• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya belajar 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gaya belajar 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Para ahli memberikan beberapa pengertian gaya belajar. Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, siswa seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa (Winkel,2009).

Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika seseorang bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, jika suatu ketika, misalnya harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya.

Menurut Nasution (2011) gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang – perangsang yang diterima dalam proses belajar. Menurut penulis gaya belajar adalah cara siswa untuk membuat suatu strategi dalam belajar dan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang tersebut.

Para peneliti menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori tertentu. Siswa berkesimpulan, bahwa:

1. Setiap siswa belajar menurut cara sendiri yang disebut gaya belajar. Juga guru mempunyai gaya mengajar masing – masing.

2. Siswa dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrument tertentu.

3. Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.

(2)

Menurut Deporter dan Hernacki (2011) gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang meyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata. Tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri–otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).

Referensi

Dokumen terkait

Penyandang tuna daksa cenderung merasa diri mereka berbeda, tidak dapat berhubungan baik dalam lingkungan masyarakat, menyesali kecacatan yang dialaminya dan belum mampu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel penelitian yang paling berpengaruh dalam meningkatkan citra perusahaan di Kantor Bank Indonesia sekaligus menguji hipotesis dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII di SMP N 3 Sawan antara kelompok siswa

Namun, ada juga beberapa faktor yang dimungkinkan untuk menjadikan debitur yang berstatus single menjadi default , yakni dari segi pendapatan yang rendah sehingga jika hanya

Pengguna dapat login dengan memasukkan username dan password yang benar, kemudian sistem dapat mengetahui lokasi jumlah slot kosong pada lokasi parkir, mengetahui

Dalam menganalisis kedua pengaruh tersebut, peneliti melakukan analisa dengan menggunakan path analysis (analisis jalur) untuk menjelaskan tentang variabel-variabel dari kualitas

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai

: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: