• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB III

METODE PENCIPTAAN KARYA

3.1. Pra Produksi

Seorang perancang harus melakukan kegiatan pengumpulan data terlebih dulu sebelum membuat rancangan karyanya. Kegiatan pengumpulan data awal adalah salah satu prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya rancangan karya tersebut. Jika kegiatan pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau apabila salah dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh pun tidak sesuai dengan rancangan yang ingin dicapai (Kriyantono, 2006, 93). Menciptakan suatu program siaran berita lokal merupakan sesuatu yang dilakukan penulis untuk membantu pihak radio agar tetap mendapat tempat di hati pendengar.

Untuk itu, penulis melakukan observasi dan wawancara terhadap pihak PANGARSA (Paguyuban Pendengar Radio di Salatiga dan sekitarnya), dan terhadap stasiun radio Suara Salatiga. Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode analisis SWOT. Hasil analisisnya sebagai berikut :

Strengths (kekuatan) :

 Dengan menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi lokal maka radio ini akan tetap berkembang sampai kapanpun, ketika masyarakat sudah terbiasa dengan program berita ini, maka akan membuat masyarakat menunggu-nunggu berita-berita yang akan disajikan di Radio ini, sehingga mereka akan stay tuned, selain itu dengan penambahan program berita ini, kemungkinan besar untuk Radio yang ada di Salatiga bisa menambah jumlah pendengar akan tercapai.

 Bagi Radio yang pertama kali bisa membuat program yang baik bagi pendengarnya dan program itu belum pernah ada yang membuatnya,

(2)

14

maka hal ini akan menjadi kekuatan dan nilai lebih bagi Radio tersebut.

Weaknesses (kelemahan) :

 Adanya stok berita yang kurang atau nilai beritanya rendah; pada sisi lain, pendengar seringkali lebih tertarik mendengar program acara hiburan daripada mendengar program acara berita.

 Beberapa radio ada kecenderungan takut untuk membuat program berita sendiri, yang sudah tentu membutuhkan biaya produksi, sehingga kebanyakan dari mereka menyadur program berita dari stasiun radio besar, sehingga kadang-kadang beritanya kurang hangat.

Opportunities (peluang) :

 Partisipasi dari pendengar dan juga masyarakat sekitar Salatiga sebagai narasumber berita, tidak hanya sekedar menjadi pendengar pasif, semakin banyak yang bergabung di program ini, maka akan semakin banyak yang menjadi pendengar radio, sehingga otomatis radio makin dikenal.

 Program radio yang menarik, up to date, dan menarik akan membuat pendengar yang pasif menjadi aktif sehingga mereka akan berpartisipasi dalam program radio tersebut

Threats (ancaman) :

 Adanya radio lain yang membuat program yang sama ketika program ini berjalan beberapa waktu.

 Pendengar radio yang pasif seringkali menjadi momok tersendiri bagi radio yang akan membuat program baru.

 Ketakutan pihak pengelola radio tentang program radio yang akan mereka buat, misalnya takut program itu tidak laku atau tidak diminati oleh masyarakat atau pendengar.

(3)

15

Dari analisa SWOT yang sudah diuraikan tersebut, maka menjadi dasar bagi penulis untuk membuat produksi berita jurnalistik radio. Analisa SWOT di atas penting karena menjadi catatan penting mengapa program berita ini dibuat.

Berdasarkan analisis SWOT di atas, penulis menentukan bahwa program TA yang akan dibuat adalah program siaran berita radio. Selanjutnya, penulis menyusun format program dan perencanaan program dengan alokasi waktu seperti tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 3.1. Pra Produksi

No Kegiatan Waktu Target

1. Menentukan tentang program dan berita apa saja yang akan diproduksi.

1 minggu Mendapatkan berita apa saja yang sedang hangat dan dibutuhkan oleh pendengar Salatiga dan sekitarnya

2. Menentukan berita dan narasumber

1 minggu Mencari informasi tentang narasumber yang berkaitan dengan berita yang akan di produksi

3. Menulis naskah dan wawancara dengan narasumber

1 minggu Memperoleh kepastian waktu untuk kemudian dapat dilakukan wawancara

4. Mengolah hasil informasi dari narasumber

1 minggu Mendapatkan hasil yang tepat untuk kemudian dapat dijadikan bahan pembuatan program siaran radio

5. Merancang konsep siaran. Menyiapkan

bumper,

jingle,backsound untuk

program tersebut, dan membuat naskah siaran mengenai program tersebut

1 minggu Menghasilkan gambaran untuk kemudian disharingkan dengan pihak radio sebelum disiarkan.

(4)

16 3.2. Penjabaran Pra Produksi

Dalam tahap ini penulis mencoba menjabarkan pra produksi sesuai dengan tabel di atas yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu, dengan hasil sebagai berikut:

1. Menentukan tentang program dan berita apa saja yang akan diproduksi.

Dari hasil wawancara kepada pihak Radio Suara Salatiga dan Pangarsa penulis menentukan program acara yang bernama NEWS

NEWS, dimana hasil program ini atas dasar ide/gagasan dari Bapak

Suhardi selaku Ketua Pangarsa tersebut. Meskipun nama program acara ini menggunakan bahasa inggris tetapi menurut mereka sangat cocok karena apabila kata NEWS NEWS diucapkan dengan aksen orang Jawa maka orang yang mendengarkannya akan tertarik dan dapat cepat menghafalnya.

Dalam pemilihan berita lokal ini Bapak Suhardi mengatakan bahwa berita-berita yang dibutuhkan oleh beliau dan para anggotanya yaitu : (i) konflik-konflik yang terjadi, baik antar rakyat dan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat/provinsi, maupun antar kelompok masyarakat di aras lokal, (ii) kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal, (iii) berita tentang kebijakan pembangunan aras nasional, (iv) kebijakan pembangunan aras lokal.

2. Menentukan berita dan narasumber

Dalam hal ini penulis mulai mencari-cari berita yang sesuai dengan 4 kategori di atas. Pertama kali penulis mencari informasi tentang “kebijakan pembangunan aras nasional” yaitu tentang pembangunan tol bawen-salatiga dimana berita ini menyangkut nasional tetapi di sisi lain juga karena yang menjadi topik berita ini masih ada di dalam Kabupaten Semarang maka penulis mengangkat berita ini. Yang kedua penulis mencari berita tentang “kebijakan pembangunan aras lokal” yaitu pembangunan mall di Salatiga yang sempat tersendat, lalu penulis mencari berita tentang “kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal”

(5)

17

yaitu demam batu akik yang sudah melanglang buana bahkan sampai ke manca Negara sekalipun, dan yang terakhir berita tentang “konflik-konflik yang terjadi, baik antar rakyat dan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat/provinsi, maupun antar kelompok masyarakat di aras lokal” yaitu Gerakan Perdamaian.

3. Menulis naskah dan wawancara dengan narasumber

Dalam tahap ini penulis mulai bertemu dengan beberapa narasumber untuk melakukan wawancara tentang keempat berita yang penulis pilih yaitu diantaranya adalah :

Gerakan Perdamaian

Nama Narasumber : Sahal Munir

Usia : 25 tahun

Status/Pekerjaan : Koordinator Lapangan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Salatiga

Dalam wawancara ini beliau mengatakan bahwa deklarasi gerakan perdamaian ini diikuti oleh berbagai unsur mahasiswa seperti HMI Cabang Salatiga, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Salatiga, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Salatiga, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Salatiga, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Salatiga, Kesatuan Mahasiswa Maluku Kie Raha (KEMAMORA), Persatuan Mahasiswa Sumba di Salatiga (PERWASUS), Mahasiswa Etnis Manado, dan ikatan Mahasiswa lainnya.

Dan menghasilkan 4 poin yang dibaca oleh Mayor Infantri Suwoto dari Korem 073 Makutarama, yaitu berisi : (1) Kami akan menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi bangsa, (2) kami akan menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, (3) Kami akan merawat keragaman budaya Indonesia dalam rangka merawat

(6)

18

Indonesia dan (4) kami akan menjadikan Kota Salatiga sebagai Kota Percontohan Kerukunan dan Perdamaian di Indonesia.

Demam Batu Akik

Nama Narasumber : Yosep

Usia : 44 tahun

Status/Pekerjaan : Pengrajin batu akik di Pasar Raya Salatiga Dalam wawancara ini beliau mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat yang datang ke rumahnya. “Banyak yang pesan batu akik jenis bacan, merah delima, kalimaya, badar besi. Beber dia, rata-rata menurut dia dalam sehari ia mampu membuat 40 sampai 50 batu akik siap pakai. Kalau yang paling murah di sini seharga Rp 50.000 dan yang paling mahal sekitar Rp 10 juta. Bebernya, Demam batu akik di Jawa Tengah memang memancing potensi batu akik di wilayah Jateng, seperti batu akik asli Semarang, batu akik khas Demak, batu akik asli Semarang, batu akik asli Jepara, batu akik Pati, batu akik Blora, batu akik Grobogan, batu akik Kudus, batu akik Kendal, batu akik Purbalingga, batu akik Banjarnegara, batu akik Wonogiri dan sebagainya di wilayah Jawa Tengah. Dalam sehari, Josep mampu menghasilkan uang jutaan rupiah. Menurut dia, batu akik yang awalnya hanya menjadi hobi dan ngoleksi semata, justru sekarang mampu menjadikannya kaya raya.

Tol Bawen-Salatiga Ditargetkan Bisa Digunakan Mudik Tahun Depan

Nama Narasumber : Djajat Sudrajat

Usia : 51 Tahun

Status/Pekerjaan : Direktur Utama PT TMJ (Trans Marga Jawa Tengah)

(7)

19

Dalam wawancara ini beliau mengatakan bahwa dari hasil pencarian berita tersebut Jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17/3 km mulai dibangun PT Trans Marga Jawa Tengah (PT TMJ) menargetkan pada arus mudik tahun 2016 mendatang, tol tersebut sudah bisa digunakan. Dijadwalkan pengerjaan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi III itu dapat selesai dalam waktu 13 bulan. Direktur Utama PT TMJ, Djadjat Sudradjat yakin ruas tersebut bisa difungsikan sebelum lebaran tahun 2016.

"Konstruksinya bersamaan dengan penyelesaian pembebasan lahan. Jadi diharapkan sebelum lebaran tahun depan sudah beroperasi," kata Djadjat di acara syukuran dimulainya pembangunan ruas tol Bawen-Salatiga, Kamis (9/7/2015). Percepatan pembangunan tol Semarang-Solo memang diperlukan sehingga tahun 2017 mendatang jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa (Trans Jawa) bisa digunakan.

Pembangunan MALL di salatiga masih menyisakan PRO dan Kontra hingga sekarang

Nama Narasumber : Yulianto, S.E., M.M.

Usia : 48

Status/Pekerjaan : Walikota Salatiga periode 2011-2016 Dalam wawancara ini berdasarkan data dan keterangan Walikota Salatiga, beliau mengungkapkan soal masalah apa yang menjadi latar belakang mengapa pembangunan tersebut ditunda hingga tahun 2015 ini. Salah satu alasannya adalah perizinan, hingga analisis dampak lalu lintas (andalalin) yang hingga saat ini masih dalam proses.

Mengenai perijinan, salah satunya soal perizinan mengenai perubahan fungsi gedung tersebut sebagai cagar budaya dari BP3

(8)

20

Jateng. Secara prinsip, Pemkot dikatakannya mendukung pembangunan mal dengan sejumlah alasan diantaranya peluang investasi dan ekonomi. Ada kecenderungan selama ini warga yang lebih sering pergi ke Semarang, Solo atau Yogyakarta untuk berbelanja. Pemkot berharap Adanya mall nanti diharapkan tidak hanya mampu memberikan alternatif belanja bagi masyarakat tapi juga tempat hiburan, sedangkan dari warga, yang kontra menurut Walikota, mereka merasa resah muncul resah dari beberapa pemilik usaha kecil dan UMKM terkait pembangunan mall. Mereka khawatir usaha mereka tidak akan berkembang jika harus bersaing dengan gerai-gerai di mall.

4. Mengolah hasil informasi dari narasumber

Dalam hal ini penulis mulai membentuk naskah yang telah diterima oleh masing-masing narasumber. Setelah itu penulis mempertimbangkan kembali tentang berita yang didapat ini kepada Pangarsa, mereka memberikan respon yang baik dan berharap agar program yang akan penulis produksi ini segera diselesaikan.

5. Merancang konsep siaran. Menyiapkan jingle untuk program tersebut, dan membuat naskah siaran mengenai program tersebut Dalam tahap ini penulis mulai merancang konsep siaran yang berupa: a. Nama acara : NEWS NEWS

b. Target audiens : Seluruh pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya c. Tujuan acara : Agar masyarakat Salatiga dan sekitarnya

mendapatkan informasi, terutama yang terjadi di lokal Salatiga dan sekitarnya

(9)

21 d. Clocking Program: Segment 1 Durasi Bumper Jingle Program 5’ 30’ Opening Dj 2 menit News 1 2 menit News 2 2 menit Lagu 1 3 menit Iklan layanan masyarakat 2 menit Segment 2 Durasi Bumper Jingle program 5’ 30’ News 3 2 menit News 4 2 menit Lagu 2 3 menit Clossing 1 Menit

Dengan bumper yang khas, jingle yang baru dan khas dengan tempo yang cepat, dan backsound (musik) yang pas dan sesuai dengan materi siaran berita, maka akan menjadi semacam ciri khas program baru di telinga masyarakat;

1. Bumper.

Bumper merupakan penanda singkat mengenai sebuah

program acara. Durasinya cukup singkat, sekitar 2 - 15 detik.

Bumper bisa menjadi penanda saat sebuah program akan

dimulai (bumper in) atau penanda bahwa program acara telah berakhir (bumper out). Isinya merupakan penjelasan singkat tentang program acara tersebut. Agar lebih menarik Bumper

(10)

22

biasanya dipadukan dengan musik atau juga dengan sound

effect. Bumper bisa juga ditempatkan di antara iklan dan

program acara yang biasa disebut break bumper dimana fungsinya sebenarnya mirip dengan Id's Program.

2. Jingle Program

Jingle merupakan identitas sebuah program dalam bentuk

musik, narasi, atau lagu (musik dengan lirik) yang biasanya setiap radio memiliki ciri khasnya masing-masing. Durasinya pun cukup singkat sekitar 15 - 30 detik. Isi jingle biasanya berupa judul acara, nama radio, serta frekuensi radio tersebut.

Dalam pembuatan jingle ini, penulis memilih musik yang bertempo cepat supaya cocok dan pas untuk program acara berita. Karena dalam penyajian program berita ini, berita disajikan dengan singkat padat, jelas. Sehingga kurang cocok jika menggunakan tempo yang lambat.

Alasan memilih jingle ini, karena apabila news-news diulang-ulang dengan aksen Jawa maka pendengarnya akan mudah mengingatnya meskipun menggunakan bahasa inggris. Dan alasan jingle ini menggunakan irama yang bertempo cepat (beat) supaya orang yang mendengarkannya juga semangat apabila jingle ini mulai terdengar di telinga mereka saat mereka sedang beraktifitas.

3. Musik.

Musik merupakan salah satu elemen yang paling utama dan sangat penting dalam sebuah siaran Radio. Di dalam setiap program harus selalu diselingi dengan musik, karena musik akan membuat pendengar menjadi tidak bosan. Musik ini nanti akan menjadi selingan dari beberapa berita ke berita yang lain, dalam antar segment. Musik dalam hal ini mencakup backsound.

Backsound merupakan musik latar yang akan mengarahkan pada

(11)

23

sebuah program acara. Tempo musik serta warna musik yang dipilih akan membawa pada suasana siaran yang diinginkan.

Backsound yang digunakan dalam setiap berita berbeda-beda

supaya orang yang mendengarkan tidak bosan dan tidak terkesan monoton dengan satu backsound saja.

Gambar

Tabel 3.1. Pra Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Siswa dapat menuangkan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN ke dalam peta pikiran dengan

Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa BBLR dinyatakan berhubungan secara statistik dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan yang ditunjukkan dengan hasil uji

Setelah membaca uraian tugas dari roomboy/maid tersebut dapat kita simpulkan bahwa seorang roomboy/maid harus mampu menyiapkan guest supplies sesuai dengan yang dibutuhkan,

Pola regangan yang terjadi untuk kayu Sengon, Meranti dan Kamper mulai dari keluar oven hingga tercapai Kadar Air Keseimbangan memiliki pola yang serupa yaitu bagian

Pada rancangan tampilan halaman pencarian berdasarkan kategori, pengguna akan diminta untuk menginput kata kunci, memilih kategori buku, dan melakukan pencarian

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penambahan NaOH berpengaruh terhadap viskositas biodiesel, jadi semakin banyak penambahan NaOH maka viskositas biodiesel semakin besar, hal

Maksud dari penelitian tersebut adalah untuk mengukur pengaruh sistem pengendalian manajemen dan perencanaan strategis terhadap kinerja karyawan PT Jamsostek (Persero)

Penulis memilih metode penelitian deksriptif, karena menurut penulis metode ini merupakan metode yang tepat untuk mendeksripsikan hasil temuan- temuan dari masalah