• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka. 1. Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam prosese pembelajaran. Menurut UU perpustakaan No.43 2007 “Perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya tulis, dan/atau cetak,karya rekam secara professional dengan sisitem yang baku guana memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para sisiwa sebagai pengguna

perpustakaaan”.

2. Salah satunya perpustakaan sekolah Perpustakaan Sekolah

merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah, bertanggung jawab kepada kepal sekolah dan bertugas untuk melayani sivitas akademika sekolah tersebut”. Suatu unit kerja yang mengelola suatu ruangan yang terdapat pada suatu lembaga yang menyediakan berbagai koleksi buku dan non buku yang mengandung berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya. Menurut Dady P. Rahmananta (Kepala Perpustakaan Nasional (RI) menyatakan bahwa pengunjung Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah (sekarang BPAD) di seluruh Indonesia relatif rendah dan hanya 10 – 20 % dari jumlah pengunjung yang meminjam buku (dalam buku Siahaan, 2007: 175). Perpustakaan sekolah merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efekifitas proses belajar-mengajar. Sebuah perpustakaan tidak bisa dipisahkan dengan memberikan kenyamanan pengunjung melalui penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. (Surochman, 2007:2)

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Antara lain, lengkap bahan pustaka dan koleksinya, menyediakan buku materi yang dibutuhkan para siswa,dll.

2. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaaan siswa terhadap membaca. Antara lain, adanya hadiah bila berkunjung prepustakaan minimal 10 kali.

3. Perpustakaaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar dengan mandiri.antara lain, anak mencari

4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan dan teknik membaca. Antara lain, dengan siswa membaca buku terus menerus siawa bisa mengukur secepat apa membaca. 5. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab.antara lain, bila buku dipinjam terlambat mengembalikannya di beri denda.

(2)

6. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. antara lain, mengadakan baca lomba puisi.

7. Perpustakaan sekolahan dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Antara lain, guru mengarahkan keperpustakaan pada saat pemberian tugas ke siswa.

8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran. Antara lain, pustakawan yang membantu mencarikan bahan pustaka yang dicari.

9. Perpustakaan dapat membentuk siswa, guru-guru dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Antara lain, automasi yang ada di perpustakaan. 3. Minat Baca

Membaca merupakan hal yang penting untuk memahami makna/ isi suatu buku untuk mendapatkan pemahaman dan ilmu yang banyak. Daya tarik untuk membaca bagi pelajar susah susah gampang , mengapa bisa dikatakan seperti itu? Adanya kecangcihan tecnologi dan rasa malas yang besar. Tugas pustakawan seperti kita harus lebih untuk meningkatkan minat baca. Perpustakaan juga berperan secara aktif untuk menarik pemakainya menggunakan fasilitas yang terdapat di dalamnya. Salah satu peran perpustakaan adalah usaha untuk membangkitkan dan membina minat baca pemakai. Penyediaan atau pengadaan bahan pustaka pada sebuah perpustakaan pada prinsipnya bertolak belakang dari keinginan untuk membaca dari pemakainya dengan terbinanya minat baca pemakai pada sebuah perpustakaan, akan makin bertambah peran aktifnya sebuah perpustakaan tersebut.

Hodgson dalam buku milik Tarigan, mengatakan bahwa membaca adalah merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka kesan yang tersurat dan tersirat akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca ini tidak akan terlaksana dengan baik.

Sedangkan, Bond dan Wagner Ibrahim dalam buku milik Bafadal menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep tersebut.

menurut (Hernowo; 2003: 33). memiliki manfaat dan banyak makna. Dengan banyak membaca kita akan memeroleh pengalaman dan pelajaran dari orang lain. Bahkan dengan membaca buku, seseorang dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tua. Suatu penelitian pernah menyatakan bahwa membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf baru.

Bahwa membaca adalah aktivitas individu yang melibatkan kegiatan mental dan fisik. Kegiatan mental meliputi ingatan, pemahaman, dan pengetahuan si pembaca, sedangkan kegiatan fisik yang terlibat dalam membaca adalah gerakan mata serta ketajaman penglihatan untuk memahami bacaan.

(3)

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan sebelumnya di atas mengenai “minat” dan “ membaca” maka dapat diketahui bahwa minat baca adalah suatu keinginan seseorang yang dapat dipengaruhi, diusahakan dan dikembangkan dalam menangkap konsep-konsep suatu bacaan untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

Minat baca seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan orang tersebut berminat membaca. Menurut Crow dan crow (Sulistyo-Basuki, 1992: 8) menyebutkan tiga faktor yang mendasari minat baca seseorang, yaitu yang terdiri dari :

a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu yang berhubungan erat dengan faktor fisik yang merangsang individu untuk mempertahankan dirinya yang berkaitan dengan kebutuhan fisik.

b. Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktivitas tertentu demi memenuhi kebutuhan sosialnya

c. Faktor emosionalnya, yaitu faktor emosi, perasaan yang erat hubungannya dengan obyek tersebut dan kemudian berhasil sehingga dapat menimbulkan perasaan senang dan puas. Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pada Pasal 45. Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan srana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Manfaat perpustakaan sekolah, baik yang di selenggarakan di di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

a) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. b) Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.

c) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

d) Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. e) Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. f) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid kearah tanggung jawab.

g) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tigas-tugas sekolah.

h) Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran. i) Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4)

4. Tujuan

Pembinaan minat baca selain mempunyai fungsi tertentu sebagai sumber pelaksanaan kegiatan, sebagai pedoman terhadap kegiatan yang dilakukan, serta tolak ukur keberhasilan program, juga mempunyai tujuan menambah motivasi siswa dalam membaca.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BACA

Perkembangan minat baca anak tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan. Minat dapat menjadi daya pendorong atau motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian minat baca berarti dorongan atau motivasi untuk membaca . Minat baca juga berfungsi sebagai alat motivasi pada seseorang untuk membaca, yang berarti pula motivasi untuk belajar. diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. (Baca : Sardiman dalam buku Interaksi dan motivasi belajar mengajar.

Dari pendapat Mc. Donald diatas memberi gambaran bahwa seseorang akan termotivikasi apabila yang dilakukan itu akan memberi manfaat untuk dirinya.

B. PEMBAHASAN

Perpustakaan SMA Negeri Karangpandan mempunyai 2 macam kegiatan yang berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan minat baca kepada Siswa umum, kegiatan ini bertujuan utuk memperkenalkan dan membangun Minat Baca kepada siswa sekaligus memberikan arahan tentang pentingnya membaca agar perpustakan SMA Negeri Karangpandan agar bisa menambah wawasan dan ilmu yang merelka dapat di Perpustakaan Sekolah, alam mengembangkan minat baca dengan dua cara:

a. Reward bagi peminjam terbanyak setiap awal tahun dari terkumpulnya uang denda. Perpustakaan sekolah SMAN Karangpandan setiap awal tahun memberikan reward bagi siswa yang peminjam ke perpustakaan yang terbanyak terbagi tiga hadiah dari juara 1 mendapatkan hadiah Rp 100.000,00, juara 2 mendapatakan Rp 75.000,00 dan juara 3 mendapatkan Rp 50.000,00.

Uang yang digunakan untuk hadiah berasal dari uang denda para siswa yang terlambat mengembalikan buku senilai Rp 1000,00. Dari uang denda yang terkumpul, dengan cara begitu para siswa diajak untuk mau membaca dan berlatih tanggung jawab.

Antusias anak untuk mengikuti kegiatan ini kurang minat dan respon hanya beberapa saja yang ikut dalam kegiatan ini. Karena kurangnya pemahaman tentang akan pentingnya minat baca bagi pengembangan para siswa yang lebih baik bermain daripada ke perpustakaan.

Penghargaan ini juga kurang direspon siswa, dikarena sistem peminjamannya masih manual jadi para siswa tidak mau mengantri lebih lama dikarenakan waktu istirahat yang sedikit.

(5)

Tidak sedikit banyak siswa yang mengeluhkan pelayanan tersebut yang dirasakan tidak efisien.

b. Adanya penyuluhan akan pentingnya minat baca bagi siswa setiap hari sabtu bergiliran setiap kelasnya.

Program penyuluhan bertujuan untuk menambah/ memotivasi siswa ke Perpustakaan Sekolah menjadi pusat belajar siswa yang bisa mengajak agar gemar membaca dan menambah wawasan di

Perpustakaan Sekolah. Sehingga sebuah manfaat dan kemajuan positif dapat terjadi pada siswa berkat adanya penyuluha dari perpustakaan yang berwawasan, berilmu dan kreatif.

Program ini dimulai semenjak 2011, yang dilakukan setiap hari sabtu pada jam setelah jam

pembelajaran sekolah. Kegiatan ini masih berjalan sampai sekarang. Program penyuluhan ada beberapa kegiatan selain penyuluhan saja antara lain:

1. Membuat Puisi

Pembelajaran membuat puisi ini melibatkan guru bahasa Indonesia, yang ikut membantu membuat pantun. Awalnya menentukan tema kemudian menggabung-gabungkan kata demi kata untuk menyelaraskan agar sesuai dengan sajaknya.

2. Membuat Cerpen

Pembelajaran membuat cerpen ini masih melibatkan guru bahasa Indonesia, yang ikut membantu membuat cerpen. Awalnya menentukan tema kemudian boleh mencari refernsi untuk acuan bukunya mengambil di perpustakaan. Biasanya ini sebagai tugas rumah.

3. Membuat Puisi

Pembelajaran membuat cerpen ini masih melibatkan guru bahasa Indonesia, yang ikut membantu membuat cerpen. Awalnya menentukan tema kemudian boleh mencari refernsi untuk acuan bukunya mengambil di perpustakaan. Kalau yang ini setelah selesai dikerjakan lalu puisi tiap siswa dibaca depan pada teman-temannya yang membacanya siswa yang membuat puisi itu sendiri. Kegiatn ini

dilaksananakan mulai jam 11.00-13.00.

Analisis Perbandingan Teori dengan Praktek Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca di Perpustakaan SMAN Karangpandan.

Dari penjelasan diatas, dari pembahasan penulis mengenai ” Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca di Perpustakaan SMAN Karangpandan” Bab ini sudah sesuai dengan teori pemabahasan di atas.

(6)

1. Mengajak untuk Minat Baca menurut (Hernowo; 2003: 33). memiliki manfaat dan banyak makna. Dengan banyak membaca kita akan memeroleh pengalaman dan pelajaran dari orang lain. Bahkan dengan membaca buku, seseorang dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tua. Suatu penelitian pernah menyatakan bahwa membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf baru. Kigiatan penyuluhan yang dilakukan antara lain adanya mengajak siswa untuk minat baca. setelah itu diadakan kegiatan antara lain membuat puisi yang mencari bahannya dari perpustakaan sekolah, mebuat pantun dan cerpen. Kegiatan ini agar supaya kreatifitas dalam minat baca akan terpupuk dan bisa menambah wawasan siswa. Sudah sesuai

2. Menarik minat baca dengan reward Dady P. Rahmananta (Kepala Perpustakaan Nasional RI) menyatakan bahwa pengunjung Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah (sekarang BPAD) di seluruh Indonesia relatif rendah dan hanya 10 – 20 % dari jumlah pengunjung yang meminjam

buku (dalam buku Siahaan, 2007: 175). Dengan adanya reward siswa bisa terpacu untuk berkunjung dan membaca buku di perpustakaan. Perpustakaan SMAN Karangpandan menggunakan reward agar siswa mau membaca buku materi sekolah maupun non materi sekolah yang sudah disiapkan oleh perpustakaan sekolah tersebut. Sudah Sesuai

Referensi

Dokumen terkait

Dalam dimensi Intentions pertanyaan II masyarakat Kota Bengkulu mulai mengetahui proses pembayaran pajak pajak pada kantor Samsat Kota Bengkulu hal ini dapat dibuktikan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian sistem ini yang akan dibangun

Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar merupakan salah satu wadah yang memberikan fasilitas penyelenggaraan pelatihan kerja kepada masyarakat secara gratis yang

Variasi penambahan kadar serbuk kayu pada aspal porus dengan standar British tidak mempengaruhi nilai Marshall VIM, stabilitas, flow, dan MQ. Variasi penambahan

kreditur dan nasabah peminjam selaku debitur akan membuat kesepakatan- kesepakatan baru dalam restrukturisasi kredit bermasalah dalam hal ketentuan dan tata cara

Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis jargon dan interferensi bahasa yang terdapat dalam sinetron remaja dan implikasinya terhadap cerpen siswa. Adapun unsur

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor keagamaan nasabah terhadap keputusan menabung, untuk mengetahui dan