TINJAUAN PUSTAKA
Pelabuhan Ujung‐Kamal
NAMA KAPAL NAMA PEMILIK JENIS KETERANGAN
GT TAHUN
TINJAUAN PUSTAKA
GT TAHUNPelabuhan Ujung Kamal
Dermaga 1 Tongkol
PT.ASDP Indonesia Feery
(persero) Ro‐Ro 259 1970
Potre Koneng PT.Dharma Lautan Utama Ro‐Ro 342 1980
Joko Tole PT.Dharma Lautan Utama Ro‐Ro 192 1976
Dharma Ferry 1 PT.Dharma Lautan Utama Ro‐Ro 797 1988 Dharma Ferry PT Dharma Lautan Utama Ro Ro 421 1986 Dharma Ferry PT.Dharma Lautan Utama Ro‐Ro 421 1986
Mulia Nusantara PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 676 1995
Dermaga 2
Niaga Ferry II PT. Sindutama Bahari Ro‐Ro 421 1986
Selat Madura II PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 209 1980
Gajah Mada
PT.ASDP Indonesia Feery
(persero) Ro‐Ro 512 1970
Selat Madura I PT Jembatan Madura Ro Ro 209 1980
Selat Madura I PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 209 1980
Aeng Mas PT.Pewete Bahtera Kencana Ro‐Ro 402 1987
Banyumas PT.Pewete Bahtera Kencana Ro‐Ro 552 1985
Dermaga 3
Citra M Sakti PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 607 1982
Bahari Nusantara PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 846 1969
Satria Nusantara PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 656 1984
S ramad Suramadu
Nusantara PT.Jembatan Madura Ro‐Ro 672 1994
Wicitra Dharma PT.Dharma Lautan Utama Ro‐Ro 589 1986
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Metode
Mengumpulkan dan studi
d
d
l
Pembuatan Model
Pembuatan model system kendali
b k l f
data dan literatur
•
Metode ini dimaksudkan
untuk
memperoleh
e bua a
ode
penyeberangan kapal ferry
Pada metode ini dilakukan
penyeberangan kapal ferry
penyeberangan kapal ferryMenggunkan data AIS akan diketahui setiap kecepatan dan posisi kapal Ferry yang berada pada
data/informasi
dengan
mencari
dan
mempelajari buku‐buku
d
b
i f
i
penyeberangan kapal ferry
berdasarkan data‐data yang
telah didapatkan dan AIS
data
posisi kapal Ferry yang berada pada penyeberangan Ujung Kamal. Dengan data dapat diukur waktu kedatangan kapal di pelabuhan selanjutnya. Karena kondisi
dan sumber informasi
lain
yang
berkaitan
dengan
tema
dan
d k
j
data
kecepatan yang berubah‐ubah maka penditeksian akan dilakukan sekali dalam setiap 6 menit . Dapat diketahui ketepatan dan keterlambatan kedatangan kapal
mendukung pengerjaan
tugas akhir
keterlambatan kedatangan kapal. Dari waktu tersebut dapat dilakukan scheduling kedatangan dan keberangkatan kapal.
Metode
Mengumpulkan dan studi
d
d
l
Pembuatan Model
Pembuatan model system kendali
b k l f
data dan literatur
•
Metode ini dimaksudkan
untuk
memperoleh
e bua a
ode
penyeberangan kapal ferry
Pada metode ini dilakukan
penyeberangan kapal ferry
penyeberangan kapal ferryMenggunkan data AIS akan diketahui setiap kecepatan dan posisi kapal Ferry yang berada pada
data/informasi
dengan
mencari
dan
mempelajari buku‐buku
d
b
i f
i
penyeberangan kapal ferry
berdasarkan data‐data yang
telah didapatkan dan AIS
data
posisi kapal Ferry yang berada pada penyeberangan Ujung Kamal. Dengan data dapat diukur waktu kedatangan kapal di pelabuhan selanjutnya. Karena kondisi
dan sumber informasi
lain
yang
berkaitan
dengan
tema
dan
d k
j
data
kecepatan yang berubah‐ubah maka penditeksian akan dilakukan sekali dalam setiap 6 menit . Dapat diketahui ketepatan dan keterlambatan kedatangan kapal
mendukung pengerjaan
tugas akhir
keterlambatan kedatangan kapal. Dari waktu tersebut dapat dilakukan scheduling kedatangan dan keberangkatan kapal.
Diskripsi Sistem kendali
•
Pada pergerakan kapal Ferry dimanfaatkan Petak blok waktu untuk pengecekan
posisi dan kecepatan Kapal, dimana petak blok tersebut dibatasi oleh dua buah
posisi dan kecepatan Kapal, dimana petak blok tersebut dibatasi oleh dua buah
sinyal berturutan.
•
Sinyal‐sinyal tersebut digunakan sebagai tanda apakah Kapal Ferry telah melalui
petak blok
H l i i di
l k
k
h i
ki
k
di
l k
k
•
Hal ini diperlukan untuk mengetahui perkiraan waktu yang diperlukan untuk
sampai dipetak selanjutnya dan untuk mencapai dermaga tujuan.
•
Dengan penggunaan petak Blok tersebut Rute pelayaran Kapal Ferry dapat
dipandang sebagai himpunan terurut petak‐petak blok yang diakhiri dengan
pengecekan posisi kapal dan kecepatan kapal
d l h
h
j di
k
flik
i
j di
•
Aturan yang utama adalah mencegah terjadinya konflik, yaitu terjadi perpotongan
area aman tiap kapal, pada waktu dan koordinat yang sama.
•
Untuk mencegah terjadinya konflik ini, kecepatan dari kedua kapal dikurangi
secara bersama bersama‐sama higga tidak terjadi perpotongan antar area aman
secara bersama bersama sama higga tidak terjadi perpotongan antar area aman
Diskripsi Sistem kendali
Si l i P b F Uj K l i i t di i t b b b i t l i
Simulasi Penyeberangan Ferry Ujung‐Kamal ini terdiri atas beberapa bagian anatara lain:
• Saat penumpang masuk ke kepal • Saat kapal keluar dari pelabuhan
S t k l b i l t M d • Saat kapal menyeberangi selat Madura • Saat kapal merapat di pelabuahan tujuan
Beberapa batasan yang menjadi acuan dalam pembuatan simulasi:
B t k t i k l F
• Batas kecepatan operasi kapal Ferry
• Batas waktu minimal dan maksimal penundaan pelayaran kapal ferry di dermaga • Urutan prioritas dua kapal ferry berpapasan dam berpotongan pada area aman kapal • Batas pengurangan kecepatan maksimal antara dua kapal Ferry yang berlawanan arah di • Batas pengurangan kecepatan maksimal antara dua kapal Ferry yang berlawanan arah di
dermaga
• Jumlah kapal ferry bertemu di pelabuhan yang sama selama selang waktu tertentu • Pengkondisian keadaan alam antara lain arah arus laut kecepatan arus lautPengkondisian keadaan alam antara lain arah arus laut,kecepatan arus laut.
Analisa Perancangan
Sistem
Sistem
Kasus uji yang digunakan dalam pengujian dapat dibagi menjadi tiga.
•
kasus uji Kasus pertama dimana basis data yang digunakan masih kosong tanpa
•
kasus uji Kasus pertama dimana basis data yang digunakan masih kosong tanpa
ada pengkondisian perjalanan kapal Ferry,ataupun dalam kondisi normal. Kasus uji
ini digunakan untuk menguji kebutuhan‐kebutuhan fungsional perangkat lunak,
K
ji
k d
d l h k
ji di
b i d t
d h t i i d
d t
•
Kasus uji yang kedua adalah kasus uji dimana basis data sudah terisi dengan data
perjalanan Kapal Ferry, dapat dimulai dikondiskan dari penyeberangan Ujung‐
Kama,yaitu mengkondisikan arus laut dan frekuensi lalu lintas dengan menggunkan
target waktu seperti kasus uji yang pertama Kasus uji ini digunakan untuk
target waktu seperti kasus uji yang pertama. Kasus uji ini digunakan untuk
pengujian penjadwalan,apakah dengan berbagai pengkondisian tersebut kapal
Ferry mampu mencapai target waktu standart penyeberangan.
•
Kasus uji yang ketiga dengan pengkondisian terhadap target waktu dapat
•
Kasus uji yang ketiga,dengan pengkondisian terhadap target waktu dapat
dilakukan. Kasus uji ini digunakan untuk pengujian penjadwalan,apakah dengan
berbagai pengkondisian dan waktu target baru, kapal Ferry mampu mencapai
target waktu penyeberangan yang telah ditentukan
Kesimpulan
• Terdapat beberapa aturan dan factor yang berpengaruh terhadap system kendali kapal Ferry. • Aturan yang utama adalah mencegah terjadinya konflik yaitu terjadi pada saat perpotonganAturan yang utama adalah mencegah terjadinya konflik, yaitu terjadi pada saat perpotongan
area aman tiap kapal. yang terjadi pada arah kapal yang berlawanan maupun arah yang sama. • Untuk mencegah terjadinya konflik ini, kecepatan dari kedua kapal dikurangi secara bersama bersama‐sama higga tidak terjadi perpotongan antar area aman Jika arahnya berlawanan, aturan penundaan perjalanan kereta api ini biasa disebut sebagai aturan persilangan dan jika arahnya sama disebut aturan penyusulan. Selain aturan di atas yang menjamin keselamatan penyeberangan kapal Ferry, terdapat aturan‐ l i h di h ik d l k d li k l f l i aturan lain yang harus diperhatikan dalam system kendali kapal ferry, antara lain: • Batas kecepatan operasi kapal Ferry • Batas waktu minimal dan maksimal penundaan peyalaran kapal ferry di dermaga • Urutan prioritas dua kapal ferry berpapasan dam berpotongan pada area aman kapal • Batas pengurangan kecepatan maksimal antara dua kapal Ferry yang berlawanan arah di dermaga J l h k l f b t di l b h l l kt t t t • Jumlah kapal ferry bertemu di pelabuhan yang sama selama selang waktu tertentu • Kondis keadaan alam antara lain arah arus laut,kecepatan arus laut. • kondisi frekuensi kepadatan kapal. •