• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN LANSEKAP DESA PERTIMA SEBAGAI DESA WISATA BERKELANJUTAN DI KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN KARANGASEM SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN LANSEKAP DESA PERTIMA SEBAGAI DESA WISATA BERKELANJUTAN DI KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN KARANGASEM SKRIPSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERENCANAAN LANSEKAP DESA PERTIMA

SEBAGAI DESA WISATA BERKELANJUTAN

DI KECAMATAN KARANGASEM

KABUPATEN KARANGASEM

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Lansekap

pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh

Iwan Semara Putra NIM. 1305315048

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengnadung tindakan

plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 3 Mei 2017 Yang menyatakan,

Iwan Semara Putra

(3)

iii

ABSTRAK

Iwan Semara Putra NIM 1305315048. Perencanaan Lansekap Desa Pertima Sebagai Desa Wisata di Kecamatan Karangasem kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Dibimbing oleh Ni Wayan Febriana Utami, S.P., M.Si. Ir. Anak Agung Gede Sugianthara, M.S.

Desa Pertima merupakan salah satu desa yang ada di Provinsi Bali yang memiliki tiga belas banjar dinas dengan tiga desa adat yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai desa wisata, sehingga perlu adanya perencanaan lansekap untuk Desa Pertima. Desa wisata merupakan suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap kehidupan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Pertima untuk mengembangkan desa ini sebagai desa wisata dan merencanakan lansekap Desa Pertima dengan memilih konsep “Desa Wisata Berkelanjutan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan teknik wawancara, kuisoner dan studi pustaka. Tahapan dari penelitian ini yaitu: persiapan tapak, inventarisasi, analisis, sintesis dan perencanaan. Perencanaan lansekap dilakukan dengan pendekatan sumber daya alam dan budaya. Desa wisata berkelanjutan adalah desa wisata yang tidak mencemar atau merusak lingkungan, menguntungkan secara ekonomi dan dapat diterima oleh masyarakat.

(4)

iv

ABSTRACT

Iwan Semara Putra. NIM 1305315048. Landscape Planning Of Pertima Village As Sustainable Tourist Village on District Karangasem Bali Province. Supervised by: Ni Wayan Febriana Utami, S.P., M.Si. and Ir. Anak Agung Gede Sugianthara, M.S.

Pertima Village is a village in the province of Bali which has thirteen sub village and three indigenous villages, the place has potency to serve as a tourist village, so it needs to planned. Tourist villlage is a place which has certain characteristics and values that can be special attraction for tourists with a special interest in rural life. This study aims to determine the potencys and problems which exist in the Pertima Village to develop this village as a tourist village by choosing the concept of "Sustainable Tourism Village". The method used in this study were field survey with observation, interview, questionnaire technique and study literature. There were five stages conducted in this research such as site preparation, inventory, analysis, synthesis and planning. The landscape planing were done by using the natural and culture resource approach. Sustainable tourist village apllied was a tourist village that does not pollute or ruin the environment, economically profitable and socially acceptable.

Keywords: landscape planning, Pertima Village, sustainable tourism village,

(5)

v

RINGKASAN

Desa Pertima merupakan salah satu desa yang memiliki tiga belas banjar dinas dengan tiga desa adat yang ada di Provinsi Bali. Desa ini terletak di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Luas wilayah desa ini seluas 872.59 ha dengan area terbangun seluas 92,61 ha dan lahan terbuka seluas 779,98 ha. Jumlah penduduk 6.296 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 3.154 jiwa dan perempuan 3.142 jiwa. Secara topografi Desa Pertima merupakan daerah pesisir atau dataran rendah dengan ketinggian 0-250 m dpl (Profil Desa Pertima, 2016). Curah hujan tertinggi pada bulan Januari sebanyak 494 mm dan terendah pada bulan September sebanyak 0 mm (BPS Kabupaten karangasem, 2016). Batas wilayah administratif yaitu: sebelah utara berbatasan dengan Desa Bungaya, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Subagann, sebelah barat berbatasan dengan Desa Bugbug dan Desa Tenganan, dan sebelah selatan berbatasan dengan Selat Lombok.

Desa wisata adalah suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap kehidupan pedesaan. Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti, 1993).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Pertima dalam upaya megembangkan Desa Pertima sebagai desa wisata dan merencanakan lansekap Desa Pertima sebagai desa wisata dengan konsep

(6)

vi

“Desa Wisata Berkelanjutan”. Desa wisata berkelanjutan adalah desa wisata yang tidak mencemari merusak lingkungan, menguntungkan secara ekonomi dan dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini terbagi atas lima tahap yaitu; persiapan tapak, inventarisasi, analisis, sintesis dan perencanaan.

Konsep pengembangan adalah tahapan setelah konsep dasar yang merupakan penjelasan lebih detil dari konsep dasar serta mengacu pada konsep dasar tersebut. Konsep pengembangan terdiri dari rencana tata ruang, rencana tata hijau dan rencana sirkulasi. Rencana tata ruang meliputi tiga zona yaitu: zona lingkungan zona sosial budaya, dan zona ekonomi. Rencana tata hijau membagi jenis vegetasi berdasarkan fungsinya yaitu: fungsi ekologi, fungsi arsitektural dan, fungsi sosial budaya, dan fungsi ekonomi. Rencana sirkulasi meliputi sirkulasi primer, sirkulasi sekunder dan sirkulasi tersier.

(7)

vii

PERENCANAAN LANSEKAP DESA PERTIMA

SEBAGAI DESA WISATA BERKELANJUTAN

DI KECAMATAN KARANGASEM

KABUPATEN KARANGASEM

Oleh Iwan semara Putra

NIM.1305315048

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Wayan Febriana Utami, S.P., M.Si. Ir. Anak Agung Gede Sugianthara, M.S. NIP. 19820207 200604 2 001 NIP. 19571019 198601 1 001

Tanggal Lulus: 3 Mei 2017

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. NIP. 19630515 198803 1 001

(8)

viii

PERENCANAAN LANSEKAP DESA PERTIMA

SEBAGAI DESA WISATA BERKELANJUTAN

DI KECAMATAN KARANGASEM

KABUPATEN KARANGASEM

Dipersiapkan dan diajukan oleh Iwan Semara Putra

NIM. 1305315048

Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji pada tanggal 3 Mei 2017

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

No : 140/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal : 27 Juli 2016

Tim Penguji Skripsi adalah

Ketua : Ir. I Gusti Alit Gunadi, M.S. Anggota :

1. Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si. 2. Naniek Kohdrata, S.P., M.L.A.

3. Ni Wayan Febriana Utami, S.P., M.Si. 4. Ir. Anak Agung Gede Sugianthara, M.S.

(9)

ix

RIWAYAT HIDUP

Iwan Semara Putra lahir di Denpasar pada tanggal 21 Maret 1996. Penulis merupakan anak ke tiga dari pasangan Alm. I Nengah Semari dan Ni Wayan Wirdiani. Pendidikan pertama penuli ditempuh di sekolah dasar di SD N 2 Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem pada tahun 2001-2007. Selanjutnya menempuh pendidikan menengah pertama di SMP N 1 Amlapura, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem pada tahun 2007-2010. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Amlapura pada tahun 2010-2013.

Melalui jalur SBMPTN tahun 2013 penulis diterima di perguruan tinggi pada Program Studi Arsitektur Pertamanan, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Selama masa kuliah penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus dalam bentuk seminar maupun lomba yang diadakan oleh pihak program studi, fakultas maupun dan universitas sebagai peserta atau panitia. Selama masa perkuliahan penulis melaaksanakan kegiatan magang selama tiga bulan di CV. Taman Sari Mekar yang bergerak di bidang pengerjaan konstruksi sebagai Asisten Pelaksana.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya maka Skrips iini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perencanaan Lansekap Desa Pertima Sebagai Desa Wisata

Berkelanjutan di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem " ini saya susun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Lansekap di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Penulis mengucapkan rasa terimasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai. Secara khusus rasa terima kasih tersebut saya sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, serta staf yang telah memberikan fasilitas bagi penulis dalam menyelesaikan Skipsi ini.

2. Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, M.S selaku Ketua Program Studi Arsitektur Pertamanan, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, serta staf yang telah memberikan fasilitas bagi penulis dalam menyelesaikan Skipsi

3. Ni Wayan Febriana Utami, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu dan membimbing saya selama berkuliah

4. Ir. Anak Agung Gede Sugianthara, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyususnan Skripsi

(11)

xi

5. Ir. I Gusti Alit Gunadi, M.S., Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si., Naniek Kohdrata, S.P., M.L.A., selaku dosen pembahas dan penguji atas segala ilmu, saran-saran dan masukannya kepada penulis selama penyusunan skripsi.

6. I Gusti Ayu Biksuni selaku Prebekel Desa Pertima dan seluruh kelian

adat, kepala banjar dinas dan staf pegawai yang telah memberi izin,

membantu, dan memfasilitasi penulis selama penelitian.

7. Ni Wayan Wirdiani sebagai Ibu saya yang telah memberikan doa kepada saya untuk kelancaran dalam penulisan Skripsi ini.

8. Teman-teman yang telah membantu saya dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan Skrips ini. Terakhir penulis berharap, semoga Skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Denpasar, Mei 2017 Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

RINGKASAN... v

LEMBAR PESETUJUAN... vii

LEMBAR PENGAJUAN... viii

RIWAYAT HIDUP... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan... 3

1.4 Kegunaan... 3

1.5 Kerangka Pikir Penelitian... 3

II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Perencanaan lansekap... 5

2.2 Lansekap Kawasan Wisata... 6

2.3 Lansekap Budaya... 7

2.4 Desa Wisata... 9

2.5 Pariwisata Berkelanjutan... 12

III METODOLOGI PENELITIAN... 14

3.1 Waktu dan Tempat... 14

3.2 Alat dan Bahan... 15

3.3 Metode Penelitian... 15

3.5 Batasan Penelitian... 23

IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 24

4.1 Hasil Inventarisasi... 24

4.1.1 Letak dan Luas lahan... 24

4.1.2 Penggunaan Lahan... 25

4.1.3 Iklim... 26

4.1.4 Tanah dan Topografi... 27

4.1.5 Sumber Daya Air... 28

4.1.6 Aksesibilitas dan Sirkulasi... 31

4.1.7 Vegetasi... 34

4.1.8 Fasilitas dan Utilitas... 37

4.1.9. Visual... 39

(13)

xiii

4.2 Analisis Potensi dan Permasalahan ... 42

4.2.1 Potensi Sebagai Desa Wisata... 43

4.2.2 Permasalahan... 55

4.3 Sintesis... 59

4.3.1 Konsep Dasar... 63

4.3.2 Konsep Pengembangan... 64

4.4 Perencanaan Lansekap... 72

4.4.1 Perencanaan Zona Lingkungan... 72

4.4.2 Perencanaan Zona Sosial Budaya... 76

4.4.3 Perencanaan Zona Ekonomi... 82

V SIMPULAN DAN SARAN... 91

5.1 Simpulan... 91

5.2 Saran... 92

DAFTAR PUSTAKA... 93

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian... 14

Tabel 2. Jenis Data Berdasarkan sumbernya... 19

Tabel 3. Sumber Mata Air di Desa Pertima... 29

Tabel 4. Kondisi Eksisting Jalan di Desa Pertima... 31

Tabel 5. Vegetasi yang Dominan di Desa Pertima... 35

Tabel 6. Permasalahan Desa Pertima Sebagai Desa Wisata... 56

Tabel 7. Tabel Analisis dan Sintesis Desa Pertima... 60

Tabel 8. Luasan Per-zona Perencanaaan Desa Wisata di Desa Pertima. 66

Tabel 9 Rencana Tata Hiaju... . 69

Tabel 10. Rencana Aktifitas dan Fasilitas Pada Zona Lingkungan... 76

Tabel 11. Rencana Aktifitas dan Fasilitas Pada Zona Sosial Budaya... 81

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian... 4

Gambar 2. Lokasi Penelitian... 14

Gambar 3. Tahapan Penelitian... 22

Gambar 4. Peta Wilayah Desa Adat di Desa Pertima... 25

Gambar 5. Peta Penggunaan Lahan di Desa Pertima... 26

Gambar 6. Grafik Jumlah Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan... 27

Gambar 7. Peta Sumber Mata Air di Desa Pertima... 30

Gambar 8. Peta Klasifikasi Jalan di Desa Pertima... 33

Gambar 9. Fasilitas di Desa Pertima... 38

Gambar 10. Good View di Desa Pertima... 39

Gambar 11. Bad View di Desa Pertima... 40

Gambar 12. Daya Tarik Wisata di Desa Pertima... 43

Gambar 13. Usaba Kasa Desa Adat Asak... 45

Gambar 14. Usaba Kaulu... 47

Gambar 15. Meami-amianan... 48

Gambar 16. Usaba Sumbu Desa Adat Timbrah... 49

Gambar 17. Akomodasi di Desa Pertima... 53

Gambar 18. Kondisi Eksisting Fasilitas Pelayanan Publik... 55

Gambar 19. Penilaian Terhadap Aksesibilitas di Desa Pertima... 58

Gambar 20. Penilaian Terhadap Fasilitas Parkir... 59

Gambar 21. Konsep Tata Ruang... 64

Gambar 22. Konsep Tata Hijau... 67

Gambar 23. Pola Sirkulasi... 70

(16)

xvi

Gambar 25. Ilustrasi Area Perkebunan... 73

Gambar 26. Pemandangan Area Perkemahan... 73

Gambar 27. Ilustrasi Tempat Pengolahan Limbah Padat... 74

Gambar 28. Ilustrasi Tempat Pengolahan Limbah Cair... 75

Gambar 29. Zona Budaya... 77

Gambar 30. Ilustrasi Pemakaman... 78

Gambar 31. Ilustrasi Tata Hijau Zona Budaya... 80

Gambar 32. Ilustrasi Area Persawahan... 82

Gambar 33. Ilustrasi Area Peternakan... 83

Gambar 34. Ruang Utama Virgin Beach... 85

Gambar 35. Ilustrasi Akses Menuju Virgin Beach... 86

Gambar 36. Ilustrasi Tempat Parkir... 87

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

Lampiran 1 Tabel Jumlah Penduduk di desa Pertima... 97 Lampiran 2. Tabel Daftar Narasumber... 98 Lampiran 3. Tabel Tabulasi Jawaban Kuisoner... 99

(18)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau yang indah ini sanggup menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Hampir semua media internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan Bali pada tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati (Rahayu, 2014).

Bali terkenal dengan tradisi dan budayanya. Banyak wisatawan datang untuk mengunjungi berbagai pura dan menyaksikan tari-tarian yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Namun, sebagai surga wisata tropis yang lengkap dengan pegunungan, lembah, tanah pertanian, pantai, bahkan sampai panorama yang cantik di dasar laut, Bali juga menawarkan banyak hal lain yang tidak kalah menarik. Bangunan pura, adat istiadat serta kebiasaan masyarakat Bali yang sangat kental dengan budayanya menjadikan Bali selalu hidup untuk pariwisata nasional.

Desa wisata adalah suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap kehidupan perdesaan. Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti, 1993).

Desa Pertima memiliki adat istiadat, budaya dan alamnya yang indah yang berupa pantai, sawah dan perkebunan yang dapat menjadi daya tarik wisata sehingga desa ini dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Desa Adat Asak, Desa

(19)

2

Adat Timbrah dam Desa Adat Perasi merupakan desa tua di Bali atau yang sering

disebut Bali Aga (Bappeda Karangasem, 2015). Desa Pertima memiliki berbagai tradisi unik antara lain: Usaba Kaulu, Usaba Kedasa, Usaba Sumbu, Usaba Guling, dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai atraksi untuk mendukung desa wisata, serta Desa Adat Perasi yang memiliki pantai berpasir putih yang indah dan bersih yang diberi nama Virgin Beach atau Pasih Bias Putih.

Perencanaan lansekap sangat diperlukan untuk mengembangkan Desa Pertima sebagai desa wisata. Pengembangan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah saat ini masih kurang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Desa Pertima. Perlu penataan lansekap untuk mengembangkan desa ini arena penataan lansekap merupakan salah satu faktor penting yang dapat menambah daya tarik suatu kawasan. Penataan lansekap yang baik akan menambah kenyamanan, keindahan, kesan psikologis serta akan menguatkan fungsi dan bentuk suatu kawasan secara umum.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu:

1. Apa saja potensi yang dimiliki Desa Pertima yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata?

2. Apa saja permasalahan yang dihadapi Desa Pertima untuk mengembangkannya menjadi desa wisata?

3. Bagaimana konsep perencanaan lansekap Desa Pertima yang mendukung sebagai desa wisata?

(20)

3

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Menggali potensi yang dimiliki Desa Pertima yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata.

2. Memecahkan permasalahan yang dihadapi Desa Pertima untuk dikembangkan menjadi desa wisata.

3. Merencanakan lansekap kawasan Desa Pertima sebagai desa wisata di Bali.

1.4 Kegunaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi masyarakat setempat, Pemerintah Kabupaten Karangasem dan swasta untuk merekomendasikan dalam penggunaan lahan Desa Pertima untuk jangka panjang dan menambah nilai estetika lingkungan sebagai desa wisata di Kecamatan Karamgasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

1.5 Kerangka Pikir Penelitian

Desa Pertima memiliki berbagai keunikan yang khas yang dapat menjadi daya tarik wisata untuk sehingga desa ini cocok dijadikan sebagai desa wisata yang memiliki berbagai kebudayaan dan tradisi yang hanya ada di Desa Pertima. Selain itu desa ini memiliki keindahan alam yang berupa hamparan sawah, tegalan dan pantainya yang memiliki pasir putih dan bersih yang juga dapat menjadi daya tarik wisata. Untuk itu perlunya sebuah perencanaan lansekap kawasan Desa Pertima untuk menjadikan desa ini sebagai kawasan desa wisata. Kerangka pikir dari penelitian ini dituangkan dalamn bentuk diagram sebagai berikut (Gambar 1):

(21)

4

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Desa Pertima

Biofisik Sosial dan Budaya

Desa Wisata (UNDP dan WTO, 1981)

a. Atraksi b. Jarak Tempuh c. Besaran Desa d. Sistem Kepercayaan dan Kemasyarakatan e. Infrastruktur

Referensi

Dokumen terkait

Pada media padat, berdasarkan hasil indeks sensivitas kekeringan, varietas Grobogan, Argomulyo dan Kaba yang ditanam pada media dengan penambahan PEG 6000

Faktor-faktor yang mempermudah timbulnya motivasi belajar; Readiness, incentive dan transfer -Dosen mendeskripsikan materi dan mahasiswa menyimak -Mahasiswa

Produk mempunyai kelebihan yang dapat meningkatkan kualitas produk hasil produksi IKM (Industri Kecil Menengah) dengan parameter kualitas produk yaitu, dari aspek

Untuk memperoleh hasil dari analisis sentimen, terdapat enam langkah proses yang dapat dilakukan yaitu [2], [16]: Data set: di tahap ini data diambil dari suatu

Tabel 37 Jarak Antara Gudang (DEPO) Kemasing-Masing Customer (Cabang) Tabel 38 Hasil Urutan Lokasi Customer Yang Akan Dikunjungi Dengan Tiga. Metode

LAPORAN PERKEMBANGAN PEIAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI IAWA TENGAH (BEI.ANJA LANGSUNG).. TAHUN ANGGARAN 2O2O : RS]D

Pada awal tahun rencana tahun 2008 sampai tahun 2027, nilai DS untuk overpassnya belum melampaui nilai DS maksimum untuk ruas jalan tetapi pada tahun 2028 nilai DS untuk

Sesuai dengan data yang telah diperoleh dari pengambilan data diatas dapat diketahui bahwa respon sistem pengendalian temperature cooling water pada plant ini