• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangkitkan Minat Belajar Anak Usia Dini Melalui Media Panggung Boneka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Membangkitkan Minat Belajar Anak Usia Dini Melalui Media Panggung Boneka"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Membangkitkan Minat Belajar Anak Usia Dini Melalui Media

Panggung Boneka

Khanza Nabila Firnandi

Prodi PG-PAUD, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Madura

k.nabilaf15@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan untuk anak usia dini memegang peranan penting dalam membantu anak mengembangkan setiap aspek perkembangannya. Pendidikan yang diberikan pada anak juga harus sesuai dengan tahapan usia dan kebutuhan perkembangannya. Pelaksanaan pembelajaran bagi anak usia dini tidak hanya berpusat pada perkembangan kognitifnya saja, akan tetapi mencakup semua aspek yang harus di tunjang oleh media pembelajaran yang efektif ,kreatif, dan inovatif. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan tentang penggunaan media pembelajaran panggung boneka untuk meningkatkan minat belajar anak serta memperbaharui metode mengajar guru yang hanya terfokuskan pada calistung menjadi metode pembelajaran yang disukai anak anak. Untuk terealisasinya tujuan tersebut, dilaksanakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari pemberian materi pentingnya penggunaan media pembelajaran bagi anak usia dini serta pelatihan pembuatan APE yang menjadi penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengabdian ini bertempat di TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin, Desa Bandungan Kecamatan Pakong, Pamekasan. Hasil akhir dari pengabdian ini adalah terwujudnya kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini dan dapat membantu anak dalam meningkatkan aspek perkembangannya.

Kata kunci :Minat Belajar, anak usia dini, Media Panggung Boneka 1. PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan dan pendidikan anak pada usia selanjutnya. Pendidikan yang diperuntukkan bagi anak harus bisa membantu anak dalam mengembangkan setiap potensi dan kecerdasan yang ada di dalam diri mereka masing masing. Hal ini sejalan dengan Pasal 9, UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 yang menyatakan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Anak usia dini merupakan pribadi yang unik dan menarik, namun juga sangat sensitif terhadap hal-hal baru yang berada disekitar mereka. Pada masa ini, pemberian stimulus bagi anak sangatlah penting dalam membentuk pondasi dasar bagi anak untuk bekal mereka pada jenjang pendidikannya di masa mendatang.

Pembelajaran anak usia dini merupakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat usia anak. Dibutuhkan serangkaian kegiatan yang membantu tumbuh kembangnya. Anak usia dini membutuhkan stimulus dan rangsangan secara maksimal untuk meningkatkan minat belajarnya.

Minat belajar memiliki pengaruh yang sangat besar dalam aktivitas belajar, semakin besar minat belajar anak, maka semakin besar pula peluangnya dalam meningkatkan setiap aspek perkembangannya. Ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar anak antara lain yang pertama adalah faktor internal yaitu pengaruh dari dalam diri anak dan kedua faktor eksternal pengaruh yang berasal dari luar seperti keluarga,masyarakat dan juga sekolah. Secara mendasar anak usia dini belum mampu dengan sendirinya dalam mengembangkan minat belajarnya, perlu bantuan dari pihak lain untuk membantu memberikan bimbingan pada anak agar minat belajar anak dapat meningkat. Pembelajaran anak usia dini, tidak hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung, tetapi dibutuhkan

(2)

media pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya. Dalam hal ini guru memegang peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi anak untuk mengoptimalkan perkembangannya.

Media pembelajaran merupakan alat yang dapat di gunakan sebagai bahan ajar dalam menstimulasi semua aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini. Pemberian stimulasi setiap aspek perkembangan anak harus sesuai dengan usia serta tahapan perkembangannya, karena setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda meskipun usianya sama. Penggunaan media pembelajaran harus terfokuskan dalam mengembangkan aspek aspek perkembangan anak baik dari aspek nilai agama dan moral, aspek kognitif, aspek fisik motorik, aspek bahasa, aspek sosial emosional, dan aspek seninya. Media yang di gunakan haruslah sesuai dengan kesenangan anak dan mampu membuat anak merasa tertarik, karena saat anak anak sudah senang maka hal itu dapat menarik anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Minimnya media pembelajaran, bahkan tidak adanya APE yang dijadikan sebagai penunjang untuk belajar dan metode pembelajaran yang monoton menjadi salah satu alasan rendahnya minat belajar pada anak di TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin di dalam kelas, mereka hanya berputar putar pada kegiatan yang sama setiap harinya. Menurut Hardjana (1994), Minat merupakan kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan yang dirasa atau tidak di rasakan atau keinginan hal tertentu. Sedangkan menurut Gie (1998). minat artinya sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan begitu, minat belajar ialah keterlibatan seorang siswa secara keseluruhan dengan segala kegiatan berfikir secara maksimal untuk mendapatkan pengetahuan serta mencapai pemahaman tentang segala bentuk pengetahuan yang di pelajarinya di sekolah.

Tujuan diselenggarakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan dan membangkitkan minat belajar serta pengetahuan anak dalam pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. untuk mewujudkannya dibutuhkan media pembelajaran sebagai penunjang anak dalam

belajarnya sehingga anak akan antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan belajar di sekolah. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat belajar anak adalah media panggung boneka.

Panggung boneka adalah media/alat untuk menceritakan suatu cerita yang alat peraganya menggunakan boneka. Metode yang digunakan pada media panggung boneka ini adalah metode bercerita, dimana metode bercerita memiliki banyak sekali manfaat untuk anak salah satunya adalah mengembangkan aspek bahasa anak dan mengembangkan imajinasi serta kreativitas anak. Boneka yang digunakan dapat berupa boneka tangan, boneka jari, dan boneka kertas 3 dimensi dsb.

Penggunaan media panggung boneka bisa mencakup semua aspek tema yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, setiap elemennya bisa di selipkan berbagai macam bahan ajar yang membuat anak antusias dan merasa tertarik saat melihatnya. Boneka tangan adalah media yang menyenangkan bagi anak, serta menarik perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan minat belajar anak.Proses pembuatan media pembelajaran panggung boneka ini juga tidak menggunakan bahan jadi yang menguras banyak biaya, namun dengan menggunakan barang barang bekas yang tentunya bisa meminimalisir pengeluaran dana. Tujuan lain dari penggunaan bahan bekas tersebut ialah untuk melatih keterampilan dan kreativitas guru guru yang tidak berkompeten di bidang ke paud-tan dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

2. METODE PENGABDIAN 2.1 Waktu Dan Tempat Pengabdian

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan akhir bulan Agustus sampai September yang bertempat di TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin, Desa

Bandungan, Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.

(3)

2.2 Metode dan Rancangan Pengabdian  Tahap Awal

Tahapan Awal kegiatan pengabdian ini adalah dengan pengamatan ke lembaga TK Al-Qur’aan Tarbiyatul Mubtadiin dimulai dari keaktifan dalam anak belajar dikelas,metode pembelajaran yang di sampaikan,serta media apa saja yang terdapat di sekolah tersebut.

Setelah melakukan pengamatan terhadap keadaan sekolah, di adakan audiensi menggunakan metodetanya jawab dengan kepala sekolah dan juga guru guru seputar metode pembelajaran PAUD terutama yang dapat membangkitkan minat belajar anak serta media media pembelajaran pendukung aktifitas mengajar bagi guru. Melalui tahap pengamatan dan audiensi, ditemukan bahwa keberadaan media pembelajaran di TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin masih sangat minim dan kurang memadai dan juga pengetahuan guru tentang media pembelajaran masih sangat rendah.

Selanjutnya dilakukan pengumpulan bahan bahan yang bisa dijadikan media dan juga dilakukan penyusunan tema pembelajaran yang disertai media penunjang sertapengaplikasiannyapada saat pembelajaran berlangsung.Hal ini dilakukan untuk semakin menambah pemahaman dan kreativitas guru paud dalam pembuatan media.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dilakukan serangkaian kegiatan di lembaga TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin yaitu dengan memberikan materi tentang pentingnya media pembelajaran kepada guru-guru melalui Workshop dan Pelatihan pembuatan media pembelajaran.Dalam pelaksanaan workshop dipaparkan materi materi serta penerapan media panggung boneka dalam pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian anak dalam belajar. Selain workshop, pelatihan pembuatan media pembelajaran pun dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru serta mengasah kreativitas guru. Dalam pelaksaan pelatihan pembuatan media, guru berkontribusi secara penuh dalam pembuatan media pembelajaran tersebut, media yang dibuat harus se kreatif mungkin dan tentunya medianya harus menyesuaikan berdasarkan dengan tema yang ada.

Tahap Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan workshop yang dilaksanakan di aula TK Al-Qur”an Tarbiyatul Mubtadiin mendapatkan respon yang sangat baik dari lembaga maupun dari guru sekolah, terbukti dengan keikutsertaan semua guru dan keaktifan mereka selama pemberian materi sampai pada pelatihan pembuatan media pembeajaran. Setelah pelatihan pembuatan media pembelajaran,guru guru memiliki kreativitas dalam membuat media terutama dari bahan sisa pakai menjadi media pembelajaran.Namun masih terdapat terdapat beberapa kesulitan diantaranya, masih ada beberapa guru yangkebingungan dalam menentukan tema pembelajaran yang akan dibuat pada medianya, kebingungan dalam menentukan penggunaan bahan apa saja yang cocok dalam membuat sebuah media. 2.3 Pengambilan Sampel

Peserta pengabdian masyarakat ini terdiri dari guru-guru dan siswa TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari serangkain kegiatan yang dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan ditemukan bahwa guru-guru di TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin memiliki potensi dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan mampu meningkatkan minat belajar anak dengan penggunaan media pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif. Saat di langsungkan praktek langsung pada anak menggunakan media panggung boneka, anak anak sangat antusias dalam mengikutinya.

Sebagai seorang guru pasti memiliki keinginan anak didiknya tumbuh menjadi anak berprestasi dan juga pintar,untuk mencapai tujuan tersebut,seorang guru memiliki strategi yang baik dalam menumbuhkan minat belajar anak , semakin tinggi minat belajar anak, maka semakin tinggi pula peluangnya untuk berkembang.Pada saat pelaksanaan workshop guru guru sangat berperan aktifdengan mengajukan pertanyaan pertanyaan seputar media pembelajaran untuk paudserta turut memberikan pendapat pribadi tentangmedia media yang efektif untukpenunjang belajar anak.

(4)

Gambar 1 :Pemberian Materi Workshop Pentingnya Media Pembelajaran Untuk AUD

Setelah melakukan pemberian materi tentang media pembalajaran, dilaksanakan pelatihan pembuatan media pembelajaran untuk anak usia dini dengan berpedoman pada tema tema mingguan pembelajaran, tema yang dipilih oleh guru guru adalah tema tumbuhan, sub tema tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Pembuatan media ini dilakukan secara berkelompok dengan pembagian tugas tugas pada setiap anggota untuk membuat elemen elemen atau bagian bagian dari media yang akan di buat. Setelah pembuatan media selesai guru-guru mempresentasikan media yang dibuat beserta manfaat dari media tersebut untuk meningkatkan minat belajar dan perkembangan anak.

Gambar 2 :Pelaksanaan pelatihan pembuatan media pembelajaran

Selanjutnya dilaksanakan demonstrasi dan praktek penggunaan media panggung boneka dengan menggunakan metode bercerita kepada anak berlangsungefektif, anak anak sangat tertarik dan antusias dalam menyimak danmenjawab setiap stimulus yang diberikan kepada mereka. Cerita yang di tampilkan adalah tentang binatang, dalam cerita tersebut anak anak akan diberikan pertanyaan tentang nama nama binatang,bagian bagian binatang ,bunyi binatang,serta bagaimana cara berjalannya.Anak anak sangat terhibur serta sangat bersemangat selama kegiatan tersebut berlangsung sehingga konsep pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini bisa terlaksana dengan baik.

Gambar 3 :Praktek Penggunaan Media Pembelajaran

4. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan yang ada serta kegiatan yang telah di laksanakan di TK Tarbiyatul Mubtadiin, Bandungan pakongpamekasan adalah guru guru yang awalnya kurang faham tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses mengajar telah di selesaikan dengan diadakannya workshop serta pelatihan pembuatan media pembelajaran yang mampumenarik minat belajar anak .

Kegiatan ini masih perlu dilakukan secara continue untuk semakin mengembangkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam pembuatan media pembelajaran secara mandiri yangtidak tergantung pada bahanjadisertamembutuhkan dukungan penuh dari lembaga untuk pemenuhan media pembelajaran & alat permainan edukatif di sekolah. Pemilihan guru yang akan mengajardi lembaga harus menjadi prioritas untuk semakinmeningkatkan kualitas guru dan lembaga paud tersebut.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Pelaksaan program pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana karena dukungan dari berbagai pihak, terutama Lembaga Pendidikan TK Al-Qur’an Tarbiyatul Mubtadiin beserta guru guru dan pihak terkait yang telah mengizinkan pengabdian ini terlaksana dengan lancar.

6. DAFTAR PUSTAKA

Guslinda, (2018).Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Surabaya: CV.Jakad Publishing Surabaya.

Riski Ramadani. (2016)Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penggunaan Media Panggung Boneka Pada A1 TK Madukismo.Jurnal Pendidikan Anak. 5.

(5)

Mila Karmila, Dwi Prasetiyawati D.H, Ratna Wahyu Pusari, dan Puwardi.(2015). Penyuluhan APE Terhadap Pendidik Paud Kelurahan

Tambak Rejo

Semarang.Journal.upgris.ac.id.

Suwardi.(2011). Efektivitas Media Pembelajaran Bagi Pendidik PAUD yang Ramah Lingkungan.Jurnal AL-AZHAR SERI HUMANIORA.1.

Gambar

Gambar 1 :Pemberian Materi Workshop Pentingnya  Media Pembelajaran Untuk AUD

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlahnya diperkirakan terus meningkat di Indonesia. Puskesmas Parit H.Husin II

Pembuatan majalah untuk divisi grafis meliputi mencari referensi media internal perusahaan pada perusahaan lain, kemudian kegiatan mengkonsep apa saja yang akan dicirikhaskan

Diantara ke-18 perlakuan benih yang diuji, teknik biomatriconditioning % SRO\PL[D BG25 + serbuk gergaji (Biomatric BG25 + MS) atau abu arang sekam (Biomatric BG25 + MA) dan

Sedangkan variabel yang menunjukkan kinerja emiten yang digunakan yaitu Return on Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), dan Book Value per Share (BV). Penelitian

Prosedur permintaan Informasi guna penelitian Unit Bagian Rekam Medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan, dimana Institusi pendidikan yang berkepentingan harus

Pengujian klasifikasi status gizi panjang yang dilakukan adalah berupa pengujian status gizi panjang yang dimana setiap data dari jenis kelamin, umur dan panjang

Hal ini terjadi karena program KOIN NU ini sangat bertumpu pada kinerja petugas pengumpul dana infaq ( juru jemput) dan petugas yang melakukan sosialisasi melalui