• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR PADA LEBAH PEKERJA Apis cerana EMILIA DARMAYANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR PADA LEBAH PEKERJA Apis cerana EMILIA DARMAYANTI"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR

PADA LEBAH PEKERJA Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Observasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008 Emilia Darmayanti NRP 351060211

(3)

ABSTRACT

EMILIA DARMAYANTI. Behavior Observation of Apis cerana Based on the Age of Bee Workers. Supervised by RIKA RAFFIUDIN and MOCH. CHANDRA WIDJAJA

Honey bee division of labor is characterized by temporal age polyethism, in which young workers remain in the hive and perform task there, whereas old workers perform outside task. Behavior in the western honey bee (Apis mellifera) has been extensively studied. However, not complete data was found in A. cerana, the eastern honey bee. Hence, the aims of this study were (i) to explore age polyethism and other behavior types and (ii) variations behavior of A. cerana within 25 days. Two colonies of A. cerana were used in this study. The first colony observed was carried out on July 19 - August 13, 2007 and the second was observed on May 17 - June 10, 2008. Newly emerged bees from the two colonies were labeled on the bee thorax using different colors and numbers. Observation of honey bee behavior was performed from 06.00 am-06.00 pm within interval of two hours for 25 days. The age of the bees that performed a certain behavior as well as the behavior duration was analyzed. The result showed that young A. cerana worker performed ten indoor age polyethism i.e. cell cleaning , nursing brood, nursing queen, receiving nectar from incoming forager, orientation flight, building comb, brood capped, honey capped, food storer and removing debris behavior within 1-10, 3-9, 6-13, 3-14, 4-16, 6-18, 7-13, 5-12, 10-22, 12-23 days, respectively. A. cerana outdoor tasks were ventilating, guarding, and foraging within 8-19, 14-23, and 18-25 ages, respectively. Age bee variations and overlap behavior were observed in the cell cleaning, nursing queen, and brood capped, honey capped, food storer, removing debris, ventilating, and guarding behaviors. Orientation flight behavior showed specific pattern having peak time between 14.00-16.00. Two others specific pattern behaviors also shown in guarding and foraging behavior having peak time between 06.00-08.00 and 16.00-18.00. Other A. cerana activities observed were chewing cap while the bee emerge, walking, resting, cell inspection, grooming (autogrooming and allogrooming), clustering, and fanning on honey cell.

(4)

RINGKASAN

EMILIA DARMAYANTI. Observasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana. Dibimbing oleh RIKA RAFFIUDIN dan MOCH. CHANDRA WIDJAJA.

Lebah A. cerana merupakan serangga sosial dicirikan dengan adanya perawatan keturunan bersama-sama dan pertemuan antar generasi. A. cerana hidup dalam suatu kelompok yang disebut koloni, terdiri dari satu lebah ratu, ribuan pekerja, dan puluhan lebah jantan. Lebah pekerja melakukan banyak tugas dalam koloninya tergantung pada umur lebah yang disebut age polyethism. Tujuan penelitian ini adalah (i) mengeksplorasi jenis perilaku lebah pekerja A. cerana umur 1 sampai dengan 25 hari, dan (ii) mempelajari adanya variasi perilaku yang terjadi pada lebah pekerja

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Juli – 13 Agustus 2007 dan 17 Mei – 10 Juni 2008 di Perhutani Gunung Arca Sukabumi. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Objek penelitian adalah dua koloni lebah madu A. cerana. Setiap koloni terdiri dari satu sisir sarang yang dimasukkan ke dalam sarang kaca (observation hive) berukuran 35 x 25 x 3 cm. Satu sisir sarang lengkap memiliki lebah ratu, lebah jantan, lebah pekerja, dan sel pupa pekerja. Penelitian diawali dengan pembuatan peta lokasi sel pupa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah lebah yang keluar dari sisiran sarang dalam satu hari. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama disebut kohort 1 dan lebah yang keluar pada hari kedua disebut kohort 2. Setiap kohort diamati lima lebah pekerja. Lebah yang keluar dari sel pupa diberi label berupa stiker bernomor dengan warna yang berbeda yang dilekatkan pada torak lebah. Pengamatan perilaku lebah dilakukan selama 25 hari dari pukul 06.00-18.00, dengan interval waktu dua jam dan diselang waktu istirahat 30 menit. Perilaku yang diamati adalah perilaku dari tiap individu lebah pekerja A. cerana mulai umur 1 - 25 hari. Data video hasil rekaman perilaku A. cerana dianalisis menggunakan Cyberlink Power DVD dan Windows Media Player untuk mempelajari umur dan durasi perilaku. Rataan dan standar deviasi untuk suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya pada saat pengamatan perilaku dianalisis dengan korelasi Pearson (Program Systat 10).

Perilaku lebah pekerja A. cerana yang diamati terbagi dalam dua kategori, yaitu perilaku yang berdasarkan umur (age polyethism) dan aktivitas lain. Age polyethism terdiri dari perilaku di dalam sarang dan di luar sarang. Age polyethism di dalam sarang antara lain membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu dan sel larva, belajar terbang, merawat ratu, membangun sarang, memadatkan polen, dan membuang sampah. Age polyethism di luar sarang terdiri dari perilaku mengatur suhu udara, menjaga koloni, dan mencari pakan.

Perilaku membersihkan sel dilakukan lebah A. cerana pada umur 1-10 hari dengan memasukkan tubuhnya ke dalam sel sampai batas torak atau abdomen. Membersihkan sel bertujuan membuang serpihan lilin dan kotoran lain dari dalam sel untuk kemudian diisi telur, polen, dan madu. Aktivitas merawat larva dilakukan lebah pada umur 3-9 hari dengan memasukkan kepalanya ke dalam sel

(5)

Lebah penerima nektar pada umur 3-14 hari di dalam sarang menerima nektar dengan jalan menjulurkan probosisnya ke lebah pencari pakan. Nektar yang diterima setelah melalui proses enzimatis di dalam lambung madu lebah penerima nektar disimpan ke dalam sel kosong yang terdapat di bagian atas, kiri dan kanan sisir sarang. Lebah menutup sel madu pada umur 5-12 hari dengan lapisan lilin yang diekskresikan melalui probosisnya. Sel madu yang ditutup adalah sel yang sudah terisi penuh dengan madu. Aktivitas menutup sel madu berlangsung 1-5 menit, lalu ditinggalkan, kemudian individu lain secara bergantian akan melanjutkan penutupan sel tersebut hingga selesai. Hal yang sama terjadi pada perilaku menutup sel larva yang terjadi pada umur 7-13 hari. Sel larva A. cerana yang ditutup adalah sel yang berisi larva tahap instar akhir dan tidak membutuhkan makanan lagi.

Apis cerana belajar terbang pada umur 4-16 hari. Belajar terbang berlangsung pada pukul 11.00-13.00, 14.00-16.00, dan 16.30-18.00. Lebah yang belajar terbang tampak berjalan cepat berkeliling sarang selama 4-6 menit. Kemudian bersama dengan beberapa lebah lain terbang selama 1-7 menit dengan jarak kurang dari satu meter di sekitar sarang, kemudian terbang kembali ke sarang.

Aktivitas A. cerana merawat lebah ratu dilakukan oleh lebah yang berumur 6-13 hari. Aktivitas lebah merawat ratu dilakukan dengan cara lebah pekerja mengelilingi lebah ratu membentuk lingkaran bersama 8-9 lebah lain sambil mendekatkan antena atau menjulurkan probosis ke tubuh lebah ratu. Aktivitas ini bertujuan untuk mentrasfer feromon lebah ratu ke lebah lain dalam koloni.

Lebah A. cerana membangun sarang pada umur 6-23 hari. Aktivitas ini dicirikan dengan lebah berkumpul bersama dengan lebah lain membentuk barisan rapat di bagian sarang yang masih kosong belum terbentuk sel sarang.

Lebah A. cerana memadatkan polen yang dibawa oleh lebah pencari pakan pada umur 10-22 hari. Polen akan disimpan di dalam sel oleh lebah pencari pakan. Kemudian lebah pekerja memasukkan kepalanya ke dalam sel berisi polen, mendorong polen untuk dipadatkan. Polen yang dipadatkan akan dilapisi madu untuk menjaga kelembabannya agar tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Lebah melakukan aktivitas membuang sampah pada umur 12-23 hari, dengan cara membawa serpihan sel, kotoran, dan lebah mati keluar dari sarang. Lebah yang mati di dalam sarang dibuang dengan membawanya terbang menjauh dari sarang (sekitar kurang lebih 5 meter) lalu dijatuhkannya.

Lebah A. cerana mengatur suhu di dalam sarang pada umur 8-19 hari. Aktivitas lebah mengatur suhu dilakukan bila suhu di dalam sarang meningkat (30-320C) atau menurun di bawah 230C. Bila suhu di dalam sarang meningkat lebah berkelompok di bagian atas sarang, kemudian mengepakkan sayap dengan kecepatan tinggi (fanning) untuk menurunkan suhu. Cara lain untuk menurunkan suhu di dalam sarang dilakukan dengan cara lebah berada di lubang sarang, abdomen diangkat kebelakang dengan posisi mengarah ke lubang sarang dan melakukan fanning. Bila suhu di dalam sarang turun dibawah 230C lebah membentuk kelompok barisan rapat. Barisan rapat dibentuk dengan saling merapatkan tubuh, tungkai depan berkaitan dengan tungkai belakang lebah lain dengan sayap mengembang di atas permukaan sel

Menjaga koloni dilakukan lebah A. cerana didalam sarang dan di luar sarang pada umur 14-23 hari. Menjaga koloni di dalam sarang dilakukan oleh

(6)

lebah yang berada di bagian bawah sisir sarang. Lebah tampak bereaksi siaga (antena tegak dan tungkai depan menekuk) bila ada lebah yang melewatinya. Penjagaan koloni di luar sarang dilakukan dengan berdiam di lubang sarang dengan posisi berdiri dengan empat tungkai (tungkai tengah dan belakang), tungkai depan menekuk, dan antena tegak lurus.

Lebah A. cerana mencari pakan pada umur 18-25 hari. Lebah pencari pakan dicirikan sebagai lebah yang keluar dari sarang, terbang dan kembali dalam waktu 5-7 menit dengan membawa polen di tungkai belakangnya. Ciri lain lebah pencari pakan adalah lebah yang kembali ke sarang dalam waktu 2-3 menit dengan abdomen yang membesar, lebah tersebut membawa nektar atau air.

Setiap individu A. cerana memperlihatkan variasi kisaran umur di sebagian besar aktivitas tersebut. Hal itu terlihat pada aktivitas A. cerana di dalam sarang, yaitu membersihkan sel, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu, memadatkan polen, dan membuang sampah. Pada perilaku A. cerana di luar sarang, variasi tersebut terlihat pada perilaku mengatur suhu dan menjaga koloni.

Diantara perilaku age polyethism A. cerana terdapat tiga perilaku yang memperlihatkan pola yang tetap terjadi setiap hari, misalnya perilaku belajar terbang hanya terjadi pada 11.00-16.00, dengan frekuensi tertinggi pada pukul 14.00-16.00. Perilaku A. cerana lain yang memperlihatkan pola yang tetap setiap hari adalah perilaku mencari makan dan menjaga koloni. Kedua perilaku tersebut memiliki aktivitas tertinggi pada 06.00-08.00 dan 16.00-18.00.

Beberapa aktivitas age polyethism A. cerana dilakukan secara bersamaan pada umur yang sama. Hal tersebut terjadi pada perilaku membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu, dan membangun sarang.

Selain age polyethism, A. cerana melakukan aktivitas lain yang tidak dipengaruhi oleh umur. Aktivitas tersebut meliputi menggigiti lapisan lilin penutup sel untuk keluar dari sel pupa, membersihkan diri, berjalan, aktivitas di tempat, cluster, grooming, inspeksi sel dan menguapkan madu.

(7)

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencamtumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan , penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(8)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR PADA

LEBAH PEKERJA Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

Judul Penelitian : Obsevasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana

Nama : Emilia Darmayanti

NRP : G 351060211

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. Drs. Moch. Chandra Widjaja, MM.

Ketua Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi Biologi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Dedy Duryadi S. DEA Prof.Dr.Ir.Khairil A. Notodiputro,MS.

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tesis yang berjudul: ”Observasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana” ini dapat selesai.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. dan Drs. Moch. Chandra Widjaja, M.M. sebagai komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan, ilmu, kritikan, dan saran yang sangat berguna. Kepada Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc. sebagai penguji luar komisi ujian tesis, atas kritikan dan saran terhadap tesis ini. Kepada Dr. Ir. Dedy Duryadi S, DEA sebagai Ketua Program Studi Biologi, seluruh Staf Pengajar di Departemen Biologi khususnya Bagian Zoologi atas ilmu dan dukungan yang telah diberikan.

Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada Departemen Agama RI untuk pemberian beasiswa studi S2, Drs. H. Muhammadin AR, MM, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta atas kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk mengikuti studi S2, Bapak Subhan dari Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) Gunung Arca Sukabumi, dan Benny Waberdi, S.Si yang telah membantu penulis selama di lapangan. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada suami tercinta, ibu serta seluruh keluarga, dan teman-teman atas kesabaran, dukungan, bantuan, doa dan kasih sayangnya.

Akhir kata penulis memohon kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan. Semoga tesis ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2008

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 9 September 1966 dari ayah bernama H. Mukandar (Alm.) dan ibu Hj. Atikah. Penulis merupakan putri ke enam dari enam bersaudara.

Penulis lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta pada tahun 1985, dan tahun 1989 lulus dari Jurusan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Perguruan Tinggi IKIP Jakarta. Penulis masuk ke Program Studi Biologi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 dengan mendapat Beasiswa Utusan Daerah Departemen Agama Republik Indonesia.

Pada saat ini penulis bekerja di lingkungan Departemen Agama RI sebagai guru Biologi di Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan ... 3 Manfaat ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Taksonomi dan Distribusi A. cerana di Asia... 4

Biologi Lebah Madu A. cerana ... 5

Pembagian Kasta Lebah Madu A. cerana... 6

Pembagian Tugas Berdasarkan Umur (Age polyethism) pada Lebah Pekerja A. mellifera ... 8

Hormon Juvenil (JH) ... 9

Age Polyethism di Dalam Sarang ... 10

Age Polyethism di Luar Sarang... 11

BAHAN DAN METODE ... 13

Waktu dan Tempat Penelitian... 13

Alat dan Bahan ... 13

Pembuatan Peta Lokasi Sel Pupa Lebah Pekerja A. cerana ... 13

Pemberian Label pada Torak Lebah Pekerja A. cerana ... 14

Pengamatan Perilaku Lebah Pekerja A. cerana ... 14

Analisis Data... 15

HASIL ... 17

Jumlah Imago Lebah Pekerja A. cerana ... 17

Jenis Perilaku Lebah Pekerja A. cerana ... 17

Deskrispsi Age Polyethism Lebah Pekerja A. cerana... 31

Age polyethism di dalam sarang... 31

Age polyethism di luar sarang ... 33

Aktivitas Lain Lebah Pekerja A. cerana ... 38

Aktivitas Perilaku Age Polyethism yang Berpola pada A. cerana ... 41

PEMBAHASAN ... 46

Jumlah Imago dan Variasi Perilaku Lebah Pekerja Apis cerana ………... 46

(14)

Perilaku Membersihkan pada A. cerana ... 50

Perilaku Merawat Larva dan Lebah Ratu pada A. cerana ... 51

Perkembangan Kelenjar Lilin pada A. cerana ... 52

Perilaku Menyimpan Makanan pada A. cerana... 53

Perilaku Terbang pada A. cerana... 54

Perilaku Mengatur Suhu Sarang pada A. cerana ... 55

Perilaku Mempertahankan Koloni pada A. cerana... 56

Perilaku Age Polyethism yang Berpola pada A. cerana ... 57

Perbandingan Age Polyethism A. cerana dan A. mellifera ... 58

SIMPULAN DAN SARAN ... 60

Simpulan ... 60

Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Perilaku lebah pekerja A. cerana yang diamati ………... 15 2 Jumlah imago A. cerana yang keluar dari sel pupa ... 17 3 Perilaku imago lebah pekerja A. cerana... 18 4 Data perilaku age polyethism perindividu lebah

A. cerana………. 20

5 Waktu dan durasi belajar terbang lebah A. cerana ... 35 6 Waktu dan durasi menjaga koloni (patrolling) lebah

A. cerana ………. 38

7 Rata-rata durasi imago A. cerana keluar dari sel pupa ……… 39 8 Korelasi antara aktivitas belajar terbang A. cerana

dengan faktor lingkungan ………. 44

9 Korelasi antara aktivitas menjaga koloni A. cerana

dengan faktor lingkungan ………. 45

10 Korelasi antara aktivitas mencari pakan A. cerana

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Lokasi kelenjar-kelenjar yang memproduksi feromon... 6 2 Kasta pada koloni A. cerana...

8

3 Sarang kaca (observation hive) dengan satu sisir lebah A. cerana .... 16 4 Label nomor berwarna untuk tanda pada torak A. cerana ... 16 5 Kaca penutup sisi sarang yang sedang diangkat ... 16 6 Lebah pekerja A. cerana yang sudah diberi label nomor berwarna,

misalnya warna putih koloni 1 kohort 2, warna merah koloni 2

kohort 1... 16 7 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebah A. cerana nomor 7 (koloni II, kohort 1) ... 26 8 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebah A. cerana nomor 10 (koloni II, kohort 1) ... 27 9 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebah A. cerana nomor 12 (koloni II, kohort 1) ... 28 10 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebah A. cerana nomor 13 (koloni II, kohort 1) ... 29 11 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebah A. cerana nomor 10 (koloni II, kohort 1) ... 30 12 Perilaku lebah pekerja A. cerana pada tiga hari pertama... 34 13 Perilaku lebah pekerja A. cerana no.8 (koloni1, kohort2)

sedang menerima madu dari lebah pencari pakan... 34 14 Perilaku lebah pekerja A. cerana no.9 (koloni 1, kohort 2)

sedang merawat lebah ratu ... 34 15 Perilaku lebah pekerja A. cerana no. 20 (koloni 1, kohort 2)

(17)

sarang... 37

17 Perilaku lebah pekerja A. cerana menjaga koloni ... 37

18 Perilaku lebah pencari pakan A. cerana kembali ke sarang membawa polen... 40

19 Imago lebah pekerja ... 40

20 Perilaku lebah pekerja A. cerana no. 6 (koloni 1, kohort2) melakukan inspeksi sel ... 40

21 Perilaku lebah pekerja A. cerana membentuk cluster ... 42

22 Perilaku lebah pekerja A. cerana no. 18 (koloni 1, kohort 2) grooming lebah pekerja lain ... 42

23 Perilaku lebah pekerja A. cerana no. 8 (koloni1, kohort2) sedang fanning menguapkan madu ... 42

24 Aktivitas belajar terbang lebah A. cerana ... 43

25 Aktivitas menjaga koloni lebah A. cerana ... 43

26 Aktivitas mencari pakan lebah A. cerana... 44

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Data durasi perilaku age polyethism per individu lebah

Pekerja A. cerana ... 67

2 Data suhu (0C) di luar sarang A. cerana koloni I ... 82

3 Data suhu (0C) di dalam sarang A. cerana koloni II ... 83

4 Data suhu (0C) di luar sarang A. cerana koloni II ... 84

5 Data kelembaban (%) di sekitar sarang A. cerana koloni I... 85

6 Data kelembaban (%) di sekitar sarang A. cerana koloni II ... 86

(19)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki kondisi iklim tropis dan keanekaragaman jenis flora dan fauna. Salah satu keanekaragaman fauna yang dimiliki adalah lebah madu. Terdapat beberapa macam spesies lebah madu di Indonesia, yaitu Apis cerana, A. dorsata (Ruttner 1988), A. koschevnikovi (Tingek et al. 1988), A. nigrocincta (Hadisoesilo et al. 1995), dan A. andreniformis (Wu & Kuang 1987).

Lebah A. cerana merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni. Satu koloni lebah madu terdiri dari satu lebah ratu (queen), ratusan lebah jantan (drone), dan ribuan lebah pekerja (worker). Setiap anggota koloni memiliki spesialisasi tugas dalam tingkatan sosial lebah madu. Lebah ratu dan jantan adalah anggota koloni yang melakukan aktivitas reproduksi. Lebah pekerja melakukan aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan koloni seperti mencari pakan, membuat sarang bahkan mempertahankan koloni.

Sebagian besar anggota koloni lebah adalah lebah pekerja yang bertugas sebagai pencari pakan berupa nektar dan tepung sari (pollen) (Michener 1974). Lebah pekerja melakukan banyak tugas dalam koloni yang berhubungan dengan umur disebut age polyethism. Dengan kata lain, bahwa lebah pekerja memiliki perilaku yang berbeda tergantung pada umur lebah (age related division of labour). Perilaku ini bersifat temporal (Winston 1987).

Menurut Winston (1987) dan Robinson (1992) lebah pekerja A. mellifera umur 1-20 hari bertugas di dalam sarang, sedangkan lebah dewasa umur 15-30 hari bertugas di luar sarang. Perilaku lebah pekerja A. mellifera yang dilakukan di dalam sarang antara lain membersihkan sel sarang (1-9 hari), memberi makan larva (3-10 hari), merawat ratu (4-15 hari), dan menerima madu (9-17 hari). Perilaku lebah pekerja A. mellifera lainnya adalah membuang sampah (9-21 hari), menyimpan polen (9-20 hari), membangun sarang (12-21 hari), dan mengatur suhu udara (14-21 hari). Perilaku lebah pekerja A. mellifera di luar sarang meliputi menjaga koloni (15-28 hari) dan mencari pakan (19-29 hari).

Perbedaan perilaku yang dilakukan lebah di dalam dan di luar sarang terkait dengan perkembangan hormon. Hormon Juvenil (JH) adalah salah satu hormon

(20)

yang mengontrol age polyethism pada lebah madu. Selain itu perkembangan beberapa kelenjar juga mendukung adanya age polyethism ini. Lebah madu dengan komposisi JH rendah berhubungan dengan tingkah laku di dalam sarang seperti merawat larva. Komposisi JH akan meningkat setelah lebah mencapai umur 3 minggu. Pada kondisi seperti ini lebah sudah dapat bertugas di luar sarang untuk mencari pakan (Robinson 1992).

Penelitian tentang perilaku yang berhubungan dengan age polyethism pada lebah pekerja A. mellifera telah banyak dilakukan. Sedangkan pada A. cerana belum ada data lengkap mengenai perilaku yang berhubungan dengan age polyethism.

Lebah A. cerana merupakan lebah jenis kedua yang banyak diternakkan setelah A. mellifera. Lebah A. cerana merupakan lebah lokal Asia dan A. mellifera merupakan lebah asal Eropa. Lebah A. mellifera banyak diternakan masyarakat karena sifat adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai keadaan iklim, banyak menghasilkan madu dan tidak terlalu agresif (Gojmerac 1983). Walaupun daya adaptasinya tinggi tetapi ketahanan terhadap tungau parasit sangat rendah. Hal ini berlawanan dengan A. cerana yang memiliki ketahanan terhadap seragan tungau Varrhoa (Morse 1997).

Lebah A. cerana memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia yang beriklim tropis. Hingga saat ini masyarakat pedesaan dan kawasan sekitar hutan sudah banyak yang melakukan pengembangan budidaya A. cerana. Selain sebagai mata rantai dalam penunjang perekonomian masyarakat, A. cerana dapat berpotensi juga sebagai polinator tanaman hutan sehingga membantu dalam optimalisasi produk hasil hutan.

Mengingat besarnya potensi lebah A. cerana yang ada di Indonesia, khususnya yang mengarah pada optimalisasi sistem pertanian, kehutanan bahkan perekonomian masyarakat maka perlu penelaahan lebih mendalam mengenai lebah A. cerana. Penelaahan mengenai A. cerana lebih awal dapat dilakukan dengan mempelajari perilaku khususnya perilaku lebah pekerja dan biologi lebah tersebut. Informasi yang diperoleh dapat diteruskan untuk pengembangan lebah madu di Indonesia dan sekaligus dapat menjadi data dasar bagi peneliti dalam

(21)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengeksplorasi jenis perilaku lebah pekerja A. cerana umur 1 sampai dengan 25 hari.

2. Mempelajari adanya variasi perilaku yang terjadi pada lebah pekerja A. cerana berdasarkan kepada pola dan durasi perilaku.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang jenis perilaku lebah pekerja A. cerana umur 1 sampai dengan 25 hari. Perilaku lebah pekerja A. cerana diharapkan dapat melengkapi data dasar mengenai age polyethism lebah madu yang sudah ada, terutama lebah madu lokal. Selain itu dapat menjadi pijakan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti perilaku spesifik lain yang menarik dari lebah A. cerana. Selain itu diharapkan informasi dari penelitian ini dapat memberi manfaat dalam meningkatkan budidaya lebah A. cerana.

(22)

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi dan Distribusi A. cerana di Asia

Lebah madu termasuk dalam Klas Insecta, Ordo Hymenoptera, Subordo Apocrita, Superfamili Apoidea, Famili Apidae, Subfamili Apinae, dan genus Apis (Borror et al. 1982; Goulet & Huber 1993). Terdapat beberapa macam spesies lebah madu di Indonesia, yaitu Apis cerana, A. dorsata (Ruttner 1988), A. koschevnikovi (Tingek et al. 1988), A. nigrocincta (Hadisoesilo et al. 1995), dan A. andreniformis (Wu & Kuang 1987). Berdasarkan morfologi, A. cerana diklasifikasikan kedalam empat subspesies: A. c. cerana, A. c. indica, A. c. himalaya, dan A. c. japonica (Ruttner 1988; Damus & Otis 1997).

Distribusi lebah A. c. cerana di Afganistan, Pakistan, India utara, Cina, dan Vietnam utara. A. cerana indica–Fabricius tersebar di India selatan, Srilangka, Bangladesh, Birma, Malaysia, Indonesia dan Philipina. A. cerana himalaya di daerah pegunungan Himalaya. Lebah A. cerana japonica Fabricius tersebar di Jepang.

Di Indonesia distribusi A. cerana sangat luas, yaitu di daerah pedesaan dan kawasan hutan (Damus & Otis, 1997). Di Indonesia A. cerana banyak diternakan oleh masyarakat pedesaan kedua setelah A. mellifera. Lebah A. cerana banyak diternakkan masyarakat karena mudah diternakan dengan cara yang sederhana, tahan terhadap tungau parasit, agresif, dan daya adaptasi tinggi terhadap iklim tropis (Morse 1967). Berbeda dengan A. mellifera yang rentan terhadap serangan tungau parasit dan tidak begitu agresif (Gojmerac 1983). Selain itu A. mellifera kurang suka berpindah tempat (Pavord 1975) seperti yang sering terjadi pada A. cerana. Jumlah individu dalam satu koloni A. cerana tidak sebanyak A. mellifera, dengan demikian produksi madu yang dihasilkan dalam satu koloni A. cerana tidak sebanyak A. mellifera (Gojmerac 1983).

Biologi Lebah Madu A. cerana

Lebah madu A. cerana adalah serangga sosial yang dicirikan dengan perawatan keturunan bersama-sama, pembagian kasta dan adanya pertemuan

(23)

antar generasi (Wilson 1973). Dengan demikian, lebah A. cerana hidup bersama membentuk keluarga yang dinamakan koloni.

Tubuh lebah madu terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kepala, torak, dan abdomen. Kepala lebah madu dilihat dari depan berbentuk segitiga. Pada kepala lebah madu terdapat sepasang mata majemuk, mata tunggal (tiga buah membentuk segitiga), antena, dan mulut. Mulut terdiri dari mandibula sebagai alat pengunyah dan probosis untuk menghisap air dan nektar. Sepasang antena yang terdapat di kepala berfungsi sebagai alat peraba yang responsif terhadap rangsangan mekanis dan kimiawi (Snodgrass & Erickson 1992).

Torak lebah madu terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks, masing-masing segmen dilengkapi dengan sepasang tungkai. Pada torak segmen kedua (mesotoraks) dan ketiga (metatoraks) masing-masing dilengkapi dengan sepasang sayap. Sayap belakang lebih pendek dari sayap depan. Lebah madu memiliki tungkai yang terdiri dari enam segmen yang dihubungkan oleh penghubung fleksibel. Segmen pertama adalah koksa yang menempel pada torak, diikuti berturut-turut trokanter, femur, tibia, tarsus, dan pretarsus. Pada tungkai belakang lebah pekerja terdapat struktur khusus untuk menyimpan polen disebut korbikulum. (Winston 1987).

Pada fase larva lebah madu memiliki abdomen yang terdiri dari sepuluh segmen. Pada fase pupa segmen pertama pindah menjadi bagian torak (propodeum). Pada lebah madu dewasa abdomen terdiri dari sembilan segmen. Tetapi abdomen lebah ratu dan lebah pekerja hanya enam segmen yang jelas terlihat, tiga segmen lainnya mengalami degenerasi dan perubahan bentuk sehingga tidak dapat dibedakan. Abdomen lebah jantan terlihat tujuh segmen. Setiap segmen abdomen lebah terdiri dari bagian atas (tergum) dan bawah (sternum). Tergum lebih besar dari sternum. Setiap bagian tepi segmen abdomen saling menutupi satu sama lain dan dihubungkan dengan membran tipis yang melipat sehingga dapat memanjang dan memendek (Snodgrass & Ericsson 1992).

Berdasarkan morfologi ukuran tubuh A. cerana hampir sama dengan A. mellifera. Kedua jenis lebah madu ini memiliki ukuran tubuh medium yaitu 10-11 mm (Winston 1987). Namun perbedaan di antara kedua spesies lebah madu ini adalah warna tubuh dan ukuran venasi sayap. Pigmentasi labrum A. cerana

(24)

sebagian besar berwarna kuning atau coklat, sedangkan A. mellifera berwarna hitam. Perbedaan pada venasi sayap dapat dilihat pada ukuran indeks kubital, yaitu indeks kubital A. cerana adalah 4.40 dan A. mellifera 2.30 mm (Ruttner 1988).

Terdapat beberapa perkembangan kelenjar pada lebah madu yang mendukung aktivitas lebah di dalam dan di luar sarang. Kelenjar-kelenjar tersebut berkembang berdasarkan tingkatan usia dan memproduksi hormon tertentu di dalam tubuh (Gambar 1). Kelenjar makanan atau kelenjar hipofaringeal (hypopharingeal gland) diproduksi di bagian sisi kepala. Kelenjar mandibular (mandibular gland) diproduksi di bagian mulut. Kelenjar lilin (wax gland) diproduksi di bagian abdomen sebelah ventral, segmen III, IV, dan V. Kelenjar bau (Nosonov gland) diproduksi pada abdomen sebelah dorsal segmen VII. Kelenjar sengat (sting gland) diproduksi pada bagian ujung abdomen (Snodgrass & Erickson 1992).

Pembagian Kasta Lebah Madu A. cerana

Berdasarkan kepada kemampuan bereproduksi dalam satu koloni lebah madu terdiri dari kasta reproduktif dan kasta non reproduktif. Kasta reproduktif adalah lebah ratu dan lebah jantan. Lebah ratu bersifat diploid dan lebah jantan bersifat haploid. Satu koloni lebah madu terdiri dari satu lebah ratu, ratusan lebah jantan dan ribuan lebah pekerja. Kasta berbeda memiliki peranan yang berbeda di dalam koloni.

Gambar 1 Lokasi kelenjar-kelenjar yang memproduksi feromon pada Apis Kelenjar

mandibular Kelenjar

hipofaringeal Kelenjar racun

Kelenjar sengat

Kelenjar lilin

(25)

Dalam satu siklus hidup, lebah ratu hanya kawin satu kali dan selanjutnya bertelur hingga akhir hidupnya. Perkawinan lebah ratu terjadi di angkasa pada siang hari saat udara cerah di lokasi yang disebut Drone Congregation Area (DCA), merupakan tempat berkumpulnya lebah jantan (Akratanakul 1990). Lebah ratu A. cerana kawin pada umur 6-8 hari setelah dewasa lebih awal dari A. mellifera, yaitu pada umur 8-9 hari (Wongsiri 1995). Lebah ratu yang sudah kawin dan kantung spermatekanya penuh akan bertelur setelah dua hari perkawinan. Lebah ratu A. mellifera dapat menghasilkan 1500–2000 telur tiap hari (Akratanakul 1990). Lebah ratu mampu bertelur terus menerus sampai umur 2-3 tahun atau sampai simpanan sperma yang ada habis (Free 1982). Telur-telur yang dibuahi lebah ratu berkembang menjadi lebah jantan dan telur yang tidak dibuahi menjadi lebah pekerja (steril). Semua kasta lebah madu berkembang dengan tahapan yang sama,yaitu tahap telur, larva, pupa, dan dewasa (Winston 1987).

Lebah ratu A. mellifera memiliki ujung abdomen yang runcing dan berkembang menjadi ovipositor yang berwarna kelabu sampai hitam. Torak berwarna hitam dan skutelum hitam kecoklat-coklatan. Ovarium lebah ratu berkembang sangat baik sehingga abdomen membesar. Lebah ratu tidak memiliki beberapa perilaku penting seperti merawat keturunan (telur, larva, pupa), menghasilkan lilin, membangun sarang, dan mencari makan (nektar dan polen) (Free 1982).

Lebah jantan berasal dari telur yang tidak dibuahi jumlahnya berkisar dari beberapa puluh sampai beberapa ratus dalam satu koloni (Winton 1987). Lebah jantan hanya berfungsi untuk mengawini lebah ratu dan diberi makan oleh lebah pekerja karena tidak mampu mencerna makanan (Akratanakul 1990; Hrassnigg et al. 2005). Ukuran tubuh lebah jantan lebih besar daripada lebah pekerja tetapi lebih kecil dari lebah ratu (Gambar 2). Lebah jantan melakukan terbang dalam waktu yang singkat untuk tiga tujuan, yaitu membersihkan diri, mencari lokasi perkawinan (DCA) dan berkerumun untuk pindah dari sarang (swarm). Organ genitalia jantan akan menempel pada vagina lebah ratu setelah perkawinan selesai. Hal ini menyebabkan jantan akan mati dalam waktu kurang dari satu jam setelah perkawinan (Akratanakul 1990). Lebah jantan A. cerana di Thailand terbang untuk kawin pada pukul 15.15-17.30 (Rinderer et al. 1993).

(26)

Lebah jantan memiliki torak berwarna hitam, skutelum dan seluruh segmen pada abdomennya berwarna hitam kecoklatan. Lebah jantan tidak mempunyai sengat, tidak mempunyai organ untuk mengumpulkan tepung sari (pollen basket), probosis lebih pendek dari lebah pekerja dan mata sangat besar. Lebah jantan mengkonsumsi pakan yang berlebih di dalam sarang. Sehingga pada musim paceklik banyak lebah jantan yang dimatikan oleh lebah pekerja dengan tujuan untuk kestabilan koloni karena pakan yang tersedia terbatas (Free 1982).

Lebah pekerja (worker) adalah kasta nonreproduktif bersifat diploid. Lebah pekerja (worker) merupakan kelompok yang jumlahnya paling besar dalam koloni (30.000-60.000 ekor) pada A. mellifera. Lebah pekerja merupakan lebah betina dengan ovarium yang kecil dan pada kondisi yang normal tidak dapat menghasilkan telur (Gojmerac 1983). Lebah pekerja mempunyai sengat yang berfungsi untuk mempertahankan koloni terhadap serangan predator. Lebah pekerja yang telah menyengat musuh, akan mati karena sengatnya tertinggal pada tubuh organisme yang disengat (Winston 1987).

Pembagian Tugas Berdasarkan Umur (Age polyethism) pada Lebah Pekerja A. mellifera

Apis mellifera melakukan tugas di dalam koloni berdasarkan umur dan kondisi fisiologis (Free 1982). Tugas lebah pekerja terbagi menjadi tugas di dalam

a b

c

Gambar 2 Kasta pada koloni lebah A. cerana: (a) lebah ratu, (b) lebah jantan, dan (c) lebah pekerja.

(27)

sarang dan di luar sarang. Tugas di dalam sarang dilakukan oleh lebah muda umur 1-21 hari. Sedangkan tugas di luar sarang dilakukan oleh lebah yang lebih dewasa, umur 15-30 hari. Lebah pekerja yang bekerja di dalam sarang kelenjar sengatnya masih berkembang dan belum berfungsi dengan baik. Lebah pekerja yang bekerja di luar sarang sengatnya sudah berfungsi dengan baik (Winston 1987). Berdasarkan pembagian tugas di dalam dan di luar sarang, terdapat keuntungan efektifitas kerja pada lebah. Lebah pekerja muda dapat melakukan tugas yang aman di dalam sarang sehingga terhindar dari musuh (Tofilski 2002).

Pembagian tugas berdasarkan umur pada lebah pekerja dipengaruhi oleh perkembangan kelenjar seperti kelenjar mandibular, kelenjar hipofaringeal dan kelenjar lilin. Perkembangan kelenjar hipofaringeal dipengaruhi oleh hormon juvenil (Juvenile Hormone) (Huang et al. 1994).

Hormon Juvenil (JH)

Hormon juvenil (JH) adalah hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh organ corpora allata (CA), pasangan kelenjar endokrin yang diregulasi oleh sel neurosekretori pada otak. Fungsi hormon ini adalah mengontrol sifat fisik pada tahap embrionik akhir dan perkembangan tingkah laku serangga. Selain itu, JH juga berperan dalam mengontrol age polyethism pada lebah madu. Konsentrasi JH pada A. mellifera akan meningkat sejalan dengan perkembangan usia lebah pekerja (Robinson 1987, 1992). Huang et al. (1994) menyatakan bahwa A. mellifera pada usia muda memiliki biosintesis JH rendah dan lebah pekerja dewasa memiliki biosintesis JH tinggi. Pernyataan yang sama didapatkan dari hasil penelitian Huang (2001) pada lebah pekerja A. cerana. Apis cerana yang baru keluar dari sel pupa memiliki konsentrasi JH yang rendah, lebah perawat memiliki JH sedang, dan lebah pencari pakan memiliki JH yang tinggi.

Berdasarkan perubahan konsentrasi JH terhadap perkembangan usia lebah pekerja, maka dapat dinyatakan bahwa ukuran kelenjar hipofaringeal akan berbanding terbalik dengan umur lebah pekerja dan biosintesis JH. Di samping itu lebah penjaga memiliki kelenjar hipofaringeal lebih besar dibanding lebah pencari pakan walaupun pada umur dan konsentrasi JH sama.

(28)

Age Polyethism di Dalam Sarang

Tugas lebah madu A. mellifera di dalam sarang meliputi; membersihkan sarang, merawat larva, merawat ratu, dan membangun sarang (Winston 1987). Apis mellifera melakukan tugas membersihkan sel pada umur 1-9 hari. Tujuan membersihkan sel adalah untuk mempersiapkan sebagai tempat ratu meletakkan telurnya.

Apis mellifera muda melakukan tugas merawat larva. Lebah pekerja A. cerana mulai memberi makan larva pada umur 3 hari (Koeniger 1995). Larva diberi makan oleh lebah pekerja yang bertugas memberi makan. Lebah pekerja memberi makanan yang diproduksi oleh kelenjar hipofaringeal dan kelenjar mandibular. Makanan larva mengandung komponen jernih dari sekresi kelenjar hipofaringeal yang dicampur dengan madu dan enzim pencernaan. Pada A. mellifera perkembangan kelenjar hipofaringeal mulai terjadi pada umur 2-4 hari (Winston 1987).

Selain merawat larva, lebah pekerja A. mellifera juga merawat lebah ratu, yaitu memberi makan, membersihkan tubuh ratu (menelisik), menyentuhkan antena, dan menjulurkan probosis lebah pekerja ke tubuh lebah ratu. Tujuan menyentuhkan antena dan menjulurkan probosis lebah pekerja ke tubuh ratu untuk mentransfer feromon ratu untuk dikenalkan kepada lebah pekerja lain sebagai anggota koloni yang sama. Feromon adalah senyawa kimia yang disekresikan oleh kelenjar eksokrin berfungsi untuk menimbulkan perilaku atau respon fisiologis hewan lain dari spesies yang sama dan sebagai sinyal kimia. Feromon disekresikan sebagai cairan dan ditransmisikan dalam bentuk gas. Feromon ratu kemudian oleh lebah pekerja ditransfer saat memberi makan kepada lebah pekerja lainnya dalam satu koloni. Transfer feromon melalui kontak antena tidak hanya sebagai sinyal kimia keberadaan ratu di dalam sarang tetapi juga mendeteksi keberadaan ratu di luar sarang. Bila ratu pindah dari sarang maka dengan mudah lebah pekerja dapat menemukan keberadaan ratu dengan mendeteksi sinyal kimia feromon lewat udara (Free 1987).

Lebah pekerja A. cerana mulai membangun sarang pada umur 7 atau 8 hari. Hal ini berhubungan dengan perkembangan kelenjar lilin. Kelenjar lilin membesar

(29)

maksimum pada hari ke 12 dan 13, setelah hari ke 22 mulai mengalami degenerasi (Koeniger 1995).

Age Polyethism di Luar Sarang

Tugas A. mellifera di luar sarang meliputi mengatur suhu udara, menjaga koloni (guarding) dan mencari pakan (foraging) (Winston 1987). Tugas di luar sarang terjadi pada saat kelenjar venom sudah disekskresikan, yaitu pada hari ke-15 pada lebah A. m. scutellata (Whiffler et al. 1988)

Pada A. mellifera tugas menjaga koloni mulai terjadi pada umur 12 dan 25 hari (Winston 1987). Aktivitas menjaga koloni umumnya dilakukan lebah dalam upaya mempertahankan koloni. Menurut Breed (1991) lebah yang menjaga koloni adalah lebah pekerja dengan usia rata-rata 15 hari. Lebah penjaga koloni melakukan tugas di pintu sarang, mengenali anggota koloni yang baru masuk sarang, dan mengenali musuh yang akan masuk atau mengganggu. Mempertahankan koloni didukung juga dengan keberadaan lebah penyengat (stinger). Lebah penyengat memiliki usia rata-rata 19 hari. Lebah ini akan memberikan respon terhadap adanya gangguan dari luar (Breed et al. 2004). Sebagian lebah penyengat akan terbang keluar sarang dan menyengat predator yang menganggu. Feromon tanda bahaya (alarm pheromone) adalah sinyal kimiawi isopentyl acetate yang dilepaskan oleh lebah pekerja sebagai peringatan tanda bahaya (Free 1987).

Lebah pencari pakan (forager) disebut juga dengan ”lebah lapangan” (Koeniger 1995). Lebah pencari pakan mengumpulkan polen sebagai sumber protein, nektar sebagai sumber karbohidrat, air untuk mendinginkan sarang, dan mencairkan madu sebagai makanan larva. Suksesnya aktivitas mencari pakan tergantung kepada kemampuan lebah pencari pakan dalam mengajak anggota lain dalam koloni untuk menemukan sumber pakan. Lebah pencari pakan biasanya memberikan informasi keberadaan sumber pakan melalui komunikasi dalam bentuk gerakan. Gerakan berputar (round dance) adalah jenis perilaku untuk memberikan informasi letak sumber pakan pada jarak kurang dari 50-100 m. Gerakan zig-zag (waggle dance) memberikan informasi jarak dan arah sumber

(30)

pakan dari sarang berdasarkan arah matahari. Waggle dance memberikan informasi letak sumber pakan lebih jauh daripada round dance (von Frisch 1967).

(31)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Juli – 13 Agustus 2007 (koloni I) dan tanggal 17 Mei – 10 Juni 2008 (koloni II) di Pusat Perlebahan Nasional Perhutani Unit III Jawa Barat di Gunung Arca Sukabumi Jawa Barat. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

Alat dan Bahan

Objek penelitian yang digunakan adalah dua koloni lebah madu A. cerana yang berasal dari Gunung Arca Sukabumi Jawa Barat. Setiap koloni terdiri dari satu sisir sarang yang memiliki barisan sel-sel di bagian sisi kiri dan kanan. Satu sisir sarang lengkap memiliki lebah ratu, lebah pekerja, lebah jantan, dan sel pupa pekerja. Sisir sarang yang digunakan berukuran 35 x 25 x 3 cm yang dimasukkan ke dalam sarang kaca (observation hive) (Winston 1987) (Gambar 3). Sarang kaca diletakkan di area pinggir hutan Gunung Arca Sukabumi. Koloni A. cerana yang diamati merupakan koloni yang beraktivitas normal yang ditandai dengan adanya sel yang berisi nektar, polen, telur, dan larva. Perilaku lebah pekerja diamati menggunakan Handycam. Penandaan pada torak menggunakan label stiker nomor berwarna buatan Jerman Opalithplattchen mit Nr. 1-99 (Gambar 4), pinset, lup, dan jarum pentul. Plastik transparansi, spidol, dan asap digunakan untuk pembuatan peta lokasi sel pupa. Data lingkungan berupa suhu, intensitas cahaya dan kelembaban udara diukur berturut-turut menggunakan termometer, RH meter, dan luxmeter. Air gula digunakan sebagai bahan makanan tambahan pengganti nektar.

Pembuatan Peta Lokasi Sel Pupa Lebah Pekerja A. cerana

Pembuatan peta lokasi sel pupa bertujuan untuk mengetahui jumlah pupa yang akan keluar menjadi imago lebah. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama disebut kohort 1, dan yang keluar hari kedua disebut kohort 2. Dalam penelitian ini digunakan dua kohort yaitu kohort 1 dan kohort 2, setiap kohort

(32)

diamati lima lebah pekerja. Jumlah imago lebah dihitung dari imago lebah yang keluar pada kedua sisi sisiran sarang (kiri dan kanan).

Dalam pembuatan peta lokasi sel pupa lebah pekerja, terlebih dahulu kaca penutup pada kedua sisi sarang diangkat dari sarang kaca (Gambar 5). Lebah yang berada pada kedua sisi disingkirkan perlahan menggunakan jari dan diberi asap. Hal ini bertujuan untuk memutuskan jalur komunikasi berupa sinyal kimiawi yang dilepaskan oleh lebah pekerja dalam bentuk tanda bahaya (alarm feromon) (Visscher et al 1995). Selanjutnya plastik transparansi diletakkan di atas sel sarang lalu sel pupa digambar secara manual.

Pemberian Label Bernomor Pada Torak Lebah Pekerja A. cerana

Imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa dilekatkan label bernomor pada torak dengan warna yang berbeda untuk imago yang keluar pada hari yang berbeda (Gambar 6). Pemberian label dilakukan dengan cara memegang bagian abdomen lebah pekerja. Kemudian label dilekatkan pada torak dengan bantuan lem, pinset, jarum pentul, dan lup. Lebah pekerja yang sudah diberi label diletakkan kembali ke sisiran sarang untuk diamati perilakunya. Pemberian label pada torak dilakukan dari pukul 6.00-10.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya dan kelembaban yang dapat mempengaruhi kestabilan koloni. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi koloni agar tetap stabil pada saat terganggu dengan pemberian label. Karena pada saat pemberian label penutup kaca diangkat sehingga koloni lebah akan terpapar oleh cahaya dan panas secara langsung dari lingkungan. Dikhawatirkan bila terlalu lama (lebih dari 4 jam) dalam kondisi terpapar cahaya dan panas secara langsung dapat mengganggu kestabilan koloni dan akan menyulitkan pemberian label dan pengamatan selanjutnya.

Pengamatan Perilaku Lebah Pekerja A. cerana

Pengamatan perilaku lebah pekerja dilakukan dengan menggunakan Handycam Panasonic SDR-H20. Metode yang digunakan dalam pengamatan adalah metode focal animal sampling (Martin & Bateson 1993). Pengamatan

(33)

waktu 2 jam dan diselang waktu istirahat 30 menit. Perilaku yang diamati adalah jenis perilaku dari tiap individu lebah pekerja A. cerana mulai umur 1 - 25 hari (Tabel 1). Selain itu dilakukan pengamatan durasi lamanya aktivitas perilaku, variasi dari setiap perilaku tersebut, dan perilaku yang berpola seperti belajar terbang, menjaga koloni, dan mencari pakan dari setap individu lebah. Selama pengamatan dilakukan pencatatan terhadap lebah yang mati.

Tabel 1 Perilaku lebah pekerja A. cerana yang diamati

No. Perilaku

1 Menggigiti tutup sel untuk keluar dari sel pupa

2 Membersihkan diri

3 Berjalan

4 Aktivitas di tempat

5 Inspeksi sel

6 Membentuk barisan rapat

7 Menelisik

8 Menguapkan madu

9 Membersihkan sel

10 Merawat larva

11 Menerima nektar

12 Menutup sel madu

13 Menutup sel larva

14 Belajar terbang

15 Merawat ratu

16 Membangun sarang

17 Memadatkan polen

18 Membuang sampah

19 Mengatur suhu udara

20 Menjaga koloni

21 Mencari pakan

Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menganalisis video hasil rekaman menggunakan Cyberlink Power DVD dan Windows Media Player. Analisis dilakukan untuk mempelajari kisaran umur dan durasi dari setiap perilaku yang teramati (Tabel 1). Selanjutnya kisaran umur dan durasi setiap perilaku dianalisis menggunakan rataan dan standard deviasi. Rataan dan standar deviasi untuk suhu, kelembaban dan intensitas cahaya dianalisis dengan korelasi Pearson (Program Systat 10).

(34)

Gambar 3 Sarang kaca (Observation hive) lebah A. cerana dengan satu sisir lebah.

Gambar 4 Label nomor berwarna untuk tanda pada torak A. cerana.

Gambar 5 Kaca penutup sisi sarang yang sedang diangkat.

Gambar 6 Lebah pekerja A. cerana yang sudah diberi label nomor berwarna, misalnya warna putih koloni I kohort 2, warna merah koloni II sisi kanan

sisiran sarang

lubang masuk ke sarang

kaca penutup sisi sarang

(35)

HASIL

Jumlah Imago Lebah Pekerja A. cerana

Berdasarkan hasil pembuatan peta lokasi sel pupa, dapat dihitung jumlah imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa. Jumlah imago lebah pekerja A. cerana (yang selanjutnya disebut dengan lebah) berbeda pada hari pertama dan kedua (Tabel 1). Pada koloni I, kohort 1 lebah yang keluar total 41 lebah dan kohort 2 total 45 lebah. Lebah yang mati pada kohort 1 dan kohort 2 berturut-turut 7 dan 6 lebah. Pada koloni II, kohort 1 lebah yang keluar total 37 lebah dan kohort 2, 33 lebah. Lebah yang mati pada kohort 1 dan kohort 2 berturut-turut 5 dan 7 lebah. Dari setiap kohort masing-masing diamati 5 lebah, jumlah total lebah yang diamati adalah 20 lebah. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama sudah terhitung berumur satu hari. Pengamatan lebah mulai dari umur 1- 25 hari.

Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa

No. Hari ke- Koloni I Koloni II

(= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati

1 1 Hijau 41 7 Merah 37 5

2 2 Putih 45 6 Biru 33 7

Jenis Perilaku Lebah Pekerja A. cerana

Jenis perilaku lebah pekerja yang diamati terbagi dalam dua kategori, yaitu perilaku sebagai aktivitas yang berdasarkan umur (age polyethism) dan aktivitas lain. Age polyethism terdiri dari aktivitas di dalam sarang dan aktivitas di luar sarang (Tabel 3).

Dari hasil pengamatan secara umum terlihat bahwa perilaku age polyethism individu lebah pekerja A. cerana bervariasi tergantung kepada umur masing-masing individu lebah. Variasi perilaku pada masing-masing-masing-masing individu pada kisaran umur yang berbeda ini terlihat melalui beberapa kisaran waktu terjadinya

(36)

Tabel 3 Perilaku imago lebah A. cerana

No Perilaku lebah Umur Rataan & Koloni I Koloni II

Lebah SD Kohort 1 Kohort 2 Kohort 1 Kohort 2

(hari) (hari) Age polyethism A Di Dalam Sarang 1 Membersihkan 1 - 10 7.8 ± 1.3 √ √ √ √ Sel 2 Merawat larva 3 - 9 6.4 ± 0.8 √ √ √ √ 3 Menerima nectar 3 - 14 9.5 ± 2.3 √ √ √ √ 4 Menutup sel 5 - 12 3.9 ± 1.8 √ √ √ √ Madu 5 Menutup sel 7 - 13 3.3 ± 1.1 - √ √ √ Larva 6 Belajar terbang 4 - 16 1.1 ± 0.6 √ √ √ √ 7 Merawat ratu 6 - 13 2.6 ± 1.6 √ √ - √ 8 Membangun 6 - 23 6.3 ± 2.5 √ √ √ √ Sarang 9 Menyimpan 10 - 22 1.3 ± 1.6 - √ - √ pollen 10 Membuang 12 - 23 2.1 ± 2.5 - √ - √ Sampah B Di Luar Sarang 1 Mengatur suhu 8 - 19 2.2 ± 2.9 - √ - √ Udara 2 Menjaga koloni 14 - 23 3.3 ± 2.4 √ √ - √ 3 Mencari pakan 18 - 25 2.1 ± 2.7 - √ - √ Aktivitas Lain 1 Menggigiti tutup 1 1 ± 0 √ √ √ √ Sel 2 Membersihkan 1 - 25 25 ± 0 √ √ √ √ Diri 3 Berjalan 1 - 25 25 ± 0 √ √ √ √ 4 Aktifitas di 1 - 25 25 ± 0 √ √ √ √ Tempat 5 Inspeksi sel 1 - 25 25 ± 0 √ √ √ √ 6 Membentuk 4 - 25 17.2 ± 4.0 √ √ √ √ barisan rapat 7 Menelisik 4 - 23 4.3 ± 1.9 √ √ √ √ 8 Menguapkan 8 - 21 5.1 ± 1.5 √ √ √ √ Madu

Keterangan:√= perilaku teramati, - = perilaku tidak teramati, SD = standar deviasi. Jumlah lebah pekerja yang diamati 20 lebah.

(37)

perilaku tersebut. Dalam pengamatan ini variasi perilaku dapat terlihat pada individu lebah koloni II kohort 1 berturut-turut nomor 7, 10, 12, 13, dan 15 (Tabel 4). Pemilihan individu lebah koloni II kohort 1 sebagai perwakilan data adanya variasi perilaku, karena memperlihatkan perilaku yang lengkap mulai dari umur 1-25 hari. Dengan kata lain seluruh aktivitas di dalam sarang mulai dari merawat larva hingga mencapai aktivitas akhir di luar sarang, yaitu mencari pakan sudah terwakili oleh individu-individu lebah tersebut. Sehingga data untuk seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan lebah di dalam sarang dan di luar sarang sudah dapat dijelaskan oleh individu-individu lebah tersebut.

Beberapa perilaku yang bervariasi ini meliputi perilaku membersihkan sel memiliki kisaran umur 1-10 hari dengan rataan 8 ± 2 hari (Tabel 4). Hal ini berarti bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas membersihkan sel adalah 8 hari. Perilaku merawat larva pada kisaran umur 3-9 hari dengan rataan 5.6 ± 1.3 hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas merawat larva adalah 6 hari. Perilaku menerima nektar memiliki kisaran umur 3-14 hari dengan rataan 9.4 ± 2.4 hari. Jadi rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas menerima nektar adalah 9 hari. Perilaku menutup sel madu pada kisaran umur 5-12 hari dengan rataan 4.8 ± 3 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas menutup sel madu adalah 4 hari. Perilaku menutup sel larva pada kisaran umur 7-13 hari dengan rataan 3.2 ± 1.7 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas menutup sel larva adalah 3 hari.

Perilaku belajar terbang memiliki kisaran umur 4-16 hari dengan rataan 1.6 ± 1.3 hari. Hal ini berarti bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas belajar terbang adalah 1 hari. Perilaku merawat ratu pada kisaran umur 6-13 hari dengan rataan 1.6 ± 1.3 hari. Jadi rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas merawat ratu adalah 3 hari. Perilaku membangun sarang memiliki kisaran umur 6-18 hari dengan rataan 7.8 ± 2.4 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas membangun sarang adalah 8 hari. Perilaku memadatkan polen pada kisaran umur 10-22 hari dengan rataan 2 ± 0.5 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas memadatkan polen adalah 2 hari. Perilaku membuang sampah pada kisaran umur 12-23 hari dengan rataan 4.8 ± 2.6 hari. Dengan

(38)

20

Tabel 4 Data perilaku age polyethism per individu lebah A. cerana

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 & SD 1 Membersihkan 8 ± 2 sel Lebah nomor 7 √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 √ √ √ √ √ √ Ø √ • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 2 Merawat larva 5.6 ± 1.3 Lebah nomor 7 • • • √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • 3 Menerima 9.4 ± 2.4 nektar Lebah nomor 7 • • √ √ √ √ √ √ Ø Ø √ √ • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • •

(39)

21

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 & SD 4 Menutup sel 4.8 ± 3.0 madu Lebah nomor 7 • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • √ √ Ø Ø Ø Ø √ √ √ • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • √ √ √ • • • 5 Menutup sel 3.2 ± 1.7 larva Lebah nomor 7 • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • • • • √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ • • • 6 Belajar terbang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1.6 ± 1.3 Lebah nomor 7 • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • √ Ø Ø √ • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • •

(40)

22

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 & SD 7 Merawat ratu 1.6 ± 1.3 Lebah nomor 7 • • • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • √ Ø √ √ • • • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • • √ • • • • • • • • • • • • • • • • 8 Membangun 7.8 ± 2.4 sarang Lebah nomor 7 • • • • • √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ Ø Ø √ √ √ • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • 9 Memadatkan 2 ± 0.5 polen Lebah nomor 7 • • • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • • √ √ • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • • √ • √ • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • √ Ø √ • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ • • •

(41)

23

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 & SD 10 Membuang 4.8 ± 2.6 sampah Lebah nomor 7 • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • • √ • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ • • 11 Mengatur suhu 6.8 ± 3.4 Lebah nomor 7 • • • • • • • √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √ • • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • √ Ø Ø √ Ø √ • • • • • • • • Lebah nomor 15 • • • • • • • √ √ Ø Ø Ø √ Ø √ Ø Ø √ √ • • • • • • 12 Menjaga koloni 5.4 ± 2.7 Lebah nomor 7 • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ • • • • • • • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ • • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • • • • • • √ √ √ • • • • • • • • • Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • • • √ √ Ø √ Ø √ √ √ √ √ • • Lebah nomor 15 • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ • • • • • • • •

(42)

24

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 & SD 13 Mencari pakan 3.4 ± 1.1 Lebah nomor 7 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ • • Lebah nomor 10 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ • • • • Lebah nomor 12 • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √ Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ Lebah nomor 15 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √

(43)

demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas membuang sampah adalah 4 hari

Perilaku mengatur suhu udara memiliki kisaran umur 8-19 hari dengan rataan 6.8 ± 3.4 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas mengatur suhu udara adalah 7 hari. Perilaku menjaga koloni pada kisaran umur 14-23 hari dengan rataan 5.4 ± 2.7 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas menjaga koloni adalah 5 hari. Perilaku mencari pakan pada kisaran umur 18-25 hari dengan rataan 3.4 ± 1.1 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas mencari pakan adalah 3 hari.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada individu nomor 7 terlihat adanya tumpang tindih (overlap) antara umur dan beberapa perilaku (Gambar 7). Tumpang tindih terlihat pada aktivitas membersihkan sel, merawat larva, dan menerima nektar. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku bukan merupakan suatu keadaan yang secara kaku dilakukan oleh individu-individu lebah pada umur yang berbeda. Lebah pada umur yang sama dapat melakukan beberapa perilaku. Selain itu tumpang tindih juga terjadi pada aktivitas menutup sel madu, menutup sel larva, belajar terbang, merawat ratu, membangun sarang, memadatkan polen, membuang sampah, mengatur suhu, dan menjaga koloni.

Dari hasil pengamatan individu lebah nomor 10 (Gambar 8) terlihat adanya kesamaan tumpang tindih dengan individu lebah nomor 7. Demikian pula halnya dengan individu lebah nomor 12 (Gambar 9) ada kesamaan tumpang tindih dengan individu nomor 7. Tetapi pada individu lebah nomor 10 terlihat ada berbedaan dengan individu lebah lainnya, yaitu pada aktivitas membangun sarang. Individu lebah nomor 10 melakukan aktivitas membangun sarang umur 7-18 hari. Individu lebah nomor 13 (Gambar 10) dalam pengamatan terlihat menunjukan perilaku dan pola tumpang tindih yang sama dengan individu lebah nomor 7 dan 12. Namun berbeda dengan pola tumpang tindih yang terjadi pada perilaku individu lebah nomor 15. Secara umum perilaku yang terlihat pada individu lebah nomor 15 sama dengan yang teramati pada perilaku individu lebah lainnya, perbedaan terlihat hanya pada perilaku memadatkan polen dan membuang sampah. Individu lebah nomor 15 melakukan aktivitas tersebut berturut-turut pada umur 18 dan 21 hari (Gambar 11).

(44)

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 5 10 15 20 25 Umur (hari)

Keterangan : = perilaku tak teramati

1. Membersihkan sel 8. Membangun sarang 2. Merawat larva 9. Memadatkan polen

3. Menerima nektar 10. Membuang sampah 4. Menutup sel madu 11. Mengatur suhu 5. Menutup sel larva 12. Menjaga koloni 6. Belajar terbang 13. Mencari pakan

7. Merawat ratu

Gambar 7 Tumpang tindih (overlap) perilaku age polyethism dengan umur pada lebah A. cerana nomor 7 (Koloni II, kohort 1).

P er il ak u A g e P o ly et h is m

(45)

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 5 10 15 20 25 Umur (hari)

Keterangan : = perilaku tak teramati

1. Membersihkan sel 8. Membangun sarang 2. Merawat larva 9. Memadatkan polen

3. Menerima nektar 10. Membuang sampah 4. Menutup sel madu 11. Mengatur suhu 5. Menutup sel larva 12. Menjaga koloni 6. Belajar terbang 13. Mencari pakan

7. Merawat ratu

Gambar 8 Tumpang tindih (overlap) perilaku age polyethism dengan umur pada lebah A. cerana nomor 10 (Koloni II, kohort 1).

P er il ak u A g e P o ly et h is m 27

(46)

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 5 10 15 20 25 Umur (hari)

Keterangan : = perilaku tak teramati

1. Membersihkan sel 8. Membangun sarang 2. Merawat larva 9. Memadatkan polen

3. Menerima nektar 10. Membuang sampah 4. Menutup sel madu 11. Mengatur suhu 5. Menutup sel larva 12. Menjaga koloni 6. Belajar terbang 13. Mencari pakan

7. Merawat ratu

Gambar 9 Tumpang tindih (overlap) perilaku age polyethism dengan umur pada lebah A. cerana nomor 12 (Koloni II, kohort 1).

P er il ak u A g e P o ly et h is m

(47)

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 5 10 15 20 25 Umur (hari)

Keterangan : = perilaku tak teramati

1. Membersihkan sel 8. Membangun sarang 2. Merawat larva 9. Memadatkan polen

3. Menerima nektar 10. Membuang sampah 4. Menutup sel madu 11. Mengatur suhu 5. Menutup sel larva 12. Menjaga koloni 6. Belajar terbang 13. Mencari pakan

7. Merawat ratu

Gambar 10 Tumpang tindih (overlap) perilaku age polyethism dengan umur pada lebah A. cerana nomor 13 (Koloni II, kohort 1).

P er il ak u A g e P o ly et h is m 29

(48)

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 5 10 15 20 25 Umur (hari)

Keterangan : = perilaku tak teramati

1. Membersihkan sel 8. Membangun sarang 2. Merawat larva 9. Memadatkan polen

3. Menerima nektar 10. Membuang sampah 4. Menutup sel madu 11. Mengatur suhu 5. Menutup sel larva 12. Menjaga koloni 6. Belajar terbang 13. Mencari pakan

7. Merawat ratu

Gambar 11 Tumpang tindih (overlap) perilaku age polyethism dengan umur pada lebah A. cerana nomor 15 (Koloni II, kohort 1).

P er il ak u A g e P o ly et h is m

(49)

Durasi setiap perilaku pada masing-masing individu lebah pekerja A. cerana sangat bervariasi. Variasi durasi perilaku yang terjadi terlihat pada individu A. cerana nomor 7 (koloni II, kohort 1). Perilaku ini teramati mulai pukul 06.00-18.00 (Lampiran 1). Pada perilaku membersihkan sel terlihat adanya variasi durasi dari hari 1-6. Durasi perilaku membersihkan sel pada pukul 06.00-08.00 hari 1-6 berturut-turut adalah 80, 101, 79, 61, 187, dan 97 detik. Pada pengamatan pukul 08.30-10.30 hari ke-5 perilaku membersihkan sel tidak teramati. Hal ini disebabkan lebah A. cerana melakukan aktivitas tersebut di bawah barisan rapat (cluster). Pada pukul 11.00-13.00 pada umumnya lebah A. cerana tidak melakukan aktivitas membersihkan sel. Pada waktu tersebut lebah A. cerana lebih banyak berdiam diri tampak seperti istirahat atau melakukan aktivitas di tempat. Hal ini disebabkan pada waktu tersebut suhu disekitar sarang berkisar antara 27-300C.

Deskripsi Age Polyethism Lebah Pekerja A. cerana

Age polyethism di dalam sarang

Membersihkan sel. Lebah A. cerana umur 1-10 hari masuk ke sel-sel kosong untuk membersihkan sel. Lebah masuk ke sel kosong dengan memasukkan tubuhnya sampai batas torak atau abdomen selama 2-5 menit (Gambar 12a). Kemudian lebah akan keluar dengan membawa kotoran berupa serpihan-serpihan putih dari dalam sel ke luar sel. Kotoran melekat di bagian mandibula atau tungkai depannya.

Merawat larva. Lebah A. cerana umur 3-9 hari merawat larva. Lebah memasukkan kepalanya ke dalam sel berisi larva selama 1-3 menit dengan abdomen yang bergerak memanjang memendek (Gambar 12b).

Menerima nektar. Lebah A. cerana pada umur 3-14 hari menerima nektar dari lebah pencari pakan (Gambar 13). Menerima nektar dilakukan dengan cara menjulurkan probosisnya ke probosis lebah pembawa nektar. Perilaku ini terjadi dalam waktu 2-5 menit. Setelah menerima nektar, lebah menyimpan nektar tersebut ke dalam sel kosong yang terletak di bagian atas atau di bagian kiri dan kanan sisir sarang.

Gambar

Gambar 1 Lokasi kelenjar-kelenjar yang memproduksi feromon pada ApisKelenjar
Gambar 2 Kasta pada koloni lebah A. cerana: (a) lebah ratu, (b) lebah jantan, dan (c) lebah pekerja.
Gambar 4 Label nomor berwarna untuk tanda pada torak A. cerana.
Tabel 3 Perilaku imago lebah A. cerana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Peraturan Bank Indonesia 5/8/2003, mengenai ruang lingkup manajemen risiko, terdapat 8 macam risiko, salah satunya yang berperngaruh dengan

Subjek penelitian adalah 3 orang peserta didik di kelas XI IPA 1 MAN 1 Padang dengan kemampuan matematika berbeda yaitu rendah, sedang dan tinggi.Metode

Kata tersebut kemudian diberi sebuah variabel (misalkan j) sebagai jumlah kata pada kalimat tersebut dan variabel n = 1 untuk mencocokan apakah variabel n sudah

Beberapa pemikiran yang dapat menjadi alternatif muatan kebijakan sekolah tersebut, antara lain berkenaan dengan: pemahaman orang tua tentang pendidikan multikultural, layanan

Berdasarkan hasil penelitian berikut adalah sumber limbah padat, timbulan limbah padat, pelaksanaan pengurangan limbah padat dengan kegiatan 3R, dan

Contoh: Batang kaca yang digosokkan pada kain wol, Muatan negatif akan berpindah dari kaca menuju kain wol.. Gelas kaca menjadi

Einstein menjadi seorang yang ahli dalam pekerjaannya yang terdahulu dan menyesuaikan diri pada situasi yang baru, dan juga dengan transformasi Lorentz seperti

Information systems play an important role helping companies optimize their business processes to achieve corporate objectives and increase competitive advantage in the face