• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PELAKSANAAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. PELAKSANAAN PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

24 Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukorejo dan Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja (Purposive Sampling) karena di Sragen banyak terdapat pertanian Padi organik. Penelitian ini diselenggarakan pada 11 Juli 2011 sampai dengan 11 Agustus 2011.

3.2 Jenis Dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif (Descriptif Research) yang biasa disebut juga dengan penelitian taksonomik (Taxonomic Research). Digunakan sebagai pengeksplorasian dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan melalui pendeskripsian sejumlah variabel berhubungan dengan masalah dan unit yang sedang diteliti. Dalam penelitian deskriptif, tidak ada pengujian hipotesa melainkan hanya mengolah dan menganalisa data menggunakan pengolah statistik yang bersifat deskriptif (Statistic Descriptif) (Faisal, 2007).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey dan observasi. Survey merupakan pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah besar individu yang ditelaah sehingga dapat menggambarkan karakteristik tertentu dari populasi yang ada (Faisal, 2007).

Metode observasi adalah cara pengambilan data menggunakan mata tanpa pertolongan alat standar lainnya seperti pencatatan secara cermat dan sistematik. Dalam melaksanakan observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pengamatan langsung dan secara tidak langsung. Dalam pengamatan langsung, peneliti diartikan sebagai bagian dari kelompok yang pada saat itu sedang diteliti. Dalam menggunakan metode observasi, terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh peneliti, antara lain memungkinkan peneliti untuk mengetahui dan

(2)

melakukan pencatatan mengenai perilaku dan hal lain yang tidak dapat diperoleh secara verbal. Selain itu keuntungan yang lain adalah memberi kewajaran dalam suatu pengamatan dalam masalah yang sedang diteliti (Tri Cahyono, 1996: 39). Dari metode observasi dapat diperoleh berbagai macam informasi lainnya seperti tingkat kesejahteraan petaninya.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Pengertian Populasi Dan Sampel

Keseluruhan subjek penelitian yang menjadi perhatian dalam pengamatan dan penyedia data disebut dengan populasi. Populasi adalah keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Jumlah anggota populasi dapat sangat banyak hingga tak terhingga, akan tetapi juga bersifat dapat dihitung serta tidak banyak jumlahnya (Nurgiantoro dkk, 2002).

Dalam suatu populasi terkadang terdapat beberapa karakteristik yang menyebabkan peneliti tidak mungkin melakukan pengambilan semua anggota populasi, termasuk di dalamnya adalah efektivitas dan efisiensi, oleh karena itu penelitian “hanya” dapat dilakukan pada sebagian anggota populasi. Dari sebagian anggota populasi inilah yang disebut dengan sampel. Dari sampel inilah sumber data didapatkan. Sampel adalah sebuah kelompok anggota yang menjadi bagian populasi sehingga juga memiliki karakteristik dari populasi. Agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada populasi, sampel yang diambil harus bersifat

representative, yaitu mencerminkan dan memiliki sifat perwakilan dari keadaan

populasi yang sebenarnya (Nurgiantoro dkk, 2002).

3.3.2 Teknik Penentuan Dan Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, terdapat dua populasi yaitu populasi petani pertanian organik dan petani pertanian anorganik. Teknik penentuan populasi dalam penelitian adalah secara sengaja (Purposive Sampling).

Berdasarkan dua kelompok, diambil dua jenis sampel yaitu dari populasi pertanian organik (Kelompok Tani Sri Makmur). Cara pengambilan sampel ini

(3)

sangat riskan, sebab terkadang seorang petani memiliki lahan lebih dari satu, serta penggunaannya dibedakan, yaitu untuk pertanian organik dan anorganik. Jika terjadi demikian, maka sampel tersebut dieliminasi dari daftar responden dan digantikan dengan responden lainnya. Dari jumlah populasi yang ada, diambil 30 orang sebagai responden. Pengambilan sampel menggunakan metode Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling), dimana merupakan sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dapat dievaluasi secara obyektif.

Yang kedua adalah sampel yang diambil dari populasi petani pertanian anorganik (Kelompok Tani Lestari). Pengambilan sampel menggunakan metode Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling), karena dalam pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memudahkan evaluasi terhadap setiap unit penelitian secara obyektif. Jumlah sampel yang diambil dari populasi pertanian anorganik adalah 30 orang. Jumlah sampel dari masing-masing populasi berjumlah 30 orang, sebab jumlah tersebut sudah mewakili populasi kedua kelompok tani.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti, sedangkan yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi semisal data publikasi ataupun data yang berbentuk dokumen (Rianto, 2004).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, yaitu proses interaksi dan komunikasi untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab disertai dengan tatap muka menggunakan panduan wawancara (Guide Interview). Dengan ini, kesempatan menggali informasi lebih dalam dapat terlaksana dengan baik. Kelebihan metode ini adalah pewawancara dapat memberikan penilaian dari jawaban yang dilontarkan oleh responden berdasarkan pada gerak-gerik hingga mimik wajah responden (Tri Cahyono, 1996: 40).

(4)

Dalam wawancara, juga akan dikombinasikan dengan metode kuestioner. Kuestioner akan disajikan dalam proses wawancara, sebab kuestioner merupakan salah satu sarana pengumpulan data yang berisikan dengan beberapa daftar pertanyaan yang secara logis memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti, pertanyaan juga merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa (Tri Cahyono, 1996: 40).

Berbeda dengan perolehan data primer pada penelitian ini, yang menggunakan metode observasi, wawancara dan angket, perolehan data sekunder berasal dari Kecamatan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah petani padi serta jumlah produksinya.

3.5 Definisi Dan Pengukuran Peubah

3.5.1 Hasil Produksi

Adalah perolehan hasil berupa bulir-bulir Padi yang masih berupa gabah yang diusahakan oleh seorang petani Padi, pada satu musim tanam terakhir, dan dinyatakan dalam satuan ton/hektar/musim tanam.

3.5.2 Modal Lancar

Adalah jumlah uang maupun benda yang dimiliki oleh seorang petani untuk berusahatani Padi baik organik atau anorganik di setiap musim tanam, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah musim tanam yang terakhir, dan dinyatakan dalam satuan rupiah/hektar/musim tanam. Berikut adalah perhitungannya:

Dimana:

∑CA = Jumlah modal lancar (rupiah/ha/musim tanam) a = Budidaya Pertanian (organik/anorganik). CA = Current Asset

CA1 = Benih CA2 = Pupuk CA3 = Pestisida

(5)

3.5.3 Pendapatan

Adalah sejumlah uang yang diperoleh petani dari usahatani Padi, yang terhitung dari satu musim tanam terakhir, serta terdiri dari pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan ini dinyatakan dalam satuan rupiah/hektar/musim tanam. Perhitungan untuk menentukan pendapatan menggunakan pendekatan nominal, yang rumusnya sebagai berikut:

TR = (P.Q) TC = FC + VC Π = TR – TC Dimana:

TR = Total Revenue/ Pendapatan kotor (rupiah/ha/musim tanam). TC = Total Cost/ Total biaya (rupiah/ha/musim tanam).

P = Price/ Harga jual produk (rupiah/kg). Q = Quantity/ Jumlah produksi (ton).

FC = Fixed Cost/ Biaya tetap (rupiah/ha/musim tanam). VC = Variable Cost/ Biaya variabel (rupiah/ha/musim tanam). Π = Benefit/ Pendapatan bersih (rupiah/ha/musim tanam).

3.5.4 Biaya Benih

Adalah sejumlah uang yang dikorbankan oleh seorang petani dalam satu musim tanam terakhir dan digunakan untuk pembelian benih Padi. Dinyatakan dalam rupiah/kg/hektar/musim tanam.

3.5.5 Biaya Pupuk

Adalah sejumlah uang yang dikorbankan oleh seorang petani dalam satu musim tanam terakhir, yang digunakan untuk pembelian pupuk. Pupuk hayati dinyatakan dalam satuan rupiah/ton/hektar/musim tanam, sedangkan pupuk kimiawi dinyatakan dalam satuan rupiah/kg/ha/musim tanam.

(6)

3.5.6 Biaya Saprodi Pestisida

Adalah sejumlah uang yang dikorbankan oleh seorang petani dalam satu musim tanam terakhir dan digunakan untuk pembelian pestisida. Dinyatakan dalam satuan rupiah/litter/hektar/musim tanam.

3.5.7 Biaya Untuk Tenaga Kerja

Adalah sejumlah uang yang dikorbankan oleh seorang petani dalam satu musim tanam terakhir dan digunakan untuk membayar tenaga kerja yang terbagi antara tenaga kerja wanita dan pria. Dinyatakan dalam satuan rupiah/hektar/musim tanam.

Dimana:

∑Lc = Jumlah biaya tenaga kerja.(rupiah/ha/musim tanam). a = Budidaya pertanian (organik/ anorganik).

rm = tarif tenaga kerja pria rf = tarif tenaga kerja wanita t(i) = Masa budidaya, terdiri dari: t(1) = Pengolahan lahan. t(2) = Persemaian. t(3) = Pindah tanam. t(4) = Penanaman. t(5) = Perawatan. t(6) = Panen. 3.6 Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan Uji-t sampel independen (Independen Sample

t-Test) yaitu metode yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari dua

populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Maksud independen adalah populasi satu dengan yang lainnya tidak berhubungan (Kurniawan, 2008).

(7)

Dalam penelitian ini, responden terbagi dalam dua kelompok yaitu pertanian organik dan pertanian anorganik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam uji-t sampel independen:

- Distribusi data bersifat normal.

- Kedua kelompok data bersifat bebas atau independen.

- Variabel yang dihubungkan berbentuk dan kategorik (dengan hanya dua kelompok).

Uji-t sampel independen terbagi dua yaitu bervarian sama dan tidak sama. Berikut merupakan rumus uji t dengan varian sama.

Berdasarkan rumus tersebut, nilai sp diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

Xa = Rata-rata kelompok a Xb = Rata-rata kelompok b Sp = Standar deviasi gabungan Sa = Standar deviasi kelompok a Sb = Standar deviasi kelompok b na = Banyaknya sampel kelompok a nb = Banyaknya sampel kelompok b df = na+nb-2

Berikut merupakan rumus uji t independen dengan varian tidak sama.

s p b a b a

n

n

x

x

t 1 1

2

1

1

2 2 2

n

n

s

n

s

n

s

b a b b a a p

n

s

n

s

x

x

b b a a b a

t

2 2

(8)

Df (Degrees of Freedom) uji t independen dengan varian tidak sama diperoleh melalui rumus sebagai berikut:

Berikut merupakan rumus untuk menentukan sama tidaknya varian:

dan

Langkah pertama interpretasi hasil pengujian melalui nilai Sig di kolom

Levene's Test for Equality of Variances. Jika nilai Sig pada kolom Levene's Test for Equality of Variances > α maka dapat disimpulkan bahwa variannya sama,

sehingga hasil uji t yang digunakan berasal dari baris pertama (Equal variances

assumed). Namun bila nilai Sig pada kolom Levene's Test for Equality of Variances < α maka dapat disimpulkan bahwa variannya tidak sama, sehingga

hasil uji t yang digunakan berasal dari baris kedua (Equal variances not assumed) (Anonim, 2011k).

Langkah selanjutnya, melihat nilai Sig.2-tailed pada kolom t-test for Equality

of Means. Nilai t-hitung akan berbanding terbalik dengan nilai Sig.2-tailed,

sehingga jika nilai Sig.2-tailed < α (5% = 0,025), maka nilai t-hitung > t-tabel (30 responden = 2,042). Pada penelitian ini, interpretasi data hasil pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Dengan adanya dua hasil pengujian tersebut, hanya dilakukan salah satu saja, menggunakan nilai

t-1

1

2 2 2 2 2 2 2

n

n

s

n

n

s

n

s

n

s

b b b a a a b a a a

df

s

s

b a

F

2 2

1

n

df

b b

1

n

df

a a

(9)

hitung atau menggunakan nilai Sig.2-tailed. Sehingga hasil analisisnya dapat dinyatakan signifikan atau ada perbedaan (≠) antara kedua populasi yang diperbandingkan.

Karena Sig.2-tailed hanya memberikan hasil berupa = atau ≠, maka digunakan

One-tailed yang memberikan hasil uji hingga > atau <. Selain itu dapat dengan

melihat nilai Mean di tabel Group Statistics. Ini dilakukan karena pengujian dengan uji t independen pada SPSS tidak langsung memaparkan perbedaannya ( > atau < ). Dari hasil tersebut dapat langsung diketahui arahnya (Anonim, 2011l).

Di pengujian ini, indikator yang dilihat adalah nilai di kolom Levene's Test for

Equality of Variances, kemudian dilanjutkan dengan melihat nilai t-hitung yang

dibandingkan dengan nilai t-tabel (Anonim, 2011m).

Pada penelitian ini, data yang ada diperoleh dari sebuah populasi kelompok tani pertanian organik (Kelompok tani Sri Makmur) sebanyak 30 orang responden, dan 30 responden dari petani pertanian anorganik (Kelompok Tani Lestari).

Dalam uji beda terdapat beberapa tahapan yang ditempuh, yaitu:

- Menentukan Ho dan Hi yang pada prinsipnya adalah menguji karakteristik populasi berdasarkan pada informasi yang diterima dari suatu sampel, yang dalam hal ini adalah petani organik dan anorganik.

- Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu probabilitas kesalahan menolak hipotesis yang ternyata benar. Jika dikatakan α = 5% maka resiko kesalahan dalam pengambilan keputusan adalah 5%. Dengan demikian jika α semakin kecil, berarti semakin mengurangi terjadinya resiko kesalahan (Singgih, 2010).

Pada uji beda rata-rata yang merupakan analisis guna mengetahui:

Apakah terdapat perbedaan hasil produksi antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah hasil produksi Padi organik, dan π2 adalah hasil produksi Padi anorganik.

(10)

Apakah terdapat perbedaan jumlah modal lancar antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah jumlah modal yang dibutuhkan di pertanian organik, dan π2 merupakan jumlah modal yang dibutuhkan di pertanian anorganik.

Apakah terdapat perbedaan pendapatan antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 > π2

Dimana π1 adalah pendapatan pertanian organik, dan π2 adalah hasil pendapatan pertanian anorganik.

Apakah terdapat perbedaan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian benih antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah jumlah biaya untuk benih di pertanian organik, dan π2 jumlah biaya untuk benih pertanian anorganik.

Apakah terdapat perbedaan jumlah biaya untuk pembelian pupuk dari pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah jumlah biaya pupuk yang ada di pertanian organik, dan π2 jumlah biaya pupuk pertanian anorganik.

(11)

Apakah terdapat perbedaan dalam jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pestisida antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah jumlah biaya untuk pestisida di pertanian organik, dan π2 merupakan jumlah biaya untuk pestisida pada pertanian anorganik.

Apakah terdapat perbedaan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja antara pertanian organik dengan anorganik.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho: π1 = π2

Hi: π1 < π2

Dimana π1 adalah biaya tenaga kerja pada pertanian organik, dan π2 adalah biaya tenaga kerja pada pertanian anorganik.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pasal 282 KUHP ayat 1 sampai ayat 3, tentang pelanggaran kesusilaan dapat dijelaskan sebagai pengaturan tentang tindak pidana kejahatan tentang kesusilaan

menetapkan Perahrran Bupati tentang Perubatran Kedua Atas Peratrrran Bupati Tapin Nomor 02 Tahun 2OO8 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit

This research is about framing analysis in Jawa Pos and Kompas printed media reporting Partai Demokrat during the campaign’s period for general national election 2014.. Since

menggambarkan tentang latar tempat di Masjid Pesantren Al Furqan. Saat azan berkumandang, Syamsul keluar dari kamar tempat ia istirahat. Ia ingin merasakan shalat berjamaah. Masjid

Menyiapkan software atau perangkat lunak yang membantu untuk membuat aplikasi interaktif pembelajaran, perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan

(3) Dalam menjalankan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Ketua dibantu pengelola keuangan Sekolah Tinggi wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan

Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Sang Khaliq Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan

Circuit Breaker atau Saklar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan