PENGOLAHAN
CITRA DIGITAL
PENGOLAHAN
CITRA DIGITAL
CITRA DIGITAL
CITRA DIGITAL
Materi 7
O
f
Materi 7
O
f
Operasi Morfologi
M. Miftakul Amin, M. Eng.
Operasi Morfologi
M. Miftakul Amin, M. Eng.
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa
• Istilah morfologi mengadopsi istilah yang ada dalam bidang ilmu Biologi
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa
mengenai kegunaan morphologi matematika
dalam
pengolahan
citra,
konsep
dasar
morphology (himpunan dan operasi logika),
cabang ilmu biologiyang memelajari bentuk dan struktur hewan dan tumbuh-tumbuhan.
M f l i b t j
p
gy (
p
p
g
)
serta operasi-operasi dasar morphology pada
citra biner (dilasi, erosi, opening, closing, dan
transformasi hit-or-miss).
• Morfologi bertujuan mengubah struktur bentuk objek yang terkandung dalam citra.
MANFAAT
MANFAAT
MANFAAT
MANFAAT
T l
d
d
t
• Memisahkan objek yang saling berhimpitan. • MemperolehTulang daun dapat
dianggap sebagai bagian
dari daun
• Memperoleh skeleton (rangka) sebuah objek. • Memperoleh struktur bentuk objek. objek.Daun-daun
yang saling
berimpitan
berimpitan
dapat
dipisahkan
KOMPONEN OPERASI MORFOLOGI
KOMPONEN OPERASI MORFOLOGI
KOMPONEN OPERASI MORFOLOGI
KOMPONEN OPERASI MORFOLOGI
El
t kt
• Operasi morfologi melibatkan 2 larik pixel, yaitu citra dan structuring element
Elemen penstruktur
structuring element (elemen
penstruktur)
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
Morphologi matematika adalah alat untuk
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman
terhadap operasi
Morphologi matematika adalah alat untuk
mengekstrak komponen citra yang berguna
untuk representasi dan deskripsi bentuk region,
seperti boundaries, skeletons, dan convex hull.
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahamanp
Morphologi
juga
digunakan
untuk
pra-pemrosesan dan paska-pra-pemrosesan, seperti
filtering, thinning, dan pruning.
terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
• Misal A dalah himpunan dalam Z
2. Jika
(
)
d l h
l
d i
A
k
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman
terhadap operasi
a=(a
1,a
2)
adalah
elemen
dari
A,
maka
dituliskan a
∈ A.
• Jika a bukan elemen A, dituliskan a
∉A.
• Himpunan
dispesifikasikan
dengan
tanda
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman
Himpunan
dispesifikasikan
dengan
tanda
kurung {.} yang didalamnya berisi
elemen-elemen himpunan. Elemen himpunan adalah
koodinat piksel yang merepresentasikan objek
atau fitur lain dalam citra.
terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
atau fitur lain dalam citra.
• Pada citra biner, himpunan adalah anggota
dari ruang integer Z
22-D, dimana setiap
elemen dari himpunan adalah tuple (vektor
2-D ) berupa koordinat (x y) dari titik hitam
D ) berupa koordinat (x,y) dari titik hitam
(atau
putih,
tergantung
konvensi
yang
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
• Citra digital gray-scale dinyatakan sebagai
himpunan
yang
komponen-komponennya
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman
terhadap operasi
himpunan
yang
komponen-komponennya
berada dalam Z
3. Dua komponen menyatakan
koordinat
piksel,
dan
komponen
ketiga
menyatakan tingkat keabuan.
• Jika tiap elemen dari himpunan A adalah juga
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman
Jika tiap elemen dari himpunan A adalah juga
elemen dari himpunan B, maka A adalah subset
dari B, dan dituliskan A
⊆B.
• Union himpunan A dan B, dinyatakan dengan
C=A
∪B, adalah himpunan dari semua elemen
terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
,
p
anggota A, B, atau keduanya.
• Irisan A dan B, dinyatakan dengan D=A∩B,
adalah himpunan dari semua elemen yang
merupakan anggota A dan B.
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
• Dua himpunan A dan B disebut disjoint atau
mutually exclusive jika kedua himpunan tersebut
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman
terhadap operasi
mutually exclusive jika kedua himpunan tersebut
tidak memiliki elemen bersama. Dalam kasus ini,
A
∩B=∅.
• Complement himpunan A adalah himpunan
elemen yang bukan anggota A :
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman
elemen yang bukan anggota A :
A
c= {w | w
∉ A}.
• Selisih dua himpunan A dan B, dinyatakan
dengan A-B, memiliki definisi :
A B = {w | w
∈ A w ∉ B} = A ∩ B
cterhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
A-B = {w | w
∈ A, w ∉ B} = A ∩ B
c.
• Refleksi dari himpunan B, dinyatakan dengan
denoted , memiliki definisi :
}
|
{
ˆ
w
w
b
for
b
B
B
=
=
−
∈
• Translasi dari himpunan A dengan titik z=(z
1,
z
2), dinyatakan dengan (A)
z, memiliki definisi :
(A)
z= {c | c = a+z, for a
∈ A}
}
,
|
{
w
w
b
for
b
B
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
TEORI HIMPUNAN
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI UNION PADA CITRA BINER
OPERASI UNION PADA CITRA BINER
OPERASI UNION PADA CITRA BINER
OPERASI UNION PADA CITRA BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
OPERASI INTERSEKSI PADA CITRA
OPERASI INTERSEKSI PADA CITRA
BINER
BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI KOMPLEMEN PADA CITRA
OPERASI KOMPLEMEN PADA CITRA
BINER
BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI SELISIH PADA CITRA BINER
OPERASI SELISIH PADA CITRA BINER
OPERASI SELISIH PADA CITRA BINER
OPERASI SELISIH PADA CITRA BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
OPERASI REFLEKSI PADA CITRA
OPERASI REFLEKSI PADA CITRA
BINER
BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI TRANSLASI PADA CITRA
OPERASI TRANSLASI PADA CITRA
BINER
BINER
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI LOGIKA PADA CITRA BINER
OPERASI LOGIKA PADA CITRA BINER
OPERASI LOGIKA PADA CITRA BINER
OPERASI LOGIKA PADA CITRA BINER
O
i AND d
OR
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman
terhadap operasi
Operasi AND dan OR
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman
Operasi NOT
terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan”OPERASI LOGIKA PADA HIMPUNAN
OPERASI LOGIKA PADA HIMPUNAN
OPERASI LOGIKA PADA HIMPUNAN
OPERASI LOGIKA PADA HIMPUNAN
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasi terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.
LATIHAN 1
LATIHAN 1
LATIHAN 1
LATIHAN 1
• Untuk memahami operasi morfologi, pemahaman terhadap operasiGambarlah bentuk
citranya!
terhadap operasi himpunan seperti interseksi dan gabungan mutlak diperlukan. Selain itu, pemahaman terhadap operasi logika, seperti “atau” dan ‘dan” juga diperlukan.OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
• Proses dalam dilasi adalah “penumbuhan” atau “penebalan” dalam citra biner.
Operasi dilasi
bi
di k i
• Jika A dan B adalah anggota Z2, dilasi antara A dan B dinyatakan A ⊕ B dan
didefinisikan dengan:
– Persamaan ini didasarkan pada perefleksian B
}
)
(
|
{
∩
≠
φ
=
⊕
B
z
B
A
A
)
zbiasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
Persamaan ini didasarkan pada perefleksian B
terhadap originnya, dan penggeseran refleksi oleh
z.
– Dilasi A oleh B adalah himpunan semua
displacement z sebagaimana B dan A overlap oleh
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
displacement z, sebagaimana B dan A overlap oleh
paling sedikit satu elemen.
• Dilasi ini sangat berguna ketika diterapkan dalam obyek-obyek yang terputus dikarenakan hasil pengambilan citra yang terganggu oleh noise, kerusakan obyek fisik yang dijadikan citra digital, atau disebabkan resolusi yang jelek
yang jelek,
– misalnya teks pada kertas yang sudah agak rusak
sehingga bentuk hurufnya terputus, dan sebagainya
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
• Dilasi A dengan B didefinisikan :
Operasi dilasi
bi
di k i
Dilasi A dengan B didefinisikan :
• Dan bisa ditulis dengan :
}
)
ˆ
(
|
{
∩
≠
∅
=
⊕
B
z
B
A
A
z
ˆ
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
• Himpunan B disebut “structuring element” dalam
dilasi.
}
]
)
ˆ
[(
|
{
z
B
A
A
B
A
⊕
=
z
∩
⊆
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
• Definisi dilasi di atas memiliki keuntungan
dibanding definisi dilasi yang lain, karena lebih
intuitif pada saat “structuring element” B
dipandang sebagai “convolution mask”.
M ki
dil i did
k
d
i
• Meskipun dilasi didasarkan pada operasi
himpunan, sementara konvolusi didasarkan pada
operasi aritmetika, proses dasar “flipping” B di
sekitar titik pusat dan menggerakkan B sehingg
menelusuri pinggiran dari himpunan A adalah
menelusuri pinggiran dari himpunan A, adalah
analog dengan proses konvolusi.
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Toolbox MATLAB untuk membuat strel:
Cara pembuatan strelS 1 [0 1 0 1 1 1 0 1 0]
Operasi dilasi
bi
di k i
SE = strel(tipestrel, parameter)
Tipe
Format fungsi
Arbitrary
SE = strel(‘arbitrary’, NHOOD)
Diamond
SE = strel('diamond' R)
>> SE1 = [0 1 0; 1 1 1; 0 1 0]; >> SE2 = [1 0 1; 0 1 0; 1 0 1]; >> SE3 = [1 1 1; 1 1 1; 1 1 1]; Dilasi citra f dengan strel SE1 >> j = imdilate(f,SE1);
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
Diamond
SE strel( diamond ,R)
Disk
SE = strel('disk',R,N)
Line
SE = strel('line',LEN,DEG)
Octagon
SE = strel('octagon',R)
pair
SE = strel('pair' OFFSET)
>> j imdilate(f,SE1);
Dilasi citra f dengan strel SE2 >> j = imdilate(f,SE2);
Dilasi citra f dengan strel SE3
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
pair
SE strel( pair ,OFFSET)
periodicline
SE = strel('periodicline',P,V)
rectangle
SE = strel('rectangle',MN)
square
SE = strel('square',W)
>> j = imdilate(f,SE3);
(a) Himpunan obyek; (b) Strel +; (c) Dilasi a oleh b; (d) Strel vertikal;
(e) Dilasi a oleh d
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
Arbitrary
Octagon
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
Diamond
Pair
Diamond
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
Disk
terhadap piksel
yang bernilai 1
Line
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
Citra asli
1 0 1
Hasil dilasi dengan strel:
1 0 1 0 1 0 1 0 1
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
0 1 0 1 1 1 0 1 0Hasil dilasi dengan strel:
Hasil dilasi dengan strel:
1 1 1Hasil dilasi dengan strel:
1 1 1 1 1 1
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
Efek dilasi dengan hotspot vertikal
Efek dilasi dengan hotspot vertikal
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
OPERASI DILASI
Operasi dilasi
bi
di k i
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
Efek dilasi dengan hotspot vertikal
Efek dilasi dengan hotspot vertikal
LATIHAN 2
LATIHAN 2
LATIHAN 2
LATIHAN 2
Buktikan bahwa dilasi memiliki sifat komutatif dan
Operasi dilasi
bi
di k i
asosiatif
biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
LATIHAN 3
LATIHAN 3
LATIHAN 3
LATIHAN 3
Perhatikan citra dan strel berikut
Operasi dilasi
bi
di k i
0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0biasa dipakai
untuk
mendapatkan
efek pelebaran
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0Perlihatkan hasilnya jika dikenai operasi
p
terhadap piksel
yang bernilai 1
Perlihatkan hasilnya jika dikenai operasi
dilasi dengan elemen penstruktur seperti
berikut?
1 1