• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka

Skripsi Oleh

HARTINI KHOMSATUN 01021381419203 Ekonomi Pembangunan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

(2)

2

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI KEPULAUAN BANGKA

Di susun oleh:

Nama : Hartini Khomsatun

NIM : 01021381419203

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Bidang Kajian : Ekonomi Regional

Disetujui untuk digunakan dalam ujian Komprehensif pada tanggal 29 Juli 2019 dan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Panitia Ujian Komprehensif Palembang, 29 Juli 2019 Ketua Drs. H. Syaipan Djambak, M. Si NIP. 195506151984031002 Anggota Imelda, S.E., M. SE NIP. 197703092009122002 Anggota

Dr. Imam Asngari, S.E., M. Si NIP.q 197306072002121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Mukhlis, S.E., M. Si NIP. 197304062010121001

(3)

3

SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH Disusun oleh:

Nama : Hartini Khomsatun NIM : 01021381419203 Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Pembangunan Bidang Kajian: Ekonomi Regional

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka”.

Pembimbing :

Ketua : Drs. H. Syaipan Djambak, M.Si Anggota : Imelda, S.E., M.S.E

Tanggal diuji :

Adalah benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil karya orang lain yang tidak disebutkan sumbernya.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila pernyataan saya ini tidak benar dikemudian hari, saya bersedia dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaan.

Palembang, Pembuat Pernyataan

Hartini Khomsatun 01021381419203

(4)

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian Skripsi ini yang berjudul “Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka” dengan baik. Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat sarjana Ekonomi program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Skripsi ini membahas mengenai sektor unggulan dan pusat pertumbuhan ekonomi di kepulauan Bangka. Skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. sehingga penulis berharap penelitian selanjutnya dapat melengkapi kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Palembang, Juli 2019

(5)

5

UCAPAN TERIMA KASIH

Skripsi ini disusun untuk sebagai salah satu syarat dalam mendapat gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai kendala. Kendala tersebut dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT. yang telah memberi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Mukhlis, S.E., M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

3. Bapak Drs. H. Syaipan Djambak, M.Si dan Ibu Imelda, S.E., M.S.E. selaku dosen pembimbing yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Imam Asngari S.E, M.Si selaku Dosen penguji yang telah membantu memberikan kritik dan saran sehingga Skripsi Ini dapat diselesaikan .

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

6. Kedua Orangtua tercinta tersayang Papi dan Mami, yang senantiasa selalu memberikan dukungan, motivasi serta doa sehingga selalu diberi kemudahan dalam berbagai urusan. (Terutama untuk Almarhum kakakku tersayang).

(6)

6

7. Terima kasih juga untuk Imam Ribowo yang selalu memberikan dukungan dan setia menemani kemana pun, baik menemani bertemu dosen pembimbing atau pun selama penyusunan skripsi.

8. Temen seperjuangan skripsi (Rhiki Kesuma dan Adil Syahputra) yang sudah banyak menghabiskan waktu bersama berbagi keluh kesah selama penyusunan skripsi.

9. Semua karyawan Program S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya yang telah banyak membantu kegiatan akademik penulis, baik selama kuliah maupun selama proses penyusunan skripsi.

Palembang, Juli 2019

(7)

7 ABSTRAK

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI KEPULAUAN BANGKA Oleh :

Hartini Khomsatun; Syaipan Djambak; Imelda

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor unggulan dan pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka. Penelitian ini menggunakan data sekunder runtun waktu, yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka 2013 sampai 2017. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Location Quotient (LQ), Analisis Tipologi Klassen dan Analisis Skalogram. Hasil penelitian ini yaitu sektor unggulannya adalah sektor pertambangan dan penggalian di 4 Kabupaten/kota dan sektor pertambangan di Kabupaten Bangka Barat dapat lebih dikembangkan lagi. Daerah yang termasuk daerah cepat maju dan cepat tumbuh adalah Kabupaten Bangka Barat sedangkan Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka Tengah termasuk daerah relatif tertinggal. Dan Kabupaten Bangka Selatan yang menjadi pusat pertumbuhan di Kepulauan Bangka .

Kata Kunci : Sektor Unggulan, Pusat Pertumbuhan, LQ, Skalogram dan Tipologi Klassen

Ketua Anggota

Drs. H. Syaipan Djambak, M.Si Imelda, S.E., M.S.E.

NIP. 195506151984031002 NIP. 197703092009122002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Mukhlis, S.E., M. Si NIP. 197304062010121001

(8)

8 ABSTRACK

LEADING SECTOR ANALYSIS IN BANGKA ISLANDS By :

Hartini Khomsatun; Syaipan Djambak; Imelda

This study aims to determine the seed sector and economic growth center in the district / city Bangka. This study uses secondary data time series, namely the Gross Regional Domestic Product (GRDP) District / City Bangka from 2013 to 2017. The analytical tool used in this study, analysis of Location Quotient (LQ), Klassen Typology analysis and schallogram analysis. The results of this study is superior sectors are mining and quarrying sector in 4 districts / cities and mining in Bangka Regency West can be developed. The area that includes the area fast forward and fast-growing is West Bangka Bangka while South and Central Bangka including relatively backward regions.

Keywords: Commodity Sector, Growth Center, LQ, schallogram and Typology Klassen

Chairman Member

Drs. H. Syaipan Djambak, M.Si Imelda, S.E., M.S.E. NIP. 195506151984031002 NIP. 197703092009122002

(9)

9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hartini Khomsatun

NIM : 01021381419203

Tempat, Tanggal Lahir

: Palembang, 08 Juni 1996 Alamat : JL. Mayor Zen Lrg.Segaran

No.14 RT.21/RW.06 Kelurahan Sei Selayur Kec. Kalidoni. Kota Palembang, Sumatera Selatan

Handphone : 0895600350975/083183831556

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia Tinggi : 160 cm Berat Badan : 48 kg Kegemaran : - Email Khomsatunhartini46@gmail.com PENDIDIKAN

2002-2007 SD Islam Darussalam Palembang 2007-2010 SMP Negeri 34 Palembang 2010-2013 SMA Negeri 7 Palembang

2014-2019

Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Sriwijaya

(10)

10 DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH………...i

KATA PENGANTAR………..…..ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….….iii

ABSTRAK……….v

ABSTRACK……….vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………vii

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR TABEL……….xi

DAFTAR GAMBAR………xii

DAFTAR LAMPIRAN……….……….xiii

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1. Latar Belakang Penelitian………..…….1

1.2. Rumusan Masalah………...7

1.3. Tujuan Penelitian………...….7

1.4. Manfaat Penelitian………..…7

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN………..….…9

2.1. Landasan Teori………...…….9

2.1.1. Teori Basis Ekonomi……….………...9

2.1.2. Model Pertumbuhan Ekonomi Regional……….…….9

2.1.2.1. Model Basis Ekspor………..10

2.1.2.2. Model Interregional Income………...11

2.1.2.3. Model Neo Klasik……….11

2.1.2.4. Model Penyebab Komulatif………..12

2.1.2.5. Model Daya Tarik………...13

2.1.3. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi………….13

2.1.4. Teori Pusat Pertumbuhan (The Growth Pole Theory)……..15

2.1.5. Teori Perencanaan Pembangunan Wilayah………..16

2.1.6. Sektor Unggulan………...16

(11)

11

2.1.8. Analisis Tipologi Klassen………18

2.1.9. Analisis Skalogram………..18

2.2. Penelitian Terdahulu………...19

2.3. Kerangka Pemikiran………24

BAB III METODE PENELITIAN……….…25

3.1. Ruang Lingkup Penelitian………...…25

3.2. Jenis dan Sumber Data………....25

3.3. Metode Pengumpulan Data………...25

3.4. Teknik Analisis Data………...25

3.4.1. Analisis Location Quetient………...…26

3.4.2. Tipologi Klassen……….….27

3.4.3. Analisis Skalogram……….….30

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………..…32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………....32

4.1. Deskripsi Objek Penelitian………...…...34

4.1.1. Kondisi Geografis Kepulauan Bangka……….34

4.1.2. Kondisi Penduduk Kepulauan Bangka……….……35

4.2. Gambaran Umum Variabel Penelitian………36

4.2.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Bangka………36

4.2.2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/kota di Kepulauan Bangka……….…37

4.3. Hasil Analisis Data Sektor Unggulan dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/kota Kepulauan Bangka…………...……40

4.3.1. Analisis Sektor Unggulan Kabupaten/kota………..…40

4.3.2. Analisis Kemajuan Daerah Kabupaten/kota………41

4.3.2.1 Analisis Kemajuan Sektor-sektor Ekonomi per Kabupaten/kota………..43

4.3.4. Analisis Pusat Pertumbuhan………..48

4.3.4.1. Analisis Skalogram Tingkat Kabupaten/kota……48

(12)

12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...54

5.1. Kesimpulan……….54

5.2. Saran………56

DAFTAR PUSTAKA………...…..57

(13)

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Di

Kabupeten/kota Kepulauan Bangka, Tahun 2013 dan 2017………..2

Tabel 1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten/kota Kepulauan Bangka, Tahun 2013 dan 2017……….….…4

Tabel 3.1. Matrik Tipologi Klassen………...………28

Tabel 3.2. Matrik Tipologi Klassen per Sektor………..29

Tabel 3.3. Matrik Skalogram……….31

Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten/kota Kepulauan Bangka………...35

Tabel 4.2. Jumlah Rata-rata Penduduk Kabupaten/kota Kepulauan Bangka Tahun 2013 dan 2017………..….36

Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kepulauan Bangka Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013 dan 2017…………...37

Tabel 4.4. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten/ Kota Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013 dan 2017……….…….38

Tabel 4.5. Rata-rata Kontribusi PDRB Menurut Sektor di Kabupaten/kota Di Kepulauan Bangka, Tahun 2013 dan 2017………..39

Tabel 4.6. Rata-rata Nilai Sektor Unggulan (Location Quetient) Kabupaten/kota Kepulauan Bangka………...40

(14)

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran……….24 Gambar 4.1. Peta Kepulauan Bangka………34 Gambar 4.2. Tipologi Klassen Kemajuan Daerah antar Kabupaten/kota Kepulauan

Bangka, Tahun 2013 dan 2017………42 Gambar 4.3. Tipologi Klassen Kemajuan Sektor Ekonomi Kabupaten Bangka

Tahun 2013 dan 2017………...………43 Gambar 4.4. Tipologi Klassen Kemajuan Sektor Ekonomi Kabupaten Bangka

Barat, Tahun 2013 dan 2017………...……….…44 Gambar 4.5. Tipologi Klassen Kemajuan Sektor Ekonomi Kabupaten Bangka

Selatan, Tahun 2013 dan 2017……….……45 Gambar 4.6. Tipologi Klassen Kemajuan Sektor Ekonomi Kabupaten Bangka

Tengah, Tahun 2013 dan 2017……….………46 Gambar 4.7. Tipologi Klassen Kemajuan Sektor Ekonomi Kota Pangkalpinang

(15)

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laju PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/kota Kepulauan Bangka tahun 2013 dan 2017……….………60 Lampiran 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Kepulauan Bangka Tahun 2013 Dan 2017………65 Lampiran 3 Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota

Kepulauan Bangka Tahun 2013-2017………70 Lampiran 4 Hasil Sektor Unggulan/Location Quotient (Lq) Kabupaten/Kota

Kepulauan Bangka……….75 Lampiran 5 Hasil Tipologi Klassen Per Sektor Kabupaten/Kota Kepulauan

Bangka Menurut Lapangan Usaha (Sektor),

Tahun 2013 dan 2017……….………80 Lampiran 6 Pendapatan Per Kapita Kepulauan Bangka Menurut Seluruh

Daerah Kabupaten/Kota, Tahun 2013-2017………..86 Lampiran 7` Hasil Skalogram………...………..87

(16)

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di dalam suatu kota ada beberapa daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan ada pula pertumbuhan yang lambat. Keterlambatan terjadi karena tidak ada kesamaan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah dan adanya kecenderungan terpusatnya peranan modal (investor) di daerah yang memiliki kelengkapan infrastruktur transportasi, telekomunikasi, asuransi, jaringan listrik, serta perbankan (Ardila, 2012).

Pertumbuhan ekonomi merupakan tolok ukur perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Pada pembangunan ekonomi di daerah, tujuan pembangunan itu sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan pembangunan nasional. Akan tetapi, proses pembangunan di daerah jauh lebih spesifik (Tambunan, 2001). Pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Tanpa adanya pertumbuhan ekonomi maka pembangunan ekonomi kurang bermakna.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut (Arsyad, 2010). Pelaksanaan pembangunan

(17)

17

tersebut memerlukan suatu perencanaan yang strategis dan didukung oleh ketersediaan dana serta partisipasi setiap masyarakat meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan di segala bidang.

Keberhasilan suatu pembangunan ekonomi daerah dapat diukur dengan beberapa indikator yang lazim digunakan sebagai alat ukur. Indikator yang lazim digunakan adalah data PDRB yang biasa menjadi petunjuk kinerja perekonomian secara umum sebagai ukuran kemajuan suatu daerah. Indikator lain adalah tingkat pertumbuhan, pendapatan perkapita dan pergeseran atau perubahan struktur ekonomi (Sjafrizal, 2008).

Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan non basis. Penggunaan pendekatan model basis ekonomi pada umumnya didasarkan atas nilai tambah maupun lapangan kerja. Namun menggunakan data pendapatan (nilai tambah) adalah lebih tepat dibandingkan menggunakan data lapangan kerja. Hal ini dikarenakan lapangan kerja memiliki bobot yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu indikator ekonomi yang sangat diperlukan untuk mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto. PDRB merupakan indikator penting di suatu wilayah yang dapat mengindikasikan totalitas produksi netto barang/jasa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembangunan wilayah.

(18)

18

Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Di Kabupaten/kota Kepulauan Bangka, Tahun 2013-2017 (Juta rupiah)

Pulau bangka PDRB (Juta Rupiah)

Rata-Rata 2013 2014 2015 2016 2017 Bangka 7,769 8,143 8,512 8,906 9,355 8,537 Bangka Barat 7,973 8,349 8,770 9,190 9,673 8,791 Bangka Selatan 4,853 5,068 5,285 5,512 5,764 5,296 Bangka Tengah 5,178 5,256 5,272 5,433 5,620 5,352 Pangkalpinang 6,951 7,247 7,555 7,946 8,358 7,612 Jumlah Kabupaten 32,724 34,064 35,393 36,986 32,724 34,064 Bangka Belitung 421,909 441,594 459,623 478,508 500,078 460,342

Sumber: BPS Provinsi Bangka Belitung 2013-2017 (diolah)

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa PDRB di Provinsi Bangka Belitung mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 nilai PDRB Bangka Belitung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tahun 2013 Rp421,909 juta menjadi Rp441,594 juta. Walaupun pada tahun berikutnya, tahun 2015 mengalami peningkatan hingga Rp459,623 juta, nilai PDRB Provinsi Bangka Belitung kembali mengalami peningkatan pada tahun 2016 hingga tahun 2017 yang mengalami peningkatan sebesar Rp478,508 juta menjadi Rp500,078 juta.

Produk domestik regional bruto Kabupaten Bangka juga mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan, ditunjukkan dari nilai nominal PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp7,769 juta meningkat pada tahun 2017 sebesar Rp9,355 juta. Berikutnya nilai PDRB pada Kabupaten Bangka Barat tahun 2013 sebesar Rp7,973 juta dan meningkat secara signifikan pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp9,673 juta. Pada Kabupaten Pangkalpinang nilai PDRBnya sebesar Rp6,951 juta menjadi Rp8,358 juta pada tahun 2017 kemudian. Berikutnya Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 yang mengalami penurunan

(19)

19

terendah sebesar Rp4,853 juta dan mengalami peningkatan 4 tahun berikutnya hanya sebesar Rp5,764 juta. Dan yang terakhir pada nilai PDRB pada Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2013-2017 hanya mengalami peningkatan beberapa persen saja dari 5,178 juta rupiah meningkat menjadi Rp5,620 juta.

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten/kota Kepulauan Bangka Tahun 2013-2017 (persentase)

Pulau Bangka Laju Pertumbuhan (Persen)

Rata-Rata 2013 2014 2015 2016 2017 Bangka 5.30 4.81 4.54 4.63 5.04 4.86 Bangka Barat 5.09 4.72 5.03 4.79 5.26 4.98 Bangka Selatan 4.45 4.44 4.27 4.3 4.57 4.41 Bangka Tengah 3.3 1.5 0.31 3.05 3.45 2.32 Pangkalpinang 5.78 4.27 4.24 5.17 5.19 4.93 Jumlah Kabupaten 4.90 3.93 3.76 4.31 4.60 4.30 Bangka Belitung 5.20 4.67 4.08 4.11 4.51 4.51

Sumber: BPS Provinsi Bangka Belitung 2013-2017 (diolah)

Pada Tabel 1.2 laju pertumbuhan PDRB menurut harga konstan 2010 Kabupaten/kota Pulau Bangka pada setiap kabupaten masing-masing mengalami peningkatan yang tidak terlalu tinggi, tetapi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya yang terjadi pada sektor masing-masing daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung yang terlihat pada data tersebut yang mengalami peningkatan tinggi yaitu tahun 2013 sebesar 5.20 persen. Tahun 2013 mendukungnya kemajuan pada pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Pangkalpinang sebesar 5,78 persen dan pada tahun 2017 menurun sebesar 5,19 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2013 pada Kabupaten Bangka sebesar 5,30 persen untuk tahun 2014 selanjutnya laju pertumbuhan sebesar 4,81 persen,

(20)

20

tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4,54 persen. Kabupaten Bangka Barat juga mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 5,26 persen, pada tahun 2014 menurunnya laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,72 persen sehingga masih belum stabilnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Bangka Tengah mengalami penurunan terendah yaitu pada tahun 2015 sebesar 0,31 persen. Pertumbuhan ekonomi akan dapat menggerakkan pembangunan ekonomi pada wilayah tersebut dengan menerapkan lokasi pertumbuhan yang tidak selalu berada pada pusat kota yang bersangkutan dengan tergantung dari potensi ekonomi wilayah yang bersangkutan.

Penentuan pusat pertumbuhan di Kepulauan Bangka diharapkan nantinya dapat menjadi pemicu berkembangnya wilayah tersebut, terutama dalam pengembangan wilayah tertinggal yang meliputi Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Pangkalpinang. Wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan dapat menjadi konsentrasi kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi wilayah lainnya untuk terus berkembang. Perkembangan yang diharapkan bukan hanya terjadi sesaat tetapi dapat mempunyai dampak yang tetap seperti terpengaruhnya sektor basis yang menjadi keunggulan wilayah masing-masing.

Sektor basis merupakan suatu sektor unggulan yang dimiliki oleh setiap wilayah. Pendapatan atau pun lapangan kerja di sektor basis bersifat exogenous atau tidak bergantung pada permintaan lokal saja (Tarigan, 2007). Sektor unggulan dapat dilihat dari keunggulan kompetitif yang dimiliki. Keunggulan

(21)

21

kompetitif dari suatu wilayah merupakan nilai tambahan yang dapat mendorong wilayah tersebut menjadi lebih berkembang. Sektor unggulan dapat dilihat melalui sektor yang mempunyai potensi untuk dapat mengeskpor barang atau jasa yang diproduksi. Terjadinya ekspor barang dan jasa akan tercipta suatu hubungan interaksi pada beberapa wilayah, seperti yang terjadi pada beberapa wilayah di Kepulauan Bangka. Interaksi yang terjadi dapat menggambarkan hubungan antara sektor unggulan dan pusat pertumbuhan dengan tujuannya akhirnya adalah mencari wilayah mana yang menjadi pusat pertumbuhan dan sektor apa saja yang menjadi sektor unggulan di Kepulauan Bangka.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa kabupaten di Kepulauan Bangka merupakan kabupaten yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan memiliki beberapa sektor yang dapat menguntungkan sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu dalam menentukan bagaimana sektor unggulan dan pusat pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Bangka dengan judul penelitian “Analisis Sektor Unggulan Di Kepulauan Bangka”.

(22)

22 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Pangkalpinang?

2. Kabupaten mana yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Bangka?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sektor unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Pangkalpinang. 2. Untuk mengetahui kabupaten yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi

di Kepulauan Bangka. 1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis, Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai sektor unggulan dan pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Pangkalpinang.

2. Secara praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam ilmu ekonomi sektor unggulan dan menjadi

(23)

23

bahan masukan informasi bagi pemerintah yang bertanggung jawab dalam mengambil kebijakan pembangunan suatu kawasan.

(24)

24

Daftar Pustaka

Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Penerbit Graha Ilmu.

Ardila, Refika. 2012. Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di Wilayah Banjarnegara. Economic Development Analysis Journal, vol.3. no.4, p.1-20.

Arsyad, Lincoln, 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Asnawi, Mirzan. 2015. Analisis Penentuan Sektor Unggulan Dalam Penyerapan

Tenaga Kerja di Kabupaten Indragiri Hulu;Pendekatan Tipologi Klassen. Jurnal Akuntansi & Ekonomika, vol.8, no.2, p.1-11.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka. Kabupaten Bangka Dalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Bangka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat. Bangka Barat Dalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Bangka Barat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan. Bangka SelatanDalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Bangka Selatan.

Badan Pusat Statisti Kabupaten Bangka Tengah. Bangka Tengah Dalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Bangka Tengah.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkalpinang. Pangkalpinang Dalam Angka Tahun 2018. Kabupaten Pangkalpinang.

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indikator Sosial Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2018, Bangka Belitung: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2018.

Blakely, J dan D. H. Blade. 1994. The Science Of Animal Hubandary. Printice Hall Inc. New Jersey.

Cipta, Widyaning Shinta. 2015. Pengembangan Komoditas Unggulan Di Wilayah Pengembangan Tumpang Kabupaten Malang. Jurnal Kawistara, vol.7, no.2, p.1-13.

Eresina, Dessy. 2015. Strategi Pengembangan Kawasan Industri Melalui Analisa Sektor Unggulan Kota Binjai. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, vol.4, no.1 , p.1-20.

(25)

25

Ismayani. 2015. Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, vol.3, no.2, p.1-10.

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan Cetakan pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Lusminah. 2008. Analisis Potensi Wilayah Kecamatan berbasis Komoditi Pertanian dalam Pembangunan Daerah di Kabupaten Cilacap (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis ). Skripsi. Jawa Tengah.

Mawardi, I. 1997. Daya Saing Indonesia Timur Indonesia dan Pengembangan Ekonomi Terpadu. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta.

Murti, Komara Yoti. 2015. Perencanaan Perekonomian Daerah Melalui Pengembangan Sektor Pertanian Subsektor Tanaman Bahan Makanan. Economics Development Analysis Journal, vol.3, no.4, p.1-16.

Octaria N, Rebecka. 2015. Analisis Sektor Unggulan Di Kota Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, vol.3, no.1, p.1-13.

Putra, M.F. 2011. Studi Kebijakan Publik dan Pemerintahan dalam Perspektif Kuantitatif. Universitas Brawijaya Press, Cetakan Pertama, April 2011, Malang.

Rachmadi, Muhammad. 2015. Analisis Ekonomi Unggulan Di Kabupaten Batanghari. Jurnal Perspektif dan Pembangunan Daerah, vol. 3, no.2, p.1-14.

Rompas, Wensy. 2015. Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, vol.15, no.4, p.1-13.

Richardson, Harry W. 1991. Elements of regional economics, Middlesex: Penguin Educationarta.

Riyadi, Ahmad. 2008. Analisis Sektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Sumatera Selatan. Journal Ekonomi Pembangunan, Vol.5 Hal 23-33.

Rondinelli, D. A. 1985. Applied Methods of Regional Analysis, The Spatial Dimensions of Development Policy. Colorado: Westview Press.

(26)

26

Sjafrizal, 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah. Indonesia Bagian Barat, Prisma, No.3.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Baduose Media, Cetakan Pertama. Padang.

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Drafindo Persada.

Sutikno dkk. 2009. Analisis Potensi dan Daya Saing Kecamatan sebagai Pusat Pertumbuhan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten Malang. Jurnal. Jawa Timur.

Suyatno, 2000. Analisa Econimic Base terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris.

Jakarta.

Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi cetakan ke empat. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Tumenggung, S. 1996. Gagasan dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Terpadu (Kawasan Timur Indosesia). Direktorat Bina Tata Perkotaan dan Pedesaan Dirjen Cipta Karya Departement PU. Jakarta.

Todaro, Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi (terjemahan), Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Wauran, Patrick. 2015. Analisis Sektor Unggulan Dan daya Saing Subsektor Pertanian Di Kabupaten Minahasa. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, vol.15, no.4, p.1-13.

Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer(Era Otonomi Daerah). Yogyakarta: UPP STIM YKKPN.

Zainal, Arifin. 2008. Penetapan Kawasan Andalan dan “Leading Sektor” SebagaiPusat Pertumbuhan Pada Empat Koridor di Provinsi Jawa Timur. Skripsi. Jawa Timur.

Zamhari, Ahmad. 2015. Analisis Komoditas Unggulan Dan Arahan Rencana Pengembangannya Di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Tata Loka, vol.19, no.3, p.1-13.

(27)

Gambar

Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010  Di Kabupaten/kota Kepulauan Bangka, Tahun 2013-2017 (Juta rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Sadikin (2011) Analisis Abnormal Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pemecahan Saham (Studi pada

b) Memetakan kuantitas: Maksudnya adalah memetakan sesuatu data yang berhubungan dengan jumlah, seperti dimana yang paling banyak atau dimana yang paling sedikit. Dengan

Ekonomi dan Keuangan Indonesia, 61(3) : 295-317, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.. Kemiskinan dan

Implementasi pembelajaran nilai-nilai karakter pada anak usia dini di Anak Kita Preschool meliputi pendidikan karakter ; (1) Religius, (2) Jujur, (3) Disiplin,

Perencanaan pembelajaran menginterpretasi teks laporan hasil observasi yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan format penyusunan RPP yang tertera ada tabel

Penggunaan Media Berita TV untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas XI SMK ICB Cinta Wisata

Instagram menjadi salah satu pilihan sosial media yang digunakan, akun @wwf_id yang dibuka pada tanggal 6 April 2014 ini telah menjadi akun resmi WWF dan telah

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui sejauh mana sikap pelajar SMP Raden Rahmat Balongbendo mengenai iklan layanan masyarakat hari guru dengan tema