dalam

penelitian ini adalah total sampling atau mengambil keseluruhan di populasi yang

ada yaitu seluruh ibu yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu sebanyak 25

(34)

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Binjai Estate.

4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2007 sampai Juni 2008 yang

dimulai dari pengajuan judul, penunjukan bimbingan, menyiapkan proposal, ujian

proposal, mengajukan izin lokasi, pengumpulan data, pengolahan data, konsultasi

dengan pembimbing, membuat laporan dan mengumpulkan laporan.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari ketua pelaksana

program D – IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU, dengan mengajukan

permohonan izin penelitian kepada Bapak Lurah Binjai Estate. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden bahwa

partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela, responden berhak

mengundurkan diri dari penelitian. Peneliti akan membagi lembar persetujuan

( Informed Consent ) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioener.

Untuk menjaga kerahasiaan, maka kuesioner yang akan diberikan tidak

mencantumkan nama responden akan tetapi dengan menggunakan nomor kode

pada masing – masing lembar kuesioner tersebut dan informasi yang diperoleh

(35)

4.5. Teknik Pengumpulan data

pengumpulan data adalah kegiatan penelitian untuk melakukan

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian (Alihul Aziz,2003).

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer. Pengumpulan

data ini menggunakan alat yang bersifat kuesioner. Untuk mengetahui tentang

faktor – faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu mengikuti posyandu.

Maka dengan ini penulis mengajukan pertanyaan dalam bentuk 2 pilihan

jawaban/alternatif (dichotomous choice) yang terdiri dari 25 pertanyaan.

4.6Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini alat pengumpulan data dilakukan dengan

penyebarkan kuesioner pada responden. Pada pengambilan data responden dibri

penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan penelitian, penjelasan singkat

mengenai kuesioner serta diminta kesediaannya menjadi sampel penelitian

selanjutnya responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan dan

kuesioner dikembalikan saat itu juga.

4.7. Pengumpulan Data 4.7.1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara

yang berpedoman pada kuesioner penelitian.

4.7.2. Data Sekunder

(36)

4.8. Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk

mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan

data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan.

Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputerisasi.

4.9. Analisa Data

Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilanjutkan dengan membahas hasil

(37)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1.

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Umur f %

1 < 20 tahun 1 4.0

2 20 – 35 tahun 16 64.0

3 > 35 tahun 8 32.0

Total 25 100.0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan responden terbanyak adalah ibu

yang berumur antara 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 16 orang (64%), sebanyak 8

orang (32%) berumur diatas 35 tahun dan 1 orang (4%) berumur kurang dari 20

(38)

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Agama Ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Agama f %

1 Islam 20 80.0

2 Kristen Protestan 5 20.0

Total 25 100.0

Tabel diatas menunjukkan hampir seluruh ibu beragama islam yaitu ada 20

orang (80%) dan kristen protestan ada sebanyak 5 orang (20%).

Tabel 5.3.

Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa Ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Suku Bangsa f %

1 Jawa 12 48.0

2 Batak 11 44.0

3 Melayu 2 8.0

Total 25 100.0

Tabel diatas menunjukkan ibu yang berasal dari suku Jawa merupakan

responden terbanyak yaitu 12 orang (48%), suku Batak sebanyak 11 orang (44%)

(39)

Tabel 5.4.

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Pendidikan f %

Tabel diatas menunjukkan mayoritas ibu yang berlatarbelakang pendidikan

SD ada sebanyak 11 orang (44%), berpendidikan SLTA sebanyak 7 orang (28%),

sebanyak 6 orang (24%) berpendidikan SLTP dan berpendidikan Diploma/Sarjana

ada 1 orang (4%).

5.1.2. Pengetahuan

Pengetahuan ibu berupa segala hal yang diketahui berkaitan dengan

pengertian, tujuan, jenis dan manfaat pelayanan yang diselenggarakan di

posyandu. Adapun kategorinya terbagi atas baik, cukup baik dan kurang baik.

Tabel 5.5.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Pengetahuan f %

1 Baik 7 28.0

2 Cukup baik 8 32.0

3 Kurang baik 10 40.0

(40)

Tabel diatas menunjukkan mayoritas ibu berpengetahuan kurang baik

terhadap kegiatan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di posyandu yaitu

sebanyak 10 orang (40%), pengetahuan cukup baik ada sebanyak 8 orang (32%)

dan 7orang (28%) berpengetahuan kurang baik.

5.1.3. Sikap

Sikap ibu hamil berupa tanggapan mengenai hal yang berkaitan dengan

ketidaksertaan ibudalam kegiatan posyandu. Sikap dapat dikategorikan baik,

cukup baik dan kurang baik. Secara rionci dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.6.

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Yang Tidak

Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Sikap f %

1 Baik 11 44.0

2 Cukup baik 9 36.0

3 Kurang baik 5 20.0

Total 25 100.0

Tabel diatas menunjukkan ibu yang bersikap baik terhadap pelaksanaan

kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu sebanyak 11 orang (44%), bersikap

(41)

5.1.4. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan berupa suatu pelaksanaaan program pelayanan

posyandu yang meliputi kemudahan mendapatkan pelayanan tersebut,

kelengkapan sarana dan prasarana, sikap petugas dan adanya manfaat posyandu

bagi ibu itu sendiri.

Tabel 5.7.

Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Kesehatan di Posyandu Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

No Pelayanan Kesehatan f %

1 Baik 2 8.0

2 Cukup baik 10 40.0

3 Kurang baik 13 52.0

Total 25 100.0

Tabel diatas menunjukkan sebanyak 13 orang (52%) mengkategorikan

kurang baik atas kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu, sebanyak 10 orang

(40%) mengkategorikan cukup baik dan hanya 2 orang (8%) mengkategorikan

(42)

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

ibu tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Bijai Estate ditemukan

sebagai berikut.

5.2.1. Pengetahuan Ibu Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Posyandu

Berdasarkan kategori pengetahuan tentang pelayanan di posyandu

sebanyak 10 orang (40%), berpengetahuan cukup baik ada sebanyak 8 orang

(32%) dan 7orang (28%) berpengetahuan kurang baik.

Bila dilihat dari latar belakang pendidikan, 11 ibu berpendidikan SD

mayoritas memiliki pengetahuan kurang baik sebesar 72,7%. Berpendidikan

SLTP mayoritas berpengetahuan cukup baik sebesar 50% dan dari 7 ibu yang

berpendidikan SLTA sebesar 57,1% berpengetahuan baik.

Notoatmodjo (2003) mengutip dari teori Green bahwa pengetahuan salah

satu faktor predisposisi (penguat) dalam pembentukan perilaku seseorang. Pendidikan secara langsung mendukung keadaan pengetahuan yang dimilikinya.

Ibu yang tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu dilingkungannya dapat

disebabkan karena ibu tersebut tidak tahu atau belum tahu manfaat dari kegiatan

posyandu. Sebab lain, ibu tahu tujuan dan manfaatnya namun karena faktor

ketidaktahuan atau kurangnya informasi dari petugas puskesmas/ kader posyandu

(43)

5.2.2. Sikap Ibu Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Posyandu

Berdasarkan kategori sikap terhadap psoyandu ibu yang bersikap baik

terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu sebanyak 11

orang (44%), bersikap cukup baik sebanyak 9 orang (36%) dan 5 orang (20.0%)

bersikap kurang baik.

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap menggambarkan suka atau

tidak sukanya seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman

sendiri atau dengan orang lain yang paling dekat. Sikap positif / baik tidak selalu

terwujud dalam suatu tindakan nyata. sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi

hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dan prilaku yang tertutup

Seorang ibu tidak mau membawa anaknya imunisasi di posyandu,

meskipun ibu mempunyai sikap positif terhadap pelayanan yang diadakan di

posyandu. Sebab ibu tersebut pernah melihat dan mendengar beberapa berita di

media massa bahwa anak yang telah diimunisasi di posyandu mengalami kejang,

jatuh sakit dan mengalami kecacatan bahkan berakhir dengan kematian.

5.2.3. Pelayanan Kesehatan di Posyandu

Berdasarkan kategori pelayanan kesehatan diketahui sebanyak 13 orang

(52%) mengkategorikan kurang baik atas kegiatan pelayanan kesehatan di

posyandu, sebanyak 10 orang (40%) mengkategorikan cukup baik dan hanya 2

(44)

Suatu pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik apabila didukung

oleh unsur-unsur fasilitas yang lengkap dan terutama sikap ramah dari

penyelengara pelayanan tersebut yaitu petugas kesehatan.

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa variabel petugas kesehatan,

ketersediaan sarana dan prasarana serta kondisi geografis salah satu penentu

terbentuknya sistem pelayanan kesehatan yang baik atau penentu seseorang

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan, ibu lebih cenderung

membawa anaknya untuk imunisasi ke rumah sakit/ klinik bidan karena pelayanan

yang didapatkan didukung oleh fasilitas prasarana yang sangat lengkap. Berbeda

jauh dengan yang tersedia di posyandu tempat tinggal mereka. Faktor keteraturan

dan kelengkapan kegiatan pelayanan kesehatan merupakan faktor yang

mendorong seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan tersebut secara

(45)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengetahuan tentang posyandu sebanyak 10 orang (40%),

berpengetahuan cukup baik ada sebanyak 8 orang (32%) dan 7 orang

(28%) berpengetahuan kurang baik.

2. Berdasarkan kategori sikap terhadap psoyandu ibu yang bersikap baik

terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu sebanyak

11 orang (44%), bersikap cukup baik sebanyak 9 orang (36%) dan 5 orang

(20.0%) bersikap kurang baik.

3. Berdasarkan kategori pelayanan kesehatan diketahui sebanyak 13 orang

(52%) mengkategorikan kurang baik atas kegiatan pelayanan kesehatan di

posyandu, sebanyak 10 orang (40%) mengkategorikan cukup baik dan

hanya 2 orang (8%) mengkategorikan baik.

6.2. Saran

1. Bagi Pihak Puskesmas/ Posyandu

Upaya mensosialisasikan kegiatan posyandu lebih diperluas lagi ke

masyarakat melalui peningkatan kegiatan penyuluhan yang berkaitan program

(46)

Peningkatan kualitas dan kuantitas jenis kegiatan pelayanan posyandu seperti

pengadaan konseling yang terpadu bagi pasangan usia subur (PUS), pengadaan

kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan pengadaan perlombaan bayi sehat

karena dapat memotivasi ibu untuk aktif didalam kegiatan posyandu.

Pengembangan sikap simpati dari petugas puskesmas dan kader posyandu

selama melayani masyarakat tanpa membedakan status sosial seseorang.

2. Bagi Dinas Kesehatan

1.1. Melakukan suvei langsung kewilayah kerja puskesmas/ posyandu

untuk melihat pelaksanaan kegiatan posyandu dan kendala apa yang

dihadapi oleh petugas puskesmas/kader selama menyelenggarakan

program posyandu.

1.2. Mengadakan kesempatan pengembangan diri untuk petugas

puskesmas dan kader posyandu dengan cara pemberian pelatihan,

kesempatan melanjutkan pendidikan yang mendukung pelaksanaan

program posyandu sehingga dapat dilaksanakan kinerja

penyelenggara posyandu yang berkualitas dan profesional di

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, (1991). Direktorat Jendral pembinaan kesehatan masyarakat.

Pedoman pemberian besi bagi petugas. Jakarta.

Effendy Nasrul, (1998). Kesehatan Masyarakat. EGC.Jakarta

Hanafiah Said, (2004). Pengaruh Karakteristik Dan Persepsi Ibu Bayi/Balita Tentang Posyandu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Desa Matang Tetah Kecamatan Banda Kabupaten Aceh Tamiang. Skripsi FKM – USU.

Hidayat Alimul Aziz, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta.

J.H.Syahlan. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan. Jakarta.

Munindjaya, A.A, Gde , (2004). Manajemen Kesehatan. EGC. Jakarta.

Manuaba, (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Erlangga. Jakarta..

, (2002). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan KB. EGC. Jakarta.

Notoatmodjo, (2003). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Adi Offset.Yogyakarta.

Prawirohardjo, (2001). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal . Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono, Jakarta.

, (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Sugiono, (1992). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Jakarta

Kependudukan dan ketenagakerjaan di Propinsi Riau.

(48)

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONSENT )

Judul Penelitian : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu

Mengikuti Posyandu Di Kelurahan Binjai Estate Tahun

2008.

Peneliti : Noor ’ Afni

Alamat : Jl. Ikan Senangin No.25 Binjai

Dengan menandatangani lembaran ini saya memberikan persetujuan untuk

mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa peneliti ini

bertujuan untuk mengetahui apakah faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu

mengikuti posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008. Saya mengerti

bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan saya telah

diberitahu bahwa jawaban kuesioner ini tidak akan diberitahukan kepada

siapapun.

Saya telah mendapat penjelasan mengenai penelitian ini dan diberi

kesempatannya untuk bertanya. Saya secara sukarela berperan serta dalam

penelitian ini.

Binjai, Desember 2007

Tanda Tangan Responden Penulis

(49)

Kuesioner Penelitian

Petunjuk : Kuesioner ini diisi oleh ibu Yang Tidak Ikut Serta Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008.

1. Umur :

Data Demografi

IBU

2. Agama : Islam Khatolik Hindu

Budha Protestan Lain - lain

3. Suku : Jawa Batak Madura

Melayu Banjar Lain - lain

4. Pendidikan : SD SMP Tidak Sekolah

SMA Perguruan Tinggi

ANAK

Jumlah anak balita :

Umur anak balita :

Pertanyaan :

1. Menurut ibu, Posyandu adalah strategi jangka panjang pemerintah untuk

menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu : Pengetahuan

(50)

2. Menurut ibu, tujuan Posyandu adalah untuk mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan anak, meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, dan

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan :

Ya Tidak

3. Menurut ibu, manfaat Posyandu ada 5 antara salah satunya yaitu menghindari

pemborosan waktu dan sumber daya yang diharapkan dan memperoleh

kemudahan pelayanan disatu kesempatan dan tempat sekaligus :

Ya Tidak

4. Menurut ibu, sasaran Posyandu adalah balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan

PUS ( Pasangan Usia Subur ) :

Ya Tidak

5. Menurut ibu, imunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh

kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu :

Ya Tidak

6. Menurut ibu, tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita untuk mencegah

kebutaan :

(51)

7. Menurut ibu, tujuan imunisasi bagi balita adalah untuk mencegah penyakit :

Ya Tidak

8. Menurut ibu, tujuan menimbang balita adalah untuk mengetahui

perkembangan dan pertumbuhan balita :

Ya Tidak

9. Menurut ibu, bila balita ibu mencret, yang pertama kali ibu lakukan adalah

memberikan oralit :

Ya Tidak

10.Menurut ibu, balita mulai diberikan vaksinasi pada umur 0 – 11 bulan :

Ya Tidak

11.Menurut ibu, apakah datang ke Posyandu dapat menghabiskan sebagian waktu

ibu : Sikap

Ya Tidak

12.Menurut ibu, apakah sering datang ke Posyandu dapat meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan bayi :

(52)

13.Menurut ibu, apakah pelayanan kesehatan di Posyandu sudah cukup memadai:

Ya Tidak

14.Menurut ibu, apakah ibu sudah merasakan manfaat dari Posyandu :

Ya Tidak

15.Menurut ibu, apakah letak Posyandu saat ini di sudah dapat dijangkau

masyarakat terpencil :

Ya Tidak

16.Menurut ibu, apakah kader – kader di Posyandu sudah memberikan

pelayanan yang terbaik buat ibu :

Ya Tidak

17.Menurut ibu, apakah partisipasi ibu dalam program Posyandu dapat mencapai

target yang ingin dicapai oleh Posyandu :

Ya Tidak

18.Menurut ibu, apakah, Pemberian kapsul vitamin A diberikan setiap bulan

Februari dan Agustus :

Ya Tidak

(53)

19.Posyandu memberikan makanan tambahan pada balita :

Ya Tidak

20.Posyandu memberikan pelayanan immunisasi, ibu hamil dan Keluarga

Berencana :

Ya Tidak

21. Menurut ibu, apakah masyarakat memperoleh kemudahan pelayanan di satu

tempat dan satu tempat sekaligus. Pelayanan Kesehatan

Ya Tidak

22. Apakah partisipasi masyarakat telah dilakukan dalam pelayanan kesehatan

Ya Tidak

23. Menurut ibu, apakah sumber daya kesehatan ditempat ibu memadai

Ya Tidak

24. Menurut ibu, apakah ada pelaksaan bagi ibu menyusui di Posyandu ?

Ya Tidak

25.Menurut ibu, apakah ada pelaksanaan bagi Pasangan Usia Subur di Posyandu?

(54)

26.Menurut ibu, apakah pelayanan kesehatan telah disesuaikan dengan

kemampuan petugas.

Ya Tidak

27.Menurut ibu, apakah penyuluhan kesehatan telah diberikan oleh petugas

kesehatan?

Ya Tidak

28.Menurut ibu, apakah pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin

dan pil penambah darah telah dilakukan?

Ya Tidak

29.Menurut ibu, apakah anak sekolah telah mendapatkan vaksinasi dari petugas

kesehatan ?

Ya Tidak

30.Menurut ibu, apakah jadwal imunisasi diberi tahukan oleh petugas kesehatan ?

(55)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKSERTAAN IBU MENGIKUTI POSYANDU DI KELURAHAN

BINJAI ESTATE TAHUN 2008

NOOR ’ AFNI NIM.075102048

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(56)

Lembar Pengesahan KTI

Judul : Faktor – faktor yang mempengaruhi ketidaksertaan ibu

mengikut i Posyandu Di dusun V Desa Sambirejo Kabupaten

(57)

Nama : Noor Afni

Nim : 075102052

Program Studi : D – IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing

d

NO

r. Christoffel L. Tobing, SpOG (K)

Nip :

RANCANGAN / ANGGARAN BIAYA PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D – IV BIDAN PENDIDIK FK USU TAHUN 2007 / 2008

URAIAN QUALITY SATUAN BIAYA

SATUAN

JUMLAH BIAYA 1. Biaya Personal

(58)

- Operator Komputer 1 Orang 100000 100000 - Surveyor (pencari sumber data) 3 Orang 150000 150000

2. Biaya Non Personal

• ATK dll

- Kertas HVS 80 gram 3 Rim 30000 90000

- Pulpen warna hitam 5 Buah 2000 10000

- Tipe-ex 2 Buah 2500 5000

• Collecting Data

- Fotocopy sumber data Ls Lembar 25000 25000

• Pengetikan hasil seluruh KTI (Tabel dan Grafik)

1 100000 100000

5. Transportasi penelitian PP 1 Orang 100000 100000

6. Akomodasi penelitian 1 Orang 60000 60000

7. Akomodasi responden 24 Orang 10000 10000

(59)

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 t kp s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 t ks y21 y22 y23 y24 y25 y26 y27 y28 y29 y30 t ky

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKSERTAAN IBU MENGIKUTI POSYANDU DI KELURAHAN BINJAI ESTATE TAHUN 2008

Pelayanan Kesehatan suku didik Pengetahuan Sikap

(60)

Reliability

Ca se Pr ocess ing Summa ry

15 100 .0

Mean Std . Deviation N

Item-Total Statistics

15.20 12.600 .783 .946

15.27 12.638 .714 .949

15.20 12.314 .880 .941

15.20 12.457 .831 .944

15.33 12.095 .851 .943

15.20 12.314 .880 .941

15.40 12.400 .738 .948

15.27 12.638 .714 .949

15.20 12.457 .831 .944

15.13 13.124 .686 .949

p1

(61)

Reliability

Ca se Pr ocess ing Summa ry

15 100 .0

Mean Std . Deviation N

Item-Total Statistics

15.47 10.124 .825 .930

15.87 9.695 .663 .938

15.80 9.743 .647 .939

15.60 9.686 .772 .931

15.47 10.124 .825 .930

15.47 10.124 .825 .930

15.73 9.638 .699 .936

15.53 9.695 .864 .927

15.60 9.686 .772 .931

15.47 10.124 .825 .930

s11

(62)

Reliability

Ca se Pr ocess ing Summa ry

15 100 .0

Mean Std . Deviation N

Item-Total Statistics

13.47 13.695 .765 .947

13.73 13.210 .876 .942

13.80 13.457 .838 .943

13.40 14.257 .645 .951

13.67 13.238 .849 .943

13.47 13.838 .721 .948

13.40 14.114 .689 .950

13.80 13.457 .838 .943

13.73 13.495 .790 .946

13.73 13.210 .876 .942

y21

(63)

Frequency Table

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(64)

Kategori Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kategori Sikap

5 20.0 20.0 20.0

9 36.0 36.0 56.0

11 44.0 44.0 100.0 25 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(65)

Frequency Table

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

P1

14 56.0 56.0 56.0

11 44.0 44.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(66)

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

P4

10 40.0 40.0 40.0

15 60.0 60.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

P6

10 40.0 40.0 40.0

15 60.0 60.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

P7

10 40.0 40.0 40.0

15 60.0 60.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(67)

P8

25 100.0 100.0 100.0 2

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S11

5 20.0 20.0 20.0

20 80.0 80.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(68)

S13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S14

15 60.0 60.0 60.0

10 40.0 40.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S15

5 20.0 20.0 20.0

20 80.0 80.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S16

5 20.0 20.0 20.0

20 80.0 80.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S18

15 60.0 60.0 60.0

10 40.0 40.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(69)

S19

15 60.0 60.0 60.0

10 40.0 40.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

S20

5 20.0 20.0 20.0

20 80.0 80.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kategori Sikap

5 20.0 20.0 20.0

9 36.0 36.0 56.0

11 44.0 44.0 100.0 25 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(70)

Y24

13 52.0 52.0 52.0

12 48.0 48.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Y26

25 100.0 100.0 100.0 2

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Y27

13 52.0 52.0 52.0

12 48.0 48.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Y29

13 52.0 52.0 52.0

12 48.0 48.0 100.0

25 100.0 100.0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(71)

Y30

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(72)

Frequencies

Kategori Umur

31 40.8 40.8 40.8

45 59.2 59.2 100.0

76 100.0 100.0

20 - 35 tahun > 35 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumul ative Percent

Ka tegori P ari tas

13 17.1 17.1 17.1

29 38.2 38.2 55.3

34 44.7 44.7 100.0

76 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumul ative Percent

Ka tegori I nterval Keham ilan (tahun)

12 15.8 15.8 15.8

14 18.4 18.4 34.2

50 65.8 65.8 100.0

76 100.0 100.0

keham ilan pert ama < 2 tahun

> 2 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumul ative

53 69.7 69.7 100.0

76 100.0 100.0

Keham ilan pertama Plasenta previa

Frequency Percent Valid Percent

Cumul ative Percent

Pe nanganan Rete ntio Pla senta

48 63.2 63.2 63.2

28 36.8 36.8 100.0

76 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Gambar

Tabel 5.2.
Tabel 5.4.
Tabel 5.6.
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 13 orang (52%) mengkategorikan

Referensi

Dokumen terkait

• Pfifner dan Sherwood (2001) : Organisasi adalah pola keadaan dimana sejumlah orang banyak, sangat banyak mempunyai teman berhubungan langsung dengan yang lain,

1 Senin, 6 April 2015 Semantik Bahasa Indonesia A 11.00 - 12.30 FIB II.12 Wahyu Widodo, M.Hum &amp; Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum.. &amp; Machrus

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara simultan antara dukungan emosional keluarga dan dukungan emosional teman sebaya dengan self-compassion yang dimiliki

Walaupun menjadi problem minor, masalah yang paling mengganggu dalam permasalahan tingkat ke-2 adalah visibilitas atau keberadaan KIN online pada dunia luar (internet)

Bina Marga Kabupaten Sumenep menjelaskan, faktor – faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek konstruksi terdiri dari enam kategori yaitu tenaga kerja

Catatan: Jika irisan sejajar dengan sumbu x maka tinggi irisan adalah kurva yang terletak disebelah kanan dikurangi kurva yang terletak disebelah kiri.. Jika batas kanan dan

Responden pada kelompok usia dewasa tengah, pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan, dan masa kerja lebih lama (&gt; 10 tahun) memiliki tingkat pengetahuan

Beberapa permasalahan yang menyebabkan sulitnya siswa memperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran kimia antara lain, ilmu kimia banyak memiliki