DUGAAN POTENSI MARKUP
PEMBAGUNAN GEDUNG
DPD RI
Indonesia Budget Center (IBC)
Indonesia Corruption Watch (ICW)
Masalah DPD
• DPD adalah lembaga dengan dasar legitimasi
kuat dipilih langsung oleh rakyat.
• Namun hak dan tanggungjawab atau
wewenang DPD dalam konstitusi terbatas.
• Ada cacat Demokrasi dalam konstitusi kita :
wakil rakyat tapi tidak punya wewenang
legislasi.”Bikameral Setengah Hati”
Prioritas DPD
• Dimensi Dasar : Fungsi Legislasi, Anggaran dan
Pengawasan.
• Dimensi Dukungan Keahlian.
• Dimensi sarana dan prasarana.
Jadi kerja memperjuangkan “kesetaraan”
dengan DPR harus menjadi prioritas daripada
pembangunan gedung
Produktifitas DPD 2010-2011 ?
• Pengawasan : pelaksanaan UU (2)
• Legislasi : prolegnas (0), usulan UU
(2), pandangan dan pendapat (8).
• Pertimbangan Anggaran (0)
- “
Dana Aspirasi” dan “Mafia Anggaran DPID” ?
• Kajian (7).
Sumber :
www.dpd.go.id
• Amandemen kelima UUD 1945. Bisa
Antiklimaks ?
Gedung Baru DPD di Daerah
• Salah Penafsiran Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Pasal
224 ayat (2). Pasal 402 : “
Penyediaan
kantor DPD di setiap
ibukota provinsi dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah
paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2009 diundangkan”
• Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja
anggota DPR
CATATAN KRITIS PEMBANGUNAN GEDUNG
DPD RI
Tahap Perencanaan
• Diduga Sepihak, detail perencanaan (DED) tidak dibahas
dalam paripurna.
• Dokumen pengumuman Lelang :
No.11/PPBJREN-MK/PRNG/110-GO/2010 tanggal 3 Agustus 2010 di Koran
Tempo :
• Proses pelelangan manajemen konstruksi dan konsultan
perencanaan tumpang tindih.
• Manajemen Konstruksi Rp. 18 Miliar.
• Konsultan Perencanaan Konstruksi Rp.12,8 M.
Seharusnya permen PU : biaya manajemen kontruksi lebih
randah daripada prakiraan pagu biaya manajemen.
TAHAP PENGANGGARAN
“Ada Upaya Merampok APBN”
• Versi 1 : Dalam Pagu Anggaran ; Rp. 298,8 miliar (untuk 24
Provinsi)
• Versi 2 : surat Kementerian PU Nomor BU.01.06-Cb/1280
tanggal 19 Oktober 2010 : Rp.398,8 miliar.
• Versi 3 : Selasa (28/6) Sekjen DPR konpres : Rp 823 M
•
www.dpd.go.id
: Karena nilai dana untuk kantor daerah yang
tersedia dalam TA 2011 hanya Rp 339,53 miliar, masih
dibawah standard. (Akan diperjuangkan melalui mekanisme
APBN-P Tahun 2011).
• Dari Rp.298,8 ke Rp. 823 M, diduga masih akan
diperjuangkan dalam APBN-P.
Elemen Persiapan Kerja
Skema Proses Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
• Setiap orang atau Badan Hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara wajib memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri pekerjaan umum nomor:
45/prt/m/2007 tentang pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Asas Pembangunan Bangunan Gedung Negara
1. Kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan serta keserasian/keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya;
2. Hemat, tidak berlebihan, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan teknis yang disyaratkan;
3. Terarah dan terkendali sesuai rencana, program/satuan kerja, serta fungsi setiap kementerian/lembaga/instansi pemilik/pengguna bangunan gedung; 4. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
Bangunan Tidak Sederhana
• Berdasarkan Permen PU nomor: 45/prt/m/2007 bangunan gedung baru DPR masuk dalam klasifikasi bangunan tidak sederhana
• Bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung negara dengan
karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
Standar Luas Ruang Gedung
• Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak sederhana rata-rata sebesar 10 m2 per-personil;
• Kebutuhan total luas gedung kantor dihitung berdasarkan jumlah personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan klasifikasi
Kebutuhan (luas) gedung DPD – versi Publik
Beberapa pendekatan :
1. Luas kantor Gedung Pemerintah berdasarkan jumlah personil (total penghuni).
– Dimana kebutuhan ruang kantor per personil adalah 10 m² per personil (untuk gedung tidak sederhana).
2. Luas kantor berdasarkan kebutuhan ruang dan fungsinya.
Kebutuhan Luas Ruang Gedung DPD :
1. Kebutuhan Ruang Anggota dan Staff pendukung : – Ruang Kerja Anggota = 16m2 x 4 orang = 64m2
– Ruang Sekretaris dan ajudan = 12m2 x 4 orang = 48m2 – Ruang Staff Ahli dan Arsip = 20m2 x 4 = 80m2
– Ruang istiraha dan toilet = 16m2 x 4 = 64m2
• Kesimpulan : Kebutuhan ruang kerja untuk 1 orang anggota DPD adalah
64m2, sehingga untuk 4 orang anggota (per provinsi) kebutuhan ruang kerjanya adalah 256m2
• Sebagai catatan pembanding : luas ruang kerja anggota DPR saat ini hanya 32m2 – 45m2. Dan usulan luas kerja untuk gedung baru DPR adalah 110m2 per
anggota, sementara DPD mengusulkan kebutuhan ruang kerja per anggota adalah 195m2.
Total kebutuhan luas gedung DPD per provinsi :
1. Ruang Kerja Anggota (4 orang) = 256m2 2. Ruang Rapat Anggota = 120m2
3. Ruang Penerimaan untuk 150 orang = 240m2 4. Ruang Sekretariat = 333m2
5. Ruang Serbaguna = 180m2
6. Ruang Perpustakaan dan Arsip = 80m2
7. Ruang Servis ( gudang, pantry, mushola, toilet) = 124m2 8. Ruang Mekanikal dan Electrical (15%) = 305,25m2
9. Ruang Sirkulasi (20%) = 266,66m2
• Total Kebutuhan ruang gedung DPD per provinsi (1-9) adalah
1.799,55m2. sementara usulan DPD adalah 2.747,25m2. sehingga terjadi
kelebihan rencana kebutuhan luas gedung sebesar 947,7m2
Catatan Penting :
1. Berdasarkan desain tapak gedung dari DPD adalah 35,7m x 17,4m = 621,18m2 (perlantai) 2. Maka total kebutuhan jumlah lantai adalah 1.799,55m2 / 621,18m2 = 3 lantai
3. Sehingga untuk kebutuhan gedung DPD per provinsi hanya 3 lantai, bukannya 4 lantai seperti yang direncanakan oleh DPD
Perkiraaan Biaya, contoh perhitungan untuk gedung DPD DKI jakarta :
• Harga Satuan Tertinggi Gedung Pemerintah di DKI = Rp 2.700.000 per m2 * • Koofisien harga untuk 3 lantai = 1,120
Maka Kebutuhan Anggarannya adalah sbb :
1. Biaya Pekerjaan Standar = 1,120 x Rp 2.700.000 = Rp 3.024.000
2. Biaya Pekerjaan non standar (80%) = Rp 3.024.000 x 80% = Rp 2.419.200
3. Maka Biaya Pembangunan Gedung DPD untuk Prov DKI adalah Rp 5.443.200 per m2,
4. Sehingga biaya gedung DPD DKI adalah Rp 5.443.200 x 1.799,55m2 = Rp 9.795.310.560 (Rp 9,8 miliar saja).
Kesimpulan : Dan biaya pembangunan gedung untuk keseluruhan Gedung DPD di 33 provinsi adalah Rp 305,757 miliar. Dimana rerata biaya pergedung DPD adalah Rp 9,265 miliar. Maka terjadi selisih (kemahalan) anggaran biaya gedung DPD sebesar Rp 517,2 miliar (Rp 823 miliar – Rp 305,757)
Catatan : *) adalah HST yang digunakan dalam menghitung rencana Gedung Baru DPR (PU dan Setjen DPR)
Kebutuhan Luas Gedung DPD di Provinsi, Perhitungan DPD vs Seharusnya (Publik)
No URAIAN Standar Luas (m2) Jumlah Luas (m2)
Kapasitas versi DPD Versi Publik versi DPD Versi Publik
1 Ruang Anggota :
R Kerja 4 100 16 400 64 R Sekretaris dan Ajudan 4 30 12 120 48 R Staff Ahli dan Arsip 4 40 10 160 40 R Istirahat dan Toilet 4 25 16 100 64 R Rapat AnggotA 48 2,5 2,5 120 120 2 Ruang Penerima 150 1,6 1,6 240 240 3 Ruang Sekretariat : R Kerja kabag 4 18 12 72 48 R Kerja Subag 6 8 8 48 48 R Staff 16 2,5 2,5 40 40 R Staff TU 4 4,5 4,5 18 18 R Staff Perencanaan Keuangan 4 2,25 2,25 9 9 R Karo Umum 1 18 12 18 12 R Subag Karo Umum 2 16 8 32 16 R Subag TU 2 16 8 32 16 R Subag Arsip 2 16 8 32 16 R Kepala Sekretariat 1 14 8 14 8 R Sekretaris dan R Tamu 1 22 12 22 12 R Rapat Sekretariat 16 2,5 2,5 40 40 R Rapat AnggotA 20 2,5 2,5 50 50 4 Ruang Serbaguna 150 1,2 1,2 180 180 5 Ruang Perpustakaan 50 1,2 1,2 60 60 Ruang Arsip 1 20 20 20 20 6 Ruang Servis : Gudang 1 30 30 30 30 Pantry 1 6 6 6 6
Mushola dan T Wudhu 1 28 28 28 28 Toilet 4 36 15 144 60 TOTAL Luas (no.1 s/d 6) 2035 1293 7 Ruang Penunjang :
mekanikal Elektrikal 15% 305,25 193,95 Sirkulasi 20% 407 258,6
9,210 9,522 8,087 9,725 8,945 9,359 8,930 8,306 9,062 8,158 9,795 9,086 9,086 8,852 8,056 9,086 8,625 -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
Biaya Gedung DPD per Provinsi (Rp miliar) - versi Publik
8,969 9,608 9,405 9,109 9,530 9,203 9,101 8,953 8,867 9,273 9,273 9,273 8,789 8,794 13,297 12,424 -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000