• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia selalu dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material maupun yang bersifat spriritual. Di antara berbagai kemungkinan risiko tersebut, risiko yang bersifat material cenderung lebih diperhatikan oleh manusia modern saat ini. Tidak sedikit resiko yang bersifat material sulit diatasi oleh manusia, terutama ketika kuantitas risiko yang mesti ditanggung di luar kemampuannya.1

Perkembangan jaman yang semakin maju dan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan keamanan diri dan aset yang mereka miliki. Hal ini yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit dihindari. Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim ini menjadi bangsa besar bagi industri keuangan syariah. Terkenal terlebih dahulu dengan bank syariahnya, kini muncul lembaga asuransi syariah yang mulai berkembang di kehidupan masyarakat.

Dari hal tersebut di atas menggambarkan bagaimana manusia harus bisa lebih berhati-hati dalam melakukan banyak hal, dan lebih banyak berusaha untuk dapat menjaga dirinya, keluarganya, serta orang-orang yang ada di sekelilingnya

1

Yadi Janwari, Asuransi Syariah, Cetakan 1, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005), hlm.4.

(2)

untuk dapat saling tolong menolong. Manusia juga harus bisa mempersiapkan dirinya apabila risiko-risiko di atas mungkin saja terjadi di kemudian hari. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko.2

Saat ini pertumbuhan sektor ekonomi syariah di Indonesia berkembang dengan pesat. Tidak hanya pertumbuhan positif yang ditujukkan oleh perbankan syariah, hal itu juga memberikan efek positif terhadap lembaga keuangan atau non keuangan syariah lain seperti asuransi, pasar modal, obligasi, pegadaian syariah dan reksadana syariah. Kini mulai berkembang pula lembaga asuransi syariah sebagai salah satu lembaga keuangan non bank yang penting peranannya. Hal ini dikarenakan kegiatan usahanya memberikan perlindungan melalui dana yang bersumber dari premi asuransi dari masyarakat dan diinvestasikan pada sektor yang produktif dan aman dengan berlandaskan prinsip syariah.

Asuransi Syariah atau yang lebih dikenal dengan at-ta’min, taffakul, atau

tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah

orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah Fatwa DSN Nomor 21 tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), masyir

2

(3)

(perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), riswah (suap), barang haram dan maksiat.3

Menurut Mustafa Ahmad Zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian. adapun metodologi dan gambarannya dapat berbeda-beda, namun pada intinya, asuransi adalah cara atau metode untuk memelihara manusia dalam menghindari risiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanannya kegiatan hidupnya atau dalam aktivitaas ekonominya.4

Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank menjadi semakin penting peranannya. Hal ini dikarenakan selain kegiatan uasahanya yang memberikan proteksi kepada masyarakat, asuransi juga merupakan lembaga penghimpun dana yang bersumber dari penerimaan premi asuransi dari masyarakat. Saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah operator asuransi syariah yang cukup banyak di dunia. Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), terdapat 49 pemain asuransi syariah di Indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah.5

Perkembangan industri asuransi syariah selama kurun waktu2015-2016 terbilang signifikan di tengah keterlambatan ekonomi. Per Oktober 2016 aset asuransi syariah tumbuh menjadi Rp 33,42 triliun atau naik 36% dari periode yang sama di tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 24,63 triliun. Dari sisi aset, pangsa pasar asuransi syariah masih sekitar 5% dari total aset indutri asuransi

3

Ali Zainuddin, Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008). hlm. 132. 4

Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005), hlm. 4. 5

Abdullah Amrin, Meraih Berkah melalui Asuransi Syariah: Ditinjau dari Perbandingan

(4)

konvensional yang mencapai Rp 917,36 triliun. Asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan di kisaran 15%-20% pada tahun 2017.6

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah perusahaan jasa asuransi dengan prinsip syariah di Indonesia per 19 Pebruari 2016 tercatat 55 perusahaan, dengan rincian asuransi umum unit usaha syariah tercatat sebanyak 25 perusahaan, asuransi full syariah tercatat 3 perusahaan, asuransi jiwa unit usaha syariah tercatat 19 perusahaan, asuransi jiwa full syariah tercatat 5 perusahaan dan reasuransi unit usaha syariah tercatat 3 perusahaan.7

Salah satu perusahaan asuransi adalah PT. Asuransi sinar mas didirikan pada tahun 1985 di Jakarta. Perusahaan telah tumbuh menjadi salah satu penyedia produk asuransi terbesar di Industri asuransi nasional. PT. Asuransi Sinar Mas member kepuasan bagi para nasabah dengan berbagai macam produk asuransi dan pelayanan yang di sediakannya. Perusahaan mempunyai 30 kantor cabang, 53 kantor perwakilan dan 1 kantor syariah di Indonesia untuk menunjang kegiatan bisnis perusahaan. PT. Asuransi sinar mas juga di dukung oleh perusahaan asuransi dan reasuransi internasional terkemuka termasuk perusahaan yang menjadi pemimpin pasar internasional di bidangnya.

Tujuan dari didirikannya setiap usaha baik usaha dalam lembaga keuangan maupun non bank tidak terlepas dari pengaharapan dan keuntungan. Begitu pula dengan asuransi syariah yang tidak terlepas dari pengaharapan baik perusahaan maupun peserta asuransi. Perbedaan antara pendapatan yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan disebut Laba.

6

Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2016, 2017. Dalam https://www.sunlife.co.id. Di akses tanggal 11 Oktober 2017.

7

Editor, “Daftar Perusahaan Asuransi Umum, Jiwa dan Reasuransi dengan Prinsip Syariah”, dalam http://www.ojk.go.id/. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.

(5)

Laba merupakan kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode.8 Sedangkan pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketetapan pengukuran pendapatan dan biaya. Laba (profit) merupakan salah satu informasi dalam laporan keuangan yang sangat penting untuk mengukur kinerja perusahaan.

FASB (Financial Accounting Standard Board) menyatakan bahwa informasi laba yang dihitung dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukkan informasi prestasi yang lebih baik dibanding dengan informasi penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), sehingga laba dapat diinterprestasikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam menilai kinerja perusahaan.9

Pada perusahaan asuransi, faktor-faktor yang digunakan untuk melihat apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba diantaranya adalah pendapatan premi, beban klaim, hasil underwriting, cadangan teknis, dan Risk

Based Capital (RBC).10

Salah satu ciri keuangan perusahaan adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi sebagai salah satu sumber informasi yang dipergunakan untuk melakukan analisis dan keputusan keuangan. Data

8

Harahap, S.S, Teori Akuntansi Edisi Revisi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011). hlm. 298.

9

Suwardjono, Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2005), hlm. 67.

10

Mutmainah, Analisis Pengaruh Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil Underwriting,

Cadangan Teknis, dan Risk Based Capital TerhadapLaba Pada 20 Perusahaan Asuransi Umum di Indonesia Periode 2009-2013, (Makasar: Fakultas Manajemen dan Bisnis, 2015).

(6)

keuangan yang digunakan untuk analisis keuangan, diambil dari laporan-laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laporan laba rugi.11

Investasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba industri asuransi. Sebab, maksud investasi adalah menanamkan atau menempatkan asset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya dimasa mendatang.12

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dalam jurnal Sabrina Hawarin13 hasil investasi berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan asuransi umum. Bahwa pendapatan investasi berpengaruh signifikan terhadap laba. Hasil pengujian persamaan regresi yang mengidentifikasikan bahwa jika hasil investasi mengalami peningkatan maka laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat juga.

Underwriting merupakan proses penyelesaian dan pengelompokkan resiko

yang akan ditanggung. Tugas itu merupakan elemen yang esensial dalam operasi perusahaan asuransi. Sebab, maksud underwriting adalah memaksimalkan laba

11

Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), (Yogyakarta: BPFE,1996), hlm.35.

12

Iwan P.Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal Pandangan Praktisi, Modal Publications, (Jakarta: 2003), hlm. 45.

13

Sabrina Hawarin, Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi Terhadap

Laba Perusahaan Asuransi Umum di Indonesia tahun 2007-2011, dalam www.lib.ui.ac.id/

(7)

melalui penerimaan distribusi risko yang diperkirakan akan mendatangkan laba.14 Tanpa underwriting yang efisien, perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing.15

Hasil underwriting ini merupakan salah satu variabel pembentuk laba bersih dan juga digunakan untuk investasi. Dengan proses underwriting perusahaan akan mampu mendeteksi potensi-potensi risiko yang mungkin terjadi, termasuk seberapa besar risiko yang sanggup ditanggung oleh perusahaan.Berdasarkan hasil penelitian oleh Ida Ayu Ita Permatasari16 hasil

Underwriting yang tinggi akan mempengaruhi besarnya laba pada perusahaan

asuransi. Penulis berpendapat bahwa Pendapatan Underwriting secara parsial signifikan terhadap Laba Bersih, apabila Pendapatan Underwriting meningkat maka Laba Bersih meningkat.

Penulis melakukan penelitian untuk memperkuat penelitian kembali yang berkaitan dengan jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih di PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016. Berikut ini adalah pergerakan pendapatan hasil investasi, pendapatan

underwriting dan laba yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik:

14

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General), (Jakarta: Gema Insani, 2004).

15

Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 31-32.

16

Ida Ayu Ita Permatasari dkk, Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Underwriting, Hasil

Investasi dan Risk Based CapitalTerhadap Laba Perusahaan Asuransi, (Studi Empiris pada

Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015), dalam https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/download/9409/6025,pdf. diakses pada 18 Mei 2017., hlm 2.

(8)

Tabel 1.1

Pendapatan Hasil Investasi, Pendapatan Underwriting, dan Laba Bersih PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah

Berdasarkan data pada tabel di atas, terlihat bahwa Pendapatan Hasil Investasi pada triwulan ke I hingga triwulan ke IV tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 774.000.000. Pada tahun 2014 triwulan ke I pendapatan hasil investasi mengalami penurunan. Pada tahun 2014 triwulan ke II hingga triwulan ke IV mengalami kenaikan sebesar Rp 1.076.000.000. Pada tahun 2015 triwulan ke I mengalami penurunan. Pada tahun 2015 triwulan ke II hingga triwulan ke IV mengalami kenaikan sebesar Rp 879.000.000. Pada tahun 2016 triwulan ke I mengalami penurunan kembali, selanjutya pada tahun 2016 triwulan ke II hingga triwulan ke IV mengalami kenaikan sebesar Rp 1.724.000.000.

Pendapatan underwriting pada tabel di atas terlihat bahwa fluktuasi. Pada tahun 2013 triwulan ke I hingga ke IV mengalami kenaikan sebesar Rp

Periode Pendapatan

Hasil Investasi Ket

Pendapatan Underwriting Ket Laba Bersih Ket 2013 I 139 585 6.476 II 357  2.815  13.230  III 566 4.129 6.959  IV 1.061  6.437  33.144  2014 I 292  2.078  15.503  II 707 2.552 5.578  III 1.265  1.504 6.857  IV 1.783  -1.316  6.663  2015 I 529 727 14.612  II 966 3.846 7.269  III 1.199 4.680 6.904  IV 1.845 5.540 6.725  2016 I 826  8.798  24.471,15  II 1.768,93 9.542 7.386,19  III 2.998  11.668  10.646  IV 3.493  10.398  5.743,05

(9)

5.852.000.000. Pada tahun 2014 triwulan ke I mengalami penurunan namun pada triwulan ke II mengalami kenaikan kembali. Pada tahun 2014 triwulan ke III hingga triwulan ke IV mengalami penurunan sebesar Rp 2.820.000.000. Pada tahun 2015 triwulan ke I mengalami kenaikan hingga triwulan ke III tahun 2016 sebesar Rp 10.941.000.000, sedangkan pada tahun 2016 triwulan ke IV mengalami penurunan kembali.

Selanjutnya, laba bersih berdassarkan data yang terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa laba bersih mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pada triwulan ke II tahun 2013 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 6.754.000.000, namun pada triwulan ke III tahun 2013 mengalami penurunan dan triwulan ke IV mengalami kenaikan kembali. Pada triwulan ke I hingga triwulan ke II tahun 2014 mengalami penurunan kembali sebesar Rp 27.566.000.000, namun pada triwulan ke III pada tahun 2014 mengalami kenaikan, dan pada triwulan ke IV mengalami penurunan kembali sebesar Rp 194.000.000. Pada triwulan ke I tahun 2015 mengalami kenaikan kembali, namun pada triwulan ke II hingga triwulan ke IV tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 7.887.000.000, dan selama tahun 2016 laba bersih mengalami pertumbuhan yang fluktuatif.

Berdasarkan data di atas, Peneliti dapat merumuskan bahwa pertumbuhan pada hasil investasi, underwriting dan laba bersih di PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah bersifat sangat fluktuatif. Untuk dapat melihat perkembangan kenaikan dan penurunan pada hasil investasi, underwriting, dan laba bersih di PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah, maka dari itu Peneliti menyajikan dalam bentuk grafik di bawah ini:

(10)

Grafik 1.1

Pendapatan Hasil Investasi, Pendapatan Underwriting, dan Laba Bersih PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016

(dalam jutaan rupiah)

Berdasarkan data pada grafik di atas, terlihat bahwa jumlah pendapatan hasil investasi, jumlah pendapatan underwriting dan laba bersih terus mengalami naik turun atau masih bersifat fluktuatif, dan yang paling terlihat jelas berfluktuatif adalah laba bersih. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil investasi dan pendapatan underwriting memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap laba bersih.

Berdasarkan data pada grafik di atas, terlihat bahwa data menunjukan adanya beberapa masalah, seperti yang terjadi pada tiwulan ke III tahun 2013, ketika pendapatan hasil investasi mengalami penurunan, pendapatan underwriting juga ikut mengalami penurunan, namun terjadi kenaikan pada laba bersih. Kemudian pada tahun 2014 triwulan ke III pendapatan hasil investasi mengalami kenaikan, laba bersih ikut mengalami kenaikan namun terjadi penurunan pada

-5000 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

Pendapatan Hasil Investasi (X1) Pendapatan Underwriting (X2) Laba Bersih (Y)

(11)

pendapatan underwriting. Pada tahun 2014 triwulan ke IV ketika pendapatan hasil investasi mengalami kenaikan namun terjadi penurunan pada pendapatan

unerwriting dan laba bersih.

Berdasarkan uraian tersebut, Peneliti merumuskan bahwa hendaknya data menunjukan kesesuaian atau keselarasan dengan teori yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu ketika pembiyaan mengalami peningkatan maka laba usaha akan ikut mengalami peningkatan, dan sebaliknya. Hal tersebut menarik perhatian Peneliti untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut dengan judul

Pengaruh Jumlah Pendapatan Hasil Investasi dan Pendapatan Underwriting

Terhadap Laba Bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode

2013-2016.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan diatas dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016?

2. Seberapa besar pengaruh pendapatan underwriting terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016?

3. Seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan

underwriting terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah

(12)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data, mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data guna mendapatkan sebuah hasil penelitian Pengaruh Pendapatan Hasil Investasi dan Pendapatan

Underwriting Terhadap Laba Bersih Pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah

Periode 2013-2016.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas masalah-masalah yang dirumuskan di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016;

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan underwriting terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016;

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan bagi hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih pada PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah Periode 2013-2016.

D. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung pada pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam kajian manajemen keuangan sebuah perusahaan serta menjadi

(13)

rujukan penelitian berikutnya dalam memberikan informasi tentang keterkaitan antara pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih;

b. Bagi peneliti, dapat membandingkan teori yang telah dipelajari dalam perkulian dengan penelitian langsung tentang pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih;

c. Bagi peneliti lain, dapat menjadikan bahan referensi apabila ingin mekanjutkan atau mengembangkan penelitian mengenai pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi perusahaan asuransi dapat memberikan masukan yang bermanfat bagi pihak manajemen perusahaan asuransi jiwa terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil;

b. Bagi PT. Asuransi Sinar Mas Unit Syariah memberikan informasi tentang pentingnya pelaksanaan kebijakan mengenai upaya meningkatkan pengaruh jumlah pendapatan hasil investasi dan pendapatan underwriting terhadap laba bersih.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi umum/kerugian yang terdaftar di bursa efek Indonesia rata-rata mengalami penurunan yang disebabkan karena

Pada variabel control, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai sinifikansi 0.110 lebih besar dari derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel ukuran

Menurut penelitian (Nurjanah, 2017) menyatakan bahwa klaim berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas asuransi jiwa syariah, sedangkan pada penelitian Wulandari

Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan terkait: revolusi digi- tal; kegiatan yang dimudahkan di era digital; dampak era digital bagi pendidikan dan pengasuhan anak; cara orang

Selanjutnya hasil survei di Amerika, Kanada dan Inggris memunculkan 23 soft skills yang dibutuhkan oleh dunia kerja (Tabel 2). Menurut Mitsubishi Research Institute,

Menurut Larossa dan Reitzes (1993) dalam West-Turner (2008:96), interaksi simbolik pada intinya menjelaskan tentang kerangka referensi untuk memahami bagaimana

Antikoagulasi sistemik dan permintaan dari ayah pasien merupakan kontraindikasi relati$ (www.emedi"ine.meds"ape."om... !kleroterapi merupakan pilihan alternati$

2. Secara astronomis lebar lintang wilayah Indonesia adalah …. Bila hasil pertanian di daerah transmigrasi sering mengalami hambatan dalam pemasarannya, maka perencanaan lokasi