• Tidak ada hasil yang ditemukan

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 1

LISTRIK STATIS

A. Hukum Coulomb

Jika terdapat dua muatan listrik atau lebih, maka muatan-muatan listrik tersebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis akan tarik menarik.

Gambar 1. Gaya antar muatan listrik

Pada Gambar 1. menunjukkan FAB adalah gaya pada muatan A oleh B sedangkan FBA

adalah gaya muatan B oleh muatan A, Besar FAB=FBA tetapi dengan arah berlawanan.

Charles Coulomb menemukan bahwa gaya antara muatan bekerja sepanjang garis yang menghubungkan keduanya dengan besar yang sebanding dengan besar kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan. Secara matematis ditulis: 2 2 1. r q q k F  dengan: F = gaya coulomb (N) 1

q

dan

q

2 = muatan masing-masing partikel (C) r = jarak antar muatan (m)

k

= tetapan, untuk ruang hampa:

9 0

10

9

4

1



k

Nm2/C2

dengan,

0

permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x 10-12 C2/Nm2

Jika muatan listrik tidak berada dalam ruang hampa atau udara, maka gaya coulomb dipengaruhi permitivitas tempat muatan tersebut berada.

r vakum bahan

F

F

dengan

r

permitivitas relatif suatu bahan

Jika sebuah muatan listrik dipengaruhi oleh dua muatan listrik lain atau lebih, maka gaya listrik yang dialami muatan tersebut adalah jumlah vektor gaya-gaya yang dihasilkan oleh muatan-muatan lainnya terhadap muatan tersebut.

FAB FBA FAB FBA

r r

(2)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 2 B. Medan Listrik

Medan listrik adalah suatu daerah di sekitar muatan yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik disekitar muatan dilukiskan oleh garis medan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Vektor garis medan listrik yang ditimbulkan muatan listrik

Arah medan listrik adalah radial keluar dari muatan positif dan radial masuk menuju ke muatan negatif.

Kuat medan listrik (E) di sebuah titik adalah gaya per satuan muatan yang dialami oleh sebuah muatan di titik tersebut. Secara matematis ditulis:

q

F

E 

atau 2 r q k E  dengan:

E = kuat medan listrik di tempat muatan q(N/C) F = Gaya listrik yang dialami muatan q (N)

q = Muatan uji (C)

Kuat medan listrik semakin besar digambarkan dengan garis medan yang semakin rapat.

Gambar 3. Vektor kuat medan listrik di muatan titik

Kuat medan listrik dari beberapa muatan titik adalah jumlah vektor kuat medan listrik dari masing-masing muatan titik.

sumber muatan sumber muatan P E r E P

(3)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 3 B.1. Medan Listrik Pada Bola Konduktor Bermuatan

Medan listrik oleh bola konduktor bermuatan akan tersebar merata pada permukaan bola.

Gambar 4. Bola konduktor bermuatan

Gambar 5. Grafik E – r pada bola konduktor bermuatan

B.2. Medan Listrik Pada Keping Konduktor Sejajar

Besar medan listrik antara dua keping konduktor dengan besar muatan sama besar namun berlawanan jenis:

0

E

dengan A q

keterangan: E  kuat medan listrik (N/C)

rapat muatan (C/m2) A luas penampang (m2) 1) di dalam bola

r 

R

titik A

0

E

2) di permukaan/ kulit bola

r 

R

titik B

2

R q k E 

3) di luar bola

r 

R

titik C

2

r q k E 

Kuat medan listrik pada keping konduktor sejajar: 1) di antara dua keping

0

r 

d

:

0

E

2) di luar keping

r 

d

:

E

0

r

Gambar 6. Medan listrik pada keping konduktor sejajar

(4)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 4 C. Energi Potensial Listrik

Energi potensial suatu muatan di suatu titik adalah usaha untuk memindahkan suatu muatan uji dari tempat yang jauh tak terhingga ke suatu tempat di sekitar muatan sumber.

r

q

q

k

EP

.

'

Keterangan: EP energi potensial muatan uji

q

'

(J)

k

9

10

9  Nm2/C2 q muatan sumber (C) q' muatan uji (C)

r jarak muatan uji ke muatan sumber (m)

Energi potensial total untuk konfigurasi tiga muatan atau lebih mengikuti bentuk persamaan:

23 3 2 13 3 1 12 2 1 23 13 12

.

.

.

r

q

q

r

q

q

r

q

q

k

EP

EP

EP

EP

tot

Gambar 7. Energi potensial pada

konfigurasi 3 muatan titik

D. Potensial Listrik

Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial persatuan muatan di suatu titik. Besar potensial di suatu titik:

'

q

EP

V 

maka r q k V 

Keterangan:

V

potensial listrik pada r ( volt )

k

9

10

9  Nm2/C2 q  muatan sumber (C)

r  jarak terhadap sumber muatan (m)

Jika terdapat beberapa muatan listrik, maka besar potensial listriknya mengikuti bentuk persamaan:               3 3 2 2 1 1 3 2 1 r q r q r q k V V V VA

Gambar 8. Potensial listrik pada konfigurasi 3 muatan titik

+

+

+

(5)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 5 D.1. Potensial Listrik Pada Bola Konduktor Bermuatan

Gambar 9. Bola konduktor bermuatan

Gambar 10. Grafik V – r pada bola konduktor bermuatan

D.2. Potensial Listrik Pada Keping Konduktor Sejajar

Gambar 11. Potensial listrik pada keping Konduktor Sejajar

Apabila sebuah muatan q akan dipindahkan dari suatu titik berpotensial V1 ke titik

berpotensial V2, maka diperlukan usaha sebesar selisih energi potensial pada

kedua titik.

V

q

qV

qV

EP

EP

W

2

1

2

1

.

1) di dalam bola

r 

R

titik A

R q k V 

2) di permukaan/ kulit bola

r 

R

titik B R

q k V 

3) di luar bola

r 

R

titik C r

q k V 

Potensial suatu titik di antara dua keping konduktor sejajar: 1) di antara dua keping

0

r 

d

:

V

r

0

2) di luar keping

r 

d

:

E

E

d

d

0

.

Hubungan potensial dan medan listrik pada dua keping sejajar:

d

E

V

.

dengan

d

adalah jarak antara kedua keping

(6)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 6 E. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan energi. Kemampuan kapasitor menyimpan energi disebut kapasitas atau kapasitansi, yang dinyatakan dalam satuan farad. Jenis kapasitor yang digunakan seperti Gambar 12.

Gambar 12. Macam-macam kapasitor

E.1. Kapasitas Kapasitor Keping Sejajar

Gambar 13. Kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan V

Besarnya kapasitas kapasitor dinyatakan dalam persamaan: V

q C 

Kapasitas kapasitor bergantung pada luas keping kapasitor, jarak antara dua keping, dan jenis bahan penyekat (dielektrik). Secara matematis dapat ditulis:

0 0 C d A d A C

r

r

Keterangan:

C

kapasitas kapasitor (F) q  muatan listrik ( C)

V

beda potensial (V)

r

permitivitas relatif bahan dielektrik

0

permitivitas vakum= 8,85 x 10-12 C2/Nm2

(7)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 7 Permitivitas relatif suatu bahan dielektrik dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara kapasitas dalam bahan dielektrik C dan kapasitas dalam vakum (udara) C0. Secara matematis ditulis:

0

C

C

r

Besar energi yang tersimpan dalam kapasitor :

C

q

CV

qV

W

2 2

2

1

2

1

2

1

dengan W= energi yang tersimpan dalam kapasitor (joule) E.2. Kapasitas Kapasitor Bola

Gambar 14. Kapasitor bola konduktor konsentris

Besar beda potensial antara kedua bola konduktor:

        2 1 1 1 R R kq V

Besar kapasitas dari kapasitor bola konduktor:

)

(

2 1 2 1

R

R

k

R

R

C

Sedangkan untuk kulit bola konduktor (berongga), R1=0, sehingga

k R C  dengan 0

4

1



k

Jika dalam kapasitor bola dimasukkan bahan dielektrik dengan permitivitas relatif

r

, maka: 0

C

C

r kabel berisolasi

(8)

Listrik Statis-SMA kelas XII-delthawati99@gmail.com 8 Kapasitor bola gabungan

Untuk menggabungkan kapasitor bola, biasanya dilakukan dengan cara menyentuhkan atau mengubungkan dengan kawat halus.

(a) (b)

Gambar 15. Kapasitor bola konduktor yang digabungkan (a) dengan cara menyentuhkan (b) dengan cara menghubungkan dengan kawat halus.

2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 ' ' ' ' C C V C V C V C q V q q q q q V V V C C C gab gab gab gab gab gab gab            

E.3. Rangkaian Kapasitor

Kapasitor dapat dirangkai secara seri, paralel, ataupun gabungan antara seri dan paralel.

Tabel 1. Perbandingan rangkaian kapasitor secara seri dan paralel Rangkaian Kapasitas Pengganti Muatan masing-masing Potensial masing-masing Seri 3 2 1 1 1 1 1 C C C Cs    3 2 1

q

q

q

q

T

V

T

V

1

V

2

V

3 3 2 1 3 2 1 1 : 1 : 1 : : C C C V V V  Paralel 3 2 1 C C C Cp    qTq1q2q3 3 2 1 3 2 1:q :q C :C :C q  3 2 1

V

V

V

V

T

3 2 1 C C C C1 C2 C2 R1 R2 C1, q1 C2, q2 R1 C1, q1 R2 C2, q2 kawat halus

Gambar

Gambar 2. Vektor garis medan listrik yang ditimbulkan muatan listrik
Gambar 6. Medan listrik pada                    keping  konduktor sejajar
Gambar 8. Potensial listrik pada                      konfigurasi 3 muatan titik
Gambar 11. Potensial listrik pada                      keping Konduktor Sejajar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan.. muatan yang kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya ini,

Seperti halnya gaya Coulomb, medan listrik juga memenuhi prinsip superposisi, artinya jika terdapat lebih dari satu muatan titik, maka kuat medan listrik pada suatu titik

Pernyataan yang sesuai dengan besar kecilnya medan listrik yang dialami pada suatu titik oleh sebuah muatan pada jarak tertentu adalah ... Semakin besar muatannya dan semakin

Medan listrik merupakan vektor kuantitas vektor yang bervariasi dari titik ke titik dan ditentukan oleh konfigurasi muatan sumber; secara fisik ( ) adalah gaya per satuan muatan

Pernyataan : Bila kuat medan listrik didefinisikan sebaga gaya per satuan muatan penguji yang negatif, maka arah kuat medan listrik di sekitar muatan titik

Sebuah titik bermuatan q berada di titik P dalam medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan (+) sehingga mengalami gaya sebesar 0,05 N dalam arah menuju muatan

Arah dari medan listrik pada suatu tempat adalah sama dengan arah gaya yang dialami muatan uji positif di tempat itu.. Jadi pada muatan positif, arah medan listriknya adalah

Dua muatan listrik masing masing 4 mikro coulomb, diletakkan di titik B dan C sebuah segitiga sama sisi.. Resultan kuat medan lisrtik di titik A adalah