• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN 2013"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan tahunan sekolah dasar

(2)

LAPORAN TAHUNAN

2013

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

Telp. 0271-697010 Fax. 0271-697451

Website:www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id

Email:

b2p2to2t@litbang.depkes.go.id

(3)
(4)

iii

Laporan Tahunan ini menyajikan secara lengkap kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang menjadi tanggung jawab B2P2TOOT selama tahun 2013, meliputi hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai dan kontribusi seluruh modal dan aset yang dimiliki untuk mencapai masyarakat yang SEHAT dengan JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu. Penyampaian laporan tahunan merupakan bentuk kinerja pertanggung-jawaban untuk tujuan identifikasi dan evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Laporan Tahunan 2013 diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai B2P2TOOT.

Selamat membaca dan terima kasih.

Tawangmangu, April 2014

Indah Yuning Prapti

(5)

iv

Hal

JUDUL i

Sambutan Kepala B2P2TOOT iii

Daftar ISI iv

Daftar Gambar v

Daftar Tabel vi

Daftar Grafik vii

Lampiran vii

BAB I. ANALISIS SITUASI TAHUN 2013 SECARA SINGKAT

A. Modal Struktur Organisasi 1

B. Modal Kepemimpinan 4

C. Modal Manusia 4

D. Aset IPTEK 8

E. Aset Operasional 13

F. Aset Dana 14

BAB II. TUJUAN, SASARAN KERJA

A. Tujuan, Sasaran dan Indikator 16

B. Dasar Hukum 17

BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN

A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 19

B. Tantangan 26

C. Terobosan 27

BAB IV. HASIL KERJA

A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 29

B. Pencapaian Kinerja 31

C. Realisasi Anggaran 33

D. Pembelajaran Organisasi 35

(6)

v

Hal

Gambar 01. Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun 2013 1

Gambar 02. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board

B2P2TOOT Tahun 2013 2

Gambar 03. Kompartemen Laboratorium Terpadu B2P2TOOT tahun 2013

3 Gambar 04. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013 4

Gambar 05. Laboratorium Terpadu Litbang TOOT 10

Gambar 06. Aktivitas Pegawai dan Gedung Instalasi Pasca Panen 11 Gambar 07. Rumah adaptasi dan pelestarian TO B2P2TOOT 11

Gambar 08. Rumah Riset JAMU B2P2TOOT 12

Gambar 09. Museum JAMU Hortus Medicus 13

Gambar 10. Penandatangan MoU antara B2P2TOOT dengan pemerintah Kabupaten Tegal

22 Gambar 11. Sertifikat JAMU Hipertensi Ringan dan JAMU

Hiperurisemia sebagai JAMU Saintifik berturut-turut dapat digunakan sebagai JAMU prevensi, terapi komplementer dan alternatif untuk penderita hipertensi ringan dan untuk penderita hiperurisemia.

23

Gambar 12. Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU 25

(7)

vi

Hal Tabel 01. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis Kelamin dan

Jenjang Pendidikan Terakhir tahun 2013

7 Tabel 02. Penambahan personel dengan jabatan fungsional peneliti

B2P2TOOT di tahun 2013

7 Tabel 03. Komposisi Jabatan fungsional peneliti B2P2TOOT di awal

dan akhir tahun 2013

8 Tabel 04. Komposisi Jabatan fungsional litkayasa B2P2TOOT di awal

dan akhir tahun 2013

8 Tabel 05. Rincian DIPA B2P2TOOT Bersumber APBN tahun 2013 15 Tabel 06. Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2010-2014 16 Tabel 07. Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai Periode

2013-2015

20 Tabel 08. Matrik Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama

B2P2TOOT Balitbangkes 2013

21 Tabel 09. Capaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2013 29 Tabel 10. Sistematika Pencapaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT

periode 2013

29

Tabel 11. Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 33

Tabel 12. Realisasi Anggaran Belanja Barang B2P2TOOT berdasarkan Akun Kegiatan Tahun 2013

35

(8)

vii

Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap Berdasarkan Seks Tahun 2013 5 Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap Berdasarkan Seks dan Jenjang

Pendidikan Terakhir Tahun 2013

6 Grafik 3. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area

Pekerjaan pada tahun 2013

6 Grafik 4. Grafik peserta pelatihan dokter Saintifikasi JAMU tahun

2010-2013

24

Hal

Lampiran

1. Penetapan kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 40

2. Publikasi ilmiah B2P2TOOT Tahun 2013 41 3. Peserta Diklat Dokter SJ angkatan 1-8

tahun 2010-2013

43 4. Peserta Diklat Apoteker SJ angkatan 1-2

tahun 2012-2013

49

(9)

1 | Laporan Tahunan 2013

A. Modal struktur organisasi, merupakan modal yang diberikan negara melalui pemerintah dalam bentuk lembaga, tugas, fungsi dan perangkat pengelolaan organisasi.

 Berdasarkan tugas dan fungsi sesuai Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja B2P2TOOT dan Permenkes No. 03 tahun 2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian berbasis Pelayanan, area pengelolaan Iptek adalah tanaman obat danobat tradisional serta JAMU Saintifik, namun dalam implementasi obat tradisional baru sebatas tanaman obat dan JAMU Saintifik berbahan tanaman obat. Area penelitian obat tradisional cukup luas, meliputi ramuan (JAMU berbasis tanaman obat, biota laut dan hewan) dan ketrampilan (akupuntur, akupresur, prana, pijat, sangkal putung/patah tulang dll).

 Selain itu, dengan semakin besar dan luasnya jejaring Saintifikasi JAMU (SJ), kebutuhan lahan budidaya dan sarana untuk pemrosesan simplisia terstandar (bahan JAMU) belum terpenuhi pada tahun 2012, karena keterbatasan anggaran dan adanya himbauan batasan pengadaan tanah dari Kemenkeu.

Gambar 1. Struktur Organisasi B2P2TOOTTahun 2013

Kabid Pelayanan Penelitian

Kasi Sarana Penelitian

Kasi PelayananTeknis Lit.

Kepala Bagian TU

Kasubbag Umum

BAB I

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2013

Kelompok Jabatan Fungsional

Instalasi dan Laboratorium

1 | Laporan Tahunan 2013

A. Modal struktur organisasi, merupakan modal yang diberikan negara melalui pemerintah dalam bentuk lembaga, tugas, fungsi dan perangkat pengelolaan organisasi.

 Berdasarkan tugas dan fungsi sesuai Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja B2P2TOOT dan Permenkes No. 03 tahun 2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian berbasis Pelayanan, area pengelolaan Iptek adalah tanaman obat danobat tradisional serta JAMU Saintifik, namun dalam implementasi obat tradisional baru sebatas tanaman obat dan JAMU Saintifik berbahan tanaman obat. Area penelitian obat tradisional cukup luas, meliputi ramuan (JAMU berbasis tanaman obat, biota laut dan hewan) dan ketrampilan (akupuntur, akupresur, prana, pijat, sangkal putung/patah tulang dll).

 Selain itu, dengan semakin besar dan luasnya jejaring Saintifikasi JAMU (SJ), kebutuhan lahan budidaya dan sarana untuk pemrosesan simplisia terstandar (bahan JAMU) belum terpenuhi pada tahun 2012, karena keterbatasan anggaran dan adanya himbauan batasan pengadaan tanah dari Kemenkeu.

Gambar 1. Struktur Organisasi B2P2TOOTTahun 2013

Kepala

Kabid Pelayanan Penelitian

Kasi Sarana Penelitian

Kasi PelayananTeknis Lit.

Kabid Prog. KS & Info

Kasi Prog. & Eval.

Kasi KS & Informasi

Kepala Bagian TU

Kasubbag Keu.

BAB I

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2013

Kelompok Jabatan Fungsional

Instalasi dan Laboratorium

1 | Laporan Tahunan 2013

A. Modal struktur organisasi, merupakan modal yang diberikan negara melalui pemerintah dalam bentuk lembaga, tugas, fungsi dan perangkat pengelolaan organisasi.

 Berdasarkan tugas dan fungsi sesuai Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja B2P2TOOT dan Permenkes No. 03 tahun 2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian berbasis Pelayanan, area pengelolaan Iptek adalah tanaman obat danobat tradisional serta JAMU Saintifik, namun dalam implementasi obat tradisional baru sebatas tanaman obat dan JAMU Saintifik berbahan tanaman obat. Area penelitian obat tradisional cukup luas, meliputi ramuan (JAMU berbasis tanaman obat, biota laut dan hewan) dan ketrampilan (akupuntur, akupresur, prana, pijat, sangkal putung/patah tulang dll).

 Selain itu, dengan semakin besar dan luasnya jejaring Saintifikasi JAMU (SJ), kebutuhan lahan budidaya dan sarana untuk pemrosesan simplisia terstandar (bahan JAMU) belum terpenuhi pada tahun 2012, karena keterbatasan anggaran dan adanya himbauan batasan pengadaan tanah dari Kemenkeu.

Gambar 1. Struktur Organisasi B2P2TOOTTahun 2013

Kabid Prog. KS & Info

Kasi Prog. & Eval.

Kasi KS & Informasi

BAB I

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2013

Kelompok Jabatan Fungsional

Instalasi dan Laboratorium

(10)

2 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 2. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT Tahun 2013

Sebagai institusi Iptek yang sarat dengan dinamika keilmuan, keahlian dan kepakaran, sudah ditetapkan 2 kelompok program penelitian, yang ditujukan untuk melaksanakan aktivitas Iptek di lingkup Tanaman Obat dan Obat Tradisional (TOOT).Kelompok kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah B2P2TOOT (gambar 2).

Sebagai lembaga Iptek tentu tidak lepas dari keberadaan laboratorium yang memiliki peran vital dalam pengelolaan litbang. Laboratorium yang ada dikelola dan ditempatkan dalam satu gedung terpadu untuk memudahkan interaksi, aktivitas dan pemeliharaan (gambar 3).

(11)

3 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 3. Kompartemen Laboratorium Terpadu B2P2TOOT tahun 2013 Dalam melengkapi kapasitas kelembagaan, juga terdapat divisi sebagai unit yang dikelola untuk mendukung Jejaring SJ. Instalasi tersebut sangat membutuhkan pengelolaan secara profesional, dinamis dan proaktif (gambar 3).

(12)

4 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 4. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013

B. Modal kepemimpinan, merupakan gaya dan peran dalam hubungan kerja di organisasi yang dimiliki dan ditampilkan oleh setiap pegawai.

 Secara legal formal, sesuaiPermenkes No. 491 tahun 2006 telah ditetapkan hirarkis kepemimpinan B2P2TOOT yang diemban oleh pejabat struktural. Selain itu kepemimpinan ilmiah dilakukan oleh Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai think tank di bidang penelitian dan pengembangan TOOT.

 Kepemimpinan berperan sangat penting bagi jalannya organisasi. Kepemimpinan mempengaruhi sikap dan tindakan pegawai untuk bekerja dengan baik dan benar, bekerja dalam teamwork guna mencapai target.

C. Modal manusia (human capital), terdiri atas pegawai tetap dan pegawai tidak tetap termasuk jumlah, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki.

 Modal manusia adalah komponen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Apabila kemampuan dan kompetensi dikelola bersama dengan modal struktur organisasi dan modal kepemimpinan yang kondusif, maka akan menghasilkan kinerja yang optimal dan luar biasa.

4 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 4. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013

B. Modal kepemimpinan, merupakan gaya dan peran dalam hubungan kerja di organisasi yang dimiliki dan ditampilkan oleh setiap pegawai.

 Secara legal formal, sesuaiPermenkes No. 491 tahun 2006 telah ditetapkan hirarkis kepemimpinan B2P2TOOT yang diemban oleh pejabat struktural. Selain itu kepemimpinan ilmiah dilakukan oleh Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai think tank di bidang penelitian dan pengembangan TOOT.

 Kepemimpinan berperan sangat penting bagi jalannya organisasi. Kepemimpinan mempengaruhi sikap dan tindakan pegawai untuk bekerja dengan baik dan benar, bekerja dalam teamwork guna mencapai target.

C. Modal manusia (human capital), terdiri atas pegawai tetap dan pegawai tidak tetap termasuk jumlah, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki.

 Modal manusia adalah komponen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Apabila kemampuan dan kompetensi dikelola bersama dengan modal struktur organisasi dan modal kepemimpinan yang kondusif, maka akan menghasilkan kinerja yang optimal dan luar biasa.

4 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 4. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013

B. Modal kepemimpinan, merupakan gaya dan peran dalam hubungan kerja di organisasi yang dimiliki dan ditampilkan oleh setiap pegawai.

 Secara legal formal, sesuaiPermenkes No. 491 tahun 2006 telah ditetapkan hirarkis kepemimpinan B2P2TOOT yang diemban oleh pejabat struktural. Selain itu kepemimpinan ilmiah dilakukan oleh Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai think tank di bidang penelitian dan pengembangan TOOT.

 Kepemimpinan berperan sangat penting bagi jalannya organisasi. Kepemimpinan mempengaruhi sikap dan tindakan pegawai untuk bekerja dengan baik dan benar, bekerja dalam teamwork guna mencapai target.

C. Modal manusia (human capital), terdiri atas pegawai tetap dan pegawai tidak tetap termasuk jumlah, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki.

 Modal manusia adalah komponen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Apabila kemampuan dan kompetensi dikelola bersama dengan modal struktur organisasi dan modal kepemimpinan yang kondusif, maka akan menghasilkan kinerja yang optimal dan luar biasa.

(13)

5 | Laporan Tahunan 2013

 Mempertimbangkan tren perubahan dan dinamika dalam tata kelola tugas dan fungsi B2P2TOOT ke depan, maka dibutuhkan jumlah dan kompetensi pegawai yang memadai dan profesional.

Pengadaan pegawai melalui pekerja tidak tetap (pegawai kontrak honor) masih sangat tinggi, mengingat kepemilikan lahan budidaya dan produksi sangat luas, pelayanan kesehatan JAMU sangat tinggi, dan fungsi-fungsi esensial sebagai lembaga Iptek menyangkut informasi melalui perpustakaan dan museum sangat dibutuhkan. Diprediksi bahwa kebutuhan formasi pegawai tetap belum optimal terpenuhi melalui pengadaan reguler mengingat ada kebijakan zero growth dan reformasi birokrasi.

Modal manusia di B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) maupun tidak tetap, dinilai sebagai aktor utama dalam implementasi tugas dan fungsi B2P2TOOT. Pada Desember 2013, dengan amanah tugas litbang TOOT dan Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT memiliki gambaran kepegawaian sbb.

Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks tahun2013 Jumlah total pegawai pada tahun 2013 sebanyak 210, meliputi 83 pegawai tetap dan 127 pegawai tidak tetap/PTT (34 kontrak honor bulanan dan 93 kontak harian lepas). Khusus PTT diadakan karena jumlah pegawai tetap, belum mengakomodasi beban kerja. Hal ini dapat dilihat dari banyak dan luasnya jumlah barang inventaris milik negara (BMN) yang dikelola oleh B2P2TOOT. PTT dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi dan terdistribusi dominan di kebun, instalasi pascapanen, laboratorium dan Rumah Riset JAMU, disamping kesekretariatan dan perpustakaan.

5 | Laporan Tahunan 2013

 Mempertimbangkan tren perubahan dan dinamika dalam tata kelola tugas dan fungsi B2P2TOOT ke depan, maka dibutuhkan jumlah dan kompetensi pegawai yang memadai dan profesional.

Pengadaan pegawai melalui pekerja tidak tetap (pegawai kontrak honor) masih sangat tinggi, mengingat kepemilikan lahan budidaya dan produksi sangat luas, pelayanan kesehatan JAMU sangat tinggi, dan fungsi-fungsi esensial sebagai lembaga Iptek menyangkut informasi melalui perpustakaan dan museum sangat dibutuhkan. Diprediksi bahwa kebutuhan formasi pegawai tetap belum optimal terpenuhi melalui pengadaan reguler mengingat ada kebijakan zero growth dan reformasi birokrasi.

Modal manusia di B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) maupun tidak tetap, dinilai sebagai aktor utama dalam implementasi tugas dan fungsi B2P2TOOT. Pada Desember 2013, dengan amanah tugas litbang TOOT dan Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT memiliki gambaran kepegawaian sbb.

Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks tahun2013 Jumlah total pegawai pada tahun 2013 sebanyak 210, meliputi 83 pegawai tetap dan 127 pegawai tidak tetap/PTT (34 kontrak honor bulanan dan 93 kontak harian lepas). Khusus PTT diadakan karena jumlah pegawai tetap, belum mengakomodasi beban kerja. Hal ini dapat dilihat dari banyak dan luasnya jumlah barang inventaris milik negara (BMN) yang dikelola oleh B2P2TOOT. PTT dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi dan terdistribusi dominan di kebun, instalasi pascapanen, laboratorium dan Rumah Riset JAMU, disamping kesekretariatan dan perpustakaan.

63% 37%

Laki-Laki Perempuan

5 | Laporan Tahunan 2013

 Mempertimbangkan tren perubahan dan dinamika dalam tata kelola tugas dan fungsi B2P2TOOT ke depan, maka dibutuhkan jumlah dan kompetensi pegawai yang memadai dan profesional.

Pengadaan pegawai melalui pekerja tidak tetap (pegawai kontrak honor) masih sangat tinggi, mengingat kepemilikan lahan budidaya dan produksi sangat luas, pelayanan kesehatan JAMU sangat tinggi, dan fungsi-fungsi esensial sebagai lembaga Iptek menyangkut informasi melalui perpustakaan dan museum sangat dibutuhkan. Diprediksi bahwa kebutuhan formasi pegawai tetap belum optimal terpenuhi melalui pengadaan reguler mengingat ada kebijakan zero growth dan reformasi birokrasi.

Modal manusia di B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) maupun tidak tetap, dinilai sebagai aktor utama dalam implementasi tugas dan fungsi B2P2TOOT. Pada Desember 2013, dengan amanah tugas litbang TOOT dan Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT memiliki gambaran kepegawaian sbb.

Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks tahun2013 Jumlah total pegawai pada tahun 2013 sebanyak 210, meliputi 83 pegawai tetap dan 127 pegawai tidak tetap/PTT (34 kontrak honor bulanan dan 93 kontak harian lepas). Khusus PTT diadakan karena jumlah pegawai tetap, belum mengakomodasi beban kerja. Hal ini dapat dilihat dari banyak dan luasnya jumlah barang inventaris milik negara (BMN) yang dikelola oleh B2P2TOOT. PTT dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi dan terdistribusi dominan di kebun, instalasi pascapanen, laboratorium dan Rumah Riset JAMU, disamping kesekretariatan dan perpustakaan.

(14)

6 | Laporan Tahunan 2013

Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Jenjang Pendidikan Terakhir pada tahun 2013

Grafik 3.Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area Pekerjaan pada tahun 2013

Grafik 3 menjelaskan bahwa aset-aset iptek berupa kebun (15,85 Ha), instalasi pascapanen (gedung dan fasilitas 4 lantai yang melayani penerimaan hasil panen, pengolahan bahan JAMU, penyimpanan, dan distribusi) dan Rumah Riset JAMU (rawat jalan, lab, Griya JAMU, rekam medik dan administrasi) yang membutuhkan SDM dalam jumlah besar dan dituntut berproduksi setiap hari, hanya dikelola oleh 10 PNS untuk kebun, 6 PNS untuk pascapanen, 13 PNS di Rumah Riset JAMU (RRJ).

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 SD Perempuan 0 Laki-laki 4 0 4 10 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Kebun 6 | Laporan Tahunan 2013

Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Jenjang Pendidikan Terakhir pada tahun 2013

Grafik 3.Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area Pekerjaan pada tahun 2013

Grafik 3 menjelaskan bahwa aset-aset iptek berupa kebun (15,85 Ha), instalasi pascapanen (gedung dan fasilitas 4 lantai yang melayani penerimaan hasil panen, pengolahan bahan JAMU, penyimpanan, dan distribusi) dan Rumah Riset JAMU (rawat jalan, lab, Griya JAMU, rekam medik dan administrasi) yang membutuhkan SDM dalam jumlah besar dan dituntut berproduksi setiap hari, hanya dikelola oleh 10 PNS untuk kebun, 6 PNS untuk pascapanen, 13 PNS di Rumah Riset JAMU (RRJ).

SLTP SLTA D3 S1 S2 Total 0 4 9 7 18 38 2 16 6 11 7 46 0 4 9 7 18 38 4 2 16 6 11 7 9 1 5 13 4 0 1 18

RRJ Perpustakaan Pascapanen Laboratorium

Laki-laki Perempuan

6 | Laporan Tahunan 2013

Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Jenjang Pendidikan Terakhir pada tahun 2013

Grafik 3.Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area Pekerjaan pada tahun 2013

Grafik 3 menjelaskan bahwa aset-aset iptek berupa kebun (15,85 Ha), instalasi pascapanen (gedung dan fasilitas 4 lantai yang melayani penerimaan hasil panen, pengolahan bahan JAMU, penyimpanan, dan distribusi) dan Rumah Riset JAMU (rawat jalan, lab, Griya JAMU, rekam medik dan administrasi) yang membutuhkan SDM dalam jumlah besar dan dituntut berproduksi setiap hari, hanya dikelola oleh 10 PNS untuk kebun, 6 PNS untuk pascapanen, 13 PNS di Rumah Riset JAMU (RRJ).

Total 38 46 38 46 16 7 Laboratorium Kesekretariatan

(15)

7 | Laporan Tahunan 2013

Selain itu, kondisi dalam Grafik 3 yang menyebabkan masih tingginya angka kebutuhan PTT, adalah ada beberapa pegawai yang merangkap jabatan dan area pekerjaan, meliputi:

 Slamet Wahyono sebagai pejabat struktural Kabid Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti teknologi formulasi OT.

 Harto Widodo sebagai Kasie Program dan Evaluasi berfungsi juga sebagai peneliti tanaman obat.

 Nita Supriyati sebagai Kasi Sarana Bidang Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti praklinik formula JAMU.

 Awal Prihatin sebagai Kasi teknis bidang Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti praklinik formula JAMU.

Tabel 1.Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Terakhir tahun 2013

Pada tahun 2013 terdapat penambahan personel dengan jabatan fungsional Peneliti Muda dan Peneliti Pertama (Tabel 2)

Tabel 2. Penambahan personel dengan jabatan fungsional peneliti B2P2TOOT di tahun 2013

No Nama Bidang Kepakaran PAK Jenjang Jabatan

1. Nuning Rahmawati Obat Tradisional 204,00 Peneliti Muda

2. Dyah Subositi Tanaman Obat 221,00 Peneliti Muda

3. Harto Widodo Tanaman Obat 241,00 Peneliti Muda

4. Agus Triyono Obat Tradisional 230,20 Peneliti Muda

5. M. Bakti Samsu Adi Tanaman Obat 169,50 Peneliti Pertama

6. Rohmat Mujahid Tanaman Obat 178,05 Peneliti Pertama

7. IkaYanti MS Obat Tradisional 163,90 Peneliti Pertama

8. Amalia Damayanti Tanaman Obat 164,95 Peneliti Pertama

9. Tri Widayat Tanaman Obat 176,00 Peneliti Pertama

10. Nurul Husniati Tanaman Obat 112,00 Peneliti Pertama

11. Galuh Ratnawati Obat Tradisional 132,00 Peneliti Pertama

12 Agus Triyono Obat Tradisional 192,20 Peneliti Pertama

13 Saryanto Obat Tradisional 168,50 Peneliti Pertama

14 Danang Ardiyanto Obat Tradisional 163,00 Peneliti Pertama

15 Sunu Pamadyo T.I Obat Tradisional 158,20 Peneliti Pertama

16 Peristiwan Ridha W.A. Obat Tradisional 145,00 Peneliti Pertama

17 Zuraida Zulkarnaen Obat Tradisional 134,50 Peneliti Pertama Golongan

Jenjang Pendidikan Terakhir& Jenis Kelamin

SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Total L P L P L P L P L P L P I 4 0 2 0 0 0 6 II 2 0 4 9 15 III 15 4 1 0 18 6 5 8 57 IV 2 0 2 2 6 Jumlah 84

(16)

8 | Laporan Tahunan 2013

Di tahun 2013 juga mengalami pengurangan jumlah pegawai dari 83 menjadi 80. Satu peneliti utama, satu litkayasa penyelia (Tabel 3) dan satu staff umum memasuki masa pensiun. Satu pustakawan pindah tugas ke Pemprov Semarang.

Tabel 3. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti B2P2TOOT di awal dan akhir Tahun 2013

No Jabatan Fungsional Peneliti 2013

Awal Akhir 1 Peneliti Utama 1 - 2 Peneliti Madya 3 3 3 Peneliti Muda 7 7 4 Peneliti Pertama 12 16 Jumlah 23 26

Tabel 4. Komposisi Jabatan Fungsional Litkayasa B2P2TOOT di awal dan akhir Tahun 2013

No Jabatan Fungsional Litkayasa 2013

Awal Akhir

1 Litkayasa Penyelia 9 8

2 Litkayasa Pemula 3 3

3 Litkayasa Pelaksana Lanjutan 5 5

4 Litkayasa Pelaksana 6 6

Jumlah 23 22

D. Aset Iptek, merupakan sumberdaya yang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1. Jejaring domestik yaitu Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (Pokjanas TOI), masih perlu didorong kesepahaman dalam mengelola Iptek Tanaman Obat dan JAMU, karena masih tersebarnya dan belum lengkapnya data hasil-hasil Iptek Tanaman Obat dan JAMU berbasis wilayah, komunitas adat, penyakit dan ramuan. Bahkan masih belum terealisasi inisiasi akan database komposisi fitokimia dan molekuler sebagai upaya untuk mengembangkan obat berbasis zat aktif TO.

2. Selain itu, Komite Nasional Saintifikasi JAMU; dimana B2P2TOOT menjadi anggota, masih menghadapi tantangan terkait ketersediaan bahan JAMU, penerimaan hasil riset klinik formula JAMU dan upaya dalam mengintegrasikan JAMU dalam sistem pelayanan kesehatan. Jejaring Saintifikasi JAMU sebagai “kloning” dan sentra-sentra JAMU Saintifik juga masih perlu diinisiasi di setiap wilayah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia. Ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan bahan JAMU, menyederhanakan proses kendali mutu JAMU Saintifik, dan lebih mendekatkan pelayanan SaintifikasiJAMU kepada rakyat.

(17)

9 | Laporan Tahunan 2013

3. Jejaring internasional meliputi ASEAN Traditional Medicine (ASEAN TM), B2P2TOOT sudah memberikan pemahaman dan pengalaman pada kolega-kolega ASEAN bahwa Indonesia sangat serius mengembangkan dan melestarikan traditional medicine ala budaya Indonesia sesuai standar untuk kesehatan manusia. Masih dibutuhkan komitmen dan dukungan segenap pemangku kepentingan agar JAMU yang ada di Tawangmangu dan Jejaring SJ adalah milik bersama dan perlu dipelihara. Perkembangan kedepan, forum-forum ASEAN TM intensitasnya sangat tinggi, sehingga diperlukan persiapan, koordinasi dan komunikasi yang sepaham dari segenap pemangku kepentingan. Selain itu, HerbalNet sebagai wadah sharing informasi Iptek TM (B2P2TOOT berperan sebagai koordinator) perlu komitmen dan keseriusan untuk mengelola, baik diseminasi informasi maupun utilisasi informasi.

4. Fasilitas Iptek yang dimiliki pada Januari 2013 meliputi: a. Gedung Laboratorium Terpadu (Labdu), terdiri atas 8 Lab:

1. Galenika 2. Fitokimia

3. Sistematika Tumbuhan

4. Bioteknologi (Biologi Molekuler dan Kultur Jaringan Tanaman) 5. Mikrobiologi

6. Farmakologi dan Toksikologi 7. Formulasi

(18)

10 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 5. Laboratorium Terpadu Litbang TOOT b. Peralatan laboratorium utama meliputi:

1. 1 unit Gas Chromatography 2. 1 unit TLC densitometer

3. 1 unit High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 4. 2 unit Vacuum Rotavapor

5. 3 unit Spektrofotometer 6. 2 unit Blotting apparatus 7. 1 unit Termocycler PCR

8. 1 unit mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 9. 1 unit mesin penyerbuk

10. 1 unit pencuci bahan JAMU 11. 1 unit pengering bahan JAMU

12. 1 unit gedung instalasi paskapanen untuk penyiapan penyimpanan dan distribusi bahan JAMU

(19)

11 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 6. Aktivitas Pegawai dan Gedung Instalasi Pasca Panen c. Rumah kaca; berjumlah 3 unit, yaitu:

1. 1 unit berlokasi di Aromatic Graden Tlogodlingo (1.800 m dpl) difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman 2. 2 unit berlokasi di kebun TO Kalisoro (1.200 m dpl) difungsikan

untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman

(20)

12 | Laporan Tahunan 2013

d. Kebun TO untuk penelitian, etalase dan produksi terdapat di 3 lokasi, yaitu:

1. Kebun Karangpandan terletak di ketinggian 400-600 dpl seluas ± 1,85 Ha

2. Kebun Kalisoro terletak di ketinggian 1.200 m dpl seluas ± 2 Ha 3. Kebun Tlogodlingo terletak di ketinggian 1.800 m dpl seluas ±

12 Ha

e. Rumah Riset JAMU “Hortus Medicus”, Tahun 2010 sebagai Klinik Saintifikasi JAMU Hortus Medicus yang ditetapkan sebagai klinik tipe A untuk mengelola riset klinik dan pelayanan kesehatan formula JAMU. Layanan yang diberikan berupa: riset observasi klinik dan RCT, rawat jalan, griya JAMU, laboratorium klinik, dan rekam medik.

Gambar 8.Rumah Riset JAMU B2P2TOOT

f. Museum JAMU “Hortus Medicus” dengan beragam koleksi artefak, produk OT, dokumentasi ramuan, materi terkait TO dan OT

(21)

13 | Laporan Tahunan 2013 Gambar 9. Museum JAMU Hortus Medicus

g. Perpustakaan dengan 2.142 koleksi pustaka, berupa jurnal ilmiah, majalah ilmiah, serta buku-buku terbitan dalam dan luar negeri h. Sinema Fitomedika, sebagai wahana penyebaran informasi, berupa

pemutaran film dokumenter Iptek TO dan OT i. Publikasi meliputi publikasi ilmiah dan populer.

E. Aset operasional, merupakan sumberdaya fisik sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai lembaga Iptek dan sebagai sebuah organisasi pemerintah.

Aset yang dimiliki oleh B2P2TOOT banyak dan beraneka ragam, mulai dari lahan budidaya TO, Museum JAMU, Rumah Riset JAMU, Wisata Kesehatan JAMU (JAMU Health Tourism), dan jejaring. Dalam hal ini, masih belum dapat diakomodasi kebutuhan tenaga dan panduan-panduan untuk pengolahan lahan, pelayanan klinik, pelayanan museum.

Fasilitas perkantoran dan operasional yang dimiliki s.d akhir tahun 2013 meliputi:

a. Gedung: 1 unit kantor sekretariat 3 lantai, 1 unit gedung serbaguna berdaya tampung 400 orang, 1 gudang BMN, 1 unit rumah dinas pimpinan.

b. Kendaraan: 1 unit bus operasional, 1 unit mobil bak terbuka operasional, 2 unit mobil boks operasional, 3 unit mobil operasional, 6 unit sepeda motor operasional roda dua, 3 unit sepeda motor operasional roda tiga.

13 | Laporan Tahunan 2013 Gambar 9. Museum JAMU Hortus Medicus

g. Perpustakaan dengan 2.142 koleksi pustaka, berupa jurnal ilmiah, majalah ilmiah, serta buku-buku terbitan dalam dan luar negeri h. Sinema Fitomedika, sebagai wahana penyebaran informasi, berupa

pemutaran film dokumenter Iptek TO dan OT i. Publikasi meliputi publikasi ilmiah dan populer.

E. Aset operasional, merupakan sumberdaya fisik sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai lembaga Iptek dan sebagai sebuah organisasi pemerintah.

Aset yang dimiliki oleh B2P2TOOT banyak dan beraneka ragam, mulai dari lahan budidaya TO, Museum JAMU, Rumah Riset JAMU, Wisata Kesehatan JAMU (JAMU Health Tourism), dan jejaring. Dalam hal ini, masih belum dapat diakomodasi kebutuhan tenaga dan panduan-panduan untuk pengolahan lahan, pelayanan klinik, pelayanan museum.

Fasilitas perkantoran dan operasional yang dimiliki s.d akhir tahun 2013 meliputi:

a. Gedung: 1 unit kantor sekretariat 3 lantai, 1 unit gedung serbaguna berdaya tampung 400 orang, 1 gudang BMN, 1 unit rumah dinas pimpinan.

b. Kendaraan: 1 unit bus operasional, 1 unit mobil bak terbuka operasional, 2 unit mobil boks operasional, 3 unit mobil operasional, 6 unit sepeda motor operasional roda dua, 3 unit sepeda motor operasional roda tiga.

13 | Laporan Tahunan 2013 Gambar 9. Museum JAMU Hortus Medicus

g. Perpustakaan dengan 2.142 koleksi pustaka, berupa jurnal ilmiah, majalah ilmiah, serta buku-buku terbitan dalam dan luar negeri h. Sinema Fitomedika, sebagai wahana penyebaran informasi, berupa

pemutaran film dokumenter Iptek TO dan OT i. Publikasi meliputi publikasi ilmiah dan populer.

E. Aset operasional, merupakan sumberdaya fisik sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai lembaga Iptek dan sebagai sebuah organisasi pemerintah.

Aset yang dimiliki oleh B2P2TOOT banyak dan beraneka ragam, mulai dari lahan budidaya TO, Museum JAMU, Rumah Riset JAMU, Wisata Kesehatan JAMU (JAMU Health Tourism), dan jejaring. Dalam hal ini, masih belum dapat diakomodasi kebutuhan tenaga dan panduan-panduan untuk pengolahan lahan, pelayanan klinik, pelayanan museum.

Fasilitas perkantoran dan operasional yang dimiliki s.d akhir tahun 2013 meliputi:

a. Gedung: 1 unit kantor sekretariat 3 lantai, 1 unit gedung serbaguna berdaya tampung 400 orang, 1 gudang BMN, 1 unit rumah dinas pimpinan.

b. Kendaraan: 1 unit bus operasional, 1 unit mobil bak terbuka operasional, 2 unit mobil boks operasional, 3 unit mobil operasional, 6 unit sepeda motor operasional roda dua, 3 unit sepeda motor operasional roda tiga.

(22)

14 | Laporan Tahunan 2013

c. Komputer dan alat komunikasi: 32 unit komputer desktop, 23 laptop, 1 unit jaringan internet, 1 unit CCTV dengan 8 kamera.

Selain itu, juga ada aset-aset operasional sebagai suatu organisasi pemerintah. Kondisi persebaran lahan dan lokasi bekerja yang luas, sangat memberi efek dan dampak terhadap tata kelola anggaran, waktu dan perhatian dari pimpinan dan pegawai. Masih dibutuhkan penataan ruang kerja pegawai, peralatan dan perlengkapan kerja, penataan ruang untuk aset-aset Iptek dan operasional. Kebutuhan pemeliharaan aset-aset tersebut sangat tinggi mengingat juga kondisi iklim basah dan masih banyak lahan-lahan yang belum berpagar dan memiliki akses keluar masuk.

F. Aset dana, merupakan sumberdaya keuangan yang diberikan oleh negara melalui pemerintah sesuai kebutuhan dan hasil evaluasi kinerja. Adanya kecenderungan kenaikan anggaran memberikan keleluasaan akomodasi target kinerja fungsi dan tugas. Pengelolaan anggaran belum optimal terkait ketersediaan jumlah dan kompetensi pegawai sehingga masih terjadi alokasi dalam bentuk kegiatan yang tidak terlaksana. Jejaring kerja yang sudah dibangun memberi kontribusi, namun tidak serta merta pengelolaan di internal B2P2TOOT bisa maksimal. Perlu komposisi yang optimal antara modal manusia dan aset dana.

Dana yang tersedia untuk menampilkan kinerja sesuai perencanaan adalah sbb meliputi sumber dana:

(23)

15 | Laporan Tahunan 2013

Tabel 5. Rincian DIPA B2P2TOOT Bersumber APBN tahun 2013

No Output (RKA-KL) Target Anggaran Awal

Anggaran Akhir

1. Penelitian Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

10 Dok 1.194.745.000 629.394.000 2. Dokumen Perencanaan Program

dan Anggaran

2 Dok 141.925.000 141.925.000 3. Laporan Kinerja 3 Dok 112.697.000 112.697.000 4. Dokumen Keuangan, Kekayaan

Negara dan Tata Usaha

3 Dok 149.050.000 137.050.000 5. Gedung/Bangunan Laboratorium 2.347,4

m2

3.384.310.000 3.378.820.000 6. Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi

19 Unit 230.767.000 230.555.000 7. Peralatan Fasilitas Laboratorium 22 Unit 1.051.850.000 1.046.719.000 8. Peralatan Fasilitas Perkantoran 27 Unit 1.083.858.000 907.377.000 9. Dokumen Informasi,

Dokumentasi dan Diseminasi

18 Dok 3.396.373.000 2.159.363.000 10. Kendaraan Motor Fungsional 2 Unit 40.420.000 40.420.000 11. Manajemen Laboratorium 1 Dok 251.635.000 209.235.000 12. Tanah 2.805 m2 316.770.000 316.770.000 13. Manajemen Kebun Tanaman

Obat

1 Dok 1.456.627.000 1.287.557.000 14. Dokumen Hukum, Organisasi

dan Kepegawaian

7 Dok 1.063.260.000 840.840.000 15. Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 1 Dok 459.310.000 274.110.000 16. Data Status Kesehatan

Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

7 Dok 26.183.870.000 28.146.121.000

17. Layanan Perkantoran 12 Bulan 10.753.967.000 10.753.967.000

Jumlah 51.271.434.000 50.612.920.000

Pada tahun 2013, anggaran pada DIPA B2P2TOOT mengalami efisiensi. Efisiensi ini dilakukan dua kali. 1) senilai 358.514.000 untuk subsidi BBM dan 2) untuk Remunerasi. Sehingga mengakibatkan total DIPA B2P2TOOT tahun Anggaran 2013 menjadi 50.612.920.000.

(24)

16 | Laporan Tahunan 2013

A. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Tujuan

Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s.d 5 tahun. Berdasarkan rencana strategis kemenkes 2010-2014 dan rencana aksi program litbangkes 2010-2014, tujuan dari kegiatan Litbang TOOT periode 2010-2014 adalah sesuai tabel.

Tabel 6. Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2010-2014

No Indikator Tujuan pada Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah produk/ model/ prototipe/

standar/ formula di bidang TOOT

3 7 7 9

2 Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional

15 15 20 20

3 Laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4.

6 6

Matrik IKK B2P2TOOT (Tabel 5) muncul menjadi nomenklatur tersendiri sejak adanya revisi Renstra Kemenkes pada tahun 2012. Untuk tahun 2010 posisi target masuk ke dalam target Pusat 2 sebagai Instansi pembina B2P2TOOT dan tahun 2011 sudah ada target yang tegas yang menjadi tanggung jawab langsung B2P2TOOT.

2. Sasaran dan Indikator

Sasaran adalah kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan pada jangka waktu tertentu. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes 2010-2014 dan Rencana Aksi Program Litbangkes 2010-2010-2014. Sasaran dari kegiatan Litbang TOOT adalah sbb:

a. Meningkatnya jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT

b. Meningkatnya jumlah publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional

c. Meningkatnya laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4

(25)

17 | Laporan Tahunan 2013

Indikator adalah kondisi yang mengindiksikan tercapainya tujuan. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes 2010-2014 dan Rencana Aksi Program Litbangkes 2010-2014. Indikator dari kegiatan Litbang TOOT adalah sbb:

a. Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT b. Jumlah publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan

elektronik nasional

c. Laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4

Target pada tahun 2013 adalah sbb:

a. 9 produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT

b. 20 publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional

c. 6 laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219)

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609)

4. Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan 6. Permenkes Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan

Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/ Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana StrategisKementerian Kesehatan 2010-2014

(26)

18 | Laporan Tahunan 2013

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014

12. Rencana Aksi Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2010-2014

13. Rencana Aksi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tahun 2010-2014

(27)

19 | Laporan Tahunan 2013

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Setiap organisasi secara hakiki memiliki modal dan aset. Sesuai penjelasan dalam Bab I, modal dan aset selama tahun 2013 dikelola secara sistematis untuk mencapai tujuan dan sasaran, melalui pemilihan dan penerapan strategi sbb.

1. Modal Struktur Organisasi

Pada akhir tahun 2013 tidak ada perubahan Modal struktur organisasi maupun pegawai yang bertugas dalamjabatan struktural.

Perangkat pimpinan organisasi mengalami tour of duty karena tuntutan kebutuhan organisasi dalam pengembangan kapasitas kerjasama dan kompetensi pegawai sbb:

1. Bagian Tata Usaha

Terdapat kekosongan penjabat untuk Kepala Sub Bagian Umum karena Muhammad Suryana memasuki tugas belajar Magister di UGM 2. Bidang Program Kerjasama dan Informasi

Terdapat kekosongan penjabat untuk Kepala Seksi Kerjasama dan Informasi karena Fanie Indrian Mustofa memasuki tugas belajar Magister di UGM

2. Modal Kepemimpinan

Gaya dan peran kepemimpinan dalam dinamika B2P2TOOT yang sudah dikembangkan sejak tahun 2012 selalu ditumbuhkan dalam rangka mengelola litbang TOOT, Saintifikasi JAMU, Riset Nasional Tumbuhan Obat dan JAMU dan Riskesnas di Korwil IV.

3. Modal Manusia (Pengembangan Pegawai)

Manusia merupakan suatu bentuk modal yang sangat penting dalam struktur organisasi. Modal manusia tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan, kreatiitas, ketrampilan dan produktivitas kerja. Hal ini dikelola dalam pengembangan kepegawaian yang secara material berbentuk tugas belajar, ijin belajar, pelatihan, dan bentuk lain yang memberikan peningkatan kompetensi dan kemampuan teknis litbang TOOT. Secara non material adalah membangun dialog, keterbukaan dan kesetaraan sebagai manusia yang berkarya dan berkreasi dalam organisasi yang sama. Hal non material ini yang selalu mendapatkan porsi prioritas mengingat persyaratannya

BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN

(28)

20 | Laporan Tahunan 2013

adalah tidak mematikan daya karya dan kreasi manusia. Secara berkesinambungan, strategi mengelola modal manusia ini dilakukan dengan penuh empati, respek, apresiasi dan saling percaya.

Pada tahun 2012 telah disusun Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai sesuai Tabel 6.

Tabel 7. Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai Periode 2013- 2015

Strata 2013 2014 2015 Total Peminatan Jml Peminatan Jml Peminatan Jml

S1 Agribisnis UNS 1 Kesmas Undip 1 3 Administrasi UNS 1

S2 Biologi UGM 1 Agribisnis UNS 1 Hama Penyakit Tumbuhan UGM 1 8 Paskapanen, Teknologi Pertanian UGM

1 Akuntansi UNS 1 Kesmas UNS 1 Administrasi Publik UNS 1 Herbal UI 1 S3 Ilmu Farmasi UGM 1 Kimia Organik (LN) 1 8 Biologi UGM 1 Biologi (LN) 1 Bioteknologi UGM 1 PPDS1 Farmakologi Klinik UGM 1 Penyakit Dalam UGM 1 Patologi Klinik UGM 1

Total 2 Total 10 Total 7 19

4. Aset Iptek

Aset Iptek yang telah dimiliki B2P2TOOT terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lembaga dalam mendukung tugas dan fungsi organisasi. Selama tahun 2013, memperhatikan tren anggaran dan tanggung jawab yang berbanding terbalik, B2P2TOOT memprioritaskan tersedianya fasilitas Iptek yang sangat dibutuhkan, antara lain peralatan laboratorium yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional maupun penegakan diagnosis di lab klinik SJ, peningkatan kinerja di lab biomokuler dan kultur jaringan, peningkatan kualitas simplisia di lab pasca panen dan untuk operasional kegiatan di lab fitokimia.Dan yang tak kalah pentingnya adalah tersedianya kebun tanaman obat untuk standarisasi tanaman obat dan kesinambungan ketersediaan bahan sediaan uji JAMU.

(29)

21 | Laporan Tahunan 2013

B2P2TOOT senantiasa memperluas dan memperkuat jejaring di bidang TO dan OT baik tingkat nasional maupun internasional. Kelompok kerja POKJANAS TOI memiliki agenda tetap seminar dua kali dalam satu tahun. Dari kegiatan ini akan tercipta sinergi yang positip dalam penelitian dan pengembangan TO dan OT. Selain itu pada tahun 2013 B2P2TOOT telah terjalin nota kesepahaman dengan pihak lain terkait penelitian dan pengembangan TO dan OT. Tercatat ada 11 instansi yang telah menjalin kerjasama dengan B2P2TOOT pada tahun 2013.

Tabel 08. Matrik Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT Balitbangkes 2013

No INSTANSI JEJARING KERJASAMA

TEMA KERJASAMA RUANG LINGKUP

1 Pemda Kabupaten Tegal

Penelitian dan Pengembangan di Bidang Kesehatan

a. Teknologi budidaya tanaman obat

b. Pengembangan bahan baku JAMU

c. Paska panen TO

d. Studi klinik formula JAMU dalam jejaring

SaintifikasiJAMU

e. Pelatihan teknis tanaman obat dan JAMU

f. Pengelolaan wisata kesehatan JAMU (JAMU health tourism) g. Pemberdayaan masyarakat 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Pendampingan penyelenggaraan wisata kesehatan JAMU Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal a. Penyusunan peraturan perundang-undangan b. Konsultasi dan pembimbingan pelayanan kesehatan (klinik JAMU) c. Pelaksanaan penelitian

SaintifikasiJAMU

d. Diklat tenaga pengelola WKJ

3 PMI Kabupaten a. Klaten b. Boyolali c. Sukoharjo d. Surakarta e. Karanganyar f. Wonogiri g. Sragen

SaintifikasiJAMU a. Litbang dan bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan

kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan SaintifikasiJAMU e. Publikasi dan promosi

4 Pemerintah kota Pekalongan

Penelitian dan pengembangan kesehatan

5 Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Penelitian, pengembangan, pelatihan &pelayanan dalam rangka SaintifikasiJAMU a. Budidaya TO b. Pengelolaan pascapanen TO c. Pengembangan bahan JAMU d. Penelitian klinik formula

(30)

22 | Laporan Tahunan 2013

Tujuan akhir dari program SJ adalah dapat dimanfaatkannya JAMUdi fasilitas pelayanan. Pengembangan JAMU dalam SaintifikasiJAMU merupakan mata rantai yang tidak dapat diputus sejak penggalian formula mulai dari JAMU yang secara empirik dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, standardisasi TO, standardisasi bahan baku JAMU hingga Formula JAMU Saintifik yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari sisi sumberdaya satu tugas B2P2TOOT adalah menyiapkan bekal (pengetahuan dan keterampilan) bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU melalui penyelenggaraan Pelatihan Dokter dan apoteker SJ.

1. Standardisasi TO dan Formula JAMU

Pada 31 Januari 2013, Komnas SJ telah menetapkan 2 Formula “JAMU Hipertensi ringan” dan “JAMU Hiperurisemia”, sebagai Formula JAMU Saintifik dan telah diserahkan kepada Menteri Kesehatan RI.

Gambar 10. Penandatangan MoU antara B2P2TOOT dengan pemerintah Kabupaten Tegal pada tanggal 1 Februari 2013

(31)

23 | Laporan Tahunan 2013

Gambar 11. Sertifikat JAMU Hipertensi Ringan dan JAMU Hiperurisemia sebagai JAMU Saintifik berturut-turut dapat digunakan sebagai JAMU prevensi, terapi komplementer dan alternatif untuk penderita hipertensi ringan dan untuk penderita hiperurisemia.

(32)

24 | Laporan Tahunan 2013

2. Pelatihan Dokter dan Apoteker SJ

Saintifikasi JAMU merupakan program yang implementasinya tidak hanya di tingkat pusat saja namun harus dapat dilaksanakan hingga tingkat daerah. Pelatihan dokter dan apoteker SJ memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU. Ditahun 2013 telah diluluskan 59 dokter SJ sehingga sejak tahun 2010 keseluruhan dokter SJ yang telah mengikuti diklat 50 Jam berjumlah 227 (Lampiran 3). Sedangkan diklat apoteker SJ baru dapat dilaksanakan dua kali, satu kali di tahun 2012 dengan jumlah peserta 15 apoteker dan di tahun 2013 sejumlah 30 apoteker (Lampiran 4)

Grafik 4. Grafik Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi JAMU Tahun 2010- 2013

5. Aset Operasional

Secara umum proses pelaksanaan tugas dan fungsi memerlukan dukungan barang modal. Selama tahun 2013 pengadaan barang diarahkan untuk menyiapkan B2P2TOOT agar berkinerja lebih baik sebagai lembaga Iptek untuk mengelola litbang, pelatihan Iptek, dan pelayanan Iptek, dan menampilkan profil organisasi yang berkarakter dinamis dan profesional. Pengadaan barang yang ada meliputi:

a. Pembangunan ruang Insenerator untuk penanganan limbah medis

b. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibrasi dan pemeliharaan alat, fasilitas laboratorium terpadu dan klinik serta pasca panen antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer, sentrifugehematokrit, micropipet, wallbenchlab, frezzer -200C electrophoresisapparatus, hotplatemagneticstirer, analyticalbalance, laminarairflow (LAF), rak stainlessteel, pengeringan simplisia dandehumidififier. 0 50 100 150 200 250 2010 63 0 24 | Laporan Tahunan 2013

2. Pelatihan Dokter dan Apoteker SJ

Saintifikasi JAMU merupakan program yang implementasinya tidak hanya di tingkat pusat saja namun harus dapat dilaksanakan hingga tingkat daerah. Pelatihan dokter dan apoteker SJ memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU. Ditahun 2013 telah diluluskan 59 dokter SJ sehingga sejak tahun 2010 keseluruhan dokter SJ yang telah mengikuti diklat 50 Jam berjumlah 227 (Lampiran 3). Sedangkan diklat apoteker SJ baru dapat dilaksanakan dua kali, satu kali di tahun 2012 dengan jumlah peserta 15 apoteker dan di tahun 2013 sejumlah 30 apoteker (Lampiran 4)

Grafik 4. Grafik Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi JAMU Tahun 2010- 2013

5. Aset Operasional

Secara umum proses pelaksanaan tugas dan fungsi memerlukan dukungan barang modal. Selama tahun 2013 pengadaan barang diarahkan untuk menyiapkan B2P2TOOT agar berkinerja lebih baik sebagai lembaga Iptek untuk mengelola litbang, pelatihan Iptek, dan pelayanan Iptek, dan menampilkan profil organisasi yang berkarakter dinamis dan profesional. Pengadaan barang yang ada meliputi:

a. Pembangunan ruang Insenerator untuk penanganan limbah medis

b. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibrasi dan pemeliharaan alat, fasilitas laboratorium terpadu dan klinik serta pasca panen antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer, sentrifugehematokrit, micropipet, wallbenchlab, frezzer -200C electrophoresisapparatus, hotplatemagneticstirer, analyticalbalance, laminarairflow (LAF), rak stainlessteel, pengeringan simplisia dandehumidififier. 2011 2012 2013 jumlah 60 45 59 227 0 15 30 45 dokter apoteker 24 | Laporan Tahunan 2013

2. Pelatihan Dokter dan Apoteker SJ

Saintifikasi JAMU merupakan program yang implementasinya tidak hanya di tingkat pusat saja namun harus dapat dilaksanakan hingga tingkat daerah. Pelatihan dokter dan apoteker SJ memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU. Ditahun 2013 telah diluluskan 59 dokter SJ sehingga sejak tahun 2010 keseluruhan dokter SJ yang telah mengikuti diklat 50 Jam berjumlah 227 (Lampiran 3). Sedangkan diklat apoteker SJ baru dapat dilaksanakan dua kali, satu kali di tahun 2012 dengan jumlah peserta 15 apoteker dan di tahun 2013 sejumlah 30 apoteker (Lampiran 4)

Grafik 4. Grafik Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi JAMU Tahun 2010- 2013

5. Aset Operasional

Secara umum proses pelaksanaan tugas dan fungsi memerlukan dukungan barang modal. Selama tahun 2013 pengadaan barang diarahkan untuk menyiapkan B2P2TOOT agar berkinerja lebih baik sebagai lembaga Iptek untuk mengelola litbang, pelatihan Iptek, dan pelayanan Iptek, dan menampilkan profil organisasi yang berkarakter dinamis dan profesional. Pengadaan barang yang ada meliputi:

a. Pembangunan ruang Insenerator untuk penanganan limbah medis

b. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibrasi dan pemeliharaan alat, fasilitas laboratorium terpadu dan klinik serta pasca panen antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer, sentrifugehematokrit, micropipet, wallbenchlab, frezzer -200C electrophoresisapparatus, hotplatemagneticstirer, analyticalbalance, laminarairflow (LAF), rak stainlessteel, pengeringan simplisia dandehumidififier.

(33)

25 | Laporan Tahunan 2013

c. Pembangunan penyelesaian gedung diklat Iptek lantai 3

Gambar 12. Pembangunan Gedung untuk menunjang tugas dan fungsi

B2P2TOOT tahun 2013, Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU

d. Pembangunan penyelesaian stasiun riset Karangpandan serta penambahan fasilitas gudang

e. Pembuatan Oven Room II di gedung pasca panen

f. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara

g. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional

h. Pengadaan kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional harian dan administrasi dan pengelolan kebun

i. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set dan laundry

j. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat, meghaphone handy talky

6. Aset Dana

Dana merupakan salah satu aset yang harus dikawal dalam penggunaannya, agar sesuai dengan perencanaan dan peruntukkan. dengan cara:

a. menyusun rencana penarikan anggaran

b. memonitor penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan c. membuat laporan realisasi penyerapan anggaran

d. evaluasi penyerapan anggaran

25 | Laporan Tahunan 2013

c. Pembangunan penyelesaian gedung diklat Iptek lantai 3

Gambar 12. Pembangunan Gedung untuk menunjang tugas dan fungsi

B2P2TOOT tahun 2013, Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU

d. Pembangunan penyelesaian stasiun riset Karangpandan serta penambahan fasilitas gudang

e. Pembuatan Oven Room II di gedung pasca panen

f. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara

g. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional

h. Pengadaan kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional harian dan administrasi dan pengelolan kebun

i. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set dan laundry

j. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat, meghaphone handy talky

6. Aset Dana

Dana merupakan salah satu aset yang harus dikawal dalam penggunaannya, agar sesuai dengan perencanaan dan peruntukkan. dengan cara:

a. menyusun rencana penarikan anggaran

b. memonitor penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan c. membuat laporan realisasi penyerapan anggaran

d. evaluasi penyerapan anggaran

25 | Laporan Tahunan 2013

c. Pembangunan penyelesaian gedung diklat Iptek lantai 3

Gambar 12. Pembangunan Gedung untuk menunjang tugas dan fungsi

B2P2TOOT tahun 2013, Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU

d. Pembangunan penyelesaian stasiun riset Karangpandan serta penambahan fasilitas gudang

e. Pembuatan Oven Room II di gedung pasca panen

f. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara

g. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional

h. Pengadaan kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional harian dan administrasi dan pengelolan kebun

i. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set dan laundry

j. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat, meghaphone handy talky

6. Aset Dana

Dana merupakan salah satu aset yang harus dikawal dalam penggunaannya, agar sesuai dengan perencanaan dan peruntukkan. dengan cara:

a. menyusun rencana penarikan anggaran

b. memonitor penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan c. membuat laporan realisasi penyerapan anggaran

(34)

26 | Laporan Tahunan 2013

B. TANTANGAN YANG DIHADAPI

Tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan amanah tugas dan fungsi selama tahun 2013 meliputi modal dan aset sbb, yaitu:

1. Modal Struktur Organisasi. Di satu sisi perubahan instalansi menjadi divisi berpotensi sebagai sumber PNBP, dengan pengelolaan optimal dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tugas dan fungsi, disisi lain optimalisasi lingkup kepakaran dari 4 menjadi 2 memberikan keleluasaan dalam mengelola aktivitas iptek TOOT

2. Modal Kepemimpinan. Dalam hal ini masih ada budaya etos dan motivasi bekerja sebagai dominan instruksi dan ketergantungan. Masih kurang optimal muncul ide/gagasan, kreativitas, inovasi dari setiap pegawai B2P2TOOT. Lalu lintas komunikasi dalam rapat-rapat dan mailing list kurang “hidup” dan produktif untuk implementasi amanah tugas dan fungsi.

3. Modal Manusia. Dalam hal ini adalah keseimbangan komposisi inventaris Iptek dan pegawai tidak terakomodasi. Jumlah formasi yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan pegawai sejak tahun 2006, yang merupakan milestone IV B2P2TOOT. Termasuk juga kepercayaan diri untuk berkerjasama dengan pihak lain dengan semangat egaliter dan kesamaan yang masih kurang optimal sehingga masih ditemukan ketergantungan pada ilmuwan luar yang notabene tidak memahami aktivitas Iptek TOJA dan Program SJ yang merupakan karakter khas B2P2TOOT.

4. Aset Iptek. Masih ada peralatan lab dan instalasi yang belum optimal dimanfaatkan. Perlu perencanaan yang sinkron dan stratejik terhadap kebutuhan-kebutuhan fasilitas lab dan instalasi sehingga operasional dan pemeliharaan memberikan kontribusi yang sesuai kompetensi B2P2TOOT, bukan sekedar business as usual, sekedar melayani perorangan dan pihak lain tanpa membangun integrasi dengan Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ.

Jejaring Saintifikasi JAMU,dalam hal ini sejak tahun 2011 sudah dibangun jejaring kerja litbang TOOT dan Program SJ dengan pihak luar, namun masih ada kerjasama yang belum ditindaklanjuti dengan aktivitas-aktivitas sesuai ruang lingkup kerjasama.

5. Aset Operasional. Masih ada kendala yang ditemui dalam proses lelang. Kurangnya minat peserta lelang untuk pengadan gedung perkantoran. Server LPSE kurang memadai dalam mengakomodir peminat lelang saat upload pendaftaran peserta lelang.

(35)

27 | Laporan Tahunan 2013

6. Aset Anggaran. Masih belum tegas komitmen dan kesepakatan terhadap output kinerja. Dalam hal ini masih terbatas formula JAMU dan standar TO dengan definisi operasional yang tidak mengakomodasi dinamika JAMU sebagai kebudayaan, sehingga dengan bukti dan sifat JAMU sebagai hal empirik memberikan keterbatasan dalam penentuan bukti-bukti output kinerja. Selain itu, hasil kinerja bukan sekedar formula JAMU dan standar namun juga ada berupa barang a.l. marker, database, bentuk-bentuk sediaan JAMU, dll.

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

Dalam rangka mengelola input-input untuk mencapai target kinerja dengan tantangan terkait modal struktur organisasi, kepemimpinan, dan manusia telah diimplementasikan terobosan-terobosan sebagai berikut

1. Modal dan Aset. Pada akhir tahun 2013 telah diinisiasi agar instalasi-instalasi dikembangkan dan dikelola sebagai unit-unit kompetensi stratejik (Gambar 9), dalam artian instalasi-instalasi yang ada dan aktivitas-aktivitas yang terkait kompetensi Iptek Tanaman Obat dan JAMU (TOJA), yaitu Wisata Iptek TOJA dan Museum JAMU Hortus Medicus, diintegrasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monev. Kegiatan Litbang TOOT dan Program Saintifikasi JAMU, tidak berdiri sendiri dan dikelola dalam satu manajemen.

2. Modal Kepemimpinan. Dengan membangun dialog secara berkesinambungan untuk merangkum materi-materi ide, kreativitas, dan inovasi yang bermanfaat bagi pemerintah, rakyat dan pembangunan. Juga digalakkan pemberian tanggung jawab mengelola suatu aktivitas; walaupun ada keterbatasan persyaratan administratif misal jenjang fungsional, pengalaman, dll; terkait pembinaan dan bimbingan ilmiah, kerjasama internasional, divisi-divisi. Utamanya adalah membangun semangat “boleh salah dan tidak boleh bohong”, dengan membuka pintu lebar-lebar untuk “the dance of mind” Iptek Tanaman Obat dan JAMU (TOJA).

3. Modal Manusia. Dalam hal ini adalah merekrut tenaga-tenaga sebagai pegawai tidak tetap sesuai tuntutan pekerjaan, baik di kebun, lab, dan divisi. Terobosan yang ada juga terkait dengan terobosan dalam modal kepemimpinan terkait pemberian tanggung jawab untuk melatih kerjasama tim, ketabahan dan kepercayaan diri dari pegawai tetap.

4. Aset Iptek. Dalam rangka proses perencanaan tahun 2013 sudah diidentifikasi kebutuhan operasional sekaligus peran instalansi sebagai

(36)

28 | Laporan Tahunan 2013

divisi. Semua peralatan lab dan divisi diarahkan untuk mendukung kinerja tugas dan fungsi dalam Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ, jadi tidak ada layanan perorangan atau pihak lain yang tidak integrasi dengan Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ

Jejaring SJ, pada akhir tahun 2012 sudah inisiasi evaluasi jejaring kerjasama dan perencanaan kerjasama baru. Hasil aktivitas ini belum dapat dilaporkan dalam Laporan Tahun 2012.

5. Aset Operasional. Gedung merupakan pendukung kegiatan penelitian dan pengembangan TOOT. Sarana dan prasana yang memadai akan meningkatkan kinerja sehingga output yang diharapkan dapat tercapai. Proses lelang melalui LPSE disosialisasikan agar calon peserta lelang tertarik untuk mendaftar dengan sistem tersebut. Jika tahap pertama lelang belum mendapatkan calon pemenang yang memenuhi kualifikasi maka segera dilakukan lelang ulang sesuai dengan prosedur.

6. Aset Anggaran. Penyerapan Anggaran yang baik adalah jika penyerapan tersebut sesuai rencana target penarikan anggaran, sehingga bagian keuangan dapat mempersiapkan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan.

(37)

29 | Laporan Tahunan 2013

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Target tahun 2013 berhasil dicapai dengan kinerja sesuai Tabel 8. Pencapaian tersebut dapat dijelaskan sesuai Tabel 8 melalui sistematika aktivitas-aktivitas berikut:

Tabel 9. Capaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2013

No Indikator Target Capaian %

1 Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/

formula di bidang TOOT 7 10 142

2 Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada

media cetak dan elektronik nasional 20 22 110

3 Laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil

Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4. 6 6 100

Tabel 10. Sistematika Pencapaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2013

RISET KLINIK

No Input Output Hasil Manfaat

1  Riset klinik formula JAMU insomnia

 Rp 90.223.250,-  11 anggota tim peneliti  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU insomnia yang lulus riset praklinik

 Laporan riset  Set data riset  Naskah publikasi  Bukti output 1 formula JAMU insomnia untuk Jejaring SJ Pemanfaatan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat.

2  Riset klinik formula JAMU penurun gejala asma  Rp 65.489.700,-  10 anggota tim peneliti  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU penurun gejala asma yang lulus riset praklinik

s.d.a 1 formula JAMU

penurun gejala asma untuk Jejaring SJ

s.d.a

3  Riset klinik formula JAMU anemia defisiensi besi  Rp112.438.000  11 anggota tim peneliti  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU anemia difisiensi besi lulus riset praklinik

s.d.a 1 formula JAMU

anemia defisiensi besi untuk Jejaring SJ

s.d.a

4  Riset klinik formula JAMU untuk antivertigo

s.d.a 1 formula JAMU

antivertigo untuk

s.d.a

BAB IV. HASIL KERJA

(38)

30 | Laporan Tahunan 2013

 Rp 84.474.000,-  10 Anggota tim Peneliti  10 Bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antivertigo yang lulus riset praklinik

Jejaring SJ

5  Riset klinik Formula JAMU Terapi Alternatif FAM  Rp 85.015.200,-  11 orang  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU terapi alternatif FAM

Yang lulus riset praklinik

s.d.a 1 formula JAMU

terapi alternatif FAM untuk Jejaring SJ

s.d.a

RISET PRAKLINIK

No Input Output Hasil Manfaat

1  Riset praklinik formula JAMU untuk antikanker

 135.018.800,-  7 anggota tim peneliti  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMUantikanker

 Laporan riset  Set data riset  Naskah publikasi 1 formula JAMU antikanker untuk uji klinik pre-post

Didapatkan formula JAMU sebagai bahan untuk uji klinik

2  Riset praklinik formula JAMU untuk pelancar ASI

 Rp -

 3 anggota tim peneliti  10 bulan

Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMUpelancar ASI

s.d.a 1 formula JAMU

pelancar ASI untuk uji klinik pre-post

s.d.a

3  Riset praklinik formula JAMU untuk antiurolitiasis

 Rp -

 8 orang anggota peneliti  10 bulan

Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antiurolitiasis

s.d.a 1 formula JAMU

antiurolitiasis untuk uji klinik pre-post

s.d.a

4  Riset praklinik formula JAMU infertilitas

 Rp -

 4 anggota peneliti  10 bulan

 Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antiurolitiasis

s.d.a 1 formula JAMU

infertilitas untuk uji klinik pre-post

s.d.a

TANAMAN OBAT TERSTANDAR

No Input Output Hasil Manfaat

 Riset Standarisasi Brotowali (TinosporaCrispa)

 Rp -

 5 anggota peneliti  10 bulan

 Tehnologi lab dan lahan

 Laporan riset  Set data riset  Naskah publikasi 1 standar untuk tanaman (Tinosporacrispa)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi B2P2TOOTTahun 2013
Gambar 4. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013
Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks tahun2013  Jumlah  total  pegawai  pada  tahun  2013  sebanyak  210,  meliputi  83  pegawai  tetap  dan  127  pegawai  tidak  tetap/PTT  (34  kontrak  honor  bulanan  dan  93  kontak  harian  lepas)
Tabel  2.  Penambahan  personel  dengan  jabatan  fungsional  peneliti  B2P2TOOT di tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Atasan PPID sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, mempunyai tanggung jawab memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik sesuai prosedur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan, indikator kualitas pelayanan yang masuk sebagai yang diprioritaskan, indikator kualitas pelayanan yang

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan

Seperti halnya dalam menafsirkan dialog antara masyarakat lemah dengan Zulkarnain yang sudah dijelaskan sebelumnya, dialog antara kamu Hawariyyin (pengikut Nabi Isa) dengan Nabi

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

Penelitian ini bertujuan untuk integrasi model tinggi menggunakan SRTM C, X SAR, ALOS Palsar, dan Aster GDEM yang menghasilkan akurasi vertikal lebih baik dan minimal

Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat dalamMelaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Mataram. Jurnal Kesehatan

Hal tersebut didukung oleh penelitian Sukidi & Wajdi (2016) yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan