Bagian 1
PENINGKATAN
KESADARAN
Pelatihan
Berbasis Kompetensi
Bagian 1 PENINGK
A
T
1 1 1 1 1
T
T
T
T
Tujuan Program CBT Indonesia, Hasil yang
ujuan Program CBT Indonesia, Hasil yang
ujuan Program CBT Indonesia, Hasil yang
ujuan Program CBT Indonesia, Hasil yang
ujuan Program CBT Indonesia, Hasil yang
diharapk
diharapk
diharapk
diharapk
diharapkan
an
an
an
an
11111Tujuan
• Mendapatkan keterampilan, pengetahuan dasar dan sikap kerja tentang PBK
• Mendapatkan informasi tentang perkembangan keterampilan di Asia dan Indonesia • Mendapatkan informasi tentang Rekomendasi mengenai Sumber Daya Manusia ILO yang
baru
• Mempelajari beberapa prinsip tentang pelatihan untuk para pelatih
• Menyiapkan rencana kegiatan untuk penerapan dalam perusahaan/sektor/industri masing-masing
Hasil Yang Diharapkan
Di akhir pelatihan, peserta akan:
• Memperoleh pengetahuan dan keahlian tentang PBK
• Mendapatkan informasi tentang perkembangan keterampilan di Asia dan Indonesia • Mendapatkan informasi tentang Rekomendasi mengenai Sumber Daya Manusia ILO yang baru • Menyiapkan dan merancang program pelatihan dan rencana kegiatan mereka sendiri
Ikhtisar Pelatihan
• Hari Ke-1
- Pembukaan
- Perkenalan peserta/penyampaian harapan mengenai apa yang ingin mereka dapatkan setelah mengikuti pelatihan ini
- Tujuan program, hasil yang diharapkan dan mata pelatihan - Perkembangan keterampilan di Asia
- Perkembangan keterampilan di Indonesia
• Hari Ke-2
- Rekomendasi ILO yang baru mengenai pengembangan SDM
- Konsep: Peraturan Pemerintah Indonesia tentang Sistem Pelatihan kerja Nasional
1 Carmela I. Torres
2 2 2 2 2
• Hari Ke- 3
- Pelatihan Berbasis Kompetensi : ceramah dan pelatihan - Perancangan, penerapan dan evaluasi program pelatihan
• Hari Ke-4
- Persiapan rencana kerja dan tindak lanjut - Presentasi dari rencana kerja
• Hari Ke- 5
3 3 3 3 3
P
P
P
P
Pengembangan Keterampilan: Indonesia
engembangan Keterampilan: Indonesia
engembangan Keterampilan: Indonesia
engembangan Keterampilan: Indonesia
engembangan Keterampilan: Indonesia
22222Ringkasan Presentasi
• Investasi di pendidikan dan pelatihan • Sistem pendidikan
• Undang-Undang Ketenagakerjaan • Undang-Undang Otonomi Daerah • Sertifikasi Kompetensi
• Beberapa masalah
Investasi di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
• Krisis di 1997: mengganggu proses investasi di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia - Krisis ekonomi mempengaruhi pendapatan baik di masa mendatang maupun saat ini - Mempengaruhi pendidikan
• Tingkat orang yang bisa membaca dan menulis : 87% indeks perkembangan manusia • Tingkat pendidikan
- 59% tidak sekolah, tidak menyelesaikan pendidikan dasar, telah menyelesaikan pendidikan dasar 2002
- 5% dengan diploma atau sertifikat perguruan tinggi • Dampak dari krisis:
- Keluarga miskin menyebabkan anak-anak meninggalkan sekolah—anak anak keluar sebelum menyelesaikan tingkat dasar (9 tahun)
- Kecenderungan: pengeluaran masyarakat untuk pendidikan di Indonesia memang selalu RENDAH
- Pemerintah Indonesia meningkatkan pengeluaran pendidikan dasar: memusatkan pada program pemulihan krisis dengan menyediakan beasiswa dan dana bantuan
- Pemerintah Indonesia mengeluarkan program nasional 5 tahun: penyediaan beasiswa untuk anak-anak tidak mampu di SMP, memberikan dana bantuan untuk sekolah-sekolah di masyarakat dan menggerakkan masyarakat untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak
- Pengurangan pekerja: Pemerintah Indonesia menyediakan program baik untuk pekerja terampil (pelatihan ulang untuk pekerja dan wiraswasta) maupun pekerja tidak terampil (pekerja umum, padat karya)
• Kecenderungan: kegagalan pasar di pendidikan dan pelatihan—tidak mampu untuk menjawab kebutuhan ekonomi dari pasar kerja
2 Carmela I. Torres
4 4 4 4 4
• Kebijakan sumber daya manusia: perluasan dasar - perluasan pendidikan dasar
- perluasan pendidikan menengah pertama tidak meningkat
• Lembaga: Menteri Pendidikan dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi • Pemasukan:
- US$28 (Rp 237T) tidak sekolah*
- US$37 (Rp 313T) tidak menyelesaikan pendidikan dasar* - US $154 (Rp 1,306 T) menyelesaikan perguruan tinggi
*pemasukan bulanan di bawah batas garis kemiskinan
Sistem Pendidikan
• Formal (Menteri Pendidikan Nasional (MPN)) • Non Formal (MPN)
• Kejuruan/Pendidikan Teknik (MPN) • Kejuruan/Pelatihan Teknik (MTKT)
• Formal (Menteri Pendidikan Nasional (MPN)) - Taman kanak-kanak dan pendidikan dasar
- Menengah: pertama dan atas (ditawarkan kejuruan dan pendidikan teknik) - Pendidikan lanjutan (politeknik, diploma, akademi dan perguruan tinggi)
• Non Formal (MPN) Tidak dapat berpartisipasi dalam pendidikan formal karena berbagai hal
- Paket A: pendidikan dasar
- Paket B: sekolah menengah pertama - Paket C: sekolah menengah atas
- Paket pelatihan keterampilan lainnya termasuk wirausaha
• Kejuruan/pendidikan Teknik dan Pelatihan
- Kejuruan/pendidikan teknik : Negeri, swasta dan pusat pelatihan perusahaan - Kejuruan/pelatihan teknik: pemerintah, pusat pelatihan swasta dan perusahaan
• Kejuruan/pendidikan teknik (lebih mahal dari pendidikan umum)
- Bidang komersial dalam pendidikan: administrasi, akutansi, manajemen pemasaran, dan lain-lain
- Dalam pendidikan teknik: menggambar, survei dan pemetaan, pembangunan bangunan, perairan, instalasi listrik, penggunaan listrik, permesinan, dan lain-lain
- Didominasi oleh lembaga swasta
- Sistem dua paket pelatihan pendidikan: magang selama 3-4 tahun
• Kejuruan/pelatihan teknik
5 5 5 5 5 - Pelatihan swasta: Pusat pelatihan swasta yang harus mendaftar dengan MPN/MTKT
menyediakan pelatihan untuk pencari kerja; pusat pelatihan perusahaan menyediakan pelatihan untuk pekerjanya sendiri
- Unit Pelatihan Keliling (Mobile Training Unit): Pelatihan untuk pengetahuan dasar dan
terampil untuk masyarakat pedesaan yang diatur oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (MTKT)
• Kejuruan/Pelatihan Teknik: MTKT - Meliputi kelompok dan daerah yang luas
- Target utama program ini adalah pencari kerja yang mendapat pelatihan di pusat pelatihan kerja* dan pekerja wiraswasta di perusahaan kecil dan menengah
- Administrasi dan pelatihan manajemen, serta jasa konsultasi untuk perusahaan swasta
*BLKs/KLKs: Balai Latihan Kerja/Kursus Latihan Kerja
• Kejuruan/Pelatihan Teknik: MTKT pelatihan jenis lain - Program pendidikan tenaga sukarela
- Pelatihan teknologi yang tepat
- Pelatihan wirausaha dan program wiraswasta lainnya - Pelatihan magang
• Kejuruan/Hukum Pelatihan Teknik: Keputusan Presiden No. 34/1972 - MPN : Manajemen untuk pendidikan umum dan pendidikan kejuruan - MTKT : Pelatihan kerja untuk sektor swasta
- LAN-Lembaga Administrasi Negara: pelatihan dan pendidikan untuk petugas pemerintah
• Kejuruan/Pelatihan Teknik: MTKT
UU No. 22 th 1999 Tentang Otonomi Daerah - Pemerintah pusat:
Perumusan standar dan garis besar pelatihan kerja - Pemerintah daerah: Penerapan pelatihan
- Pusat Pelatihan kerja: 153 (50 di daerah perkotaan dan sisanya di desa) dibawah kepemilikan daerah
- 6 Pusat Keunggulan: dibawah MTKT
Sertifikasi Keterampilan
• Badan Sertifikasi Nasional Profesi/BSNP: Untuk pekerjaan tetapi pengakuan masih dalam proses
6 6 6 6 6
Memasuki Pasar Kerja
• Formal: sekolah dan universitas menyediakan bimbingan dan konseling karir • Pemerintah: MTKT
- Menjalankan pendaftaran pencari kerja melalui kartu kuning untuk penempatan - Sektor swasta melaporkan adanya lowongan kerja
- Mengadakan bursa kerja
Beberapa Permasalahan
• Rancangan program pelatihan tidak tanggap terhadap kebutuhan keterampilan
• Perbaikan koordinasi antara Kementerian yang terlibat dalam perencanaan dan penerapan pelatihan
• Mekanisme efektif untuk mengawasi dan mengevaluasi termasuk evaluasi untuk keefektifan dan penempatan kerja
• Mengevaluasi berkelanjutannya dwi pendidikan atau program magang • Standardisasi keahlian dan sertifikasi: dengan agen
7 7 7 7 7
P
P
P
P
Pengembangan Keterampilan di Asia
engembangan Keterampilan di Asia
engembangan Keterampilan di Asia
engembangan Keterampilan di Asia
engembangan Keterampilan di Asia
33333• Malaysia • Singapura • Selandia Baru
- Mebel - Bordir
Malaysia
Malaysia
Malaysia
Malaysia
Malaysia
Kesempatan Pelatihan Keahlian
• Akhir tahun 1980, pertumbuhan ekonomi yang cepat - Kekurangan tenaga ahli
- Sektor manufaktur
- Memburuk di tahun 1990-an • Rekomendasi Dewan Kabinet
- Meningkatkan tanggapan terhadap permintaan pasar - Memperluas peran swasta
- Memperkuat hubungan antara pelatihan dan perubahan teknologi • Pelatihan keterampilan
- Berbagai agen publik dan institusi • Empat Menteri
- Sumber Daya Manusia (Departemen Tenaga Kerja) - Pendidikan (Departemen Pendidikan Nasional) - Pengembangan Usaha
- Pemuda dan Olahraga • Sektor Swasta
- Pelatihan keterampilan pra-kerja (beragam)
Dewan Pelatihan kerja Nasional
• Di bawah Menteri Sumber Daya Manusia (Mei 1989) - Mendirikan sistem pelatihan keterampilan yang terkoordinir - Membantu perkembangan pelatihan keterampilan
- Mengeluarkan sertifikat kompetensi keterampilan • Rekomendasi Dewan Kabinet tentang keterampilan
- Menelaah sistem nasional tentang Sertifikasi Keterampilan
3 Junko Nakayama
8 8 8 8 8
Singapura
Singapura
Singapura
Singapura
Singapura
Pengembangan Keterampilan
• Tidak ada sumber daya alam • Perkembangan ekonomi
- Penanam modal asing - Perdagangan
• Faktor persaingan
- Perkembangan sumber daya manusia
- Modal manusia dan intelektual (pengetahuan, keahlian, kemampuan inovasi, dan lain-lain). • Pelatihan Nasional dan Program Pendidikan untuk Dewasa (sejak 1982)
- Mengadakan pendidikan keterampilan, belajar membaca dan menulis tingkat dasar dan pendidikan umum untuk dewasa
- Program Pendalaman Keterampilan (1996) - Program Konversi Strategis Penguasaan Manusia • Sistem Pengenalan Keterampilan Nasional
- Dicanangkan pada September 2000
- Meningkatkan kompetensi perusahaan dan kemampuan mempekerjakan orang - 61 industri dan 508 standar keterampilan
- Lebih dari 90.000 penilaian keterampilan
Selandia Baru
Selandia Baru
Selandia Baru
Selandia Baru
Selandia Baru
Kerangka Kerja Kualifikasi Nasional
http://www.nzqa.govt.nz
• Sejak 1990, Dewan Kualifikasi Selandia Baru (NZQA) telah mengembangkan Kualifikasi Nasional
- Menteri Pendidikan
- Maori (Kualifikasi pribumi)
• Kerangka Kualifikasi Nasional dibuat untuk:
- Standar dan kualifikasi yang tetap yang diakui secara nasional
9 9 9 9 9
17 Bidang
NZQA
• Pertanian, Kehutanan dan Kelautan • Kesehatan
• Seni dan Keahlian seni • Kemanusiaan
• Bisnis • Hukum dan Keamanan
• Masyarakat dan Pelayanan Sosial • Manufaktur
• Komputer dan Teknologi Informasi • Maori
• Core Generic • Perencanaan dan Konstruksi
• Pendidikan • Ilmu Pengetahuan
• Teknologi dan Rekayasa • Sektor Pelayanan
• Ilmu Sosial
27 Sub-bidang dari Manufaktur
NZQA
• Industri Kapal • Keahlian Manufaktur
• Pembuatan Kabel • Pelayanan Inspeksi Dagang
• Industri Pakaian • Pengolahan Daging
• Pelapis, Tinta, dan Perekat • Produk Kain Luar Rumah
• Industri Produk Susu • Industri Kotak Kertas Keras
• Energi dan Pabrik Kimia • Teknologi Pemrosesan Plastik
• Makanan dan Produk Olahan • Percetakan
• Alas Kaki dan Perdagangan Kulit • Industri Pulp dan Kertas
• Perabotan • Pengolahan Kayu Padat
• Kaca dan Pelapis Kaca • Industri Besi Baja
• Industri Rajut Mesin • Manajemen Rantai Suplai
• Tukang Kayu • Industri Tekstil
• Industri Kulit • Industri Papan Kayu
• Teknologi Pemrosesan Kayu
Kerangka Kerja Kualifikasi Nasional
Manufaktur
• Manufaktur Pakaian - Bordir
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Mebel
Bidang bidang
• Industri mebel kamar tidur • Pembuatan kain pelapis • Pembuatan Mebel
• Pengetahuan produk mebel • Industri mebel baja
• Kain pelapis
Kerangka Kerja Kualifikasi Nasional
• Manufaktur - Mebel
- Industri pakaian - Bordir
Bordir
• Empat unit standar
- Melihat kesalahan bordir dan mengambil tindakan perbaikan
- Memeriksa, menyelesaikan dan membungkus barang barang yang sudah dibordir - Menyiapkan dan memakai alat bordir
- Menyiapkan kain untuk bordir
• Mengenali kesalahan bordir dan mengambil tindakan perbaikan
Kesalahan-kesalahan pada Barang yang Sudah Dibordir
• Salah jahit
• Jahitan tidak seimbang • Bekas jarum dan lain-lain
- Kesalahan mesin
- Kesalahan teknis dan lain-lain
Manufaktur pakaian
Bordir
Pemotongan pakaian dan menjahit Perancangan pakaian dan pembuatan pola Perencanaan produksi pakaian
Studi kerja pakaian Industri garmen kulit Pemeliharaan mesin jahit
98 standar Unit (Tingkat 1-6)
• Menerapkan teknik pengolahan kayu untuk membuat sebuah kerangka dasar dalam pembuatan mebel • Membandingkan artikel mebel
dengan spesifikasi kerja
• Memilih dan memakai peralatan keselamatan kerja
• Menunjukkan pengetahuan tentang dan memilih kayu untuk digunakan dalam pembuatan mebel
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
Rancangan Peraturan Pemerintah
Rancangan Peraturan Pemerintah
Rancangan Peraturan Pemerintah
Rancangan Peraturan Pemerintah
Rancangan Peraturan Pemerintah
R
R
R
R
Republik Indonesia T
epublik Indonesia T
epublik Indonesia T
epublik Indonesia Tahun 2005
epublik Indonesia T
ahun 2005
ahun 2005
ahun 2005
ahun 2005
Isi
• Ketentuan Umum • Tujuan
• Prinsip Dasar Pelatihan Kerja • Program Pelatihan Kerja • Penyelenggaraan
• Peserta Pelatihan Kerja • Sertifikasi
• Sistem Informasi • Pendanaan • Pembinaan • Koordinasi
• Pelaksanaan Sislatkernas Daerah • Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup
Ketentuan Umum
• Definisi istilah
- pelatihan kerja
- sistem pelatihan kerja nasional - lembaga pelatihan kerja - kompetensi kerja
- standar kompetensi kerja nasional - sertifikasi kompetensi kerja
- kerangka kualifikasi nasional Indonesia - pelatihan berbasis kompetensi kerja - akreditasi
- pemerintah pusat yang selanjutnya disebut pemerintah - badan nasional sertifikasi profesi
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Ruang Lingkup dan Tujuan
• Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas):
meliputi hubungan antara dan perpaduan dari Prinsip Dasar Pelatihan Kerja, Program, Serfikasi, Sistem Informasi, Pembinaan dan Koordinasi.
Tujuan:
- Mewujudkan Pelatihan Kerja Nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja.
- Memberikan Arah dan Pedoman dalam penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengendalian Pelatihan Kerja.
- Mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
Prinsip Dasar Pelatihan Kerja
a. berorientasi pada kebutuhan pasar tenaga kerja dan pengembangan SDM b. berbasis pada kompetensi kerja
c. tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat d. bagian dari pengembangan profesionalisme sepanjang hayat; dan
e. diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif
Program Pelatihan Kerja
a. Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI
b. Program pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang
c. Program pelaihan kerja yang disusun secara berjenjang mengacu pada jenjang KKNI d. Program Pelatihan Kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit kompetensi
atau kelompok unit kompetensi
Penyelenggaraan
a. Pelatihan kerja diselenggarakan dengan metoda pelatihan kerja yang relevan, efektif, dan efisien dalam rangka mencapai standar kompetensi
b. Metoda pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pelatihan di tempat kerja dan/atau pelatihan di lembaga pelatihan kerja
Peserta Pelatihan Kerja
a. Setiap tenaga kerja mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 c. Peserta pelatihan kerja yang memiliki keterbatasan fisik dan mental tertentu dapat
diberikan pelayanan khusus sesuai dengan keterbatasannya
Sertifikasi
a. Peserta pelatihan yang telah menyelesaikan program pelatihan berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dan/atau sertifikat kompetensi kerja
b. Sertifikat pelatihan kerja diberikan oleh lembaga pelatihan kerja kepada peserta pelatihan yang dinyatakan lulus sesuai dengan program pelatihan kerja yang diikuti c. Sertifikat kompetensi kerja diberikan oleh BNSP kepada lulusan pelatihan dan/atau
tenaga kerja berpengalaman setelah lulus uji kompetensi
d. BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan akreditasi untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Sistem Informasi
a. Menteri Pengembangan Sistem Informasi pelatihan kerja nasional untuk mendukung pelaksanaan Sislatkernas
b. Sistem informasi pelatihan kerja nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sekurang-kurangnya memuat data dan informasi tentang; SKKNI, KKNI, Program, Penyelenggaraan, Tenaga Kepelatihan dan Sertifikasi
Pendanaan
a. Pendanaan sistem pelatihan kerja baik yang menyangkut pembinaan maupun penyelenggaraan dilaksanakan berdasarkan prinsip efektif, efisien, akuntabilitas, transparansi dan berkelanjutan
b. Pendanaan sistem pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan/atau penerimaan lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pembinaan
a. Pembinaan Sislatkernas diarahkan untuk meningkatkan relevansi, kualitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan kerja, standarisasi dan sertifikasi kompetensi kerja
b. Pembinaan umum terhadap Sislatkernas dilakukan oleh Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
Koordinasi
a. Koordinasi pelatihan kerja dilakukan oleh lembaga koordinasi pelatihan kerja nasional yang dibentuk dengan Peraturan Presiden
b. Koordinasi pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlandaskan kepada pedoman penyelenggaraan Sislatkernas yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pelaksanaan
a. Pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sislatkernas di daerahnya sesuai dengan tugas dan wewenang penyelenggaraan otonomi daerah di bidang ketenagakerjaan
b. Pelaksanaan Sislatkernas di daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlandaskan kepada pedoman penyelenggaraan Sislatkernas yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Ketentuan Peralihan
• Pada saat mulai berlakunya Peraturan Pemerintah ini, semua peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelatihan kerja tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diubah berdasarkan peraturan pemerintah ini
Ketentuan Penutup
• Pada saat peraturan pemerintah ini mulai berlaku, maka peraturan-peraturan
1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
P
P
P
P
Pembelajaran dan P
embelajaran dan P
embelajaran dan P
embelajaran dan P
embelajaran dan Pelatihan untuk Kerja dalam
elatihan untuk Kerja dalam
elatihan untuk Kerja dalam
elatihan untuk Kerja dalam
elatihan untuk Kerja dalam
Masyarak
Masyarak
Masyarak
Masyarak
Masyarakat Berbasis Ilmu P
at Berbasis Ilmu P
at Berbasis Ilmu P
at Berbasis Ilmu Pengetahuan
at Berbasis Ilmu P
engetahuan
engetahuan
engetahuan
engetahuan
dan Teknologi
55555Laporan
• Mempelajari peraturan, kebijakan dan praktek baru yang mencerminkan pendekatan baru terhadap pembelajaran dan pelatihan
Rekomendasi
• Garis Besar Kebijakan (tidak ada ikatan hukum) • Negara-negara anggota tidak harus meratifikasi
Sebuah Rekomendasi Baru
• Keputusan untuk merevisi rekomendasi sumber daya manusia, 1975 (No.150) • Adopsi standar baru di tahun 2004
• Menyiapkan sebuah rekomendasi baru yang akan mencerminkan pendekatan baru terhadap pelatihan
• Sarana ILO untuk sumber daya manusia dan pelatihan: – Konvensi sumber daya manusia, 1975 (No. 142) – Rekomendasi (No. 150).
• Meliputi semua aspek dari pelatihan kerja dan pedoman pada tingkatan yang berbeda beda. • Rekomendasi 150
– Mencerminkan paradigma perencanaan di awal tahun 1970
– Menyediakan sedikit ruang untuk pertimbangan permintaan dan pasar kerja – Memberikan sedikit pedoman atau tidak sama sekali untuk berbagai permasalahan
tentang kebijakan sementara pelatihan dan reformasi yang berjalan di negara-negara anggota
• Perlunya sebuah instrumen baru yang lebih dinamis dan lebih dapat diterapkan serta dipakai oleh negara anggota dan mitra sosial dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan kebijakan ekonomi dan sosial lainnya, terutama tentang isi ketenagakerjaan
• Perlunya melihat permasalahan tentang:
- Kebijakan, pemerintahan, kerangka peraturan untuk pelatihan
- Peran dan kebijakan dari pihak-pihak terkait dari negara-negara anggota dalam perumusan kebijakan dan investasi dalam pelatihan
5 Carmela I. Torres
1 6 1 6 1 6 1 6 1 6
- Penyediaan kesempatan pelatihan dan pembelajaran seumur hidup untuk semua Perlunya melihat permasalahan tentang:
- Menemukan kebijakan dan mekanisme yang tepat untuk kelompok tertentu dengan kebutuhan khusus
- Pergeseran menuju perkembangan dan pengenalan kompetensi yang mengkompromikan pengetahuan luas tentang pekerjaan dan perilaku teknis dan keahlian yang membentuk elemen-elemen kerangka kerja yang sedang muncul tentang kualifikasi nasional negara-negara
Kebijakan, Perkembangan Hukum dan Praktek
Pembelajaran dan pelatihan untuk bekerja menurut perspektif pembelajaran seumur hidup - Pusat dari perkembangan sebuah budaya pembelajaran seumur hidup dalam masyarakat
dan ekonomi yang berbasis pengetahuan
- Pendidikan dan pelatihan merupakan pusat dari pekerjaan yang layak dan merupakan alat untuk menguasai orang, meningkatkan kualitas dan organisasi kerja dan
meningkatkan produktivitas seseorang
1 7 1 7 1 7 1 7 1 7
P
P
P
P
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi ke
e
e
e
e-IX
-IX
-IX
-IX
-IX
6Apakah kompetensi itu?
• Kemampuan untuk melakukan sebuah aktivitas menurut suatu standar dan dengan hasil yang baik, yang diulang-ulang dalam jangka waktu dan situasi yang berbeda.
Kepentingan kompetensi dalam pengembangan SDM
Pengembangan
profesionalisme secara berkala
Pengurangan dan keluar
Peningkatan/perpindahan/ pergantian
Penerimaan dan pemilihan tenaga kerja baru
Gaji
Perencanaan bisnis/ strategis
PROSES SDM Evaluasi kinerja
Apakah kompetensi itu?
• Apakah anda kompeten untuk mengemudikan mobil?
• Apakah anda kompeten untuk menjadi orang tua?
• Apakah anda kompeten dalam pekerjaan anda?
6 Gianni Rosas
Departemen Pengembangan Keterampilan
1 8 1 8 1 8 1 8 1 8
Mendefinisikan Kompetensi
• Kompetensi – pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kerja yang diharapkan di tempat kerja
• Kompetensi – dibutuhkan kompetensi yang khusus untuk kinerja yang efektif
• PBK – pelatihan yang dirancang dan dilaksanakan agar seseorang dapat mendemonstrasikan kompetensi yang diperlukan industri (hal ini tidak terbatas pada proses pelatihan tertentu)
Keluaran vs Masukan
Kompetensi adalah mengenai bagaimana orang bekerja dan bukan mengenai bagaimana orang dilatih. Penting untuk memusatkan pelatihan pada fungsi dan persyaratan industri dan bukan berpusat pada keterampilan bidang pekerjaan atau lapangan usaha.
Kompetensi di Indonesia
Dalam i salinan 8 UU Sistem Pelatihan kerja Nasional (13.09.03)-paragraf 4 artikel 1, kompetensi didefinisikan sebagai:
« ...kemampuan kerja setiap orang yang melibatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. »
Pendekatan Kompetensi Dibandingkan dengan Standar Kerja
Pendekatan kompetensi
• Keterampilan teknis (tugas) • Keterampilan manajemen tugas • Keterampilan mengantisipasi berbagaikemungkinan (kemampuan untuk mengatasi masalah dan kondisi yang diluar kebiasaan)
• Keterampilan kerja/peran (kemampuan untuk bekerja dengan orang lain dan mengatasi situasi di tempat kerja)
Pendekatan Kerja
• Keterampilan teknis (tugas)(pekerja dengan keterampilan teknis untuk sebuah pekerjaan)
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
Latihan Praktek 1
• Pertimbangkan kompetensi yang anda miliki dalam peran kerja anda seberapa kompetenkah anda?
• Terhadap apakah anda mengukur kompetensi anda?
- Standar yang didefinisikan - Harapan perusahaan
- Uraian pekerjaan - Perasaan sendiri
- Target-target yang telah ditetapkan - Evaluasi akhir
Beberapa Pokok Diskusi
• Bagaimana kompetensi didefinisikan?
• Keterampilan/pengetahuan/kemampuan apa yang anda perlukan untuk menjalankan tugas anda
• Dapatkah hal-hal tersebut di atas digolongkan
Mengapa Kompetensi?
Kompetensi asal mula dan tantangannya
(ILO: 40 pertanyaan yang paling sering ditanyakan mengenai kompetensi)
Kompetensi Sekarang
• Kecenderungan utama - Operasi bisnis
- Teknologi informasi dan komunikasi • Kompetensi kerja
Sebuah Pandangan Mengenai Perkembangan Evolusioner
PENGRAJIN (TERAMPIL)
PETANI (TANPA KETERAMPILAN) TERPUSAT DI PABRIK
PERKEMBANGAN ETIKA KERJA BARIS PRODUKSI
TENAGA MESIN
PENYESUAIAN DENGAN KEBUTUHAN PERTUMBUHAN DALAM INDUSTRI JASA GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
ANGKATAN KERJA TERAMPIL REVOLUSI INDUSTRI
EKONOMI INDUSTRI
2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
Pembagian Kerja Internasional yang Baru
PENELITIAN PENGEMBANGAN
PRODUKSI PERENCANAAN
Siklus Kerja
2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
Tuntutan yang Berubah Atas Kompetensi
TINGKAT
5 4 3 2 1
PENAWARAN PERMINTAAN
Organisasi Kerja yang Berubah
SEBELUMNYA SEKARANG
INTI
INTI
MITRA KOMERSIAL
MITRA INDUSTRI
KONSULTAN
KONTRAKTOR
PEMASOK
Penggerak-penggerak Utama
PERUBAHAN DALAM PERENCANAAN JASA PURNA JUAL
PENGIRIMAN TEPAT WAKTU KAPASITAS YANG FLEKSIBEL MUTU PRODUK
HARGA MURAH PRODUKSI YANG FLEKSIBEL
PERBAIKAN PROSES PERBAIKAN PRODUK
EFISIENSI OPERASIONAL YANG LEBIH BAIK
PENGURANGAN BIAYA
KAPASITAS UNTUK BERSAING
elatihan Berbasis Kelatihan Berbasis Kelatihan Berbasis Kelatihan Berbasis Kelatihan Berbasis K
ompetensiompetensiompetensiompetensiompetensi
KEAHLIAN YANG BISA DIALIHKAN
Penyesuaian
- belajar dengan cepat - mengajukan pilihan - mengatasi hal-hal yang tidak
diharapkan Hubungan
- memahami hubungan antar manusia
- memberikan pesan yang jelas - mendengarkan secara aktif - mendorong adanya hubungan
yang baik di dalam maupun di luar
- membina hubungan antar budaya Cara-cara membuat analisa dan perencanaan strategis
- menganalisa situasi berdasarkan informasi
- menentukan tujuan-tujuan - membuat gagasan baru
- menyelesaikan masalah yang rumit KERJASAMA KELOMPOK
SISTEM PENDIDIKAN
BERBAGAI KEGIATAN
GABUNGAN DARI BERMACAM-MACAM KETERAMPILAN/ PENGETAHUAN DALAM PRAKTEK KEAHLIAN
PENGETAHUAN YANG MEMPENGARUHI PENAMPILAN
PRIBADI (MENGETAHUI CARA BERPERILAKU) PENGETAHUAN MENGENAI
CARA DAN PENGETAHUAN MENGENAI PRAKTEK (MENGETAHUI CARA KERJA) PENGETAHUAN DASAR
FAKTOR DAN TEORI (MENGETAHUI BAHWA)
PERINTAH TEKNIS PROSES KERJA PERINTAH SOSIAL PROSES KERJA
BERBAGAI KEGIATAN
PENGHAPUSAN GARIS PEMISAH YANG TEGAS ANTARA PENGETAHUAN TEORI DAN PRAKTEK
- KELOMPOK KERJA
- CAMPUR TANGAN YANG TEPAT - PEMELIHARAAN MESIN
- MENDUGA ADANYA KESALAHAN-KESALAHAN
LEBIH BANYAK INISIATIF DAN TANGGUNG JAWAB
2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
Hal-hal Mengenai Kualifikasi
Industri logam dan makanan
KUALIFIKASI PENDIDIKAN DASAR Membaca dan menulis
Menerima tanggung jawab Mengambil inisiatif
Komunikasi lisan
Kesulitan dalam berkonsentrasi Pemikiran abstrak
KUALIFIKASI OPERASI Mendapatkan keterampilan Mengoperasikan alat2 baru
Memenuhi persyaratan untuk mengelola dan melakukan pengawasan
PASAR TENAGA KERJA Personil usia lanjut
Kekurangan tenaga teknisi
Kekurangan angkatan kerja yang memenuhi syarat
Bentuk Baru Dunia Kerja dan Keterampilan
Orang yang pandai adalah sumber utama dari Kompetensi Kemampuan menganalisa:
Interpretasi/memahami sesuatu, intuisi/memahami kecenderungan kini
Diperkecilnya perbedaan antara kerja kasar (memakai tangan) dan yang tidak
memakai tangan, antara kehidupan kerja dan kehidupan keluarga.
2 5 2 5 2 5 2 5 2 5
P
P
P
P
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi ke
e
e
e
e---X
X
X
X
X
7Hal-hal Penting Mengenai PBK
• Berbasis hasil
• Kurikulum (kinerja, kondisi dan standar)
• Penyampaian (fleksibel dan terpusat pada peserta pelatihan) • Penilaian
• Rekaman • Sertifikasi
Hasil Pelatihan
• Hasil pelatihan (kompetensi) bersifat khusus, terukur dan memenuhi standar • Ditentukan sebelum penyampaian program melalui analisa kebutuhan pelatihan • Penguasaan hasil adalah kriteria untuk menentukan kesuksesan peserta pelatihan
Kurikulum
• Memberikan indikasi yang jelas kepada para peserta pelatihan mengenai kinerja yang diharapkan, kondisi dan standar
• Mengindikasikan tujuan pelatihan
• Menganalisa kompetensi bekerja dan unit-unit kompetensi yang dibutuhkan • Dibuat dalam bentuk modul
• Mengandung keterampilan kejuruan maupun keterampilan non-kejuruan (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja)
• Merupakan instrumen penilaian terhadap tujuan pelatihan
Penyampaian
• Fleksibel (masuk/keluar)
• Terpusat pada peserta pelatihan. • Peserta pelatihan dapat melatih inisiatif • Pelatih dengan peran fasilitator
• Materi pelatihan disiapkan secara perorangan (bukan klasikal)
7 Gianni Rosas
Departemen Pengembangan Keterampilan
2 6 2 6 2 6 2 6 2 6
Penilaian
• Mengukur kinerja yang ditunjukkan berdasarkan standar kompetensi tertentu • Tersedia untuk kompetensi-kompetensi yang diperoleh di luar pelatihan yang sedang
diikuti (pengakuan terhadap pelatihan terdahulu dan tidak formal)
• Apabila memungkinkan mencakup tempat kerja atau komponen-komponen di luar pekerjaan
Dokumentasi Kompetensi
• Laporan atas kompetensi yang diperoleh peserta pelatihan disiapkan dan disediakan untuk mereka
• Laporan dapat berupa modul yang sudah diselesaikan apabila ada kaitannya dengan kompetensi
Sertifikasi
• Peserta pelatihan yang menunjukkan seluruh kompetensi yang diharapkan dalam program pelatihan yang terakreditasi harus memperoleh sertifikat pengakuan tersebut yang diakui secara nasional
• Peserta pelatihan yang dinilai sudah memiliki kompetensi yang ditentukan harus memperoleh sertifikasi yang sama
Proses Penyusunan Program PBK
Meninjau ulang standar
Standar Kompetensi
Memeriksa persyaratan
kerja
Mengecek pada pengusaha dan pekerja ya
Standar kompetensi sudah didefinisikan tidak
Memeriksa dan mencocokkan standar dengan standar organisasi
Meninjau ulang standar kinerja dalam organisasi ya
Mengembangkan rancangan standar berbasis kompetensi
Melakukan analisa kebutuhan akan pelatihan
2 7 2 7 2 7 2 7 2 7
Pelatihan Tradisional Dibandingkan dengan PBK
Terpusat pada isi Berdasarkan waktu Penekanan pada masukan Kebutuhan kelompok Subyek
Sedikit atau tidak ada RPL Masukan yang tertunda
Pendekatan/gaya belajar yang sempit Pelatihan sebagai pelatih/ahli
Peserta dilatih
Peserta berperan aktif
Tujuan/sasaran umum
Penilaian mengacu pada norma Kriteria subyektif
(seringkali tidak dinyatakan)
Penekanan pada penilaian pengetahuan Nilai akhir
Berbasis kompetensi
Berbasis pada tempat kerja/kinerja Penekanan pada keluaran
Kebutuhan perorangan Modul/Unit-unit
RPL merupakan bagian terpadu Masukan segera
Pendekatan penyampaian yang lebih fleksibel
Pelatihan sebagai fasilitator/mentor Hasil nyata
Peserta lebih aktif/dapat mengarahkan diri sendiri
Hasil belajar yang khusus Penilaian mengacu pada kriteria
Lebih obyektif dan kriteria dinyatakan terlebih dahulu
Penekanan pada penilaian kompetensi Kompeten atau belum kompeten
Faktor-faktor Kunci Dalam Merancang Kurikulum PBK
dan Program Belajar yang Efektif
• Tujuan dan hasil yang didefinisikan dengan jelas • Rancangan kurikulum yang fleksibel
• Dukungan peserta pelatihan • Staf
• Sumber daya • Lingkungan belajar
• Penilaian dan keberhasilan • Cara penyampaian
• Mitra dan kerjasama
2 9 2 9 2 9 2 9 2 9
Pelatihan kerja
Tujuan utama pelatihan adalah untuk memberikan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan peserta dalam mengikuti standar-standar yang berlaku, melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan pekerjaan, jabatan, maupun kesempatan wirausaha yang dimiliki.
P
P
P
P
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi ke
e
e
e
e---XI
XI
XI
XI
XI
88 Gianni Rosas
Departemen Pengembangan Keterampilan
Kantor Perburuhan Internasional (ILO) Jenewa - Switzerland
Pelatihan kerja
Pelatihan kerja
• Struktur modul yang fleksibel dalam hal masuk/keluarnya peserta • Berbasis kompetensi
• Menyediakan keterampilan dan pengetahuan bekerja bagi pencari kerja
• Memudahkan kelompok-kelompok rentan memasuki pasar kerja (persamaan)
• Meningkatkan kemungkinan angkatan kerja untuk berpindah ke pekerjaan lain Pekerjaan atau
Jabatan
Ujian Akhir, Sertifikat
Tahun Ketiga
Tahun Kedua
Tahun Pertama
Program Pelatihan Tradisional Isi program pelatihan
3 0 3 0 3 0 3 0 3 0
Contoh Pengembangan PBK
Wilayah Pekerjaan
Jabatan Pekerjaan
Kewajiban
Tugas (Keterampilan)
Langkah-langkah
Tujuan yang mungkin dicapai (Kompetensi)
Bahan Ujian
Ujian Tertulis Standar Kerja
Panduan Kerja
Ujian Kerja
Praktek Pelaksanaan Pelatihan Teori
Pelatihan yang terpusat pada guru
Rencana Pelatihan Bahan Pelatihan
Pelatihan yang Luwes
Kartu Keterampilan
Pelatihan yang terpusat pada peserta
Panduan Pelatihan dan Modul-modul
DUNIA NYATA
3 1 3 1 3 1 3 1 3 1
Pelatihan Modul
“Suatu sistem yang isi pelatihannya dibagi menjadi beberapa unit atau modul pelatihan yang berdiri sendiri”
• Modul atau unit-unit modul dapat digabung menjadi sebuah program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan suatu jabatan, pekerjaan atau bidang pekerjaan khusus
• Berkat keluwesan dan kemampuan pertukaran modul atau unit-unit modul,
dimungkinkan adanya penyesuaian program yang berkelanjutan untuk memastikan relevansinya dalam menanggapi berbagai kebutuhan pasar kerja dan perusahaan yang senantiasa berubah.
Unit/Tugas Modul
Unit Modul (UM) adalah pembagian kerja yang masuk akal dan dapat diterima dalam suatu tugas, pekerjaan atau bidang pekerjaan, dengan patokan awal dan akhir yang jelas dan biasanya tidak adakn dibagi lebih lanjut. Hasilnya adalah pelayanan atau keputusan yang penting.
Analisis Kebutuhan Pelatihan
Wilayah Pekerjaan
Pekerjaan
Tugas
Daftar Unit Modul
Unit-unit Pelatihan Unit Modul Lembar Analisa/
3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
UNIT MODUL
Unit Modul (UM) adalah pembagian kerja yang masuk akal dan dapat diterima dalam suatu pekerjaan, tugas atau bidang
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
PESERTA PELATIHAN
Untuk menentukan latar belakang, bakat dan kemampuan calon peserta pelatihan dan/atau kelompok sasaran
SPESIFIKASI PESERTA PELATIHAN
Membuat daftar kecakapan dan pengalaman peserta pelatihan dan, apabila mungkin, mengidentifikasi kesanggupan/
kekurangannya
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
SPESIFIKASI PELATIHAN
Keterampilan/kompetensi yang dibutuhkan untuk menjembatani celah
antara hal-hal yang terdaftar dalam spesifikasi peserta pelatihan dan UM
PAKET-PAKET PELATIHAN
Perangkat lunak pelatihan kerja dalam bentuk modul untuk berbagai lapangan
3 5 3 5 3 5 3 5 3 5
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS Paket-paket Pelatihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Ujian Kinerja Ujian Akhir dan Sertifikasi Peserta Pelatihan mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL Spesifikasi Peserta Pelatihan Spesifikasi Pelatihan Penilaian Peserta Pelatihan Paket-paket Pelatihan Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
PAKET-PAKET PELATIHAN
Terdiri dari: Daftar UM, Langkah-langkah kerja UM, Ujian Kinerja, Materi Panduan untuk Instruktur, Materi Panduan untuk Peserta Pelatihan, Bahan Pelajaran, Daftar Peralatan/Bahan/Bantuan (tempat kerja),
dan lain-lain
PELAKSANAAN PELATIHAN
3 6 3 6 3 6 3 6 3 6
Siklus Pelatihan PBK
TUGAS
Paket-paket Pelatihan Peserta
Pelatihan Pelaksanaan
Pelatihan Ujian
Kinerja Ujian Akhir
dan Sertifikasi Peserta Pelatihan
mampu melaksanakan
tugas di atas
UNIT-UNIT MODUL
Spesifikasi Peserta Pelatihan
Spesifikasi Pelatihan Penilaian
Peserta Pelatihan
Paket-paket Pelatihan
Pemilihan Bahan Pelatihan
Siklus Pelatihan PBK
UJIAN KINERJA
Untuk mencocokkan keterampilan/ kompetensi standar dan kondisi setiap
UM
Analisis Kebutuhan Pelatihan
Analisa Kerja
Uraian Tugas
Daftar dan Uraian UM
Lembar Analisa UM/ Langkah-langkah Kerja
3 7 3 7 3 7 3 7 3 7
Langkah-langkah Kunci dalam Keseluruhan Proses Pengembangan
PBK dan Format-formatnya
URAIAN TUGAS
Pekerjaan/Tugas: Halaman ____
dari ____ Kode:
Bidang Pekerjaan:
Uraian Kegiatan/Fungsi:
Posisi dalam struktur organisasi (melapor kepada/bertanggung jawab untuk)
Kondisi kerja/standar kinerja
3 8 3 8 3 8 3 8 3 8
URAIAN TUGAS
Pekerjaan/Tugas: Tukang Batu Halaman __1__ dari
____
Kode: 712.01 berdasarkan klasifikasi pekerjaan Bidang Pekerjaan: Bangunan dan konstruksi
Uraian Kegiatan/Fungsi:
Tugas tukang batu mencakup: mengevaluasi terhadap kegunaan peralatan tukang batu dan penggunaannya, membongkar dan memasang kembali perancah (steger) untuk bekerja di tempat yang tinggi, mengevaluasi kegunaan bahan bangunan dalam membangun tembok; membaca gambar-gambar teknis dan, dengan pertimbangan mereka sendiri, menentukan posisi elemen-elemen bangunan dalam sebuah gedung, menentukan elemen-elemen sebuah gedung yang didirikan dengan menggunakan teknologi bangunan; survei kuantitas
pekerjaan bangunan; menyiapkan mortar bangunan; mendirikan tembok-tembok dengan ketebalan dan bentuk yang berbeda-beda dengan berbagai bahan yang berbeda; mendirikan tembok dengan lubang jendela dan pintu; membangun tembok-tembok dengan saluran asap; pipa gas dan saluran ventilasi; membangun lengkungan pintu, atap berbentuk melengkung dan atap; membangun perlengkapan bangunan yang lebih kuat dan atap datar; membangun lis dan loteng; membangun cerobong asap, membuat peralatan bangunan dengan lubang udara dan lubang diisi dengan bahan insulasi; memasang
peralatan pintu dan jendela serta kunci; mengatur arah dan sisi tembok-tembok; memasang insulasi kelembaban, panas dan suara; membongkar konstruksi bangunan; pekerjaan perbaikan dan perawatan; melapisi kategori yang lebih rendah untuk melindungi bagian luar bangunan dari air hujan; menguasai dan memperhatikan peraturan-peraturan keselamatan kerja; mengorganisir pos kerja sesuai dengan persyaratan proses teknologi.
Posisi dalam struktur organisasi (melapor kepada/bertanggung jawab untuk)
Melapor kepada manajer situs bangunan. Bertanggung jawab atas pekerjaan para pekerja tambahan
Kondisi kerja/standar kinerja
Kondisi kerja: sesuai dengan peraturan yang ada
Standar kinerja: sesuai dengan kondisi teknis kinerja dan penerimaan pekerjaan membangun dan merakit
Syarat-syarat Penerimaan Kerja
3 9 3 9 3 9 3 9 3 9
DAFTAR DAN URAIAN UNIT-UNIT MODUL
Pekerjaan/Tugas: Halaman:
Bidang Pekerjaan: Tanggal:
No Judul dan uraian unit modul Standar Peralatan yang
4 0 4 0 4 0 4 0 4 0
DAFTAR DAN URAIAN UNIT-UNIT MODUL
Pekerjaan/Tugas: Membangun Tembok Halaman: 1 dari 5
Bidang Pekerjaan: Bangunan dan konstruksi Tanggal: 28.09.00
No Judul dan Uraian Unit Modul Standar Peralatan yang
[image:45.612.72.527.130.723.2]kerja dibutuhkan
Gambar Teknik untuk MEMBANGUN TEMBOK
Membedakan berbagai jenis gambar yang terdiri dari dokumentasi, membedakan tanda grafis yang dignakan dalam gambar teknis, mengetahui prinsip menggambar gambar teknis, mengunakan skala, gambar dimensi, membaca gambar, membuat rancangan
PEMILIHAN BAHAN BANGUNAN
Membedakan bahan bangunan dalam pekerjaan bangunan, mengetahui perlengkapan aplikasinya dalam pekerjaan bangunan, mengetahui bagaimana mencari cara untuk menyimpan bahan-bahan bangunan
MENYIAPKAN MORTAR BANGUNAN
Membedakan berbagai komponen mortar bangunan, mengetahui cara mendeskripsikan tipe dan aplikasi bebagai mortar, memilih berbagai proporsi komponen untuk berbagai jenis dan susunan mortar, dapat menyebutkan berbagai metode menentukan dosis komponen-komponen, membuat mortar dengan menggunakan metode manual dan mekanik
PN-B, BN PN-B, BN Disetujui ITB, deskripsi sistematik perusahaan pengarang PN-B
Alat pengukur, bahan-bahan dan alat-alat untuk menggambar, model pesawat proyeksi
Bahan-bahan bangunan, alat transportasi manual, gerobak
Kontainer berisi lengkung, kotak/kerat, kereta barang, ember, sekop, bor, pengaduk, pipa, layar, keselamatan kerj, peralatan
1.
2.
4 1 4 1 4 1 4 1 4 1
TUJUAN PELATIHAN UNIT MODULAR
Judul dan nomor unit modular: Pekerjaan
Halaman ___ dari ___
4 2 4 2 4 2 4 2 4 2
TUJUAN PELATIHAN UNIT MODULAR
Judul dan nomor unit modular: Pekerjaan
Halaman _1_ dari ___
SPESIFIKASI TEKNIS
Setelah menyelesaikan unit modul ini, seorang siswa akan dapat:
1. Mendefinisikan berbagai tipe dan komponen mortar, sesuai dengan standar PN-90/B-14501 sampai 04, PN-75/B-14505, PN-79/b-06711, PN-80/B-3000 sampai 05, BN-76/6715-16, BN-81/6732-12, BN-75/6733-02.
2. Mendefinisikan bagian-bagian mortar dan kegunaannya, sesuai dengan standar PN-90/B-14501 sampai 04, PN-5/B-14505.
3. Memilih peralatan dan perlengkapan untuk membuat mortar sesuai dengan persyaratan proses teknologi.
4. Mengoperasikan perlengkapan mekanik yang digunakan untuk membuat mortar sesuai dengan instruksi operasi.
5. Mendefinisikan proporsi berbagai komponen sesuai dengan standar yang menggunakan butir 2.
6. Menakar dosis berbagai komponen mortar dengan menggunakan metode volumetrik dan gravimetrik.
7. Membuat mortar secara manual sesuai dengan standar yang disebutkan dalam butir 2.
8. Membuat mortar secara mekanik sesuai dengan standar yang disebutkan dalam butir 2.
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
Mencantumkan Tujuan Pelatihan
Maksud:
• Untuk mengukur/merupakan alasan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan.
• Untuk menyampaikan kepada peserta pelatihan apa yang dapat mereka harapkan dari sesi-sesi pelatihan
Panduan untuk mengembangkan tujuan
• Batasi jumlah tujuan. Apabila terlalu banyak, tujuan akan cenderung terlalu rinci. • Mulailah dengan kata kerja - identifikasi tindakan dan perilaku yang akan diliput peserta
pelatihan
• Bersikap realistis mengenai apa yang Anda miliki, waktu dan bahan yang akan disampaikan.
• Jangan menjanjikan hal-hal yang tidak dapat Anda jamin.
• Gunakan tujuan untuk berterus terang mengenai apa yang akan dan apa yang tidak akan Anda berikan.
Definisi
Tujuan - hal-hal yang akan dicapai
Hasil - Dampak atau hasil dari suatu kegiatan atau acara.
Definisikan Tujuan dari Hasil dengan Jelas
Apakah tujuan Anda
• Khusus
• Terukur
• Dapat dicapai • Realistis • Terikat waktu
Apakah hal-hal tersebut di atas sejalan dengan Sasaran Unit?
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
LEMBAR ANALISIS UNIT MODUL
Judul dan nomor unit modul: Pekerjaan:
Bidang pekerjaan:
No Langkah-langkah kerja Standar/ Keterampilan Bidang
Norma P I S
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
LEMBAR ANALISIS UNIT MODUL
Judul dan nomor unit modul: Pekerjaan:
Bidang pekerjaan:
No Langkah-langkah kerja Standar/ Keterampilan Bidang
Norma P I S
Keterampilan: P - Psikomotorik, I - Intelektual, S- Sikap Mendefinisikan
bagian-bagian mortar dan kegunaannya
Menakar dosis berbagai komponen mortar dengan menggunakan metode volumetrik dan gravimetrik
Memilih alat dan perlengkapan untuk membuat mortar
Mengoperasikan alat-alat untuk persiapan mekanik mortar. PN, BN PN, BN Peraturan keselamatan kerja Instruksi operasi Peraturan keselamatan kerja Mendefinisikan berbagai tipe dan komponen mortar. Menyebutkan karakter bagian-bagian mortar dan kegunaannya Menentukan bagian berbagai komponen mortar. Menakar dosis berbagai komponen mortar dengan menggunakan metode volumetrik dan/atau gravimetrik Membedakan dan menyebutkan karakter berbagai peralatan dan perlengkapan untuk membuat mortar
Mengoperasikan alat-alat untuk persiapan mekanik mortar, pengoperasian sesuai dengan instruksi, menyelesaikan
pekerjaan dengan alat-alat. Merawat peralatan. Mendiagnosa dan membuat perbaikan kecil.
x
x x x
x
x x x
1.
2.
3.
4 6 4 6 4 6 4 6 4 6
TABEL ACUAN UNIT
MODUL DAN UNIT INSTRUKSI
Bidang pekerjaan:
Pekerjaan:
Judul UM:
No.
halaman ___ dari __
CATATAN: 1. Kategori Utama 2. Sub-kategori 3.Unit Instruksi 4. Langkah-langkah tugas
1 2
3
4 7 4 7 4 7 4 7 4 7 TABEL ACUAN UNIT
MODUL DAN UNIT INSTRUKSI
Bidang pekerjaan:
Bangunan dan konstruksi
Pekerjaan:
Membangun tembok
Judul UM: Menyiapkan mortar bangunan
No. UM3
halaman _1_ dari _1_
CATATAN: 1. Kategori Utama 2. Sub-kategori 3.Unit Instruksi 4. Langkah-langkah tugas
1 2
3
4
1. Mendefinisikan bagian-bagian mortar dan kegunaannya
2. Menakar dosis berbagai komponen mortar dengan menggunakan metode volumetrik dan gravimetrik
3. Memilih alat dan perlengkapan untuk membuat mortar
4. Mengoperasikan alat-alat untuk persiapan mekanik mortar.
5. Membuat mortar secara manual
6. Membuat mortar secara mekanik
7. Menerapkan peraturan-peraturan keselamatan kerja
Keselamatan kerja dalam pengoperasian berbagai peralatan dan perlengkapan Keselamatan di tempat kerja Perlindungan pakaian kerja dan perlengkapan perlindungan pribadi P3K Membuat mortar secara manual Membuat mortar secara mekanik Menakar dosis mortar Bahan-bahan mortar Alat pengukur Alat-alat khusus dan bantuan
x x
x x
x x
x x
x x
x
x
# # # #
4 8 4 8 4 8 4 8 4 8
UNIT INSTRUKSI
Judul UI:
Pekerjaan:
Bidang Pekerjaan:
Kode :
Disusun oleh:
Tanggal terbit: Halaman __ Tujuan dari ___
Bantuan, bahan, perlengkapan pelatihan
No. Instruksi Kunci Metode Jumlah Hal/Uraian Sumber
Persyaratan Keselamatan
Tugas
Pemeriksaan Kemajuan
4 9 4 9 4 9 4 9 4 9 UNIT INSTRUKSI
Judul UI: Resep mortar bangunan
Pekerjaan: Membangun tembok
Bidang Pekerjaan:
Bangunan dan konstruksi
Kode :
Disusun oleh:
Tanggal terbit: Halaman __ Tujuan: dari ___
Bantuan, bahan, perlengkapan pelatihan
No. Instruksi Kunci Metode Jumlah Hal/Uraian Sumber
Persyaratan Keselamatan Tugas Pemeriksaan Kemajuan Bahan-bahan yang dibagikan
7 1 2 0 J S 0 0 1 5
Setelah menguasai unit instruksi ini, seorang peserta akan dapat
mempresentasikan resep mortar dan metode untuk menakar dosis sebagai komponen
Berbagai bagian dan komponen untuk suatu tipe tertentu dan membuat mortar: - Mortar lime - Mortar semen - Mortar semen-lime - Mortar gips
- Mortar semen-tanah liat
- Mortar dengan bahan kimia Demon-strasi Bahan-bahan bangunan: Pengikat Pengisi Air Toko Unit instruksi yang terpisah Lampiran No. 1
5 0 5 0 5 0 5 0 5 0
Unit Instruksi
Unit-Unit Pelatihan adalah bentuk rencana pelatihan yang akan digunakan bersama dengan bahan instruksi lain yang sesuai
Ujian Kinerja
UM
Ujian
Akhir
UM1
Tahap 1
Ujian
UM2
Tahap 2
Ujian
UM3
Tahap 3
Ujian
UM4
Tahap 4
Ujian
5 1 5 1 5 1 5 1 5 1
UJIAN KINERJA
Judul dan nomor unit modul: Halaman ___ dari ___
Pekerjaan Disusun oleh:
Bidang pekerjaan: Tanggal:
Daftar bahan-bahan ujian untuk menilai kinerja peserta pelatihan
5 2 5 2 5 2 5 2 5 2
UJIAN KINERJA
Judul dan nomor unit modul: Halaman _1_ dari _1_
Menyiapkan mortar bangunan - UM3
Pekerjaan: Disusun oleh:
Membangun tembok Tim Polandia
Bidang pekerjaan: Bangunan dan konstruksi Tanggal: Maret 1999
Daftar bahan-bahan ujian untuk menilai kinerja peserta
Ya Tidak
Dengan menggunakan instruksi dan standar bangunan yang benar, siswa dapat:
1. Menyebutkan berbagai jenis mortar bangunan
2. Menguraikan bagian-bagian dan kegunaan dari berbagai jenis mortar bangunan
3. Memberikan resep membuat mortar
4. Menguraikan cara-cara menakar komponen-komponen mortar, gravimetrik dan volumetrik
5. Memilih alat-alat dan perlengkapan yang benar untuk membuat mortar
6. Menyiapkan tempat kerja yang benar untuk pembuatan mortar secara benar
7. Membuat mortar secara manual
8. Menyiapkan tempat kerja yang benar untuk membuat mortar secara mekanik
9. Mengoperasikan pengaduk konkrit atau pengaduk
5 3 5 3 5 3 5 3 5 3
DAFTAR PERLENGKAPAN
Judul dan nomor unit modul: Halaman _1_ dari _1_
Menyiapkan mortar bangunan - UM3
Pekerjaan: Disusun oleh:
Membangun tembok Tim Polandia
Bidang pekerjaan: Bangunan dan konstruksi Tanggal: Maret 1999
No Kategori dan jenis perlengkapan Jumlah Penyalur
PERLENGKAPAN PELINDUNG
1. Pakaian pelindung - celana, kemeja, helm pelindung, 7 set Toko
sarung tangan, sepatu boots dengan sol keras untuk bekerja, kacamata pelindung
2. Kotak P3K dengan obat-obatan 1 buah Toko
3. Seperangkat tanda peringatan 1 set Toko
4. Keselamatan kerja dan perlindungan dari kebakaran 1 set Toko
5. Lemari pakaian 7 buah Toko
ALAT PENGUKUR
1. Kotak pengukur untuk mortar 7 buah Toko
PERLENGKAPAN KERJA
1. Pengaduk mortar 150 1 1 buah Toko
2. Pengeduk konkrit 100 1 1 buah Toko
3. Kabel sambungan (3 fase) sepanjang 50 m 2 buah Toko
4. Gerobak logam untuk mengangkat mortar 7 buah Toko
5. Bor listrik untuk mencampur mortar 3 set Toko
6. Pipa untuk mortar 7 buah Toko
7. Kontainer untuk sampah 2 buah Toko
8. Saringan pasir 3 buah Toko
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
P
P
P
P
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi k
elatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Sesi ke
e
e
e---XII
e
XII
XII
XII
XII
8P
P
P
P
Peran P
eran P
eran P
eran Pelatih dan P
eran P
elatih dan P
elatih dan Peserta P
elatih dan P
elatih dan P
eserta P
eserta P
eserta P
eserta Pelatihan
elatihan
elatihan
elatihan
elatihan
Dari Nol hingga Kompeten - Bagaimana Caranya?
8 Gianni Rosas
Departemen Pengembangan Keterampilan
Kantor Perburuhan Internasional (ILO) Jenewa - Switzerland
Apa yang Diperlukan Peserta Pelatihan?
Belajar dan praktek
Menunjukkan kemampuan
Memberikan dukungan, bantuan dan nasehat Melalui program
studi diikuti dengan penilaian pada saat melakukan pelatihan sambil bekerja
Dengan pelatihan sambil bekerja + pelatihan yang diberikan di luar perusahaan
Dengan pelatihan sambil bekerja + pelatihan yang diberikan di perusahaan
Sebagian melalui pengakuan terhadap pelatihan yang diikuti sebelumnya + sebagian lagi melalui pelatihan sambil bekerja
Melalui pengakuan terhadap pelatihan yang sebelumnya pernah diikuti
Dengan mengikuti program penuh waktu di pusat pelatihan
5 6 5 6 5 6 5 6 5 6
Tanggung Jawab Peserta Pelatihan
• Mengenali apa yang pernah diketahuinya
• Tahu kapan ia harus mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya • Tahu kesempatan untuk mengumpulkan “bukti” dan menyimpannya • Tahu kapan ia siap dinilai
• Tahu kapan ia perlu bantuan
Peserta pelatihan perlu belajar BAGAIMANA caranya mengembangkan tanggung jawab ini
Mencapai Fleksibilitas
Bagaimana Mencapai Fleksibilitas
• Pekerja dilatih untuk:
– Menyampaikan strategi belajar dan mengajar yang fleksibel – Membedakan kebutuhan masing-masing peserta pelatihan – Melakukan penilaian awal terhadap kebutuhan peserta pelatihan
– Memberikan dukungan kepada peserta pelatihan dan membantu perkembangan mereka • Yang diperlukan peserta pelatihan: orientasi yang ketat untuk membantu
mengembangkan tanggung jawab peserta pelatihan. Meningkatnya kebutuhan akan
pendekatan yang seluruhnya bertumpu pada pusat sistem dan prosedur yang terpusat dikombinasikan dengan
Pilihan kurikulum yang luas dan fleksibel - Mempelajari unit-unit kejuruan yang
berbeda
- Peserta pelatihan merancang program studi sendiri (dengan bantuan dan bimbingan)
- Peserta pelatihan menentukan sendiri cara kehadiran yang dikehendakinya - Peserta pelatihan menentukan sendiri
berapa lama ia akan menyelesaikan studinya
Permintaan peserta pelatihan akan adanya peningkatan fleksibilitas
KEKAKUAN FLEKSIBILITAS
5 7 5 7 5 7 5 7 5 7
Strategi yang Fleksibel
• Lebih menekankan upaya memudahkan daripada upaya memberikan perintah/
pengarahan
• Merundingkan kurikulum dengan peserta pelatihan dan menetapkan sasaran • Memantau dan mengkaji ulang kemajuan yang telah dicapai
• Mengelola lingkungan tempat berlangsungnya lokakarya pelatihan • Bekerja di tempat yang jauh
Manajemen Perlu:
• Melakukan investasi di bidang sumber daya pekerja, peralatan, lingkungan, bahan • Bersikap fleksibel dalam mengatur waktu pekerja
• Membuat kerangka, sistem dan prosedur yang berkualitas dan jelas • Menciptakan prasarana yang fleksibel
• Bekerja dengan mitra kerja lain di tingkat strategi dan memudahkan cara kerjanya
Keuntungan: Siapa Pihak-pihak terkait?
Peserta Pelatihan Guru/Pelatih
Rekan-rekan Sektor
Pelatih/ Penasehat
Penilai
Komunitas Ekonomi
Masyarakat Keluarga
5 9 5 9 5 9 5 9 5 9
Keterampilan Inti yang Dibutuhk
Keterampilan Inti yang Dibutuhk
Keterampilan Inti yang Dibutuhk
Keterampilan Inti yang Dibutuhk
Keterampilan Inti yang Dibutuhkan untuk Bek
an untuk Bek
an untuk Bek
an untuk Bekerja
an untuk Bek
erja
erja
erja
erja
Tinjauan terhadap Penyajian
• Mengapa pengetahuan dan keterampilan itu penting • Meningkatnya tuntutan keterampilan
• Dibutuhkan keterampilan yang tidak saja lebih tinggi tetapi juga berbeda
• Mengapa keterampilan pokok yang dibutuhkan untuk bekerja perlu dijadikan pusat perhatian
• Beberapa contoh program keterampilan pokok yang dibutuhkan untuk bekerja • Pertanyaan-pertanyaan untuk kelompok kerja
Pendidikan Dasar, Kemampuan Baca Tulis dan ....
• Mengapa di seluruh dunia terdapat lebih dari 800 juta orang yang buta huruf • Mengapa setiap satu dari empat perempuan di dunia buta huruf
• Bahkan di negara-negara angota OECD yang tergolong maju sekalipun, ternyata 8 hingga 25% pekerja dewasa hanya mempunyai “kemampuan baca tulis yang amat minim (tingkat dasar), sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengatasi tuntutan pengetahuan dan informasi yang semakin meningkat dewasa ini”.
• Adanya perbedaan antara keterampilan dan pengetahuan
Pendidikan Dasar, Kemampuan Baca Tulis dan Keterampilan Inti yang
Dibutuhkan
• Merupakan persyaratan mendasar untuk kemajuan ekonomi dan sosial
• Pendidikan untuk semua: mencapai pendidikan dasar secara universil pada tahun 2015
• Meletakkan landasan yang kokoh guna menciptakan kemampuan untuk mendapatkan
6 0 6 0 6 0 6 0 6 0
Mengapa Pengetahuan dan Keterampilan Penting?
Contoh: Kontribusi faktor-faktor yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
-0,2
Tingkat pertumbuhan GDP
tahunan per kapita rata-rata
(1980 - 1990)
Ukuran pemerintahan Pertumbuhan populasi Peran investasi
Perubahan inflasi Pengaruh perdagangan Pencapaian akademis
Peningkatan Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil
• Pengetahuan berdasarkan ekonomi menciptakan permintaan atas tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang lebih tinggi dan dapat beradaptasi
• Banyak pekerja tidak mempunyai kemampuan baca tulis dan keahlian fungsional yang diperlukan oleh pengetahuan ekonomi
• Pekerja tingkat rendah mendukung perkembangan keahlian tenaga kerja di beberapa negara
Kemampuan terbatas untuk mengenali keterampilan pekerja membatasi kapasitas adaptasi dari tenaga kerja
Mengapa Dibutuhkan Keterampilan yang Tidak Saja Lebih Tinggi tetapi juga
Berbeda?
• Karena organisasi kerja telah berubah
6 1 6 1 6 1 6 1 6 1
• Karena meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
- Perkembangan teknologi secara pesat - Munculnya industri di bidang jasa
• Karena mobilitas dan kemampuan menyesuaikan diri dari pekerja - Banyak pekerjaan tradisional yang menghilang
- Cepat ketinggalan zamannya keterampilan yang dimiliki
• Persiapan untuk bekerja
Intensitas Keterampilan Ekonomi yang Melaju dengan Pesat di Semua Bidang
Pekerjaan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Manajemen sebagai bagian dari pekerjaan secara keseluruhan, 1971-1996 - Canada
35
30
25
20
15
10
5
0
1971 - 1996
Pertambangan Konstruksi Transportasi Perdagangan Keuangan
6 2 6 2 6 2 6 2 6 2
Hasil Pasar Kerja Lebih Baik untuk Orang-orang yang Berpendidikan Tinggi
Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang dicapai Kanada
140
130
120
110
100
90
80
70
Indeks (1990 = 100)
90 91 92 93 94 95 96 97 98 Diploma SMU
Di bawah SMU Diploma atau Tingkat
Perguruan Tinggi
-10 4.272
-960 2.560
+ 2.131 7.494 Perubahan
1990 - 98 (000s)
Tingkat, 1998 (000s)
Mengapa berpusat pada keterampilan kerja inti?
• Meningkatkan kemampuan untuk mendapat pekerjaan dan akses yang lebih setara dengan pasar kerja
- Peralihan dari sekolah ke bekerja - Mereka yang sudah bekerja
- Pekerja yang menganggur dan tidak bekerja akibat pengurangan tenaga kerja - Pekerja di sektor ekonomi informal
Konsensus nasional dan internasional (Standar Perburuhan Internasional baru mengenai SDM dan Pelatihan 2004: Pendidikan untuk Semua, dan sebagainya)
Apa yang dimaksud dengan keterampilan inti?
• Keterampilan yang penting untuk dapat berpartisipasi secara efektif dalam pola kerja dan organisasi yang sedang muncul
• Berpusat pada kemampuan untuk menetapkan pengetahuan dan keterampilan secara terpadu dalam situasi kerja
6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 • Tidak saja penting untuk dapat berpartisipasi secara efektif dalam melakukan pekerjaan,
tetapi juga untuk berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan orang dewasa
• Mampu memahami bagian-bagian dari suatu masalah mitra kerja ILO, menyampaikannya,
membahasnya, dan menyarankan jalan keluar yang efektif dan mudah dimengerti • Kemampuan yang luas untuk melakukan analisa akan menjadi penting
• Tidak canggung menggunakan komputer yang memiliki kemampuan seratus kali lebih hebat dibandingkan komputer dewasa ini
• Yang sangat penting dalam hal ini adalah selalu berada dalam keadaan siap untuk menerima perubahan
Beberapa Keterampilan Inti
Berpikir positif Pemberdayaan
Harga diri Kerja kelompok
ICT
Prakarsa
Belajar untuk belajar
Komunikasi
Kesadaran akan pentingnya kualitas
Kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain
Kemampuan organisasi
6 4 6 4 6 4 6 4 6 4
Profil Kompetensi
Kompetensi yang berorientasi pada
tindakan
Kompetensi-kompetensi teknis
Kompetensi-kompetensi secara
metodologis
Kompetensi-kompetensi inti yang dibutuhkan
untuk bekerja
Kerja kelompok
• Bentuk tiga kelompok, kemudian idenfitikasikan hal-hal berikut dan sajikan hasilnya dalam pleno:
- Keterampilan inti yang dibutuhkan tiap orang untuk dapat bekerja dan menjalankan fungsinya di tempat kerja dengan baik dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan
6 5 6 5 6 5 6 5 6 5
P
P
P
P
Perencanaan Kegiatan PBK - Sesi k
erencanaan Kegiatan PBK - Sesi k
erencanaan Kegiatan PBK - Sesi k
erencanaan Kegiatan PBK - Sesi k
erencanaan Kegiatan PBK - Sesi ke XIII
e XIII
e XIII
e XIII
e XIII
1010101010Inti dari PBK
• Kejelasan mengenai apa yang harus dapat dilakukan oleh peserta pelatihan • Kejelasan bahwa pelatihan diberikan berdasarkan HASIL yang harus dicapai
• Menjamin bahwa peserta pelatihan benar-benar mampu mengerjakan apa yang telah ditentukan sebagai HASIL
Tahap-tahap kunci dalam pelaksanaan PBK
• Membuat rencana untuk memperkenalkan PBK
• Merancang program PBK
• Menyusun prosedur untuk melaksanakan program-program PBK
• Mempromosikan dan melakukan penilaian terhadap pelatihan dalam program-program PBK
• Memantau dan mengevaluasi program-program PBK
Merencanakan PBK
Mengapa PBK perlu direncanakan?
• Untuk menilai kesiapan kita dalam melaksanakan PBK
• Untuk menentukan model PBK yang paling sesuai dengan konteks kita • Untuk menyesuaikan (hal-hal penting lain) dengan PBK
Petunjuk untuk Perencanaan
• Memahami sepenuhnya konteks filsafat, karakteristik dan bahasa/istilah yang digunakan dalam PBK
• Menghindari bertambah banyaknya badan-badan standar kompetensi dan kualifikasi (misalnya seperti yang terjadi di Inggris) dan mengembangkan sistem yang konsisten secara lebih terpusat/nasional
• Mendasarkan kerangka kerja terutama pada kompetensi kerja daripada mutu pendidikan (misalnya Selandia Baru)
• Mengembangkan sendiri standar yang bersifat sementara melalui kerjasama yang erat dengan pengusaha dan pekerja (dengan mengikut sertakan mereka dalam program orientasi sehingga mereka menjadi t