• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik fisik kimia surimi ikan kerot-kerot (Pomadasys hasta) pada penyimpanan dingin dan beku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik fisik kimia surimi ikan kerot-kerot (Pomadasys hasta) pada penyimpanan dingin dan beku"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)

Referensi

Dokumen terkait

Tekstur bakso berbahan baku daging lumat ikan layaran mendapat respon suka dari panelis (Subekti 2012) atau lebih tinggi dibandingkan dengan bakso berbahan baku surimi

Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Eeku Daging Lumat Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) terhadap Mutu Fisiko-Kimia

Rasa bakso ikan yang dihasilkan dari surimi yang telah disimpan selama 1, 2, 3, dan 4 minggu mengalami perubahan.. Penurunan perubahan rasa, berbeda nyata setelah

Adapun espon efek utama setiap faktor terhadap kadar air surimi pada Lampiran Pengaruh karagenan, KCl, dan STPP terhadap kadar air surimi ikan nila yang telah

Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan: 1) analisis kadar proksimat, TVB (Total Volatil

Tujuan penelitian adalah menentukan jenis dan konsentrasi tepung tapioka, sagu, dan beras ketan yang menghasilkan karakteristik kulit pangsit terbaik, menentukan

Meskipun pengkomposisian surimi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter derajat putih, tetapi terlihat bahwa nilai derajat putih surimi kembung yang dikombinasikan

Penurunan kemampuan pembentukan gel pada surimi selama penyimpanan beku secara kuantitas disebabkan oleh menurunnya kadar protein, khususnya protein larut garam (Gambar