• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING ISBN : 978-623-94501-0-6

PENGGUNAAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI

DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Rizqi Fajar Muslimin

Pendidikan Matematika UM. Purwokerto

rfmuslimin@gmail.com

Abstrak

Perkembangan Teknologi Komputer pada zaman sekarang begitu pesat dalam era globalisasi sangat memberikan dampak yang positif dalam bidang pendidikan. E-Learning merupakan salah satu sistem pembelajaran yang menggunakan internet dapat digunakan untuk mengatasi masalah pendidikan terkait kurangnya literasi digital oleh siswa. Aplikasi edmodo ini salah satu yang bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran disekolah. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mecari tau sebagaimana efektifitas edmodo dapat meningkatkan literasi digital dengan menambahkan pembelajaran matematika didalamnya.

Kata kunci: Edmodo , Literasi Digital , Pembelajaran

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Pembelajaran menurut Gagne adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Dalam pembelajaran abad 21 siswa diharapkan harus memiliki keterampilan berpikir kritis, pengetahuan dan pengetahuan literasi digital, literasi informasi, literasi media, menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah keterampilan abad 21 diantaranya keterampilan (1) life and career skills, (2) learning and innovation skills meliputi dan (3) information media and technology skills, (Trilling dan Fadel, 2009). Keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran abad 21 adalah keterampilan yang menguasai media teknologi, informasi dan komunikasi (ICT), keterampilan ini menghendaki di masa yang akan datang melek informasi, melek media, melek ICT. Kemampuan melek informasi atau literasi informasi mencangkup kemampuan menggunakan media informasi lebih efektif dan efisien, kompeten dan mengkritisi informasi dan kemampuan menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Keterampilan melek media atau literasi media mencangkup menggunakan media sebagai alat untuk berkomunikasi, berkarya dan berkreatifitas, (Wijaya, Y, dkk. 2016)

Matematika dapat dijadikan media belajar siswa dalam mengembangkan keterampilan. Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubungan-hubungan, tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu. Dalam hal tersebuat media internet dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pembelajaran matematika. Model pembelajaran yang efektif, tepat, dan bervariasi dapat membantu pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.

(2)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

(Herman H, 2003). Dalam hal ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan liteasi digital siswa.

Kata literasi berasal dari bahasa Inggris yaitu literacy yang diartikan sebagai kemapuan baca tulis. Namun demikian, pengertian literasi berkembang meliputi proses membaca, menulis, berbicara, mendengar, membayangkan, dan melihat. Dalam proses membaca melibatkan proses kognitif, linguistik, dan aktivitas sosial. (L Ruhaena, 2017). Menurut Putu Laxman, kata digital selalu dikaitkan dengan komputer karena komputer bekerja berdasarkan prinsip binary digit. Sebagai peralatan, komputer juga dapat dianggap sebagai perkakas elektonik. (Putu Laxman, 2009). Pada mulanya teknik digital diterapkan dibidang komputer, kemudian secara bertahap merambah ke bidang telekomunikasi dan hingga sampai sekarang ini di bidang media (content) sudah mulai dilakukan proses digitalisasi yang selanjutnya memunculkan sinergi baru. Literasi digital (Digital Literacy) yaitu suatu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. (Siti Husaebah, 2014). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa literasi digital sangat berkaitan erat dengan bidang komputer, salah satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan adalah menggunakan E-Learning.

E-Learning atau sering disebut elektronik learning saat ini sudah banyak sekolahan-sekolahan yang menerapkan sistem pembelajaran E-Learning ini dalam kegiatan belajar mengajar. E-learning merupakan sistem informasi yang banyak digunakan dengan tujuan memberikan penghematan waktu, sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik. (Hartley 2001) mengatakan elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Learn Frame.Com dalam (Glossary of e-Learning Terms 2001.) menyatakan suatu definisi yang lebih luas dari e-learning bahwa e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer stand alone. Penggunaan sistem informasi di suatu organisasi dimaksudkan untuk mempermudah tugas pengguna sehingga dapat dicapai penghematan waktu, biaya, dan sumber daya dalam pengambilan keputusan. Namun pada awal penerapannya, tingkat kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya penerapan sistem tersebut (Kustono 2000). (Ariyono Setiawan, Luthfiyah Nurlaela, Supari Muslim, Eppy Yundra, 2019:52-53). Dalam Upaya untuk meningkatkan Literasi Digital dan Literasi Teknologi guru dapat memanfaatkan salah satu media belajar E-Learning yaitu Edmodo.

Edmodo merupakan learning management system yang berbasis social network microblogging tempat berbagi data, event, jadwal dan lain sebagainya yang didesain khusus untuk para tenaga pengajar dan peserta didik. Edmodo didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara (2008), dua orang yang bekerja di sekolah terpisah di daerah Chicago. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid. Fitur-fitur yang disediakan oleh Edmodo adalah: (1) ganti foto profle, (2) tampilan seperti Facebook jadi mudah untuk diingat-ingat, (3) membuat Event atau jadwal kegiatan penting, (4) berinteraksi guru dengan murid secara mudah, (5) dapat diakses melalui handphone anda kapanpun dan dimanapun. Dengan semua ftur-ftur, Edmodo dapat bersaing dengan media social

(3)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

networking lainnya, tetapi ini lebih ditujukan dengan para guru dan murid. Dalam situs Edmodo ini disediakan layanan media social dengan tombol “Im Teacher” & “Im Student” sehingga situs ini memudahkan murid dan guru untuk saling berinteraksi satu sama lain. (Luvita Maymadya, 2017)

Salah satu pembelajaran yang dapat menerapkan Edmodo sebagai alat untuk menambah ilmu adalah matematika. Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika seperti yang dinyatakan Zulkardi (2003, hlm. 7) bahwa mata pelajaran matematika menekankan pada konsep. Artinya dalam mempelajari matematika peserta didik harus memahami konsep matematika terlebih dahulu agar dapat meyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan pembelajaran tersebut di dunia nyata. (Fatkhul Arifin, Tatang Herman, 2018:2) Pembelajaran matematika ini dimana nantinya guru memberikan materi yang terkait dengan materi pembelajaran yang akan dibawakan kemudian siswa diminta untuk membaca dan menjawab petanyaan-pertanyaan quiz yang telah diberikan oleh guru. Dimana guru dapat memanfaatkan fitur library yang dapat meupload video, gambar maupun materi pembelajaran terkait matematika lebih mudah. Dalam proses pembelajaran menggunakan Edmodo tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran.

Menurut Shelly Gary (2011:6-45) adalah: (1) Edmodo bisa membantu dosen dalam membuat berita dalam grup atau memberi tes yang bersifat online. (2) Edmodo juga akan memungkinkan mahasiswa untuk mengirim artikel dan blog yang relevan dengan kurikulum kelas sesuai dengan perintah dosen. (3) Dosen dapat menggunakan Edmodo untuk mengembangkan ruang diskusi dimana mahasiswa dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya diwaktu yang sama. (4) Dosen juga dapat menggunakan Edmodo untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan. (Usman BV, 2016:3297)

Kekurangan Edmodo Pierpaolo Vittorini (2012:40) adalah (1) Tidak mempunyai pilihan untuk mengirim pesan tertutup antar sesama siswa, komunikasi sesama siswa berlangsung secara global di dalam grup tersebut. (2) Tidak adanya fasilitas chat seperti yang terdapat pada jejaring sosial (Facebook, twitter dan myspace) pada umumnya yang menerapkan area untuk chating secara langsung. (3) Tidak adanya foto album dan fasilitas tagging seperti jejaring sosial lainnya, Edmodo hanya bekerja dengan file tipe generik dan tidak mengijinkan tagging. (4) Tidak menerapkan beberapa halaman atau view yang dapat dilihat oleh user. 5. Struktur Edmodo adalah pendidikan informal, walaupun begitu urutan dari konten pada rangkaian materi bisa dijelaskan secara terbuka. (Ranggamurti Iswara, Dewi (Nino Adhi) N.R.b, Nur Cahyono A, 2019:276) Fitur-fitur yang ada pada edmodo antara lain group (grup), library (perpustakaan), note (catatan), assignment (penugasan), alert (pengumuman), dan lain sebagainya. (Putri Fitriasari, 2015:2).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengulas penggunaan Edmodo dalam pembelajaran Matematika yang dapat meningkatkan literasi digital, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan literasi digital siswa dalam pembelajaran matematika.

B. METODE PENELITIAN

Jenis dan metode penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait dengan pendapat, tanggapan,

(4)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

persepsi atau uraian kata-kata. Deskripsi pembahasan yang dipilih adalah sejenis kajian pustaka, baik beberapa jurnal, buku, artikel yang mempunyai hubungan terhadap permasalahan yang dibahas. Teknik analisa data yang dipilh adalah analisis deskriptif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif, yang menggambarkan mengenai kemampuan berfikir secara tinggi dan literasi matematika.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pembelajaran

Menurut Daryanto (2013:181), pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar, baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Pendapat lain dari Supriadie & Darmawan (2012:131) mendefinisikan pembelajaran sebagai proses yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kedua pendapat tersebut mempunyai pemahaman tentang pengertian pembelajaran seperti dicantumkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran efektif dengan cara merancang dan memahami terlebih dahulu sistem pembelajaran yang akan digunakan, sehingga guru mengetahui tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan (Supriadie & Darmawan, 2012:126). Disamping itu, guru lebih mudah menyusun proses kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan serta dapat memanfaatkan setiap komponen yang cocok dalam proses pembelajaran. Jadi, peran guru sebagai fasilitator berusaha merancang rencana proses pembelajaran (RPP) secara jelas agar tercapai tujuan pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu inovasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu produk integrasi teknologi 9 informasi ke dalam proses pembelajaran adalah edmodo. Penggunaan edmodo dalam pembelajaran mendukung guru untuk apresiatif dan proaktif dalam memaksimalkan potensi pendidikan. Penggunaan edmodo juga memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan fasilitas yang ada, sehingga dapat diperoleh sumber referensi yang tidak terbatas (Darmawan, 2013:5). Oleh karena itu, guru perlu kreatif dan inovatif dalam membuat desain pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sehingga tercipta suasana belajar mandiri dan menghasilkan suatu perubahan yang diharapkan (Rusman, 2012:16).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru. Dimana dalam kegiatan belajar terdapat interaksi antara siswa dan guru maupun sumber belajar untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar pada suatu lingkungan belajar. 3. 2. Edmodo

Edmodo merupakan social network berbasis lingkungan sekolah (school based environment) yang dikembangkan oleh Nicolas Borg and Jeff O'Hara, dengan fitur-fitur pendukung proses belajar mengajar. Edmodo dapat diakses bebas di www.edmodo.com oleh guru, siswa, maupun orang tua siswa. Edmodo telah banyak digunakan sebagai Professional Development Tools oleh banyak praktisi pendidikan di U.S, seperti Lia Nielsen dan Marianthe Williams (www.techlearning.com,

(5)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

November 2014). Didalam didalam edmodo siswa dapat berinteraksi dengan guru melalalui internet, dimana guru bisa memberikan pembelajaran kepada siswa tanpa bertatap muka secara langsung di dalam kelas. Hal ini dapat mempersingkat waktu guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Selain itu siswa juga secara tidak langsung mendapatkan ilmu baru mengenai dunia komputer yang sangat berguna pada zaman sekarang yang serba menggunakan sistem online dalam segala aspek bidang. Sedangkan pada kelas yang menggunakan model pembelajaran e-learning berbantuan media pembelajaran edmodo lebih aktif dalam pembelajaran melalui akun yang peserta didik miliki. Pendidik mengupload materi pembelajaran di akun edmodo, setelah itu, peserta didik akan mendownload materi yang pendidik upload, jika kurang paham dengan materi bisa bertanya lewat kolom komentar yang disediakan di dalam akun edmodo.

Menurut Shelly Gary (2011:6-45) adalah: (1) Edmodo bisa membantu dosen dalam membuat berita dalam grup atau memberi tes yang bersifat online. (2) Edmodo juga akan memungkinkan mahasiswa untuk mengirim artikel dan blog yang relevan dengan kurikulum kelas sesuai dengan perintah dosen.(3) Dosen dapat menggunakan Edmodo untuk mengembangkan ruang diskusi dimana mahasiswa dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya diwaktu yang sama. (4) Dosen juga dapat menggunakan Edmodo untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan. ( Usman BV, 2016:3297)

Kekurangan Edmodo Pierpaolo Vittorini (2012:40) adalah (1) Tidak mempunyai pilihan untuk mengirim pesan tertutup antar sesama siswa, komunikasi sesama siswa berlangsung secara global di dalam grup tersebut. (2) Tidak adanya fasilitas chat seperti yang terdapat pada jejaring sosial (Facebook, twitter dan myspace) pada umumnya yang menerapkan area untuk chating secara langsung. (3) Tidak adanya foto album dan fasilitas tagging seperti jejaring sosial lainnya, Edmodo hanya bekerja dengan file tipe generik dan tidak mengijinkan tagging. (4) Tidak menerapkan beberapa halaman atau view yang dapat dilihat oleh user. 5. Struktur Edmodo adalah pendidikan informal, walaupun begitu urutan dari konten pada rangkaian materi bisa dijelaskan secara terbuka. (Ranggamurti Iswara, Dewi (Nino Adhi) N.R.b,Nur Cahyono A, 2019:276) Fitur-fitur yang ada pada edmodo antara lain group (grup), library (perpustakaan), note (catatan), assignment (penugasan), alert (pengumuman), dan lain sebagainya.( Putri Fitriasari, 2015:2)

Salah satu pembelajaran yang dapat menerapkan Edmodo sebagai alat untuk menambah ilmu adalah matematika. Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika seperti yang dinyatakan Zulkardi (2003, hlm. 7) bahwa mata pelajaran matematika menekankan pada konsep. Artinya dalam mempelajari matematika peserta didik harus memahami konsep matematika terlebih dahulu agar dapat meyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan pembelajaran tersebut di dunia nyata.( Fatkhul Arifin, Tatang Herman, 2018:2) Pembelajaran matematika ini dimana nantinya guru memberikan materi yang terkait dengan materi pembelajaran yang akan dibawakan kemudian siswa diminta untuk membaca dan menjawab petanyaan-pertanyaan quiz yang telah diberikan oleh guru. Dimana guru dapat memanfaatkan fitur library yang dapat meupload video, gambar maupun materi pembelajaran terkait matematika lebih mudah. Dengan begitu siswa diharapkan dapat dengan mudah untuk memahami materi pembelajaran yang dibawakan oleh guru didalam Edmodo. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan

(6)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

literasi digital siswa yang sangat diperlukan oleh anak-anak zaman sekarang untuk bersaing dengan yang lain untuk memajukan negara Indonesia.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan edmodo merupakan salah satu media pembelajaran berbasis online yang dapat digunakan oleh duru dalam kegiatan belajar mengajar secara tidak tatap muka langsung yang memudahkan guru untuk menjelaskan materi pembelajaran dengan mempersingkat waktu dan tentunya siswa juga dapat mempelajari materi pembelajaran dengan mudah.

3.3. Literasi Digital

Istilah literasi digital berasal dari dua gabungan kata, literasi dan digital yang memiliki definisi masing-masing. Lanham berpendapat bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis sedangkan untuk kondisi sekarang berarti kemampuan memahami infomasi yang disajikan (Lankshear & Knobel, 2006). Pengertian lain dari literasi atau keaksaraan mengacu pada kemampuanmembaca dan menulis tetapi juga digunakan untuk menunjukkan suatu pengetahuan atau kompetensi individu dalam bidang subjek tertentu (Koh, Carol, Burke, Luke, Gong, & Tan, 2017). Sedangkan istilah digital sendiri berasal dari bahasa Yunani, Digitus yang berarti jari jemari. Identik dengan jari manusia berjumlah 10. Pengambaran bilangan yang terdiri dari angka 1(on) dan 0 (off) yang disebut sebagai bilangan biner.

Sistem digital digunakan sebagai basis data sistem komputer, yaitu Binary Digit (Meilani, 2014). Oleh karena itu, istilah digital berkaitan erat dengan penggunaan sistem komputer atau teknologi yang menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. American Library Association’s mendefinisikan bahwa literasi digital adalahkemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai kegiatan, yaitu menemukan, memahami, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi digital (Becker, 2018). Menurut Paul Gilster, literasidigital kemampuan untuk memahami dan menggunakaninformasi dalam berbagaiformat dari berbagai sumber ketika disajikan via komputer (Lankshear & Knobel, 2006). Dapat disimpulkan bahwa literasi digital merupakan kemampuan menemukan, memahami, mengevaluasi, membuat, dan mengomunikasikan informasi digital dalam berbagai format dari berbagai sumber ketika disajikan via komputer (teknologi informasi dan komunikasi lainnya). Literasi digital terbagi menjadi 4 dimensi, yaitu dimensi sosial-emosional, kognitif, teknis (Ng, 2012) serta dimensi sikap yang dikembangkan peneliti. Dimensi sosial-emosional memiliki 6 indikator (kerja tim, jaringan, berbagi, etika, literasi legal, menjaga diri), dimensi teknis terdiri dari 3 indikator (kognisi, penemuan, presentasi), dimensi kognitif memuat 3 indikator (analisis, evaluasi, kreativitas) (Techataweewan & Prasertsin, 2017).

Dimensi sikap terdiri dari 4 indikator, yaitu ketertarikan, kepercayaan diri, keingintahuan, keterbukaan terhadap pengalaman. Dalam penerapan media Edmodo yang dilakukan peneliti diperlukan instrumen penilaian kemampuan literasi digital sebagai bukti pemahaman dan pembelajaran individu terhadap penerapan media tersebut. Selain itu, Katz (dalam Covello, 2010) mengungkapkan perlunya integrasi penilaian literasi digital ke dalam kerangka kerja pendidikan untuk mendukung inisiatif literasi ICT (literasi digital) kelembagaan, petunjuk pembelajaran individu, untuk mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan. Selain itu, penilaian diperlukan untuk memberikan bukti pemahaman dan pembelajaran individu (Corrigan, Gunstone, & Jones, 2013). Berdasarkan hal ini diperlukan pengembangan instrumen penilaian kemampuan literasi digital dalam penerapan media pembelajaran edmodo.

(7)

PROSIDING ISBN: 978-623-94501-0-6

D. SIMPULAN

Berdasarkan dari beberapa artikel yang dikaji penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Edmodo dapat meningkatkan literasi digital siswa pada pembelajaran

matematika

2. Edmodo memudahkan guru dalam memberikan materi pembelajaran matematika

kepada siswa tanpa harus bertatap muka

DAFTAR PUSTAKA

Ariyono Setiawan, dkk. 2019. Pengembangan E Learning Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Vokasi, Tahun 2019, Hal. 52-53

Fatkhul Arifin1, Tatang Herman, Pengaruh Pembelajaran E-Learning Model Web Centric Course Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 12, No. 2, Tahun 2018, Hal 1-12

Herman Hudoyo. 2003 . Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika Universitas Negeri Malang h.123

Irma Sari Sinaga, dkk. 2020. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Oleh Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, Vol.4 No.1 Tahun 2020. 3-4

Lruhaena.https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5559/BAB%20II.pd f?sequence=3&isAll owed=y diakses 13 Juli 2017

Luvita Maymadya. 2017. Pengembangan Tutorial Edmodo Untuk Tenaga Pengajar, Tahun 2017 Edcomtech . Vol 2 Nomor 1

Putri Fitriasari, 2015. Aplikasi Edmodo Sebagai Media Pembelajaran E-Learning, Tahun 2015. Hal 2

Putu Laxman . Perpustakaan Digital: Kesinambungan & Dinamika. Cita Karyakarsa. Tahun 2009. 9

Siti Husaebah Pattah. 2014. Literasi Informasi: Peningkatan Kompetensi Informasi. Dalam Proses Pembelajaran. Khazanah Al-Hikmah. Vol 2 No 2: 117-128

Usman BV, 2016. E-Learning Berbasis Edmodo Dalam Pengajaran Bahasa Inggris Pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda . Jurnal Eksis, Vol.12 No.1, Tahun 2016: 3214 – 3345

Referensi

Dokumen terkait

Edmodo merupakan media pembelajaran berbasis jejaring sosial yang digunakan pada mata pelajaran simulasi digital di SMK Negeri 1 Gombong sebagai media untuk

1) Media pembelajaran Media blended learning berbasis edmodo yang digunakan oleh peserta didik sekolah menengah kejuruan akan memaksimalkan waktu belajar peserta

Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah modul pembelajaran, media pembelajaran ini diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar

Salah satu metode yang menumbuhkan minat anak adalah menggunakan media pohon huruf hija’iah, karena dalam kegiatan belajar menggunakan media pohon huruf hija’iah

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bhawa penggunaan media kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaran matematika, aktivitas belajar anak menggunakan media

Dari gambaran kondisi tersebut penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan media Online Learning Berbasis Facebook Group Pada Pembelajaran

Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan diatas, peneliti merasa perlu mengembangkan media Edmodo berbasis Blended Learning yang digunakan sebagai suplemen tatap

Hasil kajian menunjukkan bahwa Google Form berhasil digunakan sebagai salah satu sarana evaluasi alternatif dalam proses belajar mengajar jarak jauh / online dan melihat kemudahan yang