• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Perusahaan

Taman Wisata Mekarsari pada awal berdirinya bernama Taman Buah Mekarsari, dimana areal lahannya merupakan lahan perkebunan karet milik PTP IX yang sudah tidak produktif. Gagasan pembangunan Taman Wisata Mekarsari berasal dari Almarhumah Ibu Tien Soeharto yang berkeinginan untuk membangun sebuah tempat koleksi dan pelestarian plasma nutfah tropis khas Indonesia sebagai wahana penelitian, budidaya dan wisata. Proses pembangunan Taman Wisata Mekarsari terdiri dari empat tahap pembangunan. Tahap 1 meliputi pembangunan sarana penunjang, antara lain Puri Tirto Sari atau bangunan Air Terjun (BAT) yang merupakan pusat kegiatan perusahaan, kebun buah, nursery, hidroponik, instalasi pipa air, listrik dan limbah.

Pembangunan tahap II meliputi pembangunan parkir, gedung pengelola atau Graha Krida Sari (GKS), menara pandang, bursa bibit dan tanaman (garden

centre), bursa buah, shelter, tempat ibadah, restoran dan peturasan atau saung.

Pembangunan tahap III meliputi pembangunan laboratorium (kultur jaringan, HPT, klimatologi, agronomi dan fisiologi tanaman), gudang pasca panen, pool kendaraan, rumah kaca, gedung percobaan, kebun sayur, sarana pengolah limbah, rumah pompa air dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan tahap IV sedang direncanakan untuk pembangunan hotel, areal jetski dan sarana penunjang lainnya. Pada tahap pembangunan terakhir ini sedang direalisasikan. Perancangan dan pembangunan Taman Wisata Mekarsari dilakukan oleh perusahaan swasta yaitu PT EXOTICA dan pembangunan dilaksanakan pada tahun 1990. Proses pembangunan secara keseluruhan terdiri atas 4 tahap yaitu :

1. Pembangunan tahap I : meliputi sarana penunjang yaitu pekerjaan persiapan sarana penunjang (pintu gerbang dan pemagaran, jalan, jembatan, saluran air, pos penjaga, menara pengawas, bangunan rumah plastik, gedung air terjun, kolam air mancur, pembuatan pintu air danau), pekerjaan penanaman (kebun buah produksi, buah langka, kebun sayur, kebun bibit dan hidroponik), pekerjaan instalasi listrik dan mengerjakan instalasi air.

(2)

43 2. Pembangunan tahap II : berupa pekerjaan pendahuluan, parkir, plaza dan gedung pengelola, pembangunan shelter, toilet umum, pembuatan pagar depan (gerbang Candi Bentar), pembuatan menara pandang.

3. Pembangunan tahap III : meliputi pembangunan laboratorium, pembangunan gudang (pasca panen, pupuk dan alat), pembangunan pool kendaraan dan bengkel.

4. Pembangunan tahap IV : dalam bentuk pekerjaan pembangunan hotel, ruang konferensi dan landscape di sekitar danau.

Proyek ini merupakan partisipasi aktif Yayasan Purna Bhakti Pertiwi dalam rangka pengembangan bidang pertanian dan pariwisata. Tujuan khusus proyek ini antara lain :

a. Menciptakan kebun hortikultura yang terdiri dari kebun buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias yang berfungsi sebagai kebun produksi, koleksi dan plasma nutfah.

b. Memberikan alternatif obyek wisata baru, baik bagi wisatawan asing maupun domestik.

c. Sebagai taman rekreasi hortikultura yang dapat dikembangkan menjadi pusat studi hortikultura bagi tanaman buah-buahan dan sayuran dataran rendah.

d. Menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan Kecamatan Cileungsi. e. Memanfaatkan secara maksimal segenap potensi yang mencakup asas

pertimbangan keselarasan lingkungan tetap terjaga.

f. Secara ekonomi diharapkan proyek ini dapat mendatangkan keuntungan. Secara umum tujuan pembangunan Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai pusat pendidikan dan pengembangan hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, sayuran serta tanaman hias sebagai alternatif untuk tempat pariwisata, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, sebagai tempat koleksi tanaman buah khususnya buah-buahan khas Indonesia dan diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar Taman Wisata Mekarsari.

(3)

44 Peresmian Taman Wisata Mekarsari bertepatan dengan hari pangan sedunia yang ke XVI yaitu pada tanggal 14 Oktober 1995 yang menandai kebangkitan buah-buahan Indonesia. Pengelolaan Taman Wisata Mekarsari diserahkan pada PT Mekar Unggul Sari yang didirikan pada tanggal 14 April 1995 dan beroperasi penuh pada 1 Januari 1995.

Pada tanggal 14 Oktober 2004 bertepatan dengan ulang tahun Taman Buah Mekarsari yang ke-9, Taman Buah mekarsari berganti nama menjadi Taman Wisata Mekarsari dan tetap memfokuskan ciri pada pertama kali berdiri yaitu di bidang wisata khususnya wisata agro yang mempunyai tagline Taman Wisata Mekarsari “Berwisata di Tengah Kebun Buah”. Dalam perencanaan kebun buah Taman Wisata Mekarsari dipilih pola daun lamtoro gung sebagai tema utama, karena tanaman tersebut merupakan simbol tanaman yang serba guna, sebagai pelestari lingkungan hidup dan pemenuhan kebutuhan jasmani maupun rohaniah.

Taman Wisata Mekarsari telah mempunyai badan hukum yaitu Perseroan terbatas (PT). PT ini merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing (Sukotjo, Swastha. 1993). Pemilik saham dari PT. Mekar Unggul Sari adalah yayasan Purna Bhakti Pertiwi.

5.2. Kondisi Geografis Perusahaan

Taman Wisata Mekarsari yang dikelola PT Mekar Unggul Sari terletak di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, meliputi Desa Mekarsari, Desa Dayeuh, Desa Mampir dan Desa Cileungsi Kidul. Letak Geografis Taman Wisata Mekarsari adalah 06° - 35° LS dan 52° - 106° BT dengan kemiringan lahan 0 – 8 % serta ketinggian tempat ± 70 mdpl. Lokasi Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 2.

Menurut Schmidt dan Ferguson tipe iklim di Taman Wisata Mekarsari termasuk tipe iklim A dengan curah hujan 2000 – 4000 mm/th, suhu rata – rata 25,0° C dengan kelembaban relatif 80 – 90 %. Jenis tanah di TWM adalah jenis tanah latosol yang cocok untuk perkebunan karet dengan warna tanah coklat sampai kemerahan, tekstur tanah sedang sampai dengan berat, struktur tanah

(4)

45 remah sampai dengan gembur, dengan infiltrasi air lambat sampai dengan tinggi, kandungan bahan organik kurang dari 2 % dengan pH tanah 4,5 – 6,0.

Taman Wisata Mekarsari memiliki lahan seluas 264 Ha yang merupakan lahan bekas perkebunan karet. Pembagian lahan di Taman Wisata Mekarsari adalah terdiri atas 5 blok yaitu Blok A – Blok E, Luas areal Taman Wisata Mekarsari secara keseluruhan adalah 264 ha yang terdiri dari 88 ha kebun buah, 20 ha lanskap, 2 ha green house, 10 ha untuk areal persawahan dan juga sayuran, 5 ha untuk pembibitan, 27,5 ha untuk danau Cipicung, 20 ha untuk bangunan dan sarana jalan serta 99 ha untuk taman rekreasi, kebun buah komersial dan juga untuk rencana pembangunan hotel. Jenis tanaman yang ditanam yaitu 80 persen tanaman buah, 10 persen tanaman hias dan bunga, 5 persen untuk tanaman sayur dan palawija serta 5 persen untuk tanaman penghijauan dan juga obat-obatan. Penggunaan lahan secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4. Koleksi tanaman yang ada di Taman Wisata Mekarsari sekitar 43 famili yang terdiri atas 143 spesies dan 407 varietas tanaman. Jumlah pohon untuk seluruh tanaman 11.655 pohon keras seperti durian, mangga dan jambu air, 8.876 pohon tanaman pendek seperti delima, jeruk dan karendang, dan 56.912 pohon tanaman semak atau merambat seperti anggur, markisa dan nanas. Sebagai salah satu obyek wisata agro, Taman Wisata Mekarsari mudah dijangkau karena letaknya yang strategis yaitu di Jl. Raya Cileungsi – Jonggol km 3 yang berjarak 45 km dari kota Bogor, 30 km dari Jakarta dan 20 km dari Bekasi.

Tabel 9. Pengembangan Areal pada PT Mekar Unggul Sari

No Penggunaan Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 Kebun Buah Landscape Green House

Kebun sayur dan Buah Kebun Bibit/Nursery Danau Cipicung Bangunan dan Jalan Areal pengembangan 88 20 2 10 10 27.5 20 86.5 Jumlah 264

(5)

46 Sejak tahun 2007, perusahaan mengalokasikan lahan sebesar 5 hektar dari kebun buah untuk dijadikan lahan pengusahaan lengkeng dataran rendah, seperti Diamond River, Itoh, Pingpong, Kristal, dan Sugiri.

5.3. Tujuan Perusahaan

PT. Mekar Unggul Sari yang mempunyai visi menjadi Market Leader Obyek wisata agro dan edutainment di Indonesia, sedangkan misi PT. Mekar Unggul sari tersebut yaitu meningkatkan daya tarik wisata. Taman Wisata Mekarsari melalui diversifikasi produk (tematik & penuh petualangan) & mutu pelayanan wisata.

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh TWM adalah :

a. Menciptakan kebun hortikultura yang terdiri dari kebun buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias yang berfungsi sebagai kebun produksi, koleksi dan plasma nutfah.

b. Memberikan alternatif obyek wisata baru, baik bagi wisatawan asing maupun domestik.

c. Sebagai taman rekreasi hortikultura yang dapat dikembangkan menjadi pusat studi hortikultura bagi tanaman buah-buahan dan sayuran dataran rendah.

d. Menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan Kecamatan Cileungsi. e. Memanfaatkan secara maksimal segenap potensi yang mencakup asas

pertimbangan keselarasan lingkungan tetap terjaga.

f. Secara ekonomi diharapkan proyek ini dapat mendatangkan keuntungan.

5.4. Deskripsi Kegiatan Bisnis Perusahaan

Taman Wisata Mekarsari merupakan taman wisata terbesar di dunia dengan luas ± 264 ha dan berada di bawah pengelolaan PT. Mekar Unggul Sari. Kegiatan unit bisnis Taman Wisata Mekarsari saat ini ada dua yaitu wisata agro dan jasa konsultan pertanian. Wisata agro berupa kunjungan-kunjungan yang terdiri dari paket dan reguler. Sedangkan unit bisnis jasa konsultan pertanian adalah memberikan saran atau masukan kepada orang yang menyewa jasa tersebut agar suatu proyek yang akan dikerjakan dapat berhasil dengan baik. Selain

(6)

47 mempunyai dua unit bisnis tersebut, Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan fasilitas tambahan agar pengunjung dapat merasa lebih nyaman seperti mushola, tempat parkir yang memadai, klinik kesehatan, saung adem, dan lan-lain.

Taman Wisata Mekarsari dibuka untuk umum dan paket rombongan yaitu setiap hari Selasa sampai dengan hari Minggu, dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Banyaknya masyarakat yang membutuhkan hiburan yang sekaligus dapat mendidik menjadi peluang bagi Taman Wisata Mekarsari untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

Referensi

Dokumen terkait

Variasi rasio Mo/Ni : 0/1, 1/0, 1/1, 2/1, dan 3/1 memberikan pengaruh pada karakter katalis yaitu menurunkan harga luas permukaan spesifik dan volume pori total, dan menaikkan

Bibit tanaman C3 yang menerima intensitas cahaya tinggi dan kelebih- an nitrogen akan mengalami ganggu- an pertumbuhan dan perkembangan, akan tetapi perkembangan dan

Adat istiadat sebagai bagian dari kearifan lokal masih dipegang dengan sangat kukuh oleh masyarakat Baduy, dan adat istiadat tersebut telah menjadi benteng diri bagi masyarakat

sesuai dengan nilai yang diharapkan. All New Honda Jazz memiliki harga purna. jual yang cukup tinggi. Suku cadang All New Honda

[2]Gunawan, 2014,Meningkatkan Performa Wajanbolic e- goen, http://id.wikipedia.org/wiki/Wajanbolic_e-goen.. diakses

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif komparatif yaitu dengan membandingkan kinerja keuangan dua perusahaan.dimana analisis data yang digunakan adalah time

Hal tersebut dianggap memberikan peluang terjadinya permasalahan kebudayaan, seperti: (1) timbulnya degradasi nilai budaya, sehingga budaya berpikir positif kurang

Skripsi dengan judul : Perbedaan Perilaku Asertif Pada Siswa Sekolah Mengengah Kejuruan Kasatriyan Surakarta dan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Banyumas