• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DESA WANAR

Fitria Wahyu Wulansari Khotimatus Sa’diyah Halim Falahudin Laila Mahfudloh Zain

(2)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2 Ismiyati

(3)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar ii

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DESA WANAR

Hak Cipta © Fitria Wahyu Wulansari, Khotimatus Sa’diyah, Halim Falahudin, Laila Mahfudloh Zain, Ismiyati

All right reserved Penulis

Fitria Wahyu Wulansari Khotimatus Sa’diyah Halim Falahudin Laila Mahfudloh Zain Ismiyati

ISBN -

Editor:

Puji Mukharomah Evi Rizki Amelia Penyunting: Meidina Larasati Alvita Rizki Amanda Ilustrator:

Lies Lestariningtias

Muhammad Syahrir Nugroho Desain Sampul:

Indra Aria Bima Mentari Dharma Santi Tata Letak:

Slamet Sukri Fitria Nur Umami Redaksi

Gedung L2 Lantai 1 FE Unnes

Kampus Sekaran, Gunung Pati , Kota Semarang Jawa Tengah 50229

(4)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pemberdayaan Mandiri Desa Wanar dengan lancar.

Modul ini kami susun untuk memenuhi luaran dari program kerja KKN UNNES 2019 yang telah dilaksanakan di Desa Wanar, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Terdapat beberapa program kerja yang terdiri dari empat bidang yaitu bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang pendidikan dan bidang lingkungan. Terlaksananya program kerja tersebut secara maksimal merupakan dukungan dari masyarakat Desa Wanar yang telah antusias untuk mengikuti pelatihan, sehingga membuat kami selaku penulis ingin memberikan bentuk kontribusi dengan penyusunan modul ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, terutama Dosen Pembimbing Lapangan Ismiyati., S.Pd., M. Pd yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini serta rekan-rekan KKN Lokasi Tahap II B Universitas Negeri Semarang. Semoga Modul Pemberdayaan Masyarakat Desa Wanar ini dapat bermanfaat.

Semarang, 05 Desember 2019

(5)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAGIAN 1 : OLAHAN BUAH NANGKA ... 1

A. Pengertian Nangka ... 2

B. Manfaat Nangka ... 3

C. Serbuk Nangka ... 4

E. Selai Nangka ... 6

BAGIAN 2 : OLAHAN KOPI ... 8

A. Pengertian Kopi ... 9

B. Manfaat Kopi ... 11

C. Pengertian Gula Semut ... 12

D. Manfaat Gula Semut ... 12

E. Produk Olahan (Kopi Gula Semut) ... 14

F. Cara Penyajian ... 15

G. Pengemasan Produk (Packaging) ... 16

BAGIAN 3 : LINGKUNGAN ... 17

A. Pengertian Penanaman Pohon ... 18

B. Manfaat Penghijauan ... 20

BAGIAN 4 : PENDIDIKAN (LABELING POHON)... 24

A. Mengenal Tumbuhan ... 25

B. Cara Labeling Pohon ... 27

BAGIAN 5 : KESEHATAN ... 28

A. Pengertian Stunting ... 29

B. Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN ... 30

C. Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia ... 31

D. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak ... 32

E. Dampak Stunting ... 33

F. Cara Mencegah Stunting ... 34

(6)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1

Bagian 1

Olahan Buah Nangka

(7)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2 Nangka (Artocarpus heterophyllus) atau dalam bahasa inggris disebut dengan Jackfruit adalah sejenis pohon buah yang masuk dalam Suku Moraceae. Pohon nangka memiliki tinggi yang bisa mencapai 20 meter hingga 30 meter, batang bulat silindris dengan diameter sekitar 1 meter. Tajuk pohonnya padat lebat, melebat dan membulat apabila pada tempat terbuka. Semua bagian pohon nangka apabila terluka atau di lukai akan mengeluarkan getah putih. Buah nangka memiliki bentuk gelondong memanjang dengan panjang dapat mencapai sekitar 100 cm dengan sisi luar buah terdapat duri lunak yang pendek. daging buahnya yang berwarna kuning keemasan merupakan perkembangan dari tenda bunga dan apabila sudah matang buahnya akan memiliki bau harum yang sangat menyengat dengan biji bulat lonjong (Ad, 2016).

Pemilihan pohon nangka sebagai salah satu tanaman hortikultura yang merupakan prioritas pengembangan bukanlah tanpa alasan yang kuat. Jenis tanaman ini memiliki prospek cerah sebagai pendukung program pemerintah, terutama dalam Program Peningkatan Devisa Negara dan Diversifikasi Pangan. Karena produk olahannya bernilai tinggi, nangka dikenal sebagai tanaman yang multiguna karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan mulai dari kebutuhan pangan, perumahan, penghijauan, peternakan, industribah kan kesehatan seperti pengobatan kanker yang telah teruji khasiatnya (Saleh, 1993).

(8)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 3

a. Dapat mencegah penyakit jantung

b. Kandungan kalium pada nangka dipercaya efektif untuk mengurangi kemungkinan tubuh terserang penyakit jantung karena kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensI

c. Dapat mencegah Anemi

d. Kandungan zat besi pada nangka mampu mencegah anemia dan dapat melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.

e. Dapat menjadi obat Asma

f. Rebus akar serta ekstra nangka ternyata dapat dijadikan obat herbal yang bisa membantu mengontrol asma.

g. Dapat menjaga kesehatan kelenjar tiroid h. Dapat Menjaga kesehatan tulang

i. Kandungan magnesium pada nangka sangat baik untuk tulang. j. Dapat menjadi anti Kanker dan dapat mencegah penuaan dini k. Dapat menjadi Obat Gangguan Pencernaan

l. Dapat menjaga Kesehatan Kulit dan Mata m. Dapat Menurunkan Tekanan Darah(Hipertensi)

(9)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 4

Bahan :

1. Daging Buah Nangka 200 gr

2. Gula pasir 200gr 3. Air 100gr

4. Garam ½ sendok teh 5. Perisa Nangka 2 Tetes/secukupnya Alat : 1. Kompor 2. Wajan 3. Baskom 4. Alat Pengaduk 5. Saringan 6. Kain 7. Blender SERBUK BUAH NANGKA

(10)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 5

1. Siapkan semua bahan, dan timbang sesuai takaran

2. Blender daging buah nangka dengan menambahkan air sedikit demi sedikit sampai menjadi seperti bubur

3. Kemudian, saring bubur nangka untuk mengambil sari buahnya dengan menggunakan saringan kain.

4. Masukkan air sari buah nangka kedalam wajan dan tambahkan garam secukupnya, kemudian masak dengan api kecil dan ditambah gula sedikit-demi sedikit.

5. Aduk terus menerus dengan api kecil hingga mengental dan menjadi serbuk kasar.

6. Jika sudah menjadi serbuk kasar, kemudian saring dan haluskan dengan cara diblender.

7. Serbuk sari buah nangka siap dipasarkan.

(11)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 6

1. Masukan Buah Nangka ke Blender

2. Blender buah nangka sampai benar-benar halus

3. Saring buah nangka menggunakan kain untuk mengurangi kadar air 4. Masukan ampas buah nangka kedalam wajan

5. Nyalakan kompor dengan api terkecil. 6. Tuangkan gula pasir kedalam wajan

Bahan

1. Buah nangka 200 gr 2. Gula pasir 150 gr 3. Garam satu sendok

teh 4. Air 250 ml 5. Perisa nangka Alat 1. Wajan 2. Spatula 3. Kompor 4. Saringan 5. Kain SELAI NANGKA WANAR Cara Pembuatan

(12)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 7

7. Berikan sedikit garam

8. Berikan 2 tetes perisa nangka agar rasa buah nangka lebih tajam

9. Aduk terus agar tidak gosong dibagian bawah sampai benar-benar matang kecoklatan

10. Tiriskan selai nangka yang sudah matang kedalam mangkok.

(13)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 8

Bagian 2

Olahan Kopi

(14)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 9

PEMBUATAN KOPI GULA SEMUT

DESA WANAR

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.1 Pohon Kopi Duplak

(15)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 10

Kopi merupakan tanaman yang sudah lama dibudidayakan. Ada berbagai jenis tanaman kopi yang dibudidayakan, yaitu kopi ekselsa, kopi arabika, kopi robusta dan kopi

liberika. Sebagian besar di Indonesia tanaman kopi yaitu kopi

robusta dan kopi arabika, sebanyak

90% tanaman kopi robusta dan sisanya tanaman kopi arabika.

Sebagian besar (94%) perkebunan kopi diusahakan oleh rakyat, sedangkan sisanya oleh perkebuman milik negara atau swasta. Komoditas kopi baik yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat maupun perkebunan besar, selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk memasok pabrik seperti Tugu Luwak, Nescafe, Kapal Api, Torabika, dan lain-lain.

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.2 Pemetikan Kopi

Sumber: Desa Tempur Jepara

(16)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 11

Kopi merupakan minuman yang sangat diminati di seluruh dunia, kopi tersebut dapat memberikan efek kebugaran dan kesegaran bagi badan, badan yang lemah dan rasa kantuk menjadi hilang setelah meminum kopi panas. Kopi juga dapat diolah sebagai body lotion, lulur, dan sebagainya (Weinberg, 2009). Sebagian orang mengkonsumsi kopi sebagai salah satu minuman kegemaran, sedang sebagian orang tidak menyukai minum kopi karena khawatir efek kopi terhadap kesehatan. Menurut hasil penelitian, kopi mampu menurunkan risiko diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, kanker serta mampu menurunkan kadar asam urat darah.

MANFAAT KOPI

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.4 Biji Kopi Robusta

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.5 Biji Kopi Robusta

Manfaat Kopi Bagi Kecantikan

1. Kopi untuk masker wajah 2. Perawatan kulit kepala 3. Menyegarkan kulit tubuh

4. Kegunaan kopi untuk pedicure dan manicure

5. Ampas kopi sangat baik untuk mengencangkan wajah

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan

1. Meningkatkan stamina 2. Mencegah kanker

3. Kopi menjaga kesehatan mulut 4. Mengurangi resiko diabetes

5. Mengurangi resiko penyakit Demensia dan Alzheimer

6. Mencegah Parkinson 7. Meningkatkan Mood

(17)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 12

Gula semut adalah gula kelapa berbentuk bubuk yang dapat dibuat dari nira palma, yaitu suatu larutan gula cetak palmae yang telah dilebur kembali dengan penambahan air pada konsentrasi tertentu. Kualitas gula semut yang dihasilkan sangat ditentukan oleh bahan baku utamanya yaitu gula kelapa. Bentuk

gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah larut sehingga praktis dalam penyajian, mudah dikemas dan dibawa, serta daya simpan yang lama karena memiliki kadar air yang rendah.

Bila melihat begitu banyak efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemanis buatan, maka sebaiknya kita mulai berhati-hati dalam mengkonsumsi pemanis buatan. Gula semut yang berasal dari nira merupakan pemanis alami yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pemanis yang dapat menggantikan gula tebu dan pemanis buatan. Bila melihat dari komposisi kimia yang terdapat dalam gula semut, ternyata gula semut yang dibuat dari gula kelapa dan dipadukan dengan empon-empon seperti kencur, jahe, maupun temu lawak memiliki berbagai manfaat kesehatan antara lain mencegah perut kembung, masuk angin, flu, batuk, maupun sebagai penghangat badan. Selain aman bagi kesehatan, gula semut juga mudah dibuat dan banyak terdapat di alam Indonesia. Kegunaan gula semut antara lain bisa sebagai bahan

Pengertian Gula Semut

(18)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 13

campuran dalam pembuatan minuman kopi, teh, susu, bandrek, minuman herbal, jamu, dan juga dapat menjadi pemanis makanan.

Gula Semut ini memiliki kandungan dan khasiat antara lain, yaitu : 1. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme energi,

2. Memperkuat sistem syaraf dan otot,

3. Membantu tubuh membuat dan memakai protein. 4. Membantu membentuk sel darah merah

5. Menghasilkan antibodi

6. Bersama enzim menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh manusia 7. Bersama vitamin A memperbaiki selaput mukosa pada saluran pencernaan 8. Menghambat kerusakan sel pada saat proses produksi energi

9. Memperbaiki sistim kerja jaringan dan saluran pencernaan tubuh 10. Mencegah dan menghaluskan bekas jerawat,

11. Mencegah sembelit dan wasir.

12. Metabolisme Protein dan Karbohidrat,

13. Membantu dalam produksi sel-sel darah merah, 14. Membantu sistem imunitas tubuh.

15. Memiliki fungsi Antibiotik

16. Mencegah Rematik, Flu dan Ashma 17. Mencegah Kanker

18. Menciptakan sistem imunitas 19. Memperkokoh tulang dan sendi

20. Bersifat antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas. 21. Melancarkan peredaran darah

22. Menormalkan Tekanan Darah

23. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah 24. Mencegah Osteoporosis (keropos tulang)

25. Mencegah Penyakit Jantung dan menurunkan resiko Kanker Usus

26. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme Glukosa, Lemak dan Alkohol 27. Membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan

28. Menurunkan kadar kolesterol LDL 29. Meningkatkan fungsi kerja otak

(19)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 14

Produk olahan bidang ekonomi dari Tim KKN Desa Wanar tahun 2019 salah satunya adalah O’Kae Kopi yaitu kopi gula semut. Perpaduan kopi khas Desa Wanar dengan campuran gula semut atau gula aren bubuk. Kopi yang digunakan adalah jenis Kopi Robusta (Coffea canephora). Produk ini bertujuan sebagai pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan hasil bumi atau sumber daya alam yang tersedia. Produk ini sudah disosialisasikan kepada beberapa masyarakat Desa Wanar, untuk

keberlanjutan produk ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat sebagai produk unggulan Desa Wanar dan akan dimasukkan ke dalam BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) sebagai salah satu produk unggulan masyarakat desa.

Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa Wanar yang telah melalui beberapa proses mulai dari pemetikan biji kopi pilihan, kemudian proses penyimpanan kopi, proses rosting, sampai proses penggilingan kopi. Kopi yang sudah digiling menjadi bubuk kopi kemudian dicampur (mix) dengan gula semut produksi Kecamatam Tersono.

Produk Olahan

Sumber: Desa Wanar, Batang

(20)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 15

Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa Wanar

Cara Penyajian

1. Siapkan alat dan bahan (alat terdiri dari gelas dan sendok teh) dan (bahan terdiri dari kopi gula semut dan air panas)

2. Tuangkan 2-3 sendok teh kopi gula semut ke dalam gelas

4. Kopi Gula Semut siap disajikan. 3. Seduh kopi gula semut yang telah di

dalam gelas dengan air panas (untuk takaran air dalam gelas adalah 100-150 ml), kemudian aduk hingga merata

(21)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 16

Pengemasan Produk Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan jenis kemasan plastik atau kemasan

Polyethylene Terephthalate

(PET). Kemasan yang digunakan adalah ukuran 100-150 gram. Sebelum proses pengemasan, kopi dan gula semut dipisahkan terlebih dahulu untuk kemudian ditakar menggunakan timbangan makanan. Untuk takaran kopi dan

gula semut adalah 1 banding 3, yaitu 25 gram kopi dan 75 gram gula semut. Kemudian setelah kopi dan gula semut melalui takaran masing-masing, keduanya dicampur (dimix) ke dalam sebuah piring atau mangkuk, setelah itu diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. Produk kemasan kemudian ditempel stiker sebagai media identitas produk.

Pengemasan Produk

(Packaging)

Sumber: Desa Wanar, Batang

(22)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 17

Bagian 3

Lingkungan

(23)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 18

Penanaman pohon adalah proses penanaman bibit pohon, umumnya untuk kehutanan, reklamasi lahan, atau tujuan lansekap. Pohon berkontribusi pada lingkungannya dalam jangka waktu lama dengan menyediakan oksigen, meningkatkan kualitas udara, memperbaiki iklim, melestarikan air, melestarikan tanah, dan mendukung kehidupan liar. Selama proses fotosintesis, pohon mengambil karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang kita hirup.

Kegiatan penanaman mempunyai beberapa macam tujuan diantaranya untuk tujuan penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan serta untuk tujuan konservasi. Selain itu, penanaman juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup di masa yang akan datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan.

Pengertian Penanaman Pohon

Sumber: Desa Wanar

(24)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 19 Penghijauan biasanya dilakukan ditempat-tempat yang belum banyak ditumbuhi oleh pepohonan dan perlu untuk ditanami pepohonan, seperti area lapang di perkotaan (semacam taman kota), pinggir jalan, di batas pemisah jalan, dan lain sebagainya. Selain itu, penghijauan biasanya juga dilakukan di lingkungan sekolah untuk menanamkan rasa cinta lingkungan kepada siswa, dan sikap peduli terhadap alam.

Pemilihan Jenis Pohon

Pohon/ bibit yang ditanam dalam aktivitas penghijauan boleh bermacam- macam jenis pohon. Biasanya pohon yang ditanam adalah pohon- pohon yang mempunyai banyak fungsi, seperti sebagai penyimpan air di dalam akar, yang mempunyai kayu yang serbaguna, atau yang berbuah lebat. Beberapa jenis pohon yang biasa ditanam dalam aktivitas penghijauan adalah pohon bakau, pohon jati, pohon akasia, pohon buah, dan lain sebagainya.

Pemilihan jenis tanaman dalam kegiatan penanaman bukan masalah sederhana. Selain pertimbangan ekologis, ekonomis, dan sosial, faktor waktu pun sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam Program Kerja KKN kali ini kami memilih tanaman bibit sengon dengan tujuan ditanam di lahan sekitar desa wanar dimana ada dua dukuh, yaitu dukuh Wanar dan Dukuh Lebeng sebagai sasaran penanamannya. Kemudian kami memilih bibit pucuk merah dengan sasaran ditanam di SDN Wanar dan juga di MI Salafiyah Wanar. Beberapa kriteria ke arah penyederhanaan jenis pohon terpilih, untuk ditanam di tempat terbuka seperti padang alang-alang dan tanah-tanah kritis, adalah sebagai berikut:

1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.

2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya dan agresif

3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas

4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan 5. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah

disimpan.

6. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.

Sumber: Desa Wanar, Batang

Gambar 2.2 Foto Penanaman Pohon di Area Lapangan MI Salafiyah Wanar

(25)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 20

Mencegah Banjir

7. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya dan agresif

8. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas

9. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan 10. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah

disimpan.

Kita telah mengetahui tentang pohon dan juga segudang manfaat yang dipunyainya. Karena pohon mempunyai banyak manfaat, tentu saja menanam pohon merupakan perbuatan yang mulia dan mempunyai banyak manfaat pula. Apa saja manfaat yang akan

dihasilkan ketika kita melakukan penghijauan? Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari program penghijauan antara lain sebagai berikut:

Penghijauan menjadi semakin banyak manfaatnya karena pohon yang ditanam lebih dari satu. Salah satu manfaat penghijauan adalah mencegah terjadinya banjir. Hal ini sangat bermanfaat apabila dilakukan di daerah perkotaan, dimana aktivitas padat sehingga lebih banyak bangunan daripada lahan kosong. Oleh karena banyaknya bangunan, sehingga di kota sangat jarang ditemukan tanah lapang. Jalan- jalan dan halaman rumah pun rata- rata sudah dilapisi semen atau aspal sehingga air hujan tidak dapat terserap masuk. Ditambah dengan saluran air yang kurang efektif dan juga banyaknya sampah, akan membuat banjir lebih berpotensi terjadi. Oleh karena itu sangat penting bagi warga perkotaan untuk melakukan pengijauan, khususnya di tengah kawasan penduduk seperti hutan (baca: jenis hutan berdasarkan

(26)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 21

Menjaga Kualitas Air

Mengurangi Polusi Udara

tinggi tempatnya) atau taman kota, di halaman warga atau di pinggir jalan supaya potensi terjadinya banjir lebih berkurang.

Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa adanya air, maka dari itulah air harus dilestarikan. Selain dilestarikan, air juga perlu untuk dijaga kualitasnya karena air merupakan minum bagi manusia. salah satu cara untuk menjaga kualitas air di sekitar kita adalah dengan melakukan penghijauan. Akar- akar pohon yang kita tanam akan menyerap air hujan yang turun kemudian akan menguncinya di dalam tanah. Akar pohon juga berfungsi untuk menyaring air sehingga air tanah menjadi lebih bersih, lebih jernih dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air hanya diserap oleh tanah saja tanpa melalui penyaringan dari akar pohon. Maka dari itulah penghijauan bisa dilakukan setidaknya di halaman rumah sendiri.

Dengan melakukan penghijauan kita juga bisa mengurangi terjadinya polusi udara. Polusi udara merupakan hal yang sangat sulit dihindari di era modern ini, terlebih di daerah perkotaan yang full dengan kendaraan dan juga mesin- mesin pabrik. Oleh karena itulah polusi udara lebih banyak ditemukan di perkotaan daripada di desa. Selain di desa penggunaan mesin atau kendaraan lebih sedikit daripada dikota, di desa juga lebih banyak ditemukan pohon. Pohon melakukan fotosintesis di siang hari. fotosintesis akan menghasilkan oksigen yang akan memerangi berbagai gas yang tidak baik akibat dari polusi udara. Maka dari itulah gas-gas jahat akan bisa dikontrol oleh gas baik dari hasil fotosintesis pohon-pohon ini dan polusi udara pun bisa dikurangi. Kita lebih bisa merasakan sejuk dan segar ditempat yang banyak mempunyai pohon daripada di tempat yang gersang tanpa pohon. Meskipun menggunakan pendingin udara, namun kesegaran yang dihasilkan berbeda dengan kesegaran alami oleh pohon. Dengan demikian penghijuan sangat perlu di lakukan terlebih di daerah perkotaan yang menghasilkan lebih banyak polutan, seperti di jalan- jalan atau di tengah kota

(27)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 22

Melindungi Satwa

Pengontrol Iklim

Mengurangi Dampak Rumah Kaca

Manusia mempunyai tempat tinggal berupa rumah, sementara rumah bagi binatang adalah di pepohonan. Banyak jenis binatang yang tinggal di pepohonan, seperti burung, tupai, dan berbagai serangga. Dengan demikian apabila kita melakukan penghijauan dengan menanam berbagai jenis pohon, maka secara tidak langsung kita ikut melestarikan berbagai macam satwa. Selain itu, dengan mendengar kicauan burung atau suara serangga lainnya akan membuat pikiran dan hati menjadi tenang. Hal ini akan sekaligus menjadi terapi bagi kita, terutama yang tinggal diperkotaan dan disibukkan oleh pekerjaan yang sangat banyak. Maka dari itu, tidak ada salahnya melakukan penghijauan setidaknya di sekitar rumah kita sendiri.

Penghijauan juga sangat berperan bagi pengontrol iklim. Iklim sangat berkaitan dengan cuaca yang ada di sekitar kita. Akhir- akhir ini iklim sedikit sulit diprediksi karena pengaruh pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah gas- gas rumah kaca yang dihasilkan oleh polusi udara. Maka dari itulah perlu sekali untuk dilakukan penanaman pohon atau penghijauan agar dapat memerangi berbagai macam gas- gas tidak baik tersebut agar iklim lebih terkontrol. Ketika iklim telah terkontrol maka cuaca menjadi lebih teratur dan cuaca menjadi lebih mudah untuk diprediksi.

Selain menjadi pengontrol iklim, penghijauan juga dapat mengurangi dampak hujan asam. Hujan asam merupakan hujan yang turun dan mempunyai tingkat keasaman atau Ph dibawah 5,6. Hujan asam biasanya terjadi di daerah yang banyak polusi udaranya. Maka dari itulah perkotaan sangat membutuhkan pepohonan dan salah satunya adalah untuk mengurangi dampak hujan asam. Perlu kita ketahui bahwasannya hujan asam akan banyak menimbulkan dampak seperti mudah menyebabkan besi menjadi karatan dan lain sebagainya. Pepohonan akan memeragi gas-gas tidak baik, khususnya golongan polutan udara agar tidak menimbulkan terjadinya hujan asam.

(28)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 23

Mencegah Terjadinya Efek Rumah Kaca

Penghijauan atau penanaman pohon juga akan mencegah terjadinya efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa yang disebabkan oleh gas- gas jelek hasil polusi udara, seperti karbondioksida, karbon monoksida, dan gas- gas lainnya. Gas- gas tersebut apabila banyak dihasilkan di bumi dari asap- asap kendaraan, akan naik ke atas dan berkumpul di atmosfer bumi. Ketika sinar matahari memasuki bumi maka sinar matahari tersebut terjebak dan sulit untuk kembali seperti sistem rumah kaca. Dengan demikian, banyak sinar matahari yang terjebak di dalam bumi membuat suhu bumi menjadi hangat atau lebih panas daripada biasanya dan apabila dibiarkan dalam waktu lama, maka akan menyebabkan berbagai dampak pemanasan global yang bersifat negatif. Maka dari itulah sangat penting bagi manusia untuk melakukan penghijauan, karena efeknya akan sangat signifikan terutama untuk mencegah pemanasan global.

(29)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 24

Bagian 4

Pendidikan

Labeling Pohon

(30)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 25

Mengenal Tumbuhan

Manusia telah memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya sejak ribuan tahun yang lalu. Untuk memudahkan komunikasi pemanfaatan tumbuhan maupun untuk tujuan lainnya maka kelompok masyarakat membuat nama jenis/spesies tumbuhan. Nama spesies tumbuhan yang diberi oleh masyarakat lokal dalam bidang Ilmu Taksonomi Tumbuhan disebut dengan nama lokal atau vernaculer name. Nama lokal untuk setiap spesies tumbuhan pada umumnya berbeda antara satu kelompok masyarakat atau etnis dengan kelompok lainnya. Sebagai contoh Eurycoma longifolia Jack atau yang lebih dikenal dengan tanaman pasak bumi memiliki nama lokal bidara pahit (Melayu), tungkek ali (Minangkabau),

petola bumi (Riau), empedu tanah (Jambi) dan merule (Kalimantan Timur) (Achmad et al.,

2009).

Nama lokal untuk satu spesies tumbuhan relatif banyak, sehingga untuk memudahkan komunikasi secara ilmiah, dibentuklah tata nama ilmiah spesies yang diprakarsai oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1.500an. Nama spesies dibuat dalam Bahasa Latin atau bahasa yang dilatinkan, dengan mengikuti Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan. Nama tumbuhan dalam bahasa latin dengan istilah nama ilmiah. Nama ilmiah tumbuhan pada umumnya hanya digunakan dalam dunia pendidikan maupun pertemuan ilmiah (Tjitrosoepomo,1998).

Walaupun di dunia pendidikan khususnya bidang Biologi banyak menggunakan nama ilmiah, namun secara empirik terlihat masih banyak siswa merasa asing dan tidak mengetahui nama ilmiah berbagai spesies tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Pohon juga merupakan suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu dengan yang lainnya serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Pohon juga merupakan jenis tumbuhan yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia karena memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sandang dan pangan. Melihat pentingnya pohon dalam kehidupan manusia maka perlu adanya pengenalan pohon terhadap siswa di sekolah. Pengenalan pohon terhadap siswa dapat dilakukan dengan labeling pohon.

(31)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 26

Pengertian Pohon

Jenis Tanaman

Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang mempunyai sebuah batang utama dengan dahan dan ranting yang jauh dari permukaan tanah.

Tanaman adalah beberapa organisme yang

dibudidayakan pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu.

Menurut Kelompok produksinya, tanaman dapat dibedakan menjadi: a. Serealia b. Kacang-kacang c. Tanaman buah d. Tanaman sayuran e. Tanaman industri f. Tanaman rempah g. Tanaman umbi-umbian h. Tanaman obat-obatan. Pengertian Tanaman

(32)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 27

Labeling

Penanda atau labeling berfungsi untuk membantu mengklasifikasikan, menandai kepememilikan, dan menunjukan identitas. Label dapat terbuat dari besi, kayu, plastik dan seng dll.

Cara Labeling Pohon

Labeling pohon merupakan kegiatan untuk menginventarisir dan pengenalan tanaman yang ada dalam lingkungan tersebut. Labeling pohon juga merupakan kegiatan untuk mempermudah siswa/siswi untuk mengklasifikasi nama, jenis pohon dan manfaat.

Tahapan awaldalam melakukan labeling pohin adalah melakukan pendataan terhadap pohon/ tanaman apa saja yang ada di lingkungan tersebut. Setelah melakukan pendataan kita dapat mencari informasi tambahan dari jenis pohon tersebut di internet. Salah satu informasi yang

dapat kita temukan adlah nama pohon tersebut, nama latin, manfaat, tipe berkembang biaknya, hasil dari tanaman tersebut dan keindahan pohon tersebut kita dapat mencatatnya di kertas atau mengetiknya di word setelah itu di print. Setelah pada tahap print. Kita dapat memasang laminating pada kertas tersebut. Cukup gosokan secara merata antara setrika dengan kertas yang sudah dilaminating tersebut.

(33)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 28

Bagian 5

Kesehatan

Stunting

Cegah Stunting,

Itu Penting!

(34)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 29

Stunting atau kerdil merupakan

kondisi gagal tumbuh pada anak balita

akibat kekurangan gizi kronis terutama

dalam 1000 hari pertama kehidupan

(Megawati dan Siska Wiramihardja,

2019).

Apa penyebab stunting?

1. Kurangnya asupan gizi yang diterima

oleh janin/bayi

2. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau

terlalu lambat

3. MP-ASI tidak cukup gizinya sesuai

kebutuhan bayi atau kurang baiknya

pola pemberiannya menurut usia

4. Perawatan bayi yang kurang memadai

Aridiyah, dkk, 2015

(35)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 30

Prevalensi Stunting Balita Indonesia

Tertinggi Kedua di ASEAN

Prevalensi stunting bayi berusia dibawah lima tahun (balita) Indonesia pada

2015 sebesar 36,4 %. Artinya lebih dari sepertiga atau 8,8 juta balita

mengalami masalah gizi dimana tinggi badannya di bawah standar sesuai

usianya. Stunting tersebut berada di atas ambang yang ditetapkan WHO

sebesar 20%. Prevalensi stunting/ kerdil balita Indonesia ini terbesar kedua

di kawasan Asia Tenggara di bawah Laos yang mencapai 43,8%

(36)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 31

Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia

Menurut standar WHO, suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi

akut bila prevalensi bayi stunting sama/ lebih dari 20% atau balita kurus

diatas 5%. Sementara proporsi bayi pendek di Indonesia masih diatas

29% pada tahun 2018 dan ditargetkan turun menjadi 28% pada tahun

2019

(37)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 32

Ciri-Ciri Stunting

Pada Anak

Performa buruk

pada tes perhatian

dan memori belajar

Tidak banyak

melakukan

eye contact

Pertumbuhan

gigi terlambat

Pertumbuhan

melambat dan

wajah tampak

lebih muda dari

usianya

Tanda pubertas

terlambat

Usia 8-10 tahun anak

menjadi lebih pendiam

(38)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 33

Dampak Stunting

(39)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 34

Bagaimana mencegahnya

?

Pemeliharaan sanitasi lingkungan yang

baik dan praktik PHBS untuk

mencegah penyakit infeksi pada anak

Peningkatan pengetahuan dan

kesadaran pangan dan gizi,

keterampilan mengelola pangan dan

konsumsi dengan gizi seimbang

Peningkatan peran dan fungsi Posyandu

(Kusumawati, dkk, 2015)

Cegah

Stunting

Peningkatan status gizi melalui advokasi

kebijakan terkait upaya pencegahan dan

(40)
(41)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 36

DAFTAR PUSTAKA

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The

Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka Kesehatan, 3(1), 163-170.

Databoks. 2018. Berapa Prevalansi Bayi Stunting di Indonesia?. Diakses pada tanggal 3 Desember 2019. Databoks.kata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/30/berapa-prevalensi-bayi-stunting-di-indonesia

Databoks. 2018. Prevalansi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN. Diakses pada tanggal 3 Desember 2019. Databoks.kata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/11/22/prevalensi-stunting-balita-indonesia-tertinggi-kedua-di-asean

Departemen Kehutanan. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia.

Ilmugeografi.com. Penghijauan [internet] . Diakses pada 30 Desember 2019. Tersedia dari https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/penghijauan

Joseph dan Layuk. 2012. Pengolahan Gula Semut dari Aren. Jurnal Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara, 13(1): 60-61

Kurnialam., Alkhaledi. 2019. Mengapa Kasus Stunting di Pandeglang Tinggi?. Diakses pada tanggal 3 Desember 2019. Republika.co.id.

https://republika.co.id/berita/pw3o1p440/mengapa-kasus-emstunting-emdi-pandeglang-tinggi

Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. P. (2015). Model pengendalian faktor risiko stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: National Public Health

Journal, 9(3), 249-256.

Lahan. 2019. Pengertian Kopi - Manfaat, Jenis, Sejarah, Daftar Harga & Tanamannya. https://lahan.co.id/pengertian-kopi/ (Diakses pada 26 November 2019)

Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3).

Perum Perhutani. 1996. Petunjuk Teknis (Prosedur Standar Operasional) Pembuatan Tanaman Hutan. Perum Perhutani

(42)

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 37

Risandewi. 2013. Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta Di Kabupaten Temanggung (Studi Kasus Di Kecamatan Candiroto). Jurnal Litbang Jawa Tengah, 11(1): 87 Sardjito., Humas. 2019. Kenali Penyebab Stunting Anak. Diakses pada tanggal 3 Desember

2019. Sardjito.co.id https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/

Wahyuningrum, O. S. Y. 2019. Gambaran Perilaku Ibu Dalam Persiapan Pemberian ASI

Pada Pencegahan Kasus Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas tajinan Kabupaten Malang (Doctoral dissertation, Poltekkes RS dr. Soepraoen).

Wikipedia.org. 2019. Kopi. https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi (Diakses pada 26 November 2019)

Zuliana, Widyastuti, dan Hadi Susanto. 2016. Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian Ph Gula Kelapa Dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan dan

Gambar

Gambar 2.1 Siswa-Siswa MI Salafiyah Wanar
Gambar 2.2 Foto Penanaman Pohon di Area Lapangan  MI Salafiyah Wanar

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matemati Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Melalui Pendekatan Pembelajaran Open-Ended.. Disertasi Doktor pada PPS

(5) Dalam hal data yang disampaikan oleh produsen data telah sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, perangkat daerah

Metode sumur uji merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam pelaksanaan uji permeabilitas di lapangan pada pekerjaan pemadatan tanah, karena metode ini

KHUSNI BAIHAQQI RAMADHAN LAKI - LAKI Taman pondok jati blok q-15 7.. ACHMAD VANCOUVER LAKI - LAKI Taman pondo

Berdasarkan persyaratan untuk komponen yang telah disebutkan di atas, maka perlu dilakukan analisa terhadap IP number untuk mengetahui secara detail tentang perlindungan

Namun, ada tantangan yang cukup besar yang dihadapi yaitu masalah dimensi dari data yang digunakan karena banyak teknik yang menggunakan representasi matriks dalam penerapannya

dari kejadian itu adalah karena anak buah Asano tidak membayar gaji/upah yang cukup ketika Asano belajar pada Pangeran Kira sehingga Pangeran Kira mengajarkan hal yang salah, dan