• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK MINUMAN TRADISIONAL HASIL OLAEIAN INDUSTRI DAN JAMU GENDONG. Ole11 NEDYA APRNANTHY F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK MINUMAN TRADISIONAL HASIL OLAEIAN INDUSTRI DAN JAMU GENDONG. Ole11 NEDYA APRNANTHY F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK MINUMAN TRADISIONAL HASIL OLAEIAN INDUSTRI

DAN JAMU GENDONG

Ole11

NEDYA APRNANTHY F02496083

2000

F m L T A S S TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

NEDYA APIUYANTHY. F02496083. Kajian Mutu Mikrobiologi Produk Minuman Tradisional Hasil Oiahan Industri dan Jamu Gendong di bawah bimbingan Dr. Ir Ratih Dewanti-Hariyadi, MSc.

RINGKASAN

Beras kencur, sari asam, sari temulawak dan sari kunyit adalah beberapa dari sekian banyak minuman tradisional yang telah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia sebagai minuman jamu gendong dan akhir-akhir ini telah dikembangkan oleh industri-industri pangan sebagai produk minuman fungsional. Khasiat dari minuman tersebut telah lama diyakini oleb masyarakat Indonesia, akan tetapi seperti halnya produk tradisional lainnya maka perlu diperhatikan segi keamanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji keamanan mikrobiologi keempat jenis produk minuman tradisional hasil olahan industri, baik yang diproduksi oleh industri kecil maupun industri besar. Uji mikrobiologis produk minuman tradisional tersebut akan diubungkan dengan jenis produk, bentuk produk, jenis kemasan, kode pendaftaran dari Departemen Kesehatan dan batas kadaluarsa, lalu dibandingkan dengan hasil uji mikrobiologi jamu gendong.

Mutu mikrobiologi yang diuji meliputi total mikroba, kapang-khamir, Staphylococcus, bakteri pembentuk spora, Escherichia coli, dan Salmotzella-ShigeNa. Produk minuman tradisional hasil olahan industri yang digunakan sebagai sampel berjumlah 12 buah, yang terdii dari 2 produk sari asam, 2 produk beras kencur, 2 produk sari kunyit, dan 6 produk sari temulawak. Identifikasi pada 12 produk minuman tradisional hasil olahan industri meliputi, komposisi, bentuk produk, produsen, kode pendafiaran dari Departemen Kesehatan, kemasan dan tanggal kadaluarsa. Produk-produk tersebut diperoleh dari dua tempat yang berbeda di Bogor, yang terdiri dari 8 buah produk berbentuk serbuk dan 4 produk berbentuk cair, dengan komposisi dan klaim produsen yang berbeda sesuai dengan jenis produknya. Semua minuman jarnu gendong yang sejenis dengan minuman tradisional yang diuji berbentuk cair. Pengambiian sampel dari dua tempat yang berbeda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh batas kadaluarsa yang berbeda terhadap jurnlah mikroba. Dua belas produk yang diuji memiliki kode pendaftaran yang berbeda dimulai dari kode Sertifikat Penyuluhan (SP), Tradisional (TR) dan Makanan Dalam Negeri @ID). Jenis kemasan produk minuman tradisional hasil olahan industri meliputi, sachet, plastlk, botol dan tetrapack. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggal kadaluarsa, jenis kemasan, maupun kode pendaftaran tidak berpengaruh terhadap mutu

mikrobiologi.

Mutu mikrobiologi produk minuman tradisional hasil olahan industri menunjukkan, bahwa semua produk minuman tersebut memilii kandungan total mikroba yang rendah, yaitu kurang dari 3,4771 log CFU/g untuk produk serbuk, sedangkan semua produk yang berbentuk cair memiliki total mikroba dibawah 4,0000

(4)

log CFUIml (SNI, 1996; D i e n POM,1994). Produk sari asam memiliki kandungan mikroba terendah. Kandungan mikroba untuk beras-kencur berkisar antara 0-3,2435 log CFUIg atau mi, kandungan mikroba sari temulawak berkisar antara 0-3,4501 log CFUIg dan kandungan mikroba pada produk sari kunyit berkisar 0-3,2498 log CFU/g atau mi. Keempat jenis produk tersebut memiliki komposisi gula yang tinggi, dimana pada komposisi tersebut khamir osmofilik dapat tumbuh dengan cepat. Hasil uji

Stuphylococus hanya ditemukan pada produk minuman beras kencur, yaitu berkisar

antara 0-0,2500 log CFWg atau ml. Kandungan kapang dan khunir berkisar antara 0-

2,8750 log CFUIg untuk semua produk yang berbentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengeringan mampu menahan pertumbuhan kapang dan khamir, sedangkan untuk semua produk yang berbentuk cair tidak ditemukan bakteri pembentuk spora.

E. coli dan Salmonella-Shigella tidak ditemukan pada semua jenis produk

minuman tradisional, hal ini menunjukkan bahwa produk minuman tradisional industri diolah dengan kondisi sanitasi yang baik sehingga terbebas dari bakteri patogen. Perbandingan antara produk minuman tradisional olahan industri dengan minuman jamu gendong baik dari hasil uji kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan banyak perbedaan. Minuman jamu gendong mengandung total mikroba berkisar antara 1,185 1-7,45 17 log CFU/ml, dan kandungan Staphylococcus berkisar antara 0-

3,0599 log CFUIml, serta kandungan bakteri pembentuk spora berkisar antara 0- 3,4076 log CFU/ml. Berdasarkan uji kualitatif pada minuman jamu gendong ditemukan bakteri indikator sanitasi, yaitu E coli dan bakteri patogen, yaitu

SalmoneNa pada minuman beras kencur dan sari temulawak. Hal ini menunjukkan

tingkat keamanan jamu gendong lebih rendah jika dihandingkan dengan produk minuman tradisional hasil olahan industri.

(5)

KAJIAN MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK

MINUMAN TRADISIONAL HAS= OLAHAN INDUSTRI DAN JAMU GENDONG

Oleh

NEDYA APRIYANTHY F02496083

Sebagai satah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

KAJIAN MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK MINCriMAN

TRADISIONAL HAS& OLAHAN INDUSTRI DAN JAMU GENDONG

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NEDYA APRIYANTHY

Dilahirkan pada tanggal 29 April 1977 di Tangerang

Tanggal lulus : 04 September 2000

\ " ,-p <;;-..,

-

as.>* )if F31; .&'.'

*O&p

th- anti-Harivadi.

Msc.

-**.:*:=;;*---; '

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan terirna kasih penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak dan Mamah yang selalu berjuang dan berdoa untuk kemajuan dan keberhasilan pendidikan penulis, juga adik-adikku : Yayu, Ina dan Angga serta Mimih dan Aki atas doa dan nasehat yang selalu diberikan

2. Dr. Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi, Msc selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu, membimbing, dan memberikan pengarahan selama penelitian dan penulisan skripsi ini, dengan penuh kesabaran dan ketulusan.

3. Dra. Suliantari, M S dan Drh. Slamet Ma"oen yang telah bersedia menjadi dosen penguji, dan telah memberikan banyak saran dan masukan selama ujian. sidang.

4. Dona, Mima, Sari dan Yuni. You're ahvays stand beside me andgive me support

6. Para dosen dan staf pengajar di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.

7. M'ba Ari, Bi Omah, Mas Fajar, Mbak Nani, Mbak Resti, Mbak Suci, Mas Ical, dan Mas Nawi yang membantu mengenalkan pekerjaan di lab.

8. My friend's : Udin, Agung, Singgih, Ajank, Abank, Riyadi, Camus, Bejo, Echa yang heboh, Ummu, Vera, Ni& Enung, Rahma, Iik, dan Ai.

10. Mas Adi atas pinjaman buku-bukunya. Teman-temen kos "SABRINA" dan "EDELWIS" yang heboh dan funky.

(8)

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu dan pengetahuan, khususnya di hidang mikrobiologi pangan.

Bogor, 14 September 2000

(9)

DAPTAR IS1 Halaman KATA PENGANTAR . . . .. . . .. . . .. . . DAFTAR IS1 ... DAFTARTABEL DAFTAR GAMBAR

.. . ... ...

...

..

DAFTAR LAMPIRAN ... . ... ... . ... .... ... ... .. ...

.

... .... . I. PENDAHULUAN ... 11. TINJAUAN PUSTAKA

A. MINUMAN T W I S I O N A L DAN JAMU GENDONG .

.

.

B. MINUMAN TRADISIONAL DAN JAMU GENDONG

SEBAGAl MINUMAN FUNGSIONAL ... . . . .. . . .. . . C. EMS-JENIS MINUMAN TRADISIONAL ... ... . .. ... ...

1. Sa riha m 2. Beras-Kencur 3. Sari Kunyit 4. Sari Temulawak

D. MUTU MIKROBIOLOGI MINUMAN TRADISIONAL DAN J A W GENDONG

a. TotaI Mikroba

b. Kapang ...

c. Khamir ... d. Bakten Pembentuk Spora

....

e. Staphylococcus

...

f. E. coli

g. Salmonella ...

h Shigella ... III. BAHAN DAN METODE

1

...

111 vi viii ix 1 3 3

(10)

B

.

Alat . . C

.

Metode Penelrt~an ... 1 . Identifikasi 2 . Mutu Mikrobiologis a . Total mikroba b

.

Uji Kapang-Khamir ...

..

c . UJI Staphylococcus

...

d . Uji Bakteri Pembentuk Spora ...

.

...

e Uji E . coli

f . Uji Salnzonella dan Shigella ... 3 . Pengukuran pH ... 4 . Kajian produk minuman tradisional hasil olahan industri

IV . PEMBAHASAN ... 1 . Produk Minuman Tradisional Buatan Industri ...

... A . Identifikasi

... B . Mutu Mikrobiologi

C . Hubungan antara Hasil Identifikasi dengan Mutu Mikrobiologi

...

1 . Jenis produk dan bentuk produk

. .

2 . Komposlsl ... 3 . Tempat, kode pendaftaran, jenis kemasan dan tanggal

Kadaluarsa

...

2 . Jamu Gendong ... A . Identitikasi ... . B Mutu Mikrobiologi

3 . Perbandingan Mutu Mikrobiologi antara Minuman Tradisional ... Buatan industri dengan Jamu Gendong

Referensi

Dokumen terkait

Metoda Pengobatan Hukama (Ahli Hikmah) Hikmah adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Ahli Hikmah adalah orang-orang solih yang diberikan oleh Allah ilmu

Malahan, format pembentangan boleh menyediakan pelaporan yang lebih telus melalui peningkatan kebolehbacaan, mudah diperoleh, mudah difahami bagi maklumat kewangan (FASB,

Berdasarkan latar belakang tersebut , peneliti merasa perlu untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan minat dan

Setelah melakukan pengujian pada las listrik Falcon120e dan membandingkan hasil pengujian dengan kondisi tanpa beban dimana kondisi ini dianggap normal tidak ada

Dalam rangka mengukuhkan, menjamin dan melindungi hak-hak desa pakraman, termasuk antara lain dalam kaitan dengan hak otonom desa pakraman untuk mengelola potensi

Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian mesin pemroduksi air dari udara yang bekerja dengan menggunakan siklus kompresi uap pada setiap variasi antara lain:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikrobat dengan dosis 20 lm/liter air memberikan pengaruh baik terhadap parameter panjang daun, jumlah daun,

fashion online di Kota Denpasar. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1) Hendaknya pihak yang berjualan secara