• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2013"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DAN PASIEN UMUM PADA MUTU PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP

KEBIDANAN RSUD PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

125102003

CITRA DEWI ANITASARI NASUTION

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

(2)
(3)

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DAN PASIEN UMUM PADA MUTU PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP

KEBIDANAN RSUD PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

ABSTRAK

Citra Dewi Anitasari Nasution

Latar belakang : Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi.

Metodologi : jenis penelitian adalah deskriptif perbandingan dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 30 pasien jamkesmas dan 30 pasien umum dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji independent T test.

Hasil : didapatkan nilai p value 0,22 lebih besar dari nilai alpha 0,05 itu berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu asuhan di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi.

Kesimpulan : kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kepuasan pasien maka perlu perbaikan pada mutu empati, daya tanggap pelayan dan jaminan pelayanan kebidanan secara bersama-sama. Oleh karena itu disarankan kepada Unit Rawat Inap Kebidanan untuk meningkatkan mutu empati, daya tanggap dan jaminan pelayanan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya serta kesenpatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2013“.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menemukan banyak sekali hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

2. Erniyati, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pudir I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

3. Evi Karota Bukit, S.Kep, MNS selaku Pudir II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

4. Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp. MNS selaku Pudir III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

5. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.kep selaku ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

(5)

7. Seluruh staf dosen pengajar dan pegawai program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

8. Bagian rekam medik RSUD Pirngadi yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di RSUD Pirngadi

9. Kedua Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat bagi penulis.

10.Teman-teman saya sesama mahasiswa D-IV Bidan Pendidik yang selalu memberikan keceriaan pada saat penulisan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2012

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Perumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum ... 4

2.Tujuan Khusus ... 4

D.Manfaat Penelitian 1.Peneliti ... 4

2.Institusi Pendidikan ... 5

3.Rumah Sakit ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kepuasan 1. Definisi Kepuasan... 6

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan ... 7

3. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Kepuasan... 8

B. Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit 1. Pasien Jamkesmas... 11

(7)

C. Mutu

1.. Pengertian Mutu ... 12

2.. Diemnsi Mutu ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep ... 16

B. Hipotesis ... 17

C. Definisi Opersional ... 17

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN D. Desain Penelitian ... 18

E. Populasi Dan Sampel ... 18

F. Tempat Penelitian ... 19

G. Waktu Penelitian ... 19

H. Etika Penelitian ... 19

I. Alat Pengumpulan Data ... 20

J. Uji Validaitas Dan Riliabelitas ... 21

K. Prosedur Pengumpulan Data ... 21

L. Analisa Data ... 22

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 16 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum

Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Tahun 2013 ... 24 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi tingkat kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien

Umum dilihat dari dimensi mutu Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Tahun 2013 ... 25 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien

Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Tahun 2013 ... 26 Tabel 5.4 Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 3 Lembar Kuisioner

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DAN PASIEN UMUM PADA MUTU PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP

KEBIDANAN RSUD PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

ABSTRAK

Citra Dewi Anitasari Nasution

Latar belakang : Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi.

Metodologi : jenis penelitian adalah deskriptif perbandingan dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 30 pasien jamkesmas dan 30 pasien umum dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji independent T test.

Hasil : didapatkan nilai p value 0,22 lebih besar dari nilai alpha 0,05 itu berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu asuhan di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi.

Kesimpulan : kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kepuasan pasien maka perlu perbaikan pada mutu empati, daya tanggap pelayan dan jaminan pelayanan kebidanan secara bersama-sama. Oleh karena itu disarankan kepada Unit Rawat Inap Kebidanan untuk meningkatkan mutu empati, daya tanggap dan jaminan pelayanan.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitas medik dan pelayanan perawatan. Dalam perkembangannya pelayanan Rumah Sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat (Muninjaya, 2004).

(13)

dilakukan penilaian atas pendapat masyarakat terhadap pelayanan, melalui penyusunan indeks kepuasan pasien.

Mulai tahun 2008 program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin yang disebut Askeskin diubah namanya menjadi jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dengan tidak mengubah jumlah sasaran. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin yang berjumlah 76,4 juta jiwa (Kementrian Kesehatan RI, 2001) .

Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat miskin dapat meningkat dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia Indonesia. Program Jamkesmas merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan amanat yang tercantum dalam UUD 1945, bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan, serta fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Dari hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan JPKMM tahun 2005-2007, menunjukkan adanya peningkatan yang cukup besar dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit oleh masyarakat miskin. Hal ini menunjukkan bahwa program ini telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan tanpa harus mengeluarkan biaya apapun (Agus, 2010).

(14)

untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data indeks kepuasan pasien akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya (Kepmen PAN No.25 Tahun 2004).

Hasil survei kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan di RS Sanglah Denpasar yang dilakukan oleh Muninjaya (2004), 84,96% menyatakan belum puas dengan kinerja pelayanan yang dirasakan. Responden terbanyak mengomentari perawat yang tidak ramah dan judes, ruangan perawatan yang kurang bersih, jadwal kunjungan dokter tidak tepat waktu dan sarana parkir yang kurang memadai.

Hasil penelitian dimensi mutu pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik) di RSUD dr. Rasidin Kota Padang diperoleh bahwa sebagian besar responden (70,4%) menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan petugas RSUD dr.Rasidin Kota Padang

(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penelis merumuskan permasalahan “ Adakah perbadaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dengan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mebgetahui perbandingan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di ruang rawat inap kebidanan

b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien Umum di ruang rawat inap kebidanan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

(16)

2. Bagi Rumah Sakit

Untuk rumah sakit diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum.

3. Bagi peneliti

(17)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kepuasan

1. Defenisi Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan dengan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang (Syafruddin, dkk. 2011).

Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2004).

(18)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan

Menurut Budiastuti (2002), mengemukakan bahwa pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap pelayanan yang diterima mengacu pada beberapa faktor, antara lain :

a. Kualitas produk atau jasa

Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama iklan dalam mempromosikan rumah sakit.

b. Kualitas pelayanan

Memegang peranan pentingdalam industri jasa, pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

c. Faktor emosional

Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memilih tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

d. Harga

(19)

pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.

e. Biaya

Mendapat produk atau jasa pasien yang tudak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan.

3. Aspek-Aspek Yang Menentukan Kepuasan Pasien

Menurut Griffth dalam Agus (2010) ada beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi perasaan puas pada seseorang yaitu :

a. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien ketika pertama pertama kali datang di rumah sakit

b. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien, seberapa pelayanan perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang diderita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada di rumah sakit.

c. Prosedur administrasi yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi pasien dimulai masuk rumah sakit selama perawatan berlangsung sampai keluar dari rumah sakit.

(20)

tenang, fasilitas yang memadai misalnya televisi, kursi, air minum dan sebagainya.

e. Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan minuman, privasi dan kunjungan. Fasilitas ini berupa bagaimana pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan pasien seperti makanan dan minuman yang disediakan dan privasi ruang tunggu sebagai sarana bagi orang-orang yang berkunjung di rumah sakit.

f. Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus rawat. Fasilitas ruang inap ini disediakan berdasarkan permintaan pasien mengenai ruang rawat inap yang dikehandaki.

g. Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu perawatan yang berkaitan dengan kesembuhan penyakit pasien baik berupa operasi, kunjungan dokter atau perawat.

B. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Rumah sakit adalah pelayanan kesehatan tingkat dua (Secondary Health Services) sehingga pelayanannya bersifat lanjutan (rujukan dari Puskesmas), dan diperlukan tenaga spesialis. Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan jamkesmas menempatkan pesertanya di ruang inap kelas III. Asumsi masyarakat adalah peserta jamkesmas dianaktirikan dalam pelayanan di rumah sakit. Hal tersebut di atas sebenarnya tidak benar karena sasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah setiap orang mendapat pelayanan medik yang bermutu. Setiap orang, tanpa memandang latar belakang, status sosial ekonomi.

(21)

1. Ditinjau dari pengelolaan, dibedakan menjadi :

a. Asuransi Kesehatan Pemerintah (Goverment Health Insurance), dimana pengelolaan dana dilakukan oleh pemerintah sehingga dapat dikatakan bahwa pemerintah ikut serta dalam pembiayaan kesehatan. b. Asuransi Kesehatan Swasta (Privete Health Insurance) , dimana

pengelolaan dana dilakukan oleh suatu badan swasta.

2. Ditinjau dari keikutsertaan anggotanya, dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Asuransi Kesehatan Wajib (Compulsary Health Insurance), dimana sifat keanggotaannya adalah wajib yang berlaku untuk setiap penduduk atau kelompok tertentu saja, misalnya suatu peusahaan. b. Asuransi Kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance), dimana

keikutsertaan peserta tidak wajib, melainkan terserah pada kemauan masing-masing.

3. Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung, dibedakan atas :

a. Menanggung selur jenis pelayanan kesehatan (Comprehensive Plans), dimana jenis pelayanan kesehatan yang ditanggung tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga bersifat preventif dengan tujuannya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja (partial plans). b. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan saja (partial plans). 4. Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung, dibedakan menjadi :

(22)

berlebihan sehingga menyulitkan badan asuransi dan atau penyedia pelayanan kesehatan.

b. Hanya menanggung pelayanan kesehatan dengan biaya yang tinggi saja (large loss principle). Untuk mengatasi penggunaan yang berlebihan dikenal bentuk lain dimana asuransi kesehatan hanya menanggung pelayanan kesehatan dengan biaya yang tinggi saja, apabila biaya tersebut masih di bawah standar yang ditetapkan, peserta harus membayar sendiri.

1) Pasien Jamkesmas

a) Definisi Jamkesmas

Jaminan Sosial Masyarakat (JAMKESMAS) adalah bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 dan merupakan perubahan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin /JPKMM atau lebih dikenal dengan program ASKESKIN yang diselenggarakan pada tahun 2005-2007 (www.jamsosindonesia.com,2012).osi

b) Tujuan dan Sasaran,

(1) Tujuan Penyelenggaraan Jamkesmas Tujuan Umum:

(23)

Tujuan Kuhusus:

a. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

c. Terselenggaaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.2

(2) Sasaran

Sasaran program adalah masyarakat miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya.

2) Pasien Umum

Pasien umum adalah pasien yang mendapatkan perawatan dan biayanya di tanggung oleh pasien sendiri atau keluarga pasien. C.Mutu

1. Pengertian Mutu

Mutu (quality) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat.

(24)

2. Dimensi Mutu

Menurut Philip Kotler dalam Supranto, 2011 terdapat lima dimensi mutu kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut :

a. Realiability (Keandalan)

Kemampuasn untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.

b. Responsiveness (Ketanggapan)

Kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan.

c. Assurance (Jaminan)

Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.

d. Emphaty (Perhatian)

Syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi pada pelanggan. e. Tangible (penampilan)

Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan media komunikasi.

3. Pelayanan Asuhan Kebidanan

Menurut Prawihardjo (2001) Lingkup pelayanan rawat inap kebidanan dirumah sakit selain sebagai penyelengara pelayanan obstetric neonatal emergensi komprehensif (PONEK) juga memberikan pelayanan:

a) Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal normal diantaranya: Persalinan normal, nifas normal dan bayi baru lahir normal

(25)

ektopik terganggu, mola hidatidosa), perdarahan kehamilan lanjut dan persalinan (plasenta previa, solution plasenta, rupture uteri), perdarahan setelah bayi lahir (atonia uteri, retensio plasenta, rupture perineum dan rupture vagina), persalinan lama, malpresentasi dan

malposisi, hipertensi kehamilan, ketuban pecah dini, prolapsus tali pusat, infeksi dalam kehamilan, penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan, infeksi dalam persalinan dan nifas, anemia dalam kehamilan, kehamilan ganda, masalah janin, dan seterusnya.

c) Dengan prosedur klinik diantaranya: perawatan pra, intra dan post operatif seksio sesarea, manajemen aktif kala III, robekan perineum tingkat III dan IV,

persalinan sungsang, distorsi bahu, kuretase, penjaitan robekan porsio,

amniotomi , tubektomi, ekstrasi vakum / cunam, histerektomi subtotalatau total,

embriotomi, seksio sesarea dan seterusnya.

Standar Pelayanan Kebidanan : a) Standar I : Falsafah dan tujuan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filsofi dan tujuan pelayanan serta organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektif dan efesien.

b) Standar II : Administrasi dan pengelolaan

(26)

Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusia, agar pelayanan kebidanan berjalan efektip dan efisien.

d) Standar IV :Falsafah dan peralatan

Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan.

e) Standar V : Kebijaksanaan dan prosedur

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil menuju pelayanan yang berkualitas.

f) Standar VI : Pengembangan staf dan program pendidikan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pelayaan.

g) Standar VI : Standar asuhan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/ manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

h) Standar VII : Standar evaluasi dan pengendalian mutu

(27)

16 BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Menurut Philip Kotler dalam Supranto (2011) terdapat lima dimensi mutu kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut : keandalan, ketanggapan, perhatian, empati dan penampilan.

(28)

B. Hipotesis

Ha : Ada perbedaan antara tingkat kepuasan pasien Jamkesmas dengan pasien Umum pada mutu asuhan kebidanan.

(29)

18 BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif perbandingan yaitu dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor-faktor apa atau situasi bagaimana yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu (Notoadmojo, 2010). Sedangkan variabel yang dibandingkan adalah tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat (Arikunto,S, 2010).

B. Populasi dan Sampel

1. ` Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut (Notoadmojo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien jamkesmas dan pasien umum di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi tahun 2013.

2. Sampel Penelitian

(30)

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang responden, yang terdiri dari 30 orang pasien jamkesmas dan 30 orang pasien umum. Penentuan jumlah tersebut atas pertimbangan bahwa rata – rata jumlah pasien jamkesmas pada tahun 2012 setiap bulan 50 orang dan rata – rata jumlah pasien non jamkesmas sebanyak 24 orang. Pemilihan sampel penelitian didasarkan atas kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Pasien Jamkesmas dan pasien umum 2) Dapat membaca dan menulis

3) Bersedia menjadi responden 4) Pasien yang telah dirawat C. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Medan. D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2013 E. Etika Penelitian

(31)

jamkesmas dan pasien umum. Selain itu ada beberapa etika yang harus diperhatikan menurut Hidayat (2011) yaitu :

1. Infomed concent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti dan telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anomity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden , tetapi lembar tersebut diberi kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan responden akan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

kuisioner. Kuisioner penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi, kepuasan pasien jamkesmas dan kepuasan pasien umum.

1. Kuisioner Demografi

Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi pasien jamkesmas dan pasien umum yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

2. Kuisioner Kepuasan Mutu Pelayanan

(32)

berdasarkan Kepmen PAN No.25 Tahun 2004. Maka mutu pelayanan dikategorikan sebagai berikut :

100– 165 = Puas 33 – 99 = Tidak Puas

Kuisioner yang diberikan dalam bentuk kuisioner tertutup itu artinya responden hanya memilih satu jawaban alternatif jawaban yang disediakan dengan membubuhkan tanda chek

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validatas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur ini benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmojo, 2010). Kuisioner Mutu Pelayanan tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena kusioner mutu pelayanan diadopsi dari Kepmen PAN No.25 (2004).

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Notoadmojo, 2010).

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di ruang rawat inap kebidanan RSUD Pirngadi Medan. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada pasien jamkesmas dan pasien umum sesuai kriteria penelitian. Peneliti menemui responden di tempat penelitian.

(33)

memberikan instrumen untuk mengumpulkan data yaitu berupa kuisioner pertanyaan tentang tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum. Selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuisioner tersebut. Agar pengumpulan data dapat berjalan dengan cermat dan teliti, peneliti mengawasi atau mendampingi responden saat mengisi kuisioner.

I. Analisa Data

1. Pengolahan data menurut Hidayat (2011) : a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpilan data terkumpul.

b. Coding

Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori

c. Tabulating

Merupakan pengolahan data yang telah didapatkan. Dalam

pengolahan data ini disusun dan ditampilkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

d. Data Entry

Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan keddalam master tabel atau database komputer.

2. Analisa data

a. Analisa Univariat

(34)

tiap variabel (Notoadmojo, 2010). Analisa univariat ini digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum terhadap mutu pelayanan.

b. Analisa Bivariat

(35)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni dengan jumlah sampel 30 pasien jamkesmas dan 30 pasien umum.

Untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum, peneliti menggunakan kuisioner yang berisi 33 pernyataan tentang

Reliability/ Kehandalan Pelayanan, Responsiveness/ Daya Tanggap Pelayan,

Assurance/ Jaminan pelayanan, Emphaty/ Perhatian Pelayan dan Tangible/ Penampilan Pelayan. Berikut ini akan dijabarkan hasil dari penelitian tersebut yaitu karakteristik pasien jamkesmas dan pasien umum.

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Jamkesmas dan Pasien Umum Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD Pirngadi Tahun 2013

(36)

PT

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas pada pasien umum berusia antara 30-39 tahun (56,7%), Pendidikan terakhir pada SMA (76,7%) dan pekerjaan pada IRT (63,3%), dan (50%). Sedangkan pada pasien jamkesmas mayoritas pasien berusia antara 30-39 tahun (40%), Pendidikan terakhir pada SMA (56,7%) dan Pekerjaan pada IRT (63,3%).

2.Analisa univariat

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Dilihat Dari Dimensi Mutu di Ruang Rawat Inap Kebidanan

Tahun 2013

Dimensi Mutu

Pasien Umum Pasien Jamkesmas Puas Tidak Berdasarkan tabel 5.2 di atas dari 30 pasien umum mayoritas pasien

(37)

kehandalan pelayanan ada 28,3%, daya tanggap pelayanan ada 96,7%, jaminan pelayanan ada 96,7%, perhatian pelayanan ada 73,3% dan penampilan pelayanan ada 86,7%.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Asuhan Kebidanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan

RSUD Pirngadi Tahun 2013

Tingkat Kepuasan Pasien Umum Pasien Jamkesmas

f % f %

Puas 23 76,7 26 86,7

Tidak Puas 7 23,3 4 13,3

Total 30 100 30 100

Dari tabel 5.2 di atas dari 30 pasien jamkesmas mayoritas pasien yang merasa puas ada 86,7% sedangkan dari 30 pasien umum mayoritas pasien yang merasa puas ada 76,7% dan yang merasa tidak puas ada 23,3% dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

3.Analisa Bivariat

Tabel 5.4

Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Asuhan Kebidanan Di Tuang Rawat Inap kebidanan

RSUD Pirngadi Tahun 2013

(38)

jamkesmas dan pasien umum pada mutu asuhan kebidanan di ruang rawat inap kebidanan.

B.Pembahasan

1. Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Pada Mutu Pelayanan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dari 30 pasien jamkesmas ada 76,7% yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan RSUD Pirngadi khususnya di bagian ruang rawat inap kebidanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tri Agus Saputra (2010) yang menyatakan sebanyak 64% pasien jamkesmas sudah puas dengan kinerja tenaga kesehatan di Ruang Manggis RSUD Cengkareng Jakarta Barat.

Jamkesmas adalah salah satu jenis pelayanan yang dibuat oleh pemerintah bagi masyarakat yang kurang mampu agar tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Dilihat dari hasil penelitian diatas petugas kesehatan tidak membeda-bedakan pelayanan yang diberikan kepada pasiennya termasuk kepada pasien jamkesmas, pelayanan yang diberikan kepada pasien jamkesmas sama dengan pelayanan jenis pasien yang lainnya yang membedakan hanya fasilitas karna pasien jamkesmas fasilitasnya telah ditentukan dari peraturan rumah sakit tersebut.

2. Tingkat Kepuasan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan

(39)

Pasien umum adalah pasien yang mendapatkan perawatan dan biayanya di tanggung oleh pasien sendiri atau keluarga pasien. Berdasarkan hasil penelitian di atas pelayanan yang diberikan kepada pasien umum sama dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien jamkesmas hanya fasilitas yang membedakan karna pasien umum membayar sendiri biaya pengobatannya sehingga mereka dapat memilih dan meminta fasilitas yang mereka ingankan.

3. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan.

Berdasarkan hasil analisis perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum yang didapat melalui jawaban kuisioner berdasarkan pertanyaan dimensi mutu tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu asuhan kebidanan di ruang rawat inap kebidanan di RSUD Pirngadi. Pada dimensi mutu pertama yaitu reliability/kehandalan pelayanan dari 30 pasien umum ada 93,3% sedangkan dari 30 pasien jamkesmas ada 80% yang merasa puas dengan kehandalan pelayanan yang diberikan. Lerbin R (2005) mengatakan bahwa kehandalanpelayanan menunjukkan kemampuan petugas rumah sakit untuk memberikan pelayanan secara akurat dan handal, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.

(40)

para petugas kesehatan untuk membantu pasien dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

Dimensi mutu ketiga yaitu assurance/jaminan pelayanan dari 30 pasien jamkesmas 96,7% merasa puas dengan pelayanan yang diberikan sedangkan pada pasien umum dari 30 pasien ada 76,7% yang merasa puas dengan pelayanan tersebut namun tidak sedikit juga pasien yang merasa belum puas dengan pelayanan yang diberikan yaitu ada 23,3%. Menurut Tjiptono F (2003) jaminan pelayanan meliputi kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para petugas kesehatan , bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

Dimensi keempat yaitu emphaty/perhatian pelayanan dari 30 pasien umum ada 73,3 % yang merasa puas dengan pelayanan ini namun tidak sedikit juga yang merasa belum puas dengan pelayanan ini yaitu ada 26,7% sedangkan pada pasien jamkesmas ada 63,3% yang merasa puas, begitu juga dengan pasien umum pasien jamkesmas juga masih ada yang meras belum puas yaitu ada 36,7%. Menurut Lebin R (2005) menyatakan bahwa kepedulian mencakup tiga hal yakni Accessibility yaitu kemudahan untuk mendekati dan menghubungi pasien. Communication Skills yaitu pemberian informasi kepada pasien dengan bahasa yang dapat dimengerti dan mendengarkan tanggapan, mendengarkan pertanyaan pasien. Understanding the customer yaitu perlunya usaha untuk mengetahui pasien dan kebutuhan khususnya. Pada dimensi ini tidak hanya pasien jamkesmas saja yang merasa belum puas tetapi pasien umum juga merasa begitu.

(41)
(42)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang perbedaan tingkat kepuasan paien jamkesmas dan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD dr. Pirngadi tahun 2013, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Dari 30 responden pasien umum mayoritas 76,7%pasien jamkesmas merasa puas dengan pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan di raung rawat inap kebidanan.

2. Dari 30 responden pasien jamkesmas mayoritas 86,7% pasien umum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan di ruang rawat inap kebidanan.

3. Dari hasil penelitian didapatkan p value 0,22 > nilai alpha 0,05 maka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum pada mutu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan RSUD dr. Pirngadi tahun 2013.

B.Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

(43)

2. Bagi RSUD Pirngadi

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, C. Y. (2003).Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI Press

Andi, R. (2011). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkatkepuasan Pasien Jamkesmas Di Instalasi Rawat Inaprsud Dr. Rasidin Kota Padangtahun 2011. Skripsi. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Arikunto,S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka cipta

Aritonang, L. R. (2005). Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat, A.A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknis Analisa Data. Jakarta: salembaMedika.

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Sinergitas Implementasi Jamkesmas dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Yogyakarta:

Kepmen PAN No. 25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

Muninjaya, A, A. Gde. (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC

Muninjaya, A, A. (2004). Survey Kepuasan Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan Perjan RS Sanglah Denpasar. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Notoadmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerepan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Imbalo, S Pohan. (2004). Jaminnan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta.

Saputra, A. (2010). Pengaruh kinerja perawat terhadap kepuasan pengguna kartu jamkesmas dalam pelayanan keperawatan di rsud cengkareng jakarta barat. Skripsi. Jakarta: Fakultas ilmu kesehatan universitas esa unggul.

(45)

Tim pengelola Jamkesmas Depkes RI. (2008). Kebijakan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: tidak dipublikasikan.

Tjiptono,F. (2003). Strategi Pemasaran Edisi 11. Yogyakarta: AndiOffset

www.jamsosindonesia.com. (2012). Regulasi Jamkesmas.

(46)

KUESIONER PENELITIAN

KEPUASAN PESERTA JAMKESMAS DAN PASIEN UMUM TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KOTA MEDAN

TAHUN 2013

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin : (1). Laki-laki (2). Perempuan

Umur : ...tahun

Alamat Rumah : ... ...

Kelurahan...

Kecamatan...

Pelayanan : ฀ Jamkesmas ฀ Umum

Pendidikan terakhir : (1) Tidak sekolah (2) SD (3) SMP ( ) SMA (5) Diploma/PT

Pekerjaan : (1) PNS

(47)

II. KUESIONER MUTU PELAYANAN

Petunjuk :

Skor 1 apabila peserta menilai Sangat tidak setuju (STS) Skor 2 apabila peserta menilai Tidak setuju (TS)

Skor 3 apabila peserta menilai Ragu-ragu (RR) Skor 4 apabila peserta menilai Setuju (S)

Skor 5 apabila peserta menilai Sangat setuju (SS)

Berilah tanda contreng (√ ) pada kolom sesuai jawaban saudara berdasarkan harapan yang saudara kehendaki atas mutu pelayanan

No Pernyataan SS

1 Prosedur penerimaan pasien di bagian ruang rawat inap kebidanan mudah (tidak berbelit-belit)

2 Pendaftaran pasien rawat inap kebidanan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat 3 Di ruang rawat inap kebidanan waktu

menunggu giliran untuk diperiksa tidak lama (20 menit)

4 Waktu pelayanan di ruang rawat inap kebidanan dijalankan dengan tepat sesuai dengan waktu yang tertera di papan praktek 5 Dokter mampu mendiagnosa penyakit

dengan cepat dan tepat

6 Ada perbaikan kondisi (kesembuhan) setelah pasien rawat inap kebidanan menerima tindakan dan minum obat

Daya Tanggap Pelayanan

/Responsiveness

(48)

2 Dokter di ruang rawat inap kebidanan merespon setiap keluhan pasien

3 Dokter di ruang rawat inap kebidanan menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

4 Dokter di ruang rawat inap kebidanan memberikan informasi yang cukup jelas tentang penyakit yang diderita pasien

5 Petugas kesehatan di ruang rawat inap kebidanan merespon setiap keluhan pasien

Jaminan Pelayanan atau

Assurance

1 Petugas di ruang rawat inap kebidanan memasukkan data pasien dengan benar

2 Dokter telah berada di ruang rawat inap kebidanan sewaktu pasien datang

3 Pelayanan pemeriksaan dilakukan oleh dokter (sesuai dengan nama dokter yang tertera di papan)

4 Pemeriksaan oleh dokter dilakukan dengan teliti

5 Dokter mampu melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan baik

6 Jaminan keamanan selama pelayanan di ruang rawat inap kebidanan

7 Pelayanan di ruang rawat inap kebidanan tidak membeda-bedakan antara pasien Jamkesmas dan non Jamkesmas(umum)

Perhatian pelayanan

/ Empathy

1 Petugas kesehatan di ruang rawat inap kebidanan mau mendengarkan keluhan pasien

2 Petugas kesehatan di ruang rawat inap kebidanan dengan sabar melayani pasien 3 Dokter di ruang rawat inap kebidanan

memberikan perhatian terhadap semua pasien 4 Dokter menanyakan keluhan yang diderita

pasien

5 Dokter sabar dalam menangani keluhan pasien dan keluarganya yang berada di ruang rawat inap kebidanan

Penampilan pelayanan/

Tangibles

(49)

2 Ruang penerimaan pasien di bagian rawat inap kebidanan bersih

3 Ruang tunggu di bagian rawat inap kebidanan pasien bersih dan tersedia kursi 4 Ruang periksa bersih , rapi dan nyaman

5 Kondisi lingkungan di ruang rawat inap kebidanan bersih

6 Di ruang rawat inap kebidanan alat untuk periksa pasien bersih

7 Di ruang rawat inap kebidanan alat untuk periksa pasien tersedia sebelum dipakai 8 Di ruang rawat inap kebidanan alat untuk

periksa tersedia lengkap sesuai kebutuhan pasien

(50)

LEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian Di

Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara :

Nama : Citra Dewi Anitasari Nst Nim : 125102003

Saya yang bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “ Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD Pirngadi” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan pasien umum terhadap asuhan kebidanan. Penelitian ini tidak akan merugikan responden, saya selaku peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban responden, data hanya saya gunakan untuk kepentingan penelitian.

Bersamaan ini saya lampirkan surat persetujuan responden. Saudara dipersilahkan menandatangani surat persetujuan bila bersedia secara sukarela menjadi responden penelitian. Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian dan menjawab pertanyaan terkait penelitian yang akan diajukan. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan kerja sama saudara.

Hormat Saya, Peneliti

(51)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Judul penelitian : Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Terhadap Asuhan Kebidanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD Pirngadi

Peneliti :

Nama : Citra Dewi Anitasari NST

Nim : 125102003

Saya pasien Jamkesmas atau pasien Umum rumas sakit Pirngadi telah diminta dan menyatakan bersedia untuk berperan sarta sebagai responden penelitian yang berjudul seperti diatas. Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi terhadap saya adalah kecil. Saya berhak untuk berhenti dari penelitian ini tanpa ada sanksi. Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan dan kerahasiaan ini akan dijamin secara legal. Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun. Saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Medan,...2013 Responden

(52)

Master Tabel Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas No

Res Usia pnddkn pekrjn Kehandalan pel daya tanggap jaminan pelayanan Perhatian Pel Penampilan Pelayanan Jlh kategori 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(53)

23 29 SMA IRT 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 129 Puas 24 26 SMA IRT 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 116 Puas 25 33 SMA IRT 4 4 4 4 5 5 5 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 128 Puas 26 35 SD IRT 3 3 4 4 5 5 5 5 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 127 Puas 27 26 SD S 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 125 Puas 28 29 SMA S 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 133 Puas 29 30 SMA S 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 112 Puas

Master Tabel Tingkat Kepuasan Pasien Umum

No

Res Usia Pendd Pek

Kehandalan Pel Daya Tanggap Jaminan Pelayanan Perhatian Pel Penampilan Pelayanan

JML KTGRI

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(54)
(55)

Tingkat Kepuasan Pasien Umum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

tingkat kepuasan Pasien jamkesmas 30 120.73 14.105 2.575

Pasien umum 30 115.43 18.645 3.404

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Difference Lower Upper

(56)
(57)
(58)
(59)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Citra Dewi Anitasari Nasution

Nim : 125102003

Tempat/Tanggal Lahir : Banyu Urip, 03 Juni 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara

Agama : Islam

Alamat : KM. 55 Sei Buatan, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

Nama Ayah : Syafruddin Nasution Pekerjaan : Pegawai BUMN Nama Ibu : Riatna

Pekerjaan : IRT

Alamat : KM. 55 Sei Buatan, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

B. Pendidikan Formal

Tahun 1996 – 2002 : SD Negri 015 Dayun

Tahun 2002 – 2005 : MTS Diniyah Putri Pekanbaru Tahun 2005 – 2008 : MAN 2 Model Pekanbaru

Tahun 2008 – 2011 : Akademi Kebidanan Internasional Pekanbaru Tahun 2012 – 2013 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Pada preeklampsia, kematian yang tiba-tiba terjadi bersamaan dengan kejang atau segera setelahnya sebagai akibat perdarahan otak yang hebat. Hemipelgia terjadi

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

Dari hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep di Apotek Panacea Kupang yaitu waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan