• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan gambaran atas prestasi kerja manajemen, sehingga rentan dipengaruhi oleh kepentingan pribadi manajemen. Pihak eksternal sebagai pengguna laporan keuangan berkepentingan untuk mendapatkan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya, andal, dan relevan. Akuntan publik memiliki peran penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, investor, kreditur, calon investor dan calon kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum.

(2)

oleh perusahaan (pajak penghasilan badan) dan dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah.

Para agent atau manajer cenderung menyembunyikan informasi dari pemilik perusahaan sebagai priciple, sehingga timbul adanya asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan akibat dari adanya perbedaan kepentingan antara pihak principle dan agent. Akuntan publik sebagai pihak eksternal yang independen bertugas memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan bersifat wajar dan dapat dipercaya serta menampilkan informasi yang sebenarnya mengenai keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan (Sudarno, 2012). Akuntan publik juga berperan sebagai penengah dari perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan pemilik perusahaan. Akuntan publik harus mampu menghasilkan opini yang berkualitas, sehingga opini kewajaran atas laporan keuangan dapat menjamin kehandalan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan.

(3)

Secara logis, perusahaan akan mencari auditor yang akan memuaskan kepentingan investor, sehingga saham perusahaan senantiasa direspon positif oleh investor. Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa manajer cenderung memilih auditor yang memberi keleluasaan padanya guna memilih prosedur akuntansi yang menguntungkan manajer (Tanjung dan Tisia. S, 2009). Pengawasan auditor atas pengelolaan perusahaan selama periode akuntansi menjadi alat penting bagi investor untuk mendapat jaminan atas kewajaran laporan keuangan.

(4)

Kasus lain yang cukup menarik adalah kasus audit PT. Telkom yang melibatkan KAP Haryanto Sahari, akan tetapi karena ada suatu hal KAP Haryanto Sahari mundur dan digantikan oleh KAP Eddy Pianto. KAP Haryanto Sahari dengan sengaja memberi interpretasi yang salah terhadap PT. Telkom, PT. Telkomsel dan United States Securities and Exchange Commission mengenai ketentuan standar audit Amerika yang berakibat

laporan keuangan auditan PT. Telkom tidak diakui oleh Securities and Exchange Commission (pemegang otoritas pasar modal di Amerika Serikat),

sehingga mengharuskan dilakukan audit ulang terhadap PT. Telkom oleh KAP pengganti yaitu KAP Eddy Pianto.

(5)

antara perusahaan dan auditor adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling membutuhkan. Konsep fair game dalam usaha harus benar-benar dilaksanakan, sehingga tidak terjadi gesekan atas kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh pihak tertentu.

Investor menerima kewajiban rotasi auditor, karena dapat meningkatkan kualitas audit (Chi et al., 2009 dalam Putra 2014). Manajemen memerlukan auditor yang berkualitas dan independen, karena auditor direkomendasi untuk menghindari situasi yang dapat menyebabkan auditor dipengaruhi atau terlalu percaya kepada klien yang mengakibatkan staf audit terlalu bersimpati terhadap kepentingan klien (Nugroho dan Ghozali, 2015). Auditor yang memiliki hubungan yang lama dengan klien diyakini akan membawa konsekuensi ketergantungan yang tinggi, sehingga dapat menciptakan hubungan kesetiaan yang kuat dan pada akhirnya mempengaruhi sikap mental serta opini auditor (Sumarwoto, 2006 dalam Wijayanti dan Januarti 2011). Pembatasan tenure auditor merupakan usaha untuk mencegah auditor terlalu dekat dalam berinteraksi dengan klien, sehingga mengganggu independensinya (Giri, 2010 dalam Nugroho dan Ghozali, 2015). Bluoin et al. (2007) dalam Putra (2014) mengemukakan bahwa pergantian auditor oleh

klien bertujuan untuk memperbaiki sistem pengawasan dalam pengelolaan perusahaan.

(6)

Keputusan Menteri Keuangan 423/KMK.06/2002, tentang “Jasa Akuntan

Publik” (diubah pada KMK Nomor 359/KMK.06/2003). Peraturan rotasi

audit kemudian diperbaharui dengan dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Pasal 3 ayat 1 dalam peraturan rotasi audit menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk tiga tahun buku berturut-turut. Peraturan rotasi audit yang ada diharapkan dapat mempertahankan independensi auditor, sehingga kualitas audit menjadi lebih tinggi. Jadi, yang perlu untuk diteliti adalah jika pergantian KAP bersifat sukarela atau voluntary (di luar PMK No.17/PMK.01/2008).

(7)

oleh auditor atas jasa yang telah diberikan kepada klien (Astuti dan Ramantha, 2014).

Auditor switching dapat terjadi secara mandatory maupun voluntary.

Auditor switching secara mandatory dilakukan hanya berdasarkan peraturan

yang berlaku, yang membatasi audit tenure dengan tujuan untuk menjaga independensi auditor. Auditor switching yang dilakukan secara voluntary merupakan keputusan yang hanya berdasar keinginan dari perusahaan itu sendiri (di luar PMK No.17/PMK.01/2008). Pergantian KAP yang bersifat voluntary atau sukarela dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, ukuran

KAP, ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan.

Perpindahan KAP karena pemutusan perikatan biasanya dipicu oleh fee audit yang harus dikeluarkan suatu perusahaan atas jasa yang diberikan

oleh KAP. Biasanya KAP yang berafiliasi dengan big-four memberikan fee yang sedikit lebih besar dibanding non big-four (Sholihat et al., 2014). Di sisi lain, pergantian KAP dari non big-four ke big-four akan menambah nilai perusahaan di mata calon investor (Gunady dan Mangoting, 2013). Penelitian yang dilakukan Sudarno (2012), Buchari dan Marita (2014) menunjukkan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholihat et al., (2014) yang menunjukkan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.

(8)

meningkatkan reputasi perusahaan. Dwiyanti dan Sabeni (2014), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Buchari dan Marita (2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan pergantian auditor.

Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba perusahaan (Sudarmadji dan Sularto, 2007). Menurut Hermawan dan Fitriany (2013), perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan berganti ke KAP yang lebih besar, karena perusahaan memiliki kemampuan finansial untuk menyewa KAP yang lebih berkualitas. Menurut Arsih dan Anisykurlillah (2015), profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

(9)

tersebut yang menjadi dasar peneliti untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan auditor switching dengan menggunakan periode waktu dan objek penelitian yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga penelitian ini akan memberika temuan empiris yang berbeda dengan peneliti sebelumnya.

Peneliti menggunakan tiga variabel yaitu ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan terkait dengan keputusan perusahaan melakukan auditor switching. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Buchari dan Marita (2014), dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran KAP, opini audit, pertumbuhan perusahaan klien, pergantian manajemen dan ukuran perusahaan klien terhadap pergantian auditor dengan mengambil sampel perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP dan opini audit memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia untuk melakukan pergantian auditor, sedangkan pertumbuhan perusahaan klien, pergantian manajemen dan ukuran perusahaan klien tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia untuk melakukan pergantian auditor.

(10)

pertumbuhan perusahaan, dan pergantian manajemen tidak digunakan. Penelitian ini juga menambahkan variabel lain yang tidak ada dalam penelitian Buchari dan Marita (2014), yaitu variabel profitabilitas perusahaan. Variabel profitabilitas perusahaan telah diteliti sebelumnya oleh Hermawan

dan Fitriany (2013), dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”, yang dapat

membuktikan bahwa variabel profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap perusahaan dalam melakukan pergantian KAP.

Peneliti mengambil sampel yang sama dari penelitian Buchari dan Marita (2014), tetapi menggunakan periode penelitian yang berbeda. Sampel yang digunakan dalam penelitian Buchari dan Marita (2014) adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012, sedangkan peneliti menggunakan sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN

PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

(11)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan terhadap auditor switching. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching? 3. Apakah profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching. 2. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap auditor switching. 3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap auditor

switching.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi bahan informasi bagi profesi akuntan publik tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perusahaan melakukan atau tidak melakukan praktik auditor switching, sehingga dapat dijadikan sebagai masukan dalam menghadapi persaingan di dunia usaha.

(12)

erat kaitannya dengan UU Perseroan dan UU Pasar Modal, sehingga dapat menjadi umpan balik bagi penerapan peraturan tentang jasa akuntan publik yang telah diterapkan.

3. Memberikan pandangan dan wawasan mengenai praktik auditor switching yang dilakukan oleh perusahaan go-public di Indonesia .

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas dan sistematis agar mempermudah bagi pembaca dalam memahami penulisan penelitian ini. Penelitian ini disusun dengan sistematika secara berurutan terdiri dari beberapa bab yang mana setiap bab memiliki keterkaitan yang erat dengan bab-bab yang lainnya, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan ide yang mendasari dilaksanakan penelitian dan berisi latar belakang yang secara garis besar memuat hal-hal yang mengantarkan pada pokok permasalahan, rumusan masalah yang menjadi dasar dilaksanakannya penelitian, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, manfaat yang diharapkan dari penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(13)

profitabilitas perusahaan. Bab ini juga mencantumkan telaah penelitian terdahulu, model penelitian, dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil pengumpulan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, upaya peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi harus terus dilakukan, termasuk peningkatan mutu dan relevansi Lembaga Pendidikan dan

penyakit kejiwaan yang terwujud pada keadaan raga mereka.. Tubuh

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian kuantitatif ini, hipotesis yang menyatakan “ Adanya peningkatan hasil belajar melalui metode Reward dalam pelajaran

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

Dana perimbangan merupakan dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat yang terdiri atas Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi

dari akad tabarru‟ kepada akad tIjarah .109 Namun, tidak dapat dipungkiri dalam kenyataan akad tabarru‟ sering digunakan untuk menjembatani atau memperlancar akad

Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kreativitas Guru Membangun Kemampuan Bertanya Peserta Didik Guna Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan