Prof.Intan Ahmad
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kemristekdikti
Bandung, 24 Oktober 2016
AGENDA
1.
Peradaban Manusia
2.
Teori Gelombang (
“Wave” Theory
)
3.
Kecepatan Perubahan Eksponensial (
Exponential Pace of Change
)
4.
Lima Perbedaan Generasi dan Karakteristiknya
5.
Karakteristik Generasi Z
6.
Digitalisasi Semua Aspek Kehidupan (
Pedagogy Wheel
)
7.
Fenomena Penentangan Pendidikan Tradisional
8.
Upaya Ditjen Belmawa
•
Simposium Generasi Z-ITB by:sol's
Digital/ Electronic
Culture
1950 (
Budaya Digital
)
1. PERADADAN MANUSIA
Characteristics of digital/electronic culture
Personal, sensory
Feeling, appearance
Narrative-experiential
Non-linear organization
Interconnected “
glocalities
”
Individual within mass
Multiple “centers” of information
Digital/graphical communication
Traditional Oral Cultures
32,000 BCE (
Budaya Lisan
)
Scribal Cultures
4,000 BCE (
Budaya
Tulis
)
Print Culture
1450 (
Budaya Cetak)
“Taking McLuhan and ‘Medium Theory’ Seriously”, by Joshua Meyrowitz (1996)
2.“WAVE” THEORY
Digital/
Electronic
Culture
1950
Thir
d Wave
—
In
formation
1955
Characteristics of Third Wave:
Pre-
”Wave”
—
Hunter-Gatherer
First Wave
—
Agriculture
4,000
BCE
Second Wave
—
Industry
1650
Traditional Oral Cultures
32,000 BC
Scribal
Cultures
4,000 BC
Print Culture
1450
Simposium Generasi Z-ITB by:sol's
3.EXPONENTIAL PACE OF CHANGE
6000 BC
2000 BC
2000 AD
The Third Wave, by Alvin Toffler (1980)
One mouse brain
Assumption:
Each “Wave” = 1 Unit of Change
10,000 BC
14,000 BC
18,000 BC
Hunters-Gatherers
4
thWave
—
?
1
stWave
—
Agriculture
2
ndWave
—
Industry
3
rdWave
—
Information
22,000 BC
4. LIMA PERBEDAAN GENERASI & KARAKTERISTIKNYA
•
Infografik 5 Perbedaan Generasi dan Karakteristiknya di UK
(Inggris)
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB
5. KARAKTERISTIK GENERASI Z
•
The members of
Generation Z
are connected nearly every hour of
the day making the online community the place to hang out, share
ideas, hobbies and any kind of information.
•
Generasi Z terbiasa mendengar berbagai aktivitas secara spontan;
terbiasa berbicara, membaca, menonton, atau mendengarkan
musik dalam waktu yang bersamaan (
multitasking
); intens
5. KARAKTERISTIK GENERASI Z
•
Generasi Z juga berfikiran cepat dan bergerak cepat, tumbuh
dewasa lebih awal baik secara fisik maupun pemikian,
kecenderungan berfikir holistic, menggunakan bahasa alay,
berbisnis dan berbelanja secara online, menyukai permainan
dunia virtual dan beraktualisasi di dalamnya, berhubungan
erat dengan internet, mengekspreseikan diri dan
berkomunikasi melalui media sosial, berhubungan erat
dengan smartphone, komputer dan televisi; sering
menggunakan email dan senang berkomunikasi jarak jauh
menggunakan media teleconference.
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB
GENERASI BB X Y Z
NAMA DI TIAP GENERASI
Nenek: Aminah
Mama: Nining Juaningsih
Aku: Annisa Arif Rizqiani
Anak: Keyzia Adriana Eiffelyn
BUKU
Nenek: Buku itu
sabak dan buku.
MESSAGE
Nenek: Surat dari Pak Pos
Mama: SMS
GENERASI
Α
LPHA
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB
6. DIGITALISASI SEMUA ASPEK KEHIDUPAN (PEDAGOGY WHEEL)
•
This wheel highlights
402 different iPad apps
and has them sorted by
Bloom's Taxonomy
Level, and includes
activities, links and
action verbs.
•
“DIGITALISASI
7. FENOMENA PENENTANGAN PENDIDIKAN TRADISIONAL
•
Di muka bumi ini ada sekelompok orang atau pihak yang terus
berjuang dan meyakinkan bahwa jika belajar dengan ciri-ciri di
kelas ada papan tulis, ada penghapus, ada kalender di
dinding, ada jam dinding, ada sederet kursi siswa, ada meja
untuk guru, ada kursi untuk guru dan ada kapur tulis, itu
termasuk proses belajar tradisional.
•
Seharusnya belajar dapat di lakukan kapan saja (
any time
),
dimana saja (
any where
), untuk siapa saja (
any body
), oleh
siapa saja (
any who
), dan pakai apa saja (
any tools
).
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB
by:sol's 15
APK < 30%
Permasalahan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Ketersediaan
Keterbatasan kapasitas /daya tampung PT
Keterjangkauan
-Sebaran PT
-Biaya kuliah+akomodasi
Kualitas
Sumber daya Pendidikan Bermutu Terbatas
Kesetaraan
Keterjaminan
Belum setara dalam memberikan layanan pendidikan tinggi bermutu
Belum dapat menjamin memenuhi semua permintaan pendidikan tinggi bermutu
15
Terkonsentrasi di Jawa
Menjamin terselenggaranya pendidikan tinggi bermutu untuk semua
Tujuan
Meningkatkan
akses
pendidikan
tinggi bermutu dengan
penambahan sumberdaya
minimum
Meningkatkan
mutu
pendidikan
tinggi yang ada dengan
menggunakan SDM yang ada
Sasaran
Membuka
program studi kelas daring
Menyediakan
mata kuliah daring
Strategi
KONSEP PDITT
1. Mahasiswa terdaftar di PT penyedia (Mutu)
2. Mahasiswa terdaftar di PT ttt (Mutu)
3. Masyarakat yang belum mendapat akses ke PT (Akses dan Mutu)
4. PT yang memerlukan peningkatan DUKUNGAN REGULASI :
1. UU no. 12/2012 : Dikti 2. Permendikbud 109/2013 : PJJ 3. Permendikbud : SN Dikti
4. Perdirjen : Panduan Penyelenggaraan PJJ 5. Perdirjen : Panduan SPM PJJ
DUKUNGAN FASILITAS / INFRASTRUKTUR 1. Ijin Penyelenggaraan PJJ
2. Mandat PJJ 3. Hibah PJJ
4. Workshop dan Pelatihan 5. Pembangunan Portal
DUKUNGAN REGULASI BAGI PENERIMA MANFAAT :
17
Rencana Jangka Panjang Pengembangan
PDITT
- Penyelenggaraan
Mata Kuliah Daring
Terbuka oleh PT
Pembina
- Infrastruktur
Nasional PDITT
2014
2015
•
Penyelenggaraan
PJJ Daring
Terbuka oleh PT
melalui Kelas
Daring
•
Penambahan
Mata Kuliah
•
Pengembangan
Infrastruktur
2016
•
Pengembangan
PJJ Daring Terbuka
untuk Masyarakat
secara langsung
•
Penambahan
Mata Kuliah dan
Penyelenggara PJJ
Daring Terbuka
•
Peningkatan Mutu
Substansi, Proses,
dan Teknologi
2017
•
Perluasan
Jangkauan,
•
Penambahan
Variasi Mata
Kuliah dan
Program
•
Peningkatan
Mutu Substansi,
Proses, dan
Teknologi
2018
•
Perluasan
Jangkauan,
•
Penambahan
Variasi Mata
Kuliah dan
Program
•
Peningkatan
Mutu
Substansi,
Proses, dan
Teknologi
No
Komponen Pembelajaran
Daring
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
1
Penyelenggaraan Mata Kuliah
Daring (sertifikat mata kuliah)
6 PT,
2
Penyelenggaraan PJJ Daring
Terbuka dengan Kelas Daring
(ijazah program)
3
Penyelenggaraan PJJ Daring
Terbuka Langsung
6
Mutu Teknologi
Komunikasi, Storage
+ Komputasi
Kebutuhan Operasional PDITT/SPADA
•
Komputasi
•
Penyimpanan
•
Komunikasi
•
Standar
•
Perizinan
penyelenggaraan
kuliah daring terbuka
•
Modul mata kuliah
lengkap dengan
tugas, kuis dan
ujian online
•
Administrasi
•
Manajemen
•
Pembelajaran
Aplikasi
Modul
Massive Open Online
Courses
7. FENOMENA PENENTANGAN PENDIDIKAN TRADISIONAL
•
Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas, yaitu mengenai peradaban
manusia, teori gelombang, kecepatan perubahan secara eksponensial, lima
perbedaan generasi dan karakteristiknya, karakteristik generasi Z, digitalisasi
semua aspek kehidupan dan fenomena penentangan pendidikan tradisional,
maka Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memandang bahwa proses
pembelajaran (khususnya di perguruan tinggi) harus senantiasa di sesuaikan
dengan peradaban atau jamannya. Generasi Z adalah generasi yang lahir pada
kurun waktu tahun 1995-2015 memiliki karakteristik seperti telah di sebutkan
di atas, maka proses belajar-pun harus di selaraskan dengan
mengimplementasikan konsep pembelajaran
any time, any where
,
any body
,
any who
, dan
any tools
. dengan karakteristik
proses pembelajarannya
bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik,
efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
•
Ditjen Belmawa telah melakukan upaya bagi pencapaian tersebut antara lain
yaitu dengan mengagas dan mengimplementasikan PDITT di peguruan tinggi.
10/24/2016 Simposium Generasi Z-ITB