CERDAS
KELILING EROPA
Panduan Hemat Berwisata Keliling 10 Negara
di Benua Biru
CERDAS
KELILING EROPA
Panduan Hemat Berwisata Keliling 10 Negara
di Benua Biru
EDWIN SANTOSO
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Cerdas Keliling Eropa: Panduan Hemat Berwisata Keliling 10 Negara di Benua Biru
Ditulis oleh Edwin Santoso © 2017 Edwin Santoso
Hak Cipta dilindungi Undang-undang Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia-Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta Editor: Meria@elexmedia.id
717061875
ISBN: 978-602-04-4922-7
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi
Kata pengantar ...v
Bab 1 Kenapa Eropa & Persiapan Sebelum Pergi ...1
Bab 2 Traveling Europe ...49
Amsterdam-Belanda ...49 Brussels-Belgia ...63 Copenhagen-Denmark ...71 Stockholm-Swedia ...83 Helsinki-Finlandia ...95 Riga-Latvia ...105 Berlin-Jerman ...115 Prague-Czech Republic ...126 Ljubljana-Slovenia ...138 Florence-Italia ...151 Roma- Italia ...162
Bab 3 Tip Lain-Lain ...175
Kesimpulan ... 181
Lampiran ...183
Biografi singkat penulis ...189
2
terdapat di satu Benua, Benua Eropa memiliki negara lebih banyak dibandingkan dengan Benua Asia (48 Negara), Benua Amerika (23 negara) dan wilayah Oseania (Australia dan sekitarnya) yang hanya memiliki 15 negara. Hal ini menjadikan Eropa sebagai sebuah destinasi yang unik di-ka renadi-kan dapat dipastidi-kan bahwa hampir setiap negara di benua tersebut memiliki kultur dan bahasa sendiri. Wa-laupun Benua Afrika me mi liki jumlah negara yang lebih banyak dibandingkan dengan Benua Eropa, permasalahan infra struktur yang ku rang memadai, beberapa negara yang sangat tidak aman (seperti Somalia, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo), dan tidak adanya kerja sama yang
mutual antar negara-negara di kawasan Afrika membuat
berwisata di Benua ini kurang memungkingkan (feasible). Bandingkan saja dengan Benua Eropa yang walaupun tidak seluruhnya, kebe radaan EU (European Union) yang menerapkan Euro sebagai salah satu mata uang utama benua tersebut dan menerap kan kemudahan berkunjung ke berbagai negara di Eropa melalui visa Schengen mem-buat rencana traveling ke Benua ini semakin mudah dan murah.
3
2. Berwisata ke Eropa tidak semahal yang
orang-orang bayangkan
Walaupun banyak orang mengatakan bahwa berwisata ke Eropa setiap tahunnya semakin mahal akibat depresiasi mata uang Rupiah terhadap Euro, fakta yang terjadi di lapangan justru mengatakan sebaliknya. Perkembangan tek nologi dan penguatan mata uang Rupiah terhadap ber-bagai mata uang lainnya beberapa tahun belakangan ini justru membuat berwisata ke Benua Biru tersebut semakin terjangkau. Sebagai contoh dari sisi perkembangan tek-nologi, apabila dulu pilihan akomodasi untuk para traveler terbatas sekadar hotel ataupun hostel, maka sekarang keberadaan vacation rental seperti Airbnb bisa memberikan alternatif murah namun nyaman dalam memesan sebuah akomodasi. Begitu juga dengan tiket penerbangan, tren peningkatan pemesanan tiket secara online membuat para
traveler bisa mencari tiket murah ke Eropa yang sesuai
dengan preferensi mereka tanpa harus perlu datang ke gerai perusahaan tour & travel. Beberapa search engine tiket penerbangan seperti Expedia, Kayak, Skyscanner dan sebagainya bahkan bisa menawarkan harga tiket yang lebih
4
murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan tour & travel. Dari sisi nilai tukar mata uang, penguatan Rupiah terhadap Euro beberapa tahun belakangan ini dari Rp16.500 (posisi nilai tukar Euro terhadap Rupiah pada tanggal 9 Desember 2013 & 29 September 2015) menjadi Rp15.200 (30 Juni 2017) mensinyalkan bahwa ke depannya mungkin apresiasi mata uang Rupiah ini masih akan terus berlanjut. Bahkan tidak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun mendatang nilai tukar satu Euro akan sama dengan Rp14.000 atau bahkan lebih murah lagi yang mana hal ini tentunya men-jadi sebuah kelebihan (advantage) bagi Anda yang me-mil iki rencana berwisata ke Benua Eropa dalam periode beberapa tahun mendatang.
3. Eropa memiliki semuanya
Anda tertarik mengunjungi theme park? Eropa memiliki Disneyland Paris dan Tivoli Gardens tempat Anda bisa bersenang-senang dengan teman ataupun keluarga anda. Anda mencari sebuah pemandangan yang luar biasa? Mungkin pemandangan dari Gunung Titlis di Swiss bisa memuaskan hasrat tersebut sekaligus menjadi postingan
5
yang menarik di Instagram. Anda mencari suasana kota tua dengan atmosfer yang tak lekang zaman? Anda bisa mengunjungi Praha ataupun Riga yang memiliki kawasan
old town yang sangat autentik. Anda pecinta sejarah?
Museum-museum yang bertebaran di Eropa yang sebagian besar memiliki artifak perang dunia kedua mungkin bisa memuaskan rasa ingin tahu Anda akan sejarah tersebut. Anda penggila shopping barang-barang mewah? Mungkin Galleries Lafayette di Paris ataupun Galleria Vittorio Emanuele II di Milan bisa memuaskan dahaga shopping
spree Anda. Apa pun itu, Eropa memiliki sesuatu yang pasti
bisa menarik minat Anda untuk berkunjung ke situ.
4. Eropa memiliki kultur yang autentik
Jika Amerika Serikat dapat dianalogikan sebagai sebuah negara ‘melting pot’ yang semua ras dan suku bangsa berkumpul, menggabungkan sejarah dan tradisi mereka dan membentuk kultur negara itu sendiri, maka yang terjadi di berbagai negara di Eropa justru adalah sebaliknya. Eropa memiliki kultur yang sangat autentik dan sedikit dipengaruhi oleh penggabungan kultur terutama di
6
negara yang kurang turistik seperti Slovakia, Slovenia, Croatia, Latvia, dan Lithuania. Kultur yang autentik seperti bagaimana orang Prancis menyapa teman atau anggota keluarga mereka dengan mencium pipi, kebiasaan orang Inggris untuk memiliki tea time di sore hari (afternoon tea), atau mungkin kebiasaan orang Italia yaitu menggerakkan tangan mereka ketika berbicara dengan orang lain mem-berikan kesan bahwa apa yang menjadi kultur mereka ti dak lekang oleh waktu. Jadi, bagi Anda yang mencari se buah kultur ataupun tradisi yang autentik, Eropa bisa men jadi destinasi wisata pilihan utama Anda.
5. Eropa memiliki kuliner yang (sangat) lezat
Seorang sahabat dari penulis pernah mengatakan bahwa Anda tidak pernah makan es krim yang benar-benar lezat sebelum Anda berkunjung ke Italia dan mencicipi Gelato-nya. Beberapa tahun kemudian ketika penulis pergi ke Italia, perkataan tersebut memang benar, tidak ada satu pun es krim di Indonesia yang bisa mengalahkan kenikmatan gelato buatan Italia. Begitu juga dengan danish pastry, Anda tidak pernah benar-benar makan danish yang enak
7
sebelum Anda berkunjung ke Denmark ataupun Austria dan mencicipi danish buatan mereka. Bagaimana dengan keju ataupun baguette? Prancis adalah rajanya. Singkat kata, untuk Anda para pecinta makanan (foodie), Eropa adalah surga kuliner bagi Anda sehingga apabila Anda ingin mencicipi makanan yang berbeda namun masih sangat lezat, maka Anda sebaiknya berwisata ke Eropa. Lebih baik lagi adalah fakta bahwa hampir semua restoran di Eropa bahkan untuk makanan jalanan (street food) sekalipun memiliki standar higienitas yang tinggi sehingga Anda tidak perlu khawatir akan sakit perut (diare) ketika Anda berkuliner ria di situ.
Biografi Singkat Penulis
Penulis adalah alumni UBAYA (Uni ver sitas Surabaya) yang saat ini bekerja sebagai trader saham. Memiliki hobi traveling dan kuliner, kehidupan penulis tidak bisa lepas dari petualangan di benua lain selama berminggu-mingu dengan bujet yang sangat terbatas. Me miliki prinsip bahwa hidup adalah pe-tualangan, penulis sudah berkeliling ke banyak negara di berbagai benua dan saat ini berencana untuk backpacking ke berbagai negara di kawasan Amerika Selatan.
Bertempat tinggal di Surabaya, penulis bisa dihubungi di 088804800861 atau di e-mail santoso.edwin92@gmail. com untuk sekadar konsultasi singkat mengenai rencana perjalanan wisata Anda ataupun apabila Anda mau me-ninggalkan kritik dan saran untuk buku ini. Sebagai tam-bahan, penulis pernah mengunjungi negara-negara di bawah ini, sehingga apabila Anda ingin bertanya-tanya me ngenai berbagai hal di negara tersebut, maka penulis dengan senang hati akan membantu Anda.
