• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dengan Menggunakan Media Powerpoint Dan Media Audiovisual Pada Materi Sistem

Ekskresi

(The Differences Of Students S’ Learning Results Using Cooperative Learning Model Course Review Horay Type By Using Powerpoint Media And

Audiovisual Media On System Excretion)

Titin Karnita, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman karnita_titin@yahoo.co.id

Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Abstract

This research aims to know the differences of students’ achievment using cooperative learning model course review horay type by using powerpoint and audiovisual media on ekskresi system at 8th grade of the 14th Public Junior High School Tasikmalaya.

This research was conducted in January 2015 until March 2015 in 14th Public Junior High School Tasikmalaya. The method that is used in this research is pre exsperimental with population is all of 8th grade junior high school the 14th public junior high school, about 10 class and sample that is taken is 2 classes that are cluster random sampling. The research instrument used in this research is students test on excretion system, in form of multiple choice with four options. Technique of analysing the data used in ths research is t-test with the significance level (α)=5%. The average of the student’s post test result in learning process using cooperative learning type course review horay with using powerpoint media is 24,35 and the student’s post test result in learning process using cooperative learning type course review horay with using audiovisual media is 26,25.

The research result shows that there was the differences of students results learning using cooperative learning model course review horay type by using powerpoint and audiovisual media on excretion system, audiovisual media was better.

Keywords : Course Review Horay, Powerpoint Media, Audiovisual Media, learning outcomes, Excretion system

(2)

2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint dan media audiovisual pada matei Sistem Ekskresi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2015 di SMP Negeri 14 Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pre eksperimental dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 14 sebanyak sepuluh kelas dan sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi, berbentuk soal pilihan ganda dengan empat option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan 5%. Rata-rata-rata hasil post test siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint adalah 24,35 dan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media audiovisual adalah 26,25.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horaydengan menggunakan media powerpoint dan media audiovisual pada materi Sistem Ekskresi, proses pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media audiovisual lebih baik meningkatkan hasil belajar.

Kata Kunci : Course review horay, Media powerpoint, Media audiovisual, hasil belajar, sistem ekskresi

(3)

3 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam setiap kehidupan manusia, dengan adanya pendidikan akan memperluas pengetahuan karena melalui pendidikan manusia dapat berubah menjadi lebih baik, mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan bergaul dengan masyarakat.

Di zaman yang serba modern ini pendidikan sangat berhubungan erat dengan teknologi. Teknologi bisa digunakan oleh semua kalangan di dunia pendidikan untuk mencari pengetahuan atau menambah wawasan. Kita bisa menggunakan teknologi berupa internet dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti internet, e-mail, facebook dan sebagainya, interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui tatap muka langsung tetapi dilakukan juga dengan menggunakan media-media komunikasi tersebut.

Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat menggunakan model, metode atau media yang tepat agar hasil belajarnya optimal. Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran berbeda-beda ada yang cepat paham dan ada yang harus berulang-ulang. Dalam menentukan model atau media dalam pembelajaran harus yang bisa membangun semangat dan motivasi siswa, sehingga siswa tidak pernah merasa bosan dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya, bahwa rata-rata nilai ulangan IPA khususnya pada materi sistem ekskresi kurang memuaskan karena belum mencapai KKM yaitu 73,00 atau sama dengan 2,92 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA pada materi sistem ekskresi adalah 76,00 atau sama dengan 3,04. Guru IPA tersebut mengatakan selama proses belajar masih menggunakan cara yang konvensional tanpa adanya bantuan media apapun, dan kadang-kadang

(4)

dengan diskusi kelompok meskipun kurikulum sudah diganti, oleh sebab itu peneliti akan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media supaya siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint dan audio visual. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint dan media audiovisual pada materi sistem ekskresi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental, seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi exsperiment atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi prasyarat seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya, sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa 412 orang. Populasi dianggap homogen dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran biologi tiap kelas.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling dari seluruh kelas yang dijadikan populasi.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, dimana peneliti hanya mengadakan perlakuan sekali yang diperkiran sudah memiliki pengaruh, kemudian melakukan evaluasi atau tes.

Teknik pengumpualn data menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes, karena dalam penelitian ini peneliti langsung menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar (post test)dengan tujuan untuk membedakan hasil belajar akibat perlakuan (treatment) yang diberikan.

(5)

5 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk dengan empat alternatif pilihan. Aspek yang di ukur dalam penelitian ini meliputi pengetahuan faktual (K1), konseptual (K2),

prosedural (K3) dan dibatasi pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2),

menerapkan (C3), mengevaluasi (C4), dan menganalisis (C5). Dengan indikator

pengertian sistem ekskresi, struktur organ-organ ekskresi, fungsi organ-organ ekskresi, kelainan organ-organ ekskresi dan pola hidup sehat. Kemuadian instrumen diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal.

PEMBAHASAN

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay dengan Menggunakan Media Powerpoint.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint diperoleh x=

24,35, s2= 7,45 dari Sd= 2,73 dan nilai χ2hitung= 2,64 < χ2tabel 7,81 dengan

kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Adapun KKM mata pelajaran IPA di kelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya adalah 76,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VIII sistem ekskresi adalah 25,08. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajarankooperatiftipecourse review horay dengan menggunakan media powerpoint belum mencapai kkm yang ditentukan oleh sekolah.

Kelebihan media powerpoint yaitu gambar dilihat melalui slide gambar yang ditayangkan bisa diperbesar dan diperkecil sesuai keinginan siswa sedangkan kekurangan media powerpoint gambar yang ditampilkan tidak bergerak dan tidak ada efek suara sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk memperhatikan materi yang disampaikan guru.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay dengan Menggunakan Media Audiovisual.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif

(6)

tipecourse review horay dengan menggunakanmedia audiovisual diperoleh x

= 26,25 dengan s2 =8,64 dari =

2,94

dan nilai χ2hitung 3,32< χ2tabel

7,81dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Adapun KKM mata pelajaran IPA di kelas VIIISMP Negeri 14 Tasikmalaya adalah 76,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VIIIsistem ekskresi adalah 25,08. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajarankooperatiftipecourse review horay dengan menggunakan media Audiovisualsudah mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Kelebihan media audiovisual suasana dikelas tidak terlalu ribut karena perhatian siswa berpusat pada video yang ditayangkan, mudah diingat karena penjelasan materi disertai gambar dan suara secara langsung.

3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model PembelajaranKooperatifTipeCourse Review Horay dengan Menggunakan Media Powerpoint danMedia Audio Visual

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t kesimpulan analisisnya tolak Ho artinya ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya mengunakan model pembelajaran kooperatf tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint dan audiovisual pada materi sistem ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena media audiovisual merupakanmedia gerak perpaduan gambar dan suara yang dapat digunakan secara berulang sehingga membuat siswa lebih mudah menyerap materi yang disampaikan, dapat diperlambat atau dipercepat sesuai permintaan siswa. Siswa yang proses pembelajarannya menggunakan media audiovisual lebih baik meningkatkan hasil belajar apabila dibandingkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint walaupun kedua sampel menggunakan model yang sama yaitu course review horay.

Dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam diagram berikut.

(7)

7

Gambar 4.3

Diagram Rata-RataPosttestSiswaKelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya

Pada proses pembelajaran berlangsung bagian penyampaian materi yang menggunakan media audiovisual perhatian siswa berpusat pada video yang ditayangkan karena ada efek suara dan gambar bergerak, media audiovisual menampilkan efek gerak terhadap gambar-gambar yang akan membantu siswa dalam mencerna dan menyerap informasi atau pesan pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik, mudah dihapal, dan siswa tidak merasa jenuh, guru tidak banyak bicara hanya menjawab apabila ada siswa yang tidak mengerti maksud dari materi yang disampaikan melalui video, pada waktu pembelajaran berlangsung peneliti mendapatkan kelebihan dan kekurangan menggunakan media audivisual, diantaranya kelebihan menggunakan media audiovisual suasana dikelas tidak terlalu ribut karena pembelajaran menggunakan video, mudah diingat karena gambar disertai penjelasan langsung, tetapi kekurangan media audiovisual pada saat pembelajaran berlangsung tidak semua siswa dapat menyerap materi yang disampaikan hanya satu kali, dalam pembelajaran menggunakan media audiovisual guru harus mengulang materi berkali kali karena dalam penyampaian materi terlalu cepat, hasil dari pembelajaran menggunakan media audiovisual dilihat dari soal post-test yang diberikan dapat diselesaikan

25.08 26.25 24.35 23 23.5 24 24.5 25 25.5 26 26.5

Media AudioVisual Media Powerpoint

(8)

dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan media audiovisual telah mencapai KKM.

Sedangkan dalam pembelajaran yang menggunakan media powerpoint, siswa kurang termotivasi karena gambar yang ditampilkan tidak bergerak dan tidak ada efek suara, gambar yang ditampilkan berupa slide dengan bagian-bagian yang harus di sebutkan oleh guru, dan murid harus mendengarkan materi dari guru seperti yang biasa dilakukan tanpa menggunakan media powerpoint, sehingga siswa ada yang memperhatikan dan ada juga yang kurang memperhatikan, sehingga peneliti mengalami beberapa kesulitan dalam penelitian ini, peneliti menemukan kekurangan dan kelebihan menggunakan media powerpoint diantaranya kekurangan media powerpoint pada saat pembelajaran berlangusng siswa ada yang memperhatikan ada juga yang tidak memperhtatikan karena penyampaian materi yang disampaikan oleh guru sudah biasa dilakukan, keadaan siswa dikelas sedikit rame karena siswa yang tidak memperhatikan ngobrol dengan teman yang lain, media powerpoint juga memiliki kelebihan yaitu siswa bisa melihat gambar yang ditayangkan melalui slide dengan jelas karena bisa diperbesar sesuai yang diinginkan, tetapi hanya sedikit siswa yang meminta gambarnya untuk diperbesar hal ini terlihat dari soal post-test yang diberikan karena kurang maksimalnya siswa memperhatikan pada waktu penyampaian materi sehingga hasilnya kurang maksimal, tidak semua siswa mendapatkan nilai yang diharapkan, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan media powerpoint belum mencapai KKM

Pada proses pembelajaran kooperatif tipe course review horay ini digunakan pada saat sesi review untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan guru, tetapi tidak membuat siswa merasa jenuh karena soal dibacakan secara acak jadi siswa harus memperhatikan dengan baik dan apabila sudah mendapat tanda checklist tiga kali baik secara horizontal, vertikal atau diagonal berteriak horay, teriakan

(9)

9 horay itu tidak akan membuat siswa merasa jenuh di akhir pembelajaran dan pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat antusias mengisi jawaban supaya benar sambil mengingat materi yang disampaikan guru melalui media audiovisual dan powerpoint.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media powerpoint dan audiovisual pada materi sistem ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 14 Tasikmalaya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis menyarankan:

1. guru disarankan memilih media audiovisual dalam penyampaian materi sistem ekskresi dan untuk menguji pemahaman siswa di akhir pelajaran menggunakan model kooperatif tipe course review horay karena berdasarkan penelitian, hasil belajar yang diperoleh siswa mendapat nilai rata-rata yang baik;

2. untuk penggunaan media powerpoint dan model kooperatif tipe course review horay guru hendaknya memperhatikan siswa dan waktu dengan baik karena penyampaian materi dengan powerpoint sudah biasa digunakan dan waktu yang digunakan harus lama dalam penyampaian materi sehingga siswa paham;

3. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dengan menggunakan media audiovisual pada materi yang lainnya.

(10)

DAFTRA PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Daryanto. Media Pembelajaran. (2013). Yogyakarta : PT Gava Media. Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi.

Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT refika Aditama.

Riwayat Hidup

Titin Karnita, Mahasiswa angkatan 2011 Program Studi pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan(lulus tahun 2015).

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa strategi pengembangan diversifikasi produk olahan kopi berbasis pengelolaan modal sosial antara lain: (1) Pemberian bantuan kredit dengan skim yang

Dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong (Indonesia) dan Sarah Rifky (Mesir), Biennale Equator #2 akan melibatkan 40 para perupa dari Mesir, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab

Penelitian dan pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan yang baru sehingga mampu membangun reputasi bagi STIKes

Laporan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: laporan produksi oleh penanggung jawab produksi, laporan harian oleh administrasi, laporan data agen

13 Pada prinsipnya, dalam kepemimpinan Kristen, orang yang memimpin memiliki kepribadian seperti Kristus, yaitu berhikmat, memiliki karakter yang baik, mempunyai kuasa,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014) dengan jumlah responden sebanyak 215 orang, didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku

Dasar Kewenangan yang digunakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam Pengembangan Daya Tarik wisata alam air terjun Tegenungan adalah berdasarkan Undang-Undang