• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI UMUM TENTANG MATERIALISASI AURA DALAM AFIRMASI DAYA TARIK CINTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI UMUM TENTANG MATERIALISASI AURA DALAM AFIRMASI DAYA TARIK CINTA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

15

A. AURA

1. Definisi Aura

Aura adalah energi yang berada di bagian luar tubuh dan membentuk suatu dinding yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari energy negatif.1 Pengertian aura secara umum adalah sebuah warna energi yang menyelubungi seluruh tubuh manusia. Kalau diibaratkan, aura itu seperti lapisan atmosfernya tubuh manusia, yang juga berlapis-lapis. Secara umum, lapisan aura itu terdiri dari tiga lapis, yakni lapisan astral, mental, dan spiritual.2 Pada hakikatnya aura itu sendiri adalah suatu pancaran sinar yang mengalami proses penghalusan berkali-kali, yang sinarnya melingkupi alam semesta (makrokosmos) dan sebagaiannya lagi melingkupi manusia (mikrokosmos). Pancaran sinar aura ini ada yang aktif dan ada pula yang non-aktif, baik pada alam semesta maupun pada diri manusia. Di alam semesta, pancaran sinar auranya akan tampak nyata dan jelas. Sedangkan, pada manusia pancaran sinar auranya tidak begitu jelas dan terlihat seperti uap yang sangat tipis. Secara metafisik, aura merupakan pantulan dari sisi luar pancaran cahaya langit dan bumi, yang mengkristal secara batin dan terpendam di dalam jiwa manusia. Cahaya aura tidak menyilaukan mata, tetapi sebaliknya, dapat menyejukkan dan menenteramkan batin orang yang pada dasarnya memiliki kepekaan sensual untuk melihatnya.3

1

Irmansyah Effendi, REI KI TUMMO: Teknik Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran dan Energi Spiritual, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cet. Ke-5, 2005), hlm. 70.

2 Sitiatava Rizema Putra, Rahasia Energi Aura Manusia, (Jogjakarta: FlashBooks, 2011), hlm. 15.

(2)

16

Menurut sebuah sumber yang penulis peroleh, ada beberapa ciri yang membedakan antara aura manusia dengan aura makhluk-makluk lainnya, yakni sebagai berikut:4

Tabel. Aura dan ciri-cirinya

Aura Ciri-Ciri

Manusia • Berwarna-warni sesuai karakternya

• Terasa hangat

• Dapat berubah warnanya

• Dapat bermuatan positif dan negative Binatang dan

tumbuhan

• Hanya satu warna yaitu coklat muda atau tipis • Terasa hangat

• Dapat bermuatan positif dan negative

Benda • Berwarna hitam

• Ada yang terasa hangat, ada yang terasa dingin • Dapat bermuatan positif dan negative

Makhluk halus • Berwarna gelap, seperti merah tua, biru tua dsb.

• Terasa dingin dan menusuk

Dengan demikian, aura pada setiap makhluk itu memang berbeda-beda. Tuhan memberikan aura kepada makhluk ciptaan-Nya sesuai dengan kadar atau kondisinya masing-masing.5

Dewasa ini aura telah banyak dibuktikan oleh ilmu pengetahuan, khususnya dengan keberadaan kamera kirlian, semua makhluk hidup mempunyai energi di dalam dan di sekeliling luar tubuh mereka. Energi tersebut amat dibutuhkan oleh organ-organ tubuh fisik setiap makhluk hidup. Tanpa adanya energi itu, makhluk hidup akan mati.

4 Bionergypower.com/ 09-03-2013. 5 Sitiatava Rizema Putra,op. cit.,hlm. 21.

(3)

17

Orang-orang yang sehat biasanya mempunyai aura yang tebal dan kuat. Sebaliknya, orang yang yang sakit mempunyai aura yang berlubang-lubang.6 Sehat dan sakit dalam hal ini tidak hanya pada masalah fisik, melainkan juga pada kondisi mental. Secara garis besar, tubuh manusia mempunyai tiga lapis aura, yaitu aura dalam atau aura kepribadian, aura kesehatan, aura luar atau aura yang menggambarkan kondisi mental saat itu juga. lapisan aura dalam seseorang biasanya mempunyai tebal sekitar 4-15 cm dan bisa mencapai 80 cm atau lebih, sedangkan aura luar sekitar 4-15cm dan bisa menjadi 80 cm atau lebih, ini hanyalah ukuran rata-rata saja. Kebanyakan orang yang auranya lebih tebal adalah orang-orang yang sangat sehat dan melakukan olahraga secara rutin atau pernah mempelajari teknik tenaga dalam atau pernafasan.7

Aura adalah cahaya yang dipancarkan oleh tubuh yang menandakan kondisi fisik, emosi kesehatan, mood dan lain-lain yang ditunjukan oleh warna yang berbeda. Aura itu muncul dari aktivitas listrik yang menjalar di sel-sel syaraf. Aura memancar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf, dengan wujud cahaya, warna dan radioaktif yang semuanya bisa mengalami proses pergantian dan perubahan seiring keadaan fisik maupun mental.8 Sedangkan pusat saraf itu sendiri adalah otak, milyaran sel saraf ada di otak. Itulah sebabnya kalau orang mengamati atau memfoto aura, lebih mudah di sekitar kepala, bukan di kaki atau perut, karena disekitar kepala-lah pancaran aura yang paling besar.

Penyelidikan mengenai aura manusia telah dimulai sejak tahun 1935 ketika seorang Profesor Rusia, S. Kirlian mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat medan energi di tangan dan

6

Irmansyah Effendi, op. cit., hlm. 72. 7Ibid.,hlm. 39.

8

‘Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, The Spiritual Power “Membangkitkan Kekuatan Paling Dahsyat Dalam Diri”, Terj. Muhtadi Kadi, (Jakarta: Nakhlah Pustaka, 2008), hlm. 110.

(4)

18

kaki manusia. Teknologi itu kemudian dikenal dengan nama Fotografi Kirlian. Sekitar tahun 1985, beberapa ahli riset menemukan teknologi baru yang dikenal dengan Fotografi Aura. Teknologi ini menggunakan sensor biofeedback pada kedua tangan dan mengirimnya ke kamera kemudian mencetaknya dalam bentuk foto polaroid. Dari teknologi ini, dapat dilihat aura diri sendiri secara statis yang tercetak dalam lembaran foto.9

Aura manusia adalah sebuah fenomena energi dalam sebuah sistem yang amat kompleks.Aura merupakan perwujudan eksternal sebuah daya hidup kreatif yang memberikan tenaga dan menjaga eksistensi diri manusia. Sebagai suatu bentuk wujud energi fungsional yang melingkupi tubuh jasmaniah, aura menyediakan suatu saluran yang amat luar biasa untuk berinteraksi dengan sumber energi dan dimensi lain, termasuk sistem aura manusia lainnya.10 Karena aura manusia merupakan kombinasi khas banyak ciri termasuk (tetapi tidak terbatas pada) warna, intensitas, keluasan, dan rancangan struktural. Ciri-ciri penting ini memberi gambaran nyata tentang susunan kosmis manusia yang tidak dapat rusak, yang disebut genotip11 kosmis manusia. Sebagai pasangan genotip biologis, genotip kosmis manusia menjamin individualitas manusia sebagai makhluk spiritual sekaligus yang memberikan masing-masing kemungkinan pertumbuhan yang tak terbatas. Aura yang tampak memberi gambaran sekilas yang menakjubkan tentang ciri kosmis yang unik serta nasib bagi kelanggengan manusia sebagai makhluk sadar di alam semesta ini.12 Aura menjadikan daya tarik yang terpancar dari diri manusia.

9http://www.gelombangotak.com/membuka_aura.htm/ 09-03-2013. 10Ibid.,hlm. 9.

11Kosmis yaitu mengenai kosmos (yaitu semua yang ada) berhubungan dengan jagat raya, sedangkan Genotip berasal dari kata genotype yang berarti ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar, khususnya yang bersangkutan dengan genetika, sebagai akibat evolusi biologis pada organism. Lihat; Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, cet. Ke-3, 1990), hlm.463 dan 270.

(5)

19

Dengan aura bisa dikagumi dan disegani karenanya. Aura yang terpancar secara tidak langsung melalui dari gaya bicara, tutur kata, kepribadian, cara berjalan, pemikiran-pemikiran, prinsip-prinsip, dan banyak hal lainnya.

2. Jenis dan fungsi Aura

Aura mempunyai kemampuan menakjubkan untuk beradaptasi dan memperbarui diri. Sebagai komponen integral perkembangan dan pertumbuhan manusia. Aura cenderung memberikan pengaruh positif secara spontan serta menepis pengaruh negatif karena kodrat asal-usul kosmisnya yang sangat tinggi. Dengan mengetahui aura serta fungsi-fungsinya, mampu meningkatkan pemahaman manusia terhadap diri sendiri untuk menggunakan sumber-sumber batiniah guna memberdayakan kehidupan. Setiap makhluk hidup yang berada di dunia ini, pasti memiliki yang namanya aura, tak terkecuali manusia. Aura tubuh manusia setiap menitnya bisa berubah-rubah tergantung dengan kondisi pikiran, fisik, dan bahkan lingkungan sekitar. Ketika pikiran, kondisi fisik, dan hati lagi berbunga-bunga, maka aura yang tampak di dalam tubuh manusia yaitu aura berwarna Hijau, aura yang berwarna hijau ini akan tampak bersinar, akan tetapi sebaliknya, ketika kondisi tubuh dalam keadaan kurang baik, baik dari segi pikiran dan sebagainya maka aura yang tampak dalam tubuh seseorang akan kelihatan Merah.13

Kutipan di atas hanya menggambarkan sedikit sehubungan dengan macam-macam aura yang ada di tubuh manusia yang terpancar dengan cahaya warna, aura tubuh manusia sebenarnya memiliki berbagai macam-macam warna aura, warna aura tubuh manusia itu seperti pelangi, yang mana masing-masing warna memiliki makna yang berbeda-beda.Warna

(6)

20

aura tubuh manusia itu mempunya makna yang berarti bagi manusiaitu sendiri, karena aura itu sendiri tak pernah tanpa warna. Untuk mengetahui makna dan arti dari warna aura tubuh dari manusia itu sendiri, berikut penjelasan aura dalam arti warnanya:

a. MERAH

Merah mewakili dari fisik dan seksual, suka mengekspresikan diri melalui sensualitas mereka dan tubuh fisik, semangat, kekuatan, keberanian dan kepercayaan diri. Jika seseorang pancaran auranya berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan.14 Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka memerintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin. Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesama. Merah juga menandakan sifat berani. Sifat negatif dari warna merah adalah penggugup.15

b. JINGGA

Orang yang punya aura ini orangnya pemberani. Seseorang yang pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian. Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul. Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis. Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli.

Mereka menyukai tantangan dan kegembiraan dari bahaya fisik. Orangnya senang dengan tantangan lingkungan mereka dan melampaui batas-batas fisik yang berlaku. Untuk orang yang punya aura jingga, mereka membutuhkan hiburan, adrenalin, kelicikan, dan kegembiraan dalam hidup mereka.16

14www.indospiritual.com/ 09-03-2013. 15 Sitiatava Rizema Putra, op. cit., hlm. 28. 16www.indospiritual.com, op. cit.

(7)

21

c. KUNING

Orang yang auranya kuning adalah orang yang berkepribadian bebas, bersemangat, energik, dan kekanak-kanakan. Kuning kadang-kadang sensitif dan bisa menjadi sangat pemalu dan peka. Mereka adalah orang yang humoris, senang tertawa dan membuat orang lain tertawa. Mereka senang tersenyum. Mereka lebih memilih untuk tidak bekerja sama kecuali pekerjaannya itu menyenangkan atau kreatif. Orangnya cinta alam dan suka mengkhawatirkan kelangsungan hidup satwa liar dan lingkungan.17 Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat yang antusias dan mengasyikan. Berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain. Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang. Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya hanya sebatas kulitnya saja. Warna kuning juga suka dengan gagasan dan berekspresi. Sifat negatif dari warna kuning adalah malu-malu dan suka berdusta.18

d. HIJAU

Seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh alami. Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati. Sifat hijau menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong. Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memandang setiap persoalan.

Orang-orang yang ber-aura hijau adalah orang yang cerdas. Mereka dapat memproses informasi dan ide-ide dengan cepat. Sebuah pekerjaan yang terlalu rinci membosankan bagi mereka. Mereka lebih memilih mengatur rencana, mengembangkan ide, dan menyuruh orang lain untuk mengurus yg detail. Mereka sangat tertarik dengan uang,

17 Loc. cit.

(8)

22

kekuasaan, dan bisnis. Ketika mereka ada di dalam kekuatan mereka, mereka bisa melakukan apapun. Mereka adalah orang yang ambisius dan berkemauan keras. Orang-orang jarang bisa memenangkan pertengkaran dengan orang ber-aura hijau.19

e. BIRU

Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara alami mempunyai sifat positif dan antusias. Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya. Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang. Menyukai perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia. Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas.20

Mereka adalah orang yang sangat penyayang dan mendukung. Mereka hidup dari hati mereka dan emosi mereka. Mereka suka memberikan cinta. Prioritas hidup mereka adalah cinta, spiritualitas dan hubungan. Mereka senang mengasuh dan merawat orang lain. Orang yg memiliki aura ini sangat emosional. Gampang menangis dan terharu saat sedang senang ataupun sedih atau tanpa alasan yang jelas sama sekali. Bahkan menonton sesuatu yang sentimental dapat membuat mereka menangis.21

f. UNGU

Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika. Sifat negatifnya merasa unggul dari yang lain. Ungu memberi kesan spiritual, mistis dan mampu menarik perhatian. Biasanya sering digunakan oleh bangsawan. Warna ini juga terkesan sensual, feminim, anggun dan hangat. Ungu yang

19Ibid., hlm. 27 dan 32. 20Ibid., hlm. 26.

(9)

23

gelap yang dapat memancarkan kekuatan, bisa menambahkan kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi dan obsesif. Memiliki sifat stabil melambangkan kegembiraan, ketenangan, keberanian, kekuatan, kemauan keras dan penuh semangat.22

g. PERAK ATAU ABU-ABU

Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak praktis, sering tidak mempunyai motivasi. Seseorang yang pancaran auranya berwarna perak ia cenderung berwatak buruk. Sedanngkan, aura abu-abu lebih banyak dikaitkan dengan suasana muram dan kesedihan, kadang juga ketakutan

h. EMAS

Emas adalah warna yang melambangkan kesuksesan, keselarasan, dan keindahan. Seseorang yang mempunyai kemampuan menangani proyek-proyek dan mempunyai tanggung jawab dalam skala besar. Mempunyai sifat kharismatik, pekerja keras, sabar. Dan sangat berpotensi mencapai kesuksesan pada usia lanjut.23

i. PUTIH

Putih menunjukkan tingkat keruhanian yang tinggi. Jika warna ini terlihat berlebihan (menyelubungi orang itu), ini menandakan hilang kepercayaan diri, tiada semangat meneruskan kehidupan, lesu daya tahan tubuh menurun, mudah terkena penyakit. Bisa juga menjadi tanda bahwa ia akan meninggal dunia (jika tiada warna lain selain warna putih). Putih seharusnya berada di luar bagian atas kepala dengan latar gelap. Seseorang yang pancara auranya berwarna putih diartikan, sifatnya tidak menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci.

22Sitiatava Rizema Putra, op. cit., hlm. 31. 23Ibid., hlm. 27.

(10)

24

Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain. Intuitif, bijaksana, idealis, cinta damai, dan spiritualis.24

j. HITAM

Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang terbuka dan kadang tertutup. Warna hitam bisa diartikan mempunyai sifat yang tidak baik, Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah, orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat.25

k. COKLAT

Lebih menyukai kepraktisan dan pintar berbisnis. Di sisi lain, Warna ini juga sering diartikan dengan keserakahan dan sikap mementingkan diri sendiri.26

l. PINK

jika berlebihan, terlalu banyak aura pink berarti kesepian, sedang dilanda cinta, kerinduan yang mendalam, putus cinta yang meninggalkan kesan penderitaan. Mengambil sedikit makanan yang pahit dapat membantu mengimbangkan aura yang terlalu berlebihan. Tapi aura warna pink dalam sisi positifnya menggambarkan cinta kasih serta ketekunan.27

Selanjutnya mengenai penjelasan tentang macam-macam warna aura di atas, maka aura dapat diterapkan sebagai berikut:

Tabel. Warna Aura terhadap kondisi jiwa dan makna hidup

No. Warna Aura Kondisi Kejiwaan Makna Kehidupan

1. Putih Normal, Tenang Potensi Kekayaan

2. Pink Senang, Bergairah Daya Tarik ke Lawan

24

www.indospiritual.com, op. cit. 25 Loc. cit.

26 Sitiatava Rizema Putra, op. cit., hlm. 30. 27Ibid., hlm. 31.

(11)

25

Jenis Tinggi

3. Hijau Damai, Senang

Komunikasi Sosial

Cocok dan suka untuk bermasyarakat

4. Merah Emosi, Marah Tempramental

5. Kuning Senang, Sensitif Periang tapi Labil

6. Biru Pribadi Tegas dan

Berwibawa Memiliki bakat Kepemimpinan dan Jabatan Tinggi 7. Hitam Keras, Kelelahan Saraf Penampilan Fisik Lebih Menonjol

Sedangkan warna-warna lain, diartikan sesuai dominan yang timbul dari warna-warna dasar di atas.

Menurut King Gunawan, ada tujuh keadaan atau bidang eksistensi manusia yang juga terwakili di dalam aura. Mereka terpisah, tetapi menjadi arus pemikiran dan perasaan yang mmengalir di dalam lautan kesadaran individu yang utuh. Dalam hal ini berikut disajikan dalam sebuah tabel yang menggambarkan hubungan antara ketujuh warna aura dengan ketujuh bidang eksistensi manusia.

Tabel. Hubungan warna aura dengan bidang eksistensi manusia

Warna Aura Bidang Eksistensi Golongan

Merah Bidang Fisik Fisik

Jingga Bidang emosi

Kuning Bidang mental bawah

Hijau Bidang mental yang lebih

tinggi

(12)

26

Biru Bidang intuisi Ruh atau Spiritual

Nila Bidang spiritual

Ungu Bidang Ilahi

Dari tabel tersebut, bisa diketahui bagaimana hubungan antara warna aura dengan bidang-bidang eksistensi manusia. Dengan demikian, bisa terlihat jelas warna-warna aura apa saja yang berkaitan dengan bidang fisik, spiritual, atau ruh.28 Seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an surat An Nahl ayat 13 ini:  !" # $ %& ' ( )*+ " ,- .ִ 01 # '+2 )& 34%567 . ) ةَر ُ : ْ َا ١٣ (

Artinya: “ dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.”(QS. An Nahl [16]:13).29

Manusia dan warna energi adalah kesatuan, saling berinteraksi antara satu sama lain, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana tindak interaksi seseorang dengan suatu warna. Diantaranya faktor genetik, genetik yang diwarisi dari orang tua dapat menyebabkan kecenderungan manusia terhadap suatu warna. Perkara ini banyak bergantung pada sistem endokida yang memberi reaksi apabilah manusia melihat suatu warna. Kelenjar endokida ini berdasarkan pada maklumat. Faktor genetik secara umumnya mempengaruhi faktor DNA yang terdapat dalam kromosom di dalam sel

28

King Gunawan, Melalui Aura, Kenali Potensi Sukses Anda dalam 10 Detik!, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009), hlm. 45.

29 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemah, Departemen Agama 1990, hlm. 404.

(13)

27

hingga mempengaruhi aktifitas otak yang kemudian berakibat pada kecenderungan seseorang. Semisal orang tua tidak menyukai warna merah maka, secara otomatis seseorang dapat tersistem untuk sama tidak suka dengan warna merah. Sedangkan faktor yang lain yakni pengalaman. Pengalaman yang dialami seseorang pada masa lalu warna yang disukai dan yang tidak disukai. Contohnya, semisal seseorang mempunyai seorang teman yang disukai, dan orang tersebut sangat menyukai warna kuning, maka hal ini seseorang dapat senantiasa suka dengan sesuatu yang berwarna kuning, begitu juga sebaliknya.30

Penjelasan di atas dapat diambil pengertian, bahwa fenomena antara manusia dengan warna memang begitu berkaitan. Begitu pula mengenai efek dari warna yang dipancarkan oleh aura yang dapat diartikan sebagai simbol karakterisitik.

3. Pembangkit Energi Aura

Untuk membuka dan meningkatkan aura terdapat banyak cara. Ada cara yang sifatnya tradisional, semi modern, dan benar-benar modern. Contoh cara yang tradisional seperti melalui ilmu pernafasan, chi, rei ki, meditasi dan semacamnya. Yang modern, lebih mudah dan lebih cepat tentu saja dengan stimulasi musik terapi gelombang otak (Brainwave). Telah diketahui oleh banyak ilmuan bahwa semakin rendah gelombang otak manusia, maka semakin kuatlah aura yang terpancar.31 Namun semuanya itu hanyalah sarana pengolahan dalam pembangkitan aura itu sendiri, karena sebenarnya letak pusat energi aura ada di dalam tubuh manusia itu sendiri, sehubungan tentang definisi aura di atas, telah

30

Mir Hazil Azran Ramli, Aura Personality Warna, (Kuala Lumpur: PTS Millennia SDN. BHD., 2008), hlm. 73-74.

(14)

28

diketahui bahwa aura adalah pancaran energi yang dihasilkan oleh bion di dalam tubuh manusia. Bion ini diaktifkan oleh generator (genset) yang tersebar pada 365 titik pada tubuh manusia, yang kemudian biasa disebut cakra atau latifah. Dengan demikian yang dimaksud dengan cakra adalah generator-generator energi yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan energi di dalam tubuh manusia.Singkatnya, cakra adalah sel pembangkit aura.32Cakra-cakra ini tidak terletak pada tubuh fisik, melainkan pada tubuh non-fisik. Biasanya cakra-cakra berpusat di dalam atau di permukaan tubuh fisik dan ujungnya yang berfungsi sebagai pintu terdapat di luar tubuh fisik.33

Kata Cakra sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Roda (berputar). Cakra adalah pintu energi yang berfungsi memompa energi kotor keluar dari tubuh dan menggantinya dengan energi baru dan bersih.34 Cakra merupakan pusat-pusat tenaga pada tubuh manusia yang aktif setiap saat entah itu disadari atau tidak. Energi bergerak melalui cakra-cakra untuk menghasilkan kondisi psikologis tubuh yang berbeda-beda, karena setiap cakra akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh, seperti perasaan marah, sedih, gembira, tenang, konsentrasi, dan lain-lain. Setiap cakra adalah pusat emosi dan pusat dari sebuah lapisan tubuh.

Cakra dalam pengertian spiritual adalah tempat atau jalur keluar masuknya energi prana atau sebagai transformer energi. Cakra ini bila dilihat dengan mata batin akan terlihat seperti sebuah roda cahaya yang berputar atau seperti bunga teratai. Masing-masing cakra memiliki frekuensi dan gelombang yang berbeda-beda. Setiap daun teratai mewakili

32 Agus Musthofa, Dzikir Tauhid dan Pancaran Aura, (Surabaya: Padma Press, 2006), hlm. 180.

33

Irmansyah Effendi, SHING CHI: Teknik Efektif Untuk Mengakses Energi Ilahi, op. cit, hlm. 1.

34 Irmansyah Effendi, REI KI TUMMO: Teknik Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran dan Energi Spiritual, op. cit, hlm. 73.

(15)

29

jumlah frekuensi yang digetarkan, frekuensi terendah dimulai dari cakra terbawah dan semakin banyak jumlah daunnya, maka frekuensinya juga semakin tinggi. Jika cakra berputar searah jarum jam, maka cakra akan memompa masuk energi bersih kedalam tubuh. Namun sebaliknya, jika berputar berlawanan arah jarum jam, maka ia akan memompa keluar energi yang sudah terpakai dari dalam tubuh. Dengan fungsi yang sangat penting inilah, keseimbangan dan keaktifan cakra memegang peranan penting dalam aktifitas tubuh manusia, seperti kesehatan, kekuatan, kepekaan dan lain-lain.35

Ada banyak sekali cakra pada tubuh manusia, yaitu sekitar 365 buah yang disebut cakra minor dengan berbagai ukuran, tetapi 7 cakra utama pada tubuh manusia adalah cakra-cakra besar atau cakra mayor yang berakar pada saluran sushumna, yaitu:

1. Cakra Dasar, terletak di ujung tulang ekor

2. Cakra Sex atau Tantian, yang terletak di tulang pelvis sedikit di atas kelamin.

3. Cakra flexus, yang terletak di pusar.

4. Cakra Jantung, yang sebagai namanya terletak di tengah dada di antara kedua puting.

5. Cakra Tenggorakan, terletak di tengah tenggorakan, beberapa millimeter di bawah pita suara.

6. Cakra Ajna, terletak di antara dua alis

7. Cakra Mahkota, yang terletak di puncak kepala.36

35 Alex Iskandar dan Endi Novianto, Meditate & Growrich; Sehat, Kaya, dan Bahagia

Duniawi-Spiritual, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008), hlm. 14.

36 Irmansyah Effendi, KUNDALINI: Teknik Efektif untuk Membangkitkan, membersihkan,

dan Memurnikan kekuatan Luar Biasa dalam Diri Anda, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cet. Ke-10, 2006), hlm. 10.

(16)

30

Jadi cakralah yang menjadi sumber bangkitnya energi aura manusia.37 Cakra ini tidak terlihat dalam tubuh fisik, kalau tubuh manusia dibedah, maka tidak akan ditemukan bagian cakra, karena letak cakra ada di dalam tubuh bioplasmik. Tubuh bioplasmik sendiri adalah cetakan tubuh fisik manusia yang menyerupai tubuh fisik, ada kepala, lengan, kaki, dan sebagainya. Maka dari itu disebut BIO karena hidup, sementara kata plasma di sini tidak sama dengan plasma darah. Plasma adalah istilah untuk menyebut bahan keempat dalam pembentukan suatu unsur fisika, selain padat, cair, dan gas. Wujud tubuh bioplasmik itulah yang muncul kepermukaan tubuh fisik manusia, dan kemudian disebut dengan aura.38

B. AFIRMASI

Afirmasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yakni Affirmation. secara harfiah diartikan sebagai penegasan atau penguatan,39 afirmasi adalah penetapan kuat yang bersifat positif, pernyataan atau pengakuan yang bersungguh-sungguh.40 Ada sebuah pepatah mengatakan “Kita adalah apa yang kita pikirkan”, pepatah tersebut menjadi penegas dari afirmasi itu.41 Manusia diberi wewenang untuk menggunakan haknya dari Allah SWT untuk mengarungi samudera hakikat dan percikan Nur-Nya yang ditiupkan ke dalam dirinya. Manusia dianugerahi pengetahuan untuk mengetahui, bahwa untuk mengubah kehidupan mereka, maka pertama-tama merekalah yang harus berubah terlebih dahulu. Mereka harus mengembangkan sikap hidup positif, menentukan tujuan yang akan

37 Thari Gayatri, Terapi Aura: Membuka Aura dengan Divine Energy, (Jakarta: Penerbit KataKata, 2012), hlm. 23.

38Sitiatava Rizema Putra, op. cit., hlm. 48.

39 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cet. Ke-XXV, 2003), hlm. 15.

40 Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, cet. Ke-3, 1990), hlm. 9.

(17)

31

mengarahkan hidup mereka secara lebih baik, dan mereka harus menguatkan keyakinan dalam diri mereka sendiri bahwa mereka akan berhasil.42 Karena motivasi yang kuat adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan, memotivasi diri berarti juga menentukan sasaran hidup yang lebih jelas, yaitu bagaimana menjalani kehidupan dengan tujuan yang jelas dan target yang tepat sasaran.

Dalam kehidupan ini begitu banyak orang yang menunggu datangnya sebuah kesempatan emas untuk dapat melakukan hal-hal yang indah dan luar biasa. Padahal tanpa disadari, sesungguhnya Tuhan telah membuka kesempatan tepat dihadapannya. Kesempatan yang Tuhan berikan kepada manusia kadang memang terkesan tampak sangat sederhana, bisa jadi karena kesederhanaan inilah manusia kerap mengabaikannya. Padahal terdapat hal yang sangat luar biasa yang tersembunyi di balik kesederhanaan tersebut.43 Secara teknis jika manusia berani mengambil tindakan atas rencana perubahan dalam diri, berarti manusia tersebut sudah melakukan sebuah langkah maju untuk menggapai kesuksesan, memunculkan citra ideal dari diri, dan menjadi lebih bersemangat merealisasikan visi hidup.44 Dengan begitu manusia haruslah betul-betul menyadari akan adanya daya afirmasi yang bangkit dari aktualisasi manusia sehingga tercipta melalui kesadarannya. Kesadaran merupakan hasil kerja pikiran atau akal budi, kemudian berfungsi pada alam bawah sadar, kesadaran selalu mencari cara untuk mengungkapkan dirinya. Lingkungan menyodorkan tantangan kepada kesadaran agar

42 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

ESQ: Emotional Spiritual Quetiont berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001), hlm. 265.

43 Ekokaf, 21 Formula Dahsyat Indra Keenam, (Jakarta: TransMedia Pustaka, 2011), hlm. 26.

(18)

32

menciptakan bentuk yang memungkinkan kesadran diterima di lingkungan tersebut.

Itu sebabnya, keseluruhan kehidupan adalah ikhtiar, dengan segala bentuk yang tak terbilang, untuk mengada, dan kembali tak ada, dan kesadaran mewujud dalam bentuk-bentuk baru yang meninggalkan tilas keberadaan mereka dalam ketidaksadaran yang abadi. Pada diri manusia, semua bentuk awal kehidupan telah mewujud. Pengalaman daya pikir, yang dicapai oleh kesadaran dalam wujud ekspresi yang lebih rendah pada kehidupan yang telah berlalu, kini merupakan bagian dari organisme manusia. Manusia adalah pewaris raga, yang digerakkan oleh akal budi, sebagai tempat bercongkol suatu tingkat kesadaran yang melebihi makhluk lain di bumi ini.45 Kesadaran manusia diperoleh dari pemikiran, termasuk segala hal yang sudah dialami. Manusia menyadari hal-ihwal yang dialami melalui panca indranya yang kemudian terstruktur ke dalam otak hingga terciptalah kekuatan besar manusia, yakni kekuatan pikiran.46

Pikiran manusia, adalah kekuatan yang harus benar-benar diyakini dan penuh kepercayaan, harus dipengaruhi oleh sugesti, sehingga tidak akan timbul gejala-gejala yang mengganggu dengan merasa ragu dan ada yang lebih tinggi dari adanya kekuatan tersebut. Karena kekuatan ini jika tanpa kepercayaan dan keyakinan yang sungguh-sungguh adalah sebuah pemborosan waktu dan tenaga, dari sinilah sehingga diketahui adanya peneguhan keyakinan yang kemudian disebut afirmasi.47

Afirmasi secara kontekstual merupakan wujud ikhtiar manusia untuk meraih apa yang memang menjadi harapan dan tujuannya. Dimana usaha tersebut berorientasi pada optimisme spiritual dan keutuhan emosional yang memberika pertolongan, pemahaman, harapan, dan

45

Harold Sherman, Keajaiban Pikiran, Terj. Meilyan Hamsa, (Yogyakarta: Rumpun, cet. Ke-2, 2008), hlm. 10.

46Ibid., hlm. 21. 47Ibid., hlm. 22.

(19)

33

kejernihan ketika keraguan dan ketakutan menyelimuti keadaan manusia, yang kemudian menjadikan manusia pesimis, putus asa dan berprasangka buruk pada apapun termasuk pada Tuhan.48 Dalam sebuah Hadits Qudsi menyampaikan:

َ ٍَْ َا

َِْ

ي

ِْ

Artinya: “Aku ini (berbuat) sesuai prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”49

Al-Qur’an juga menganjurkan kepada manusia agar senantiasa berusaha sekuat tenaga, yakni hukum lahiriah haruslah ditunaikan. Jangan hanya diam berpangku tangan sambil menunggu keajaiban.

%& ' 89 :; <=>4 ?3 1 # ' @ ABCDִ E <=>4 ?3 GHI ! J @ $ 9 ' ִK L9 01 # ' @ ☯NO#Q :⌧ S TK 4  A UV W+> X+ +! K W+ YZ . ) ةَر ُ ْ َا : ١١ (

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya. dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. ar-Ra’d [13]: 11).50

Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.51 Begitulah kiranya hukum kausalitas Allah Yang Maha Adil terhadap hamba-hambaNya, di mana ada

48 Joan Borysenko dan Miroslav Borysenko, The Power Of The Mind To Heal: Kekuatan

Pikiran untuk Menyembuhkan, Terj.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 288.

49 Al-Imam Abi âbdillah Muhammad ibn Ismaîl ibn Ibrahim ibn al-Maghirah ibn bardzabth al Buchorī al Ja’fī, Shahih al Buchorī, Juz: 7, (Bairut: Dar al-Kutub al-îlmīah, 1992), hlm. 528.

50 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemah, Departemen Agama 1990, hlm. 370.

51

(20)

34

ikhtiar atau usaha yang positif maka akan berhasil dengan positif begitupun sebaliknya.

Ayat lain mengatakan:

E[ \] K8 W^_`abc+ %; ' AB dִQ . ) ةَر ُ ْ! َا : ٣٩ (

Artinya: “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (QS. An Najm [53]: 39).52

Kesuksesan dari afirmasi sendiri tidaklah lepas dari awal visi misi yang positif dan pasti, dan kemudian semangat yang kuat dari keinginan tersebut untuk benar-benar terarah pada keberhasilan yang diharapkannya. Maka, afirmasi sangat membutuhkan dengan yang namanya kekuatan visualisasi atau bayangan.53 Memvisualisasikan keinginan memungkinkan seluruh keinginan tercapai oleh pikiran bawah sadar. Tuhan Yang Maha Pencipta menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri manusia untuk mencapai impian atupun tujuan, dengan pasti penuh keyakinan terhadap Sang Pencipta yang senantiasa mengawasi manusia.54

Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipat gandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi umat manusia. Sehingga diri iniakan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan, dan perubahan besar terjadi pada

52

Ibid., hlm. 874.

53Harold Sherman, op. cit., hlm. 109.

54 Agus Wahyudi, Mukjizat Surah Ar-Rum, (Yogyakarta: Lingkaran, cet. Ke-2, 2009), hlm. 70.

(21)

35

suatu waktu, dengan daya afirmasi yang merupakan wujud kekuatan pikiran manusia.55

C. DAYA TARIK CINTA

Ketertarikan akan cinta merupakan suatu kebutuhan yang mendorong individu manusia untuk mengadakan hubungan efektif atau ikatan emosional dengan individu lain, baik sesama jenis atau yang berlainan jenis, di lingkungan keluarga, ataupun lingkungan sosial masyarakat. Bagi individu-individu, keanggotaan dalam kelompok sering menjadi tujuan dominan, dan mereka bisa menderita kesepian, terasing, dan tak berdaya apabila keluarga, pasangan hidup, atau teman-teman meninggalkannya.56 Dari situlah maka dapat diketahui tentang keberadaan cinta yang ada pada diri manusia.

Dalam teori kepribadian lain mengatakan bahwa, Cinta sebagai perasaan kebahagiaan terhadap kehadiran orang lain dan menegaskan nilai serta perkembangan (dari orang lain tersebut) seperti milik kita sendiri. Untuk mencintai berarti untuk peduli, karena tanpa kepedulian maka tidak ada cinta, hanya sentimental kosong atau rangsangan seksual yang sementara. Kepedulian juga merupakan sumber dari keinginan ataupun ketertarikan.57

Cinta merupakan suatu perasaan yang dialami oleh makhluk Tuhan di muka bumi. Tuhan memberikan cinta di hati pada hamba-Nya, sebagai salah satu bukti Tuhan yang Maha Penyayang. Cinta merupakan suatu perasaan yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan. Cinta lahir kerana tarikan atau disebabkan

55http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/10/kekuatan-afirmasi-318162.html, op. cit. 56

E. Koeswara, Teori-teori kepribadian, (Bandung: PT. Eresco, cet. Ke-II, 1991), hlm. 122.

57 Jess Feist dan Gregory J. Feist, Teori-teori Kepribadian, Terj. Smita Prathita Sjahputri, (Jakarta: Salemba Humanika, cet. Ke-II, 2010), hlm. 56.

(22)

36

saling tertarik, Cinta adalah salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu, yang diekspresikan dengan berbagai macam cara dan bentuk guna mendapatkan ketertarikan yang dicinta.

Diri manusia berfungi sebagai daya, daya tertinggi di dalam kepribadian masing-masing manusia, yang mengarahkan pada perkembangan pribadi yakni, psikologis dan spiritual.58 Manusia akan lemah bila tanpa daya, tanpa kekuatan yang mendorong semangat hidupnya. Kekuatan tersebut tidak bisa diukur hanya dengan kekayaan materi, kekuasaan, jabatan yang tinggi atau popularitas. Melainkan cinta itulah hakikat kekuatan utama yang menggerakkan semangat hidup seseorang.59

Fenomena kehidupan yang terjadi dalam kehidupan manusia, maka akan terdapat jawaban bahwa cinta merupakan inti dari kekuatan dan perkembangan hidup manusia. Cinta telah menjadi keterikatan yang melandasi perkembangan hidup manusia. Ketika seseorang mengalami jatuh cinta terhadap yang dicinta, serasa hidup menjadi lebih indah penuh semangat. Akan rela melakukan sesuatu, berkorban waktu, tenaga, pikiran, bahkan uang demi menyenangkan sang kekasih. Akan senantiasa melakukan sekuat tenaga, melakukan yang terbaik dari diri untuk memenuhi apa yang diminta sang kekasih. Bahkan melakukan dengan penuh keikhlasan, melakukannya dengan sungguh-sungguh agar membuat sang kekasih merasa bahagia.60

Kebutuhan akan cinta itu mencakup keinginan untuk mencintai dan dicintai. Mencintai dan dicintai ini, merupakan prasyarat bagi adanya

58Stephen Palmquist, Fondasi Psikologi Perkembangan: Menyelami mimpi, mencapai

kematangan diri, Terj. Muhammad Shodiq, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 387.

59

Eko Jalu Santoso, The Art of Life Revolution; Perspektif Baru Memberdayakan Kecerdasan Emosional dan Spiritual dalam Mengubah Hidup Menjadi Seorang Pemenang ,(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004), hlm. 133.

(23)

37

perasaan yang sehat. Sebaliknya, tanpa cinta orang akan dikuasai oleh persaan kebencian, rasa tak berharga dan kehampaan.61 Dengan begitu bukanlah hal yang harus diabaikan bahwa manusia memang mempunyai dorongan ketertarikan dengan cinta.

D. PENGGUNAAN AURA UNTUK MATERIALISASI DALAM

AFIRMASI DAYA TARIK CINTA

Aura yang merupakan pancaran energi atau lapisan cahaya yang berada di luar tubuh manusia, secara tidak langsung memang sudah dapat membahasakan dampak atau efek sesuai dengan gelombang dan warna yang dipancarkan aura tersebut.

Materialisasi aura berarti perwujudan sebuah ikhtiar dalam bentuk pembangkitan potensi yang luar biasa yang ada pada diri manusia. Potensi dimana yang telah tertanam, yakni daya energi yang berwujud aura dan daya kekuatan otak atau pikiran yang diwujudkan melalui daya visualisasi. Dengan daya visualisasi yang kuat dapat menciptakan keadaan untuk menunjang kesadaran diri, untuk memastikan bahwa peningkatan kesadaran yang terjadi tidak pernah berhenti, karena sesungguhnya kesadaran manusia dapat berkembang terus hingga akhir hayat, tidak ada batasnya.62

Adapun pengaruh kekuatan visualisasi terhadap kenginan materi merupakan kepercayaan yang sudah ada sejak dulu. Itu sama halnya seperti keyakinan terhadap keberadaan dan keabadian ruh di alam, di mana materi dikuasai langsung oleh akal sebagai sumber adanya visualisasi. Kini, kebenaran keyakinan ini sudah menjadi kebenaran ilmiah. Karena jelas, karakter benda padat dalam melakukan gerakan tertentu pasti

61 E. Koeswara, op. cit., hlm. 124.

62Anand Krishna, Neo Psychic Awareness, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 150.

(24)

38

dipengaruhi sesuatu. Gerakan tersebut membutuhkan sumber abadi yang tidak lain adalah akal.63

Begitu pula proses materialisasi aura dalam menginginkan ketertarikan cinta, pelaku materialisasi secara rumus keseimbangan alam memperoleh simpati dari hasil interaksi energi aura cintanya. Simpati yang dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain, simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, tetapi berdasarkan perasaan sebagaimana proses identifikasi. Orang tiba-tiba merasa dirinya tertarik kepada orang lain seakan-akan dengan sendirinya, melainkan itu dikarenakan adanya interaksi yang sedang dirasakan. Simpati itu proses yang sadar bagi diri manusia, peranan simpati cukup nyata dalam hubungan satu orang dengan dua atau lebih, termasuk hubungan cinta kasih antar manusia.64

63 ‘Abdul Basith Muhammad as-Sayyid,op. cit., hlm. 83.

64 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, cet. Ke-III, 2009), hlm. 75.

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya peran seng, maka dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan besarnya seng dalam makanan gurame yang dapat memberikan pertumbuhan normal,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis web pada pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90% (sembilan puluh perseratus) dari total jumlah

3 Universitas Kristen Maranatha individu menghayati bahwa dirinya layak mendapatkan pertolongan Tuhan dalam kehidupannya, namun Tuhan tidak available atau tidak selalu

Melalui pengamatan lingkungan sekitar, peserta didik dapat mengembangkan sikap mengagumi keteraturan dan kompleksitas makhluk hidup dan benda tak hidup sebagai

Besar atau kecilnya partisipasi oleh anggota juga akan mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) yang akan diterima anggota setiap tahunnya. Sedangkan pengertian partisipasi

akan dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan (kata, frasa, kalimat naratif, maupun dialog), yang berkaitan dengan tubuh dan penubuhan yang digambarkan

mempengaruhi bagaimana mereka mempersepsikan mengenai model pembelajaran blended learning yang mereka jalankan, yang mana persepsi didefinisikan oleh Atkinson (2000)